Respiratory syncytial virus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Respiratory syncytial virus''' ( '''RSV''' ),{{Efn|The second word, ''syncytial'', is pronounced {{IPAc-en|s|ɪ|n|'|s|ɪ|ʃ|ə|l}}.}} juga disebut '''human respiratory syncytial virus''' ( '''hrSV''' ) ataupun '''human orthopneumovirus''' merupakan virus menular umum yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Ini adalah virus RNA beruntai tunggal yang masuk akal . Namanya berasal dari...' Tag: kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor-alih |
k hapus status sedang dikembangkan karena sudah lebih dari 478 hari 1270 menit |
||
(21 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Virusbox
| image = File:Respiratory Syncytial Virus (RSV) EM PHIL 2175 lores.jpg
| image_alt = Mikrograf elektron RSV
| image_caption = Mikrograf elektron dari RSV
| parent = Orthopneumovirus
| species = Human orthopneumovirus
| synonyms = * ''Human respiratory syncytial virus (hRSV)''
* ''Respiratory syncytial virus (RSV)''
| synonyms_ref = <ref>{{cite web|title=ICTV Taxonomy history: ''Human orthopneumovirus''|url=https://talk.ictvonline.org/taxonomy/p/taxonomy-history?taxnode_id=20181651|website=International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV)|access-date=23 Desember 2022|language=en}}</ref>
}}
'''Respiratory syncytial virus''' ( '''RSV''' ),{{Efn|The second word, ''syncytial'', is pronounced {{IPAc-en|s|ɪ|n|'|s|ɪ|ʃ|ə|l}}.}} juga disebut '''human respiratory syncytial virus''' ( '''hrSV''' ) ataupun '''human orthopneumovirus''' merupakan [[virus]] menular umum yang menyebabkan infeksi [[Saluran napas|saluran pernapasan]]. Ini adalah virus RNA beruntai tunggal yang masuk akal . Namanya berasal dari sel besar yang dikenal sebagai ''syncytia'' yang terbentuk saat sel yang terinfeksi melebur.<ref name="Griffiths_2017">{{Cite journal|date=2017|title=Respiratory Syncytial Virus: Infection, Detection, and New Options for Prevention and Treatment|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=30|issue=1|pages=277–319|doi=10.1128/CMR.00010-16|pmc=5217795|pmid=27903593|vauthors=Griffiths C, Drews SJ, Marchant DJ}}</ref><ref name="Jha_201610">{{Cite book|vauthors=Jha A, Jarvis H, Fraser C, Openshaw PJ|date=2016|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442240/|title=Respiratory Syncytial Virus|work=SARS, MERS and other Viral Lung Infections|location=Sheffield (UK)|publisher=European Respiratory Society|isbn=978-1-84984-070-5|veditors=Hui DS, Rossi GA, Johnston SL|series=Wellcome Trust–Funded Monographs and Book Chapters|pmid=28742304|access-date=2022-12-23|url-status=live}}</ref>
RSV adalah satu-satunya penyebab rawat inap pernapasan yang paling umum pada bayi, dan infeksi ulang tetap umum di kemudian hari: ini adalah [[patogen]] penting pada semua kelompok umur. Tingkat infeksi biasanya lebih tinggi selama bulan-bulan musim dingin, menyebabkan [[bronkiolitis]] pada bayi, [[Pilek|flu biasa]] pada orang dewasa, dan penyakit pernapasan yang lebih serius seperti [[Radang paru-paru|pneumonia]] pada orang tua dan gangguan [[Imunodefisiensi|kekebalan]].<ref name="Coultas_2019">{{Cite journal|date=2019|title=Respiratory syncytial virus (RSV): a scourge from infancy to old age|journal=Thorax|volume=74|issue=10|pages=986–993|doi=10.1136/thoraxjnl-2018-212212|pmid=31383776|vauthors=Coultas JA, Smyth R, Openshaw PJ}}</ref>
RSV dapat menyebabkan wabah baik di masyarakat maupun di rumah sakit. Setelah infeksi awal melalui mata atau hidung, virus menginfeksi [[Jaringan epitel|sel epitel]] saluran napas atas dan bawah, menyebabkan peradangan, kerusakan sel, dan sumbatan saluran napas.<ref name="Griffiths_2017" /> Berbagai metode tersedia untuk deteksi virus dan diagnosis RSV termasuk [[ELISA|pengujian antigen, pengujian]] molekuler, dan [[Budaya virus|kultur virus]].<ref name="Jha_201610" /> Langkah-langkah pencegahan utama termasuk mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi; penggunaan [[Kedokteran pencegahan|profilaksis]] [[palivizumab]] juga tersedia untuk mencegah infeksi RSV pada bayi berisiko tinggi. Saat ini, belum ada vaksin untuk melawan RSV, meski banyak yang sedang dikembangkan.<ref name="Battles_2019">{{Cite journal|date=April 2019|title=Respiratory syncytial virus entry and how to block it|journal=Nature Reviews. Microbiology|volume=17|issue=4|pages=233–245|doi=10.1038/s41579-019-0149-x|pmc=7096974|pmid=30723301|vauthors=Battles MB, McLellan JS}}</ref>
Perawatan untuk penyakit parah terutama bersifat suportif, termasuk [[terapi oksigen]] dan bantuan pernapasan lanjutan dengan [[Tekanan jalan napas positif terus menerus|CPAP]] atau [[Terapi aliran tinggi yang dilembabkan dengan pemanas|oksigen aliran tinggi hidung]], sesuai kebutuhan. Dalam kasus [[Kegagalan pernapasan|gagal napas]] berat, [[Intubasi endotrakeal|intubasi]] dan [[ventilasi mekanis]] mungkin diperlukan. [[Ribavirin]] adalah satu-satunya obat [[Obat antivirus|antivirus]] yang saat ini dilisensikan untuk pengobatan RSV pada anak-anak, meskipun penggunaannya masih kontroversial.<ref name="Simões_2015">{{Cite journal|displayauthors=6|date=2015|title=Challenges and opportunities in developing respiratory syncytial virus therapeutics|journal=The Journal of Infectious Diseases|volume=211 Suppl 1|issue=suppl 1|pages=S1–S20|doi=10.1093/infdis/jiu828|pmc=4345819|pmid=25713060|vauthors=Simões EA, DeVincenzo JP, Boeckh M, Bont L, Crowe JE, Griffiths P, Hayden FG, Hodinka RL, Smyth RL, Spencer K, Thirstrup S, Walsh EE, Whitley RJ}}</ref>
== Gejala ==
Infeksi RSV dapat muncul dengan berbagai tanda dan gejala yang berkisar dari [[Infeksi saluran napas atas|infeksi saluran pernapasan atas]] ringan (URTI) hingga [[infeksi paru-paru|infeksi saluran pernapasan bawah]] (LRTI) yang parah dan berpotensi mengancam jiwa yang memerlukan rawat inap dan [[ventilasi mekanis]] .<ref name="Borchers_20134">{{Cite journal|date=December 2013|title=Respiratory syncytial virus--a comprehensive review|journal=Clinical Reviews in Allergy & Immunology|volume=45|issue=3|pages=331–379|doi=10.1007/s12016-013-8368-9|pmc=7090643|pmid=23575961|vauthors=Borchers AT, Chang C, Gershwin ME, Gershwin LJ}}</ref> Sementara RSV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada orang dari segala usia dan merupakan salah satu infeksi anak yang paling umum, presentasi sering bervariasi antara kelompok umur dan status kekebalan.<ref name="Coultas_201911">{{Cite journal|date=October 2019|title=Respiratory syncytial virus (RSV): a scourge from infancy to old age|journal=Thorax|volume=74|issue=10|pages=986–993|doi=10.1136/thoraxjnl-2018-212212|pmid=31383776|vauthors=Coultas JA, Smyth R, Openshaw PJ}}</ref> Reinfeksi umum terjadi sepanjang hidup, tetapi bayi dan orang tua tetap berada pada risiko tertinggi untuk infeksi simtomatik.<ref name="Borchers_20134"/>
=== Anak-anak ===
Sebagian besar anak akan mengalami setidaknya satu kali infeksi RSV pada usia 2 tahun.<ref name="Smith_20172">{{Cite journal|date=January 2017|title=Respiratory Syncytial Virus Bronchiolitis in Children|url=https://www.aafp.org/afp/2017/0115/p94.html|journal=American Family Physician|volume=95|issue=2|pages=94–99|pmid=28084708|vauthors=Smith DK, Seales S, Budzik C}}</ref> Sebagian besar infeksi RSV masa kanak-kanak cukup sembuh sendiri dengan tanda dan gejala saluran pernapasan atas yang khas, seperti hidung tersumbat, [[pilek]], batuk, dan demam ringan.<ref name="Coultas_201911"/><ref name="Smith_20172"/> Peradangan pada mukosa hidung ( [[Rhinitis|rinitis]] ) dan tenggorokan ( [[faringitis]] ), serta kemerahan pada mata ( [[Konjungtivitis|infeksi konjungtiva]] ), dapat terlihat pada pemeriksaan.<ref name="Jha_201612">{{Cite book|vauthors=Jha A, Jarvis H, Fraser C, Openshaw PJ|date=2016|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442240/|title=Respiratory Syncytial Virus|work=SARS, MERS and other Viral Lung Infections|location=Sheffield (UK)|publisher=European Respiratory Society|isbn=978-1-84984-070-5|veditors=Hui DS, Rossi GA, Johnston SL|series=Wellcome Trust–Funded Monographs and Book Chapters|pmid=28742304|access-date=2020-10-29}}</ref> Sekitar 15-50% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius, seperti bronkiolitis, [[pneumonia virus]], atau [[Krup|croup]] .<ref name="Borchers_20134"/><ref>{{Cite book|vauthors=Long SS, Brady MT, Jackson MA, Kimberlin DW|url=https://www.worldcat.org/oclc/1035556489|title=Red book: 2018–2021 report of the Committee on Infectious Diseases|location=Elk Grove Village, IL|isbn=978-1-61002-147-0|edition=Thirty-first|oclc=1035556489}}</ref> Bayi berada pada risiko tertinggi perkembangan penyakit.<ref name="Jha_201612"/>
[[Berkas:Respiratory_Syncytial_Virus_and_Bronchiolitis.webm|jmpl|Video: Respiratory Syncytial Virus dan [[Bronkiolitis]] ]]
[[Bronkiolitis]] adalah infeksi saluran pernapasan bawah umum yang ditandai dengan peradangan dan penyumbatan saluran udara kecil di paru-paru.<ref name="Friedman_2014">{{Cite journal|date=November 2014|title=Bronchiolitis: Recommendations for diagnosis, monitoring and management of children one to 24 months of age|journal=Paediatrics & Child Health|volume=19|issue=9|pages=485–498|doi=10.1093/pch/19.9.485|pmc=4235450|pmid=25414585|vauthors=Friedman JN, Rieder MJ, Walton JM}}</ref> Sementara beberapa virus dapat menyebabkan bronkiolitis, RSV bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus.<ref name="Coultas_201911"/> Biasanya muncul dengan 2 sampai 4 hari pilek dan hidung tersumbat diikuti dengan batuk yang memburuk, pernapasan berisik, [[takipnea]] (pernapasan cepat), dan [[mengi]] .<ref name="Smith_20172"/> Saat bayi bekerja lebih keras untuk bernapas, mereka juga dapat menunjukkan tanda-tanda [[Dispnea|gangguan pernapasan]], seperti sesak nafas subkostal (saat perut tertarik ke bawah tulang rusuk), retraksi interkostal (saat otot di antara tulang rusuk tertarik ke dalam), mendengus, dan hidung melebar.<ref name="Borchers_20134"/> Jika anak belum dapat menyusu secara adekuat, tanda-tanda [[dehidrasi]] juga dapat muncul.<ref name="Smith_20172" /> Demam mungkin ada, tetapi demam tingkat tinggi jarang terjadi.<ref name="Borchers_20134"/> Crackles dan mengi sering terdengar pada [[auskultasi]], dan tingkat [[Oksigen terlarut|saturasi oksigen]] dapat menurun.<ref name="Friedman_2014" />
Pada bayi yang sangat muda di bawah usia 6 minggu, dan terutama pada bayi prematur, tanda-tanda infeksi mungkin kurang spesifik. Mereka mungkin memiliki keterlibatan pernapasan minimal. Sebaliknya, mereka mungkin menunjukkan penurunan aktivitas, lekas marah, sulit makan, atau sulit bernapas. Ini juga bisa disertai dengan [[Apnea|serangan apneic]], atau jeda singkat dalam bernapas.<ref name="Coultas_201911"/><ref>{{Cite web|date=2019-02-04|title=RSV {{!}} Symptoms and Care {{!}} Respiratory Syncytial Virus|url=https://www.cdc.gov/rsv/about/symptoms.html|website=www.cdc.gov|language=en-us|access-date=2020-10-28}}</ref>
=== Dewasa ===
Reinfeksi dengan RSV tetap umum sepanjang hidup. Infeksi ulang pada masa dewasa seringkali hanya menghasilkan gejala ringan sampai sedang yang tidak dapat dibedakan dari [[Pilek|flu biasa]] atau [[Sinusitis|infeksi sinus]] .<ref name="Coultas_201911"/> Infeksi juga dapat [[asimtomatik]] . Jika ada, gejala umumnya diisolasi pada saluran pernapasan bagian atas: pilek, sakit tenggorokan, demam, dan [[Rasa tidak enak|malaise]] . Pada sebagian besar kasus, hidung tersumbat mendahului perkembangan batuk.<ref name="Jha_201612"/> Berbeda dengan infeksi saluran pernapasan atas lainnya, RSV juga lebih cenderung menyebabkan mengi baru pada orang dewasa.<ref name="Jha_201612"/> Hanya sekitar 25% orang dewasa yang terinfeksi akan berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan bawah yang signifikan, seperti [[bronkitis]] atau [[trakeobronkitis]] .<ref name="Borchers_20134"/>
Sementara RSV sangat jarang menyebabkan penyakit parah pada orang dewasa yang sehat, itu dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada orang tua dan pada mereka yang memiliki gangguan kekebalan atau penyakit kardiopulmoner. Orang dewasa yang lebih tua memiliki presentasi yang mirip dengan orang dewasa yang lebih muda tetapi cenderung memiliki keparahan gejala yang lebih besar dengan peningkatan risiko keterlibatan saluran pernapasan bagian bawah. Secara khusus, lansia lebih mungkin mengalami [[Radang paru-paru|pneumonia]], [[Sindrom gangguan pernapasan akut|gangguan pernapasan]], dan kematian.<ref name="Jha_201612"/>
=== Kelainan imun ===
Baik pada orang dewasa maupun anak-anak, mereka yang sistem [[Imunodefisiensi|imunnya lemah]] berisiko lebih tinggi terkena infeksi RSV yang parah. Individu yang terinfeksi dalam kelompok ini lebih mungkin berkembang dari keterlibatan saluran pernapasan atas ke bawah dan mengalami [[Penularan virus|pelepasan virus]] yang berkepanjangan.<ref name="Hijano_20182">{{Cite journal|date=December 2018|title=Respiratory Viral Infections in Patients With Cancer or Undergoing Hematopoietic Cell Transplant|journal=Frontiers in Microbiology|volume=9|pages=3097|doi=10.3389/fmicb.2018.03097|pmc=6299032|pmid=30619176|vauthors=Hijano DR, Maron G, Hayden RT}}</ref> Keparahan gejala tampaknya terkait erat dengan tingkat penekanan kekebalan. Mereka yang telah menjalani [[transplantasi sel induk hematopoietik]] (HSCT), [[kemoterapi]] intensif, dan [[transplantasi paru]] -paru sangat rentan.<ref name="Jha_201612"/><ref>{{Cite journal|date=March 2017|title=Respiratory Syncytial Virus Infection: An Illness for All Ages|journal=Clinics in Chest Medicine|volume=38|issue=1|pages=29–36|doi=10.1016/j.ccm.2016.11.010|pmc=5844562|pmid=28159159|vauthors=Walsh EE}}</ref> Pasien transplantasi sumsum tulang tampaknya memiliki risiko tertinggi, terutama sebelum pencangkokan sumsum. Pada kelompok ini, infeksi RSV membawa hampir 80% risiko pneumonia dan kematian.<ref name="Jha_201612"/><ref name="Falsey_20004">{{Cite journal|date=July 2000|title=Respiratory syncytial virus infection in adults|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=13|issue=3|pages=371–384|doi=10.1128/cmr.13.3.371-384.2000|pmc=88938|pmid=10885982|vauthors=Falsey AR, Walsh EE}}</ref>
=== Komplikasi ===
{| class="wikitable"
!Populasi
!Komplikasi infeksi RSV
|-
|Anak-anak
|Jangka pendek, anak-anak yang dirawat di rumah sakit berisiko mengalami:<ref name="Coultas_201911"/>
* [[Atelektasis]] / [[infiltrat paru]]
* [[Radang telinga tengah|otitis media akut]]
* Hiperinflasi paru
* [[Kegagalan pernapasan]]
* Apnea
* [[Pneumonia bakteri]]
Dalam jangka panjang, anak-anak berisiko mengalami kondisi kronis berikut yang dapat bertahan hingga dewasa:
* [[Asma]] & mengi berulang, terutama di antara mereka dengan infeksi RSV parah di awal kehidupan <ref>{{Cite journal|date=October 2017|title=Role of viral infections in the development and exacerbation of asthma in children|journal=The Journal of Allergy and Clinical Immunology|volume=140|issue=4|pages=895–906|doi=10.1016/j.jaci.2017.08.003|pmc=7172811|pmid=28987219|vauthors=Jartti T, Gern JE}}</ref><ref>{{Cite journal|date=2016|title=Risk and Protective Factors for Childhood Asthma: What Is the Evidence?|journal=The Journal of Allergy and Clinical Immunology. In Practice|volume=4|issue=6|pages=1111–1122|doi=10.1016/j.jaip.2016.05.003|pmc=5107168|pmid=27286779|vauthors=Castro-Rodriguez JA, Forno E, Rodriguez-Martinez CE, Celedón JC}}</ref>
* [[Alergi]] <ref name="Jha_201612"/>
|-
|Dewasa
|Berikut ini lebih sering terjadi pada orang dewasa lanjut usia atau mereka yang memiliki kondisi imunokompromis atau kardiopulmoner yang mendasarinya:
* Pneumonia <ref name="Jha_201612"/>
* Distres pernapasan <ref name="Jha_201612"/>
* Eksaserbasi akut penyakit kronis yang mendasari ( [[Penyakit paru obstruktif kronis|PPOK]], asma, [[Gagal jantung|gagal jantung kongestif]] ) <ref name="Coultas_201911"/>
* Penurunan fungsi paru secara permanen pada pasien PPOK <ref name="Jha_201612"/>
|-
|Kelainan imun
|Beberapa kelompok immunocompromised memiliki risiko komplikasi spesifik yang lebih tinggi, seperti:
* Penerima transplantasi sumsum tulang → pneumonia, kematian <ref name="Jha_201612"/>
* Penerima transplantasi paru-paru → disfungsi cangkok kronis, [[pneumonitis]] akut, [[bronkiolitis obliteratif]] <ref name="Jha_201612"/>
|}
== Faktor penyebab ==
=== Faktor risiko ===
Faktor risiko berkembangnya infeksi saluran pernapasan bawah yang parah dengan RSV bervariasi menurut populasi.
{| class="wikitable"
!Populasi
!Faktor risiko untuk perkembangan infeksi saluran pernapasan bawah dengan RSV
|-
|Anak-anak <ref>{{Cite journal|displayauthors=6|date=December 2015|title=Risk factors for respiratory syncytial virus associated with acute lower respiratory infection in children under five years: Systematic review and meta-analysis|journal=Journal of Global Health|volume=5|issue=2|pages=020416|doi=10.7189/jogh.05.020416|pmc=4676580|pmid=26682048|vauthors=Shi T, Balsells E, Wastnedge E, Singleton R, Rasmussen ZA, Zar HJ, Rath BA, Madhi SA, Campbell S, Vaccari LC, Bulkow LR, Thomas ED, Barnett W, Hoppe C, Campbell H, Nair H}}</ref>
|
* [[Kelahiran prematur|Prematuritas]]
* Berat lahir rendah
* jenis kelamin laki-laki
* Memiliki kakak laki-laki
* Ibu merokok selama kehamilan
* Riwayat [[atopi]] (kecenderungan untuk mengembangkan penyakit alergi)
* Tidak menyusui
* Kerumunan rumah tangga
* Penyakit jantung atau paru bawaan
|-
|Dewasa & lanjut usia <ref name="Coultas_201911"/>
|
* Usia yang lebih tua (>65 tahun)
* Jantung atau paru-paru kronis (terutama COPD)
* Disabilitas fungsional
* Tempat tinggal di panti jompo
|-
|Imunokompromais <ref name="Hijano_20182"/><ref>{{Cite journal|date=July 2019|title=Respiratory syncytial virus in hematopoietic cell transplant recipients and patients with hematologic malignancies|journal=Haematologica|volume=104|issue=7|pages=1322–1331|doi=10.3324/haematol.2018.215152|pmc=6601091|pmid=31221784|vauthors=Khawaja F, Chemaly RF}}</ref>
|
* [[Limfositopenia|Limfopenia]]
* [[Neutropenia]]
* [[Penyakit graft-versus-host]]
* Penggunaan [[kortikosteroid]] atau rejimen pengkondisian [[Myeloablasi|myeloablative]]
* Transplantasi sel induk hematopoietik baru-baru ini
|}
=== Virologi ===
[[Berkas:Phylogenic_tree_of_the_pneumoviridae_&_paramyxovirus_families.png|jmpl|Sebuah pohon filogenetik dari keluarga pneumovirus & paramyxovirus]]
==== Taksonomi ====
RSV adalah virus [[Asam ribonukleat|RNA]] beruntai tunggal yang beruntai [[Virus RNA sense negatif|negatif]] .<ref name="Griffiths_20178">{{Cite journal|date=January 2017|title=Respiratory Syncytial Virus: Infection, Detection, and New Options for Prevention and Treatment|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=30|issue=1|pages=277–319|doi=10.1128/CMR.00010-16|pmc=5217795|pmid=27903593|vauthors=Griffiths C, Drews SJ, Marchant DJ}}</ref> Nama ilmiah untuk spesies virus ini adalah ''Human orthopneumovirus.'' Ini identik dengan ''Human respiratory syncytial virus'' (hRSV), yang sering disingkat menjadi RSV saja.<ref>{{Cite web|title=Respiratory syncytial virus {{!}} Johns Hopkins ABX Guide|url=https://www.hopkinsguides.com/hopkins/view/Johns_Hopkins_ABX_Guide/540472/all/Respiratory_syncytial_virus?refer=true|website=www.hopkinsguides.com|language=en|access-date=2020-10-29}}</ref> Itu milik genus ''[[Orthopneumovirus]] ,'' famili ''[[Pneumoviridae]]'', ordo ''[[Mononegavirales]]'' .<ref name="Griffiths_20178"/> Namanya berasal dari fakta bahwa [[Protein fusi membran|protein F]] pada permukaan virus menyebabkan membran sel yang berdekatan bergabung, menciptakan [[syncytia]] berinti banyak yang besar.<ref name="Jha_201612"/>
==== Subtipe antigenik ====
RSV dibagi menjadi dua subtipe antigenik, A dan B, berdasarkan reaktivitas protein permukaan F dan G terhadap antibodi monoklonal.<ref name="Jha_201612"/><ref name="Griffiths_20178"/> Subtipe cenderung beredar secara bersamaan dalam epidemi lokal, meskipun subtipe A cenderung lebih umum.<ref name="Falsey_20004"/> Secara umum, RSV subtipe A (RSVA) dianggap lebih ganas daripada RSV subtipe B (RSVB), dengan viral load yang lebih tinggi dan waktu penularan yang lebih cepat.<ref name="Jha_201612"/><ref name="Griffiths_20178"/> Sampai saat ini, 16 clade RSVA dan 22 [[Klad|RSVB]] telah diidentifikasi.<ref name="Griffiths_20178"/> Di antara RSVA, clade GA1, GA2, GA5, dan GA7 mendominasi; GA7 hanya ditemukan di Amerika Serikat.<ref name="Griffiths_20178"/> Di antara RSVB, clade BA mendominasi di seluruh dunia.<ref name="Griffiths_20178"/>
==== Genom ====
[[Berkas:595768.fig.001.jpg|jmpl|Struktur RSV dan organisasi genom. ( a ) ~ 150 nm partikel virion RSV dan ( b ) genom RNA indera negatif beruntai tunggal yang terdiri dari 10 gen (NS1-NS2-NPM-SH-GF-M2-L).]]
RSV memiliki genom RNA beruntai tunggal dengan [[Virus RNA sense negatif|sense negatif]] .<ref name="Griffiths_20178"/> [[Genom]]nya linier dan panjangnya sekitar 15.000 [[nukleotida]] .<ref name="Jha_201612"/> Ini tidak tersegmentasi yang berarti, tidak seperti [[influenza]], RSV tidak dapat berpartisipasi dalam jenis [[Penyortiran ulang|reassortment]] genetik dan [[Lompatan antigenik|pergeseran antigenik yang]] bertanggung jawab atas [[pandemi]] besar .<ref name="Coultas_201911"/> Ia memiliki 10 [[Gen|gen yang]] mengkodekan 11 protein.<ref name="Coultas_201911"/><ref name="Griffiths_20178"/> Urutan gen adalah NS1-NS2-NPM-SH-GF-M2-L, dengan gen NS1 dan NS2 berfungsi sebagai gen promotor nonstruktural.<ref>{{Cite web|title=Genus: Orthopneumovirus – Pneumoviridae – Negative-sense RNA Viruses|url=https://talk.ictvonline.org/ictv-reports/ictv_online_report/negative-sense-rna-viruses/w/pneumoviridae/738/genus-orthopneumovirus|website=International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV)|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20210603065521/https://talk.ictvonline.org/ictv-reports/ictv_online_report/negative-sense-rna-viruses/w/pneumoviridae/738/genus-orthopneumovirus|archive-date=2021-06-03|access-date=2020-10-29|url-status=dead}}</ref>
[[Berkas:Respiratory_syncytial_virus_01.jpg|jmpl|Mikrograf elektron dari partikel RSV, yang memiliki bentuk variabel.]]
==== Struktur dan protein ====
RSV adalah [[Selubung virus|virus]] berukuran sedang (~150 [[Nanometer|nm]] ). Sementara sebagian besar partikel berbentuk bulat, spesies berserabut juga telah diidentifikasi.<ref name="Jha_201612"/><ref name="Griffiths_20178"/> Genom terletak di dalam nukleokapsid heliks dan dikelilingi oleh protein matriks dan selubung yang mengandung glikoprotein virus.<ref name="Cowton_20062">{{Cite journal|date=July 2006|title=Unravelling the complexities of respiratory syncytial virus RNA synthesis|journal=The Journal of General Virology|volume=87|issue=Pt 7|pages=1805–1821|doi=10.1099/vir.0.81786-0|pmid=16760383|vauthors=Cowton VM, McGivern DR, Fearns R}}</ref> Ada 11 protein, dijelaskan lebih lanjut dalam tabel di bawah ini.
Tabel.
{| class="wikitable"
|+Protein RSV dan fungsi serta lokasinya di virion<ref name="Griffiths_20178"/><ref name="Collins_20133">{{Cite journal|date=2013|title=Respiratory syncytial virus: virology, reverse genetics, and pathogenesis of disease|journal=Current Topics in Microbiology and Immunology|volume=372|pages=3–38|doi=10.1007/978-3-642-38919-1_1|isbn=978-3-642-38918-4|pmc=4794264|pmid=24362682|vauthors=Collins PL, Fearns R, Graham BS}}</ref>
!Lokasi di Virion
!Protein
!Nama alternatif
!Fungsi
!informasi tambahan
|-
| rowspan="3" |Amplop lipid (protein permukaan transmembran)
|G
|Glikoprotein
|Perlekatan virus pada sel bersilia dari jalan napas inang
| rowspan="2" |Glikoprotein F dan G adalah dua protein permukaan utama yang mengontrol perlekatan virus dan tahap awal infeksi. Protein F dan G juga merupakan target utama untuk [[Antibodi penetral|menetralkan antibodi]] selama infeksi alami.
|-
|F
|Protein fusi
|Fusi membran sel virus dan inang; pembentukan syncytium
|-
|SH
|Protein hidrofobik kecil
|[[Viroporin]] ; [[saluran ion]]
|Berpartisipasi dalam fusi sel, tetapi tidak ada epitop penetral yang diketahui
|-
|Wajah amplop bagian dalam
|M
|protein matriks
|Perakitan
|
|-
| rowspan="4" |Ribonukleokapsid
|N
|Nuseloprotein
|Pengikatan RNA
| rowspan="4" |Terlibat dalam [[Transkripsi (genetik)|transkripsi]] genom, replikasi RNA, dan pemula partikel
|-
|P
|Fosfoprotein
|[[Fosforilasi]]
|-
|L
|Protein "besar".
|[[RNA polimerase yang bergantung pada RNA]]
|-
|M2-1
| -
|Faktor prosesivitas transkripsi
|-
|Regulasi
|M2-2
| -
|Pengaturan [[Transkripsi (genetik)|transkripsi]] / replikasi RNA
|
|-
| rowspan="2" |Tidak terstruktur
|NS-1
| -
| rowspan="2" |Terlibat dalam penghindaran [[Sistem imun bawaan|sistem kekebalan tubuh bawaan]]
| rowspan="2" |Bertindak dengan menghambat [[apoptosis]] & menghambat pensinyalan [[Interferon tipe I|IFN Tipe I]]
|-
|NS-2
| -
|}
==== Protein G ====
Protein permukaan G (glikoprotein) terutama bertanggung jawab atas perlekatan virus ke sel inang.<ref name="Collins_20133"/> Protein ini sangat bervariasi antar strain.<ref name="Falsey_20004"/> Protein G ada dalam bentuk yang terikat membran dan yang disekresikan.<ref name="Jha_201612"/><ref name="Collins_20133"/> Bentuk yang ditemukan membran bertanggung jawab untuk menempel dengan mengikat [[glikosaminoglikan]] (GAG), seperti [[heparan sulfat]], pada permukaan sel inang.<ref name="Coultas_201911"/><ref name="Jha_201612"/><ref name="Griffiths_20178"/> Bentuk yang disekresi bertindak sebagai umpan, berinteraksi dengan sel penyaji antigen untuk menghambat [[Antibodi penetral|netralisasi]] yang dimediasi antibodi.<ref name="Jha_201612"/><ref name="Collins_20133"/> Protein G juga mengandung motif mirip [[CX3CL1|fraktalkin]] CX3C yang berikatan dengan reseptor kemokin CX3C 1 ( [[CX3CR1]] ) pada permukaan sel inang bronkial bersilia.<ref name="Coultas_201911"/><ref name="Griffiths_20178"/> Pengikatan ini dapat mengubah kemotaksis seluler dan mengurangi migrasi sel kekebalan ke paru-paru individu yang terinfeksi.<ref name="Collins_20133"/> Protein G juga mengubah respons imun inang dengan menghambat pensinyalan dari beberapa [[Reseptor seperti tol|reseptor mirip tol]], termasuk [[TLR4]] .<ref name="Coultas_201911"/><ref name="Collins_20133"/>
==== Protein F ====
Protein permukaan F (protein fusi) bertanggung jawab untuk fusi virus dan membran sel inang, serta pembentukan syncytium antara partikel virus.<ref name="Collins_20133"/> Urutannya sangat dilestarikan di antara strain.<ref name="Falsey_20004"/> Sementara perlekatan virus tampaknya melibatkan protein F dan G, fusi F terjadi secara independen dari G.<ref name="Collins_20133" /> Protein F ada dalam berbagai bentuk konformasi.<ref name="Coultas_201911"/><ref name="Griffiths_20178"/> Dalam keadaan prefusi (PreF), protein ada dalam bentuk trimerik dan mengandung situs [[antigen]]ik utama Ø.<ref name="Griffiths_20178" /> Ø berfungsi sebagai target utama [[Antibodi penetral|antibodi penawar]] dalam tubuh.<ref name="Coultas_201911" /> Setelah mengikat targetnya pada permukaan sel inang (ligan pastinya masih belum jelas), PreF mengalami [[perubahan konformasi]] di mana Ø hilang.<ref name="Coultas_201911" /><ref name="Griffiths_20178" /> Perubahan ini memungkinkan protein untuk memasukkan dirinya sendiri ke dalam [[Membran sel|membran sel inang]] dan menyebabkan fusi membran sel virus dan sel inang.<ref name="Griffiths_20178" /> Pergeseran konformasi akhir menghasilkan bentuk protein yang lebih stabil dan memanjang (postfusion, PostF).<ref name="Coultas_201911" /> Berlawanan dengan protein RSV G, protein RSV F juga berikatan dan mengaktifkan toll-like receptor 4 (TLR4), memulai respons imun bawaan dan transduksi sinyal.<ref name="Griffiths_20178" /><ref name="Collins_20133" />
[[Berkas:595768.fig.004.jpg|jmpl|Ilustrasi siklus hidup RSV]]
==== Siklus replikasi ====
Setelah fusi membran sel virus dan sel inang, [[Kapsid|nukleokapsid]] virus (yang mengandung genom virus) dan polimerase virus terkait dikirim ke [[sitoplasma]] sel inang. Transkripsi dan [[Translasi (genetik)|translasi]] keduanya terjadi di dalam sitoplasma. RNA polimerase yang bergantung pada RNA mentranskripsi genom menjadi 10 segmen messenger RNA ( [[RNA duta|mRNA]] ) yang diterjemahkan menjadi protein struktural oleh mesin sel inang. Selama [[Replikasi virus|replikasi]] genom virus [[Virus RNA untai negatif|indra negatif]], RNA polimerase yang bergantung pada RNA mensintesis komplemen indra positif yang disebut antigenom. Untaian komplementer ini digunakan sebagai templat untuk membuat RNA indra-negatif genomik, yang dikemas menjadi nukleokapsid dan diangkut ke membran plasma untuk perakitan dan pembentukan partikel.<ref name="Cowton_20062"/>
== Mekanisme ==
=== Penularan ===
RSV sangat menular dan dapat menyebabkan wabah baik dari transmisi komunitas maupun rumah sakit.<ref name="Jha_201612"/> Untuk setiap orang yang terinfeksi RSV, diperkirakan rata-rata 5 sampai 25 orang yang tidak terinfeksi akan terinfeksi.<ref name="Drysdale_2016">{{Cite journal|date=April 2016|title=Best practice in the prevention and management of paediatric respiratory syncytial virus infection|journal=Therapeutic Advances in Infectious Disease|volume=3|issue=2|pages=63–71|doi=10.1177/2049936116630243|pmc=4784570|pmid=27034777|vauthors=Drysdale SB, Green CA, Sande CJ}}</ref> RSV dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, melepaskan tetesan yang terkontaminasi ke udara. Penularan biasanya terjadi ketika droplet ini bersentuhan dengan mata, hidung, atau mulut orang lain.<ref name="CDC_RSV">{{Cite web|date=2019-02-04|title=RSV {{!}} Transmission and Prevention {{!}} Respiratory Syncytial Virus|url=https://www.cdc.gov/rsv/about/transmission.html|website=www.cdc.gov|language=en-us|access-date=2020-11-09}}</ref> RSV juga dapat hidup hingga 25 menit pada kulit yang terkontaminasi (yaitu tangan) dan beberapa jam pada permukaan lain seperti countertops dan gagang pintu.<ref name="Jha_201612" /><ref name="Drysdale_2016" /> Ini memiliki [[masa inkubasi]] 2 hingga 8 hari.<ref name="Jha_201612" /> Setelah terinfeksi, orang biasanya menular selama 3 sampai 8 hari. Namun, pada bayi dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, virus dapat terus menyebar hingga 4 minggu (bahkan setelah mereka tidak lagi menunjukkan gejala).<ref name="CDC_RSV" />
==Catatan==
{{Portal|Medicine|Viruses}}
{{Notelist}}
Baris 8 ⟶ 210:
{{Reflist}}
{{Taxonbar|from=Q1052913}}
[[Kategori:Virus]]
|