Niyāma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
juga menambahkan pendefinisian menurut Hindu dari enwiki |
→Buddhisme: change link of Sri Lanka Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
(46 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Seealso|0=Ketuhanan dalam Buddhisme}}▼
[[Berkas:Buddha 00004.JPG|thumb|upright|Buddha sebagai penemu Dhamma, bukan pencipta Dhamma.]]
{{Buddhisme|dhamma}}
{{Buddhisme Theravada}}
Dalam [[Buddhisme]], '''Lima Niyāma''' ([[
# '''
# '''Bīja Niyāma''
# '''
# '''
# '''
Dalam [[agama Hindu]], '''Niyāma''' ([[Sanskerta]])—sangat berbeda dari pemaknaan Buddhisme—merujuk pada tugas religius atau ketaatan yang positif;<ref name=":2">{{cite journal|last=Moyer|first=Donald|date=1989|title=Asana|journal=[[Yoga Journal]]|volume=84|issue=
# [[Shaucha]] (शौच): kemurnian eksternal (tubuh) dan internal (pikiran).<ref name=":3">Sharma and Sharma, Indian Political Thought, Atlantic Publishers, {{ISBN|978-8171566785}},
# [[Santosha]] (सन्तोष): kepuasan; tidak tertarik pada perolehan lebih dari kebutuhan hidup seseorang.<ref name="nt2">N Tummers (2009), Teaching Yoga for Life, {{ISBN|978-0736070164}},
# [[Pertapaan|Tapa]] (तपस्): penghematan, disiplin diri,<ref name=":4">{{cite book|author=Gregory P. Fields|year=2014|url=https://books.google.com/books?id=nCQ0Njp2DWMC&pg=PA111|title=Religious Therapeutics: Body and Health in Yoga, Ayurveda, and Tantra|publisher=State University of New York Press|isbn=978-0-7914-9086-0|pages=111}}</ref> meditasi terus-menerus dan ketekunan.<ref name="Kaelber, W. O. 1976">Kaelber, W. O. (1976). "Tapas", Birth, and Spiritual Rebirth in the Veda, History of Religions, 15(4), 343-386</ref><ref name="sabha">SA Bhagwat (2008), Yoga and Sustainability. Journal of Yoga, Fall/Winter 2008, 7(1): 1-14</ref>
# [[Swadhyaya|Svādhyāya]] (स्वाध्याय): mempelajari kitab suci untuk pembebasan diri.<ref name=":1" />
# [[Iswara|Īśvarapranidhāna]] (ईश्वरप्रणिधान): mempersembahkan seluruh aktivitas seseorang kepada Tuhan (''[[Iswara|Īśvara]]'').<ref name=":1" />
== Etimologi ==
Kata ''Niyāma'' (नियम) berasal dari akar [[bahasa Sanskerta]] ''niyam'' (नियम्) yang berarti "memegang". Dengan demikian, ''Niyāma'' berarti “hukum”, “aturan”, “kepatuhan”, atau “praktik pengendalian diri”.<ref>{{Cite journal|last=Cusack|first=Carmen|date=2012|title=Alternative dispute resolution and niyama, the second limb of Yoga Sutra|journal=Journal of Peace Education and Social Justice|volume=6|issue=2|pages=107–122}}</ref><ref>{{Cite web|last=Chicago|first=The University of|last2=Libraries (CRL)|first2=Center for Research|title=Digital South Asia Library|url=https://dsal.uchicago.edu/|website=dsal.uchicago.edu|language=en|access-date=2024-06-04}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sivasubramaniam|first=Thirunavukkarasu|date=2019-05-24|title=Niyama|url=https://www.classicyoga.co.in/2019/05/niyama/|website=Classic Yoga|language=en-US|access-date=2024-06-04}}</ref>
Dalam [[Buddhisme]], istilah ini spesifik digunakan untuk menjelaskan hukum-hukum alam yang mengatur alam semesta. Dalam [[Agama Hindu|Hinduisme]], istilah ini utamanya digunakan untuk menjelaskan tugas-tugas religius.
== Buddhisme ==
▲{{Seealso|0=Ketuhanan dalam Buddhisme}}
[[Komentar (Theravāda)|Kitab komentar]] [[Buddhisme]] aliran [[Theravāda]] dari abad ke-5 hingga ke-13 M memuat "''pañcavidha niyāma"'', lima Niyāma, dalam teks-teks berikut:
* Dalam kitab ''[[Aṭṭhasālinī]]'' (272-274),
* Dalam ''Sumaṅgala-Vilāsinī'' (DA 2.431), kitab komentar karya [[Buddhaghosa]]
* Dalam ''[[Abhidhammāvatāra]]'' (PTS
* ''Komentar Internal Abhidhammamātika''
* ''Abhidhammāvatāra-purāṇatīkā'' (
[[Buddhisme]] tidak membenarkan bahwa alam semesta diatur oleh sesosok dewa tertinggi atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Niyāma merupakan hukum abadi impersonal yang bekerja tanpa [[Tuhan pribadi|pribadi]] pengatur tertinggi. Hukum ini bekerja sebagai hukum sebab akibat dan membuat segala sesuatu bergerak sebagaimana dinyatakan oleh ilmu pengetahuan modern, seperti ilmu [[fisika]], [[kimia]], [[biologi]], [[astronomi]], [[psikologi]], dan sebagainya. Timbul tenggelamnya bulan, turunnya hujan, tumbuhnya tanaman, hingga berubahnya musim disebabkan oleh hukum ini.<ref>{{Cite book|last=Nasiman|first=Nurwito|date=2017|title=Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas 10|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|isbn=978-602-427-074-2|pages=176|url-status=live}}</ref>
Diperkenalkannya istilah "''pañca-niyāma''" dalam [[kitab komentar]] bukan untuk menggambarkan bahwa alam semesta etis secara intrinsik, namun sebagai daftar yang menunjukkan cakupan universal hukum [[Kemunculan Bersebab]] (''
Lima Niyāma dalam set ini adalah:
# '''
# '''
# '''
# '''
# '''
Dalam skema Rhys Davids, Niyāma dijabarkan menjadi:
* '''Kamma Niyāma''
* '''Utu Niyāma''
* '''Bīja Niyāma''
* '''Citta Niyāma''
* '''Dhamma Niyāma''
Skema ini serupa dengan skema yang diajukan oleh Ledi Sayadaw.<ref>''Niyama-Dipani'' (
[[Ashin Kheminda]], seorang ''bhikkhu'' misionaris asal [[Indonesia]], menjelaskan Niyāma dengan skema berikut:<ref>{{Cite book|last=Kheminda|first=Ashin|date=2020|title=Kamma: Pusaran Kelahiran & Kematian Tanpa Awal|location=Jakarta|publisher=Dhammavihari Buddhist Studies|isbn=|pages=46|url-status=live}}</ref>
# '''
# '''Bīja Niyāma''
# '''Kamma Niyāma''
# '''
# '''
=== Penafsiran lanjutan ===
==== Kamma sebagai asal mula makhluk ====
{{Verse translation|... Sabbe sattā
Baris 83 ⟶ 88:
==== Keterhubungan hukum-hukum ====
Setiap hukum tidak berjalan sendiri, artinya satu hukum dapat bekerja bersamaan dengan hukum-hukum lainnya. Oleh karena ''kamma'' didefinisikan sebagai [[Kesadaran (Buddhisme)|kesadaran]] baik (''kusalacitta'') atau kesadaran buruk (''akusalacitta'') dengan eksistensi [[Faktor mental|faktor-mental]] (''cetasika'') [[Kehendak (Buddhisme)|kehendak]] (''cetanā''), maka ''kamma-niyāma'' yang mengatur kepastian perbuatan juga melibatkan ''citta-niyāma'' yang mengatur kesadaran terciptanya perbuatan.
{{Verse translation|Manopubbaṅgamā
dhammā
Baris 90 ⟶ 96:
Manasā ce paduṭṭhena bhāsati vā karoti vā;
Tato naṃ dukkhamanveti cakkaṃ'va vahato padaṃ.|Tiga
memiliki kesadaran (''citta'') sebagai pelopor,
memiliki kesadaran sebagai yang terkemuka (pemimpin),
dibuat oleh kesadaran.
Apabila dengan kesadaran yang kotor, seseorang berbicara atau berbuat;
Dari sana penderitaan mengikuti dia, seperti roda mengikuti kaki lembu.|attr1=[[Dhammapada]] 1}}
Dengan begitu, [[Buddhisme]] [[Theravāda]] tidak setuju bahwa suatu kejadian disebabkan hanya karena satu hal (lihat pendirian doktrinal Theravāda di kitab [[Kathāvatthu]]). Misalnya, ketika manusia sudah semakin jahat dan tidak menyayangi alam (diatur oleh
== Hinduisme ==
{{Hindu}}
Dalam [[agama Hindu]], pemaknaan istilah Niyāma ({{lang-sa|[[:hi:नियम|नियम]]|translit=niyama}}) sangat berbeda dari pemaknaan Buddhisme. Niyāma merujuk pada tugas religius atau ketaatan yang positif.<ref name=":2" /> Dalam [[Dharma]] yang diyakini Hindu, terutama [[Yoga]],
=== Lima Niyāma ===
Dalam [[Sutra Yoga Patanjali]], lima
# [[Shaucha]] (शौच): kemurnian eksternal (tubuh) dan internal (pikiran).<ref name=":3" /><ref name=":1" />
Baris 112 ⟶ 120:
=== Sepuluh Niyāma ===
Beberapa teks memberikan daftar
सिद्धान्तवाक्यश्रवणं ह्रीमती च तपो हुतम् ।
नियमा दश सम्प्रोक्ता योगशास्त्रविशारदैः ॥१८॥. Lihat: [https://archive.org/stream/HathaYogaPradipika-SanskritTextWithEnglishTranslatlionAndNotes#page/n23/mode/2up/search/niyama Hatha Yoga Pradipika]; Catatan: penulis sumber daring gratis ini mencantumkan Tapas dua kali dalam daftar ''niyāma''; yang lain mencantumkan kata kedua terakhir dari baris kedua di atas sebagai जपो, atau ''Japa.''</ref>
# [[Pertapaan|Tapa]] (तपस्): kegigihan, ketekunan dalam tujuan seseorang, kesederhanaan<ref name="Kaelber, W. O. 1976" /><ref name="sabha" />
# [[Santosha]] (सन्तोष): kepuasan, penerimaan terhadap orang lain dan keadaan diri sendiri sebagaimana adanya, optimisme terhadap diri sendiri<ref name="nt2" />
# [[Astikya|Āstikya]] (आस्तिक्य): keyakinan pada Diri Sejati (jnana yoga, raja yoga), kepercayaan pada Tuhan (bhakti yoga), keyakinan pada Weda/Upanishad (aliran ortodoks)<ref name=":0">{{Cite web|date=
# [[Dāna]] (दान): kedermawanan, amal, berbagi dengan orang lain<ref>William Owen Cole (1991), Moral Issues in Six Religions, Heinemann, {{ISBN|978-0435302993}},
# [[Iswara|Īśvarapūjana]] (ईश्वरपूजन): pemujaan terhadap [[Iswara]] (Tuhan/Sosok Tertinggi, Brahman, Diri Sejati, Realitas yang Tidak Berubah)<ref>[http://spokensanskrit.de/index.php?tinput=Izvara&direction=SE&link=yes&choice=yes Īśvara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303222304/http://spokensanskrit.de/index.php?tinput=Izvara&direction=SE&link=yes&choice=yes|date=3
# [[Srawana (Ramayana)|Siddhānta vākya śravaṇa]] (सिद्धान्त वाक्य श्रवण) atau [[Siddhanta|Siddhānta]] śravaṇa (सिद्धान्त श्रवण): mendengarkan kitab suci kuno<ref name=":0" />
# [[Hri|Hrī]] (ह्री): penyesalan dan penerimaan atas masa lalu seseorang, kesederhanaan, kerendahan hati<ref name="mibu" /><ref>[http://www.ibiblio.org/sripedia/ebooks/mw/1300/mw__1340.html Hri] Monier Williams Sanskrit English Dictionary.</ref>
# [[Cit|Mati]] (मति): berpikir dan merenung untuk memahami, mendamaikan ide-ide yang bertentangan<ref>Monier Williams, {{Google books|uqlRAAAAcAAJ|A Sanskrit-English Dictionary: Etymologically and philologically arranged|page=740}}, Mati, मति,
# [[Japa-mantra|Japa]] (जप): pengulangan mantra, membaca doa atau pengetahuan<ref>HS Nasr, Knowledge and the Sacred, SUNY Press, {{ISBN|978-0791401774}},
# [[Homa|Huta]] (हुत) atau [[Vrata]] (व्रत):
## Huta (हुत): ritual, upacara seperti pengorbanan [[yajna]].
## Vrata (व्रत): memenuhi janji, aturan, dan ketaatan agama dengan setia.<ref>{{Cite web|title=Siddha Community: The Saivite Hindu Religion|url=http://www.siddha.com.my/saivism.html|website=www.siddha.com.my|access-date=2017-01-12}}</ref>
Beberapa teks mengganti
=== Niyāma lainnya ===
Setidaknya enam puluh lima teks India kuno dan abad pertengahan diketahui sejauh ini yang membahas Niyāma.<ref name="svb3">SV Bharti (2001), Yoga Sutras of Patanjali: With the Exposition of Vyasa, Motilal Banarsidas, {{ISBN|978-8120818255}}, Appendix I, hlm. 680-691.</ref> Sebagian besar dalam [[bahasa Sanskerta]], tetapi beberapa dalam bahasa daerah India milik umat Hindu. Jumlah niyāma yang disebutkan dalam teks-teks ini berkisar dari hanya satu hingga sebelas, namun lima dan sepuluh adalah yang paling umum.<ref name="svb3" /> Urutan Niyāma yang terdaftar, nama dan sifat setiap Niyāma, serta penekanan relatif bervariasi antara teks-teks.<ref name=":03">{{Cite web|date=30 Juni 2021|title=Niyama {{!}} 8 Limbs of Yoga|url=https://www.unitedwecare.com/self-care/yoga/types-of-yoga/raja-yoga/8-limbs-of-yoga/niyama|website=United We Care}}</ref> Misalnya, Sriprashna Samhita hanya membahas satu Niyāma dalam ayat 3.22 - ''[[Ahimsa|ahiṁsa]].<ref name="svb3" />'' Shivayoga Dipika, Sharada Tilaka, [[Vasishtha Samhita]], Yoga Kalpalatika, Yajnavalkya Smriti, dan banyak lainnya, masing-masing membahas 10 Niyāma.<ref name="svb3" /><ref>K. V. Gajendragadkar (2007), Neo-upanishadic Philosophy, Bharatiya Vidya Bhavan, University of California Archives, {{oclc|1555808}}, hlm. 96-97.</ref> Bhagavata Purana membahas sebelas Niyāma, dengan keramahtamahan tamu, sesuai kemampuan terbaik seseorang, sebagai perilaku berbudi luhur tambahan. Teks-teks lain mengganti satu atau lebih konsep yang berbeda dalam daftar Niyāma mereka. Misalnya, dalam lima Niyāma yang tercantum dalam Markandeya Purana dalam syair 36.17, Matanga Parameshvaram dalam syair 17.31, dan [[Pashupata Sutra]] dalam syair 1.9, masing-masing menyarankan ''[[akrodha]]'' (tanpa-marah) sebagai sebuah Niyāma.<ref name="svb3" /><ref>S. Dasgupta (2012), A History of Indian Philosophy, Volume 5, Motilal Banarsidas, {{ISBN|978-8120804166}}, hlm. 134-136.</ref>
[[Ahimsa|''Ahiṁsa'']] adalah teori etika yang paling banyak dibahas dan disorot sebagai kebajikan tertinggi oleh mayoritas teks-teks ini.<ref name="svb3" />
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Topik Buddhisme}}
|