Suku Kayuagung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Advthv (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Etnik
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|image_caption= Tradisi Midang, budaya khas masyarakat Kayuagung
|poptime=-+23.000-68.000 jiwa.<ref name=KA>{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/12597/ID|title=Kayu Agung People in Indonesia|last=|first=|web=|publisher=www.joshuaproject.net|accessdate=3 April 2019}}</ref>
|popplace= [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], [[SumatraSumatera Selatan]]
|langs=[[Bahasa KomeringKayuagung|Komering Kayuagung]]{{•}}[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]{{•}}[[Bahasa Palembang|Melayu Palembang]]
|rels= Sebagian besar [[Islam]]
|related= [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]]{{•}}[[Suku Lampung|Lampung]]
}}
 
'''Suku Kayuagung''' atau '''Komering Kayuagung''' adalah suku asli [[Indonesia]] yang berasal dari kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], provinsi [[SumatraSumatera Selatan]]. Komunitas suku ini umumnya terdapat di beberapa wilayah/kecamatan di kabupaten Ogan Komering Ilir. Masyarakat Komering Kayuagung dengan jumlah yang signifikan saatdapat ditemukan di [[Kayuagung, Ogan Komering Ilir|kecamatan Kayuagung]] yang merupakan ibukota/pusat pemerintahan dari [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|kabupaten Ogan Komering Ilir]]. Mayoritas masyarakat sub-suku Kayuagung memeluk agama Islam dan umumnya bekerja sebagai petani.<ref name=KAYUAGUNG>{{cite web|url=http://www.wacana.co/2012/03/suku-kayu-agung-sumatera-utara/|title=Suku Kayuagung, SumatraSumatera Selatan|last=|first=|website=www.wacana.co|accessdate=6 April 2019}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Budaya dan adat istiadat yang masih
terjaga hingga kini ialah Adat Lamaran dan Tari Penguton Kayuagung. Suku Kayuagung adalah salah satu bagian dari kelompok etnik/subsuku etnis Komering.
 
== Asal usul & sejarah ==
 
Asal usul dan sejarah masyarakat Kayuagung tidak terlepas dari kelompok masyarakat/suku-suku disekitarnya. Tidak ada bukti sejarah yang jelas dan kuat, tetapi beberapa literatur menyatakan bahwa terbentuknya masyarakat Komering Kayuagung karena percampuran antar suku asli Sumatera Selatan yang mendiami sepanjang sungai Komering bagian hilir (suku Komering) dengan suku Lampung Abung/marga Abung (Abung Bunga Mayang) yang datang dari Lampung. Masyarakat Abung (Abung Siwo Mego) yang berasal dari provinsi Lampung tiba di SumatraSumatera Selatan lalu menempati wilayah sungai Komering bagian hilir (tepatnya disekitar Kayuagung sekarang) dan bercampur dengan suku Komering yang telah mendiami wilayah tersebut. Karena adanya asimilasiinteraksi/komunikasi antar suku, asimilasi dan akulturasi budaya muncul pengaruh dari masyarakat Lampung Abung pada masyarakat Komering. Kayuagung Morge Siwe/Kayuagung Marga Sembilan kemungkinan berasal dari masyarakat Abung Siwo Mego yang memiliki sembilan marga juga. Ada juga yang menyatakan bahwa penduduk di sekitar sungai Komering bagian hilir (saat ini sekitar Kayuagung) itu ialah masyarakat keturunan Abung Bunga Mayang dari provinsi Lampung yang sudah lama bermigrasi ke daratan SumatraSumatera Selatan dan menetap di sekitar sungai Komering (wilayah masyarakat Komering Kayuagung saat ini). Terlepas dari hal itu, pengaruh kebudayaan-kebudayaan dari suku-suku lain disekitarnya juga cukup kuat. Kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Kayuagung cukup kuat dipengaruhi adat budaya Melayu dan Islam. Hal ini dapat dilihat dari kebudayaan dan adat-istiadat Kayuagung memiliki kemiripan/pengaruh budaya Melayu (terutama Palembang). Dari segi bahasa, logat intonasi masyarakat Kayuagung terdengar seperti logat Ogan tetapi lebih mendayu-mendayu. Pengaruh bahasa Melayu Palembang juga cukup kental dalam kosakata bahasa Komering dialek Kayuagung karena dapat ditemukan banyak kosakata yang sama. Dialek Kayuagung juga terdengar seperti dialek Pegagan dengan ciri khas "e" yang berbunyi seperti pada pengucapan kata "proses" (E talling/E tinggi). Meskipun begitu, adat-istiadat dan kebudayaan Kayuagung tidak berbeda jauh dengan masyarakat Komering lainnya tetapi tetap memiliki beberapa perbedaan dengan ciri khas masing-masing/keunikan tersendiri.
 
== Adat Istiadat & Kebudayaan ==
Baris 60:
== Bahasa ==
 
Suku Kayuagung memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Kayuagung, secara khusus di Kayuagung bahasa ini digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini termasuk salah satu varian/dialek dari [[Bahasa Komering|bahasa Komering]]. Kosakata bahasa ini mempunyai kemiripan dan beberapa persamaan dengan bahasa Melayu Palembang. Logat dari bahasa ini memiliki kemiripan dengan logat Ogan. Selain itu, dialek Kayuagung juga terdengar seperti dialek/bahasa lainnya di SumatraSumatera Selatan seperti Musi dan Pegagan dengan ciri khas akhiran kata diakhiri huruf "E" dengan pengucapan seperti "ember" (e talling)<ref name=BAHASA2>{{cite web|url=https://lifestyle.okezone.com/amp/2017/03/14/406/1642096/yuk-kenali-suku-suku-di-sumatera-selatan-part-1?page=2|title=Yuk, Kenali Suku-suku di SumatraSumatera Selatan|last=|first=|website=www.lifestyle.okezone.com|accessdate=6 April 2019}}</ref>.
 
Selain bahasa Kayuagung itu sendiri, beberapa etnis Kayuagung menggunakan bahasa lain di beberapa daerah, seperti di desa Tanjung Rancing dan desa Celikah, masyarakat suku Kayuagung menggunakan bahasa Pegagan<ref name=BAHASA>{{cite web|url=https://okikab.bps.go.id/statictable/2016/03/21/22/nama-nama-suku-bahasa-yang-digunakan-dan-lokasi-tempat-tinggal-di-kabupaten-ogan-komering-ilir.html|title=Nama-nama Suku Bahasa yang Digunakan dan Lokasi Tempat Tinggal di Kabupaten OKI|last=|first=|website=www.okikab.bps.go.id|accesadate=6 April 2019}}</ref>. Namun juga sebagian ada juga yang menggunakan bahasa Ogan, banyak dari masyarakat Kayuagung (terutama anak muda) juga menggunakan bahasa Melayu Palembang sebagai bahasa sehari-hari/bahasa dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahasa Melayu Palembang dijadikan lingua franca di SumatraSumatera Selatan atau bahasa pemersatu di SumatraSumatera Selatan. Meski begitu, bahasa Indonesia masih menjadi bahasa utama untuk komunikasi sehari-hari antar etnis yang berbeda.
 
== Agama ==
Baris 77:
{{Suku bangsa di Indonesia}}
 
[[Kategori:SumatraSumatera Selatan]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Kayuagung]]
[[Kategori:Kabupaten Ogan Komering Ilir]]