Hidangan abad pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ewil M Woloin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Membatalkan 4 suntingan oleh Ewil M Woloin (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pembatalan
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
Suatu jenis masakan olahan dikembangkan pada [[Abad Pertengahan Akhir]] yang mana menjadi norma kalangan bangsawan di seluruh Eropa. [[Bumbu]]-bumbu penyedap yang umum dalam perbendaharaan asam-manis yang sangat berbumbu khas makanan abad pertengahan kelas atas meliputi jus masam (''[[:en:verjuice|verjuice]]''), [[anggur (minuman)|anggur]], dan [[vinegar]] dikombinasikan dengan rempah seperti [[lada hitam]], [[kuma-kuma]], dan [[jahe]]. Semua itu, seiring dengan meluasnya penggunaan [[gula]] atau [[madu]], memberi rasa [[saus asam manis|asam-manis]] pada banyak hidangan. [[Almond]] sangat populer sebagai pengental dalam [[sup]], [[rebusan]], dan [[saus]], terutama sebagai [[Sari kacang almond|susu almond]].
 
Penulis naskah : Ewil M. Woloin
 
== Norma diet ==
Baris 48 ⟶ 46:
 
Ada beberapa perdebatan mengenai asupan [[kalori]] secara keseluruhan. Salah satu perkiraan umum adalah seorang [[petani]] [[laki-laki]] [[dewasa]] membutuhkan 2.900 kalori setiap hari, dan seorang [[wanita]] dewasa membutuhkan 2.150 kalori.<ref>Dyer (1989), hlm. 134</ref> Perkiraan yang lebih rendah dan lebih tinggi telah diusulkan. Mereka yang terlibat dalam pekerjaan fisik yang sangat berat, seperti [[pelaut]] dan [[tentara]], mungkin mengkonsumsi 3.500 kalori atau lebih setiap hari. Konsumsi para aristokrat mungkin mencapai 4.000 sampai 5.000 kalori setiap hari.<ref>Hicks (2001), hlm. 8</ref> Rahib mengkonsumsi 6.000 kalori setiap hari pada hari-hari "normal", dan 4.500 kalori setiap hari saat berpuasa. Sebagai konsekuensi dari kelebihan ini, [[obesitas]] adalah hal yang umum di kalangan kelas atas.<ref>{{Cite news|url=http://www.guardian.co.uk/uk/2004/jul/15/highereducation.artsandhumanities|title=Bones reveal chubby monks aplenty|newspaper=The Guardian|date=15 July 2004|access-date=2015-07-27|archive-date=2012-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20120627044508/http://www.guardian.co.uk/uk/2004/jul/15/highereducation.artsandhumanities|dead-url=no}}</ref> Para rahib terutama sering menderita kondisi yang berhubungan dengan obesitas (dalam beberapa kasus) seperti [[artritis]].<ref>{{Cite journal|title=Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis in ancient clergymen|journal=Eur Spine J|author=J. J. Verlaan|date=August 2007|pmc=2200769|pmid=17390155|doi=10.1007/s00586-007-0342-x|volume=16|issue=8|pages=1129–35}}</ref>
 
Penulis naskah : Ewil M. Woloin
 
== Keragaman daerah ==