Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Harinurcahyo (bicara | kontrib)
Menghilangkan beberapa kalimat yang berpotensi hiperbolik.
Bahagia Ikhlas (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{One source|date=Juni 2023}}
[[Kategori:Yayasan]]
{{Kotak info organisasi
| name = YPI Al-Azhar
Baris 4 ⟶ 6:
| full_name = Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar
| logo = Logo YPI Al-Azhar.png
| founders = Beberapa tokoh Islam termasuk [[Hamka]]
| headquarters = [[Masjid Agung Al-Azhar]]<br>Jl. Sisingamangaraja No.1<br>[[Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Selong]], [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], {{flag|<br>12110<br>[[Indonesia}}]]
| website = https://www.al-azhar.or.id
}}
'''Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar''' (disingkat '''YPI) Al-Azhar''') merupakan salah satu yayasan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan Islam yang terletak di [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], {{flag|[[Indonesia}}]]. Digagas oleh 14 orang tokoh Islam dan pemuka masyarakat di Jakarta.
 
== Sejarah ==
Berawal pada tahun [[1952]], 14 orang tokoh islam dan pemuka masyarakat di Jakarta bersepakat untuk mendirikan sebuah [[Yayasanyayasan]] yang awalnya bernama Yayasan Pesantren Islam.
 
Yayasan Pesantren Islam memperoleh sebidang tanah yang terletak di daerah [[Kebayoran yangBaru, padaJakarta waktuSelatan|Kebayoran ituBaru]], merupakanJakarta daerah satelit dari Ibukota JakartaSelatan. Di atas tanah itulah pada tahun 1953 mulai dilaksanakan pembangunan sebuah [[masjid]] dan rampung pada tahun 1958, yang kemudian dinamakan Masjid Agung Kebayoran.
 
Pada tahun 1961 Mahmoud Syaltout, Grand Syekh [[Universitas Al-Azhar]] ketika itu, mengunjungi tanah air sebagai tamu negara dan menyempatkan diri singgah di Masjid Agung Kebayoran. Kedatangan beliau disambut oleh sahabatnya Buya Prof. Dr. [[Hamka]], Imam Masjid Agung Kebayoran.
 
Dalam kesempatan itu Syekh Prof. Dr. Mahmoud Syaltout berkenan memberikan nama Al-Azhar untuk masjid tersebut sehingga nama resminya menjadi [[Masjid Al-Azhar Jakarta|Masjid Agung Al-Azhar]].
Baris 20 ⟶ 23:
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat, aktifitas di Masjid Agung Al-Azhar terus tumbuh dan berkembang. Awalnya kegiatan ibadah dan [[dakwah]] hanya diikuti oleh masyarakat sekitar, termasuk para pengayuh beca dan kuli bangunan.
 
Kini, [[Jemaah|jamaah]] Masjid Agung Al-Azhar datang dari berbagai lapisan umat, tidak saja mereka yang bermukim di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bahkan dari luar daerah seperti [[Kota Tangerang|Tangerang]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Kota Depok|Depok]], [[Kota Bogor|Bogor]], dan lain-lain.
 
Semaraknya kegiatan-kegiatan pembinaan umat dan syiar Islam di Masjid Agung Al-Azhar tidak dapat dilepaskan dari peran Buya Prof. Dr. Hamka sebagai Imam Besar di masjid ini. Figur Buya yang ceramahnya senantiasa membawa kesejukan dengan pilihan kalimat-kalimat yang santun, telah mengikat perhatian umat di berbagai pelosok, terutama melalui acara Kuliah Subuh yang disiarkan oleh [[Radio Republik Indonesia|RRI]]. Di samping membina berbagai aktifitas [[pengajian]], [[majelis taklim]], kursus-kursus [[Islam|agama Islam]], Buya Prof. Dr. Hamka juga mendorong tumbuh dan berkembangnya [[sekolah]]-sekolah Islam Al-Azhar yang berpusat di kompleks Masjid Agung Al-Azhar.
 
Figur Buya yang ceramahnya senantiasa membawa kesejukan dengan pilihan kalimat-kalimat yang santun, telah mengikat perhatian ummat di berbagai pelosok, terutama melalui acara Kuliah Subuh yang disiarkan oleh [[Radio Republik Indonesia|RRI]].
 
Di samping membina berbagai aktifitas [[pengajian]], [[majelis taklim]], kursus-kursus [[Islam|agama Islam]], Buya Prof. Dr. Hamka juga mendorong tumbuh dan berkembangnya [[sekolah]]-sekolah Islam Al-Azhar yang berpusat di kompleks Masjid Agung Al-Azhar.
 
== Tokoh ==
Baris 91 ⟶ 90:
|Mahasiswa
|}
 
== Lihat pula ==
 
* [[Masjid Agung Al-Azhar|Masjid Agung Al Azhar]]
 
== Referensi ==