Rosari Saleh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Birokrat: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Notability|Academics|date=Juli 2021}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] rer. nat. '''Rosari Saleh''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|5|10|1961}}) adalah dosen tetap di [[Universitas Indonesia]] sejak 1992. Ia adalah pakar di bidang ''Condensed matter'' dan ''material physics'' semenjak tiga dasawarsa (30 tahun) lalu.
 
== Riwayat Hidup ==
Rosari memperoleh gelar doktor pada [[tahun 1990]] di [[Phillips-Universitaet Marburg, Germany.]]
 
=== Riwayat Karir ===
Baris 11:
 
==== Birokrat ====
Pada tahun 2019, ia sempat mencalonkan diri menjadi Rektor UI, namun gagal masuk 7 besar. Setelah itu, ia kemudian menjadi tim suksesnya [[Ari Kuncoro]] yang kemudian terpilih menjadi rektor.
Pada 20 Oktober 2020, Rosari Saleh dicopot oleh rektor UI, Prof [[Ari Kuncoro]] dari jabatan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan meskipun baru menjabat kurang dari satu tahun, kemudian digantikan oleh Prof. Dr. rer. nat. [[Abdul Haris (dosen)|Abdul Haris]], M.Sc yang tidak lain adalah koleganya sendiri di Departemen Fisika FMIPA UI. Tidak ada alasan yang jelas mengenai pencopitan tersebut namun disinyalir hubungan antara Rosari dan rektor tidak harmonis lagi. Tak terima dengan keputusan tersebut, ia menggugat rektor UI ke [[Pengadilan Tata Usaha Negara]]
 
Pada 20 Oktober 2020, Rosari Saleh dicopot oleh rektor UI, Prof [[Ari Kuncoro]] dari jabatan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan meskipun baru menjabat kurang dari satu tahun, kemudian digantikan oleh Prof. Dr. rer. nat. [[Abdul Haris (dosen)|Abdul Haris]], M.Sc. yang tidak lain adalah koleganya sendiri di Departemen Fisika FMIPA UI. Tidak ada alasan yang jelas mengenai pencopitanpencopotan tersebut namun disinyalir hubungan antara Rosari dan rektor tidak harmonis lagi. Tak terima dengan keputusan tersebut, ia menggugat rektor UI ke [[Pengadilan Tata Usaha Negara]].{{citation-needed}}
 
== Referensi ==
Baris 18 ⟶ 20:
{{Authority control}}
 
[[Kategori:WanitaPerempuan Indonesia]]
[[Kategori:Ilmuwan Indonesia]]
[[Kategori:Fisikawan Indonesia]]