George VI dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Update Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source pranala ke halaman disambiguasi |
||
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name =
| title = [[Kepala Persemakmuran]]
| image = King George VI LOC matpc.14736 (cleaned).jpg
Baris 10:
| predecessor = [[Edward VIII dari Britania Raya|Edward VIII]]
| successor = [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]]
| reign1 =
| religion = [[Protestanisme|Protestan]]
| succession1 = [[Kaisar India]]
Baris 32:
| regent = {{List collapsed|title=''Lihat daftar''|1=[[Joseph Aloysius Lyons]] <br> Sir Earle Page <br> [[Robert Gordon Menzies]] <br> Arthur Fadden <br> John Curtin <br> Frank Forde <br> [[Joseph Benedict Chifley]] <br> [[Robert Gordon Menzies]] <br> William Lyon Mackenzie King <br> Louis St. Laurent <br> [[Don Stephen Senanayake]] <br> [[Jawaharlal Nehru]] <br> Éamon de Valera <br> Paul Boffa <br> Enrico Mizzi <br> Giorgio Borg Olivier <br> Michael Joseph Savage <br> Peter Fraser <br> Sidney Holland <br> James Craig <br> J. M. Andrews <br> Basil Brooke <br> [[Liaquat Ali Khan]] <br> [[Khawaja Nazimuddin]] <br> J. B. M. Hertzog <br> [[Jan Smuts]] <br> Daniel François Malan <br> Godfrey Huggins <br> Stanley Baldwin <br> [[Arthur Neville Chamberlain]] <br> [[Winston Churchill]] <br> [[Clement Attlee]] <br> [[Winston Churchill]]}}
| spouse = {{Marriage|[[Elizabeth Bowes-Lyon]]|1923}}
| issue = [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]]<br>[[Putri Margaret,
| full name = Albert Frederick Arthur George
| house = [[Wangsa Sachsen-Coburg dan Gotha|Sachsen-Coburg dan Gotha]]<br>(sampai 1917) <br> [[Wangsa Windsor|Windsor]]<br>(dari 1917)
Baris 46:
| place of burial = Kapel St.George, [[Kastel Windsor]]
}}
'''George VI''' (Albert Frederick Arthur George;
Pada bulan September 1939, [[Kekaisaran Inggris]] dan sebagian besar negara-negara Persemakmuran—[[netralitas Irlandia selama Perang Dunia II|tetapi tidak Irlandia]]—[[Perang Dunia II|menyatakan perang]] terhadap [[Nazi Jerman]], setelah [[invasi Polandia]]. Perang dengan [[Kerajaan Italia]] dan [[Kekaisaran Jepang]] terjadi pada tahun 1940 dan 1941. George VI dianggap mampu berbagi kesulitan dengan rakyat jelata dan popularitasnya pun meningkat. [[Istana Buckingham]] dibom selama [[Blitz]] ketika Raja dan Ratu berada di sana, dan adiknya [[Pangeran George, Adipati Kent|Adipati Kent]] terbunuh saat bertugas aktif. George dikenal sebagai simbol tekad Inggris untuk memenangkan perang. [[Sekutu Perang Dunia II|Inggris dan sekutunya]] menang pada tahun 1945, tetapi Kekaisaran Inggris mengalami kemunduran. Irlandia mengalami [[Penerapan Konstitusi Irlandia|sebagian besar memisahkan diri]], diikuti oleh [[Undang-Undang Kemerdekaan India 1947|kemerdekaan India dan Pakistan]] pada tahun 1947. George melepaskan gelar Kaisar India pada bulan Juni 1948 dan malah mengadopsi gelar baru Kepala Persemakmuran. Ia menderita masalah kesehatan yang berhubungan dengan merokok pada tahun-tahun terakhir pemerintahannya dan meninggal di [[Sandringham House]], pada usia 56 tahun, karena [[trombosis koroner]]. Ia digantikan oleh putri sulungnya, Elizabeth II.
== Kehidupan awal ==
[[Berkas:Edward VII UK and successors.jpg|jmpl|kiri|upright=1|Empat raja: [[Edward VII dari Britania Raya|Edward VII]] (paling kanan), anaknya George, Pangeran Wales, kemudian menjadi [[George V dari Britania Raya|George V]] (paling kiri), dan cucu-cucunya Edward, kemudian menjadi [[Edward VIII dari Britania Raya|Edward VIII]] (depan), dan Albert, kemudian menjadi George VI (belakang), tahun 1908]]
Raja George VI lahir di [[York Cottage]], tepatnya di [[Sandringham House|Kediaman Sandringham]], Norfolk, saat masa kekuasaan nenek buyutnya [[Ratu Victoria]].<ref>Rhodes James, p. 90; Weir, p. 329</ref> Ayahnya adalah Pangeran George, Adipati York (kemudian menjadi [[George V dari Britania Raya|Raja George V]]), yang merupakan anak kedua yang masih hidup dari Pangeran dan Putri Wales (kemudian menjadi [[Edward VII dari Britania Raya|Raja Edward VII]] dan [[Alexandra dari Denmark|Ratu Alexandra]]). Ibunya adalah Permaisuri Adipati York (kemudian menjadi [[Mary dari Teck|Ratu Mary]]), yang merupakan anak tertua dan anak perempuan satu-satunya dari [[Francis, Adipati Teck]], dan [[Mary Adelaide|Mary
Ratu Victoria kemudian terobati dengan adanya pengajuan nama tersebut dan mengirim surat pada
Pada masa mudanya ia adalah seseorang yang sakit-sakitan dan sering digambarkan sebagai seseorang yang "mudah sekali ditakut-takuti dan agak mudah menangis".<ref>Wheeler-Bennett, pp. 17–18</ref> Orang tuanya lalu memisahkannya dari pengasuh sehari-hari walaupun hal tersebut adalah norma umum pada keluarga aristokrat saat itu di mana anak-anak harus dijaga oleh para pengasuh. Ia juga memiliki kondisi [[gagap]] yang tidak hilang sampai beberapa tahun lamanya. Meskipun ia adalah seorang [[kidal]], ia dipaksa untuk bisa menulis dengan tangan kanannya, yang mana adalah aturan baku pada saat itu.<ref>{{citation|first=Howard I. |last=Kushner |title=Retraining the King's left hand |journal=The Lancet |volume=377 |issue=9782 |year=2011 |pages=1998–1999 |doi=10.1016/S0140-6736(11)60854-4|pmid=21671515 }}</ref> Ia menderita penyakit kronis pada perutnya karena terlalu sering menggunakan bidai penegak yang menyakitkan untuk meluruskan postur kakinya yang bengkok.<ref name="matthew">{{citation|first=H. C. G.|last=Matthew|authorlink=Colin Matthew|title=George VI (1895–1952)|journal=Oxford Dictionary of National Biography|year=2004}}</ref> Ratu Victoria meninggal pada 22 Januari 1901, dan Pangeran Wales menggantikannya sebagai Raja Edward VII. Pangeran Albert lalu naik tingkat di posisi ketiga dalam garis suksesi takhta setelah ayahnya dan kakaknya.
Baris 81 ⟶ 79:
Mereka menikah pada 26 April 1923 di [[Westminster Abbey]]. Pernikahan Albert yang tidak dilakukan dengan seseorang dari kalangan kelahiran kerajaan merupakan suatu tanda modernisasi.<ref>{{citation | last=Roberts |first=Andrew |editor=Antonia Fraser |title=The House of Windsor|publisher=Cassell & Co. |location=London |year=2000 |isbn=978-0-304-35406-1 |pages=57–58|editorlink=Antonia Fraser}}</ref> [[British Broadcasting Company|BBC]] yang baru terbentuk saat itu berharap dapat merekam dan menyiarkan acara ini di radio, namun [[Kapitel]] Abbey menolak usulan ini (walaupun beberapa [[Daftar Dekan Westminster|Dekan]], seperti [[Herbert Edward Ryle]], menyetujui usulan tersebut).<ref>{{citation |last=Reith |first=John |authorlink=John Reith, 1st Baron Reith |title=Into the Wind |publisher=Hodder and Stoughton |location=London |year=1949 |page=94}}</ref>
[[Berkas:StateLibQld 1 110084 Duke and Duchess of York at Eagle Farm Racecourse, Brisbane, 1927.jpg|jmpl|upright=1.2|Adipati
Dari Desember 1924 hingga April 1925, Adipati dan
Karena kondisi gagapnya, Albert sangat menghindari berbicara di depan umum.<ref>Judd, p. 49</ref> Setelah pidato penutupannya di [[Eksebisi Imperium Inggris]] di [[Wembley]] pada 31 Oktober 1925, yang dianggap sebuah cobaan berat baginya dan orang-orang yang mendengar pidatonya,<ref>Judd, pp. 93–97; Rhodes James, p. 97</ref> ia lalu berkonsultasi dengan [[Lionel Logue]], terapis bicara kelahiran Australia. Adipati York dan Logue melakukan pelatihan pernafasan dengan ditemani oleh Permaisuri Adipati.<ref>Judd, p. 98; Rhodes James, p. 98</ref> Setelah beberapa lama, ia mampu berbicara di depan umum dengan keragu-raguan yang agak berkurang.<ref>''Current Biography 1942'', pp. 294–295; Judd, p. 99</ref> Ketika penyampaian bicaranya membaik, Adipati York membuka [[Old Parliament House, Canberra|Parlemen]] di [[Canberra]], Australia, dalam tur pada tahun 1927.<ref>Judd, p. 106; Rhodes James, p. 99</ref> Perjalanannya kali ini yang bertujuan ke Australia, Selandia baru dan Fiji membawanya melewati Jamaika, di mana di sana Albert bermain tenis ganda berpasangan dengan, Bertrand Clark, yang berkulit hitam, di mana hal tersebut masih belum lumrah saat itu dan dianggap sebagai wajah perlakuan setara antar ras.<ref>Shawcross, p. 273</ref>
Adipati
== Menjadi raja dengan enggan ==
Baris 115 ⟶ 113:
== Perang Dunia II ==
[[Berkas:Royal Air Force Bomber Command, 1942-1945. CH20901.jpg|jmpl|Raja George VI, [[Elizabeth Bowes-Lyon|Ratu Elizabeth]], dan [[Elizabeth II dari Britania Raya|Putri Elizabeth]]
Pada September 1939, Kerajaan Britania Raya dan para Dominionnya [[Netralitas Irlandia pada Perang Dunia II|kecuali Irlandia]] mendeklarasikan perang terhadap [[Jerman Nazi]].<ref>Judd, pp. 171–172; Townsend, p. 104</ref> Raja George VI dan permaisurinya memutuskan untuk tetap tinggal di London, meskipun Jerman melakukan [[The Blitz|serangan bom]]. Mereka secara resmi tinggal di [[Istana Buckingham]] selama perang, walaupun mereka biasanya menghabiskan malam di [[Kastel Windsor]].<ref>Judd, p. 183; Rhodes James, p. 214</ref> Malam pertama ''the Blitz'' di London pada 7 September 1940, membunuh lebih dari seribu warga sipil, kebanyakan di kawasan [[East End]].<ref>{{citation|last=Arnold-Forster|first=Mark|authorlink=Mark Arnold-Forster|year=1983|origyear=1973|title=The World at War|location=London|publisher=Thames Methuen|isbn=978-0-423-00680-3|page=303}}</ref> Pada 13 September, Raja dan Ratu nyaris terbunuh kala dua bom Jerman mendarat di halaman Istana Buckingham saat mereka berasa di sana.<ref>{{citation |last=Churchill |first=Winston |authorlink=Winston Churchill |title=The Second World War |publisher=Cassell and Co. Ltd |year=1949 |volume=II |page=334}}</ref> Dalam nada menantang, Ratu berkata: "Aku bersyukur kami telah dibom. Hal ini membuatku merasa kami bisa melihat East End di depan mata kami."<ref>Judd, p. 184; Rhodes James, pp. 211–212; Townsend, p. 111</ref> Keluarga kerajaan digambarkan berbagi bahaya dan kesusahan yang sama dengan seluruh negeri. Mereka tunduk pada [[Penjatahan Britania|aturan penjatahan yang ditetapkan pemerintah]], dan [[Ibu Negara Amerika Serikat]] [[Eleanor Roosevelt]] berkomentar mengenai makanan jatah yang disediakan dan air mandi yang terbatas pada saat kunjungan ke Istana dalam kondisi yang tidak diberi pemanas saat musim dingin dan diberi lapisan papan perlindungan.<ref>{{citation|last=Goodwin|first=Doris Kearns|authorlink=Doris Kearns Goodwin|title=No Ordinary Time: Franklin and Eleanor Roosevelt: The Home Front in World War II|location=New York|publisher=Simon & Schuster|year=1994|page=380}}</ref> Pada Agustus 1942, adik Raja, [[Pangeran George, Adipati Kent|Adipati Kent]] gugur dalam pertempuran.<ref>Judd, p. 187; Weir, p. 324</ref>
|