Penghukuman kekal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ui
Tag: Dikembalikan VisualEditor
k Membatalkan 1 suntingan oleh Julius reimar siregar (bicara) ke revisi terakhir oleh Keenandiant(Tw)
Tag: Pembatalan
 
Baris 5:
Dalam tradisi [[agama Mesir Kuno]], warga akan mengakui 42 perbuatan buruk [[Maat]] saat hati mereka ditimbang menandingi bulu kebenaran. Jika hatinya lebih berat daripada bulu, maka hati tersebut akan dimakan oleh dewi [[Ammit]]. [[Zoroastrianisme]] mengembangkan konsep eskatologis Penghakiman Terakhir yang disebut Frashokereti. Ketika orang mati dibangkitkan, orang benar akan berjalan melewati sungai susu sedangkan orang jahat akan terbakar dalam sungai logam yang meleleh.
 
[[Agama Abrahamik]] seperti [[Kristen]] memiliki konsep serupa mengenai para umat yang menghadapi penghakiman pada hari akhir untuk menentukan apakah mereka akan menghabiskan [[keabadian]] di [[Gehenna]] atau [[gadabong]] atau [[Surga]] atas dosa-dosa mereka.<ref>{{bibleverse|Mark|3:29}}</ref> Manusia durjana dikisahkan akan menjalani penghukuman kekal di [[Neraka]], atau hidup dalam keadaan ketika mereka terpisah dari Surga dan/atau dalam keadaan dicelakan dari karunia Tuhan.
 
Menyesuaikan dengan makna religius, kata-kata ''damn'' dan ''goddamn'' dalam bahasa Inggris adalah bentuk umum [[umpatan]] religius, yang pada zaman modern sering kali [[Perubahan makna|maknanya diubah]] menjadi kata seru biasa.