Pembantaian pesantren Walisongo 2000: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 56:
Selama hujan lebat pada tanggal 28 Mei 2000, listrik di desa Muslim Sintuwulemba diputuskan, diduga oleh militan yang menyerang. Anggota bertopeng dari milisi Kristen mengepung desa, yang dihuni terutama oleh petani [[kakao]] [[Jawa]] transmigran yang sebelumnya tinggal di [[Sulawesi Selatan]], dan menangkap perempuan dan anak-anak di desa dan beberapa pria dewasa.<ref name=hrw/> Sekitar 70 orang dewasa atau [[remaja]] laki-laki lari untuk berlindung di kompleks [[pesantren]] Walisongo, tempat mereka diserang dan dibunuh dengan [[senjata api kecil]] dan [[parang]].<ref name=hrw/><ref name=ttimes>{{cite news|title=Security tightened in Sulawesi|url=http://www.taipeitimes.com/News/world/archives/2006/09/24/2003328972|accessdate=29 March 2011|newspaper=Taipei Times|date=24 September 2006}}</ref>
Selain mereka yang tewas di pesantren, orang lain yang ditangkap dilaporkan diikat dan dipaksa untuk berjalan dua kilometer ke [[sungai Poso]] di bagian selatan kota, tempat banyak tawanan tewas, termasuk [[anak-anak]] dan [[bayi]],<ref name=post/> dan ada laporan setelahnya bahwa Sungai Poso tersumbat oleh mayat-mayat.<ref name=voa/> Banyak wanita yang masih hidup kemudian melaporkan bahwa mereka telah [[diperkosa]] oleh militan kristen dan juga melihat kerabat mereka yang [[serangan seksual|diserang secara seksual]].<ref name=hrw/><ref name=post/> Seorang warga perempuan mengingat bahwa dia menyaksikan 9 kerabatnya yang [[dibunuh]] oleh para militan kristen, termasuk anak bungsunya di kelas tiga SD.<ref name=post>{{cite news|last=Sangadji|first=Ruslan|title=Woman recalls murder of family in Poso massacre|url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/05/12/woman-recalls-murder-family-poso-massacre.html|accessdate=29 March 2011|newspaper=Jakarta Post|date=12 May 2006|archive-date=2012-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20121009053926/http://www.thejakartapost.com/news/2006/05/12/woman-recalls-murder-family-poso-massacre.html|dead-url=yes}}</ref> Warga laki-laki lainnya, yang selamat dari serangan di pesantren, kepada wartawan mengatakan bahwa dia ditangkap lagi empat hari kemudian dan dibawa ke sungai untuk dieksekusi dan berhasil melarikan diri sekali lagi.<ref>{{cite journal|last=McBeth|first=John|author2=Oren Murphy|title=Bloodbath|journal=Far Eastern Economic Review|date=6 June 2000}}</ref>
Kesaksian untuk [[Human Rights Watch]] menunjukkan bahwa [[modus operandi]] para militan mirip dengan kota-kota lain yang dihuni oleh warga Muslim; lebih lanjut 8 warga Muslim menghilang dari desa [[Tabalu, Poso Pesisir Selatan, Poso|Tabalu]] setelah penyerang menyuruh penduduk setempat berkumpul dan berjalan ke kelurahan [[Kasiguncu, Poso Pesisir, Poso|Kasiguncu]].<ref name=hrw/> Setidaknya 14 transmigran Muslim dari [[Lombok]] dan Jawa kemudian menghilang setelah diculik dari kota lain oleh sekitar 100 militan kristen bertopeng yang telah memerintahkan penduduk setempat berkumpul di balai desa.<ref name=hrw/> Para saksi menggambarkan bahwa para militan memiliki daftar nama orang untuk diculik dan beberapa truk untuk mengangkut mereka.<ref name=hrw/>
Beberapa warga Tabalu mengakui mengenali beberapa militan
Tercatat hingga 4.000 rumah yang dilaporkan [[bakar|dibakar]] di sejumlah desa,<ref name=voa/> dan para militan kristen secara khusus menargetkan rumah keluarga Muslim.<ref name=hrw/> Hal ini menciptakan sebuah gerakan pengungsi yang signifikan dari warga Muslim, baik kehilangan tempat tinggal atau takut akan serangan lainnya, ke sebagian daerah Muslim di dalam atau di sekitar [[Kota Palu|Palu]] dan [[kamp pengungsi|kamp-kamp pengungsi]] didirikan di stadion sepak bola lokal Palu, [[Stadion Gawalise]], oleh berbagai kelompok Muslim lokal.<ref name=uli>{{cite web|last=Schmetzer|first=Uli|title=ETHNIC CLEANSING|url=http://www.uli-schmetzer.com/ethnicleansing.html|work=Gathered reports by Uli Schmetzer|publisher=Ulischmetzer|accessdate=30 March 2011}}</ref> Pada pertengahan tahun 2008, beberapa penduduk desa Sintuwulemba yang mengungsi akibat kekerasan masih menduduki rumah yang telah dibakar dengan sanitasi yang sedikit dan tidak memadai.<ref>{{cite journal|last=Useem|first=Sue|title=Grassroots rehabilitation: The people of Poso are rebuilding their lives.|journal=Inside Indonesia|year=2008|volume=Edition 93|issue=July - September|accessdate=30 July 2011|url=http://www.insideindonesia.org/edition-93/grassroots-rehabilitation-24081117}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Investigasi dan setelah pembantaian ==
|