Pupuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Koreanjason (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(43 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kembangkan}}
{{noref}}
'''Pupuh''' (aksara Sunda: ᮕᮥᮕᮥᮂ, aksara Jawa: ꦥꦸꦥꦸꦃ) adalah bentuk puisi tradisional [[Sastra Jawa|Jawa]], [[Sastra Sunda|Sunda]], dan [[Sastra Bali|Bali]] di dalam Suku Sunda Pupuh biasa di sebut dengan ''Tembang''.<ref>{{Cite journal|last=Istiqomah, Dhea dan Dian Agung Isnanto|first=|date=2019|title=Makna Pupuh (Tembang) dalam Tradisi Ritual Sandingan Masyarakat Jawa Kabupaten Kediri|url=https://journal.unismuh.ac.id/index.php/konfiks/article/view/1329/2207|journal=Konfiks: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran|volume=6|issue=1|pages=60}}</ref> Pupuh sendiri itu terikat oleh patokan (aturan) berupa guru ''wilangan'', ''guru lagu'', dan ''watek.'' Guru wilangan adalah jumlah engang (suku kata) tiap ''padalisan'' (larik/baris).[http://repository.upi.edu/13091/4/S_SDT_1000168_Chapter1.pdf]
Terdapat tujuh belas jenis pupuh dalam sastra Sunda, masing-masing memiliki sifat tersendiri dan digunakan untuk tema yang berbeda.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://kuliahmultimedia.isbi.ac.id/16123027/index.php/2019/05/14/pengertian-pupuh/|title=Pengertian Pupuh – Ragam Sekar Pasundan|language=id-ID|access-date=2020-07-27|archive-date=2020-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200727054952/https://kuliahmultimedia.isbi.ac.id/16123027/index.php/2019/05/14/pengertian-pupuh/|dead-url=yes}}</ref>
Di dalam sastra Sunda, terdapat 17 jenis pupuh:
* [[Asmarandana]] ᮃᮞ᮪ᮙᮛᮔ᮪ᮓᮔ [8i 8<nowiki/>a 8é/o 8a 7a 8u 8a] bertemakan birahi, cinta kasih seseorang kepada kekasih, sahabat, maupun keluarga. Dalam bahasa Jawa ''Asmåråndhånå'' ꦄꦱ꧀ꦩꦫꦟ꧀ꦝꦤ, sementara dalam bahasa Bali ''Semarandana'' ᬘᭂᬫᬭᬡ᭄ᬟᬦ.
* [[Balakbak]] ᮘᮜᮊ᮪ᮘᮊ᮪ [15é 15é 19é] bertemakan lawak, banyolan tentang kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Jawa dieja ''Balabak'' ꦧꦭꦧꦏ꧀.
* [[Durma]], bertemakan kemarahan, kesombongan, semangat▼
* [[Dangdanggula]] ᮓᮀᮓᮀᮌᮥᮜ [10i 10a 8é/o 7u 9i 7a 6u 8a 12i 7a] bertemakan ketenteraman, keagungan, kegembiraan. Dalam bahasa Jawa: ''Dhandhanggulå'' ꦝꦟ꧀ꦝꦁꦒꦸꦭ.
▲* [[Durma]]
* [[Gambuh]] ᮌᮙ᮪ᮘᮥ᮪ [7u 10u/i 12i 8u 8o] bertemakan kesedihan, kesusahan, kesakitan. Dalam bahasa Jawa: ''Gambuh'' ꦒꦩ꧀ꦧꦸꦃ.
* [[Gurisa]] ᮌᮥᮛᮤᮞ [8×8a] bertemakan khayalan seseorang. Dalam bahasa Jawa: ''Girisa'' ꦒꦶꦫꦶꦱ''.''
* [[Jurudemung]] ᮏᮥᮛᮥᮓᮨᮙᮥᮀ [8a 8u 6i 8a 8u] bertemakan kebingungan, masalah kehidupan. Dalam bahasa Jawa: ''Jurudhemung'' ꦗꦸꦫꦸꦝꦼꦩꦸꦁ.
* [[Lambang]], bertemakan lawak dengan aspek renungan▼
* [[Kinanti]] ᮊᮤᮔᮔ᮪ᮒᮤ [8u 8i 8a 8i 8a 8i] bertemakan penantian seseorang. Dalam bahasa Jawa: ''Kinanthi'' ꦏꦶꦤꦟ꧀ꦛꦶ.
*[[Ladrang]] ᮜᮓᮢᮀ [10i 8a 8i 12a] bertemakan sindiran. Pupuh ini hanya ditemukan di Sunda.
▲* [[Lambang]]
* [[Magatru]] ᮙᮌᮒᮢᮥ [12u 8i 8u 8i 8o] bertemakan penyesalan. Dalam bahasa Jawa: ''Megatruh'' ꦩꦼꦒꦠꦿꦸꦃ.
* [[Pangkur]], bertemakan perasaan sebelum mengemban sebuah tugas berat▼
* [[Maskumambang]] ᮙᮞ᮪ᮊᮥᮙᮙ᮪ᮘᮀ [12i 6a 8i 8a] bertemakan kesedihan yang mendalam, berempati, dan rasa prihatin. Dalam bahasa Jawa: ''Maskumambang'' ꦩꦱ꧀ꦏꦸꦩꦩ꧀ꦧꦁ.
* [[Mijil]] ᮙᮤᮏᮤᮜ᮪ [10i 6o 10e 10i 6i 6u] bertemakan kesedihan yang menimbulkan harapan. Dalam bahasa Jawa: ''Mijil'' ꦩꦶꦗꦶꦭ꧀.
▲* [[Pangkur]]
* [[Pucung]] ᮕᮥᮎᮥᮀ [12u 6a 8é/o 12a] bertemakan rasa marah pada diri sendiri. Dalam bahasa Jawa: ''Pocung'' ꦥꦺꦴꦕꦸꦁ.
* [[Sinom]] ᮞᮤᮔᮧᮙ᮪ [8a 8i 8a 8i 7i 8u 7/8a 8i 12a] bertemakan kegembiraan. Bahasa Jawa: ''Sinom'' ꦱꦶꦤꦺꦴꦩ꧀
* [[Wirangrong]] ᮝᮤᮛᮀᮛᮧᮀ [8i 8o 8u 8i 8a 8a] bertemakan rasa malu akan tingkah laku sendiri. Bahasa Jawa: ''Wirangrong'' ꦮꦶꦫꦁꦫꦺꦴꦁ.
Biasanya pupuh dinyanyikan dan diiringi dengan [[Kecapi]], [[Rebab]] dan [[Suling]].<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
*
*
{{sastra-stub}}
[[
[[Kategori:Sastra Sunda]]
[[Kategori:Kesenian Sunda]]
|