Kota Probolinggo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmed Fikrie (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(21 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
|image5 = The race bull.jpg
}}
| caption = '''Searah jarum jam''': Gereja Merah Kota Probolinggo, Pelabuhan ProbolinggoTanjung Tembaga, Karapan Sapi Brujul, dan Benteng Mayangan.
| lambang = Coat of arms of the City of Probolinggo.svg
| motto = Trikarsa bina praja<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Mengembangkan kota dengan Tiga Kekuatan}}<ref>Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Probolinggo Nomor 5 Tahun 1990</ref><br/>(1956 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kota Probolinggo, Ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 203 tahun 1956.</ref>
Baris 46:
| kepala daerah = Daftar Wali Kota Probolinggo{{!}}Wali Kota
| wakil kepala daerah = Daftar Wakil Wali Kota Probolinggo{{!}}Wakil Wali Kota
| nama walikota = [[Nurkholis]]M. Taufik Kurniawan (Pj.)
| nama wakil walikota = ''lowong''
| sekretaris daerah = Ninik Ira Wibawati
Baris 89:
 
== Etimologi ==
Probolinggo yang ada hubungannya dengan cerita kuno, yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor). Tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan perdamaian dan mengakhiri perselisihan.
 
''Probo'' dalam [[bahasa Sanskerta]] berarti sinar, sedang ''Lingga'' berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan: asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).
Baris 96:
 
== Sejarah ==
[[File:Haven van Probolinggo, KITLV 4086.tiff|jmpl|250px260px|Pelabuhan Probolinggo sebelum tahun 1880]]
Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Empu Prapanca.
 
Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi ([[Menakjinggo]]), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara [[Bre Wirabumi]] (Blambangan) dengan Prabu [[Wikramawardhana]] ([[Majapahit]]) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het residentiehuis TMnr 10015450.jpg|jmpl|250px260px|Kediaman [[Residen]] Probolinggo (1900-1940)]]
 
Pada masa Pemerintahan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]], setelah kompeni dapat meredakan mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur [[Pasuruan]] (termasuk Banger) diserahkan kepada [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] mengengkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. KabupatennyaPusat kabupatennya terletak di Desa[[Kebonsari Kulon, Kanigaran, Probolinggo|Kebonsari Kulon]]. Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Boen Djolodrijo (Kiem Boen), Patih Pasuruan. Patihnya Bupati Pasuruan Tumenggung WironagoroWironegoro ([[Untung Suropati]]).
 
Kompeni ([[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]]) terkenal dengan politik adu dombanya. Kyai Djojolelono dipengaruhi, diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono. Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir, meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768, terus mengembara/lelono.
 
Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. RumahPusat kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetaptetaplah kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.
[[File:Regentswoning te Probolinggo, KITLV 5117.tiff|jmpl|250px|Alun-alun Probolinggo dan Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa pada masa [[Hindia Belanda]]]]
 
[[File:Bupati Probolinggo Raden Toemenggoeng Djojonegoro.jpg|jmpl|250px260px|Lukisan bupati kedua Probolinggo, Raden Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat).]]
Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.
 
Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Dia juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, dia mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat) diubah menjadi “Probolinggo” (Probo: sinar, linggo: tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo: sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid Jami’.
[[File:Bupati Probolinggo Raden Toemenggoeng Djojonegoro.jpg|jmpl|250px|Lukisan bupati kedua Probolinggo, Raden Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat).]]
 
Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Dia juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, dia mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat) diubah menjadi “Probolinggo” (Probo: sinar, linggo: tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo: sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid Jami’.
 
== Geografi ==
Baris 141 ⟶ 139:
 
=== Topografi ===
Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter dia atasdiatas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas; ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.
 
=== Hidrologi ===
Baris 154 ⟶ 152:
 
Kemampuan tanah suatu wilayah perlu ditinjau mengenai kedalaman efektif tanah, tesktur tanah, drainase, dan faktor pembatasnya.
 
1. Kedalaman efektif
1. Kedalaman efektif merupakan kedalaman tanah di mana perakaran tanaman masih bisa tumbuh denga baik. Kedalaman tanah di wilayah Kota Probolinggo adalah lebih dari 90&nbsp;cm.
 
2. Tekstur Tanah
Baris 174 ⟶ 172:
 
=== Karakteristik Sosial ===
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Feestelijke optocht tijdens een Javaanse bruiloft te Probolinggo Oost-Java TMnr 10002996.jpg|jmpl|250px260px|Iring-iringan pernikahan adat di Kota Probolinggo (1930)]]
 
KaraktaristikKarakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan [[Suku Jawa]] Arekan dan [[Suku Madura Pendalungan]] yang terkenal egaliter , ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi).
 
Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang andal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.
 
Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.<ref name="Karakteristik Sosial">[http://probolinggokota.go.id/content/view/141/46/ Karakteristik Sosial] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101227231221/http://probolinggokota.go.id/content/view/141/46/ |date=2010-12-27 }}, Karakteristk Sosial Kota Probolinggo.</ref>
Baris 207 ⟶ 205:
==== Transportasi darat ====
 
[[File:BusTerminalBayuangga-Probolinggo - panoramio.jpg|BusTerminalBayuangga-Probolinggo_-_panoramio|jmpl|250px260px|Terminal bus Bayuangga di Kota Probolinggo]]
[[Terminal Bayuangga]] merupakan terminal terbesar di Kota Probolinggo yang memiliki 6 ''shelter''. Terminal ini melayani beberapa armada bus antar kota dalam provinsi, yakni menuju Surabaya, Malang, Kencong, Ambulu, Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Selain itu juga tersedia armada bus antar kota antar provinsi, yakni Probolinggo-Tuban-Semarang, Jakarta-Denpasar, Jepara-Denpasar, Probolinggo-Jember-Denpasar, Bandung-Denpasar, Probolinggo-Situbondo-Denpasar, Probolinggo-Cirebon, dan Probolinggo-Yogyakarta.
 
==== Transportasi rel ====
 
[[File:KITLV A283 - Station van de Staatsspoorwegen te Probolinggo, KITLV 11882.tiff|KITLV_A283_-_Station_van_de_Staatsspoorwegen_te_Probolinggo,_KITLV_11882|jmpl|250px260px|Stasiun Probolinggo pada masa kolonial]]
 
[[File:Stasiun Probolinggo 2020.jpg|Stasiun_Probolinggo_2020|jmpl|250px260px|Stasiun Probolinggo pada masa sekarang]]
 
[[Stasiun Probolinggo]] merupakan stasiun kereta api kelas I yang dioperasikan oleh [[Daerah Operasi IX Jember|Daerah Operasional IX Jember]]. Adapun kereta api yang singgah di stasiun ini antara lain:
Baris 246 ⟶ 244:
 
==== Bison/MPU ====
Angkutan ini menghubungkan hanya beberapa daerah yang dilewati jalan antar kota, seperti, Sumbertaman, PabeanRandupangger, Kedungasem, dan Sukoharjo. Tarif rata-rata Rp 3000. Transportasi berupa mobil yang berukuran besar.
 
==== Becak ====
Baris 262 ⟶ 260:
Masyarakat kota Probolinggo sering berwisata ke Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Perikanan Pantai. Walaupun sebenarnya bukan sebuah objek wisata, tetapi pemandangan dan suasana yang disajikan cukup bagus. Tarif masuk hanya dikenakan terhadap kendaraan bermotor. Untuk Sepeda Motor sebesar Rp 1000 dan Mobil Rp 2000.
* Alun-Alun
Alun-Alun merupakan pusat kota Probolinggo. Terdapat beberapa bangunan penting mengelilingi alun-alun tersebut, seperti, PerpustakaanlPendopo, PenjaraMasjid Agung, MasjidPerpustakaan, Kantor DPRDPenjara, dan Stasiun. Di sekitar alun-alun juga terdapat banyak penjual makanan dan minuman (semacam pusat jajanan). Terutama setiap minggu, diadakan pasar di alun-alun kota ini, menjual makanan dan berbagai tumbuh-tumbuhan. Tidak dikenakan biaya untuk masuk alun-alun.
* Taman Manula
adalah taman rekreasi terletak di jalan Soekarno Hatta yang menyediakan fasilitas HotSPot gratis dan juga fasilitas Massage relaksasi.
* [[Museum Probolinggo]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Sociëteitsgebouw 'Harmonie' Probolinggo Java TMnr 10021936.jpg|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Sociëteitsgebouw_'Harmonie'_Probolinggo_Java_TMnr_10021936|jmpl|250px260px|Museum Probolinggo yang dulunya adalah Societeit de Harmonie Probolinggo]]
 
yaitu museum yang dirintis sejak tahun 2009 dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti. Misalnya bangunan, pusaka dan foto-foto kuno. Setelah tim museum terbentuk, akhirnya memburu dan mengumpulkan sejumlah bukti sejarah Probolinggo.Sebanyak 140 koleksi Museum Probolinggo terdiri dari temuan Arkeologi, Etnografi, Nomismatik (Uang), Filologi, Keramik Arkelogi, Pusaka, Alat Transportasi dan foto-foto masa lalu.
* [[Benteng Mayangan]]
[[File:Benteng peninggalanMayangan zamanKota penjajahanProbolinggo.jpg|jmpl|260px|Benteng Mayangan di daerahKecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.]]
 
Benteng peninggalan zaman penjajahan yang berada di daerah Mayangan, Kota Probolinggo.
* BeeJay Bakau Resort (BJBR)
 
Adalah '''ekowisata bakau''' di atas pantai pasang surut di Kota Probolinggo dengan fasilitas lengkap antara lain: ''Pantai pasir putih dengan Permainan Air, Water Boom, FlyingFox, Cafe, Restoran Sari Laut dan Bungalow.''
* Mahagoni Park
Adalah wisata yg terletak di kecamatan Sumber... Mahagoni Park adalah Wisata Hutan Pinus yg menyajikan pemandangan yg Sangat Indah... Biaya Masuk hanya Rp. 5.000 Rupiah...
 
===Ekonomi Kreatif===
Salah satu produk ekonomi kreatif unggulan dari Kota Probolinggo adalah lukis bakar 3 dimensi, yaitu sebuah lukisan timbul berbahan kayu albasia yang menggambarkan profil seseorang. Produk ini dilukis menggunakan pena bakar yang biasa disebut pirograph. Lukisbakar3dLukis Bakar 3D biasanya dipesan sebagai kado untuk para pejabat di saat ulang tahun, pindah tugas atau purna karya. Seniman yang menciptakan lukisan kayu timbul ini adalah Agustinus Eko Nurwidiyanto.
 
=== Kuliner khas ===
Baris 291 ⟶ 289:
== Pendidikan ==
 
[[File:Klas van een inlandse normaalschool te Probolinggo of Pasoeroean, KITLV 502931.tiff|jmpl|250px260px|Suasana kelas di salah satu sekolah di Kota Probolinggo pada masa [[Hindia Belanda]]]]
=== SMA/SMK/MA sederajat ===
# SMA N 1 KOTA PROBOLINGGO (EX, RSBI): Jalan Raya Soekarno-Hatta No. 137, Probolinggo