Cinta kasih dalam Hindu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+{{Cinta kasih}} Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
|||
Baris 28:
Konsep hubungan vertikal dan horizontal juga berlaku dalam kehidupan keluarga agar mencapai satu tujuan luhur, yaitu keharmonisan, ketenteraman, kedamaian, dan kebahagiaan bersama. Kebersamaan dalam kehidupan keluarga ini menjadi parameter ke tingkat kehidupan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian, ajaran cinta kasih Hindu mengantarkan manusia ke dalam kehidupan damai, tenteram, harmoni, dan diliputi rasa kepedulian terhadap sesama manusia dan makhluk hidup.<ref name=":1" />
=== Maitrī ===
Istilah [[Weda]] ''maitrī'' muncul di kitab [[Samhita]], [[Aranyaka]], [[Kitab Brahmana|Brahmana]], dan lapisan syair [[Upanisad]] dalam [[Regweda]], [[Samaweda]], [[Yajurweda]], dan [[Atharwaweda]].<ref>{{cite book|last=Bloomfield|first=Maurice|year=1906|url=https://archive.org/stream/vedicconcordance00bloouoft#page/n7/mode/1up|title=A Vedic Concordance|location=Cambridge, Mass.|publisher=Harvard University Press|series=Harvard Oriental Series|volume=10|pages=[https://archive.org/details/vedicconcordance00bloouoft/page/713/mode/1up?view=theater 713]–717}}</ref>
{{Quote|<poem>
Dengan mengatakan kebenaran, aku menginginkan ini:
Semoga aku menikmati cinta kasihnya seperti kamu,
Janganlah seorang pun di antara kamu menggantikan yang lain,
Dia telah menikmati cinta kasihku, yang maha tahu.
''Speaking the truth I desire this:''
''May I enjoy her lovingkindness as do ye,''
''May not one of you supplant another,''
''She hath enjoyed my lovingkindness, the all-knower.''
</poem>|Taittiriya Samhita 4.3.12|''[[Yajurweda]]'', Versi Inggris oleh Arthur Keith<ref>{{cite book|translator-first=Arthur Berriedale|translator-last=Keith|page=[https://archive.org/details/vedablackyajuss00keitgoog/page/n59/mode/1up 335] (iv,3,12,i:k)|title=The Veda of the Black Yajus School entitled Taittiriya Sanhita|volume=2: Kandas IV–VII|publisher=Harvard University Press|year=1914}}</ref>}}
Istilah serupa juga muncul dalam himne ke-55 dari kitab 19 Atharwaweda,<ref>{{cite book|author=Ralph Griffith|year=1896|url=https://archive.org/details/hymnsatharvaved02unkngoog|title=The Hymns of the Atharvaveda|publisher=E. J. Lazarus|pages=312–313}}</ref> dan berbagai bagian [[Upanisad]].<ref>{{cite book|last=Radhakrishnan|first=S.|year=1992|url=https://books.google.com/books?id=9x-Peh32rw8C|title=Rabindranath Tagore: A Centenary|publisher=Sahitya Akademi|isbn=978-81-7201-332-5|page=387}}</ref> Upanisad awal utama dalam [[agama Hindu]], yang disebut [[Maitri Upanisad]], membahas kebaikan dan persahabatan universal. Upanisad Maitri, kata Martin Wiltshire, memberikan landasan filosofis, dengan menegaskan, "apa yang dipikirkan seseorang, itulah yang akan terjadi, inilah misteri abadi". Ide ini, tambah Wiltshire, mencerminkan asumsi dalam pemikiran kuno bahwa seseorang memengaruhi lingkungan dan situasinya sendiri, [[kausalitas]] bersifat adil, dan "tindakan kehendak yang baik menghasilkan situasi yang menyenangkan, sementara tindakan kehendak yang buruk menghasilkan situasi yang tidak menyenangkan".<ref name="Wiltshire1990p255">{{cite book|last=Wiltshire|first=Martin G.|year=1990|url=https://archive.org/details/ascetic-figures-before-and-in-early-buddhism-wiltshire|title=Ascetic Figures Before and in Early Buddhism: The Emergence of Gautama as the Buddha|publisher=Walter de Gruyter|isbn=978-3-11-009896-9|series=Religion and Reason|volume=30}}</ref>{{r|Wiltshire1990p255|pages=[https://archive.org/details/ascetic-figures-before-and-in-early-buddhism-wiltshire/page/94/mode/2up 94–95]}} Kitab Maitri Upanisad mengajarkan, kata Juan Mascaró, bahwa kedamaian dimulai dari pikiran sendiri, kerinduan akan kebenaran, melihat ke dalam diri sendiri, dan bahwa "ketenangan pikiran mengatasi perbuatan baik dan jahat, dan dalam ketenangan jiwa menjadi satu: maka seseorang merasakan kegembiraan keabadian."<ref>{{cite book|last=Mascaró|first=Juan|year=1965|url=https://archive.org/details/upanishads00masc|title=The Upanishads|publisher=Penguin|isbn=978-0-14-044163-5|pages=[https://archive.org/details/upanishads00masc/page/103 103]–104|url-access=registration}}</ref>
Kitab [[Isa Upanisad]] juga membahas tentang persahabatan universal dan cinta kasih, namun tanpa istilah {{transliteration|pi|maitrī}}.<ref>{{cite book|last=Gupta|first=Kalyan Sen|year=2016|url=https://books.google.com/books?id=0USgCwAAQBAJ&pg=PA10|title=The Philosophy of Rabindranath Tagore|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-02143-8|page=10}}</ref> Ajaran tentang {{transliteration|sa|maitrī}} universal ini memengaruhi pemikiran [[Mahatma Gandhi]].<ref>{{cite book|last=Snow|first=Nancy|year=2012|url=https://books.google.com/books?id=JHFdeluRJDEC&pg=PT2155|title=Encyclopedia of Global Justice|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-1-4020-9160-5|editor-last=Chatterjee|editor-first=Deen K.|page=2155}}</ref>
== Lihat pula ==
|