Keselamatan dalam Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Keselamatan (disambiguasi)}}
{{Christianity}}
{{Salvation}}
Dalam [[Kekristenan]], '''Keselamatan dalam Kekristenan''', σωτηρία, adalah penyelamatan [[jiwa]] dari [[Dosa (Kristen)|dosa]] dan kematian.<ref>{{en}} "The saving of the soul; the deliverance from sin and its consequences" ''[[Oxford English Dictionary]]'' 2nd ed. 1989.</ref> Keselamatan dapat juga disebut "pembebasan" ataupun "keamanan" dari kodrat berdosa, dan merupakan janji akan [[kehidupan kekal (Kekristenan)|kehidupan kekal]] melalui roh. Keselamatan adalah kebebasan dari hasrat duniawi dan godaan yang mengarahkan manusia keluar dari penerangan dan persekutan penuh dengan Allah.
 
Ragam pandangan mengenai [[Keselamatan (agama)|keselamatan]] merupakan salah satu garis patahan utama yang membagi-bagi berbagai [[denominasi Kristen]], menjadi satu titik ketidaksepakatan di antara kalangan [[Ortodoks Timur]], [[Katolik Roma]], dan [[Protestan]], serta di dalam kalangan Protestan sendiri, terutama dalam [[Sejarah perdebatan Calvinis–Arminian|perdebatan Calvinis–Arminian]]. Garis pemisah ini mencakup definisi-definisi yang saling bertentangan mengenai [[kerusakan total|kerusakan moral]], [[predestinasi]], [[Pendamaian dalam Kekristenan|pendamaian]], dan—yang paling tegas—[[Pembenaran (teologi)|pembenaran atau justifikasi]].
Baris 49 ⟶ 50:
{{quote|"...{{interp|orig=Ia|Gereja}} mewartakan, dan harus selalu mewartakan Kristus sebagai 'jalan dan kebenaran dan hidup' (Yohanes 14:6), yang di dalam-Nya manusia dapat menemukan kepenuhan dari kehidupan religius, yang di dalam-Nya Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya sendiri."<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_decl_19651028_nostra-aetate_en.html|title=Nostra aetate|publisher=}}</ref>}}
 
Dalam [[Gereja Katolik]], pembenaran diberikan oleh Allah pertama-tama melalui tindakan (''[[ex opere operato]]'') dari [[pembaptisan]],<ref>{{KGK|1992|long=yes|quote=Justification is conferred in Baptism, the sacrament of faith.}}</ref> dengan mana orang tersebut secara formal dibenarkan dan dikuduskan oleh kekudusan dan keadilan pribadinya sendiri (''causa formalis''),<ref>{{en}} {{cite web|last=Pohle|first=Joseph|title=The Catholic Encyclopedia.|url=http://www.newadvent.org/cathen/06701a.htm|work=Sanctifying Grace|publisher=New Advent|accessdate=21 April 2014}}</ref> alih-alih diadaptasi oleh iman yang hidup semata sebagaimana menurut ''[[sola fide]]'', dan secara normal melalui [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|Sakramen Rekonsiliasi]] apabila suatu [[dosa berat]] diperbuat. Kristus dapat berkarya di luar sakramen baptisan, sebagaimana hasrat untuk dibaptis merupakan rahmat yang cukup untuk memperoleh keselamatan, karena karya Allah tidak terbatas pada sakramen-sakramen saja.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.usccb.org/beliefs-and-teachings/what-we-believe/catechism/catechism-of-the-catholic-church/epub/OEBPS/26-chapter9.xhtml|title=Catechism of the Catholic Church|publisher=|access-date=2017-05-25|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303232843/http://www.usccb.org/beliefs-and-teachings/what-we-believe/catechism/catechism-of-the-catholic-church/epub/OEBPS/26-chapter9.xhtml|dead-url=yes}}</ref> Namun demikian, Kristus melembagakan Sakramen Tobat bagi semua anggota Gereja yang berdosa: terutama bagi mereka yang, setelah Baptisan, telah jatuh ke dalam dosa berat, dan karenanya kehilangan rahmat pembaptisan mereka dan melukai persekutuan gerejani. Kepada mereka Sakramen Tobat menawarkan kemungkinan baru untuk melakukan perubahan dan memulihkan rahmat pembenaran. Para Bapa Gereja menyajikan [[Sakramen (Katolik)|sakramen]] ini sebagai "papan kedua [dari keselamatan] setelah kapal karam yang merupakan hilangnya rahmat". Sakramen ini bukan satu-satunya cara agar dosa dapat memperoleh pengampunan, karena, dalam kasus-kasus tertentu dan adanya [[penyesalan]], dosa dapat diampuni dengan mengakukannya secara langsung kepada Allah. Hal ini adalah salah satu sebab mengapa Gereja Katolik mengajarkan bahwa umat Kristen di luar Gereja dimungkinkan untuk memperoleh keselamatan, karena dalam banyak kasus denominasi Kristen lainnya tidak memiliki imamat yang dilembagakan dari Yesus Kristus dan karena itu tidak memiliki akses kepada kuasa "mengikat dan melepaskan" yang dipraktikkan para [[imam]] dari Perjanjian Baru melalui sakramen ini.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_decree_19641121_unitatis-redintegratio_en.html|title=Unitatis redintegratio|publisher=}}</ref> Dosa berat menjadikan [[pembenaran (teologi)|pembenaran]] hilang sekalipun iman (persetujuan intelektual) masih ada.
 
Dalam kanon 9 dari [[Konsili Trente]] sesi VI, Gereja Katolik menyatakan bahwa, "Apabila ada orang berkata bahwa orang berdosa dibenarkan oleh iman saja, yang berarti bahwa tidak diperlukan hal lain untuk bekerja sama dalam rangka memperoleh rahmat pembenaran, dan bahwa sama sekali ia tidak perlu mempersiapkan diri dan bertanggung jawab atas tindakan dari kehendaknya sendiri, biarlah ia menjadi anatema."<ref>{{en}} {{cite web|last=Church|first=Catholic|title=The Council of Trent|url=http://www.ewtn.com/library/councils/trent6.htm}}</ref> Juga dikatakan dalam sesi VII melalui kanon IV, "Apabila ada orang berkata, bahwa sakramen-sakramen dari Hukum Baru tidak diperlukan untuk keselamatan, dan bahwa tanpa sakramen-sakramen tersebut, ataupun tanpa menginginkannya, manusia memperoleh rahmat pembenaran dari Allah melalui iman saja; kendati memang tidak semua (sakramen) diperlukan setiap individu; biarlah ia menjadi anatema (ter[[ekskomunikasi]]).<ref>{{en}} {{cite web|title=The Council of Trent Session 7|url=http://history.hanover.edu/texts/trent/ct07.html}}</ref>
Baris 94 ⟶ 95:
[[Teologi Kristen Ortodoks Timur]] mengajarkan [[rahmat yang mendahului]], yang berarti bahwa Allah bertindak terlebih dahulu dalam diri manusia, dan bahwa keselamatan tidak mungkin diperoleh dari kehendak manusia semata. Manusia dikaruniai dengan [[kehendak bebas]], dan seseorang dapat menerima ataupun menolak rahmat Allah. Dengan demikian seorang individu harus bekerja sama dengan rahmat Allah agar dapat diselamatkan, dan ia tidak dapat mengklaim kredit apapun atas hal itu, karena setiap kemajuan yang ia lakukan hanya dimungkinkan karena rahmat Allah.
 
[[Gereja Ortodoks Timur]] selanjutnya mengajarkan bahwa seorang individu perlu tinggal di dalam Kristus dan memastikan keselamatannya tidak hanya melalui karya-karya kasih, tetapi juga dengan sabar menjalani penderitaan karena berbagai kesedihan, penyakit, kemalangan maupun kegagalan. (Lukas 16:19-31, Markus 8:31-38, Roma 6:3-11, Ibrani 12:1-3, Galatia 6:14).<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.struggler.org/IllnessPart1.html|title=struggler.org|publisher=|access-date=2017-05-25|archive-date=2012-04-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20120426001310/http://www.struggler.org/IllnessPart1.html|dead-url=yes}}</ref>
 
== Pandangan Protestan ==