Teori kontrak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
Baris 4:
Dari penggalian-penggalian [[Arkeologi|arkeologis]], para ahli memperkirakan bahwa kehadiran makhluk yang mirip manusia (''hominoid'') sudah ada beberapa juta tahun yang lalu. ''[[Hominoid]]'' inilah yang dianggap memberi peluang bagi hadirnya hominid awal, yaitu makhluk-makhluk yang termasuk dalam [[genus]] Homo yang terdiri dari bermacam-macam homo, tetapi masih berbeda dengan ''[[Homo Sapiens|homo sapiens]]'' sebagai primat yang sudah mengalami pertumbuhan sempurna. Meski masih sangat [[primitif]], kehadiran kebudayaan dari mereka menunjukkan bahwa seharusnya sudah ada bahasa pada saat itu, karena bahasa merupakan prasyarat bagi pewarisan tradisional dan pertumbuhan kebudayaan. Awal mula pertumbuhan bahasa (pra-bahasa) mungkin sudah ada pada ''hominid'', sedangkan bahasa yang sesungguhnya baru timbul lebih kemudian. Akan tetapi, tidak ada bukti yang menunjang anggapan itu atau yang memungkinkan kita menyusun suatu [[evolusi]] perkembangan manusia.
 
Dr. Teuku Jacob memperikarakan ''[[Pithecanthropus erectus|Pithecanthropus]]'' sudah berkomunikasi linguistic secara terbatas tetapi masih dibantu oleh isyarat tubuh.<ref name=":0" />. Dr Jacob menyimpulkan bahwa ''[[Pithecanthropus erectus|Pithecanthropus]]'' sudah bisa berbahasa dengan ditemukannya sikap tegak sudah tercapai, meskipun lentik leher masih belum sempurna. Hal tersebut memungkinkan adanya saluran suara yang sesuai untuk berkomunikasi verbal. Karena tidak ada data-data yang tertulis mengenai bagaimana timbulnya bahasa umat manusia dahulu kala, maka telah dirumuskan berbagai macam teori mengenai hal tersebut. Pada abad  XIX dan XX, beberapa teori mengenai munculnya bahasa dalam masyarakat manusia bermunculan. Teori-teori tersebut antara lain [[teori tekanan sosial]], [[Teori Onomatopetik|teori onomatopetik]], [[Teori interjeksi|teori interyeksi]], [[teori nativistik]], [[teori yo-he-ho]], [[teori isyarat]], [[teori permainan vokal]], [[teori isyarat oral]], [[teori kontrol sosial]], [[teori kontak sosial]], dan [[teori Hockett-Ascher]].
 
== Teori ==
Teori kontak (''The Contact Theory'') mulanya diajukan oleh [[G. Révész]] dalam bukunya yang berjudul ''[[The Origins and Prehistory of Language]].'' Kata 'kontak' menandakan kecenderungan dasar ''[[social animals]]'' untuk saling mendekat, menjalin hubungan baik, bekerja sama, dan berkomunikasi.<ref>{{Cite book|last=Révész|first=Géza|date=1956|url=https://books.google.co.id/books/about/The_Origins_and_Prehistory_of_Language.html?id=GxRZAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=The Origins and Prehistory of Language|publisher=Longmans, Green|language=en}}</ref>. Ini adalah prinsip hidup universal bagi individu yang tergabung dalam kelompok sosial.
 
Hubungan sosial pada makhluk hidup menunjukkan bahwa kebutuhan untuk berinteraksi satu sama lain tidak memberi rasa kepuasan kepada tiap individu. Pada tahap yang sangat rendah, pada tingkat [[instinktif]], kebutuhan untuk mengadakan kontak ini tampaknya dapat dipenuhi oleh kontak spasial. Pada perkembangan selanjutnya, kontak spasial tadi akan berubah menjadi keinginan untuk melakukan kontak emosional. Hasil dari kontak emosional dapat berupa timbulnya rasa pengertian, [[simpati]], dan [[empati]] pada orang lain. Kontak emosional adalah hal yang esensial pada tingkah laku berbahasa. Bahasa hanya mungkin ada apabila timbul hubungan personal atau kontak emosional antara orang-orang yang mampu berbicara.<ref>{{Cite web|last=Putrayasa|first=I Gst. Ngr. Kt.|date=2019|title=AWAL MULA TIMBULNYA BAHASA : KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF|url=http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/24913/1/2043095fc15424687e4de1197e943294.pdf#|website=Universitas Udayana|access-date=5 September 2023}}</ref>