Medang: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
→Penakluk agung: rapikan caption Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kerajaan Medang
| common_name = Kerajaan Medang
| native_name = kaḍatwan mḍaŋ
| religion = [[Hindu]] dan [[Buddhisme|Buddha]]
| p1 = Kerajaan Kalingga
Baris 48:
}}
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Hindu-Buddha}}
'''Kerajaan Medang''' ([[bahasa Jawa Kuno]]: [[Berkas:Kaḍatuan Mḍaŋ in the kawi script.png|75px]]; ''kaḍatwan mḍaŋ'') atau sering disebut '''Kerajaan Mataram''' atau '''Mataram Kuno''' adalah kerajaan agraris sekaligus [[talasokrasi]] yang berdiri di [[Jawa Tengah]] pada abad ke-8
Pada periode antara akhir abad ke-8 dan pertengahan abad ke-9,
Kemudian wangsa yang memerintah
Seorang penyintas, bangsawan Jawa-Bali keturunan [[wangsa Isyana]]
== Etimologi ==
[[Berkas:Yogyakarta Indonesia Prambanan-temple-complex-02.jpg|jmpl|ka|Kompleks candi [[Prambanan]] awalnya terdiri dari ratusan candi, dibangun dan diperluas pada periode antara pemerintahan [[Rakai Pikatan]] dan [[Dyah Balitung]]]]
Awalnya, kerajaan atau kedatuan ini diidentifikasi melalui lokasinya di [[Yawadwipa]] (Pulau Jawa) sebagaimana disebutkan dalam [[prasasti Canggal]] (732 M). Prasasti itu mendokumentasikan dekrit [[Sanjaya, Rakai Mataram|Sanjaya]], di mana ia menyatakan dirinya sebagai penguasa universal
Nama Medang muncul kemudian dalam [[prasasti Anjuk Ladang]], [[prasasti Sangguran]], [[prasasti Paradah]] dan beberapa prasasti yang ditemukan di [[Jawa Timur]]. Sebagai akibatnya, para sejarawan cenderung mengidentifikasi periode [[Jawa Timur]] (929–1016 M) dari kedatuan ini sebagai Medang untuk membedakannya dengan periode [[Jawa Tengah]] (732–929 M).
Baris 76:
Frasa ini mengungkapkan bahwa Sanjaya sebagai Rakai (penguasa) di tanah Mataram. Ini menunjukkan bahwa nama "Medang" sudah digunakan pada periode [[Jawa Tengah]]. Ungkapan ''rahyaŋta rumuhun. ri mḍaŋ. ri poh pitu'' berarti "leluhur dahulu ada di Medang, di Poh Pitu", yang berarti Mataram adalah sebagai nama wilayah administratif setingkat provinsi atau daerah khusus bagi kerajaan Medang. Asal usul nama ''mdaŋ'' mungkin berasal dari nama lokal pohon "Medang", tumbuhan berbunga yang merujuk pada genus [[Medang (tumbuhan)|Phoebe]].<ref>{{cite web | work = KBBI | title = Medang | url = http://kbbi.web.id/medang}}</ref>
[[Sanjaya, Rakai Mataram|Sanjaya]] mulanya mendirikan kadaton Medang di Bhumi Mataram kemudian dipindah istananya oleh [[Rakai Pikatan]] ke Mamrati. Kemudian pada era [[Dyah Balitung]] (Rakai Watukura) istana Medang dipindahkan ke Poh Pitu. Kembali lagi ke Bhumi Mataram pada era [[Dyah Wawa]] (Rakai Sumba). Kemudian [[Mpu Sindok]] yang mendirikan [[wangsa Isyana]] memindahkan pusat kedatuan dari [[Jawa Tengah]] ke [[Jawa Timur]], tanpa memutus hubungan dengan leluhur terdahulu ia menyebut leluhurnya dengan kalimat ''rahyaŋta i mḍaŋ i bhūmi mātaram'' pada [[prasasti Anjuk Ladang]] dan [[prasasti Paradah]].<ref name="medang.id">{{cite news|url=http://medang.id/index.php/2018/09/12/prasasti-canggal-prasasti-tertua-di-jawa-yang-berangka-tahun/|title=Prasasti Canggal : Prasasti Tertua Di Jawa Yang Berangka Tahun|date=12 September 2018|accessdate=4 Januari 2020|work=medang.id|language=Indonesia|author=Redaksi Medang}}</ref> Letusan [[Gunung Merapi]] yang parah mungkin telah menyebabkan pemindahan pusat kedatuan, dari [[Jawa Tengah]] ke [[Jawa Timur]]. Sejarawan menyatakan bahwa, beberapa waktu pada masa pemerintahan [[Dyah Wawa]] dari Bhumi Mataram (924–929), Gunung Merapi meletus dan menghancurkan ibu kota Medang di Mataram. Letusan Gunung Merapi ini dikenal dengan sebutan "Pralaya Mataram" (bencana Mataram). Di Jawa Timur ibu kota baru Medang berada di Tamwlang. Beberapa tahun kemudian ibu kota dipindahkan lagi ke Watugaluh, dan terakhir ke Wwatan pada masa [[Dharmawangsa Teguh]].
Penyebutan bersejarah nama kerajaan Mataram tidak dapat disamakan dengan [[kota Mataram]] yang terletak di [[Pulau Lombok]], ibu kota provinsi [[Nusa Tenggara Barat]]. Dahulu
== Sejarah ==
Baris 97:
=== Kejayaan Medang ===
[[Berkas:Wonoboyo Hoard.jpg|thumb|Replika [[temuan Wonoboyo]], temuan artefak emas dan perak, dipamerkan di [[Candi Prambanan#Museum Prambanan|Museum Prambanan]]. Temuan Wonoboyo asli disimpan di [[Museum Nasional Indonesia]]]]
Periode pemerintahan [[Rakai Panangkaran]] ke [[Dyah Balitung]] (rentang antara 760–910) yang berlangsung selama 150 tahun, ditandai sebagai
==== Negeri pembangun candi ====
Baris 118:
| image2 = Avalokiteshvara Bingin Jungut Srivijaya.JPG
| caption2 = Awalokiteshwara dari Bingin Jungut, [[Kabupaten Musi Rawas|Musi Rawas]], Sumatera Selatan. Langgam Sriwijaya, abad ke-8 sampai ke-9 M, mirip langam seni Sailendra Jawa Tengah.
| width2 =
| height2 =
<!-- Image 2 -->
| image3 = 小川晴暘撮影《ムンドゥット寺院釈迦三尊像のうち観音菩薩像》インドネシア、1944年.jpg
| caption3 = Rupang Awalokiteshwara dalam [[Candi Mendut]] contoh langgam seni Sailendra. Pembangunan candi
| width3 =
| height3 =
<!-- Image 3 -->
|