Perang di Samarinda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) seperti berita dan satu sudut pandang (mendorong POV) |
|||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tone}}
{{netralitas}}
{{Kotak info buku|italic title=Perang di Samarinda|author=[[Daftar tokoh Kalimantan Timur|Muhammad Sarip]]|country={{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]|language=[[Bahasa Indonesia]]|genre=[[Sejarah]]|published=RV Pustaka Horizon|release_date=6 Juni 2023|pages=x + 106|isbn=978-623-6805-60-2|URL=https://www.pustakahorizon.com/2023/06/perang-di-samarinda-sejarah-perjuangan.html|image=Sampul buku Perang di Samarinda.jpg}}
Baris 12 ⟶ 14:
== Isi buku ==
Buku ini mendudukkan perkara bahwa tidak sedikit orang yang menyangka bahwa [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi 17 Agustus 1945]] otomatis menjadikan seluruh wilayah Indonesia merdeka secara penuh. Sebagian orang mengira, sejak siaran Proklamasi [[Soekarno|Sukarno]]-[[Mohammad Hatta|Hatta]] itu penjajahan lenyap dari [[Nusantara|Kepulauan Nusantara]]. Realitanya, hanya tentara [[Jepang]] yang pergi dari Indonesia. Sementara [[Belanda]] kembali menduduki wilayah yang tiga tahun sebelumnya direbut oleh Jepang. Sejak 1945 hingga 1949 militer Belanda bercokol di Indonesia dan pemerintahan [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]] berkuasa. Namun, rakyat Nusantara melawan, termasuk di Samarinda. Masyarakat di pusat birokrasi Kalimantan Timur juga menentang Belanda. Buku ini mendeskripsikan sejarahnya.<ref name=":
Perjuangan Indonesia Merdeka di Samarinda itu merupakan proses yang holistis. Perjuangan tidak semata dengan gerakan bersenjata api dan bersenjata tajam, tetapi juga sinergi lintas elemen dengan taktik politik, pendidikan, [[Media massa|media pers]], tulisan, dan sektor lainnya.<ref name=":16">{{Cite web|author=|first=|date=7 Oktober 2023|title=Diskusikan Buku “Perang Di Samarinda” Tumbuhkan Literasi Kedaerahan|url=https://timeskaltim.com/diskusikan-buku-perang-di-samarinda-tumbuhkan-literasi-kedaerahan/|website=Times Kaltim|access-date=7 Januari 2025}}</ref>
== Tanggapan ==
Nanda Puspita Sheilla mengungkapkan, dirinya antusias membaca karya sejarah bertema Samarinda karena ia mengaku tidak mendapatkan pengetahuan sejarah lokal di bangku sekolah. Sebagai orang yang lahir di Samarinda dari orang tua yang juga warga Samarinda, ia merasa perlu mengetahui sejarah Kota Samarinda.
Rusmadi Wongso mengemukakan, di Samarinda sejarah autentik perjuangan warga dapat dilihat dengan berdirinya empat
Inui Nurhikmah selaku pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda
Myrna A Safitri dalam kata pengantarnya pada buku menyatakan, Sebagai ''urang'' Samarinda, ia menyambut baik dan mengapresiasi penerbitan buku ini. Kata pengantar yang ia tulis untuk buku ini merupakan bentuk dukungan atas kegiatan literasi sejarah lokal yang dilakukan sesuai metode historiografi.<ref name=":2" />
== Referensi ==
[[Kategori:Buku tahun 2023]]
[[Kategori:Buku sejarah Indonesia]]
|