Suku Nias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Hirarki sub-judul)
 
(94 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group|
|group = Suku Nias<br>Ono Niha
|image = Tari_Moyo_Nias_Sumatera_Utara_IMG_8202.jpg
|image= [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groep Nias krijgers voert een spiegelgevecht uit TMnr 10004814.jpg|200px|jmpl|Tari Perang diperagakan di halaman tengah pedesaan tradisional. Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam]]
|caption =Tari Perang diperagakan di halaman tengah pedesaan tradisional
|pop= 1,041,925 (sensus 2010)
|pop = 1.041.925 {{small|([[Sensus Penduduk Indonesia 2010|2010]])}}<ref name="SUKU"/>
|popplace = {{flag|Indonesia}} ([[Nias]])
|langspopplace = [[Bahasa Nias]], [[Bahasa {{flag|Indonesia]]}}
|region1 = [[Sumatera Utara]]
|rels = [[Kristen Protestan]] 91%, [[Kristen Katolik]] 5%, [[Islam]] 2% dan [[Animisme]] 1%
|pop1 = 911.820
|related = [[Batak Toba]], [[Toraja]], dan [[Suku Mentawai|Mentawai]]
|ref1 = <ref name="SUKU"/>
|region2 = [[Riau]]
|pop2 = 71.537
|ref2 = <ref name="SUKU"/>
|region3 = [[Sumatera Barat]]
|pop3 = 18.239
|ref3 = <ref name="SUKU"/>
|langs = [[Bahasa Nias]] dan [[bahasa Indonesia]] juga digunakan.
|rels = [[Kekristenan|Kristen]] ([[Protestan]] ''mayoritas'', [[Katolik]]), [[Islam]], [[Fanömba adu]]
|related = [[Suku Haloban|Haloban]], [[Suku Mentawai|Mentawai]], [[Suku Devayan|Devayan]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Sigulai|Sigulai]], [[Suku Lekon|Lekon]]
}}
 
'''Suku Nias''' adalah [[Etnisitas|kelompok masyarakatetnik]] yang hidupberasal didari [[Pulau Nias]]. Dalam bahasa aslinya, orang NiasMereka menamakan diri mereka "''Ono Niha''" (''Ono'' =berarti anak/keturunan; ''Niha'' = manusia) dan Pulau Nias sebagai "''Tanö Niha''" (Tanö =berarti tanah). Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut [[fondrakö]]. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya [[megalit]]ik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.<ref>{{Cite book|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|last=Na’im|first=Akhsan|last2=Syaputra|first2=Hendry|date=2010|publisher=Badan Pusat Statistik|isbn=978-979-064-417-5|location=Jakarta|pages=9|ref={{sfnref|Na'im|Syaputra}}|url-status=live}}</ref>
 
== Asal-usul ==
Suku Nias merupakan masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut [[fondrakö]] yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.
=== Mitologi ===
'''Kasta''':
[[Berkas:Tari Perang Nias 3.jpg|jmpl|250px|ka|Tari Perang]]
Suku Nias mengenal sistem ''bosi'' (12 tingkatan kasta). Tingkatan kasta yang tertinggi adalah "'''Balugu"'''. Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak babi selama berhari-hari.
 
Berbagai mitos dalam ''[[hoho]]'' menceritakan kedatangan suku Nias ke pulau. Sebuah hoho mengatakan bahwa orang Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "[[Sigaru Tora'a]]" yang terletak di sebuah tempat yang bernama [[Teteholi Ana'a]]. Kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman [[Tuada Sirao|Raja Sirao]] yang memiliki 9 putra yang disuruh keluar dari Teteholi Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke-9 putra itulah yang dianggap menjadi orang yang pertama sekali yang menginjakkan kaki di Pulau Nias. <ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/682905651|title=Legitimasi kekuasaan pada budaya Nias : paduan penelitian arkeologi dan antropologi|last=Wiradnyana, Ketut, 1966-|date=2010|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-763-2|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=682905651}}</ref> Mitos lainnya, Inada Sirici menurunkan 6 orang anak ke Pulau Nias dan menjadi leluhur.<ref>{{Cite web|url=https://museum-nias.org/orang-nias/|title=Orang Nias|website=Museum Pusaka Nias|language=id-ID|access-date=2020-06-06}}</ref> Masih terdapat beberapa versi lain tentang kehadiran manusia di Nias.
== Asal usul ==
 
=== Mitologi ===
[[Berkas:Tari Perang Nias 3.jpg|jmpl|Tari Perang]]
Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal-usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut, kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.
 
=== Penelitian Arkeologi ===
Penelitian Arkeologiarkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 <ref>[https://www.encyclopedia.com/places/asia/indonesian-political-geography/nias Nias; Encyclopedia of World Cultures]</ref>, <ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0610/04/humaniora/3002372.htm Kompas, Rabu 4 Oktober 2006 Rubrik Humaniora]</ref>. Penelitian ini menemukan bahwaPulau sudahNias adatelah manusia di Pulau Niasdihuni sejak '''12.000 tahun silam''' yang bermigrasilalu oleh [[Imigrasi|imigran]] dari daratan [[Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik]], bahkan ada indikasi sejak '''30.000 tahun lampau''' kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanyaBudaya [[budaya Hoabinh]], di [[Vietnam]] yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias sehinggamenimbulkan didugadugaan kalauimigrasi asal-usul Suku Nias berasalpenduduk dari daratanVietnam.<ref>{{Cite Asiaweb|url=https://www.encyclopedia.com/places/asia/indonesian-political-geography/nias|title=Nias di{{!}} sebuah daerah yang kini menjadi negara yang disebut '''Vietnam'''Encyclopedia.com|website=www.encyclopedia.com|access-date=2020-06-06}}</ref>
 
PenelitianPada 2013, penelitian genetika terbaruoleh menemukan,mahasiswa masyarakat[[doktor]]al Nias,Departemen SumatraBiologi Utara,Molekuler Forensik Erasmus MC menyimpulkan bahwa masyarakat Nias berasal dari rumpun bangsa [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]. Nenek moyang orang NiasMereka diperkirakan datang dari [[Taiwan]] melalui jalur [[Filipina]] 4.000-5.000 tahun lalu .<ref>[http://mbe{{Cite journal|last=van Oven|first=Mannis|last2=Hämmerle|first2=Johannes M.oxfordjournals.org/content/early/2010/11/08/molbev.msq300|last3=van Schoor|first3=Marja|last4=Kushnick|first4=Geoff|last5=Pennekamp|first5=Petra|last6=Zega|first6=Idaman|last7=Lao|first7=Oscar|last8=Brown|first8=Lea|last9=Kennerknecht|first9=Ingo|date=2011-04-01|title=Unexpected Island Effects at an Extreme: Reduced Y Chromosome and Mitochondrial DNA Diversity in Nias]</ref>, <ref>[http|url=https://sainsacademic.kompasoup.com/readmbe/2013article/0428/164/090813231349/Asalusul.Orang.Nias.Ditemukan1030583|journal=Molecular AsalBiology usul Orang Nias Ditemukan]and Evolution|language=en|volume=28|issue=4|pages=1349–1361|doi=10.1093/molbev/msq300|issn=0737-4038}}</ref>.
 
MannisPenelitian vanini Oven,juga mahasiswamenemukan doktoralbahwa daridalam Departmentgenetika oforang ForensicNias Molecularsaat Biology,ini Erasmustidak MC-Universityada Medicallagi Centerjejak Rotterdam,dari memaparkanmasyarakat hasilNias temuannyakuno diyang Lembagasisa Biologipeninggalannya Molekulerditemukan Eijkman,di Jakarta,[[Gua SeninTogi (15/4/2013)Ndrawa|Gua Tögi Ndrawa]]. DalamPenelitian penelitianarkeologi terhadap alat-alat batu yang telahditemukan berlangsungmenunjukkan sekitarbahwa 10manusia tahunyang inimenempati gua tersebut berasal dari masa 12.000 tahun lalu.<ref>{{Cite [httpnews|url=https://niasonlinesains.netkompas.com/2007read/032013/0504/merunut-asal-usul-orang-nias-berdasarkan-dnagen16/ Merunut 09081323/Asalusul.Orang.Nias.Ditemukan|title=Asal-Usulusul Orang Nias Berdasarkan DNA/GenDitemukan|work=[[Kompas.com] ]|language=id|access-date=2020-06-06|editor-last=Yunan}}</ref>, <ref> [http://niasonline.net/2007/10/22/tidak-ada-kepentingan-komersial-dan-tidak-ada-hak-paten-yang-akan-diajukan/ Tidak Ada Kepentingan Komersial dan Tidak Ada Hak Paten Yang Akan Diajukan]</ref> Oven dan anggota timnya meneliti 440 contoh darah warga di 11 desa di Pulau Nias.
 
== Sistem kekeluargaan ==
”Dari semua populasi yang kami teliti, kromosom-Y dan mitokondria-DNA orang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina,” katanya.
{{utama|Mado}}
Suku Nias menerapkan sistem [[mado]] mengikuti garis ayah ([[Patrilinealitas|patrilineal]]). Mado-mado umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada.
 
== Sebaran di Indonesia ==
Kromosom-Y adalah pembawa sifat laki-laki. Manusia laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Mitokondria-DNA (mtDNA) diwariskan dari kromosom ibu.
[[Berkas:Hombo Batu, Pulau Nias.jpg|jmpl|ka|250px|[[Fahombo]], tradisi khas Nias]]
[[Berkas:TMII Nias House.JPG|jmpl|ka|250px|Rumah tradisional Nias di [[Taman Mini Indonesia Indah]].]]
 
Sebagian besar orang berada di [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]], tepatnya di [[Pulau Nias]]. Pulau Nias terbagi menjadi lima wilayah administrasi, yakni 4 [[kabupaten]] dan 1 [[kota]]. Jumlah orang Nias cukup signifikan di [[Riau|Provinsi Riau]]. Tahun [[2010]], jumlah orang Nias di [[Indonesia]] sebanyak 1.041.925 jiwa (0,44%) dari 236.728.379 jiwa penduduk.<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=13 Februari 2022|pages=23-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Penelitian ini juga menemukan, dalam genetika orang Nias saat ini tidak ada lagi jejak dari masyarakat Nias kuno yang sisa peninggalannya ditemukan di Goa Togi Ndrawa, Nias Tengah. Penelitian arkeologi terhadap alat-alat batu yang ditemukan menunjukkan, manusia yang menempati goa tersebut berasal dari masa 12.000 tahun lalu.
 
Berikut ini adalah sebaran orang Nias di Indonesia berdasarkan data resmi pemerintah melalui [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], menurut provinsi:<ref name="SUKU"/>
"Keragaman genetika masyarakat Nias sangat rendah dibandingkan dengan populasi masyarakat lain, khususnya dari kromosom-Y. Hal ini mengindikasikan pernah terjadinya bottleneck (kemacetan) populasi dalam sejarah masa lalu Nias," katanya.
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Studi ini juga menemukan, masyarakat Nias tidak memiliki kaitan genetik dengan masyarakat di Kepulauan Andaman-Nikobar di Samudra Hindia yang secara geografis bertetangga.
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Provinsi
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2010]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Sumatera Utara]]
! style="text-align: right;" | 911.820
! style="text-align: right;" | 87,51%
|-
| 2
| [[Riau]]
| style="text-align: right;" | 71.537
| style="text-align: right;" | 6,87%
|-
| 3
| [[Sumatera Barat]]
| style="text-align: right;" | 18.239
| style="text-align: right;" | 1,75%
|-
| 4
| [[Aceh]]
| style="text-align: right;" | 9.366
| style="text-align: right;" | 0,90%
|-
| 5
| [[Jawa Barat]]
| style="text-align: right;" | 7.925
| style="text-align: right;" | 0,76%
|-
| 6
| [[Kepulauan Riau]]
| style="text-align: right;" | 4.676
| style="text-align: right;" | 0,45%
|-
| 6
| [[DKI Jakarta]]
| style="text-align: right;" | 4.572
| style="text-align: right;" | 0,44%
|-
| 6
| [[Jambi]]
| style="text-align: right;" | 3.574
| style="text-align: right;" | 0,34%
|-
| 6
| Provinsi lain
| style="text-align: right;" | 10.217
| style="text-align: right;" | 0,98%
|-
!
! Indonesia
! style="text-align: right;" | 1.041.925
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
 
== Bahasa ==
Jejak terputus
=== Dialek ===
Umumnya bahasa Nias dianggap memiliki tiga dialek. Dialek utara dituturkan di daerah [[Kota Gunungsitoli|Gunungsitoli]], [[Alasa, Nias Utara|Alasa]] dan [[Lahewa, Nias Utara|Lahewa]]. Dialek selatan dituturkan di [[Kabupaten Nias Selatan|Nias Selatan]]. Sementara itu, dialek tengah dituturkan di [[Kabupaten Nias Barat|Nias Barat]], khususnya di daerah [[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]] dan [[Mandrehe, Nias Barat|Mandrehe]]. Sementara itu, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatera Utara 1977/1978 membagi bahasa Nias ke lima dialek. Dialek utara dituturkan di Alasa dan Lahewa; dialek Gunungsitoli; dialek barat di Mandrehe, Sirombu, Kepulauan Hinako; dialek tengah di Gido, Idano Gawo, Gomo, Lahusa; dan dialek selatan di Telukdalam, Pulau Tello, dan Kepulauan Batu. Tingkat kemiripan antara dialek ini mencapai 80%. Bahasa Nias juga sebagai bahasa resmi di Nias.
 
=== Alfabet ===
Menanggapi temuan itu, arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Sony Wibisono mengatakan, teori tentang asal-usul masyarakat Nusantara dari Taiwan sebenarnya sudah lama disampaikan, misalnya oleh Peter Bellwood (2000). Teori Bellwood didasarkan pada kesamaan bentuk gerabah.
Abjad dalam bahasa Nias berbeda dengan abjad dalam bahasa Indonesia, di mana ada yang dikurangi (tidak dipakai) dari abjad bahasa Indonesia dan ada yang ditambahkan abjad unik (karakter khusus) dalam bahasa Nias yang pengucapannya tidak terdapat di dalam abjad bahasa Indonesia. Abjad Bahasa Nias huruf besar dan huruf kecil sebagai berikut:
 
Aa, Bb, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Öö, Rr, Ss, Tt, Uu, Ww, Ŵŵ, Yy, Zz
"Masalahnya, apakah migrasi itu bersifat searah dari Taiwan ke Nusantara, termasuk ke Nias, atau sebaliknya juga terjadi?" katanya. Sony mempertanyakan bagaimana migrasi Austronesia dari Taiwan ke Nias itu terjadi.
 
=== Kosakata ===
Herawati Sudoyo, Deputi Direktur Lembaga Eijkman yang juga menjadi pembicara, mengatakan, migrasi Austronesia ke Nusantara masih menjadi teka-teki. ”Logikanya, dari Filipina mereka ke Kalimantan dan Sulawesi. Tetapi, sampai saat ini data genetika dari Kalimantan dan Sulawesi masih minim. Masih ada missing link,” katanya.
Beberapa kosakata bahasa Nias dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di [[wikt:Lampiran:Daftar Swadesh bahasa Nias|Daftar Swadesh bahasa Nias.]]
 
== Agama ==
Di Kalimantan, menurut Hera, yang diteliti genetikanya baru etnis Banjar. Hasilnya menunjukkan, mereka masyarakat Melayu. Di Sulawesi yang diteliti baru Sulawesi Selatan. ”Masih banyak studi yang harus dilakukan,” katanya.
Sebagian besar orang Nias adalah pemeluk agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]]. sedangkan yang lainnya beragama [[Islam]], [[Katolik]], [[Agama Buddha|Buddha]] dan ''[[Fanömba adu]]''. setidaknya menurut kenyataan sekitar tahun 1967. Sistem kepercayaan yang disebut terakhir ini adalah nama yang diberikan oleh pihak luar. yang merupakan sistem kepercayaan yang berasal dari leluhur mereka. Mereka menyebut ''[[Molehe Adu]]'', yaitu pemujaan roh leluhur. Untuk itu mereka membuat patung-patung kayu (''[[adu]]'') yang ditempati oleh roh leluhur.
 
Dalam sistem kepercayaan ini dikenal beberapa dewa. Yang terpenting ada lah ''Lowalangi'', yang dianggap raja segala dewa dari dunia atas atau sang pencipta. ''Lature Danö'' adalah raja dewa-dewa dunia bawah da saudara tua ''Lowalangi'' tadi. ''Silewe Nasarata'' adalah pelindung dari para pemuka agama dan merupakan isteri dari ''Lowalangi''; dan sumber lain menyebutkan sebagai penghubung dewa dunia atas dan dewa dunia bawah, serta sebagai penghubung antara kaum dewa dan umat manusia. Sebenarnya bagi orang Nias Selatan nama ''Lowalangi'', yang biasa di sebut ''Lowalani'', diperkenalkan oleh misionaris Jerman . Orang Nias Selatan dulu mengenal nama ''Ida Samihara Luo'' sebagai pencipta dewa dan manusia. Sang pencipta ini tidak mempunyai realitas, namun dari padanya timbul dua anak kembar yang kemudian anak kembar ini kawin dan mengembang biakkan dewa dan manusia.<ref>Melalatoa, Junus (1995). ''Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia''. CV. EKA PUTRA. hlm. 637.</ref>
== Marga Nias ==
{{seealso|Daftar marga Nias}}
 
== Marga ==
Suku Nias menerapkan sistem marga mengikuti garis ayah (patrilineal). Marga-marga umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada.
{{utama|Daftar mado Nias}}
 
== Budaya Nias ==
=== Makanan khas ===
* Gaolo : Hasil parutan dari pada "ubi kayu" dan di aduk dengan tambahan air bersih secukupnya, kemudian dimasak menggunakan periuk secara sederhana, dan dimakan dengan cara mencelupkan ke air cabe yang sudah disediakan.
* Bae - Bae
* Gowi Nihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk)
* Harinake (daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil-kecil)
Baris 63 ⟶ 134:
* Rakigae (pisang goreng)
* Tamböyö (ketupat)
* lömaLöma (beras ketan yang dimasak dengan menggunakan buku bambu)
* Gae nibogö (pisang bakar)
* Kazimone (terbuat dari sagu)
Baris 71 ⟶ 142:
* Nami (telur kepiting dapat berupa nami segar atau yang telah diasinkan agar awet, dapat bertahan hingga berbulan-bulan tergantung kadar garam yang ditambahkan)
 
=== Peralatan Rumah Tangga di Nias ===
* Bowoa tanö - periuk dari tanah liat, alat masak tradisional
* Figa lae: [[Piring]]
* Figa Lae - daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan
* Halu (alat menumbuk padi) - dfsf
* Lösu - lesung
Baris 83 ⟶ 155:
* Famofu - alat niup api untuk memasak
* Fogao Banio (alat pemarut kelapa)
* Sendo : [[Sendok]]
* Tuhi-Tuhi : [[Tungku api|Tungku Api]] Masak
* Kawali : [[Penggorengan (masakan)|Kuali]]
 
=== Amaedola Nias ===
* Hulö harita, olifu ia gulinia (Bagaikan kacang lupa akan kulitnya) Artinya: Perumpamaan kepada seseorang yang melupakan asal-usulnya atau yang melupakan seseorang yang telah berbuat baik kepadanya.
* Böi bunu gulö fasalatö (Jangan membunuh ular setengah-setengah jikalau masih hidup ular itu akan mematokmu kembali) Artinya: Hendaknya dalam melakukan sesuatu hal harusnya sampai tuntas agar tidak menjadi bumerang nantinya.
* Hulö ni femanga mao, ihene zinga (Bagaikan kucing yang sedang makan di mulai dari pinggiran) Artinya: Dalam melakukan sesuatu hal, di mulai dengan hal yang mudah ke yang sulit.
* Hulö la'ewa nidanö ba ifuli fahalö-halö (Bagaikan air di potong-potong tetap bersatu kembali) Artinya: Sesuatu yang tidak bisa untuk di pisahkan.
* Abakha zokho safuria moroi ba zi oföna (Lebih dalam luka terakhir dari pada luka yang pertama) Artinya: Sesuatu tindakan akan sangat terasa pada akhirnya.
=== Minuman ===
* Tuo nifarö (tuak) adalah minuman yang berasal dari air sadapan pohon nira (dalam bahasa Nias "Pohon Nira" = "töla nakhe" dan pohon kelapa (dalam bahasa Nias "Pohon Kelapa" = "töla nohi") yang telah diolah dengan cara penyulingan. Umumnya Tuo nifarö mempunyai beberapa tingkatan (bisa sampai 3 (tiga) tingkatan kadar alkohol). Dimana Tuo nifarö No. 1 bisa mencapai kadar alkohol 43%.
* Tuo mbanua / Sataha (minuman tuak mentah yang berasal dari air sadapan pohon kelapa atau pohon nira yang telah diberi 'laru' berupa akar-akar tumbuhan tertentu untuk memberikan kadar alkohol)
[[Berkas:Lompat Batu Nias.jpg|jmpl|''[[Fahombo]]'' (Lompat Batu)]]
 
==== Akses'''Acara KeTradisional Nias''' ====
* Tome, Dome : Tamu Undangan
 
* Sowatö : Tuan Rumah
=== Udara ===
* [[Fahombo]] <ref>[http://himni.or.id/berita-142-asal--usul-budaya-hombo-batu-asal-teluk-dalam--nias-selatan.html Hombo Batu]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> (Lompat Batu)
Jarak tempuh menuju Kepulauan Nias berkisar 50 menit dari [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] (Medan) - [[Bandar Udara Binaka]] ([[Nias]]) dengan harga tiket sekitar Rp 600.000 s/d Rp 1.200.000.
* Fataele/Foluaya] (Tari Perang)
 
=== Darat ===
* Dari Kota [[Medan Kota, Medan|Medan]] menuju Kota [[Sibolga Kota, Sibolga|Sibolga]] berkisar 10 jam dengan mengendarai Jasa Angkutan Darat seperti Taxi, Mini Bus dll harga tiket sekitar Rp 120.000
* Dari Kota Medan menuju Kota Pelabuhan [[Aceh Singkil]] berkisar 8 jam dengan mengendarai Jasa Angkutan Darat seperti Taxi, Mini Bus dll harga tiket sekitar Rp 120.000
 
=== Laut ===
* Sesampainya di Pelabuhan Sibolga, perjalanan laut menuju Pelabuhan [[Gunungsitoli, Gunungsitoli|Gunungsitoli]] dapat memakan waktu 10 jam dengan menggunakan Kapal Penyeberangan dengan harga tiket sekitar Rp 80.000 s/d Rp 130.00. Kapal ini beroperasi setiap hari dengan jadwal keberangkatan Malam dan sampai di Gunungsitoli pagi hari.
* Dari Pelabuhan Aceh Singkil dapat menyeberang dengan menggunakan kapal penumpang yang beroperasi 2 kali seminggu yaitu hari Selasa dan Kamis.
== Budaya Nias ==
[[Berkas:Lompat Batu Nias.jpg|jmpl|''[[Fahombo]]'' (Lompat Batu)]]
* [[Fahombo]] <ref>[http://himni.or.id/berita-142-asal--usul-budaya-hombo-batu-asal-teluk-dalam--nias-selatan.html Hombo Batu]</ref> (Lompat Batu)
* [http://himni.or.id/berita-144-asal--usul-lahirnya-tari-fatele-folayaperang-di-teluk-dalam--nias-selatan.html Fataele/Foluaya](Tari Perang)
* [[Maena]] (Tari berkelompok)
* [[Tari Moyo]] (Tari Elang)
* [[Tari Mogaele]]
* Fangowai (Tari sekapur sirih/penyambutan tamu)
* [[Fame Ono nihalõ|Fame Ono nihalö]] (Pernikahan)
* Faelöwa : [[Upacara pernikahan|Acara Pernikahan]]
* [[Omo Hada]] (Rumah Adat)
* Mangowalu : [[Menikah]]
* Manunö : [[Bernyanyi]]
* Marafule : [[Pengantin laki-laki|Pengantin Laki-Laki]]
* Ono Nihalö : [[Pengantin perempuan|Pengantin Perempuan]]
* Ama Matua : Bapak Mertua
* Ina Matua : Ibu Mertua
* Sibaya : [[Paman]]
* [[Omo Hada]] : [[Rumah adat Nias|Rumah Adat]]
* [[Fame'e Tõi Nono Nihalõ|Fame'e Töi Nono Nihalö]] (Pemberian nama bagi perempuan yang sudah menikah)
* [[Fasösö Lewuö]] (Menggunakan adu bambu untuk menguji kekuatan pemuda Nias)
* [[Tari Tuwu]]
 
== Tokoh ==
Dalam budaya Ono Niha (Nias) terdapat cita-cita atau tujuan rohani hidup bersama yang termakna dalam salam '''“Ya’ahowu”''' (dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia “semoga diberkati”). Dari arti Ya’ahowu tersebut terkandung makna: memperhatikan kebahagiaan orang lain dan diharapkan diberkati oleh Yang Kuasa. Dengan kata lain, ''Ya’ahowu'' menampilkan sikap-sikap: perhatian, tanggungjawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Jika seseorang bersikap demikian, berarti orang tersebut memperhatikan perkembangan dan kebahagiaan orang lain: tidak hanya menonton, tanggap, dan bertanggung jawab akan kebutuhan orang lain (yang diucapkan: Selamat – Ya’ahowu), termasuk yang tidak terungkap, serta menghormatinya sebagai sesama manusia sebagaimana adanya. Jadi makna yang terkandung dalam “Ya’ahowu” tidak lain adalah persaudaraan (dalam damai) yang sungguh dibutuhkan sebagai wahana kebersamaan dalam pembangunan untuk pengembangan hidup bersama.
{{utama|Daftar tokoh Nias}}
 
<!--
== Tokoh Suku Nias ==
{{noref}}
* [[PR. Telaumbanua]], Gubernur Sumatra Utara 1965-1967, Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia/DPRD)Kabupaten Nias tahun 1945, Bupati Kabupaten Dati II Nias 1945-1954, Residen Sumatra Timur 1960-1963, Walikota Medan 1963-1965, dan Anggota DPR-RI hasil Pemilu tahun 1971. Lahir di Gunungsitoli/Nias, 30 September 1919.
* [http://www.niasisland.com/home/news.php?file_option=../home/data/profile.txt&primary_key=2005-12-25%2008:22:18 Drs.Pieter Taruyu Vau], Duta Besar Indonesia untuk Brasil dan Bolivia 2002-2005.
*DR.Hekinus Manaö direktur Eksekutif Bank Dunia 1 November 2010 s/d sekarang, Lahir di Nias 14 Juli 1956, Hekinus mewakili 11 negara anggota Bank Dunia yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Fiji, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Thailand, Tonga, dan Vietnam. Hekinus Manao mengawali kariernya sebagai seorang Akuntan. Ia memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan untuk bidang Manajemen dari Universitas Indonesia. Pada 1995, Hekinus meraih gelar Doktor bidang Administrasi Bisnis dari Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat.
* [[DR.Yasonna H. Laoli SH]], Anggota DPR/ MPR RI 2004-2009 dan 2009 - sekarang, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP di MPR RI.
* [[Mayor Jendral Drs.Christian Zebua MM]] Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (2009-2011) dan Tenaga Ahli Pengajar Bidang Padnas Lemhanas RI.Dan saat ini dipercaya sebagai Pangdam XVII Cendrawasih di Papua.
* [[Prof.DR.Taliziduhu Ndraha]] Guru Besar Institut Ilmu Pemerintahan IIP, Jakarta dan Pengelola Program S3 Ilmu Pemerintahan Unpad-IIP, Lahir di Nias, 18 Mei 1935, menamatkan pendidikan S1-nya di Fakultas Ketatanegaraan dan Katataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya (Unbraw), Malang (1969).)
* [[Prof. Suahasil Nazara SE, MSc, PhD]] Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Lahir di Jakarta, 23 November 1970.Doktor lulusan Universty Illinois dan Cornell university ini mengkhususkan bidang ilmunya di Regional Development.
*[[Dr.Ir.Yuskar Lase DEA]], Pakar struktur bangunan tahan gempa dari Universitas Indonesia. Lahir di Nias 08 Januari 1961.
*[[Andrias Harefa]] Memulai kariernya sebagai writerpreneur (1988-1990), lelaki keturunan Nias yang lahir di Curup, Bengkulu,6 September 1964 ini kemudian menjadi professional trainer berlisensi Dale Carnegie Training (1990-1998). Selepas itu ia mendedikasikan hidupnya untuk apa yang disebutnya sebagai VISI INDONESIA 2045: Indonesia menjadi salah satu dari lima negara paling maju di dunia pada tahun 2045.
*[[Prof.Dr.Ir.Arwin Sabar MSc. DEA]] Lahir di Nias 14 Maret 1952 Guru Besar Teknik Lingkungan ITB.
*[[DR. Edison Hulu SE.ME]] Lahir di Nias 15 Agustus 1959 Chief economist Indonesian Exchange/ Kepala Ekonomi Bursa Efek Jakarta sampai dengan sekarang dan juga sebagai Tim Ahli Asistensi Menteri Keuangan RI bidang Hubungan Keuangan Internasional (2007-sekarang). Pengetahuan dan pengalamannya akan dunia pembangunan, ekonomi, industri, manajemen, keuangan, investasi, perdagangan, matematika, dan pentingnya metodelogi ia tuangkan dalam karya tulis. Jumlahnya mencapai 47 karya, 20 di antaranya berbahasa Inggris.Sebagian besar ditulis dalam jurnal, dan diterbitkan oleh universitas ternama, semisal: Financial Management Association International, University of South Florida, USA, dan Regional Economics Application Laboratory, University of Illinois, USA.
*[[Firman Jaya Daely SH,MH]] Ketua Dewan Pimpinan Pusat/DPP PDIP bidang Hukum dan Hak Azasi Manusia(2004-2009), dan juga anggota DPR/MPR
RI (1999-2004).
*[[Prof. Dr. Fakhili Gulö]] Guru Besar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP)Universitas Sriwiajaya. Lahir Fadorohili/NIAS 9 Desember 1964,menamatkan sekolah menengah atas di SMA Negeri Sirombu, Bachelor of Arts in Education bidang Chemistry and Education di Universitas Negeri Medan. Kemudian, melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada untuk program Master of Science bidang Kimia.Gelar Doktor bidang Teknik Material diraihnya di Université de Rennes Prancis. Selanjutnya, menempuh dua pendidikan post doctorate di Max Planck Institute for Solid State Research, Solid State University dan di Iowa State University, Amerika
* [[Esther GN Telaumbanua,SE]], perempuan penulis buku tentang Nias. Lahir 5 April -->
 
== Galeri ==
<gallery>
FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Krijger van Nias TMnr 10001780.jpg|Pejuang Nias.
FileBerkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Paalwoning_op_Nias_TMnr_10017250COLLECTIE TROPENMUSEUM Paalwoning op Nias TMnr 10017250.jpg|[[Omo Sebua]], Rumahrumah khastradisional masyarakat Nias.
FileBerkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Huwelijksplechtigheid_in_ZuidCOLLECTIE TROPENMUSEUM Huwelijksplechtigheid in Zuid-Nias_TMnr_10003054Nias TMnr 10003054.jpg|Pengantin Nias.
FileBerkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Houten_mannelijk_voorouderbeeld_Nias_TMnr_10001071COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten mannelijk voorouderbeeld Nias TMnr 10001071.jpg|Patung leluhur Nias.
FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groep onderworpen koppensnellers Nias TMnr 10001505.jpg|Sekelompok [[Pemburuan kepala|pemburu kepala]] Nias menyerah kepada [[Belanda.]]
FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een familie op Nias TMnr 10005771.jpg|Keluarga Nias.
FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Oude stenen offerplaats Zuid-Nias TMnr 10001064.jpg|Tempat persembahan Nias.
FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van twee mannen in krijgskleding Zuid-Nias TMnr 60042492.jpg|Baju [[zirah]] Nias.
FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Het verslepen van de steen 'Darodaro' voor de gestorven Saoenigeho van Bawamataloea Nias TMnr 1000095b.jpg|Masyarakat Nias memindahkan sebuah megalit ke kawasan pembangunan
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* [httphttps://wwwmuseum-nias.forumnias.comorg/ ForumMuseum MasyarakatPusaka Nias]
* [http://www.gpkn.org/ Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN)]
* [http://www.beritanias.com/ Berita Nias]
* [http://niaspost.com NiasPost]
* [http://www.niasbarat.org Nias Barat]
* [http://museum-nias.net Museum Pusaka Nias]
* [http://nias.natmus.dk/introduction.htm Nias in Museum of Denmark]
* [http://www.niasisland.com Nias Island]
* [http://niasonline.net Nias Online (d/h Situs Yaahowu)]
* [http://niasbangkit.com Nias Bangkit]
* [http://www.indonias.com Nias Selatan]
* [http://nias.page.tl nias.page.tl]
* [http://ikmnt.com IKMNT]
* [http://www.fornisel.org Forum Nias Selatan (FORNISEL)]
* [http://www.himni.org HIMNI]
* [http://siyus.web.id anakNias]
* [http://www.kabniasutara.go.id Nias Utara]
 
== ReferensiDaftar pustaka ==
* {{reflist}}
* Peter S. Bellwood (1979), Man's conquest of the Pacific: the prehistory of Southeast Asia and Oceania, Oxford University Press, ISBN 978-0-19-520103-1.
 
{{Suku bangsa di Indonesia}}
{{Suku Nias-stub}}
 
[[Kategori:Suku Nias| ]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Nias]]
[[Kategori:Suku bangsa di SumatraSumatera Utara|Nias]]
[[Kategori:Suku bangsa di Aceh]]
[[Kategori:Pulau Nias]]
[[Kategori:Budaya Nias]]
[[Kategori:Nias]]