Serat pangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Secelap (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Secelap (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot
Tag: Pembatalan
 
Baris 144:
Serat dapat ditemukan di dalam sumber dan kandungan pangan seperti, sayuran, buah dan golongan serealia. Kandungan-kandungan tersebut dibutuhkan dan harus dikonsumsi setiap hari agar produksi serat dalam tubuh meningkat. Tentunya, sesuai dengan jumlah dan komposisi yang seimbang.<ref>{{Cite journal|last=Muchtadi|first=Deddy|date=2001|title=Sayuran sebagai Sumber Serat Pangan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Degeneratif|url=http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/29813|language=en}}</ref> Sayuran sangat berguna bagi kesehatan tubuh sesuai dengan zat-zat yang dikandungnya. Selain kaya kandungan vitamin dan mineral, sayuran pun kaya serat. Sayuran dapat dibedakan menjadi beberapa menjadi beberapa jenis, yaitu sayuran daun, sayuran bunga, sayuran buah, sayuran umbi dan sayuran batang muda. Lalu, buah-buahan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, selain dikonsumsi dalam bentuk segar, buah-buahan juga dapat dikonsumsi dalam bentuk jus melalui suatu proses atau dihidangkan bersama sayur-sayuran. Bahkan, sayuran dan buah yang sudah diolah menjadi produk pangan fungsional seperti minuman instan pun memiliki kandungan tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Astuti|first=Engrid Juni|date=2017-11-17|title=Serat Pangan dalam Produk Pangan Fungsional|url=http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/1413|journal=Research Report|language=id|issue=0}}</ref> Sedangkan, golongan serealia yang merupakan bahan pangan dari tanaman famili rumput-rumputan, diantaranya padi, gandum, jagung dan sorgum. Kulit luar biji serealia banyak mengandung serat tak larut air yaitu selulosa dan hemi selulosa. Di bagian dalam terdapat endosperma yang mengandung serat larut air dan tak larut air. Sayur, buah dan golongan serelia memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan<ref>{{Cite book|last=Sekarindah|first=Titi|date=2006|url=https://books.google.com/books?id=0Me4WttodWEC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA10&dq=jenis+serat+pangan&hl=en|title=Terapi jus buah & sayur|publisher=Niaga Swadaya|isbn=978-979-24-4886-3|pages=10|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Manfaat ==
== Manfaat<!-- Ryuzaki - Berat badan seringkali menjadi salah satu perhatian utama bagi banyak orang. Memiliki berat badan yang sehat bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan. Namun, mencapai berat badan yang diinginkan seringkali terasa seperti tantangan besar. Banyak orang cenderung mencoba berbagai diet atau program pelatihan yang rumit, tanpa menyadari bahwa adopsi kebiasaan sederhana juga dapat memberikan dampak yang signifikan. Berikut adalah tujuh kebiasaan sederhana yang bisa membantu Anda menurunkan berat badan tanpa perlu mengorbankan banyak waktu atau usaha. 1. Porsi Kecil, Frekuensi Makan Teratur Mungkin terdengar kontradiktif, tetapi mengurangi porsi makan Anda sebenarnya dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil namun lebih sering sepanjang hari, Anda dapat mencegah rasa lapar yang berlebihan dan mengendalikan asupan kalori secara efektif. 7 Kebiasaan Sederhana yang Ampuh Turunkan Berat Badan yang Wajib Kamu Ketahui 2. Perhatikan Kualitas Makanan Bukan hanya tentang berapa banyak yang Anda makan, tetapi juga tentang apa yang Anda makan. Pilihlah makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh. Mengonsumsi makanan yang lebih berserat dan bernutrisi akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil makanan ringan yang tidak sehat. 3. Perbanyak Konsumsi Air Minum air cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk dalam upaya penurunan berat badan. Terkadang, rasa haus bisa disalahartikan sebagai rasa lapar. Dengan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, Anda dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. 4. Aktivitas Fisik Rutin Anda tidak perlu menjadi atlet profesional untuk membakar kalori. Bahkan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan pekerjaan rumah tangga dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh Anda. Cari aktivitas yang Anda nikmati dan jadwalkan secara rutin dalam rutinitas harian Anda. 5. Tidur Cukup Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan Anda, membuat Anda cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang Anda butuhkan. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, idealnya antara 7-9 jam, untuk mendukung upaya penurunan berat badan Anda. 6. Hindari Makanan Olahan dan Gula Makanan olahan dan makanan yang tinggi gula seringkali mengandung kalori kosong yang tidak memberikan nutrisi yang berarti. Mengurangi konsumsi makanan olahan dan gula dapat membantu mengurangi asupan kalori Anda secara keseluruhan, sehingga membantu dalam penurunan berat badan. 7. Catat Konsumsi Makanan Mencatat apa yang Anda makan sepanjang hari dapat membantu Anda menjadi lebih sadar akan asupan kalori Anda dan mengidentifikasi pola makan yang mungkin perlu diubah. Ada banyak aplikasi dan alat online yang dapat membantu Anda melacak asupan makanan Anda dengan mudah. -->==
Manfaat utama serat pangan ialah membantu menjaga usus tetap sehat dan penting dalam membantu mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung koroner, dan kanker usus.<ref>{{Cite journal|last=Aleixandre|first=A.|last2=Miguel|first2=M.|date=2016|title=Dietary fiber and blood pressure control|url=http://xlink.rsc.org/?DOI=C5FO00950B|journal=Food & Function|language=en|volume=7|issue=4|pages=1864–1871|doi=10.1039/C5FO00950B|issn=2042-6496}}</ref> Hal ini terjadi, karena serat pangan mencapai usus besar yang tidak tercerna di mana ia difermentasi oleh bakteri. Produk sampingan dari fermentasi ini adalah karbon dioksida, metana, hidrogen dan asam lemak rantai pendek. Produk sampingan ini sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dalam prosesnya, awalnya peningkatan asupan serat dapat menyebabkan peningkatan produksi gas yang dapat menyebabkan kembung namun setelahnya akan bermutasi menjadi komponen yang menguatkan tubuh.<ref>{{Cite journal|last=Slavin|first=Joanne L.|date=2005-03|title=Dietary fiber and body weight|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0899900704003041|journal=Nutrition|language=en|volume=21|issue=3|pages=411–418|doi=10.1016/j.nut.2004.08.018}}</ref> Namun, hal ini tergantung pada jenis serat yang dikonsumsi, karena tubuh kita akan melakukan adaptasi dan produksi gas pun menurun seiring waktu.