Suku Nias: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Hirarki sub-judul) |
||
(98 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox ethnic group|
|group = Suku Nias<br>Ono Niha
|image = Tari_Moyo_Nias_Sumatera_Utara_IMG_8202.jpg
|
|pop = 1
|popplace
|region1 = [[Sumatera Utara]]
|pop1 = 911.820
|ref1 = <ref name="SUKU"/>
|region2 = [[Riau]]
|pop2 = 71.537
|ref2 = <ref name="SUKU"/>
|region3 = [[Sumatera Barat]]
|pop3 = 18.239
|ref3 = <ref name="SUKU"/>
|langs = [[Bahasa Nias]] dan [[bahasa Indonesia]] juga digunakan.
|rels = [[Kekristenan|Kristen]] ([[Protestan]] ''mayoritas'', [[Katolik]]), [[Islam]], [[Fanömba adu]]
|related = [[Suku Haloban|Haloban]], [[Suku Mentawai|Mentawai]], [[Suku Devayan|Devayan]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Sigulai|Sigulai]], [[Suku Lekon|Lekon]]
}}
'''Suku Nias''' adalah [[Etnisitas|kelompok
== Asal-usul ==
=== Mitologi ===
[[Berkas:Tari Perang Nias 3.jpg|jmpl|250px|ka|Tari Perang]]
Berbagai mitos dalam ''[[hoho]]'' menceritakan kedatangan suku Nias ke pulau. Sebuah hoho mengatakan bahwa orang Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "[[Sigaru Tora'a]]" yang terletak di sebuah tempat yang bernama [[Teteholi Ana'a]]. Kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman [[Tuada Sirao|Raja Sirao]] yang memiliki 9 putra yang disuruh keluar dari Teteholi Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke-9 putra itulah yang dianggap menjadi orang yang pertama sekali yang menginjakkan kaki di Pulau Nias. <ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/682905651|title=Legitimasi kekuasaan pada budaya Nias : paduan penelitian arkeologi dan antropologi|last=Wiradnyana, Ketut, 1966-|date=2010|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-763-2|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=682905651}}</ref> Mitos lainnya, Inada Sirici menurunkan 6 orang anak ke Pulau Nias dan menjadi leluhur.<ref>{{Cite web|url=https://museum-nias.org/orang-nias/|title=Orang Nias|website=Museum Pusaka Nias|language=id-ID|access-date=2020-06-06}}</ref> Masih terdapat beberapa versi lain tentang kehadiran manusia di Nias.
=== Penelitian Arkeologi ===
Penelitian
== Sistem kekeluargaan ==
{{utama|Mado}}
Suku Nias menerapkan sistem [[mado]] mengikuti garis ayah ([[Patrilinealitas|patrilineal]]). Mado-mado umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada.
== Sebaran di Indonesia ==
[[Berkas:Hombo Batu, Pulau Nias.jpg|jmpl|ka|250px|[[Fahombo]], tradisi khas Nias]]
[[Berkas:TMII Nias House.JPG|jmpl|ka|250px|Rumah tradisional Nias di [[Taman Mini Indonesia Indah]].]]
Sebagian besar orang berada di [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]], tepatnya di [[Pulau Nias]]. Pulau Nias terbagi menjadi lima wilayah administrasi, yakni 4 [[kabupaten]] dan 1 [[kota]]. Jumlah orang Nias cukup signifikan di [[Riau|Provinsi Riau]]. Tahun [[2010]], jumlah orang Nias di [[Indonesia]] sebanyak 1.041.925 jiwa (0,44%) dari 236.728.379 jiwa penduduk.<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=13 Februari 2022|pages=23-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Berikut ini adalah sebaran orang Nias di Indonesia berdasarkan data resmi pemerintah melalui [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], menurut provinsi:<ref name="SUKU"/>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Provinsi
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2010]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Sumatera Utara]]
! style="text-align: right;" | 911.820
! style="text-align: right;" | 87,51%
|-
| 2
| [[Riau]]
| style="text-align: right;" | 71.537
| style="text-align: right;" | 6,87%
|-
| 3
| [[Sumatera Barat]]
| style="text-align: right;" | 18.239
| style="text-align: right;" | 1,75%
|-
| 4
| [[Aceh]]
| style="text-align: right;" | 9.366
| style="text-align: right;" | 0,90%
|-
| 5
| [[Jawa Barat]]
| style="text-align: right;" | 7.925
| style="text-align: right;" | 0,76%
|-
| 6
| [[Kepulauan Riau]]
| style="text-align: right;" | 4.676
| style="text-align: right;" | 0,45%
|-
| 6
| [[DKI Jakarta]]
| style="text-align: right;" | 4.572
| style="text-align: right;" | 0,44%
|-
| 6
| [[Jambi]]
| style="text-align: right;" | 3.574
| style="text-align: right;" | 0,34%
|-
| 6
| Provinsi lain
| style="text-align: right;" | 10.217
| style="text-align: right;" | 0,98%
|-
!
! Indonesia
! style="text-align: right;" | 1.041.925
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
== Bahasa ==
=== Dialek ===
Umumnya bahasa Nias dianggap memiliki tiga dialek. Dialek utara dituturkan di daerah [[Kota Gunungsitoli|Gunungsitoli]], [[Alasa, Nias Utara|Alasa]] dan [[Lahewa, Nias Utara|Lahewa]]. Dialek selatan dituturkan di [[Kabupaten Nias Selatan|Nias Selatan]]. Sementara itu, dialek tengah dituturkan di [[Kabupaten Nias Barat|Nias Barat]], khususnya di daerah [[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]] dan [[Mandrehe, Nias Barat|Mandrehe]]. Sementara itu, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatera Utara 1977/1978 membagi bahasa Nias ke lima dialek. Dialek utara dituturkan di Alasa dan Lahewa; dialek Gunungsitoli; dialek barat di Mandrehe, Sirombu, Kepulauan Hinako; dialek tengah di Gido, Idano Gawo, Gomo, Lahusa; dan dialek selatan di Telukdalam, Pulau Tello, dan Kepulauan Batu. Tingkat kemiripan antara dialek ini mencapai 80%. Bahasa Nias juga sebagai bahasa resmi di Nias.
=== Alfabet ===
Abjad dalam bahasa Nias berbeda dengan abjad dalam bahasa Indonesia, di mana ada yang dikurangi (tidak dipakai) dari abjad bahasa Indonesia dan ada yang ditambahkan abjad unik (karakter khusus) dalam bahasa Nias yang pengucapannya tidak terdapat di dalam abjad bahasa Indonesia. Abjad Bahasa Nias huruf besar dan huruf kecil sebagai berikut:
Aa, Bb, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Öö, Rr, Ss, Tt, Uu, Ww, Ŵŵ, Yy, Zz
=== Kosakata ===
Beberapa kosakata bahasa Nias dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di [[wikt:Lampiran:Daftar Swadesh bahasa Nias|Daftar Swadesh bahasa Nias.]]
== Agama ==
Sebagian besar orang Nias adalah pemeluk agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]]. sedangkan yang lainnya beragama [[Islam]], [[Katolik]], [[Agama Buddha|Buddha]] dan ''[[Fanömba adu]]''. setidaknya menurut kenyataan sekitar tahun 1967. Sistem kepercayaan yang disebut terakhir ini adalah nama yang diberikan oleh pihak luar. yang merupakan sistem kepercayaan yang berasal dari leluhur mereka. Mereka menyebut ''[[Molehe Adu]]'', yaitu pemujaan roh leluhur. Untuk itu mereka membuat patung-patung kayu (''[[adu]]'') yang ditempati oleh roh leluhur.
Dalam sistem kepercayaan ini dikenal beberapa dewa. Yang terpenting ada lah ''Lowalangi'', yang dianggap raja segala dewa dari dunia atas atau sang pencipta. ''Lature Danö'' adalah raja dewa-dewa dunia bawah da saudara tua ''Lowalangi'' tadi. ''Silewe Nasarata'' adalah pelindung dari para pemuka agama dan merupakan isteri dari ''Lowalangi''; dan sumber lain menyebutkan sebagai penghubung dewa dunia atas dan dewa dunia bawah, serta sebagai penghubung antara kaum dewa dan umat manusia. Sebenarnya bagi orang Nias Selatan nama ''Lowalangi'', yang biasa di sebut ''Lowalani'', diperkenalkan oleh misionaris Jerman . Orang Nias Selatan dulu mengenal nama ''Ida Samihara Luo'' sebagai pencipta dewa dan manusia. Sang pencipta ini tidak mempunyai realitas, namun dari padanya timbul dua anak kembar yang kemudian anak kembar ini kawin dan mengembang biakkan dewa dan manusia.<ref>Melalatoa, Junus (1995). ''Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia''. CV. EKA PUTRA. hlm. 637.</ref>
== Marga ==
{{utama|Daftar mado Nias}}
== Budaya
=== Makanan
* Gaolo : Hasil parutan dari pada "ubi kayu" dan di aduk dengan tambahan air bersih secukupnya, kemudian dimasak menggunakan periuk secara sederhana, dan dimakan dengan cara mencelupkan ke air cabe yang sudah disediakan.
* Gowi Nihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk)
* Harinake (daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil-kecil)
Baris 64 ⟶ 134:
* Rakigae (pisang goreng)
* Tamböyö (ketupat)
*
* Gae nibogö (pisang bakar)
* Kazimone (terbuat dari sagu)
Baris 72 ⟶ 142:
* Nami (telur kepiting dapat berupa nami segar atau yang telah diasinkan agar awet, dapat bertahan hingga berbulan-bulan tergantung kadar garam yang ditambahkan)
=== Peralatan Rumah Tangga
* Bowoa tanö - periuk dari tanah liat, alat masak tradisional
* Figa
* Figa Lae - daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan * Halu (alat menumbuk padi) - dfsf
* Lösu - lesung
Baris 84 ⟶ 155:
* Famofu - alat niup api untuk memasak
* Fogao Banio (alat pemarut kelapa)
* Sendo : [[Sendok]]
* Tuhi-Tuhi : [[Tungku api|Tungku Api]] Masak
* Kawali : [[Penggorengan (masakan)|Kuali]]
=== Minuman ===
* Tuo nifarö (tuak) adalah minuman yang berasal dari air sadapan pohon nira (dalam bahasa Nias "Pohon Nira" = "töla nakhe" dan pohon kelapa (dalam bahasa Nias "Pohon Kelapa" = "töla nohi") yang telah diolah dengan cara penyulingan. Umumnya Tuo nifarö mempunyai beberapa tingkatan (bisa sampai 3 (tiga) tingkatan kadar alkohol). Dimana Tuo nifarö No. 1 bisa mencapai kadar alkohol 43%.
* Tuo mbanua / Sataha (minuman tuak mentah yang berasal dari air sadapan pohon kelapa atau pohon nira yang telah diberi 'laru' berupa akar-akar tumbuhan tertentu untuk memberikan kadar alkohol)
[[Berkas:Lompat Batu Nias.jpg|jmpl|''[[Fahombo]]'' (Lompat Batu)]]
====
* Tome, Dome : Tamu Undangan
* Sowatö : Tuan Rumah
* [[Fahombo]] <ref>[http://himni.or.id/berita-142-asal--usul-budaya-hombo-batu-asal-teluk-dalam--nias-selatan.html Hombo Batu]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> (Lompat Batu)
* Fataele/Foluaya] (Tari Perang)
* [[Maena]] (Tari berkelompok)
* [[Tari Moyo]] (Tari Elang)
* Fangowai (Tari sekapur sirih/penyambutan tamu)
* [[Fame Ono nihalõ|Fame Ono nihalö]] (Pernikahan)
* Faelöwa : [[Upacara pernikahan|Acara Pernikahan]]
* Mangowalu : [[Menikah]]
* Manunö : [[Bernyanyi]]
* Marafule : [[Pengantin laki-laki|Pengantin Laki-Laki]]
* Ono Nihalö : [[Pengantin perempuan|Pengantin Perempuan]]
* Ama Matua : Bapak Mertua
* Ina Matua : Ibu Mertua
* Sibaya : [[Paman]]
* [[Omo Hada]] : [[Rumah adat Nias|Rumah Adat]]
* [[Fame'e Tõi Nono Nihalõ|Fame'e Töi Nono Nihalö]] (Pemberian nama bagi perempuan yang sudah menikah)
* [[Fasösö Lewuö]] (Menggunakan adu bambu untuk menguji kekuatan pemuda Nias)
== Tokoh ==
{{utama|Daftar tokoh Nias}}
== Galeri ==
<gallery>
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [
==
* Peter S. Bellwood (1979), Man's conquest of the Pacific: the prehistory of Southeast Asia and Oceania, Oxford University Press, ISBN 978-0-19-520103-1.
{{Suku bangsa di Indonesia}}
{{Suku Nias-stub}}
[[Kategori:Suku Nias| ]]
[[Kategori:
[[Kategori:Suku bangsa di
[[Kategori:Suku bangsa di Aceh]]
[[Kategori:Pulau Nias]]
[[Kategori:Budaya Nias]]
[[Kategori:Nias]]
|