Waduk Saguling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(39 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Saguling}}{{Infobox dam
{{Infobox dam
| name = Waduk Saguling
| image = Saguling_LakePowerhouse (262624391).jpgjpeg
| caption = Waduk Saguling
| official_name = Waduk Saguling
| crosses = [[Sungai Citarum]]
| locale = [[Saguling, Bandung Barat|Saguling]], [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Jawa Barat]]
| type = Urugan batu dengan inti tanah
| length = 97301,504 meter
| height = 30197,405 meter
| crest_elevation = 650,5 mdpl
| hydraulic_head =
| volume = 2.570.000 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee dan pintu
| spillway_capacity = 6.500 m<sup>3</sup> / detik
| hydraulic_head =362,4 m
| reservoir_surface = 5.606 hektar
| reservoir_catchment = 2.283 km<sup>2</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 18 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| reservoir_capacity = 959.000.000 m<sup>3</sup>
| active_capacity = 609.000.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 350.000.000 m<sup>3</sup>
| width =
| began = 1980
| open = 1986
| purpose = PLTAPembangkitan listrik
| status = Digunakan
| closed =
| cost = [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 738,256 juta
| cost =
| designed_by = [[NEWJEC]], [[Indra Karya]], dan [[Geo ACE]]
| owner = PT. PLN
| builder = {{unbulleted list|Bendungan dan PLTA: [[Dumez]] dan [[Mercu Buana Raya]]|Terowongan ''headrace'': [[Spie Batignolles]], [[Pembangunan Perumahan]], dan [[Adhi Karya]]|Pipa pesat: [[Chicago Bridge & Iron Company]]}}
| owner = [[Perusahaan Listrik Negara]]
| maint =
| plant_name = PLTA Saguling
| plant_type = Konvensional
| plant_operator = PT [[PLN Indonesia Power]]
| turbines = 4
| installed_capacity = 700 MW<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/| doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| annual_generation = 2.156.000 MWh
| website =
| extra = <mapframe latitude="-6.736895" longitude="107.384491" zoom="10" width="270" height="400" align="center" text="Waduk Saguling (Hijau), Waduk Cirata (Biru), Waduk Jatiluhur (Kuning).">{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "0050d0",
"title": "[[Waduk Cirata]]"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.294712, -6.734338 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "ffb100",
"title": "[[Waduk Jatiluhur]]"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.347412, -6.530916 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"208020", "title":"Waduk Saguling"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.406163, -6.918453 ]
}
}
]
}</mapframe>
|coordinates={{Coord|-6.917686|107.406212|display=inline,title}}
|image_size=300px
|crest_width=10 m
}}
'''Waduk Saguling''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{Sund|ᮝᮓᮥᮊ᮪ ᮞᮍᮥᮜᮤᮀ}}) adalah sebuah [[waduk]] buatan yang terletak di [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Provinsi Jawa Barat]] pada ketinggian 643 m di atas permukaan laut.<ref>[{{Cite web |url=http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html |title=''International Lake Environment Committee''] |access-date=2008-09-01 |archive-date=2012-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120305030644/http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html |dead-url=yes }}</ref> Waduk ini merupakanadalah salah satu dari tiga waduk yang membendung aliran [[Sungai Citarum]] yang merupakan sungai terbesar di [[Jawa Barat]]. Dua waduk lainnya adalah [[Waduk Jatiluhur]] dan [[Waduk Cirata]]. Luas daerah genangan waduk ini sekitar 5.600606 Hektarhektare dengan volume tampungan awal sebesar 875 Jutajuta m<sup>3</sup> air.
{{coor title dm|6|50|S|107|25|E}}
[[Berkas:Saguling Dam.jpg|260px|jmpl|Bendungan Saguling]]
'''Waduk Saguling''' adalah [[waduk]] buatan yang terletak di [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Provinsi Jawa Barat]] pada ketinggian 643 m di atas permukaan laut.<ref>[http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html ''International Lake Environment Committee'']</ref> Waduk ini merupakan salah satu dari tiga waduk yang membendung aliran [[Sungai Citarum]] yang merupakan sungai terbesar di [[Jawa Barat]]. Dua waduk lainnya adalah [[Waduk Jatiluhur]] dan [[Waduk Cirata]]. Luas daerah genangan waduk ini sekitar 5.600 Hektar dengan volume tampungan awal 875 Juta m<sup>3</sup> air.
 
== PembangunanSejarah ==
PembangunanPada Waduktahun Saguling1922, berawalpara dariahli gagasan seorang insinyur berkebangsaanasal [[Belanda,]] Prof.mulai Ir.melakukan W.J.survei vanmengenai Blommesteinkelayakan untukpembangunan mengintegrasikanwaduk seluruhdi pengairansepanjang dialiran [[JawaSungai BaratCitarum]], mulai dari survei hidrologi, survei topologi, hingga survei geologi. IaSurvei mulaiyang mengumpulkanlebih data-datarinci pendukungkemudian didilakukan aliranoleh Prof. Ir. [[SungaiW.J. Citarumvan Blommestein]] padaguna dekadememanfaatkan 1920-an.derasnya Hinggaaliran suatuSungai ketikaCitarum padauntuk membangkitkan listrik.<ref name="sinaro"/> Pada tahun 1948, munculBlommestein makalahnyapun menerbitkan sebuah makalah tentangmengenai rencana pembangunan Wadukwaduk di aliran Sungai Citarum. NamunDalam bukanmakalahnya, Wadukia Sagulingmengemukakan yang lebih dahulu direncanakan dibangun, melainkanagar [[Waduk Jatiluhur]] dibangun lebih dahulu, karena dianggap paling mendesak pemanfaatannya. BarulahSelain setelahnyawaduk tersebut, ia merencanakan pembangunan waduk-waduk tambahan, salah satunya adalah Waduk Saguling yang awalnya akan diberi nama Waduk Tarum.<ref>{{Cite web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2012/02/12/176579/ikon-waduk-saguling |title=Ikon: Waduk Saguling Bandung Barat |access-date=2018-02-28 |archive-date=2018-02-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180221222406/http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2012/02/12/176579/ikon-waduk-saguling |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tahun 1976, [[PLN]] mulai melakukan studi, investigasi, dan perencanaan untuk pembangunan waduk ini, dengan dibantu oleh [[NEWJEC]], [[Indra Karya]], dan [[Geo ACE]] sebagai konsultan. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun waduk ini mencapai US$ 738,256 juta, yang mana US$ 470 juta di antaranya berasal dari pinjaman [[IBRD]] dan OECF. Pada tahun 1979, mulai dilakukan pembangunan jalan akses ke lokasi pembangunan [[bendungan]], dan setahun kemudian, mulai dilakukan pemindahan terhadap sekitar 10.000 orang warga yang terdampak oleh pembangunan waduk, yang tersebar di 31 desa dari 6 kecamatan, yakni [[Sindangkerta, Bandung Barat|Sindangkerta]], [[Cililin]], [[Batujajar, Bandung Barat|Batujajar]], [[Padalarang]], [[Rajamandala]], dan [[Cipatat]]. Pemindahan dilakukan dengan cara memasukkan warga yang terdampak oleh pembangunan waduk ke dalam program [[transmigrasi]] di [[Sumatera]] dan [[Kalimantan Timur]], serta ke dalam program [[Perkebunan Inti Rakyat]] di [[Banten]].<ref name="sinaro"/>
Pembangunan Waduk Saguling dimulai dengan mulainya kontruksi bendungan di [[Saguling, Saguling, Bandung Barat|Desa Saguling]], [[Saguling, Bandung Barat|Kecamatan Saguling]] pada tahun 1980-1986. Konsultan desain bendungannya dari New JEC (Jepang) serta PT. Indra Karya sedangkan kontraktor pembangunannya oleh Dummer Travaux Publics (Prancis) dan PT. Raya Contractor. Biaya pembangunan waduk ini menghabiskan dana 662.968.000 Dollar AS termasuk biaya pembebasan lahan di 49 [[desa]] yang didominasi lahan pertanian<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2012/02/12/176579/ikon-waduk-saguling Ikon: Waduk Saguling Bandung Barat]</ref>. Terdapat sekitar 12.00 Kepala Keluarga (KK) yang harus pindah dari [[desa]]nya, sebagian ada pula yang transmigrasi.
 
Pada tanggal 15 Februari 1982, [[Menteri Pertambangan dan Energi]], Prof. Dr. [[Subroto]], meresmikan pengalihan sementara aliran Sungai Citarum ke terowongan pengelak untuk memungkinkan pembangunan bendungan, dan pada tanggal 31 Mei 1983, Presiden [[Soeharto]] pun meletakkan batu pertama pembangunan bendungan. Pada bulan Januari 1984, bendungan selesai dibangun, dan pada tanggal 15 Februari 1985, Gubernur Jawa Barat, [[Aang Kunaefi]], meresmikan penutupan terowongan pengelak, sehingga waduk mulai terisi. Pada tanggal 27 September 1985, terjadi gempa yang menyebabkan retaknya dinding dari sejumlah rumah warga yang terletak di dekat bendungan. Menurut informasi dari [[Badan Meteorologi dan Geofisika]], gempa tersebut adalah [[gempa lokal]]. Gempa yang lebih keras kemudian terjadi pada tanggal 20 Oktober 1985. Gempa-gempa tersebut diperkirakan diakibatkan oleh tertekannya tanah/batuan di dasar bendungan, karena volume bendungan yang cukup besar. Untuk mengurangi potensi longsor, ratusan [[jangkar prategang]] pun dipasang di sejumlah bagian bendungan, dengan panjang masing-masing jangkar dapat mencapai 100 meter. Pada tanggal 24 Juli 1986, Presiden Soeharto meresmikan pengoperasian PLTA Saguling.<ref name="sinaro"/>
 
== Pemanfaatan ==
Waduk Saguling terutama digunakan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTA berkapasitas 700 MW yang dapat membangkitkan listrik sebanyak 2.156 GWh per tahun. Waduk Saguling juga dimanfaatkan sebagai prasarana perikanan darat dan obyek pariwisata. Dengan dibangunnya waduk ini, [[umur layanan]] Waduk Jatiluhur pun bertambah panjang. Waduk ini juga membantu Waduk Jatiluhur dalam mengendalikan banjir yang kerap terjadi di [[Karawang]], [[Purwakarta]], dan [[Bekasi]].<ref name="sinaro"/>
Semula, Waduk Saguling direncanakan hanya untuk keperluan menghasilkan tenaga listrik. Pada tahap pertama pembangkit tenaga listrik yang dipasang berkapasitas 700 MW, tetapi bila di kemudian hari ada peningkatan kebutuhan listrik pembangkit dapat ditingkatkan hingga mencapai 1.400 MW. Badan yang bertanggungjawab dalam pembangunannya adalah Proyek Induk Pembangkit Hidro (PIKITDRO) dari [[Perusahaan Listrik Negara]] (PLN), Depatemen Pertambangan dan Energi (sekarang menjadi [[Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia]]. Selanjutnya, dengan mempertimbangkan permasalahan lingkungan di daerah itu, Saguling ditata-ulang sebagai bendungan multiguna, termasuk untuk kegunaan pengembangan lain seperti perikanan, agri-akuakultur, pariwisata, dan lain-lain.
 
== Permasalahan ==
Sekarang, waduk ini juga digunakan untuk kebutuhan lokal seperti mandi, mencuci, bahkan untuk membuang kotoran. Hal ini membuat Waduk Saguling kondisinya lebih mengkhawatirkan ketimbang Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang sudah dibangun lebih dahulu. Hal tersebut terjadi karena sebagai pintu pertama Sungai Citarum, di Saguling inilah semua kotoran "disaring" untuk pertama kali sebelum kemudian disaring kembali oleh Waduk Cirata dan terakhir oleh Waduk Jatiluhur.<ref>[{{Cite news|url=http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0403/05/Jabar/893958.htm |title="Waduk Saguling yang Kian Terancam", Harian Kompas |access-date=2008-09-01 |archive-date=2005-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20051208061506/http://kompas.com/kompas-cetak/0403/05/Jabar/893958.htm |dead-url=yes |work=[[Kompas.com]] }}</ref>. Sisa usia Waduk Saguling diperkirakan tinggal 27 tahun apabila penanganan pencemaran air dan sedimentasi Sungai Citarum tidak dilakukan secara komprehensif. Seharusnya, usia Waduk Saguling minimal masih 31 tahun lagi. Laju sedimentasi di Waduk Saguling mencapai 4,2 juta meter kubik per tahun. Selain itu kandungan bahan kimia berbahaya dalam air waduk akibat pencemaran limbah rumah tangga dan pabrik di daerah aliran Citarum rentan memicu korosi alat pembangkit listrik. <ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/11/08/1434370/Usia.Waduk.Saguling.Tinggal.27.Tahun Usia Waduk Saguling Tinggal 27 Tahun]</ref>
 
Daerah di sekitar Waduk Saguling berupa perbukitan, dengan banyak sumber air yang berkontribusi pada waduk. Hal tersebut membuat bentuk Waduk Saguling sangat tidak beraturan dengan banyak teluk. Daerah waduk ini asalnya adalah berupa daerah pertanian. Daerah perikanan dari waduk berhadapan dengan tekanan kuat dari populasi penduduk. Hal tersebut terjadi karena 50% dari populasi terdiri dari petani dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Peningkatan populasi petani tersebut mengakibatkan berkurangnya lahan yang dapat diolah sehingga memaksa mereka mengembangkan lahan pertanian mereka dengan melakukan pembabatan hutan. Sebagai konsekuensinya, muncul masalah banjir dan longsor di musim hujan. Institut Ekologi di Bandung telah mempelajari hal ini sejak tahun [[1978]], terutama tentang kondisi dasar daerah ini dan pemantauan serta pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan standar hidup penduduk.
 
== Lihat pula ==
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Citarum|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Citarum Ciliwung|BPDAS Citarum Ciliwung]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Kategori:BendunganDaftar danau dan waduk di Indonesia]]
* [[Daftar pembangkit listrik di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
 
== Referensi ==
Baris 43 ⟶ 112:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html ''Lake Saguling'' di ''International Lake Environment Committee''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120305030644/http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html |date=2012-03-05 }}
* [http://www.bandungtotal.com/wisata/waduk-saguling/ Waduk Saguling di Direktori Wisata Bandung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080920064423/http://www.bandungtotal.com/wisata/waduk-saguling/ |date=2008-09-20 }}
* [http://pustaka.pu.go.id/sites/default/files/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf Bendungan Besar di Indonesia]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
{{DEFAULTSORT:Saguling}}
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat|Saguling]]
 
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]
[[Kategori:DAS Citarum]]