Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengubahan aksara. Aksara Jawa pada artikel saya hapus karena memang secara de facto maupun de jure tidak digunakan di provinsi ini Tag: Pengembalian manual VisualEditor |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya) |
||
(40 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| nama = Lampung
| translit_lang1 = bahasa daerah
|
|
| translit_lang1_type2 =
| translit_lang1_info2 =
| ibukota = [[Kota Bandar Lampung]]
| kota besar = [[Kota Metro]]
Baris 23 ⟶ 25:
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Tugu Siger, [[Nuwo Sesat|Rumah Nuwo Sesat]], [[Pulau Pahawang]], [[Gunung Anak Krakatau]], [[Harimau sumatra]] di [[Bukit Barisan]], [[Tari Bedana|Penari Bedana]], Pantai Gigi Hiu Tanggamus, dan [[Pelabuhan Bakauheni]].
| motto = {{script/Lampung|}}<br/>'''Sang
| dak = Rp 1.138.239.984.000,- ([[2024]]<ref>https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-lampung</ref>)
| slogan = The Treasure of Sumatra<ref>{{Cite web|
| dasar hukum = Undang-
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1964|3|18}}
| nama gubernur = [[
| nama wakil gubernur = ''Lowong''
| nama ketua DPRD = Mingrum Gumay
Baris 46 ⟶ 49:
| kelurahan = 205
| desa = 2.449
| DAU = Rp
| total APBD = Rp 8.333.594.479.430,-
| tahun APBD = 2024 <ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>
| PAD = Rp 4.936.497.456.098,- (2024<ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>)
| TNKB = BE
| ISO = ID - LA
Baris 73 ⟶ 76:
}}
'''Lampung''' adalah sebuah [[provinsi]] di bagian ujung selatan [[Sumatra|Pulau Sumatra]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota provinsi]] ini terletak di [[Kota Bandar Lampung]].<ref>{{Cite web |url=https://buliran.com/10382/profil-provinsi-lampung.html |title=Salinan arsip |access-date=2021-11-10 |archive-date=2021-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211110160506/https://buliran.com/10382/profil-provinsi-lampung.html |dead-url=no }}</ref> Provinsi ini memiliki dua [[kota]], yaitu Kota Bandar Lampung dan [[
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama, yaitu [[Pelabuhan Panjang|Pelabuhan Internasional Panjang]] dan [[Pelabuhan Bakauheni|Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni]], serta bandar udara utama yakni [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II|Bandara Internasional Radin Inten II]] terletak 28 km dari ibu kota provinsi, serta stasiun kereta api besar [[Stasiun Tanjung Karang|Tanjung Karang]] yang terletak di pusat ibu kota provinsi. Pada tahun 2022, penduduk Provinsi Lampung berjumlah 9,176,546 jiwa, dengan kepadatan 270 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Oktober 2023|format=Visual}}</ref><ref name="LAMPUNG">{{cite web|url=https://lampung.bps.go.id/publication/2021/02/26/443c020eb6a33a394e6d3df4/provinsi-lampung-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi Lampung Dalam Angka 2021|website=|publisher=BPS Lampung|accessdate=17 September 2021|pages=7, 76, 250|format=pdf|archive-date=2021-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210411113638/https://lampung.bps.go.id/publication/2021/02/26/443c020eb6a33a394e6d3df4/provinsi-lampung-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref><ref name="POPULASI"/>
Baris 95 ⟶ 98:
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|title=Raja-Raja Kerajaan Banten|work=[[Kompas.com]]|date=1 Mei 2021|accessdate=16 Oktober 2021|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|last=Ningsih|first=Widya Lestari|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185342/https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|dead-url=no}}</ref> Sementara itu timbul keraguan dari VOC mengenai status penguasaan Lampung di bawah Kekuasaan Kesultanan Banten, yang kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidaklah mutlak.
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "[[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]" atau kadang-kadang disebut [[gubernur]] hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan [[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Baris 155 ⟶ 158:
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 378 ⟶ 357:
[[Kain tapis|Kain Tapis]] adalah pakaian wanita [[suku Lampung]] yang berbentuk kain [[sarung]] terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").<ref>{{Cite web|title=Kain Tapis, Kemegahan Warisan Kriya Tekstil Tradisional Lampung|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kain-tapis-kemegahan-warisan-kriya-tekstil-tradisional-lampung/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-11-16|archive-date=2022-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20221116144454/https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kain-tapis-kemegahan-warisan-kriya-tekstil-tradisional-lampung/|dead-url=no}}</ref>
Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.<ref name='tapis'>{{Cite web |url=https://kbbi.lektur.id/tapis |title=Salinan arsip |access-date=2022-12-23 |archive-date=2022-12-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221223105524/https://kbbi.lektur.id/tapis |dead-url=no }}</ref>
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.<ref name='tapis'/>
Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung dari masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis yakni pakaian adat Lampung. Pakaian adat itu itak saja berpungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar, tetapi juga berpungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara sakral, bahkan merupakan lambang status social seseorang.<ref>{{Cite web |url=https://dipersip.riau.go.id/post/abstrak-kain-tapis-lampung |title=Salinan arsip |access-date=2022-12-13 |archive-date=2022-12-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221213061814/https://dipersip.riau.go.id/post/abstrak-kain-tapis-lampung |dead-url=no }}</ref>
=== Musik ===
Baris 403 ⟶ 382:
* [[Islam di Lampung]]
* [[Daftar tokoh Lampung]]
* [[Universitas Lampung]]
== Referensi ==
|