Sadang, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|kelurahan=7
|nama camat=-
|kepadatan=- jiwa/km
|provinsi=Jawa Tengah
}}
'''Sadang''' ({{lang-jv|ꦱꦢꦁ}}) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kebumen]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kecamatan Sadang terletak di sebelah paling utara dari wilayah [[Kabupaten Kebumen]] berbatasan dengan [[Kabupaten Banjarnegara]] dan [[Kabupaten Wonosobo]]. Jarak Kecamatan Sadang dari Kota Kebumen adalah 33 kilometer melalui [[Kecamatan Karangsambung]]. Luas wilayahnya 5.423 Ha, dan jumlah penduduknya 18.008 jiwa (laki-laki 9.184 jiwa, perempuan 8.824 jiwa). Kecamatan Sadang terdiri atas 7 [[desa]],
== Desa/kelurahan ==
Baris 30:
== Geografi ==
[[Kecamatan Sadang]] memiliki kondisi geografi berupa pegunungan, perbukitan dan berada di Lembah Sungai Luk Ulo yang merupakan bagian dari Pegunungan Serayu Selatan. Ketinggian rata-rata [[Kecamatan Sadang]] adalah 180 meter
Seluruh wilayah [[Kecamatan Sadang]] termasuk dalama lokasi Cagar Alam Geologi Nasional Karangsambung yang dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Cagar Alam Geologi Nasional Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari geologi pada khususnya dan kebumian pada umumnya. Terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125 - 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut kawasan Karangsambung merupakan dasar samudera. Akibat tumbukan antara tiga lempeng bumi, maka kawasan Karangsambung sekarang terangkat ke permukaan. Perbukitan utara [[Kecamatan Sadang]] dikenal dengan sebutan Melange Seboro yang khas dengan perbukitan prismatik serta memiliki batuan keras. Sementara perbukitan selatan disebut Perbukitan Sirangkok yang memanjang dari Bukit Paras hingga Bukit Gandul. Di [[Kecamatan Sadang]] juga ditemukan batu tertua di Pulau [[Jawa]] yang bernama Sekis Mika.
== Penggunaan Lahan ==
Penggunaan lahan di [[Kecamatan Sadang]] umumnya digunakan sebagai lahan perhutani di wilayah perbukitan utara maupun selatan. Sedangkan di tengah atau di dataran rendah atau disepanjang alur sungai [[Luk Ulo]] digunakan untuk lahan pertanian yang subur seperti padi dan palawija. Bahkan di [[Kecamatan Sadang]] masa tanam padi bisa berlangsung selama tiga kali meski tanpa irigasi dan waduk. Lereng-lereng perbukitan juga ditanami aneka tanaman buah buahan serta palwija. Lahan kering di [[Kecamatan Sadang]] digunakan untuk budidaya agrobisnis maupun agrikultur karena ketersediaan tiga embung. Tiga embung yakni Embung Cangkring, Embung Seboro dan Embung Wonosari berada
== Transportasi ==
Baris 41:
== Penduduk ==
Sebagian besar penduduk [[Kecamatan Sadang]] berprofesi sebagai petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi ([[Jabotabek]]), [[Kota Bandung]], [[Kota Semarang]], [[Kota Surabaya]], [[Kota Yogyakarta]], [[Kota Surakarta]], [[Purwokerto]] dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti [[
== Sekolah Menengah ==
[[Kecamatan Sadang]] belum banyak memiliki sekolah menengah. Bahkan bagi warga yang akan melanjutkan ke jenjang [[Sekolah menengah atas]] harus keluar kecamatan terlebih dahulu. Mereka menuju wilayah terdekat yang memeiliki [[Sekolah menengah atas]] seperti [[Kecamatan Karangsambung]] dan Kota Kebumen. Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Sadang adalah sebagai berikut
# SMPN 1 Sadang
# SMP Muhammadiyah Sadang
# MTss Ma'arif Sadang
# SMK Muhammadiyah Sadang
# MAS Ma'arif Sadang
== Sarana Publik ==
Baris 68 ⟶ 70:
# Air Terjun Kajoran di Dusun Cangkring, Desa [[Cangkring, Sadang, Kebumen|Cangkring]]
# Situs Megalitikum Megalitikum Watu Menhir di Dusun Loning, Desa [[Sadangwetan, Sadang, Kebumen|Sadangwetan]]
{{Sadang, Kebumen}}
{{Kabupaten Kebumen}}
{{Authority control}}
|