Gangguan kecemasan perpisahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Yadav ji
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2025}}
 
{{Infobox medical condition
| Image =
Baris 12 ⟶ 14:
| MeshID = D001010
}}
'''Gangguan kecemasan akan perpisahan''' ({{lang-en|separation anxiety disorder}}, disingkat '''SAD''') adalah [[gangguan kecemasan]] yang terjadi ketika seseorang merasa cemas secara berlebih akibat perpisahan dari rumah atau dari seseorang yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pengidap gangguan ini (seperti orang tua, [[Keperawatan|perawat]], pasangan, atau saudara). Gangguan ini paling sering muncul pada [[balita]] dan anak kecil, umumnya dari usia 6-7 bulan hingga 3 tahun, walaupun gangguan ini juga dapat muncul secara patologis pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Gangguan kecemasan merupakan bagian dari proses tumbuh kembang seseorang. Tidak seperti gangguan kecemasan akan perpisahan (yang ditandai dengan rasa cemas yang berlebihan), rasa cemas yang masih dalam batas normal menjadi tanda kematangan kognitif seorang anak dan tidak perlu dianggap sebagai masalah perilaku.<ref>Davidson, Tish. "Separation Anxiety." Gale Encyclopedia of Children's Health: Infancy through Adolescence. 2006. Diakses 6 Oktober 2014, dari Encyclopedia.com: http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3447200510.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230728172057/https://www.encyclopedia.com/medicine/psychology/psychology-and-psychiatry/separation-anxiety |date=2023-07-28 }}</ref>
 
Menurut [[Asosiasi Psikiatri Amerika]], gangguan kecemasan akan perpisahan terjadi ketika seseorang menunjukkan rasa takut atau cemas yang berlebihan ketika menghadapi perpisahan dari rumah atau tokoh dengan ikatan tertentu. Kecemasan yang muncul dianggap tidak biasa untuk usia dan perkembangan pengidapnya.<ref name="Ehrenreich">{{cite journal|last=Ehrenreich|first=J. T|author2=Santucci, L. C. |author3=Weinrer, C. L. |title=Separation anxiety disorder in youth: Phenomenology, assessment, and treatment|year=2008|doi=10.1901/jaba.2008.16-389|pmc=2788956|pmid=19966943|volume=16|issue=3|journal=Psicol Conductual|pages=389–412}}</ref> Gejalanya bervariasi dari rasa gelisah hingga rasa cemas yang amat besar akan terjadinya perpisahan.<ref name="Masi">{{cite journal|last1=Masi|first1=G.|last2=Mucci|first2=M.|last3=Millepiedi|first3=S.|title=Separation anxiety disorder in children and adolescents: epidemiology, diagnosis and management.|journal=CNS Drugs|year=2001|volume=15|issue=2|pages=93–104|pmid=11460893|doi=10.2165/00023210-200115020-00002}}</ref>
Baris 19 ⟶ 21:
 
== Latar belakang ==
Asal-usul gangguan kecemasan akan perpisahan berasal dari [[teori keterikatan]] yang berakar pada teori yang dikemukakan baik dari [[Sigmund Freud]] dan John Bowlby. Freud, dalam teori keterikatannya yang memiliki kesamaan dengan teori pembelajaran, berpendapat bahwa bayi memiliki impuls instingtual, dan ketika [[impuls]] ini tidak diperhatikan, hal itu dapat membuat trauma pada bayi.<ref>{{Cite journal|last=Klein|first=Donald F.|date=2002-9|title=Historical aspects of anxiety|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3181682/|journal=Dialogues in Clinical Neuroscience|volume=4|issue=3|pages=295–304|issn=1294-8322|pmc=3181682|pmid=22033777|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20230626181054/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3181682/|dead-url=no}}</ref> Bayi kemudian secara otomatis belajar bahwa ketika ibu mereka tidak ada, maka mereka memiliki kekurangan akan rasa gembira sehingga menimbulkan rasa sedih yang mendalam. Hal ini disebabkan karena ketidakhadiran ibu menjadi [[Rangsang|stimulus]] terkondisi yang memicu kecemasan pada bayi karena mereka mengira kebutuhan mereka akan diabaikan jika sang ibu tidak ada dalam kehidupannya.<ref>{{Cite journal|last=Ainsworth|first=M.|date=1969|title=Object relations, dependency, and attachment: a theoretical review of the infant-mother relationship.|url=http://www.psychology.sunysb.edu/attachment/online/attach_depend.pdf|journal=Child development|doi=10.1111/j.1467-8624.1969.tb04561.x|access-date=2022-03-24|archive-date=2016-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20160201085441/http://www.psychology.sunysb.edu/attachment/online/attach_depend.pdf|dead-url=no}}</ref> Kesimpulan dari pengasosiasian tersebut adalah bahwa anak menjadi takut pada semua situasi, termasuk jauhnya jarak antara dirinya dengan pengasuh mereka.
 
Teori keterikatan John Bowlby juga berkontribusi pada pemikiran seputar gangguan kecemasan perpisahan. Teorinya merupakan sebuah kerangka kerja untuk mengontekstualisasikan hubungan yang dibentuk manusia satu sama lain. Bowlby berpendapat bahwa bayi secara naluriah termotivasi untuk mencari kedekatan dengan pengasuh yang akrab, terutama ketika mereka khawatir. Para bayi umumnya berharap bahwa mereka seharusnya berada di dekat sumber dukungan dan perlindungan secara emosional.<ref>{{Cite journal|last=Bretherton|first=I|date=1992|title=The origins of attachment theory: John Bowlby and Mary Ainsworth|url=https://cmapspublic2.ihmc.us/rid=1LQX400NM-RBVKH9-1KL6/the%20origins%20of%20attachment%20theory%20john%20bowlby%20and_mary_ainsworth.pdf|journal=Developmental Psychology|volume=28|issue=5|pages=759–775|doi=10.1037/0012-1649.28.5.759|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406100833/https://cmapspublic2.ihmc.us/rid=1LQX400NM-RBVKH9-1KL6/the%20origins%20of%20attachment%20theory%20john%20bowlby%20and_mary_ainsworth.pdf|dead-url=no}}</ref> Dia menyatakan bahwa semua bayi sebenarnya terikat pada pengasuh mereka, meskipun ada perbedaan tingkat individu dalam cara perkembangan keterikatan ini. Ada 4 gaya keterikatan utama menurut Bowlby; keterikatan untuk mencari keamanan, keterikatan yang bertujuan untuk menghindari kecemasan, keterikatan yang tidak terorganisir, dan keterikatan yang ambivalen dengan kecemasan.<ref>{{Cite web|date=2020-07-10|title=What are the different types of attachment?|url=https://thewaveclinic.com/blog/what-are-the-different-types-of-attachment/|website=The Wave Clinic|language=en-GB|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415061828/https://thewaveclinic.com/blog/what-are-the-different-types-of-attachment/|dead-url=no}}</ref> Keterikatan yang ambivalen dengan kecemasan adalah keterikatan yang paling relevan di antara semuanya. Hal ini disebabkan karena ketika seorang bayi merasa sangat tertekan dan cemas di saat pengasuh mereka tidak ada dan para bayi ini tidak yakin bahwa pengasuh mereka akan kembali. Keterikatan ini sangat mirip dengan Gangguan kecemasan akan perpisahan.
 
== Mekanisme ==
Bukti pada awal-awal penelitian terhadap gangguan ini menunjukkan bahwa aktivitas [[amigdala]] yang meningkat dapat terkait dengan gejala gangguan kecemasan akan perpisahan. Cacat di daerah ventrolateral dan dorsomedial korteks prefrontal juga berkorelasi dengan gangguan kecemasan pada anak-anak.<ref>{{Cite journal|last=Blackford|first=Jennifer Urbano|last2=Pine|first2=Daniel S.|date=2012-7|title=Neural Substrates of Childhood Anxiety Disorders A Review of Neuroimaging Findings|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3489468/|journal=Child and adolescent psychiatric clinics of North America|volume=21|issue=3|pages=501–525|doi=10.1016/j.chc.2012.05.002|issn=1056-4993|pmc=3489468|pmid=22800991|access-date=2022-03-24|archive-date=2022-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20221016221155/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3489468/|dead-url=no}}</ref>
 
== Perawatan ==
 
=== Terapi perilaku kognitif ===
[[Terapi perilaku kognitif]] (CBT) berfokus untuk membantu anak-anak dengan Gangguangangguan kecemasan akan perpisahan supaya dapat mengurangi perasaan cemas melalui praktik yang memaparkan situasi yang memicu kecemasan dan [[metakognisi]] aktif untuk mengurangi pikiran cemas.<ref>{{Cite journal|lastname=Ehrenreich|first=Jill T.|last2=Santucci|first2=Lauren C.|last3=Weiner|first3=Courtney L.|date=2008-01-01|title=SEPARATION ANXIETY DISORDER IN YOUTH":3" PHENOMENOLOGY, ASSESSMENT, AND TREATMENT|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2788956/|journal=Psicologia conductual|volume=16|issue=3|pages=389–412|doi=10.1901/jaba.2008.16-389|issn=1132-9483|pmc=2788956|pmid=19966943}}</ref>
 
CBT memiliki tiga tahapan: edukasi, penerapan, dan pencegahan kekambuhan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Wendy K. Silverman|first=PhD|date=2003-09-01|title=Using CBT in the Treatment of Social Phobia, Separation Anxiety and GAD|url=https://www.psychiatrictimes.com/view/using-cbt-treatment-social-phobia-separation-anxiety-and-gad|language=en|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230330021857/https://www.psychiatrictimes.com/view/using-cbt-treatment-social-phobia-separation-anxiety-and-gad|dead-url=no}}</ref> Dalam tahap edukasi, individu diberi tahu tentang berbagai efek kecemasan yang dapat ditimbulkan secara fisik dan yang lebih penting secara mental. Dengan memahami dan mampu mengenali reaksi mereka, ini akan membantu mengelola dan pada akhirnya mengurangi respons mereka secara keseluruhan.<ref name=":0" />
 
Menurut Kendall dkk, ada empat komponen yang harus diajarkan kepada anak yang menjalani CBT:<ref>{{Cite journal|last=Benjamin|first=Courtney L.|last2=Puleo|first2=Connor M.|last3=Settipani|first3=Cara A.|last4=Brodman|first4=Douglas M.|last5=Edmunds|first5=Julie M.|last6=Cummings|first6=Colleen M.|last7=Kendall|first7=Philip C.|date=2011-4|title=History of Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) in Youth|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3077930/|journal=Child and adolescent psychiatric clinics of North America|volume=20|issue=2|pages=179–189|doi=10.1016/j.chc.2011.01.011|issn=1056-4993|pmc=3077930|pmid=21440849|access-date=2022-03-24|archive-date=2022-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20221012162221/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3077930/|dead-url=no}}</ref>
 
# Mengenali perasaan dan perilaku cemas
Baris 42 ⟶ 44:
Dalam masa penerapan, individu dapat mengingat apa yang mereka ketahui dan menerapkannya dalam situasi yang mana situasi tersebut dapat menimbulkan kecemasan. Aspek terpenting dari tahapan ini adalah agar individu pada akhirnya dapat mengendalikan diri mereka sendiri selama proses.<ref name=":0" /> Dalam masa pencegahan kekambuhan, individu diberitahu bahwa paparan berkelanjutan terhadap situasi yang menimbulkan kecemasan dan penerapan apa yang telah mereka pelajari adalah kunci untuk kemajuan dalam mengatasi gejala tersebut.<ref name=":0" />
 
Sebuah studi menyelidiki isi pikiran pada anak-anak yang menderita kecemasan perpisahan serta dari [[Gangguan kecemasan sosial|fobia sosial]] atau [[Gangguan kecemasan umummenyeluruh|kecemasan menyeluruh]]. Hasil menunjukkan bahwa terapi kognitif untuk anak-anak yang menderita kecemasan perpisahan (bersama dengan fobia sosial dan kecemasan umum) harus ditujukan untuk mengidentifikasi [[kognisi]] negatif dari perilaku diri sendiri dalam ancaman situasi yang membangkitkan kecemasan. [[Terapi kognitif]] juga bertujuan untuk merubah kognisi negatif untuk meningkatkan harga diri dan kemampuan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan dengan benar.<ref>{{Cite web|title=Separation Anxiety and Selective Mutism {{!}} Abnormal Psychology|url=https://courses.lumenlearning.com/hvcc-abnormalpsychology/chapter/separation-anxiety-and-selective-mutism/|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2022-03-24|archive-date=2022-03-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220324053935/https://courses.lumenlearning.com/hvcc-abnormalpsychology/chapter/separation-anxiety-and-selective-mutism/|dead-url=no}}</ref>
== Epidemiologi ==
Gangguan kecemasan adalah jenis [[psikopatologi]] yang paling umum terjadi pada kaum muda saat ini. Gangguan ini mempengaruhi 5-25% anak-anak di seluruh dunia.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Ehrenreich|first=Jill T.|last2=Santucci|first2=Lauren C.|last3=Weiner|first3=Courtney L.|date=2008-01-01|title=SEPARATION ANXIETY DISORDER IN YOUTH: PHENOMENOLOGY, ASSESSMENT, AND TREATMENT|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2788956/|journal=Psicologia conductual|volume=16|issue=3|pages=389–412|doi=10.1901/jaba.2008.16-389|issn=1132-9483|pmc=2788956|pmid=19966943|access-date=2022-03-24|archive-date=2022-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20221203133335/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2788956/|dead-url=no}}</ref> Dari gangguan kecemasan ini, SAD adalah gangguan yang menyumbang dari sebagian besar yang ada, dan dapat mencapai hingga 50%.<ref name=":3"/> SAD tercatat sebagai salah satu gangguan yang paling awal terjadi dari semua gangguan kecemasan.<ref>{{Cite journal|last=Beesdo|first=Katja|last2=Knappe|first2=Susanne|last3=Pine|first3=Daniel S.|date=2009-9|title=Anxiety and Anxiety Disorders in Children and Adolescents: Developmental Issues and Implications for DSM-V|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3018839/|journal=The Psychiatric clinics of North America|volume=32|issue=3|pages=483–524|doi=10.1016/j.psc.2009.06.002|issn=0193-953X|pmc=3018839|pmid=19716988|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-07-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230708181027/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3018839/|dead-url=no}}</ref> Gangguan kecemasan perpisahan orang dewasa mempengaruhi sekitar 7% orang dewasa. Juga telah dilaporkan. Bahwa populasi anak-anak yang cemas secara klinis jauh lebih besar. Semisal, menurut penelitian Hammerness dkk. (2008) SAD menyumbang 49% dari semua gangguan kecemasan.<ref>{{Cite book|last=M.D|first=Glen O. Gabbard|date=2014-05-05|url=https://books.google.co.id/books?id=wFOTAwAAQBAJ&pg=PA359&lpg=PA359&dq=according+to+Hammerness+et+al.+(2008)+SAD+accounted+for+49%25+of+admissions&source=bl&ots=OoZ_cRrJgD&sig=ACfU3U1R9kyLyRMZeSwr1gBsOg8kKuxQvA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi3jaqZhd72AhWW7XMBHR0LDdcQ6AF6BAgTEAI#v=onepage&q=according%20to%20Hammerness%20et%20al.%20(2008)%20SAD%20accounted%20for%2049%25%20of%20admissions&f=false|title=Gabbard's Treatments of Psychiatric Disorders, Fifth Edition|publisher=American Psychiatric Pub|isbn=978-1-58562-442-3|language=en|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728172057/https://books.google.co.id/books?id=wFOTAwAAQBAJ&pg=PA359&lpg=PA359&dq=according+to+Hammerness+et+al.+%282008%29+SAD+accounted+for+49%25+of+admissions&source=bl&ots=OoZ_cRrJgD&sig=ACfU3U1R9kyLyRMZeSwr1gBsOg8kKuxQvA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi3jaqZhd72AhWW7XMBHR0LDdcQ6AF6BAgTEAI#v=onepage&q=according%20to%20Hammerness%20et%20al.%20(2008)%20SAD%20accounted%20for%2049%25%20of%20admissions&f=false|dead-url=no}}</ref>
 
Penelitian menunjukkan bahwa 4,1% anak-anak yang mengidap kecemasan akan perpisahan dapat memasuki tahap yang sangat klinis. Dari 4,1% tersebut, dihitung bahwa hampir sepertiga dari semua [[Gangguan jiwa|gangguan]] akan tetap bertahan hingga dewasa jika tidak ditangani.<ref name=":3" /> Penelitian terus mengeksplorasi implikasi bahwa disposisi awal SAD di masa kanak-kanak dapat berisiko pada perkembangan gangguan mental selama masa remaja dan dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Lewinsohn|first=Peter M.|last2=Holm-Denoma|first2=Jill M.|last3=Small|first3=Jason W.|last4=Seeley|first4=John R.|last5=Joiner|first5=Thomas E.|date=2008-5|title=Separation Anxiety Disorder in Childhood as a Risk Factor for Future Mental Illness|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2732357/|journal=Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry|volume=47|issue=5|pages=548–555|doi=10.1097/CHI.0b013e31816765e7|issn=0890-8567|pmc=2732357|pmid=18356763|access-date=2022-03-24|archive-date=2022-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220825193157/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2732357/|dead-url=no}}</ref> Diperkirakan bahwa persentase sebenarnya dari sejumlah kecil anak-anak yang menderita kecemasan akan perpisahan lebih besar karena sebagian besar kasus gangguan tersebut tidak benar-benar didiagnosis. Berbagai penelitian telah menemukan tingkat SAD dapat menjadi lebih tinggi pada anak perempuan daripada anak laki-laki,<ref>{{Cite journal|last=Grover|first=Rachel L.|last2=Ginsburg|first2=Golda S.|last3=Ialongo|first3=Nick|date=2005|title=Childhood Predictors of Anxiety Symptoms: A Longitudinal Study|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3374847/|journal=Child Psychiatry and Human Development|volume=36|issue=2|pages=133–153|doi=10.1007/s10578-005-3491-3|issn=0009-398X|pmc=3374847|pmid=16228143|access-date=2022-03-24|archive-date=2023-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230519053935/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3374847/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Malgorzata Dabkowska|first=Aleksander Araszkiewicz, Agnieszka Dabkowska-Mika, Monika Wiłkość-Dębczyńska|date=September 2011|title=Separation Anxiety in Children and Adolescents|url=https://www.researchgate.net/publication/221916221_Separation_Anxiety_in_Children_and_Adolescents|journal=Different Views of Anxiety Disorders|pages=313-338|doi=10.5772/22672|access-date=2022-03-25|archive-date=2022-10-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20221006151728/https://www.researchgate.net/publication/221916221_Separation_Anxiety_in_Children_and_Adolescents|dead-url=no}}</ref> dan dikatakan bahwa ketidakhadiran [[ayah]] dapat meningkatkan risiko depresi pada anak perempuan.<ref>{{Cite web|title=Absent fathers linked to depression risk in girls|url=https://www.nicswell.co.uk/health-news/absent-fathers-linked-to-depression-risk-in-girls/|website=NICS Well|language=en|access-date=2022-03-24|archive-date=2021-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20211027075316/https://www.nicswell.co.uk/health-news/absent-fathers-linked-to-depression-risk-in-girls|dead-url=no}}</ref>
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
{{psikologi-stub}}
 
[[Kategori:Gangguan kejiwaan]]
[[Kategori:Psikologi]]