Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
template: suku bangsa |
k Mengembalikan suntingan oleh 140.213.15.5 (bicara) ke revisi terakhir oleh Pierrewee Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(576 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-move-indef|small=yes}}
{{Kotak info provinsi Indonesia
|
|nama
|translit_lang1 = bahasa Minangkabau
|translit_lang1_info = سومترا بارت
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi|Jawi]]
|translit_lang1_info1 = Sumat(e)ra Barat
|
|bendera = Flag of West Sumatra.svg
|lambang = West_Sumatra_coa.svg
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/2/2/2/1
|image1=Istano Pagaruyuang.jpg
|image2=D2D 9786 wikimedia2020 deni dahniel festival Budaya Miangkabau.jpg
|image3=Sikuai Island.jpg
|image4=Pesona Kelok 9.jpg
|image5=Tour de Singkarak pariaman.jpg
|image6=Pantai Carocok Painan.jpg
|image7=Ngarai Sianok Hijau.jpg
|image8=Panoramaninjau.jpg
}}
|caption = '''Dari atas ke bawah, kiri ke kanan'''ː [[Istana Pagaruyung]], [[Orang Minangkabau|Festival Budaya Minang]], [[Pulau Sikuai|Sikuai]], [[Kelok 9]], [[Tour de Singkarak]], [[Painan]], [[Ngarai Sianok]], [[Danau Maninjau]].
|motto
|peta
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1945|10|1}}<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/07/22/12195111/1-oktober-1945-ditetapkan-sebagai-hari-jadi-sumatera-barat|title=1 Oktober 1945 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumatera Barat|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-12-26|archive-date=2019-12-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20191226143258/https://regional.kompas.com/read/2019/07/22/12195111/1-oktober-1945-ditetapkan-sebagai-hari-jadi-sumatera-barat|dead-url=no|editor-last=Gabrillin|editor-first=Abba|first=Perdana|last=Putra}}</ref>
|dasar hukum = [https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/51903/uudrt-no-19-tahun-1957 UU Darurat No. 19 Tahun 1957]<ref>(ditetapkan menjadi Undang-Undang oleh [[s:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1958|UU No. 61 Tahun 1958]])</ref>
|ibukota
|kota besar = {{collapsible list|
* [[Kota Bukittinggi]]
* [[Kota Payakumbuh]]
* [[Kota Padang Panjang]]
* [[Kota Solok]]
* [[Kota Sawahlunto]]
* [[Kota Pariaman]]}}
|kabupaten = 12
|
|kecamatan = 178
|kelurahan = 230
|desa=1.035
|luas = 42012,89
|luasdaratan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (km2) dan tanda titik sebagai pembatas ribuan. -->
|luasperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (km2) dan tanda titik sebagai pembatas ribuan. -->
|persenperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (%). -->
|nama gubernur = [[Mahyeldi Ansharullah]]
|nama wakil gubernur = [[Audy Joinaldy]]
|nama ketua DPRD = [[Supardi (politikus)|Supardi]]
|nama sekretaris daerah = [[Hansastri]]
|peringkat populasi = 11
|
|tahun populasi = 30 Juni 2024
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|97,56% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,38% [[Kekristenan]]
** 1,54% [[Protestan]]
** 0,84% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,06% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="BPS"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Minangkabau|Minang]], [[bahasa Mentawai|Mentawai]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|IPM = {{increase}} 75,64 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://webapi.bps.go.id/download.php?f=Ea5vAnGnUKm5etOGNkdbedyyYzC7/qNgbRPghTRBn1KZiahBOTjpC6NkXDc8styxZZoybLNCo39qSqjdadQh5cs2jA5ilTWqUSXlweMddD1qYNhMUvKXh14Q0j3lw8cLLfK42jPj8uSJ9qMRXvsghPcRAbU7gWeADmH97AIrowl7etwpdAmjXdHs4uyNs9lh/wJHwvZeD4UXY2qk4IBDM9F1zVi1p5L48/cdsO+dYhFsxfVsEVdgW5rRIBPuNw0WrhVA5fpTm2OTfjLyYrjrOISffBhVKkdh7iUKPlt6Ys0=|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023|website=www.bps.go.id|page=8|accessdate=7 Desember 2023}}</ref>
|total APBD = <!-- total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) -->
|tahun APBD = <!-- tahun APBD -->
|PAD = <!-- total Pendapatan Asli Daerah (PAD) -->
|DAU = Rp 2.106.647.207.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=16 Februari 2021}}</ref>
|lagu = {{hlist|"[[Ayam Den Lapeh]]"|"[[Kampuang nan Jauah di Mato]]"|"[[Kambanglah Bungo]]"}}
|rumah = {{hlist|[[Rumah Gadang]]|[[Uma]]}}
|senjata = {{hlist| [[Keris|Karih]]|[[kerambit|karambiak]]|[[Rudus|ruduih]]}}
|fauna = [[Kuau raja]]
|kode pos = 25''xxx''-27''xxx''
|flora = [[Andalas (pohon)|Andalas]]
|ISO = ID-SB
|TNKB = BA
|kode area = {{collapsible list|
0751 — Kota Padang — Kota Pariaman — Kabupaten Padang Pariaman|
0752 — Kota Bukittinggi — Kota Padang Panjang — Kota Payakumbuh — Kabupaten Tanah Datar — Kabupaten Agam — Kabupaten Lima Puluh Kota|
0753 — Kabupaten Pasaman — Kabupaten Pasaman Barat|
0754 — Kota Sawahlunto — Kabupaten Sijunjung — Kabupaten Dharmasraya|
0755 — Kota Solok — Kabupaten Solok Selatan — Arosuka (Kabupaten Solok)|
0756 — Painan (Kabupaten Pesisir Selatan)|
0757 — [[Renah Indojati]]|
0759 — Kabupaten Kepulauan Mentawai
}}
|waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|utc = +07:00
|web = {{url|http://sumbarprov.go.id/}}
}}
'''Sumatera Barat'''
Sumatera Barat
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Sumatera Barat}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De woning van de gouverneur aan de westkust van Sumatra TMnr 3728-846.jpg|
Nama Provinsi Sumatera Barat bermula pada zaman [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC), di mana sebutan wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatra adalah ''Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust''. Kemudian dengan semakin menguatnya pengaruh politik dan ekonomi VOC, sampai abad ke 18 wilayah administratif ini telah mencakup kawasan pantai barat Sumatra mulai dari Barus sampai Inderapura.<ref name="Gusti"/>
Seiring dengan kejatuhan [[Kerajaan Pagaruyung]], dan keterlibatan [[Belanda]] dalam [[Perang Padri]], pemerintah [[Hindia Belanda]] mulai menjadikan kawasan pedalaman [[Minangkabau]] sebagai bagian dari ''Pax Nederlandica'', kawasan yang berada dalam pengawasan Belanda, dan wilayah Minangkabau ini dibagi atas ''Residentie Padangsche Benedenlanden'' dan ''Residentie Padangsche Bovenlanden''.<ref name="Amran">{{cite book|first=Rusli|last=Amran|authorlink=Rusli Amran|year=1981|title=Sumatera Barat hingga Plakat Panjang|publisher=Penerbit Sinar Harapan}}</ref>
Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda, daerah ini tergabung dalam ''[[Pesisir Barat Sumatra|Gouvernement Sumatra's Westkust]]'', termasuk di dalamnya wilayah ''Residentie Bengkulu'' yang baru diserahkan [[Inggris]] kepada Belanda. Kemudian diperluas lagi dengan memasukkan [[Tapanuli]] dan [[Singkil]]. Namun pada tahun [[1905]], wilayah Tapanuli ditingkatkan statusnya menjadi ''Residentie Tapanuli'', sedangkan wilayah [[Singkil]] diberikan kepada ''Residentie Atjeh''. Kemudian pada tahun [[1914]], Gouvernement Sumatra's Westkust, diturunkan statusnya menjadi ''Residentie Sumatra's Westkust'', dan menambahkan wilayah [[Kepulauan Mentawai]] di [[Samudra Hindia]] ke dalam ''Residentie Sumatra's Westkust'', serta pada tahun [[1935]] wilayah [[Kerinci]] juga digabungkan ke dalam ''Residentie Sumatra's Westkust''. Pasca pemecahan ''Gouvernement Sumatra's Oostkust'', wilayah [[Rokan Hulu]] dan [[Kuantan Singingi]] diberikan kepada ''Residentie Riouw'', dan juga dibentuk ''Residentie Djambi'' pada periode yang hampir bersamaan.<ref name="Gusti"/>
[[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|Pada masa pendudukan tentara Jepang]], Residentie Sumatra's Westkust berubah nama menjadi ''Sumatora Nishi Kaigan Shu''. Atas dasar geostrategis militer, daerah [[Kampar]] dikeluarkan dari ''Sumatora Nishi Kaigan Shu'' dan dimasukkan ke dalam wilayah ''Rhio Shu''.<ref name="Gusti"/>
Pada awal [[kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945, wilayah Sumatera Barat tergabung dalam provinsi [[Sumatra]] yang berpusat di [[Bukittinggi]]. Empat tahun kemudian, Provinsi Sumatra dipecah menjadi tiga provinsi, yakni [[Sumatera Utara]], [[Sumatra Tengah]], dan [[Sumatera Selatan]]. Sumatera Barat beserta [[Riau]] dan [[Jambi]] merupakan bagian dari keresidenan di dalam [[Provinsi Sumatra Tengah]]. Pada masa [[PRRI]], berdasarkan [[Undang-undang]] darurat nomor 19 tahun 1957, [[Provinsi Sumatra Tengah]] dipecah lagi menjadi tiga provinsi yakni [[Provinsi Sumatera Barat]], [[Provinsi Riau]], dan [[Provinsi Jambi]]. Wilayah [[Kerinci]] yang sebelumnya tergabung dalam [[Kabupaten Pesisir Selatan]] [[Kerinci Seblat|Kerinci]], digabungkan ke dalam [[Provinsi Jambi]] sebagai kabupaten tersendiri. Begitu pula wilayah [[Kampar]], [[Rokan Hulu]], dan [[Kuantan Singingi]] ditetapkan masuk ke dalam wilayah [[Provinsi Riau]].
Selanjutnya ibu kota provinsi Sumatera Barat yang baru ini masih tetap di Bukittinggi. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 1/g/PD/1958, tanggal 29 Mei 1958 ibu kota provinsi dipindahkan ke [[Kota Padang|Padang]].<ref name="Gusti"/>
== Geografi ==
Sumatera Barat terletak di pesisir barat di bagian tengah pulau Sumatra yang terdiri dari dataran rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik yang dibentuk oleh [[Bukit Barisan]]. Provinsi ini memiliki daratan seluas 42.297,30 km² yang setara dengan 2,17% luas [[Indonesia]]. Dari luas tersebut, lebih dari 45,17% merupakan kawasan yang masih ditutupi [[hutan lindung]]. Garis pantai provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan [[Samudra Hindia]] sepanjang 2.420.357 km dengan luas perairan laut 186.580 km².<ref name="dkp">{{cite web|url=http://dkp.sumbarprov.go.id/index.php?mod=profil&id=6|title=Potensi Sektor Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat|work=Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat|accessdate=2012-05-16|archive-date=2023-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230422010740/http://dkp.sumbarprov.go.id/index.php?mod=profil&id=6|dead-url=no}}</ref> [[Kepulauan Mentawai]] yang terletak di Samudra Hindia termasuk dalam provinsi ini.<ref name=":13">{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat|url=https://sumbar.bps.go.id/publication/2022/09/26/966ce5d1db1dabcaee2e092b/statistik-daerah-provinsi-sumatera-barat-2022.html|website=sumbar.bps.go.id|access-date=2023-02-10|archive-date=2023-02-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230210095504/https://sumbar.bps.go.id/publication/2022/09/26/966ce5d1db1dabcaee2e092b/statistik-daerah-provinsi-sumatera-barat-2022.html|dead-url=no}}</ref>
Seperti daerah lainnya di Indonesia, iklim Sumatera Barat secara umum bersifat [[tropis]] dengan suhu udara yang cukup tinggi, yaitu antara 22,6 °C sampai 31,5 °C. Provinsi ini juga dilalui oleh [[Garis khatulistiwa]], tepatnya di [[Bonjol, Pasaman]]. Di provinsi ini berhulu sejumlah [[sungai]] besar yang bermuara ke pantai timur Sumatra seperti [[Batang Hari]], [[sungai Siak|Siak]], [[sungai Inderagiri|Inderagiri]] (disebut sebagai [[Batang Kuantan]] di bagian hulunya), dan [[sungai Kampar|Kampar]]. Sementara sungai-sungai yang bermuara ke pesisir barat adalah [[Batang Anai]], [[Batang Arau]], dan [[Batang Tarusan]].<ref name=":13"/>
Terdapat 29 [[gunung]] yang tersebar di 7 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, dengan [[Gunung Kerinci]] di [[kabupaten Solok Selatan]] sebagai gunung tertinggi, yang mencapai ketinggian 3.085 m. Selain Gunung Kerinci, Sumatera Barat juga memiliki gunung aktif lainnya, seperti [[Gunung Marapi]], [[Gunung Tandikat]], dan [[Gunung Talang]].<ref>{{cite journal|last1=Sieh|first1=Kerry|last2=Natawidjaja|first2=Danny|date=December 10, 2000|title=Neotectonics of the Sumatran fault, Indonesia|url=http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/downloads/papers/P00e.pdf|journal=Journal of Geophysical Research|volume=105|issue=B12|pages=28295–28326|doi=10.1029/2000JB900120|access-date=2012-05-08|archive-date=2023-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230410074215/http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/downloads/papers/P00e.pdf|dead-url=no | issn = 0148-0227}}</ref> Selain gunung, Sumatera Barat juga memiliki banyak danau. Danau terluas adalah [[danau Singkarak|Singkarak]] di [[kabupaten Solok]] dan [[kabupaten Tanah Datar]], disusul [[danau Maninjau|Maninjau]] di [[kabupaten Agam]]. Dengan luas mencapai 130,1 km², Singkarak juga menjadi danau terluas kedua di Sumatra dan kesebelas di Indonesia. Danau lainnya terdapat di kabupaten Solok yaitu [[Danau Talang]] dan Danau Kembar (julukan dari [[Danau Di atas]] dan [[Danau Dibawah]]).
Sumatera Barat merupakan salah satu daerah rawan [[gempa]] di Indonesia. Hal ini disebabkan karena letaknya yang berada pada jalur [[patahan Semangko]], tepat di antara pertemuan dua lempeng benua besar, yaitu [[lempeng Eurasia|Eurasia]] dan [[lempeng Indo-Australia|Indo-Australia]].<ref>{{cite web|url=http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/downloads/papers/P00e.pdf|last=Sieh|first=K.|last2=Natawidjaja|first2=D.|year=2000|title=Neotectonics of the Sumatran fault, Indonesia|work=Journal of Geophysical Research, 105 (B12)|pages=28, 295-28, dan 326|access-date=2012-05-08|archive-date=2023-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230410074215/http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/downloads/papers/P00e.pdf|dead-url=no}}</ref> Oleh karenanya, wilayah ini sering mengalami gempa bumi. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Sumatera Barat di antaranya adalah [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|Gempa bumi 30 September 2009]] dan [[Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010]].
Berikut daftar gunung yang berada di Sumatera Barat:
{| class="wikitable"
!Kabupaten/Kota
!Nama
Gunung
!Tinggi
(meter)
!Kabupaten/Kota
!Nama
Gunung
!Tinggi
(meter)
|-
| colspan="3" |'''Pasaman'''
| colspan="3" |'''Agam'''
|-
|
|[[Gunung Ambun|Ambun]]
|2.060
|
|[[Gunung Marapi|Marapi]]
|2.891
|-
|
|[[Gunung Tambin|Tambin]]
|2.271
|
|[[Gunung Singgalang|Singgalang]]
|2.877
|-
|
|[[Gunung Sigapuak|Sigapuak]]
|729
| colspan="3" |'''Pesisir Selatan'''
|-
|
|[[Gunung Kulabu|Kulabu]]
|2.179
|
|[[Gunung Rasan|Rasan]]
|2.039
|-
|
|[[Gunung Malenggang|Malenggang]]
|1.630
|
|[[Gunung Mande Rabiah|Mande]]
|2.430
|-
| colspan="3" |'''Padang Pariaman'''
|
|[[Gunung Bujang Juaro|Bujang Juaro]]
|1.377
|-
|
|[[Gunung Tandikat|Tandikat]]
|2.438
|
|[[Gunung Bukit Gadang|Bukit Gadang]]
|1.960
|-
| colspan="3" |'''Solok'''
| colspan="3" |'''Limapuluh Kota'''
|-
|
|[[Gunung Talang|Talang]]
|2.572
|
|[[Gunung Sago|Sago]]
|2.261
|-
| colspan="3" |'''Solok Selatan'''
|
|[[Gunung Bungsu|Bungsu]]
|1.253
|-
|
|[[Gunung Kerinci|Kerinci]]<ref name=":2" />
|3.805
|
|[[Gunung Sanggul|Sanggul]]
|1.495
|-
| colspan="6" |'''Pasaman Barat'''
|-
|
|[[Gunuang Sicancang|Sicancang]]
|198
| colspan="2" |[[Gunung Galanggang|Galanggang]]
|20
|-
|
|[[Gunung Marando|Marando]]
|230
| colspan="2" |[[Gunung Lantuer|Lantuer]]
|425
|-
|
|[[Gunung Jawi-Jawi|Jawi-Jawi]]
|250
| colspan="2" |[[Gunung Ranggasan|Ranggasan]]
|659
|-
|
|[[Gunung Terusan|Terusan]]
|175
| colspan="2" |[[Gunung Leco|Leco]]
|84
|-
|
|[[Gunung Sigantang|Sigantang]]
|1.573
| colspan="2" |[[Gunung Talamau|Talamau]]
|2.913
|-
|
|[[Gunung Malintang|Malintang]]
|1.983
| colspan="2" |[[Gunung Pasaman|Pasaman]]
|2.190
|}
=== Keanekaragaman hayati ===
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati. Sebagian besar
Terdapat dua Taman Nasional di provinsi ini, yaitu [[Taman Nasional Siberut]] yang terdapat di [[pulau Siberut]] (Kabupaten Kepulauan Mentawai) dan [[Taman Nasional Kerinci Seblat]]. Taman nasional terakhir ini wilayahnya membentang di empat provinsi: Sumatera Barat, [[Jambi]], [[Bengkulu]], dan [[Sumatera Selatan]].
Baris 108 ⟶ 249:
=== Sumber daya alam ===
[[Berkas:Pemandangan gunung Singgalang dan Tandikat dari gunung Marapi 2021.jpg|jmpl|220px|ka|Gunung [[Gunung Singgalang|Singgalang]] dan [[Gunung Tandikat|Tandikat]] dari Gunung [[Gunung Marapi|Marapi]].]]
[[Sumber daya alam]] yang ada di Sumatera Barat adalah berupa [[batubara]], batu besi, batu galena, [[timah hitam]], [[seng]], [[mangan]], [[emas]], [[batu kapur]] (semen), [[kelapa sawit]], [[kakao]], [[gambir]] dan hasil [[perikanan]].
Perairan pantai barat dan Kepulauan Mentawai memiliki banyak kehidupan laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Nelayan dapat menangkap beragam jenis ikan di kawasan ini. Ikan kerapu, udang, rumput laut, kepiting, dan mutiara merupakan beberapa hasil perikanan laut andalan. Daerah pesisir pantai, terutama kawasan kepulauan, menghasilkan banyak kepala. Di daerah perbukitan dan pegunungan terdapat perkebunan karet, cengkih, dan lada. Kawasan pegunungan yang ditutupi hutan menghasilkan kayu. Medan yang berat karena banyaknya lereng perbukitan yang curam merupakan tantangan utama pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di daerah ini.
Bahan galian juga banyak terdapat di daerah ini. Salah satu yang telah banyak memberi manfaat bagi daerah ini adalah batuan kapur sebagai bahan dasar industri semen. PT Semen Padang telah memanfaatkan kekayaan alam ni selama puluhan tahun. Batu kapur banyak terdapat di sekitar Padang, daerah sekitar Danau Singkarak, dan Padangpanjang. Di Padangpanjang, deposit batu kapur yang dapat dieksploitasi mencapai 43 juta ton. Bahan galian lainnya adalah batu bara di Sawahlunto serta obsidian dan batu andesit di Padang Pariaman. Sumber air yang melimpah juga telah banyak memberi manfaat bagi pembangunan daerah ini. Perairan danau Singkarak dan Maninjau telah lama dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Sumber air ini juga memiliki potensi besar untuk diolah dan dikemas menjadi air mineral.
== Politik dan pemerintahan ==
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar Gubernur Sumatera Barat}}
[[Berkas:Kangub Sumbar by Ikhvan.jpg|ka|jmpl|220px|[[Kantor Gubernur Sumatera Barat]].]]
Provinsi Sumatera Barat dipimpin oleh seorang [[gubernur]] yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai [[pemerintah daerah]] juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam [[Undang-undang]] nomor 32 Tahun 2004 dan [[Peraturan pemerintah]] nomor 19 tahun 2010. Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukanlah sub-ordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
=== Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat}}
=== Pemerintahan nagari ===
{{utama|Nagari}}
[[Berkas:Pariangan.jpg|jmpl|220px|Nagari [[Pariangan, Pariangan, Tanah Datar|Pariangan]] di [[Kabupaten Tanah Datar]]]]
Sampai tahun [[1979]] satuan pemerintahan terkecil di Sumatera Barat adalah [[nagari]], yang sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa, status nagari dihilangkan diganti dengan [[desa]], dan beberapa jorong ditingkatkan statusnya menjadi desa. Kedudukan [[wali nagari]] juga dihapus dan administrasi pemerintahan dijalankan oleh para [[kepala desa]]. Namun sejak bergulirnya reformasi pemerintahan dan otonomi daerah, maka sejak pada tahun [[2001]], istilah "Nagari" kembali digunakan di provinsi ini.
Budaya politik yang hidup di pemerintahan desa Sumatera Barat semenjak kebijaksanaan penyeragaman (UU No.5 Tahun 1979) diberlakukan adalah budaya politik parokhial. kondisi ini terlihat melalui sistem kekuasaan, sistem pemilihan penguasa, syarat penguasa, dan peranan penguasa di pemerintahan desa. Sistem kekerabatan dalam membangun budaya politik partisipan mulai terjadi pergeseran, dalam hal tingkat kepekaan, bentuk toleransi dalam kekerabatan, dan peranan senioritas dalam kekerabatan. Artinya berkurangnya kebersamaan dalam sistem kekuasaan kekerabatan.
Pemerintahan nagari merupakan suatu struktur pemerintahan yang otonom, punya teritorial yang jelas dan menganut adat sebagai pengatur tata kehidupan anggotanya,<ref>Haris, Syamsuddin, 2005, ''Pemilu langsung di tengah oligarki partai: proses nominasi dan seleksi calon legislatif Pemilu 2004'', Gramedia Pustaka Utama, ISBN 978-979-22-1695-0.</ref> sistem ini kemudian disesuaikan dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia, sekarang pemerintah provinsi Sumatera Barat menetapakan pemerintah nagari sebagai pengelola otonomi daerah terendah untuk daerah [[kabupaten]] mengantikan istilah ''pemerintah desa'' yang digunakan sebelumnya. Sedangkan untuk nagari yang berada pada sistem pemerintahan [[kota]] masih sebagai lembaga adat belum menjadi bagian dari struktur pemerintahan daerah.
Peluang yang terjadi pada pemerintahan desa yaitu munculnya pertumbuhan ekonomi yang bersifat individualistik. Kondisi ini sebagai akibat ketergantungan pada pemerintah pusat, sehingga kurang kemandirian. Kondisi ini dapat memperlemah ketahanan wilayah bidang ekonomi itu sendiri. Namun, sekarang desa-desa Sumatera Barat telah mencoba membangun upaya mempermudah kebijaksanaan politik pemerintah desa atau sejak bertukar kembali menjadi nagari, yaitu mengubah struktur dan proses antarstruktur pemerintahan desa yang dibuat berdasarkan UU No. 5 tahun 1979 itu.
Nagari pada awalnya dipimpin secara bersama oleh para [[penghulu]] atau [[datuk]] di nagari tersebut, kemudian pada masa pemerintah [[Hindia Belanda]] dipilih salah seorang dari para penghulu tersebut untuk menjadi [[wali nagari]]. Kemudian dalam menjalankan pemerintahannya, wali nagari dibantu oleh beberapa orang kepala jorong atau ''wali jorong'', namun sekarang dibantu oleh ''sekretaris nagari'' (setnag) dan beberapa [[pegawai negeri sipil]] (PNS) bergantung dengan kebutuhan masing-masing nagari. Wali nagari ini dipilih oleh ''anak nagari'' (penduduk nagari) secara demokratis dalam pemilihan langsung untuk 6 tahun masa jabatan.
Dalam sebuah nagari dibentuk ''[[Kerapatan Adat Nagari]]'', yakni lembaga yang beranggotakan ''Tungku Tigo Sajarangan''. Tungku Tigo Sajarangan merupakan perwakilan anak nagari yang terdiri dari ''Alim Ulama'', ''Cadiak Pandai'' (kaum intelektual) dan ''Niniak Mamak'' para pemimpin suku dalam suatu nagari, sama dengan [[Badan Permusyawaratan Desa]] (BPD) dalam ssistem administrasi desa. Keputusan keputusan penting yang akan diambil selalu dimusyawarahkan antara wali nagari dan Tungku Tigo Sajarangan di Balai Adat atau Balairung Sari Nagari.
== Daftar kabupaten dan kota ==
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Barat}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Barat}}
== Demografi ==
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah populasi Sumatera Barat mencapai 4.846.909 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebanyak 110 jiwa/km2. Kabupaten/kota yang memiliki penduduk paling banyak adalah Kota Padang, yang mencapai 833.562 jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki tingkat kepadatan tertinggi adalah Kota Bukittinggi, yakni 4.400 jiwa/km2. Mayoritas masyarakat Sumatera Barat beretnis Minangkabau, yang keseluruhannya memeluk Islam selain itu terdapat Suku Mentawai yang mayoritas memeluk Agama Kristen.
=== Pendidikan ===
[[Berkas:Rektorat UNP1.JPG|220px|
Sumatera Barat pernah menjadi pusat pendidikan di pulau
Setelah masa kemerdekaan, di Sumatera Barat juga banyak didirikan universitas dan sekolah tinggi.<ref name="Gusti">Asnan, Gusti, (2007), ''Memikir ulang regionalisme: Sumatera Barat tahun 1950-an'', Yayasan Obor Indonesia, ISBN 978-979-461-640-6.</ref> Bermula dari [[Universitas Andalas]] pada tahun 1955, selanjutnya juga berdiri [[
Pada tahun 2006, angka melek huruf latin di provinsi ini mencapai 96,35%. Angka partisipasi sekolah untuk usia 19-24 tahun, atau yang mengambil jenjang perguruan tinggi mencapai 27,8%. Angka ini berada di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 16,13%.
[[Berkas:Gadis Berpakaian Khas Minangkabau.jpg|jmpl|270x270px|Gadis berpakaian khas [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dalam buku Sejarah Sumatra karya Wilham Marsden]]
=== Suku bangsa ===
{{utama|Suku Minangkabau|Suku Mentawai}}
[[Berkas:Beladiri Tradisi Rang Minangkabau.jpg|jmpl|ka|200px|Tradisi [[bela diri]] Minangkabau.]]
[[File:Senyuman Sikerei dari Mentawai.jpg|jmpl|ka|200px|Sikerei, wanita suku [[Suku Mentawai|Mentawai]].]]
Mayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan [[Suku Minangkabau]]. Di daerah [[Kabupaten Pasaman|Pasaman]] selain etnis Minang, juga berdiam [[Suku Mandailing|Suku Batak Mandailing]]. Kebanyakan dari mereka pindah dari Sumatera Utara ke Sumatera Barat pada masa [[Perang Padri|Perang Paderi]]. Di beberapa daerah hasil [[transmigrasi]], seperti di [[Sitiung, Dharmasraya|Sitiung]], [[Lunang Silaut, Pesisir Selatan|Lunang Silaut]], dan [[Padang Gelugur, Pasaman|Padang Gelugur]], tinggal juga sekelompok [[suku Jawa]], sebagian dari mereka ialah keturunan imigran asal [[Suriname]] yang memilih kembali ke Indonesia pada akhir tahun 1950-an.<ref>{{Cite web |url=https://historia.id/ekonomi/articles/asa-jawa-suriname-buyar-di-negeri-asal-DpYMv |title=Salinan arsip |access-date=2020-06-08 |archive-date=2023-04-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230408033304/https://historia.id/ekonomi/articles/asa-jawa-suriname-buyar-di-negeri-asal-DpYMv |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://sumbarsatu.com/berita/20367-emma-yohana-mari-kita-perjuangkan-hakhak-warga-eks-suriname-yang-terampas |title=Salinan arsip |access-date=2020-06-08 |archive-date=2023-04-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230408064923/https://sumbarsatu.com/berita/20367-emma-yohana-mari-kita-perjuangkan-hakhak-warga-eks-suriname-yang-terampas |dead-url=no }}</ref> Oleh [[Presiden Soekarno]] saat itu, diputuskan untuk menempatkan mereka di sekitar daerah Sitiung. Hal ini juga tidak terlepas dari situasi politik pasca pemberontakan [[PRRI]].{{fact}}
Di Kepulauan Mentawai yang mayoritas penduduknya beretnis [[Suku Mentawai|Mentawai]], jarang dijumpai masyarakat Minangkabau. [[Tionghoa-Indonesia|Etnis Tionghoa]] hanya terdapat di kota-kota besar, seperti [[Kota Padang|Padang]], [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], dan [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]]. Di Padang dan [[Kota Pariaman|Pariaman]], juga terdapat masyarakat [[suku Nias|Nias]] dan [[Suku Tamil|Tamil]] dalam jumlah kecil.<ref>https://web.archive.org/web/20190314044934/https://jambi-independent.co.id/ [http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?option=com_content&view=article&id=4331:kampung-keling-tempat-tinggal-muslim-india-di-pariaman-dan-padang&catid=25:nasional&Itemid=29 Kampung Keling, Tempat Tinggal Muslim India di Pariaman dan Padang]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Di Sumatera Barat, khususnya Padang, terdapat himpunan kerukunan keluarga yang berbeda asal suku bangsa seperti Kerukunan Keluarga Kerinci, Kerukunan Keluarga Cina (HBT dan HTT), Perkumpulan Keluarga Jawa, dsb.
Berdasarkan data dari [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Sumatera Barat:<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.htm|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|pages=36-41|accessdate=22 September 2021|format=pdf|archive-date=2021-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210325171828/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.htm|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:
!No
! style="background:
! style="background
!%
|-
| 1
| [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]
! style="text-align: right;" | 4.219.729
! style="text-align: right;" | 87,33%
|-
| 2
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 222.549
| style="text-align: right;" | 4,61%
|-
| 3
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 217.096
| style="text-align: right;" | 4,49%
|-
| 4
| [[Suku Mentawai|Mentawai]]
| style="text-align: right;" | 69.246
| style="text-align: right;" | 1,43%
|-
| 5
| [[Suku Melayu|Melayu]]
| style="text-align: right;" | 39.629
| style="text-align: right;" | 0,82%
|-
| 6
| [[Suku Nias|Nias]]
| style="text-align: right;" | 18.239
| style="text-align: right;" | 0,38%
|-
| 7
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 15.934
| style="text-align: right;" | 0,33%
|-
| 8
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 10.799
| style="text-align: right;" | 0,22%
|-
| 9
| Suku lainnya
| style="text-align: right;" | 18.924
| style="text-align: right;" |0,39%
|-
!
! Sumatera Barat
! style="text-align: right;" | 4.832.145
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
Catatan: Data yang dihitung adalah data yang tercatat, di luar data yang tidak diketahui, dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]. Sementara suku asal [[Sumatra]] lainnya, umumnya adalah suku [[Suku Mentawai|Mentawai]].
=== Bahasa ===
{{utama|Bahasa Minangkabau|Bahasa Mentawai}}
Di Provinsi Sumatera Barat pada umumnya terdapat 3 bahasa yang dipertuturkan yang tersebar di kabupaten dan kota di Sumatera Barat. 3 bahasa tersebut yakni, bahasa [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Bahasa Batak|Batak]], dan [[Bahasa Mentawai|Mentawai]]. Masyarakat yang tinggal di wilayah Sumatera Barat menggunakan bahasa Minangkabau dalam berkomunikasi satu sama lain pada kesehariannya.<ref>{{Cite web|title=Kebudayaan Sumatera Barat|url=https://sumbarprov.go.id/home/news/9397-kebudayaan-sumatra-barat.html|website=sumbarprov.go.id|language=en|access-date=2021-01-24|archive-date=2023-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230422010743/https://sumbarprov.go.id/home/news/9397-kebudayaan-sumatra-barat.html|dead-url=no}}</ref>
Mayoritas atau hampir secara keseluruhan bahasa yang digunakan dalam keseharian di Sumatera Barat ialah [[bahasa Minangkabau]] yang memiliki lima [[dialek]], seperti [[dialek Pasaman]], [[dialek Agam-Tanah Datar]], [[dialek Lima Puluh Kota]], [[dialek Koto Baru]], dan [[dialek Pancung Soal]]. Dialek Pasaman dituturkan di [[Kabupaten Pasaman Barat]] dan [[Kabupaten Pasaman|Pasaman]]. Dialek Agam-Tanah Datar dituturkan di [[Kabupaten Agam]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], [[Kota Padang Panjang]], [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[Kabupaten Solok|Solok]], [[Kota Solok]], [[Kabupaten Solok Selatan|Solok Selatan]], dan [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]]. Dialek Lima Puluh Kota dituturkan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Tanah Datar, [[Kota Sawahlunto]], [[Kabupaten Sijunjung]], dan [[Dharmasraya]]. Dialek Koto Baru dituturkan di Kabupaten Dhamasraya. Dialek Pancung Soal dituturkan di Pesisir Selatan.<ref>{{Cite web|last=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|first=Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan|date=|title=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=15&idp=Sumatra%20Barat|website=|access-date=24-01-2021|archive-date=2023-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230422010740/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=15&idp=Sumatra%20Barat|dead-url=no}}</ref>
=== Agama ===
{{Lihat pula|Islam di Sumatera Barat|Kekristenan di Sumatera Barat}}
[[Berkas:Masjid Raya Sumbar 3 MTQN 2020.jpg|220px|jmpl|[[Masjid Raya Sumatera Barat]].]]
[[Berkas:Catholic church at Sawahlunto.jpg|220px|ka|jmpl|Gereja Katolik peninggalan [[Belanda]] di [[Sawahlunto]]]]
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun [[2024]] mencatat bahwa mayoritas penduduk Sumatera Barat menganut agama [[Islam]] yakni sebanyak 97,56%. Sebagian lagi menganut agama [[Kristen]] sebanyak 2,38% dan terutama di kabupaten [[Kabupaten Kepulauan Mentawai|Kepulauan Mentawai]] yang mayoritas beragama Protestan dan Katolik. Sebagian kecil beragama [[Buddha]] yakni sebanyak 0,06%, merupakan keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang berada di kota, seperti kota Padang, Bukit Tinggi, Payakumbuh, Padang Panjang dan Solok. Sementara pemeluk agama [[Hindu]] dan kepercayaan, kurang dari 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>
Berbagai [[tempat ibadah]], yang didominasi oleh [[masjid]] dan [[musala]], dapat dijumpai di setiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Masjid terbesar adalah [[Masjid Raya Sumatera Barat]] di Padang. Sedangkan masjid tertua diantaranya adalah [[Masjid Raya Ganting]] di Padang, [[Masjid Bingkudu]] di [[Kabupaten Agam]], dan [[Masjid Tuo Kayu Jao]] di kabupaten Solok. Arsitektur khas Minangkabau mendominasi baik bentuk masjid maupun musala.
Masjid Raya Sumatera Barat memiliki bangunan berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang sekaligus [[kaligrafi]]. Ada juga masjid dengan [[atap]] yang terdiri dari beberapa tingkatan yang makin ke atas makin kecil dan sedikit cekung. Jumlah rumah ibadah yang terdapat di Sumatera Barat berdasarkan data BPS [[2021]] yakni bagi umat [[Islam]] terdapat 5.218 masjid dan 9.661 musholah atau langgar. Bagi umat [[Kristen]] terdapat 267 gereja Protestan, 62 rumah kebaktian, dan 131 gereja Katolik. Kemudian terdapat 8 Vihara bagi umat [[Budha]] dan 1 Pura bagi umat [[Hindu]] yang terletak di kota [[Kota Padang|Padang]].<ref name="BPS"/>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:72%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2000
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2004
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2005
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2006
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2007
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2020
|- align="center"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4.227.689
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 4.594.961
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |[[Berkas:Green Arrow Down.svg|10px|link=]] 4.566.126
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 4.732.678
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 4.763.130
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 4.846.909
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" |[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 5.534.472
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Sejarah kependudukan Sumatera Barat<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS" />
|}
== Perekonomian ==
Secara bertahap perekonomian Sumatera Barat mulai bergerak positif setelah mengalami tekanan akibat dampak [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi tahun 2009]] yang melanda kawasan tersebut. Dampak bencana ini terlihat pada triwulan IV-2009,
=== Tenaga kerja ===
Baris 240 ⟶ 421:
=== Pertanian ===
[[Berkas:Paddy field in Lubuk Basung, Agam.JPG|jmpl|220px|ka|Area persawahan di desa Bulaan, Lubuk Basung, Kabupaten Agam.]]
Pada triwulan IV-2012, sektor [[pertanian]] mengalami pertumbuhan relatif tinggi, didorong oleh menggeliatnya subsektor tanaman bahan makanan. Di triwulan ini pertumbuhan sektor pertanian mencapai 4,14%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,05%. Kinerja sektor perkebunan yang cukup baik pada tahun 2012, telah menopang pertumbuhan industri pertanian sebesar 4,07%.
=== Industri Pengolahan ===
[[Berkas:PT. Semen Padang.jpg|220px|
[[Industri]] Sumatera Barat didominasi oleh industri skala kecil atau rumah tangga. Jumlah unit industri sebanyak 47.819 unit, terdiri dari 47.585 unit industri kecil dan 234 unit industri besar menengah, dengan perbandingan 203: 1. Pada tahun 2001 investasi industri besar menengah mencapai Rp 3.052 miliar, atau 95,60% dari total investasi, sedangkan industri kecil investasinya hanya Rp 1.412 miliar atau 4,40% saja dari total investasi. Nilai produksi industri besar menengah tahun 2001 mencapai Rp 1.623 miliar, yaitu 60 % dari total nilai produksi, dan nilai produksi industri kecil hanya mencapai Rp 1.090 miliar, atau 40% dari total nilai produksi.<ref name="BI-E">https://web.archive.org/web/20201211103511/https://www.bi.go.id/ [https://web.archive.org/web/20100118180337/http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/Profil/Sumbar/Ekonomi.htm Profil Sumbar]</ref>
Untuk industri pengolahan semen, pada tahun 2012 Sumatera Barat telah memproduksi sebanyak 6.522.006 ton, lebih tinggi dibandingkan
Baris 250 ⟶ 434:
=== Jasa ===
Kembali bergeraknya perekonomian Sumatera Barat pasca gempa serta semakin pulihnya perekonomian global terutama zona
=== Pertambangan ===
Baris 260 ⟶ 443:
=== Transportasi ===
[[Berkas:Suasana di Kelok 9.jpg|
Transportasi dari dan ke Sumatera Barat saat ini dihubungkan oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] dan [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Bandar Udara Minangkabau mulai aktif beroperasi pada akhir tahun [[2005]] menggantikan [[Bandar Udara Tabing]]. Bandar udara ini terhubung dengan berbagai kota utama di Indonesia, seperti [[Jakarta]], [[Kota Medan|Medan]], [[Batam]], [[Bandung]], serta [[Kuala Lumpur]] di [[Malaysia]]. Untuk meningkatkan aksesibilitas Bandar Udara Minangkabau, pemerintah telah menyiapkan kereta bandara [[Kereta api Minangkabau Ekspres|Minangkabau Ekspres]] dari dan menuju pusat kota Padang.
Selain Teluk Bayur, transportasi laut untuk jarak dekat berpusat di [[Pelabuhan Muara]]. Pelabuhan ini antara lain juga melayani transportasi menuju Kepulauan Mentawai dengan menggunakan kapal feri atau ''speed boat''. Pelabuhan Muara juga menjadi tempat bersandar kapal-kapal pesiar (''yacht'') dan kapal-kapal nelayan.
Baris 270 ⟶ 454:
=== Pariwisata ===
[[Berkas:KA Padang Panjang (train).jpg|
[[Berkas:Harau valley.jpg|
[[Berkas:Surf holiday in the Mentawai islands.jpg|
[[Berkas:Rumah Gadang in Padang Panjang.jpg|
[[Berkas:
Sumatera Barat merupakan salah satu tujuan utama pariwisata di Indonesia. Fasilitas wisatanya yang cukup baik, serta sering diadakannya berbagai festival dan even internasional, menjadi pendorong datangnya wisatawan ke provinsi ini.<ref>https://web.archive.org/web/20051126133211/http://www.metrotvnews.com/ [https://web.archive.org/web/20140107050324/http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/06/02/912/158561/Tour-de-Singkarak-Naikan-24-Persen-Kunjungan-Wisatawan Tour de Singkarak Naikan 24 Persen Kunjungan Wisatawan]</ref> Beberapa kegiatan internasional yang diselenggarakan untuk menunjang pariwisata Sumatera Barat adalah lomba balap sepeda ''[[Tour de Singkarak]]'', even paralayang ''Event Fly for Fun in Lake Maninjau'', serta kejuaraan selancar ''Mentawai International Pro Surf Competition''.<ref>
Sumatera Barat memiliki hampir semua jenis [[objek wisata]] alam seperti laut, pantai, danau, gunung, dan ngarai. Selain itu pariwisata Sumatera Barat juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti [[Tabuik|Festival Tabuik]], [[Festival Rendang]], permainan kim, dan seni bertenun. Disamping wisata alam dan budaya, Sumatera Barat juga terkenal dengan wisata kulinernya.
Sumatera Barat memiliki akomodasi wisata, seperti [[hotel]] dan agen perjalanan yang cukup baik. Pada akhir tahun 2012, provinsi ini telah memiliki 221 hotel dengan jumlah kamar mencapai 5.835 unit.<ref>
Untuk berbagai informasi serta literatur sejarah dan kebudayaan [[Minangkabau]], wisatawan dapat memperolehnya di [[Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau]] (PDIKM) yang terletak di Perkampungan Minangkabau, [[kota Padang Panjang|Padang Panjang]]. Di PDIKM terdapat berbagai dokumentasi berupa foto mikrograf, surat kabar, pakaian tradisional, kaset rekaman lagu daerah, dokumentasi surat-surat kepemerintahan, dan alur sejarah masyarakat Minangkabau sejak abad ke-18 hingga tahun 1980-an.
== Seni dan Budaya ==
=== Musik ===
[[Berkas:Saluang flute.jpg|
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatera Barat yang dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik tradisional [[saluang]], bansi, [[talempong]], [[rabab]], pupuik, [[serunai]], dan gandang tabuik.
Ada pula saluang jo dendang, yakni penyampaian dendang (cerita berlagu) yang diiringi saluang yang dikenal juga dengan nama [[sijobang]].<ref>Phillips, Nigel, (1981), ''Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra'', Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-23737-6.</ref> Musik Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi [[merantau]].
Industri musik di Sumatera Barat semakin berkembang dengan munculnya seniman-seniman Minang yang bisa membaurkan musik modern ke dalam musik tradisional Minangkabau. Perkembangan musik Minang modern di Sumatera Barat sudah dimulai sejak tahun 1950-an, ditandai dengan lahirnya Orkes Gumarang. [[Elly Kasim]], [[Tiar Ramon]] dan [[Nurseha]] adalah penyanyi Sumatera Barat yang terkenal pada era 1970-an hingga saat ini. Saat ini para penyanyi, pencipta lagu, dan penata musik di Sumatera Barat, bernaung dibawah organisasi PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta lagu Penata musik Rekaman Indonesia) dan PARMI (Persatuan Artis Minang Indonesia).
Perusahaan-perusahaan rekaman di Sumatera Barat yang turut mendukung industri musik Minang antara lain: Tanama Record, Planet Record, Pitunang Record, Sinar Padang Record, Caroline Record yang terletak di Padang dan Minang Record, Gita Virma Record yang terletak di Bukittinggi.
[[Berkas:Randai2.ogg|jmpl|200px|kiri|Sebuah pertunjukan [[randai]]]]
=== Tari tradisional ===
Secara garis besar seni tari dari Sumatera Barat adalah dari adat budaya etnis [[suku Minangkabau|Minangkabau]] dan etnis [[suku Mentawai|Mentawai]]. Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama [[Islam]], keunikan adat [[matrilineal]] dan kebiasan [[merantau]] masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, di antaranya [[Tari Pasambahan]], [[Tari Piring]], Tari Payung, dan Tari Indang. Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut ''[[silek]]'' dengan tarian, nyanyian dan seni peran (''acting'') yang dikenal dengan nama [[Randai]].<ref>Pauka K., (1998), ''Theater and martial arts in West Sumatra: Randai and silek of the Minangkabau'', Ohio University Press, ISBN 978-0-89680-205-6.</ref>
Sedangkan untuk tarian khas etnis Mentawai disebut ''Turuk Laggai''. Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita tentang tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama hewan tersebut, misalnya tari burung, tari monyet, tari ayam, tari ular dan sebagainya.<ref>https://web.archive.org/web/20180816181706/http://www.indosiar.com/ [https://web.archive.org/web/20100626160111/http://www.indosiar.com/ragam/86393/sajian-tarian-khas-mentawai Sajian Tarian Khas Mentawai] (diakses pada 25 juli 2010)</ref>
[[Berkas:Pagaruyung.jpg|200px|kiri|jmpl|[[Istano Basa]] di [[Pagaruyung]] dibangun dengan arsitektur khas Minang]]
=== Rumah Adat ===
{{utama|Rumah Gadang|Uma}}
Rumah adat Sumatera Barat khususnya dari etnis Minangkabau disebut [[Rumah Gadang]]. Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun.<ref name="Graves, Elizabeth E. 2007" /> Tidak jauh dari komplek rumah gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah [[surau]] kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut namun belum menikah.
Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang,<ref>Azinar Sayuti, Rifai Abu, (1985), ''Sistem ekonomi tradisional sebagai perwujudan tanggapan aktif manusia terhadap lingkungan daerah Sumatera Barat'', hlm. 202, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.</ref> umumnya berbahan [[kayu]], dan sepintas kelihatan seperti berbentuk rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk [[kerbau]], masyarakat setempat menyebutnya ''Gonjong'' dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng. ''Rumah Bagonjong''<ref>Navis, A.A., ''Cerita Rakyat dari Sumatera Barat 3'', Grasindo, ISBN 979-759-551-X.</ref> ini menurut masyarakat setempat diilhami dari [[tambo]], yang mengisahkan kedatangan nenek moyang mereka dengan [[kapal]] dari [[laut]]. Ciri khas lain rumah adat ini adalah tidak memakai paku besi
Sementara etnis Mentawai juga memiliki rumah adat yang berbentuk rumah panggung besar dengan tinggi lantai dari tanah mencapai satu meter yang disebut dengan ''[[uma]]''.<ref>Schefold R., (1991), ''Mainan bagi roh: kebudayaan Mentawai'', PT Balai Pustaka, ISBN 979-407-274-5.</ref> ''Uma'' ini dihuni oleh secara bersama oleh lima sampai sepuluh keluarga. Secara umum konstruksi ''uma'' ini dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi dipasak dengan kayu serta sistem sambungan silang bertakik.
=== Senjata
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Senjata tradisional Sumatera Barat adalah [[Keris]] dan Kurambiak atau [[Kerambit]] berbentuk seperti kuku harimau. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu terutama dalam setiap acara resmi ada terutama dalam acara ''malewa gala'' atau pengukuhan gelar, selain itu juga biasa dipakai oleh para mempelai pria dalam acara majelis perkawinan yang masyarakat setempat menyebutnya ''baralek''. Sedangkan kerambit merupakan senjata tajam kecil yang bentuknya melengkung seperti kuku harimau, karena memang terinspirasi dari kuku binatang buas tersebut. Senjata mematikan ini dipakai oleh para pendekar [[Silat Minangkabau|silat Minang]] dalam pertarungan jarak pendek yang biasanya merupakan senjata rahasia, terutama yang menggunakan jurus silat harimau. Berbagai jenis senjata lainnya juga pernah digunakan seperti [[tombak]], pedang panjang, [[panah]], [[sumpit]] dan sebagainya.
=== Masakan khas ===
[[Berkas:Nasi Kapau.JPG|200px|
{{utama|Masakan Padang|Masakan Sumatera Barat}}
Dalam dunia kuliner, Sumatera Barat terkenal dengan [[masakan Padang]] dan [[restoran Padang]] dengan citarasa yang pedas. Masakan Padang dapat ditemui hampir di seluruh penjuru [[Nusantara]], bahkan sampai ke luar negeri.<ref>Ramli, Andriati, 2008, ''Masakan Padang: Populer & Lezat'', Niaga Swadaya, ISBN 978-979-1477-09-3.</ref> Beberapa contoh makanan dari Sumatera Barat yang cukup populer adalah [[Rendang]], [[Sate Padang]], [[Dendeng Balado]], [[Itiak Lado Mudo]], [[Soto Padang]], dan
Setiap kawasan di Sumatera Barat, memiliki makanan sebagai ciri khas daerah, yang biasa dijadikan sebagai buah tangan (oleh-oleh) misalnya: Padang terkenal dengan [[bengkuang]], Padang Panjang terkenal dengan
=== Olahraga ===
[[Berkas:
Provinsi Sumatera Barat memiliki beberapa even olahraga yang berskala lokal, nasional, maupun internasional, diantaranya adalah lomba [[pacuan kuda|pacu kuda]]. Perlombaan pacu kuda sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Minangkabau. Rangkaian perlombaan pacu kuda biasanya diselenggarakan di beberapa kota di Sumatera Barat secara bergiliran.<ref>travel.kompas.com [https://web.archive.org/web/20110113145835/http://travel.kompas.com/read/2010/02/12/14501981/Pacu..quot.Kudo.quot..Bangkitkan.Pariwisata.Lokal Pacu "Kudo" Bangkitkan Pariwisata Lokal] (diakses 28 Oktober 2010)</ref> <!--Beberapa lapangan pacuan kuda tersebut tersebar di kota dan kabupaten yang ada dalam provinsi ini. Kota Padang dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Tunggul Hitam]], Kota Bukittinggi dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Bukit Ambacang]], Kota Payakumbuh dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Kubu Gadang]], Kota Padangpanjang dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Bancah Laweh]], Kota Solok dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Ampang Kualo]], Kota Sawahlunto dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Bukit Kandih]], Kabupaten Tanah Datar dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Bukit Gombak]], Kabupaten Padang Pariaman dengan [[Lapangan Pacuan Kuda Balah Aie]].-->
Even internasional lainnya adalah [[Tour de Singkarak]] yang pada tahun 2013 telah memasuki tahun kelima. Kejuaraan ini secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan ''[[Persatuan Balap Sepeda Internasional|Union Cycliste Internationale]]'' (UCI). Beberapa kawasan wisata menjadi bagian dari jalur lintasan lomba termasuk Lembah Harau, [[Danau Maninjau]], [[Kelok 44]], Istana Basa Pagaruyung, dan danau [[Danau
==
[[Berkas:TVRI Sumbar.jpg|200px|
Hampir keseluruhan saluran stasiun televisi nasional telah dapat menjangkau kawasan Sumatera Barat. Selain itu provinsi ini juga memiliki beberapa stasiun televisi lokal, seperti [[TVRI Sumatera Barat]], [[Padang TV]], [[Minang TV]], [[TV E]], [[Favorit TV]] dan Bukittinggi Televisi (BiTV).
Rata-rata disetiap kabupaten dan kota di provinsi ini telah memiliki pemancar radio selain milik pemerintah juga swasta, seperti [[RRI|RRI Padang]], Radio [[Classy FM]], Radio Jelita FM, Radio SK FM, dan Radio Fanesa 5 FM, Radio Arif FM, Radio Harau FM.
Sumatera Barat saat ini juga banyak memiliki media cetak jenis surat kabar, diantaranya [[Padang Ekspres|Harian Padang Ekspres]], [[Harian Haluan]], dan [[Harian Singgalang]], Harian [[Posmetro Padang]], Harian Metro Andalas (Metrans), Harian Rakyat Sumbar dan Harian Koran Padang. Serta beberapa media cetak mingguan seperti Tabloid Indonesia Raya, Binnews, dan Bakinews. Media cetak tersebut juga tersedia dan dapat diakses secara ''online'' melalui [[internet]].
Pada awalnya ''
Hasil survei [[Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia]] (APJII) pada 2020 mencatat, Sumatera Barat merupakan provinsi dengan persentase pengguna internet tertinggi di Sumatra. Pengguna internet tercatat sebanyak 5.008.263 orang atau 91,4% dari populasi.<ref>{{Cite web |url=https://www.infotek.id/licenses/survey_apjii_2020/Survei_APJII_2019-2020_Q2.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2021-11-30 |archive-date=2023-04-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230422010740/https://www.infotek.id/licenses/survey_apjii_2020/Survei_APJII_2019-2020_Q2.pdf |dead-url=no }}</ref>
{{Wilayah Geografis
|Centre = Sumatera Barat
|North = [[Sumatera Utara]]
|Northeast = [[Riau]]
|East = [[Riau]]
|Southeast = [[Jambi]]
|South = [[Bengkulu]]
|Southwest = [[Samudra Hindia]]
|West = [[Samudra Hindia]]
|Northwest = [[Samudra Hindia]]
}}
== Lihat pula ==
* [[Daftar tokoh Sumatera Barat]]
* [[Uda Uni Sumbar]]
== Catatan kaki ==
<references group="ket."/>
== Referensi ==
Baris 420 ⟶ 550:
* {{id}} Rusli Amran, (1981), ''Sumatera Barat hingga Plakat Panjang'', Jakarta: Sinar Harapan.
* {{id}} Audrey R. Kahin, (2005), ''Dari pemberontakan ke integrasi: Sumatera Barat dan politik Indonesia, 1926-1998'', Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-519-6
* {{id}} [[A.A. Navis]], (1984), ''Alam Takambang jadi Guru''. Jakarta: PT
* {{id}} M.D. Mansoer, (1970), ''Sedjarah Minangkabau'', Jakarta: Bhratara.
== Pranala luar ==
{{wikivoyage|West Sumatra}}
{{
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}} [http://www.sumbarprov.go.id/ Situs web resmi provinsi Sumbar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120115130538/http://sumbarprov.go.id/ |date=2012-01-15 }}
{{BI|Sumbar}}
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/23/sumatera-barat/ Informasi seputar Sumatera Barat]
* {{id}} [http://www.antarasumbar.com/ Situs Antara Sumbar] Portal Berita Sumatera Barat.
* {{id}} [http://www.cimbuak.net/ Situs Cimbuak.com] Portal Komunitas Minang.
* {{id}} [http://www.west-sumatra.com/ Situs West-Sumatra.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190309084148/http://www.west-sumatra.com/ |date=2019-03-09 }} Portal Parawisata Independen Komunitas Minang bertajuk fotografi.
{{coor title dms|0|56|16.94|S|100|21|38.3|E|region:ID_type:adm1st|display=title|name=Sumatera Barat}}
{{Sumatera Barat}}
{{Gubernur Sumatera Barat}}
{{Provinsi Indonesia}}
{{Sumatra}}{{Authority control}}
[[Kategori:Sumatera Barat|
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1945]]
|