I Dewa Agung Jambe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Menurut sumber bali, kerajaan gelgel runtuh akibat pemberontakan gusti maruti pada tahun 1651 hingga 1686 ketika dewa agung jambe mengambil alih kekuasaan dan mendirikan Klungkung
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (common knowledge) Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Ida I Dewa Agung Jambe''' atau '''Dewa Agung Jambe I''' adalah seorang [[raja]] serta pendiri [[Kerajaan Klungkung]] pada tahun 1686 dan merupakan penerus dari Dinasti Gelgel.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Klungkung|url=https://klungkungkab.go.id/halaman/detail/sejarah-klungkung#:~:text=Monumen%20Puputan%20Klungkung.-,Ida%20I%20Dewa%20Agung%20Jambe%20adalah%20Pendiri%20Kerajaan%20Klungkung%20tahun,dan%20kesejahteraan%20rakyat%20berhasil%20dicapai.|website=klungkungkab.go.id|access-date=2023-02-04}}</ref> Ia adalah anak atau kerabat dari raja [[Kerajaan Gelgel]] sebelumnya, [[Dalem Di Made]], yang kemudian memindahkan puri kerajaan ke Klungkung. Proses ini menyebabkan pembagian permanen pulau [[Bali]] menjadi beberapa kerajaan kecil pada abad ke-17 Masehi.
 
Pemberontakan tahun 1651 menyebabkan beliau mengungsi ke desa terpencil di Guliang, setelah kematian Ayahnya, ia dengan cepat mengumpulkan koalisi dari berbagai daerah untuk mengambil alih Gelgel. Proses ini menyebabkan pembagian permanen pulau [[Bali]] menjadi beberapa kerajaan kecil pada abad ke-17 Masehi hingga abad 19 Masehi. Secara turun temurun penguasa Klungkung dikenal sebagai ''Sesuhunan Bali dan Lombok'' atau Kaisar Bali dan Lombok menurut catatan Belanda.
Dalam literatur lain disebutkan masa kekuasaannya antara tahun 1686 sampai dengan kira-kira 1722 Masehi.
 
Dalam literatur lain disebutkan masa kekuasaannya pada tahun 1686 sampai dengan kira-kira 1722 Masehi, Beliau meninggalkan 3 orang putra, putra tertuanya mengambil alih tahta, putra kedua mendirikan kerajaan baru dan putra ketiga membangun kembali bekas daerah Gelgel.
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Lihat juga ==
* [[Sejarah Bali]]
* [[Daftar Raja Bali]]
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
=== Bacaan lebih lanjut ===
* C.C. Berg (1927), ''De middeljavaansche historische traditië''. Santpoort: Mees.
* Henk Schulte Nordholt (2010), ''The Spell of Power: A History of Balinese Politics, 1650-1940.'' Leiden: KITLV.
Baris 22 ⟶ 23:
}}
{{end box}}
 
{{DEFAULTSORT:Jambe, I Dewa Agung}}
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Raja Bali]]