Elang Mulia Lesmana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yugitchan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Yugitchan (bicara | kontrib)
Out of Context
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 25:
Kronologi meninggalnya Lesmana diingat jelas oleh [[Arfianda Bachtiar]] (Frankie), lulusan Jurusan Arsitektur, [[Fakultas Teknik Industri]], Universitas Trisakti angkatan 1996, yang merupakan sahabat karib Lesmana. Satu hari sebelum peristiwa, Frankie dan Lesmana berniat mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok hari. Frankie kerap menginap di rumah Lesmana untuk belajar bersama dalam rangka mempersiapkan ujian tengah semester (UTS). Saat hujan deras mereka berboncengan menuju rumah Lesmana di [[Ciputat]], [[Tangerang Selatan|Tangerang]]. Pada malam itu Lesmana mengalami perubahan sikap, seperti menjadi banyak melamun, sehingga Frankie harus menegurnya.<ref name="okezone">{{Cite news|title=Detik-Detik Elang Mulya Lesmana sebelum Tewas Ditembak|url=http://news.okezone.com/read/2013/05/13/337/805923/detik-detik-elang-mulya-lesmana-sebelum-tewas-ditembak|accessdate=9 Mei 2014|last=Isnaini|work=[[Okezone.com]]}}</ref>
Esok harinya pada pukul 09.00 WIB, mereka pun pergi ke kampus. Ibu Lesmana berpesan supaya berhati-hati. Namun Lesmana membalasnya dengan candaan, "Mami jangan ngomong gitu dong ke Frankie, Elang kan jadi malu." UTS dibatalkan karena akan digelar [[demonstrasi]], sehingga keduanya pun ikut demonstrasi. Frankie segera mengenakan [[jas almamater]], tetapi Lesmana lupa membawa jas almamater. Frankie melihat Lesmana mengalami berat pikiran sehingga lupa terhadap suatu hal yang lain.<ref name=okezone/>
Keduanya sempat meninjau proyek [[indekos]] milik orang tua Frankie yang tengah dibangun di seberang kampus. Mereka menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam di lokasi proyek. Saat akan menuju kampus, seorang tukang bangunan memanggil Frankie dan memberikan pensil milik Lesmana yang jatuh. Begitu melewati halte bus di salah satu sudut Jalan Letjend S. Parman, mendadak ada perempuan yang menangis di dekat Lesmana. Ketika orasi berlangsung di halaman parkir kampus, Frankie juga menemukan perempuan lain yang menangis di dekat Lesmana.<ref name=okezone/>