Abdul Manap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tanpa mencantumkan gelar per WP:GELAR Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(26 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 17:
| term_start = 28 Oktober 1971
| term_end = 1 Oktober 1982
| president = [[Soeharto]]▼
| parliamentarygroup = [[Golkar]]
| constituency = [[Jambi]]
| office1 = [[Gubernur Jambi]]<br>(Pejabat Sementara)
| status1 = <!--If this is specified, overrides Incumbent.-->
| term_start1 =
| term_end1 = 1968
| predecessor1 = [[Joesoef Singedekane]]
| successor1 = [[Noer Atmadibrata]]
| office2 = [[
|
| term_start2 =
| term_end2 =
|
| successor2 = Drs. H. A. Munir, SA (Pjs. Rektor)
| predecessor2 = Jarjis▼
| successor2 = Mohammad Keras (penjabat)<br>A. Laman▼
| office3 = [[Bupati Batanghari]]<br>(Penjabat)▼
| status3 = <!--If this is specified, overrides Incumbent.-->
| term_start3 =
| term_end3 =
| predecessor3 = [[Djamin Datuk Bagindo]]▼
| successor3 = Mandolangeng▼
| status4 = <!--If this is specified, overrides Incumbent.-->
| term_start4 = 1953
| term_end4 = 1954
| pronunciation =
| birth_name =
| birth_date = 1908
| birth_place =
| death_date = 28 Maret 1988 (umur 80)
| death_place =
| death_cause =
| resting_place =
Baris 118 ⟶ 120:
}}
==
Abdul Manap lahir pada tahun 1908 di Muara Talang, [[Batang Asai, Sarolangun|Batang Asai]], [[Jambi]], [[Hindia Belanda]]. Ia lulus dari pendidikan dasar pada tahun 1920 dan melanjutkan ke Sekolah Pamong Praja (''Gouvernement'').<ref name="main1">{{Cite book|last=Lembaga Pemilihan Umum|year=1973|url=https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA315|title=Riwayat Hidup Anggota-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1971|location=Jakarta|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|pages=315-316|author-link=Lembaga Pemilihan Umum|url-status=live}}</ref>▼
=== Masa kecil dan pendidikan ===
▲Abdul Manap lahir pada tahun 1908 di Muara Talang, [[Batang Asai, Sarolangun|Batang Asai]], [[Keresidenan Jambi]], [[Hindia Belanda]]. Ia lulus dari pendidikan dasar pada tahun 1920 dan melanjutkan ke Sekolah Pamong Praja (''Gouvernement'').<ref name="main1">{{Cite book|last=Lembaga Pemilihan Umum|year=1973|url=https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA315|title=Riwayat Hidup Anggota-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1971|location=Jakarta|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|pages=315-316|author-link=Lembaga Pemilihan Umum|url-status=live}}</ref>
=== Karier di birokrasi ===
==== Masa Hindia Belanda dan pendudukan Jepang ==== Setelah menamatkan pendidikan pamong praja pada tahun 1923, Abdul bekerja sebagai pegawai magang pada Kantor Demang Jambi. Setahun kemudian, ia diterima sebagai pamong praja penuh. Ia lalu bekerja sebagai juru tulis di berbagai tempat, diantaranya di kantor Asisten Demang [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Muaro Bungo]] dari tahun 1924 hingga 1928, kantor Demang Muaro Bungo dari tahun 1928 hingga 1930, dan kantor Kontrolir Sarolangun dari tahun 1930 hingga 1934.<ref name="main1" />
Usai berkiprah sebagai juru tulis di
Setelah [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|Jepang menduduki Hindia Belanda]] pada tahun 1942, Abdul disekolahkan ke Sekolah Polisi Singapura oleh otoritas Jepang dan lulus pada tahun yang sama. Ia kembali ke Jambi dan menjabat sebagai Kepala Kepolisian Jambi dan Muaro Bungo.<ref name="main1" />
Baris 138 ⟶ 142:
Setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]] berakhir, Abdul dipindahkan ke [[Kabupaten Batanghari]] untuk menjabat sebagai patih (sekretaris daerah) hingga tahun 1953.<ref name="main1" /> Usai menjabat sebagai patih, Abdul ditunjuk sebagai pemangku jabatan bupati Batanghari selama beberapa bulan hingga tahun 1954. Abdul dan bupati-bupati pendahulunya dianggap berjasa dalam merintis pembangunan dan memperbaiki mekanisme pemerintahan daerah di kabupaten tersebut.<ref>{{Cite book|last=Evawarni|date=2012|url=https://books.google.co.id/books?id=DM8PP39JMnEC|title=Rampai Budaya Melayu|publisher=Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang|isbn=978-979-792-358-7|pages=92|language=id|url-status=live}}</ref> Ia lalu dipindahkan ke Kantor Keresidenan Lampung dan bekerja sebagai pegawai negeri dengan pangkat bupati.<ref name="main1" />
Abdul ditunjuk untuk menjabat sebagai [[Daftar Bupati Merangin|Bupati Merangin]] pada
Pada bulan Desember 1956, sekelompok perwira militer di [[Sumatra Tengah|Sumatera Tengah]] yang tidak puas dengan perlakuan pemerintah pusat mendirikan [[Dewan Banteng]]. Untuk memperoleh dukungan yang lebih luas, sejumlah tokoh agama dan pemerintahan ikut bergabung ke dalam dewan tersebut. Abdul Manap merupakan salah satu tokoh pemerintahan yang bergabung dan menjadi anggota Dewan Banteng.<ref>{{Cite book|last=Asnan|first=Gusti|url=https://books.google.co.id/books?id=joTsDQAAQBAJ&pg=PA173|title=Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-602-433-207-5|pages=173|language=id|url-status=live}}</ref> Akibat keterlibatan Abdul Manap dalam Dewan Banteng, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri memberhentikan Abdul Manap dari jabatannya sebagai Bupati Merangin dan memindahkannya ke kantor Keresidenan Lampung mulai tanggal 15 Januari.<ref name=":0">{{Cite book|last=Rachmat|first=Redi|last2=Siswantari|last3=Nonpriyasman|last4=Nurliana|first4=Nana|date=1992|url=https://books.google.co.id/books?id=FphxAAAAMAAJ&pg=PA205|title=Tantangan dan Rongrongan Terhadap Keutuhan dan Kesatuan Bangsa: Kasus PRRI|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|pages=205-206|language=id|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Penjabat_Gubernur_Jambi_hmanaf.jpg|jmpl|Abdul Manap sebagai pejabat sementara Gubernur Jambi.]]
Pemberhentian Manap dari jabatan bupati ditanggapi dengan penolakan oleh masyarakat Merangin dan ratusan pernyataan terkait dengan penolakan tersebut dikirimkan kepada Kementerian Dalam Negeri, [[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya|Territorium II]], dan Dewan Banteng sendiri. Sekelompok rakyat Merangin juga mendatangi kantor Dewan Banteng untuk menyatakan keinginan mereka mempertahankan Manap dalam jabatannya sebagai Bupati Merangin.<ref>{{Cite news|date=6 Februari 1957|title=Heftige reacties in Djambi|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%28H.A.+Manap+%29&page=1&maxperpage=50&cql%5B%5D=%28date+_gte_+%2201-01-1950%22%29&cql%5B%5D=%28date+_lte_+%2201-01-1960%22%29&coll=ddd&redirect=true&identifier=ddd:010895701:mpeg21:a0020&resultsidentifier=ddd:010895701:mpeg21:a0020&rowid=1|work=Algemeen Indisch dagblad|access-date=27 Juli 2021}}</ref> Dalam pidatonya yang dibacakan pada tanggal 23 Januari 1957, Ketua Dewan Banteng [[Ahmad Husein]] menyatakan bahwa "pemindahan Bupati H.A. Manap dari Djambi ke Lampung adalah suatu tindakan jang tidak menstimuleer lantjarnja djalan penjelesaian". Namun, pemerintah pusat menolak untuk
Dewan Banteng yang sudah dibentuk bergabung dengan dewan-dewan lainnya di Sumatera dan melebur menjadi [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]]. Pada tanggal 8 Februari 1957, Ketua Dewan Banteng Letkol Ahmad Husein meresmikan pembentukan Provinsi Jambi yang terpisah dari Provinsi Sumatera Tengah dan melantik [[Djamin Datuk Bagindo]] sebagai penjabat sementara Gubernur. Abdul Manap lalu ditunjuk oleh Djamin sebagai staf gubernur.<ref>{{Cite web|date=20 Juli 2017|title=Sejarah DPRD Provinsi Jambi|url=https://dprd-jambiprov.go.id/profil/detail/8/sejarah-dprd-provinsi-jambi|website=DPRD Provinsi Jambi|access-date=27 Juli 2021}}</ref> Setelah Djamin digantikan oleh gubernur definitif, [[Joesoef Singedekane]], pada bulan Desember 1959, Abdul Manap ditunjuk sebagai [[Daftar Wali Kota Jambi|Wakil Wali Kota Jambi]] hingga tahun 1961. Ia naik jabatan menjadi Residen di Provinsi Jambi beberapa saat kemudian.<ref name="main1" />
=== Pejabat Sementara Gubernur Jambi ===
Pada tanggal 12 Mei 1966, Presiden Indonesia mengeluarkan keputusan yang memberhentikan [[Joesoef Singedekane]] dari jabatannya sebagai
Selama menjabat sebagai Gubernur, Abdul memprakarsai penempatan anggota-anggota musyawarah pimpinan daerah (muspida) di dalam struktur presidium [[Universitas Jambi]], yang merupakan perguruan tinggi satu-satunya di Jambi pada masa itu. Namun, penempatan muspida di presidium ini menjadi polemik karena para pejabat muspida tidak memberikan kontribusi yang jelas terhadap pengembangan Universitas Jambi dan kursi yang kosong di dalam presidium tersebut tidak segera diisi setelah para pejabat muspida satu persatu dipindahkan ke daerah lain.<ref>{{Cite news|date=28 Mei 1977|title=14 Tahun Tanpa Rektor|url=https://majalah.tempo.co/read/pendidikan/74728/14-tahun-tanpa-rektor|work=Tempo|archive-url=https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:PKVMJVQ-bZwJ:https://majalah.tempo.co/read/pendidikan/74728/14-tahun-tanpa-rektor+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id|archive-date=26 Juni 2021|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
[[Berkas:Piagam_Penyerahan_IAIN_Al-Djamiah_Al-Islamiyah_Al-Hukumiyah_dari_Departemen_Agama_kepada_Pemerintah_Daerah_Jambi.jpg|jmpl|Piagam penyerahan IAIN Al-Djamiah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah kepada Pemerintah Daerah Jambi (diwakili oleh [[Daftar Gubernur Jambi|Pjs. Gubernur Jambi]] Abdul Manap) pada tanggal 8 September 1967.]]
Di samping keterlibatannya dalam Universitas Jambi, Abdul juga berperan dalam pendirian Institut Agama Islam Negeri Al-Djamiah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah (sekarang menjadi [[UIN
=== Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ===
Setelah mengundurkan diri dari jabatan gubernur, Abdul Manap didapuk sebagai salah seorang sesepuh dan tokoh adat masyarakat Jambi dan menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Pucuk Jambi IX Lurah pada tahun 1971. Ia terpilih sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) dari [[Partai Golongan Karya|Golkar]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|pemilihan umum 1971]]. Di dalam dewan, ia mewakili [[Kabupaten Bungo Tebo]].<ref name="main1" /> Abdul kembali terpilih dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|pemilihan umum 1977]] dan berkiprah di DPR hingga tahun 1982.<ref>{{Cite book|date=1977|url=https://books.google.co.id/books?id=_wQ3AAAAIAAJ&pg=PA11|title=Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hasil Pemilihan Umum 1977|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|pages=11|url-status=live}}</ref>
Baris 160 ⟶ 164:
== Keluarga ==
Abdul Manap menikah dengan Siti Hasanah.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.co.id/books?id=3OXsAAAAMAAJ|title=Kabupaten & Kota Potensial untuk Berinvestasi di Indonesia|publisher=Feraco|isbn=978-979-96927-4-0|pages=118|language=id|url-status=live}}</ref> Salah seorang anak mereka, [[Arifien Manap]], terpilih sebagai [[Wali Kota Jambi]] untuk dua periode (1998{{Spnd}}2008).<ref>{{Cite news|last=Saragih|first=Radesman|date=26 November 2015|title=Mantan Wali Kota Jambi Meninggal Dunia|url=https://www.beritasatu.com/nasional/325021/mantan-wali-kota-jambi-meninggal-dunia|work=[[BeritaSatu]]|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
== Peninggalan ==
Baris 167 ⟶ 171:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Gubernur Jambi]]▼
[[Kategori:Politikus Indonesia]]▼
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jambi]]
[[Kategori:Tokoh dari Sarolangun]]
▲[[Kategori:Politikus Indonesia]]
▲[[Kategori:Gubernur Jambi]]
[[Kategori:Bupati Batanghari]]
[[Kategori:Bupati Merangin]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1971–1977]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
|