Kesultanan Peureulak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(25 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|conventional_long_name = Kesultanan Peureulak<br />کسلطانن ڤورولق
|common_name = Kesultanan Peureulak
|religion = [[Islam
|s1 = Samudera Pasai
|year_start = 840
Baris 30:
Hasil alam dan posisinya yang strategis membuat Perlak berkembang sebagai [[pelabuhan]] niaga yang maju pada [[abad ke-8]], disinggahi oleh kapal-kapal yang antara lain berasal dari [[Jazirah Arab|Arab]] dan [[Persia]]. Hal ini membuat berkembangnya masyarakat Islam di daerah ini, terutama sebagai akibat perkawinan campur antara [[saudagar]] [[muslim]] dengan perempuan setempat.<ref>{{Cite web|url=https://ruangguru.co/sejarah-kerajaan-perlak/|title=Sejarah Kerajaan Perlak - Pengertian, Perkembangan dan Pergolakan|date=2020-05-13|website=RuangGuru.co|language=en-US|access-date=2020-06-12}}</ref>
== Geografis Kerajaan Peureulak ==
Baris 47 ⟶ 45:
== Hikayat Aceh ==
Naskah Hikayat Aceh mengungkapkan bahwa penyebaran Islam di bagian utara Sumatra dilakukan oleh seorang ulama Arab yang bernama [[
Buku ''[[Zhu Fan Zhi|Zhufan Zhi]]'' (諸蕃志), yang ditulis [[Zhao Rugua]] tahun 1225, mengutip catatan seorang ahli geografi, Chou Ku-fei, tahun 1178 bahwa ada negeri orang Islam yang jaraknya hanya lima hari pelayaran dari Jawa.<ref>
== Perkembangan dan pergolakan ==
[[Sultan]] pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah bin Ali Al-Muktabar bin Muhammad Ad-Dibaj bin Al-Imam Ja'far Ash-
Pada masa pemerintahan sultan ketiga, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah, islam mulai luas dikenal ke Perlak. Setelah wafatnya sultan pada tahun 363 H ([[913]] M), terjadi [[perang saudara]] antara kaum muslimin korban adu domba sehingga selama dua tahun berikutnya tak ada sultan.
Baris 75 ⟶ 73:
== Penyatuan dengan Samudera Pasai ==
Pada tahun 1225 M, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat selaku Sultan ke-17 Perlak mulai memerintah hingga tahun 1263 M.<ref>{{Cite book|last=Adan|first=Hasanuddin Yusuf|date=2013|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28825/1/Buku%20Islam%20dan%20Sistem%20pemerintahan.pdf|title=Islam dan Sistem Pemerintahan di Aceh Masa Kerajaan Aceh Darussalam|location=Banda Aceh|publisher=Lembaga Naskah Aceh dan Arraniry Press|isbn=978-602-7837-64-5|pages=124|url-status=live}}</ref> Selama masa kekuasaannya, ia menjalankan [[politik]] persahabatan dengan menikahkan dua orang putrinya dengan penguasa negeri tetangga Peureulak:
* Putri Ratna Kamala, dikawinkan dengan Raja [[Kerajaan Malaka]], [[Parameswara|Sultan Muhammad Shah]] (Parameswara).
* Putri Ganggang, dikawinkan dengan Raja [[Kerajaan Samudera Pasai]], Al Malik Al-Saleh.
Sultan terakhir Perlak adalah sultan ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (memerintah [[1267]] – [[1292]]).{{Cn}} Setelah ia meninggal, terjadi penyatuan Kesultanan Perlak
== Daftar Sultan Perlak ==
Baris 87 ⟶ 84:
Sultan-sultan Perlak dapat dikelompokkan menjadi dua [[dinasti]]: dinasti Syed Maulana Abdul Azis Shah dan dinasti Johan Berdaulat. Berikut daftar sultan yang pernah memerintah Perlak.<ref>{{Cite web|url=https://wawasansejarah.com/kesultanan-perlak-840-1292-m/|title=Kesultanan Perlak (840-1292 M)|last=Fathoni|first=Rifai Shodiq|date=2016-12-28|website=Wawasan Sejarah|language=en-GB|access-date=2020-06-12}}</ref>
# Sultan Marhum ‘Alauudin Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz Syah Zhillullah fil ‘Alam pada tahun
# Sultan ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abdurrahim Syah Zhillullah fil ‘Alam
# Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abbas Syah Zhillullah fil
# Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid ‘Ali Mughayat Syah Zhillullah fil
# Sultan Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Qadir Syah Johan Berdaulat Zhillullah fil ‘Alam
# Sultan Marhum ‘Alauddin Muhammad Amin Syah Zhillullah fil ‘Alam
# Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Malik Syah Zhillullah fil ‘Alam
# Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Mahmud Syah Zhilullah fil ‘Alam
== Referensi ==
Baris 104 ⟶ 101:
* Daliman. A. 2012. Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara. Yogyakarta: Ombak.
* Darmawijaya. 2010. Kesultanan Islam Nusantara. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
* De Graaf. “South East Asian Islam to The Eighteenth Century”.
== Pranala luar ==
|