Bahasa Indonesia gaul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan pranala dalam |
Indonesia Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Untuk|bahasa-bahasa non-baku di Indonesia|Ragam bahasa non-baku di Indonesia}}
{{Infobox Bahasa
| name = Bahasa Indonesia gaul
| altname = {{ubl|
* ''Bahasa Gaul''
* ''Bahasa Indonesia Gaul''
* ''Bahasa Indonesia dialek Jakarta''
}}
| states = [[Indonesia]]
| region = [[Indonesia]], khususnya [[Kawasan perkotaan|perkotaan]]
| speakers =
| familycolor =
| fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3 = [[Rumpun bahasa Melayu–Sumbawa|Melayu-Sumbawa]]
| fam4 = [[Bahasa Melayik|Melayik]]
| fam5 = [[Bahasa dagang dan kreol Melayu|Melayu Pasar]]
| fam6 = [[Bahasa Betawi]]
| script = [[Alfabet Latin|Latin]]
| glotto = cjin1234
| glottoname = Colloquial Jakarta Indonesian | sk = NE
| contoh_teks =
}}
'''Bahasa Gaul''' atau '''Bahasa Indonesia gaul''' adalah [[laras_bahasa|laras bahasa]] informal dari [[bahasa Indonesia]] yang muncul pada dekade 1980-an dan terus berkembang hingga saat ini. Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (KBBI) bahasa gaul sebagai ‘dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu untuk pergaulan’. Kosakata bahasa ini berasal dari berbagai sumber, seperti dialek Indonesia Jakarta, [[bahasa prokem]], [[bahasa daerah]], dan bahasa asing. Selain itu, bahasa gaul juga menciptakan kosakata baru yang terbentuk melalui kaidah-kaidah tertentu. Dasar dari Bahasa gaul ini adalah [[bahasa Betawi]]. Awalnya, bahasa ini digunakan di wilayah [[Jakarta]], namun seiring berjalannya waktu, bahasa ini menyebar ke seluruh [[Indonesia]] melalui [[media massa]], terutama [[televisi]] dan [[internet]]. Bahasa gaul menggantikan penggunaan [[bahasa prokem]] yang sebelumnya populer pada tahun 1970-an. Selain mempertahankan pengaruh sejumlah kosakata dari [[bahasa prokem]], ragam Bahasa Indonesia [[Pergaulan|gaul]] ini juga menerima pengaruh dari [[bahasa Binan]] dan [[bahasa daerah]] di Indonesia.<ref name=":9">{{Cite book|last=Kridalaksana|first=Harimurti|date=2013-05-06|url=https://books.google.com/books?id=gKNLDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bahasa+gaul+language&hl=id|title=Kamus Linguistik (Edisi Keempat)|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3570-8|language=id}}</ref><ref name=":10" /><ref name=":11" />
Bahasa Indonesia saat ini juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyak bahasa daerah di Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki variasi bahasa Indonesia gaul yang khas.
Baris 32 ⟶ 36:
Kata "gaul" sendiri meski telah sejak lama menjadi bagian dari kamus bahasa Indonesia, dalam konteks ini, kata ''gaul'' diberikan makna yang melebihi maknanya aslinya; ia tidak hanya berarti semacam [[Interaksi sosial|berinteraksi]] atau [[Sosialisasi|bersosialisasi]], melainkan juga terasosiasi dengan citra ramah, supel, [[Modernitas|modern]], canggih dan [[Kawasan perkotaan|urban]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Djenar|first=Dwi Noverini|last2=Ewing|first2=Michael|last3=Manns|first3=Howard|date=2018-02-19|url=https://books.google.com/books?id=MatMDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT29&dq=bahasa+gaul+language&hl=id|title=Style and Intersubjectivity in Youth Interaction|publisher=Walter de Gruyter GmbH & Co KG|isbn=978-1-5015-0070-1|language=en}}</ref>
Bahasa gaul sebelumnya lebih dikenal sebagai [[bahasa prokem]].<ref>{{Cite web|title=Bahasa Gaul Gitu Looh... {{!}} PELITAKU|url=https://pelitaku.sabda.org/bahasa_gaul_gitu_looh|website=pelitaku.sabda.org|access-date=2021-02-23}}</ref> Oleh sebab itu, terdapat sebagian kalangan yang masih menyebut bahasa gaul sebagai bahasa prokem, khususnya generasi yang lebih tua, walau bentuknya sudah sedikit banyak berubah dari bahasa prokem yang dikenal pada 1970-an.<ref>{{Cite book|last=T.J|first=Rahma Barokah|date=2021-01-21|url=https://books.google.com/books?id=SwMWEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA23&dq=bahasa+gaul+bahasa+jakarta&hl=id|title=Berfikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia|publisher=GUEPEDIA|isbn=978-602-18206-8-1|language=id}}</ref> Selain disebut bahasa gaul dan bahasa prokem, sebagian kalangan kadang menyebut bahasa ini sebagai "bahasa Jakarta" sebagaimana pertama kali muncul dan digunakan di wilayah Jakarta.<ref>{{Cite book|last=Anderson|first=Benedict R. O'G|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=05cZ6dxZYLcC&pg=PA145&dq=kramanization&redir_esc=y#v=onepage&q=kramanization&f=false|title=Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-979-3780-40-5|language=en}}</ref><ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|url=https://books.google.com/books?id=EemkDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA174&dq=bahasa+gaul+bahasa+jakarta&hl=id|title=Bus Bis Bas: Berbagai Masalah Bahasa Indonesia; Catatan dan Pandangan Ajip Rosidi|publisher=Dunia Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-546-8|language=id}}</ref><ref name=":3">{{Cite book|last=Berenschot|first=Gerry Klinken dan Ward|date=2016|url=https://books.google.com/books?id=kSPiCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA273&dq=bahasa+gaul+bahasa+jakarta&hl=id|title=In Search of Middle Indonesia: Kelas Menengah Di Kota-kota Menengah|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-928-5|language=id}}</ref> Nama-nama lain yang mungkin juga digunakan untuk merujuk bahasa ini meliputi bahasa Indonesia gaul, bahasa Indonesia informal, dan bahasa Indonesia (dialek) Jakarta.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Sneddon|first=J.N.|date=2003-10-01|title=Diglossia in Indonesian|url=https://www.researchgate.net/publication/275063053_Diglossia_in_Indonesian|journal=Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia|volume=159|pages=519–549|doi=10.1163/22134379-90003741|issn=0006-2294}}</ref><ref name=":10">{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2011-12-01|url=https://books.google.com/books?id=27-lDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA102&dq=bahasa+gaul+bahasa+jakarta&hl=id|title=Badak Sunda dan Harimau Sunda: Kegagalan Pelajaran Bahasa|publisher=Dunia Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-572-7|language=id}}</ref>
== Sejarah ==
Baris 57 ⟶ 61:
* Habis → abis
* Memang → emang → mang
* Sudah → udah → dah
Beberapa contoh penghilangan bunyi di tengah kata:
Baris 72 ⟶ 76:
* Bodoh → bodo
* Boleh → bole
* Putih → puti
==== Monoftongisasi ====
Baris 94 ⟶ 99:
Beberapa contoh perubahan bunyi vokal u menjadi o.
* Belum → belom → lom
* Telur → telor
* Kaus → kaos
Baris 272 ⟶ 277:
**''Maju dong!'' - Tolong maju.
**''Pelan-pelan dong!'' - Pelan-pelan saja.
**
**
'''Halah'''
Partikel ''halah'' biasanya digunakan untuk menyepelekan atau meremehkan sesuatu hal. Halah seringkali dihilangkan huruf ''h''-nya menjadi ''alah''.
* Halah
**''Halah paling dia cuma pengen deket doang.'' - Paling tidak dia hanya ingin mengenalmu saja.
**''Halah orang kek gitu mau aja dipercaya.''
* Alah
**''Alah yang punya buah itu ayah aku jadi ambil aja.''
**''Alah cuma ranking, kalo gak dapat tinggi pun tetep naik kelas.''
==== Kan ====
Partikel ''kan'' merupakan kependekan dari kata 'bukan', tetapi tidak selalu digunakan sebagai kata ''bukan''.<ref name=":5" /><ref name=":8" />
Baris 311 ⟶ 330:
**''Kok dia mukanya ga enak?'' - Kenapa dia bermuka masam?
**''Kok aku ga percaya kamu ya?'' - Kenapa aku tidak dapat mempercayaimu?
**''Kok bisa ya dia dibolehin?'' - Kenapa dia bisa diperbolehkan, ya?
* Memberi penekanan atas kebenaran pernyataan yang dibuat
**''Saya dari tadi di sini kok.'' - Saya mengatakan dengan jujur bahwa dari tadi saya ada di sini.
**''Dia bukan yang ngambil kok.'' - Saya yakin bahwa dia bukan orang yang mengambil.
**''Sebenernya gue suka kok sama elo''. - Sebenarnya aku yang menyukaimu.
* Jika kok berdiri sendiri bisa menyatakan keheranan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata
Baris 328 ⟶ 349:
** ''Makan enak lah kita.'' - Ayo kita makan enak.
** ''Nongki dulu lah.'' - Ayo kita nongkrong.
**
**
**
==== Loh ====
Baris 508 ⟶ 532:
Serapan [[bahasa Inggris]] adalah salah satu penyumbang besar dalam perbendaharaan bahasa gaul. Kata-kata dalam bahasa Inggris kadang diubah sehingga memiliki ejaan yang sesuai dengan ejaan Indonesia atau dibiarkan dalam bentuk aslinya.<ref name=":2" /> Beberapa serapan bahasa Inggris yang ejaannya disesuaikan:
* ''Friend'' → fren → pren (pelafalan orang Sunda ketika bertemu dengan huruf F dan V akan berubah menjadi huruf P)
* ''Please'' → plis, banyak dijumpai dalam bentuk ''plis dong'' atau ''plis deh''
* ''Check it out'' → cekidot
Baris 516 ⟶ 540:
* ''Bully'' → di-''bully''
* ''Blank'' → nge-''blank → ngebleng (perubahan pelafalan untuk mempermudah pelafalan)''
* ''Update'' → nge-''update''
*''Clear'' → nge-''clear''-in
*''Cancel'' → nge-''cancel-in''
*''Lag → nge-lag → nge-lek (perubahan pelafalan untuk mempermudah pelafalan)''
*''Bug'' → nge-''bug → ngebak (perubahan pelafalan untuk mempermudah pelafalan)''
Jika bahasa gaul dianggap memuat lebih banyak unsur bahasa Inggris daripada bentuk umumnya, bahasa ini bisa disebut sebagai [[Bahasa gado-gado|bahasa Jaksel]].<ref>{{Cite book|last=Juddi|first=Moh Faidol|date=2019-02-01|url=https://books.google.com/books?id=EbmcDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA167&dq=bahasa+jaksel&hl=id|title=KOMUNIKASI BUDAYA DAN DOKUMENTASI KONTEMPORER|publisher=Unpad Press|isbn=978-602-439-461-5|language=id}}</ref>
Baris 545 ⟶ 571:
* ᮘᮠᮩᮜ baheula → baheula (zaman dahulu)
* ᮏᮧᮙᮣᮧ jomlo → jomblo
*
*
Selain kosakata, fatis ''teh'', ''atuh'', ''heueuh'' (dieja ''heeh''), ''mah'' (atau variasinya seperti ''ma'') juga sering digunakan dalam bahasa gaul.
== Peran dan penggunaan ==
|