Halo Magal, saya lihat anda membuat topik tentang Lemasa, tolong kembangkan agar tidak dihapus, dan tolong saat membuat topik jangan pakai huruf besar semua, tetapi hanya huruf pertama, kecuali kasus tertentu. terimakasih --[[User:a_tumiwa|<b><font face="Arial" color = "#FF0000">a</font><font color = "#FB1A00">_</font><font color = "#F73501">t</font><font color = "#F44F01">u</font><font color = "#F06A02">m</font><font color = "#EC8402">i</font><font color = "#E89F03">w</font><font color = "#E5B903">a</font></b>]]([[User_talk:a_tumiwa|bicara]]) 06:55, 8 Februari 2007 (UTC)
Pada tanggal, 21 - 24 September 2006 Tim Ikatan Alumni Ex Kwaki, telah melakukan wawancara dengan sejumlah sekolah di kota Timika dan memantau sarana dan prasarana pendidikan di Timika, sebelum menyumbangkan buku pelajaran ke beberapa sekolah yang benar-benar membutuhkan buku-buku pelajaran.
Dalam wawancara dengan sejumlah kepala sekolah, IKALEK dapat menemukan banyak masalah yang dihadapi seperti minimnya sarana dan prasarana sebagai alat penunjang belajar. Para kepala sekolah mengharapkan dukungan sarana dan prasarana penunjang belajar dari pihak-pihak terkait terutama pemerintah daerah Kabupaten Mimika. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain: kekurangan buku pedoman guru, kekurangan listeratur, kekurangan tenaga guru, ada lab (komputer, fisika, biologi) tetapi kekurangan alat, kesejahteraan guru sangat minim, supportivitas masyarakat minim, dan perhatian/kontrol pemerintah sangat kurang.
Kondisi yang sedemikian sangat sulit meningkatkan mutuh pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Timika. Sebenarnya untuk meningkatkan mutuh pendidikan di Kabupaten Timika sangat mungkin dan sangat potensial karena dana otsus untuk pendidikan dan berdekatan dengan PT Freeport Indonesia.