Depati Amir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Depati Amir''' (lahir di Mendara, [[Bangka]], [[1805]] - meninggal di [[Air Mata, Kota Lama, Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[28 September]] [[1869]]) merupakan salah satu [[pejuangDaftar pahlawan nasional Indonesia|pahlawan nasional]] dari [[Bangka]] yang heroik. Semangat kepahlawanananyakepahlawanannya menggema hampir diseluruhdi tanahseluruh bangkaPulau Bangka. Depati Amir merupakanaktif melawan penjajahan [[putraBelanda]] daridi [[DepatiBangka Bahrin]].yang Depatisaat Amiritu aktifmemiliki melawankepentingan penjajahanterhadap [[Belanda]]aktivitas ditambang Bangkatimah. Karena geraknyaperlawanannya yangdinilai sangatmerugikan menghawatirkanaktivitas tambang mereka, akhirnya ia diasingkan dike [[Air Mata, Kota Lama, Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]. Namanya kini diabadikan di [[Bandar Udara Depati Amir]], [[Pangkal Pinang]].
:''Untuk nama bandara, lihat: [[Bandar Udara Depati Amir]].''
 
'''Depati Amir''' (lahir di Mendara, [[Bangka]], [[1805]] - meninggal di [[Air Mata, Kota Lama, Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[28 September]] [[1869]]) merupakan salah satu [[pejuang]] [[Bangka]] yang heroik. Semangat kepahlawanananya menggema hampir diseluruh tanah bangka. Depati Amir merupakan [[putra]] dari [[Depati Bahrin]]. Depati Amir aktif melawan penjajahan [[Belanda]] di Bangka. Karena geraknya yang sangat menghawatirkan akhirnya ia diasingkan di [[Air Mata, Kota Lama, Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]. Namanya kini diabadikan di [[Bandar Udara Depati Amir]], [[Pangkal Pinang]].
Namanya kini diabadikan di [[Bandar Udara Depati Amir]] dan [[Stadion Depati Amir]], [[Pangkal Pinang]]. Pada tahun 2018, bersama lima tokoh lainnya, ia dianugerahi gelar pahlawan nasional.<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/depati-amir-pahlawan-nasional-pertama-dari-babel/|title=Depati Amir, Pahlawan Nasional Pertama dari Babel|last=arman|first=dedi|date=2018-11-08|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau|language=en-US|access-date=2020-06-13}}</ref>
 
== Kehidupan ==
Depati Amir adalah seorang putra dari bangsawan Bangka yang bernama Depati Bahrin. Sebelum mendapat gelar depati, Amir telah menjadi tokoh berpengaruh di Bangka. Amir pernah memimpin masyarakat untuk menumpas perompak di sekitar perairan Bangka. Pada tahun 1830, Amir diangkat menjadi depati. Depati merupakan gelar yang mulanya diberikan oleh Kesultanan Palembang untuk seorang kepala sebuah atau beberapa kampung. Depati Bahrin sebelumnya memimpin Kampung Mendara dan Mentadai. Namun, gelar ini ditolak Amir lantaran keinginannya untuk menjadi rakyat biasa. Walau begitu, Amir tetap mempunyai pengaruh yang besar di Bangka.<ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite web|url=https://historia.id/politik/articles/depati-amir-pahlawan-dari-pulau-timah-PKkEp|title=Depati Amir, Pahlawan dari Pulau Timah|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-06-13}}</ref><ref name=":3">{{Cite news|url=https://tirto.id/pahlawan-nasional-2018-depati-amir-penentang-tambang-asing-c9R9|title=Pahlawan Nasional 2018: Depati Amir, Penentang Tambang Asing|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-06-13}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/phzkkb282|title=Riwayat Depati Amir, Putra Bangka Penentang Belanda|date=2018-11-11|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-06-13}}</ref>
 
== Perjuangan ==
[[Berkas:Bandar Udara Depati Amir Baru.jpg|jmpl|Nama Depati Amir diabadikan menjadi nama [[Bandar Udara Depati Amir|bandar udara]] di Bangka.]]
 
=== Bangka ===
Perjuangan Depati Amir bermula dari urusan keluarganya dengan Belanda. Saat itu, Belanda mulai membuat parit-parit tambang timah di Pulau Bangka dan berkonsi dengan Depati Bahrin untuk mengeruk [[timah]] di tanah miliknya. Namun, Belanda tidak memenuhi kewajibannya untuk membayarkan hasil tambangnya. Hal itu menyulut Depati Amir mengajukan tuntutan kepada perusahan Belanda tersebut dan mendapat dukungan dari masyarakat Bangka.<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
Tuntutan Depati Amir terdengar oleh Residen Belanda untuk Bangka yang bernama F. van Olden. Residen tersebut menilai bahwa tindakan Depati Amir dapat menyulut pergolakan di Bangka. Lalu, Pemerintah Belanda mengutus pejabat-pejabat penting untuk menangkapnya. Namun, usaha tersesbut gagal. Depati Amir semakin mendapat dukungan masyarakat yang selama ini telah dipekerjakan oleh Belanda, baik dari kalangan Melayu Bangka maupun Tionghoa Bangka. Dukungan juga datang dari para pemimpin lokal yang juga merasa dirugikan akibat kehadiran Belanda. Akibat dukungan-dukungan ini, Depati Amir mendapat bantuan senjata baik dari lokal maupun dari [[Singapura]]. Perlawanan Depati Amir meluas di sepanjang pesisir timur Bangka.<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
=== Pengasingan ===
Pada 7 Januari 1851, Depati Amir berhasil ditangkap oleh Belanda. Penangkapan itu dapat terjadi karena Belanda berhasil menyuap 7 orang panglima dan 36 pasukan Depati Amir yang sedang kesulitan logistik. Amir tertangkap dalam kondisi sakit.<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
Pada 11 Februari 1851, Depati Amir dikirim ke tempat pengasingan di [[Kota Kupang|Kupang]], [[Pulau Timor|Timor]]. Walau dalam pengasingan, perjuangan Depati Amir melawan Belanda tidak juga padam. Bersama adiknya, Hamzah atau dikenal juga sebagai Cing, ia menjadi penasihat bagi raja-raja di Timor dan juga turut aktif menyebarkan agama [[Islam]] di Pulau Timor.<ref name=":1" /><ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
== Pahlawan Nasional ==
Pada tanggal 8 November 2018, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. [[Joko Widodo]] menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan diterbitkannya Keppres No 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.<ref [name=":0">{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4292914/jokowi-anugerahi-gelar-pahlawan-nasional-ke-6-tokoh|title=Jokowi Anugerahi Gelar Pahlawan Nasional ke 6 Tokoh|last=Jordan|first=Ray|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-06-13}}</ref><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
== Referensi ==
{{Reflist}}{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
{{reflist}}
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]