Suku Smoung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kepulauan Nias
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikify}}
Suku Smoung (Smong), adalah suatu masyarakat adat Marga Smoung yang berasal kelompok masyarakat Lampung yang berada di salah satu kampung negeri yang bernama (pekon/ desa) Sanggi di Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung.
'''Suku Semuong''' (Semuong), adalah suatu masyarakat adat marga Semuong yang termasuk dalam kelompok masyarakat Lampung beradat ''saibatin'' atau ''peminggir'' yang bermukim di sepanjang aliran sungai Way Semuong dan Way Semangka, tepatnya di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten [[Kabupaten Tanggamus|Tanggamus]].
 
Masyarakat Margaadat marga SmoungSemuong, adalah salah satu dari sekian banyak subetniksub-etnik di Lampung yang membentuk komunitas adat suku tersendiri. MargaBerdasarkan Smoungriwayatnya, hiduporang sebagaipertama komunitasyang adatmendirikan terpencilpemukiman di sekitar sungai Way Semuong dan tersingkirWay dariSemangka realitasadalah dinamikaRatu pembangunanTunggal daerahMandurang Bala Kuasa dan Napal Liut Buay Paksi Pak.<ref>{{Cite Masyarakatbook|last=Dinas MargaPerpustakaan Smoungdan hinggaKearsipan saatDaerah iniKabupaten masihTanggamus|first="author"|date=2018|title=Dokumentasi beradaSejarah dalamKekhatuan tarafSemaka|location=Tanggamus|pages=20|url-status=live}}</ref> keterasinganDalam dankesehariannya rata-rata dari mereka menggunakan bahasa Lampung berdialek A kemiskinan(Api).
 
Marga Semuong hidup sebagai komunitas adat terpencil dan tersingkir dari realitas dinamika pembangunan daerah. Masyarakat marga Semuong hingga saat ini masih berada dalam taraf keterasingan dan kemiskinan. Menurut JW Van Royen, seorang anthropologantropolog yang melakukan penelitian di Lampung pada tahun 1855-1913, mengatakan bahwa masyarakat adat Lampung terdiri dari banyak marga yang bersatu dalam kesatuan adat, tetapi ada beberapa marga membentuk komunitas suku sendiri. Masyarakat Margamarga Semuong (Smuong/Smoung) hidup terisolir dari dinamika pembangun daerah, karena secara geografi mereka menetap di kawasan yang sangat terpencil dan tidak bisa disentuh pembangunan. Sehingga karena keterpencilan ini sekian lama, mereka membentuk komunitas suku tersendiri.
 
Masyarakat Sukusuku SmoungSmuong ini hidup pada bidang pertanian seperti menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, serta berburu ke hutan sekitar pemukiman mereka.
Di pedalaman hutan Kabupaten Tanggamus terdapat sebuah desa bernama Desa Sanggi. Desa ini ternyata dihuni oleh masyarakat yang masih bagian dari Suku Lampung, Marga Smoung. Komunitas Marga Smoung ini bermukim di desa yang berada di aliran Sungai Way Semaka, bersebelahan dengan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Desa ini sangat terpencil, apabila menggunakan sepeda motor akan menempuh waktu selama 5 jam dari Kota Agung, ditambah berjalan kaki melalui jalan setapak selama beberapa jam. Mungkin akan lebih mudah apabila perjalanan ditempuh lewat jalur perairan melalui Way (Sungai) Semaka. Menurut penuturan masyarakat desa ini, bahwa Desa Sanggi di Kabupaten Tanggamus telah ada sejak tahun 1850..
 
Masyarakat Marga Smoung di Desa Sanggi Kabupaten Tanggamus, tidak tahu asal usul mereka sebenarnya, tetapi mereka beranggapan kemungkinan nenek moyang mereka datang dari Desa Sanggi yang ada di Kabupaten Lampung Barat. Komunitas Marga Desa Sanggi di Kabupaten Tanggamus kadang-kadang menjalin komunikasi dengan masyarakat Desa Sanggi di Kabupaten Lampung Barat.
 
Masyarakat Suku Smoung ini hidup pada bidang pertanian seperti menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, serta berburu ke hutan sekitar pemukiman mereka.
{{budaya-stub}}
 
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di LampungIndonesia|Smoung]]