'''Nandar''' lahir pada tahun 1995 di [[Myanmar]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Global South|first=Coalition|title=Global South Coalition For Dignified Menstruation|url=https://dignifiedmenstruation.org/speakers/|website=Global South Coalition For Dignified Menstruation : 8th December|language=en|access-date=2022-03-12}}</ref> . Nandar memiliki [[nama]] asli Nandu Gyawali. Dia adalah seorang feminis muda di Myanmar.<ref name=":0" />.
== Kehidupan awal ==
Nandar berasal dari [[negara]] bagian [[Shan]] utara di Myanmar. Lingkungan hidupnya di sebuah [[desa]] pertanian konservatif.<ref name=":1">{{Cite web|last=Seul Ki|first=Lee|title=How I'm using podcasts to drive a discussion about feminism in Myanmar|url=https://splicemedia.com/beta/resources/nandar-how-im-using-podcasts-to-drive-a-discussion-about-feminism-in-myanmar|access-date=2022-03-12|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326140952/https://splicemedia.com/beta/resources/nandar-how-im-using-podcasts-to-drive-a-discussion-about-feminism-in-myanmar|dead-url=yes}}</ref>. Pada usia [[remaja]], ayahnya meninggal karena serangan [[penyakit]] [[epilepsi]]. Saat itu ibunya sedang mengalami menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan ibu Nandar menolak untuk menyentuh ayah Nandar karena khawatir menstruasinya akan memperburuk keadaan [[Konvulsi|kejang]] sang ayah.<ref name=":1" />. Kejadian tersebut membuatnya mulai mempertanyakan tentang hal tabu pada gender.
== Perjalanan karier ==
Untuk pertama kalinya sebuah [[buku]] berjudul Chimamanda Ngozi Adichie’s We Should All Be Feminists diterjemahkan menjadi [[bahasa]] Burma oleh Nandar pada tahun 2017.<ref name=":2">{{Cite web|last=Thet War|first=Moe|title=Podcasting gender activist Nandar on tearing up taboos as a ‘Nosy Auntie’ {{!}} Coconuts|url=https://coconuts.co/yangon/features/podcasting-gender-activist-nandar-on-tearing-up-taboos-as-a-nosy-auntie/|website=https://coconuts.co/|language=en-US|access-date=2022-03-12}}</ref>. Pengalaman menerjemahkan buku membantunya percaya diri untuk meraih tujuannya sebagai aktivis feminis profesional.
Pada 2018, Nandar menerjemahkan dan mementaskan karya Eve Ensler yang berjudul The Vagina Monologues. Versi dua bahasa dari karya tersebut ia buat saat tahun produksi tahunan ketiga bersama sekelompok teman dari [[Inggris]] dan [[Amerika Serikat]].<ref name=":1" />. Isi dari pagelaran The Vagina Monologies yaitu tentang misoginis dan stereotip gender.
Setahun setelah itu, Nandar membuat sebuah organisasi bernama Purple Feminist Group. Tujuan organisasi ini untuk promosi sastra feminis, menantang hal-hal tabu, menguatkan suara [[perempuan]], dan untuk meningkatkan kesadaran kekerasan gender.<ref name=":1" />. Kegiatan dari Purple Feminist Group yaitu peluncuran The Menstruation Is Not Shameful Campaign, sebuah gerakan kampanye dari bulan Februari sampai Maret 2020 <ref>{{Cite web|last=Feminist Group|first=Purple|title=Menstruation Is Not Shameful – Purple Feminist Group|url=https://purplefeminist.org/menstruation/|language=en-US|access-date=2022-03-12|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326140952/https://purplefeminist.org/menstruation/|dead-url=yes}}</ref> untuk menghilangkan pandangan buruk terhadap periode menstruasi. Karier Nandar lainnya adalah merilis sebuah podcast bernama G-Taw Zagar Wyne pada tahun 2020.<ref name=":2" />.