Candi Tikus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan suntingan oleh 182.1.216.108 (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.42.100: suntingan tidak membangun
Tag: Pengembalian SWViewer [1.6]
 
(47 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Historic building
[[Berkas:Candi tikus.jpg|thumb|Candi Tikus]]
|image=Candi Tikus.jpg
'''Candi Tikus''' adalah sebuah [[candi]] peninggalan [[Kerajaan Majapahit]] yang terletak di kompleks [[Trowulan, Mojokerto|Trowulan]], [[Kabupaten Mojokerto]], [[Jawa Timur]]. Candi Tikus merupakan salah satu situs arkeologi utama di Trowulan. Bangunan Candi Tikus berupa tempat ritual mandi (petirtaan) di kompleks pusat pemerintahan Majapahit. Bangunan utamanya terdiri dari dua tingkat.
|caption= Kolam candi tergenang air.
|name= Candi Tikus
|map_type= Jawa
|map_size= 250
|latitude= -7.571667
|longitude= 112.403611
|location_town= [[Kabupaten Mojokerto]], [[Jawa Timur]].
|location_country=[[Indonesia]]
|architect=
|client=
|engineer=
|construction_start_date=
|completion_date=abad ke13-14
|date_demolished=
|cost=
|structural_system=
|style=[[Candi Jawa Timuran]]
|size=29,5 m x 28,25 m
}}
 
'''Candi Tikus''' adalah sebuah peninggalan dari kerajaan yang bercorak Hindu yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di dukuh Dinuk, Desa [[Temon, Trowulan, Mojokerto|Temon]], Kecamatan [[Trowulan, Mojokerto|Trowulan]], Kabupaten [[Mojokerto]], [[Jawa Timur]]. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat Candi tersebut merupakan sarang tikus. Di sana pemandangannya sangat bagus.
Situs candi ini digali pada tahun [[1914]] atas perintah Bupati Mojokerto Kromodjojo Adinegoro. Karena banyak dijumpai [[tikus]] pada sekitar reruntuhannya, situs ini kemudian dinamai ''Candi Tikus'' <ref>[http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=132796 Media Indonesia Online 10 Mei 2007, diakses 10 Mei 2007]</ref >. Candi Tikus baru dipugar pada tahun [[1985]]-[[1989]].
 
== Lokasi Candi ==
Candi Tikus diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau abad ke-14. Candi ini dihubungkan dengan keterangan [[Mpu Prapanca]] dalam kitab [[Negarakertagama]], bahwa ada tempat untuk mandi raja dan upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya <ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>.
Mengunjungi Candi Tikus ini, jauhnya sekitar 13&nbsp;km di sebelah tenggara kota Mojokerto. Patokannya dari jalan raya Mojokerto–Jombang, tepat di perempatan Trowulan, membelok ke timur, melewati [[Kolam Segaran]] dan sekitar 600 m dari [[Candi Bajangratu]] di sebelah kiri jalan.
 
Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun [[1914]]. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, [[R.A.A. Kromojoyo Adinegoro]], tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985.'''<ref>http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_timur-candi_tikus</ref>'''
 
Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke-13 sampai ke-14 M, karena [[miniatur]] menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
 
== Fungsi Candi ==
Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah [[petirtaan]] mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan (tempat pemandian keluarga raja), tetapi sebagian pakar yang lain berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk [[Trowulan]]. Namun, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
 
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah petirtaan berupa sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m × 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Yang menarik, adalah letaknya yang lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar 75&nbsp;cm yang mengelilingi bangunan. Di sisi dalam, turun sekitar 1 m, terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
 
Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m × 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar, masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk [[padma]] (teratai) yang terbuat dari batu [[andesit]].
 
Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m × 7,65 m. Di atas bangunan ini terdapat sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar. Menara yang terletak di tengah bangunan ini dikelilingi oleh 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran ([[jaladwara]]) berbentuk bunga teratai dan [[makara]].
 
Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi ini pun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.
 
Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun melalui beberapa tahap. Dalam pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan dalam tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil. Dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua dibandingkan dengan usia yang lebih kecil. Adapun pancuran air dari bata merah diperkirakan dibuat pada tahap pertama pembangunan karena bentuknya yang masih kaku, sedangkan pancuran air dari batu andesit yang lebih halus pahatannya diperkirakan dibuat pada tahap kedua. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan kedua tahap pembangunan tersebut dilaksanakan.<ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
[[Berkas:Candi tikusTikus 3210033.jpg |thumb| Menara-menara di Candi Tikus]].
Berkas:Candi Tikus 3210031.jpg | Jaladwara dari andesit.
</gallery>
{{clear}}
 
== Rujukan ==
 
{{reflist}}
Candi Tikus terbuat dari bata merah,seperti kebanyakan candi Majapahit yang ditemukan di Jawa Timur. Candi ini tersusun dari 2 teras. Diteras I terdapat 8 buah bangunan candi kecil. Diteras II terdapat candi induk yang dikelilingi 8 candi kecil lainnya. Disepanjang pelipit pondasi teras ini terdapat 17 buah pancuran terbuat dari batu andesit yang berbentuk makara padma. Pada bagian utara terdapat tangga masuk serta 2 bilik kecil disebelah kanan dan kiri tangga.
Bangunan candi petirtaan ini dibangun ±3,50 m dibawah permukaan tanah. Bentuknya bujur sangkar dengan ukuran sekitar 22,5 x 22,5 m. Secara umum, bentuk susunan candi memberi kesan mirip dengan Gunung Mahameru di India, maka menurut para ahli candi ini konsep pembangunannya tidak lepas dari gunung yang dianggap suci oleh pemeluk agama Hindu.
 
{{Candi Hindu Indonesia}}
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Candi di IndonesiaJawa Timur|Tikus]]
[[Kategori: Kerajaan Majapahit]]
 
 
{{indoarkeologi-stub}}
[[Kategori:Candi di Indonesia|Tikus]]
[[Kategori: Kerajaan Majapahit]]