Pontius Pilatus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Sebagai Prefek Yudea: Suntingan kecil
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Mengubah Artikel Lama ke Baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Munkacsy - Christ in front of Pilate.jpg|jmpl|''Kristus menghadap Pilatus'', [[Mihály Munkácsy]], 1881]]
'''Pontius Pilatus''' ([[bahasa Latin]]: ''Pontius Pilatus'', † sekitar 37 M) adalah seorang pejabat Romawi yang menjabat sebagai [[Prefek]] [[Yudea]] dari tahun 26 hingga 36 Masehi, di bawah pemerintahan [[Kaisar Tiberius]].<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/460341/Pontius-Pilate Britannica Online: Pontius Pilate]</ref><ref>http://www.livius.org/jo-jz/judaea/judaea.htm</ref> Pilatus dikenal terutama karena perannya dalam pengadilan dan eksekusi [[Yesus Kristus]], yang mengarah pada penyaliban, sebuah peristiwa penting dalam sejarah [[Kekristenan]]. Selama menjabat sebagai [[Prefek]], Pilatus menghadapi berbagai konflik dengan penduduk [[Yahudi]] setempat karena kebijakannya yang keras dan kurangnya sensitivitas terhadap tradisi [[Yahudi]], termasuk insiden pemasangan standar legion Romawi di [[Yerusalem]] dan penggunaan dana [[Bait Suci]] untuk proyek-proyek umum.
 
'''Pontius Pilatus''' adalah seorang pejabat Romawi yang menjabat sebagai [[prefek]] (gubernur) [[provinsi Yudea]] di [[Kekaisaran Romawi]] dari tahun 26 hingga 36 Masehi. Ia paling dikenal melalui perannya dalam pengadilan dan [[Penyaliban Yesus|penyaliban Yesus Kristus]] sebagaimana tercatat dalam keempat [[Injil]] [[Perjanjian Baru]]. Sebagai perwakilan kekaisaran, Pilatus bertanggung jawab atas administrasi sipil, penegakan hukum, dan ketertiban di [[Provinsi Yudea|wilayah Yudea]], yang pada masa itu merupakan wilayah dengan ketegangan tinggi akibat konflik agama dan politik antara [[Orang Yahudi|penduduk Yahudi]] dan otoritas Romawi.
Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awalnya, karier Pilatus sebagai [[Prefek]] [[Yudea]] diwarnai oleh ketegangan antara otoritas Romawi dan penduduk setempat, serta serangkaian keputusan politik dan administratif yang kontroversial. Menurut catatan sejarawan [[Yahudi]], [[Flavius Yosefus]], dan sejarawan Romawi, [[Tacitus]], Pilatus akhirnya dicopot dari jabatannya dan dipanggil kembali ke [[Roma]] setelah sebuah insiden pembantaian orang [[Samaria]] pada tahun 36 M. Nasib Pilatus setelah itu tidak jelas, tetapi beberapa tradisi [[Kristen]] menyebutkan bahwa ia akhirnya bunuh diri.
 
Peran Pontius Pilatus dalam sejarah sering menjadi bahan perdebatan. Ia digambarkan dalam [[Injil]] sebagai seorang pejabat yang terpaksa menyerah pada tekanan massa untuk [[Penyaliban Yesus|menyalibkan Yesus]], meskipun ia sendiri tidak menemukan kesalahan pada [[Yesus]]. Di sisi lain, catatan sejarawan Romawi dan Yahudi, seperti [[Flavius Yosefus]] dan [[Tacitus]], memberikan pandangan tentang kepemimpinannya yang keras dan penuh konflik. Salah satu bukti arkeologis yang mengonfirmasi keberadaan Pilatus adalah "[[Prasasti Pilatus]]," sebuah [[inskripsi]] batu yang ditemukan di [[Kaisarea Maritima]], yang menyebutkan namanya dan jabatannya.
Peran Pilatus dalam [[penyaliban]] [[Yesus Kristus]] menjadikannya salah satu tokoh sejarah yang paling dikenal dan kontroversial dalam tradisi [[Kristen]], [[Yahudi]], dan Romawi. Namanya disebut dalam [[Pengakuan Iman Rasuli]] (''Apostles' Creed'') dan diingat setiap kali narasi [[penyaliban]] dibacakan dalam [[liturgi Kristen]], menjadikannya sosok yang penting dalam [[teologi]] dan sejarah agama.
 
Pontius Pilatus menjadi salah satu tokoh sentral dalam [[tradisi Kristen]], termasuk dalam [[Pengakuan Iman Rasuli]] yang menyebutkan [[Yesus]] ''"menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus."'' Perannya dalam sejarah tidak hanya penting dalam konteks religius, tetapi juga menjadi simbol dari persimpangan antara kekuasaan politik dan tanggung jawab moral.
== Pangkat Pilatus ==
Pontius Pilatus berasal dari keluarga ''equestrian'' (kelas bangsawan rendah) di [[Italia]], namun detail tentang kehidupan awalnya, termasuk tanggal dan tempat lahirnya, tidak diketahui dengan pasti. Pilatus memulai karier militernya di [[Roma]] dan kemungkinan memperoleh pengalaman administratif sebelum diangkat sebagai [[Prefek]] [[Yudea]] oleh [[Kaisar Tiberius]] pada tahun 26 M.<ref>Lihat diskusi pada [http://www.livius.org/pi-pm/pilate/pilate08.html#Inscription livius.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110820093431/http://www.livius.org/pi-pm/pilate/pilate08.html#Inscription |date=2011-08-20 }}</ref><ref name=cb>Tacitus, ''Annals'' [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text.jsp?doc=Perseus:text:1999.02.0077:book=15:chapter=44 15.44], translated by Church and Brodribb.</ref><ref>Robert E. Van Voorst, ''Jesus Outside the New Testament: An Introduction to the Ancient Evidence'', Wm. B. Eerdmans, 2000. p 39-53</ref>
 
==Kehidupan Awal==
==Sebagai Prefek Yudea==
Informasi mengenai kehidupan awal '''Pontius Pilatus''' sangat terbatas dan sebagian besar berasal dari spekulasi berdasarkan sumber sejarah yang tidak langsung. Tidak ada catatan resmi dari masa hidupnya yang mendokumentasikan latar belakang keluarganya atau tahun kelahirannya secara pasti. Namun, beberapa sejarawan menduga bahwa Pilatus berasal dari kelas ksatria (''equestrian''), sebuah golongan masyarakat Romawi yang sering kali mengisi jabatan administratif dan militer dalam [[Kekaisaran Romawi]].
Sebagai [[Prefek]] [[Yudea]], Pilatus adalah gubernur provinsi yang bertanggung jawab atas administrasi, hukum, perpajakan, dan ketertiban umum. Ia juga memiliki kewenangan untuk menunjuk dan mengawasi imam besar [[Yahudi]] di [[Yerusalem]] dan memiliki kuasa tertinggi dalam hal hukuman mati. Jabatan ini membuat Pilatus berada dalam posisi yang kompleks, sering kali harus menavigasi antara kepentingan [[Kekaisaran Romawi]] dan kepekaan keagamaan serta politik masyarakat [[Yahudi]] setempat.
 
Nama ''Pilatus'' sendiri mungkin menunjukkan afiliasi keluarganya dengan wilayah [[Italia tengah]], terutama [[Samnium]], tempat nama ini umum digunakan. Ada juga teori bahwa nama "Pilatus" berasal dari kata Latin ''pilum'', yang berarti "tombak," yang dapat mengindikasikan latar belakang militer dalam keluarganya. Beberapa catatan menunjukkan bahwa ia mungkin mendapatkan posisi [[prefek]] di [[Provinsi Yudea|Yudea]] melalui koneksi politik, kemungkinan besar melalui pengaruh '''Lucius Aelius Sejanus''', seorang pejabat tinggi di istana [[Kaisar Tiberius]].
Pilatus terkenal karena tindakannya yang terkadang dianggap keras terhadap penduduk [[Yudea]]. Salah satu insiden yang dilaporkan oleh sejarawan [[Yahudi]] [[Flavius Yosefus]] melibatkan Pilatus membawa standar legion Romawi yang memiliki lambang kaisar (yang dianggap sebagai berhala oleh orang [[Yahudi]]) ke [[Yerusalem]]. Tindakan ini memicu protes besar-besaran dari orang [[Yahudi]], yang berakhir setelah Pilatus memerintahkan agar standar tersebut ditarik.
 
Dalam catatan [[Flavius Yosefus]] dan '''Filon dari Aleksandria''', tidak ada indikasi tentang kehidupan Pilatus sebelum ia ditunjuk sebagai [[Provinsi Yudea|prefek Yudea]]. Jabatan [[prefek]] biasanya diberikan kepada individu dengan pengalaman militer atau administrasi, sehingga dapat diasumsikan bahwa Pilatus memiliki rekam jejak yang cukup untuk dipercaya menangani wilayah yang penuh dengan ketegangan politik dan agama seperti Yudea.
Dalam insiden lain, Pilatus menggunakan dana dari [[Bait Suci]] untuk membangun saluran air di [[Yerusalem]], yang menyebabkan kerusuhan. Untuk mengendalikan kerusuhan ini, Pilatus menyamar tentara Romawi sebagai warga sipil yang kemudian diperintahkan untuk menyerang pengunjuk rasa dengan senjata tersembunyi, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
 
Meskipun informasi tentang masa muda Pontius Pilatus tetap kabur, jabatannya sebagai prefek menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari birokrasi Romawi yang sangat terstruktur. Keputusan [[Tiberius]] untuk menunjuk Pilatus juga mencerminkan kepercayaan kekaisaran kepada kemampuannya untuk menjaga stabilitas di provinsi-provinsi penting Kekaisaran.
==Pengadilan Yesus Kristus==
Pilatus dikenal dalam sejarah [[Kristen]] karena perannya dalam [[penyaliban]] [[Yesus Kristus]], seperti yang tercatat dalam kitab-kitab Injil. Menurut Injil-injil Kanonik ([[Matius]], [[Markus]], [[Lukas]], dan [[Yohanes]]), para pemimpin agama [[Yahudi]] membawa [[Yesus]] kepada Pilatus, menuduhnya menyatakan diri sebagai raja orang [[Yahudi]], yang dianggap sebagai tindakan pengkhianatan terhadap [[Kaisar Romawi]].
 
==Masa Jabatan Sebagai Prefek Yudea==
Meskipun Pilatus tampak ragu-ragu dan berusaha untuk membebaskan [[Yesus]] (termasuk menawarkan pilihan kepada orang banyak untuk membebaskan Yesus atau [[Barabas]], seorang pemberontak), ia akhirnya menyerah pada tekanan massa dan memutuskan untuk menyalibkan [[Yesus]]. Dalam tradisi [[Kristen]], Pilatus dikenal mencuci tangannya di depan orang banyak, sebagai simbol bahwa ia tidak bertanggung jawab atas darah [[Yesus]], meskipun tetap memerintahkan [[penyaliban]].
 
'''Pontius Pilatus''' menjabat sebagai [[Provinsi Yudea|prefek Yudea]] dari tahun 26 hingga 36 Masehi di bawah pemerintahan [[Kaisar Tiberius]]. Sebagai [[prefek]], Pilatus bertanggung jawab atas administrasi sipil, penegakan hukum, serta menjaga ketertiban di provinsi yang menjadi pusat konflik politik dan religius tersebut. Masa jabatannya ditandai oleh hubungan yang tegang dengan penduduk Yahudi, sering kali dipenuhi dengan pemberontakan dan protes akibat kebijakan Pilatus yang dianggap tidak sensitif terhadap tradisi dan kepercayaan lokal.
==Akhir==
Menurut [[Flavius Yosefus]], Pilatus dicopot dari jabatannya sebagai [[Prefek]] [[Yudea]] sekitar tahun 36 M setelah insiden pembantaian orang [[Samaria]] di [[Gunung Gerizim]]. Seorang utusan [[Samaria]] mengajukan keluhan kepada Vitellius, [[Legatus]] (gubernur) [[Siria]], yang kemudian mengirim Pilatus ke [[Roma]] untuk menghadapi pengadilan [[Kaisar Tiberius]] atas tuduhan penindasan yang berlebihan. Namun, sebelum Pilatus tiba di [[Roma]], [[Kaisar Tiberius]] wafat, dan nasib Pilatus setelah itu tidak jelas.
 
Selama masa pemerintahannya, Pilatus membuat beberapa keputusan kontroversial yang memicu ketegangan dengan masyarakat Yahudi. Salah satunya adalah pemasangan lambang [[kekaisaran Romawi]] di [[Yerusalem]], yang melanggar larangan Yahudi terhadap penggambaran benda-benda berhala. Selain itu, ia juga menggunakan dana [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Allah]] untuk membangun saluran air, tindakan yang memicu protes besar-besaran. Kebijakannya yang keras dan reaksinya yang represif terhadap protes sering dianggap memperburuk situasi politik di wilayah tersebut.
Sumber-sumber [[Kristen]] awal, seperti tulisan [[Eusebius]] dari [[Kaisarea]], menyatakan bahwa Pilatus akhirnya bunuh diri di bawah pemerintahan Kaisar [[Caligula]], meskipun laporan ini tidak dapat diverifikasi secara independen dan mungkin dipengaruhi oleh bias [[Kristen]].
 
Namun, peristiwa paling terkenal dari masa jabatan Pilatus adalah pengadilannya terhadap [[Yesus Kristus]], sebagaimana tercatat dalam [[Injil]]. Dalam catatan tersebut, Pilatus digambarkan berada di bawah tekanan untuk menyetujui [[penyaliban Yesus]] meskipun ia pribadi tidak menemukan dasar hukum untuk menjatuhkan hukuman mati. Peristiwa ini menjadikan Pilatus tokoh yang kontroversial dalam sejarah dan agama, yang memengaruhi warisannya hingga hari ini.
==Referensi==
 
{{reflist}}
==Pengadilan Yesus Kristus==
[[Pengadilan Yesus]] oleh '''Pontius Pilatus''' adalah salah satu peristiwa paling terkenal dalam [[sejarah Kekristenan]], sebagaimana tercatat dalam keempat [[Injil]] [[Perjanjian Baru]]. Sebagai [[Provinsi Yudea|prefek Yudea]], Pilatus memiliki wewenang penuh atas kasus-kasus hukum yang melibatkan hukuman mati, termasuk [[pengadilan Yesus]] yang dibawa kepadanya oleh para pemimpin agama Yahudi. Dalam narasi [[Injil]], [[Yesus]] dituduh melakukan penghujatan dan mengklaim diri sebagai '''Raja orang Yahudi''', sebuah tuduhan yang dianggap sebagai ancaman politik terhadap otoritas Romawi.
 
Pilatus, meskipun awalnya tampak ragu untuk menghukum [[Yesus]], berada di bawah tekanan massa yang menuntut penyaliban. Ia mencoba membebaskan [[Yesus]] melalui tradisi membebaskan satu tahanan pada saat [[Paskah Yahudi]], tetapi massa memilih untuk membebaskan [[Barabas]], seorang pemberontak, daripada [[Yesus]]. Akhirnya, Pilatus menyerahkan [[Yesus]] untuk disalibkan, meskipun ia "mencuci tangannya" sebagai simbol bahwa ia tidak bertanggung jawab atas darah [[Yesus]].
 
Pengadilan ini tidak hanya menjadi pusat dalam kisah penyaliban dan kebangkitan [[Yesus]], tetapi juga menjadi simbol pertemuan antara kekuasaan politik dan moralitas. Peran Pilatus dalam pengadilan ini terus menjadi bahan perdebatan historis dan teologis, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah agama dan budaya dunia.
 
==Hubungan dengan Kekaisaran Romawi==
 
Sebagai [[prefek]] [[Provinsi Yudea|Yudea]], [[Pontius Pilatus]] adalah perwakilan resmi [[Kekaisaran Romawi]] di provinsi yang menjadi salah satu wilayah strategis namun penuh tantangan politik dan sosial. Hubungan Pilatus dengan [[Kekaisaran Romawi]], terutama dengan [[Kaisar Tiberius]], menjadi elemen penting dalam masa jabatannya. Prefek adalah posisi administratif tingkat menengah dalam struktur Romawi, biasanya diisi oleh individu dari kelas ksatria (''equestrian''), yang bertanggung jawab langsung kepada kaisar melalui perantara birokrasi kekaisaran.
 
Penunjukan Pilatus sebagai [[prefek]] [[Provinsi Yudea|Yudea]] diduga terkait dengan pengaruh '''Lucius Aelius Sejanus''', seorang pejabat kuat di istana [[Kaisar Tiberius]] yang dikenal karena kebijakannya yang keras terhadap [[Provinsi Romawi|provinsi-provinsi kekaisaran]]. Namun, setelah kejatuhan Sejanus pada tahun 31 M, posisi politik Pilatus menjadi lebih rentan. Hubungan ini kemungkinan memengaruhi cara Pilatus menangani urusan di Yudea, termasuk tindakannya dalam menghadapi konflik lokal, yang selalu diawasi oleh kekaisaran untuk memastikan stabilitas politik dan kelancaran pajak dari provinsi tersebut.
 
Kebijakan Pilatus yang sering dianggap keras dan tidak sensitif terhadap tradisi Yahudi kadang-kadang memperburuk situasi lokal, tetapi selama bertahun-tahun, ia tetap memegang jabatannya. Hal ini menunjukkan bahwa ia, setidaknya untuk sementara, mampu mempertahankan dukungan kekaisaran, meskipun akhirnya ia dipanggil kembali ke [[Roma]] pada tahun 36 M untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dalam insiden pemberontakan di [[Samaria]].
 
==Akhir Jabatan dan Kejatuhan==
Masa jabatan '''Pontius Pilatus''' sebagai [[prefek]] [[Provinsi Yudea|Yudea]] berakhir sekitar tahun 36 M setelah insiden pemberontakan yang melibatkan kaum [[Samaria]]. Pilatus dituduh menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam menumpas pemberontakan tersebut, yang memicu pengaduan dari penduduk lokal kepada '''Lucius Vitellius''', gubernur Romawi di [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]]. Vitellius, yang memiliki wewenang lebih tinggi di wilayah tersebut, segera memerintahkan Pilatus untuk kembali ke [[Roma]] guna mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan [[Kaisar Tiberius]].
 
Kejatuhan Pilatus menandai akhir kariernya sebagai pejabat kekaisaran. Namun, tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai nasibnya setelah ia tiba di [[Roma]]. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia diadili dan dihukum, sementara legenda Kristen awal menyatakan bahwa Pilatus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Meskipun bukti historis tentang akhir hidupnya tetap tidak jelas, peristiwa ini menunjukkan bagaimana perubahan politik di [[Kekaisaran Romawi]] dapat berdampak pada pejabat regional seperti Pilatus.
 
==Pandangan Tradisional dan Religius==
 
'''Pontius Pilatus''' adalah tokoh yang memiliki tempat unik dalam tradisi religius dan sejarah. Dalam [[Kekristenan]], ia dikenang terutama melalui perannya dalam pengadilan dan penyaliban [[Yesus Kristus]]. [[Pengakuan Iman Rasuli]] dan [[Pengakuan Iman Nicea]] menyebutkan nama Pilatus secara eksplisit, menegaskan bahwa [[Yesus]] ''"menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus."'' Penyebutan ini menjadikan Pilatus satu-satunya tokoh sejarah Romawi yang disebut dalam [[kredo]] Kristen, memperkuat posisinya sebagai saksi sejarah penting dalam kisah penderitaan [[Kristus]].
 
===Pandangan Kristen Tradisional===
Dalam [[tradisi Kristen]], Pilatus sering dipandang sebagai sosok yang terjebak antara tanggung jawab politik dan moralitas. Injil menggambarkan Pilatus sebagai pejabat yang ragu-ragu, yang mengakui bahwa [[Yesus]] tidak bersalah tetapi menyerah pada tekanan massa untuk mencegah kerusuhan. Tindakannya mencuci tangan, sebagaimana dicatat dalam [[Injil Matius]], dilihat sebagai upaya simbolis untuk menunjukkan bahwa ia tidak bertanggung jawab atas [[penyaliban Yesus]].
 
Namun, pandangan terhadap Pilatus bervariasi di berbagai [[tradisi Kristen]]. Dalam beberapa teks apokrif seperti [[Injil Nikodemus]], Pilatus digambarkan secara lebih simpatik, bahkan dalam beberapa tradisi [[Kristen Timur]] dianggap sebagai tokoh yang bertobat dan menjadi orang percaya. '''Gereja Koptik Ortodoks''' dan [[Gereja Ortodoks Ethiopia]] bahkan menganggap Pilatus sebagai orang suci, dan memperingatinya pada tanggal tertentu dalam kalender liturgi mereka.
 
===Pandangan Yahudi dan Romawi===
Dari sudut pandang Yahudi dan Romawi, Pilatus sering dianggap sebagai seorang gubernur yang keras dan tidak sensitif terhadap adat istiadat lokal. Sejarawan Yahudi [[Flavius Yosefus]] dan '''Filon dari Aleksandria''' mencatat kebijakan Pilatus yang [[provokatif]], seperti membawa lambang-lambang kekaisaran ke [[Yerusalem]] dan menggunakan dana [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Allah]] untuk proyek-proyek Romawi. Tindakan ini memicu ketegangan dengan masyarakat Yahudi dan memperkuat pandangan negatif terhadap dirinya.
 
===Dalam Tradisi Islam===
Meskipun Pilatus tidak disebutkan secara eksplisit dalam [[Al-Qur'an]], beberapa tafsir dan tradisi Islam menyebutkan perannya dalam [[pengadilan Yesus]]. Dalam Islam, pandangan umum adalah bahwa [[Yesus]] tidak benar-benar disalibkan, melainkan diselamatkan oleh Allah. Dalam konteks ini, Pilatus dianggap sebagai bagian dari peristiwa tersebut, meskipun perannya tidak diberi perhatian besar seperti dalam [[tradisi Kristen]].
 
===Pengaruh dalam Teologi dan Seni===
Pilatus telah menjadi simbol dalam [[teologi Kristen]], sering kali melambangkan ketidakadilan atau kompromi moral. Dalam seni dan sastra, Pilatus digambarkan dalam berbagai cara, dari sosok yang bersalah karena kelalaiannya hingga pejabat yang terjebak dalam dilema politik. Beberapa karya sastra terkenal, seperti novel ''The Master and Margarita'' karya [[Mikhail Bulgakov]], memberikan interpretasi yang kompleks terhadap karakter dan tindakan Pilatus.
 
== Lihat pula ==
Baris 36 ⟶ 69:
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Matius 26]], [[Matius 27]], [[Markus 15]], [[Lukas 22]], [[Lukas 23]], [[Yohanes 19]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
# Flavius Yosefus - The Antiquities of the Jews dan The Jewish War
{{Tokoh Perjanjian Baru}}
# Filon dari Aleksandria - On the Embassy to Gaius
# Kitab Injil - Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes
# Tacitus - Annals
# Eusebius dari Kaisarea - Ecclesiastical History
# Mikhail Bulgakov - The Master and Margarita
# Encyclopaedia Britannica
# Helen K. Bond - Pontius Pilate in History and Interpretation
 
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Baru]]