Museum Bikon Blewut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Museum Bikon Blewut''' terletak pada koleksi-koleksinya, mulai dari alat-alat kebudayaan prasejarah zaman palaeolithicum (batu tua), zama mesolithicum (batu tengah)...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya)
 
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Museum Bikon Blewut''' adalah museum yang terletak di atas perbukitan desa [[Takaplager, Nita, Sikka|Takaplager]], [[Nita, Sikka|Kecamatan Nita]], [[Kabupaten Sikka]], [[Nusa Tenggara Timur]]<ref name=":0">{{Cite news|url=https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-1512677/melihat-masa-lalu-flores-di-museum-bikon-blewut|title=Melihat Masa Lalu Flores di Museum Bikon Blewut|last=Hakim|first=Muhammad Lukman|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2020-06-06|date=2011-04-14}}</ref> dan berada di dalam kompleks Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.<ref>{{Cite web|last=Ama|first=Kornelis|date=2019-05-19|title=Bikon Blewut, Ungkap Jejak Peradaban Flores yang Tersembunyi|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/05/19/bikon-blewut-ungkap-jejak-peradaban-flores-yang-tersembunyi|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-05-24}}</ref> Saat ini kepemilikan dan pengelolaan museum dipegang oleh Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.<ref name=":2">{{Cite web|title=Museum Bikon Blewut - Sistem Registrasi Nasional Museum|url=https://10.24.26.63/museum/profile/museum+bikon+blewut|website=Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud|language=|access-date=2024-05-24}}</ref>
'''Museum Bikon Blewut''' terletak pada koleksi-koleksinya, mulai dari alat-alat kebudayaan prasejarah zaman palaeolithicum (batu tua), zama mesolithicum (batu tengah), zaman neolithicum (batu muda), zaman perunggu, zaman batumulia, dan fossil-fossil fauna dan flora hingga koleksi-koleksi seni-budaya masyarakat Flores dan NTT pada era kontemporer yang telah di koleksi dan di temukan oleh para misionaris SVD yang memiliki minat dan profesi di bidang etnologi/etnografi dan linguistik serta antro-pologi budaya. Pater piet petu
 
Museum ini terletak 4 Km dari [[Maumere|Kota Maumere]] dan bisa dikunjungi setiap hari Senin hingga Jumat dari pukul 09.00 wita hingga 14.00 wita dan tidak ada patokan harga karcis masuk tetapi pengunjung bisa memberi sumbangan secara sukerela.<ref name=":1">{{Cite web|last=Fuka|first=Nofri|date=2023-02-02|title=Sempat Direnovasi, Museum Bikon Blewut di Sikka Kembali Dibuka untuk Wisatawan|url=https://flores.tribunnews.com/2023/02/02/sempat-direnovasi-museum-bikon-blewut-di-sikka-kembali-dibuka-untuk-wisatawan|website=Tribunflores.com|language=id-ID|access-date=2024-05-24}}</ref>
 
== Penamaan ==
Nama museum diambil dari [[bahasa Sikka]] yaitu dari kata ''Bikon'' yang berarti Lampau dan ''Blewut'' yang artinya Rusak, sehingga Bikon Blewut dapat diartikan sebagai "sisa-sisa peninggalan masa lampau".<ref name=":2" /> Nama museum ini diambil dari sebuah syair adat penciptaan alam semesta versi Krowe Sikka yang berbunyi “''Saing Gun Saing Nulun, Saing Bikon Saing Blewut, Saing Watu Wu’an Nurak, Saing Tana Puhun Kleruk, De’ot Reta Wulan Wutu, Kela Bekong Nian Tana''”. Syair tersebut memiliki arti sebagai berikut: Sejak zaman dahulu, sejak zaman masih purba, ketika bumi masih rapuh, ketika tanah masih bagaikan buah yang masih muda, Tuhan di angkasa menciptakan langit dan bumi, matahari dan bulan.<ref name=":3">{{Cite web|title=Museum Bikon Blewut|url=https://museum.co.id/directory-museum/listing/museum-bikon-blewut/|website=museum.co.id|language=|access-date=2024-05-24}}</ref>
 
== Bangunan ==
Musuem ini selesai direnovasi pada 2022 lalu dan dibuka kembali pada 1 Februari 2023. Sebagian besar pengunjung berasal dari Eropa, Amerika dan Australia yang memiliki tujuan riset dan pengambilan data untuk disertasi dan tesis mereka.<ref name=":1" /> Bagian bangunan yang menjadi daya tarik adalah bagian pintu masuk yang berbentuk bulat yang merupakan peninggalan Istana Raja Nita.<ref name=":3" />
 
== Koleksi ==
Museum ini menyimpan beberapa koleksi alat-alat kebudayaan dari era [[paleolitikum]], [[mesolitikum]], [[neolitikum]], hingga [[Zaman Perunggu|zaman perunggu]]. Selain koleksi alat-alat kebudayaan, museum ini juga menyimpan fosil fauna dan flora dan koleksi seni budaya masyarakat [[Flores]] dan [[Nusa Tenggara Timur|NTT]] pada era kontemporer. Koleksi di Museum Bikon Blewut dikumpulkan mulai tahun 1965 oleh Pater Verhoeven, misionaris [[Ordo SVD]] yang memiliki minat di bidang etnologi, linguistik, dan antropologi budaya setempat.<ref name=":0" /> Usaha pengumpulan koleksi kemudian dilanjutkan oleh Pater Piet Petu pada tahun 80-an dan kemudian menjadi kepala museum dari tahun 1983 sampai 1999.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=http://www.stfkledalero.ac.id/beranda/tentang-stfk/dunia-stfk/fasilitas-kampus/museum-blikon-blewut/|title=Museum Blikon Blewut «|website=www.stfkledalero.ac.id|access-date=2019-08-22}}</ref>
 
Adapun koleksi museum yang dipamerkan adalah [[fosil]] gajah purba Flores yang ditemukan pada tahun 1922 saat gempa di wilayah Watulemang, Kabupaten Sikka yang diperkirakan berusia 80 ribu sampai dengan 300 ribu tahun lalu. Juga terdapat [[gading]] dan gigi gajah yang berasal dari [[Werang, Waiblama, Sikka|Werang]], [[Waiblama, Sikka|Kecamatan Waiblama]], Kabupaten Sikka.<ref>{{Cite web|last=Sura|first=Hengky Ola|date=2019-05-13|title=Museum Bikon Blewut Ledalero Koleksi Fosil Manusia Purba Flores Hingga Lukisan Jenderal Ahmad Yani|url=https://ekorantt.com/2019/05/13/museum-blikon-blewut-ledalero-koleksi-fosil-manusia-purba-flores-hingga-lukisan-jenderal-ahmad-yani/|website=Ekorantt.com|language=id|access-date=2024-05-24}}</ref> Selain itu, terdapat pula rangka utuh tikus purba dan ular. Koleksi lainnya adalah peralatan makan dan perkakas rumah tangga dongson Flores dan dari zaman batu, senjata tradisional serta lukisan. Kemudian juga terdapat koleksi uang kertas dan koin dari beberapa negara dan zaman. Lalu terdapat juga fosil manusia purba Flores (''[[Homo floresiensis]]'') yang ditemukan pada tahun 2002 di Gua Liang Bua, [[Pulau Flores]].<ref>{{Cite web|last=Lodan|first=Amelia|date=2022-09-27|title=Blikon Blewut, Museum Warisan Budaya Flores|url=https://www.syuradikara.sch.id/post/blikon-blewut-museum-warisan-budaya-flores|website=www.syuradikara.sch.id|access-date=2024-05-24}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Museum di Indonesia]]
[[Kategori:Museum di Nusa Tenggara Timur]]