Museum Lambung Mangkurat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Radramboo (bicara | kontrib)
k #1Lib1Ref #1Lib1RefID
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info Wikidata museum}}
 
'''Museum Lambung Mangkurat''' adalah [[museum]] yang terletak di kota [[Banjarbaru]], [[Kalimantan Selatan]]. Nama museum ini berasal dari nama tokoh [[Hikayat Banjar]]. Bangunan pertamanya didirikan oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] di [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] pada tahun 1907 dan telah beberapa kali berganti nama. Museum ini diperbaiki dan diresmikan ulang oleh [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] [[Indonesia]] yang bernama [[Daoed Joesoef]] pada 10 Januari 1979 dengan nama Museum Lambung Mangkurat. Luas bangunannya adalah 2 [[Kilometer persegi|km<sup>2</sup>]] dengan lahan seluas 15 km<sup>2</sup>. Bentuk museum menyerupai [[rumah Bubungan Tinggi]]. Koleksi utamanya adalah barang pribadi miliki [[Amir Hasan Kiai Bondan]].<ref>{{Cite web|last=Kebudayaan|first=Direktorat Pelindungan|date=2015-11-24|title=KondisiMuslam InteriorOfficial Museum Lambung Mangkurat Harus DibenahiWebsite|url=https://kebudayaanmuslam.kemdikbudkalselprov.go.id/dpk/kondisi-interior-museum-lambung-mangkurat-harus-dibenahi/|website=Direktorat Pelindungan Kebudayaan|language=iden-IDUS|access-date=20202024-0906-3005}}</ref>Kyai H Ibrahim Whatsapp:+6281938289558
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Borneo museum in Bandjermasin TMnr 60018759.jpg|jmpl|250px|Museum Borneo museum indi Bandjermasin tahun 1907.]]
Museum Lambung Mangkurat awalnya bernama Museum Borneo yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1907 di Banjarmasin. Pada masa penjajahan Jepang, Museum Borneo diberhentikan fungisnyafungsinya. Museum ini kembali dibangun oleh GunbernurGubernur [[R.T.A. Milono|Milono]] dengan nama Museum Kalimantan pada tanggal 22 Desember 1955.<ref name=":0">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-01-10|title=Sejarah Museum Lambung Mangkurat dan Koleksinya|url=https://www.kompas.com/stori/read/2024/01/10/140000079/sejarah-museum-lambung-mangkurat-dan-koleksinya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-21}}</ref>. Koleksinya berupa barang pribadi milik Amir Hasan Kiai Bondan. Pada tahun 1957, diadakan Konferensi Kebudayaan di Banjarmasin yang memutuskan pendirian kembali Museum Kalimantan. Pembangunan museum selesai pada tahun 1967 dengan nama Museum Banjar. Museum Banjar juga kemudian diberhentikan juga. Pada tahun 1974, dilakukan pembangunan museum baru di Jalan Jenderal Achmad Yani, Kelurahan [[Banjarbaru Utara, Banjarbaru|Banjarbaru Utara]]. Museum ini diberi nama Museum Lambung Mangkurat dan diremsikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Daoed Joesoef pada tanggal 10 Januari 1979.<ref>{{Cite web|title=Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatan "Lambung Mangkurat"|url=http://www.asosiasimuseumindonesia.org/2-single-articles/273-museum-negeri-provinsi-kalimantan-selatan-lambung-mangkurat.html|website=www.asosiasimuseumindonesia.org|access-date=2020-09-30}}</ref>
 
Pada tahun 1957, diadakan Konferensi Kebudayaan di Banjarmasin yang memutuskan pendirian kembali Museum Kalimantan. Pembangunan museum selesai pada tahun 1967 dengan nama Museum Banjar. Museum Banjar juga kemudian diberhentikan juga. Hingga kemudian pada tahun 1974, dilakukan pembangunan museum baru di Jalan Jenderal Achmad Yani, Kelurahan [[Banjarbaru Utara, Banjarbaru|Banjarbaru Utara]].<ref>{{Cite web|title=Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatan "Lambung Mangkurat"|url=http://www.asosiasimuseumindonesia.org/2-single-articles/273-museum-negeri-provinsi-kalimantan-selatan-lambung-mangkurat.html|website=www.asosiasimuseumindonesia.org|access-date=2020-09-30}}</ref> Museum ini diperbaiki dan diresmikan ulang oleh [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] [[Indonesia]], [[Daoed Joesoef]] pada 10 Januari 1979 dengan nama Museum Lambung Mangkurat.<ref name=":2">{{Cite web|last=Kebudayaan|first=Direktorat Pelindungan|date=2015-11-24|title=Kondisi Interior Museum Lambung Mangkurat Harus Dibenahi|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/kondisi-interior-museum-lambung-mangkurat-harus-dibenahi/|website=Direktorat Pelindungan Kebudayaan|language=id-ID|access-date=2020-09-30}}</ref>
 
== Bangunan ==
Bangunan pertamanya didirikan oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] di [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] pada tahun 1907 dan telah beberapa kali berganti nama. Luas bangunannya adalah 2 [[Kilometer persegi|km<sup>2</sup>]] dengan lahan seluas 15 km<sup>2</sup> dengan bentuk museum menyerupai [[rumah Bubungan Tinggi]] serta koleksi utamanya adalah barang pribadi miliki [[Amir Hasan Kiai Bondan]].<ref name=":2" />
 
== Koleksi ==
Baris 12 ⟶ 17:
Kemudian ada Filologika sebanyak 162 benda, Keramologika sebanyak 994 benda, Seni Rupa sebanyak 143 benda dan Teknologika sebanyak 80 benda. Dari sebanyak itu, ditaksir hanya sekitar 20 persennya di pamerkan di gedung Museum Lambung Mangkurat, sebagiannya lagi di simpang dan dipelihara, sewaktu-waktu juga dikeluarkan untuk dipamerkan<ref name=":1" />
 
Museum Lambung Mangkurat memiliki bentuk atap lonjong memanjang khas rumah adat [[Suku Banjar]]. Sebagian besar bagian bangunan berwanaberwarna kuning. Koleksi di dalam museum berupa perlengkapan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat dan budaya Suku Banjar. Bagian dalam museum berisi koleksi dari [[Agama Hindu|Hindu]] yaitu [[patung]] [[dewa]] dan patung binatang. Selain itu terdapat koleksi dari masa [[Kesultanan Banjar]], yaitu kursi emas, [[perisai]], [[payung]], [[tombak]] dan [[mahkota]].<ref>{{Cite web|title=Museum Lambung Mangkurat – Humas Kota Banjarbaru|url=https://humas.banjarbarukota.go.id/tentang-banjarbaru/potensi-daerah/pariwisata/museum-lambung-mangkurat/|language=en-US|access-date=2020-09-30}}</ref> Museum Lambung Mangkurat juga menampung banyak barang hasil galian dari situs arkeologi di seluruh Kalimantan, misalnya seperti artefak penting dari masa Hindu-Buddha. Ada juga kitab [[Injil]] [[Abjad Pegon|beraksara Arab-Melayu]] yang disebarkan Belanda di Kalimantan Selatan.<ref name=":0" /><gallery>
 
== Galeri ==
 
<gallery>
Museum Lambung Mangkurat memiliki bentuk atap lonjong memanjang khas rumah adat [[Suku Banjar]]. Sebagian besar bagian bangunan berwana kuning. Koleksi di dalam museum berupa perlengkapan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat dan budaya Suku Banjar. Bagian dalam museum berisi koleksi dari [[Agama Hindu|Hindu]] yaitu [[patung]] [[dewa]] dan patung binatang. Selain itu terdapat koleksi dari masa [[Kesultanan Banjar]], yaitu kursi emas, [[perisai]], [[payung]], [[tombak]] dan [[mahkota]].<ref>{{Cite web|title=Museum Lambung Mangkurat – Humas Kota Banjarbaru|url=https://humas.banjarbarukota.go.id/tentang-banjarbaru/potensi-daerah/pariwisata/museum-lambung-mangkurat/|language=en-US|access-date=2020-09-30}}</ref>Museum Lambung Mangkurat juga menampung banyak barang hasil galian dari situs arkeologi di seluruh Kalimantan, misalnya seperti artefak penting dari masa Hindu-Buddha. Ada juga kitab Injil beraksara Arab-Melayu yang disebarkan Belanda di Kalimantan Selatan.<ref name=":0" /><gallery>
Berkas:Katopong Wayang Gung.jpg|Mahkota pemain [[Wayang Gung]] yang disebut ''katopong''.
Berkas:Alat Padakuan.jpg|Alat Padakuan di Museum Lambung Mangkurat.
Berkas:
Banjarmasin 2022 Bennylin 63.jpg|Daftar para tokoh [[Perang Banjar]] yang menjadi buronan [[Hindia Belanda]].
</gallery>