Afeksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ririi.aprilia (bicara | kontrib)
menambahkan keterangan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(26 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{emosiLove sidebar}}
[[Berkas:Smooches (baby and child kiss).jpg|jmpl|Berciuman merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kasih sayang (afeksi).]]
 
'''Afeksi''' adalah sebuah istilah [[psikologis]] yang digunakan untuk menjabarkan tentang suatu perasaan. Afeksi termasuk kebutuhan [[manusia]] untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima. Afeksi disebabkan oleh [[interaksi]] [[sosial]] antar [[individu]] dengan melibatkan perasaan yang ada di dalam [[hati]]. Afeksi memang tidak tampak di [[mata]], tapi bisa dirasakan oleh manusia secara langsung.<ref>{{Cite book|last=Kin|first=Chaniago|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=gkkREAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA178&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Rasa|location=Sukabumi|publisher=CV Jejak (Jejak Publisher)|isbn=978-623-247-809-1|pages=178|language=id|url-status=live}}</ref> Prinsip dasar afeksi adalah perasaan untuk disukai dan dicintai. Kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan ingin memperoleh respon atau perlakuan hangat dari orang lain, terutama dari [[orang tua]], [[guru]] atau [[teman]]-teman yang berada dalam satu lingkungan.<ref>{{Cite journal|last=Munthe|first=Imya Sinsi|last2=Raharjo|first2=Santoso Tri|date=2018-08-10|title=Pemenuhan Kebutuhan Afeksi pada Anak: Peningkatan Kemandirian dan Kepercayaan Diri di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak|url=https://jurnal.unpad.ac.id/focus/article/view/18276|journal=Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial|language=id|volume=1|issue=2|pages=120|doi=10.24198/focus.v1i2.18276|issn=2620-3367}}</ref> Ada tiga jenis tanggapan afeksi yaitu suasana hati, emosi dan perasaan tertentu. Tanggapan afeksi tersebut terwujud dalam [[intensitas]] [[gerak]] [[fisiologis]] yang tinggi dan rendah dengan perasaan yang lemah atau kuat.<ref>{{Cite book|last=Purboyo|last2=Hastutik|first2=Sri|last3=Kusuma|first3=Gusti Putu Eka|last4=Sudirman|first4=Acai|last5=Sangadji|first5=Suwandi S.|last6=Wardhana|first6=Aditya|last7=Kartika|first7=Riana Dewi|last8=Erwin|last9=Hilal|first9=Nur|date=2021-08-20|url=https://books.google.com/books?id=hgtBEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA105&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Perilaku Konsumen (Tinjauan Kosenptual Dan Praktis)|location=Bandung|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-052-9|pages=107|language=id|url-status=live}}</ref>
'''Kasih sayang''' atau dikenal juga sebagai ('''''Afeksi''''' istilah [[psikologi]]<ref>* {{id}} KBBI 2005 edisi ke 3 diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.</ref> dalam bahasa Inggris ''Affection'') secara [[harfiah]] adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal. Istilah ini dalam bahasa Inggris sering digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua orang (atau lebih) yang lebih dari sekadar rasa [[simpati]] atau [[persahabatan]].
 
Masing-masing orang memiliki perbedaan dalam intensitas afeksi atau seberapa kuat mereka merasakan emosi-emosinya. Intensitas afeksi adalah perbedaan-perbedaan individual terkait dengan kekuatan pengalaman emosinya. Orang-orang yang intens secara afektif mengalami [[emosi]] [[positif]] maupun [[negatif]] secara mendalam, di mana saat merasa [[sedih]], maka benar-benar sedih, dan saat [[bahagia]], maka benar-benar bahagia.<ref name=":0">{{Cite book|last=Thian|first=Alexander|date=2021|url=https://books.google.com/books?id=9zMmEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Perilaku Organisasi|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Andi|isbn=978-623-01-1195-2|pages=44|language=id|url-status=live}}</ref>
Pengertian afeksi dalam Psikologi adalah sikap yang timbul karena adanya faktor eksternal dan bukanlah bawaan sejak lahir. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah pengalaman atau situasi yang terjadi dengan orang lain. Jadi, afeksi terjadi akibat interaksi dengan orang lain.<ref>{{Cite web|url=http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-afeksi/|title=PENGERTIAN AFEKSI|date=2016-09-26|website=Definisi Menurut Para Ahli|language=en-US|access-date=2019-03-10}}</ref>
 
Menurut Marsudi Fitro Wibowo (2008) makna kasih sayang tidaklah berujung, sedangkan rasa kasih sayang adalah sebuah fitrah yang mesti direalisasikan terhadap sesama sepanjang kehidupan di dunia ini ada, tentunya dalam koridor-koridor Islam. Ini berarti bahwa Islam tidak mengenal waktu, jarak, dan tempat akan sebuah kasih sayang baik terhadap teman, sahabat, kerabat, dan keluarganya sendiri. Rasulullah saw bersabda, "Man laa yarhaminnaasa laa yarhamhullaah" Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya. (H.R. Turmudzi)<ref>https://media.neliti.com/media/publications/publications/publications/publications/56476-ID-kasih-sayang-dan-kelembutan-dalam-pendid.pdf</ref>.
== Lihat pula ==
 
* [[Cinta]]
== Afeksi Positif ==
Afeksi yang positif adalah afeksi yang senang. Afeksi positif merupakan keadaan perasaan atau emosi individu yang relatif menetap dalam dirinya dan lebih cenderung didominasi oleh keadaan menyenangkan daripada keadaan tidak menyenangkan. Perasaan positif individu dalam kelompok kerja memiliki daya tarik-menarik dengan individu lainnya. Semakin banyak afeksi positif pada individu dalam kelompok kerja maka semakin besar afeksi ini terjalin dalam kelompok kerja tersebut. Karakteristik-karakteristik yang sering dihubungkan dengan afek positif adalah kepercayaan diri, optimisme dan keyakinan diri, mudah disukai dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, aktif, enerjik, perilaku prososial, kekebalan dan [[kesehatan]] [[tubuh]], mengatasi tantangan dan [[stress]] dengan [[efektif]], orijinalitas dan fleksibilitas.<ref>{{Cite journal|last=Silviandari|first=Ika Adita|last2=Susilawati|first2=Ika Rahma|last3=Widyarini|first3=Ika|last4=Ilhamuddin|first4=Ilhamuddin|date=2013-06-01|title=Pengaruh Iklim Organisasional, Afek Positif Spiral dalam Kelompok Kerja, dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Kerja Karyawan Rektorat Universitas Brawijaya|url=http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/manasa-old/article/view/687/545|dead-url=yes|journal=Manasa-old|language=en|volume=2|issue=1|pages=21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220401145144/http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/manasa-old/article/view/687/545|archive-date=2022-04-01|access-date=2022-03-29}}</ref> Dalam hitungan hari, tingkat afeksi positif cenderung mencapai puncaknya pada akhir pagi, yaitu sekitar pukul 10.00 hingga siang hari, dan kemudian bertahan pada level tersebut sampai awal malam, yaitu sekitar pukul 19.00. Sekitar 12 jam sesudah bangun tidur, afeksi positif mulai jatuh sampai tengah malam, dan kemudian naik lagi sesudah terbitnya matahari.<ref name=":0" />
 
== Afeksi negatif ==
[[Berkas:Smooches (baby and child kiss).jpg|jmpl|Berciuman merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kasih sayang (afeksi).]]Afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan. Objek dapat menimbulkan berbagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Keadaaan umum dari tekanan subjektif dan kondisi yang tidak menyenangkan meliputi ke[[marah]]an, peng[[hina]]an dan [[gugup]]. Afeksi negatif terjadi karena ''coping stress'' yang kurang baik terhadap peristiwa kerja terkait dengan berbagai jenis hasil yang berhubungan dengan pekerjaan. Orang-orang yang mengekspresikan afeksi negatif yang tinggi memandang diri mereka sendiri dan berbagai aspek [[dunia]] di sekitar secara umum negatif.<ref>{{Cite journal|last=Yoseanto|first=Baquandi Lutvi|last2=Zamralita|first2=Zamralita|last3=Idulfilastri|first3=Rita Markus|date=2018-10-23|title=Afeksi Negatif Sebagai Mediator antara Keadilan Organisasi dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif-Organisasi|url=https://journal.untar.ac.id/index.php/jmishumsen/article/download/2315|journal=Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni|language=en|volume=2|issue=2|pages=783|doi=10.24912/jmishumsen.v2i2.2315|issn=2579-6356}}</ref>Untuk afeksi negatif, tren umumnya adalah meningkat sepanjang hari, dimana titik rendahnya adalah pada awal pagi, dan tertinggi pada akhir malam.<ref name=":0" />
 
== Dampak kekurangan ==
Afeksi memiliki peran penting dalam perkembangan [[anak]] [[usia]] dini. Apabila terjadi kekurangan afeksi maka akan ada dampak negatif yang dihasilkan. Pertama, terhambatnya perkembangan [[fisik]] dapat menyebabkan anak [[depresi]], akibatnya terjadi hambatan [[sekresi]] (pengeluaran '''hormone pituitary'''), yaitu [[hormon]] yang memiliki fungsi mengatur [[metabolisme]] dan pertumbuhan perkemabangan badan sehingga perkembangan fisik anak terganggu. Kedua, [[gagap]] atau mengalami gangguan [[bicara]]. Ketiga, sulit berkonsentrasi dan mudah teralih konsentrasinya. Keempat, sulit membina hubungan dengan [[teman]] lainnya Karena [[agreasif]] sering dicap sebagai anak [[nakal]]. Kelima, kurang berminat berinteraksi dengan teman lain, ego yang tinggi, menarik diri sehingga menjadi kasus-kasus berat yang dapat mnyebabkan gangguan jiwa.<ref>{{Cite book|last=Masykuroh|first=Susianty Selaras Ndari, Amelia Vinayastri, Khusniyati|date=2019|url=https://books.google.com/books?id=CR6CDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA155&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Metode Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini|location=Tasikmalaya|publisher=EDU PUBLISHER|isbn=978-602-52595-7-9|pages=155|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Pendidikan afeksi ==
Pendidikan afeksi merupakan sebuah proses pengembangan [[domain]] afektif yang meliputi [[etik]], pendidikan [[sikap]], perasaan, kepercayaan, khususnya yang berkaitan dengan [[estetika]], [[moral]], kemanusiaan dan juga [[nilai]].<ref name=":1" /> Maka dari itu implementasi pembelajaran berbasis afeksi harus mengintegrasikan antara ''Intelligence Quoitien'' (IQ), ''Emotonal Quotient'' (EQ), ''Spiritual Quotient'' (SQ) atau lebih dikenal sebagai ''Emotional Spiritual Quotient'' (ESQ).<ref>{{Cite journal|last=Sulistyanto|first=Bambang Edy|last2=Mundilarno|first2=Mundilarno|date=2018-08-10|title=Implementasi Manajemen Pendidikan Berbasis Afeksi Pada Penumbuhan Budi Pekerti Peserta Didik Di SMA Negeri 5 Yogyakarta|url=https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp/article/view/2811/1635|journal=Media Manajemen Pendidikan|language=en|volume=1|issue=1|pages=12|doi=10.30738/mmp.v1i1.2811|issn=2622-3694}}</ref> Pendidikan afeksi yang bersifat humanis berkaitan dengan unsur afeksi berbasis stimulus yang dapat berupa informasi baru untuk memberikan perubahan dalam hal kepercayaan, standar moral, sikap, nilai, [[itikad]] (tingkat komitmen) dan perilaku baru. Dalam proses pendidikan ini, guru diwajibkan memiliki kompetensi untuk menyajikan contoh-contoh khusus dari berbagai nilai umum yang berbeda dengan nilai-nilai pribadi. Apabila hal ini dapat diwujudkan, gambaran karakteristik sebuah kelas yang mempertinggi belajar afeksi dapat diterapkan dengan baik dan berkesinambungan.<ref name=":1">Munawar, Wahid. (2010). [http://file.upi.edu/Direktori/PROCEEDING/UPI-UPSI/2010/Book_2/PENGEMBANGAN_MODEL_PENDIDIKAN_AFEKSI_BERORIENTASI_KONSIDERASI_UNTUK_MEMBANGUN_KARAKTER_SISWA_YANG_HUMANIS_DI_SEKOLAH_MENENGAH_KEJURUAN.PDF Pengembangan Model Pendidikan Afeksi Berorientasi Konsiderasi untuk Membangun Karakter Membangun Karakter Siswa yang Humanis di Sekolah Menengah Kejuruan] (Pr''oceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI''). 8-10 November 2010. hlm. 340. </ref>
 
== Uji afeksi ==
Uji afeksi berkaitan dengan bidang [[industri]] dan [[agrobisnis]]. Metode Uji afeksi adalah metode yang digunakan untuk mengukur sikap subjektif [[konsumen]] terhadap produk berdasarkan sifat-sifat [[sensorik]]. Hasil yang diperoleh adalah penerimaan (diterima atau ditolak), kesukaan (sangkat suka atau tidak suka), dan pilihan (pilih satu dari yang lain) terhadap [[produk]]. Yang perlu ditekankan dalam uji afeksi adalah bahwa pilihan (preferensi) tidak sama dengan penerimaan, Bisa jadi leblh memilih contoh A dibanding contoh B, akan tetapi kedua contoh tidak dapat diterima. Terdapat tiga metode yang dapat dllakukan dalam penyaJian contoh pada ujiafeksi, yaitu ''monadic, sequential monadic'', dan penyajian berpasangan (''paired presentation''). Pada ''monadic'', semua contoh disiapkan dalam satu waktu. Pada ''sequential monadic'', contoh disajikan dalam rangkaian untuk diujikan pada waktu yang sama. Sementara itu, pada penyajian berpasangan, contoh yang disajikan sebanyak dua buah atau satu pasang pada satu waktu yang sama. Tujuan utama uji afeksi adalah untuk mengetahui respon individu berupa penerimaan ataupun kesukaan dari konsumen terhadap produk yang sudah ada, produk yang baru, ataupun karakteristik khusus dari produk yang diuji. Uji afeksi tidak hanya digunakan oleh [[produsen]] [[pangan]], tetapi juga oleh penyedia [[jasa]] seperti [[rumah sakit]] dan [[bank]].<ref>{{Cite book|last=Sari|first=Dwi Setyaningsih, Anton Apriyantono, Maya Puspita|date=2014|url=https://books.google.com/books?id=xzP4DwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA55&dq=afeksi+adalah&hl=en|title=Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Argo|location=Bogor|publisher=PT Penerbit IPB Press|isbn=978-602-440-300-3|pages=56|language=id|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Juli 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflistReflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Cinta]]
{{psikologi-stub}}
 
[[Kategori:Emosi]]
[[Kategori:Cinta]]