(20 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikify}}
'''Suku SmoungSemuong''' (SmongSemuong), adalah suatu masyarakat adat marga SmoungSemuong yang berasaltermasuk dalam kelompok masyarakat Lampung beradat ''saibatin'' atau ''peminggir'' yang beradabermukim di salahsepanjang satualiran kampungsungai negeriWay yangSemuong bernamadan (pekon/Way desa)Semangka, Sanggitepatnya di kabupatenKecamatan TanggamusBandar diNegeri provinsiSemuong, LampungKabupaten [[Kabupaten Tanggamus|Tanggamus]].
Masyarakat adat marga SmoungSemuong, adalah salah satu dari sekian banyak subetniksub-etnik di Lampung yang membentuk komunitas adat suku tersendiri. MargaBerdasarkan Smoungriwayatnya, hiduporang sebagaipertama komunitasyang adatmendirikan terpencilpemukiman di sekitar sungai Way Semuong dan tersingkirWay dariSemangka realitasadalah dinamikaRatu pembangunanTunggal daerahMandurang Bala Kuasa dan Napal Liut Buay Paksi Pak.<ref>{{Cite Masyarakatbook|last=Dinas margaPerpustakaan Smoungdan hinggaKearsipan saatDaerah iniKabupaten masihTanggamus|first="author"|date=2018|title=Dokumentasi beradaSejarah dalamKekhatuan tarafSemaka|location=Tanggamus|pages=20|url-status=live}}</ref> keterasinganDalam dankesehariannya rata-rata dari mereka menggunakan bahasa Lampung berdialek A kemiskinan(Api).
Marga Semuong hidup sebagai komunitas adat terpencil dan tersingkir dari realitas dinamika pembangunan daerah. Masyarakat marga Semuong hingga saat ini masih berada dalam taraf keterasingan dan kemiskinan. Menurut JW Van Royen, seorang anthropologantropolog yang melakukan penelitian di Lampung pada tahun 1855-1913, mengatakan bahwa masyarakat adat Lampung terdiri dari banyak marga yang bersatu dalam kesatuan adat, tetapi ada beberapa marga membentuk komunitas suku sendiri. Masyarakat marga Semuong (Smuong/Smoung) hidup terisolir dari dinamika pembangun daerah, karena secara geografi mereka menetap di kawasan yang sangat terpencil dan tidak bisa disentuh pembangunan. Sehingga karena keterpencilan ini sekian lama, mereka membentuk komunitas suku tersendiri.
Masyarakat suku SmoungSmuong ini hidup pada bidang pertanian seperti menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, serta berburu ke hutan sekitar pemukiman mereka.▼
Di pedalaman hutan kabupaten Tanggamus terdapat sebuah desa bernama desa Sanggi. Desa ini ternyata dihuni oleh masyarakat yang masih bagian dari suku Lampung marga Smoung. Komunitas marga Smoung ini bermukim di desa yang berada di aliran sungai Way Semaka, bersebelahan dengan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Desa ini sangat terpencil, apabila menggunakan sepeda motor akan menempuh waktu selama 5 jam dari Kota Agung, ditambah berjalan kaki melalui jalan setapak selama beberapa jam. Mungkin akan lebih mudah apabila perjalanan ditempuh lewat jalur perairan melalui Way (Sungai) Semaka. Menurut penuturan masyarakat desa ini, bahwa desa Sanggi di kabupaten Tanggamus telah ada sejak tahun 1850..
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Smoung]]▼
Masyarakat marga Smoung di desa Sanggi kabupaten Tanggamus, tidak tahu asal usul mereka sebenarnya, tetapi mereka beranggapan kemungkinan nenek moyang mereka datang dari desa Sanggi yang ada di kabupaten Lampung Barat. Komunitas marga desa Sanggi di kabupaten Tanggamus kadang-kadang menjalin komunikasi dengan masyarakat desa Sanggi di kabupaten Lampung Barat.
▲Masyarakat suku Smoung ini hidup pada bidang pertanian seperti menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, serta berburu ke hutan sekitar pemukiman mereka.