Irwan Prayitno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Ambo Urang Piaman (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rahmatdenas
k Mengembalikan suntingan oleh Hanif Everything (bicara) ke revisi terakhir oleh Rahmatdenas
Tag: Pengembalian
 
(366 revisi perantara oleh 84 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Profesor|Prof.]]!-- [[Dokter|Dr.]]Hanya [[Haji (gelar)|H.]]< kehormatan/smallkenegaraan non-akademis/militer -->
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix = <small>SPsi,!-- MSc<Hanya gelar kehormatan/smallkenegaraan non-akademis/militer --> Datuak Rajo Bandaro Basa
|image = Rektor Universitas Adzkia Irwan Prayitno.jpg
|office image_size = Gubernur Sumatera Barat
|ordercaption = Irwan =pada 122020
|presidentoffice = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br>[[Joko= Rektor Universitas Widodo]]Adzkia
|term_start = 30 September 2021<ref>{{cite news|url=https://padangkita.com/resmi-jadi-universitas-adzkia-mantan-gubernur-sumbar-irwan-prayitno-sebagai-rektor-pertama/|title=Resmi Jadi Universitas Adzkia, Mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Sebagai Rektor Pertama|work=Padangkita.com|date=1 Oktober 2021}}</ref>
|lieutenant = [[Muslim Kasim]]
|term_startterm_end = [[15 Agustus]]= [[2010]]
|term_endpredecessor = ''Tidak ada, = [[15 Agustus]]jabatan [[2015]]baru''
|predecessoroffice1 = [[MarlisGubernur Sumatera Rahman]]Barat
|successororder1 = [[Reydonnyzar Moenek]] (Pj.)= ke-9
|lieutenant1 = [[Muslim Kasim]]<br>[[Nasrul Abit]]
|term_start1 = 15 Agustus 2010
|term_end1 = 12 Februari 2021
|succeeding1 =
|predecessor1 = [[Marlis Rahman]]
|successor1 = [[Mahyeldi Ansharullah]]
|office2 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]]
|term_start2 = 1 Oktober 1999
|term_end2 = 15 Agustus 2010
|constituency2 = [[Sumatera Barat (daerah pemilihan)|Sumatera Barat]]<br>{{small|(1999—2004)}}<br>[[Sumatera Barat I (daerah pemilihan)|Sumatera Barat I]]<br>{{small|(2004—2010)}}
|successor2 = [[Hermanto (politikus)|Hermanto]]
|birth_date = {{Birth date and age|1963|12|20|df=y}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
|spouse = [[Nevi Zuairina]]
|children = 10
|children = Jundy Fadhlillah, Wafiatul Ahdi, Dhiya'u Syahidah, Anwar Jundy, Atika, Ibrahim, Shohwatul Ishlah, Farhana Irwan, Laili Tanzila, Taqiya Mafaza
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|party = [[Berkas:Contoh Logo Baru PKS.jpg|20px]] [[Partai Keadilan Sejahtera]]
|stateparty = [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
|districtprofession = [[Psikolog]], =[[akademisi]], [[politikus]]
|religion = [[Islam]]<!-- Kosongkan kolom ini; parameter Suku, Ras/Etnis dan Agama telah dinon-aktifkan -->
|alma_mater = {{unbulleted list|[[Universitas Indonesia]]<br>|[[Universitas Putra Malaysia]]}}
|website = [{{url|http://irwan-prayitno.com/ irwan-prayitno.com]}}
|relatives = [[Adib Alfikri]] (adik)
}}
 
[[Profesor|Prof]]. [[Doktor|Dr]]. [[Haji (gelar)|H.]]. '''Irwan Prayitno,''', SPsi, MSc[[M.Sc]]. ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta]], [[Indonesia]]|20|12|1963}}) gelar '''Datuak Rajo Bandaro Basa''' atau yang biasa dipanggil dengan inisial '''IP''' adalah seorang akademisipsikolog, pendidikanakademisi, dan politisipolitikus Indonesia. Ia memulaimenjabat jabatan[[Gubernur sebagaiSumatera Barat]] dua periode hasil [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2010|pemilihan Gubernur 2010]] padadan 15[[Pemilihan Agustusumum 2010Gubernur Sumatera Barat 2015|2015]]. Sebelumnya, ia duduk di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] tiga periode sejak 1999 dari [[Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS). IrwanIa dikenal sebagai pendiri [[Yayasan Pendidikan Adzkia]], tetap mengajar dan menunaikan dakwah sepanjang kariernya.
 
Datang dari keluarga Minangkabau, Irwan menjalanimenyelesaikan pendidikan menengah di Padang. Ia mengenal tarbiah dan terjun sebagai aktivis dakwah saat berkampusberkuliah di [[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia]] pada 1982. Setelah meninggalkan status mahasiswaTamat pada 1988, ia kembali ke Padang mendirikan Yayasan Pendidikan Adzkia. Sebelumsambil mengambilbekerja kuliahsebagai dikonsultan [[Universitaspengembangan Putra Malaysia]] pada 1995, ia mengambil pekerjaanSDM paruh waktu di bagian HRD (''Human Resource Development'') berbagai perusahan pemerintah dan dosen [[psikologi industri]]. Seiring pengukuhan [[Partai Keadilan]] (PK) pada 20 Juli 1998, Irwan membentuk dan mengetuai perwakilan PK di Malaysia sembari melanjutkan S-3 di [[Universitas Putra Malaysia]]. Melalui PK mengantaryang kini menjadi PKS, Irwan dudukterpilih disebagai anggota DPR mewakili Sumatera Barat parlemenselama tiga periode hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan umum 1999]];, Irwan[[Pemilihan terusumum terpilihlegislatif untukIndonesia dua periode berikutnya. Setelah menyelesaikan pendidikan doktor2004|2004]], iadan berbagi[[Pemilihan tugasumum sebagailegislatif guruIndonesia besar bidang pengembangan SDM dan tetap berdakwah2009|2009]].
 
Selama duduk di parlemen, Irwan mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, termasuk penggunaan sumber energi alternatif panas bumi. Sebagai politikus, ia dicatat karena kemampuan melobi dan pernah menolak permintaan untuk menjadi menteri. Di luar parlemen, Irwan merupakan guru besar [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]] bidang manajemen SDM, aktif menulis, dan tetap berdakwah. Ia juga guru besar luar biasa bidang psikologi Universitas Negeri Padang (UNP).<ref>{{Cite web|last=Byftunp|title=Selamat Atas Pengukuhan Guru Besar Luar Biasa, Prof. Dr. Irwan Prayitno, S.Psi., M.Sc – FAKULTAS TEKNIK UNP|url=http://ft.unp.ac.id/selamat-atas-pengukuhan-guru-besar-luar-biasa-prof-dr-irwan-prayitno-s-psi-m-sc/|language=id-ID|access-date=2023-03-22}}</ref><ref>{{Cite web|last=Agency|first=ANTARA News|title=Irwan Prayitno menjadi Guru Besar Luar Biasa di UNP|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/415681/irwan-prayitno-menjadi-guru-besar-luar-biasa-di-unp|website=Antara News Sumbar|access-date=2023-03-22}}</ref>
Selaku kepala daerah, ia mendapat sejumlah penghargaan dari negara. Empat tahun kepemimpinan Irwan ditandai dengan sedikitnya 137 penghargaan dari pemerintah yang diraih Sumatera Barat. Selama duduk di parlemen, ia mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, termasuk penggunaan sumber energi alternatif panas bumi. Ia dicatat karena kemampuan melobi dan pernah menolak permintaan untuk menjadi menteri.
 
Sejak 15 Agustus 2010, ia mulai menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat, dihadapkan dengan kehancuran sarana dan prasarana publik pasca-[[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi 2009]] yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Upaya rehabilitasi maupun rekonstruksi di bawah kepemimpinannya mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.<ref>{{cite news|url=http://koran-sindo.com/page/news/2019-08-21/0/8/Kini_Semua_Sudah_Berdiri_Kokoh|title=Kini Semua Berdiri Kokoh|work=[[Koran Sindo]]|date=21 Agustus 2019|archiveurl=https://web.archive.org/web/20200723004337/http://koran-sindo.com/page/news/2019-08-21/0/8/Kini_Semua_Sudah_Berdiri_Kokoh|archivedate=23 Juli 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/p8d33d282|title=Irwan Prayitno dan Opini Antigerakan Lawan Korupsi|date=8 Mei 2018|website=Republika Online|access-date=22 Desember 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/08197513333/57cfc157be22bd4b4b43eba1/efisiensi-ala-irwan-prayitno-gubernur-sumatera-barat|title=Efisiensi ala Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat|last=Jasman Rizal|first=|date=|website=|language=|access-date=22 Desember 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/kolom/wacana/19/12/16/q2m1iv282-apa-yang-sudah-dilakukan-gubernur-sumbar|title=Apa yang Sudah Dilakukan Gubernur Sumbar?|last=Jasman Rizal|first=|date=|website=[[Republika (surat kabar)|Republika.co.id]]|language=|access-date=2020-09-04}}</ref><ref>{{cite news|author=[[Eko Yanche Edrie]]|url=https://khazminang.id/datang-disambut-gempa-pergi-dilepas-corona|title=Datang Disambut Gempa, Pergi Dilepas Corona, Suratan Tangan Gubernur IP|date=15 Januari 2021|work=Harian Khazanah|archiveurl=https://web.archive.org/web/20210121015915/https://khazminang.id/datang-disambut-gempa-pergi-dilepas-corona|archivedate=21 Janurari 2021}}</ref>
== Kehidupan awal ==
Irwan Prayitno adalah anak pertama, memiliki tiga adik, dari orangtua yang sama-sama dosen.{{sfn|Dai|2003|pp=188}} Lahir di Yogyakarta pada 20 Desember 1963, ia mewarisi darah Minangkabau dari ayah Djamrul Djamal dan ibu Sudarni Sayuti. Ayahnya datang dari [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]] dan ibunya adalah kelahiran Pauh IX — yang secara administratif masuk ke [[Kuranji, Padang|Kecamatan Kuranji, Padang]]. Mereka sama-sama lulusan [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta|PTAIN Yogyakarta]] dan dosen [[IAIN Imam Bonjol]]. Sebelum tinggal di Padang, keluarga ini sempat menetap di Semarang sampai Irwan berusia tiga tahun, dan pindah ke Cirebon saat Irwan memasuki usia sekolah dasar.{{sfn|Dai|2003|pp=189}} Irwan muda kelak mendapatkan kepercayaan masyarakat [[Suku Tanjung]] sebagai penghulu Nagari Pauah IX dengan menyematkan gelar Datuk Rajo Bandaro Basa pada 13 Februari 2005.
 
== Latar belakang ==
Irwan menjalani pendidikan menengah di Padang dan mulai berkecimpung di organisasi sejak SMA, menjalani dua kali kepengurusan OSIS pada tahun kedua dan ketiga di [[SMA Negeri 3 Padang]]. Selama di SMA, ia meraih juara pertama di kelasnya dan selalu dipercayakan sebagai ketua kelas.{{sfn|Dai|2003|pp=222}} Irwan sempat berkeinginan melanjutkan kuliah ke ITB bersama dengan teman-temannya. Namun, karena memunyai masalah mata, ia mengalihkan pilihan ke [[Universitas Indonesia]]. Setelah tamat pada 1982, ia mendaftar ke [[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia]]. Selama kuliah, selain menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan, ia banyak menghabiskan waktu di luar kampus untuk berdakwah, mengajar di beberapa SMA swasta, dan menjadi konselor di bimbingan belajar Nurul Fikri.{{sfn|Dai|2003|pp=251}} Ini mengakibatkan kuliahnya tidak lancar. Namun, menurutnya yang ia cari dalam pendidikan bukanlah nilai semata, tetapi pengembangan diri.{{sfn|Dai|2003|pp=232}}
Lahir di [[Kota Yogyakarta]] pada 20 Desember 1963, Irwan Prayitno adalah anak pertama dari empat bersaudara pasangan keluarga asal Minangkabau, Djamrul Djamal (ayah) dan Sudarni Sayuti (ibu).{{sfn|Dai|2003|pp=188}} Ayahnya berasal [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], sementara ibunya asal Nagari Pauh IX—yang kini secara administratif masuk wilayah [[Kuranji, Padang|Kecamatan Kuranji, Padang]].<ref name=":2">{{cite web|url=http://irwan-prayitno.com/2012/06/profil-2/|title=Profil|work=irwan-prayitno.com|accessdate=20 Desember 2021}}</ref> Meski berdarah Minangkabau, orang tua Irwan memberinya [[nama Jawa]] alih-alih [[Nama orang Minangkabau|nama Minangkabau]] sebagai dampak dari peristiwa [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI).<ref>{{cite news|url=http://irwan-prayitno.com/2015/09/inilah-fakta-asal-usul-irwan-prayitno/|title=Inilah Fakta Asal Usul Irwan Prayitno|date=6 September 2015|work=bentengsumbar.com}}</ref><ref>{{cite news|url=http://irwan-prayitno.com/2015/11/irwan-prayitno-dan-isu-sara/|title=Irwan Prayitno dan Isu SARA|date=27 November 2015}}</ref> Walaupun tidak dikatakan oleh orang tuanya, Irwan menduga ia diberikan nama Jawa agar "cepat memperoleh pekerjaan" dan memiliki arti yang baik.<ref>{{Cite book|last=Asral Datuk Putih|first=|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=Ws5uAAAAMAAJ&q=%22*+dengan+masyarakat+Minang+di+Jakarta+baru+-+baru+ini+menyampaikan+%22&dq=%22*+dengan+masyarakat+Minang+di+Jakarta+baru+-+baru+ini+menyampaikan+%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwivqK72q7bvAhV_wTgGHQ7mC40Q6AEwAHoECAAQAg|title=Duabelas Jurus Pertahanan Menolak Serangan|publisher=LPPM Tan Malaka|isbn=978-979-99038-1-5|language=id|url-status=live}}</ref><ref>{{cite news|url=https://kaltim.prokal.co/read/news/312204-sudah-bikin-18-ribu-karya-raih-rekor-muri|title=Sudah Bikin 18 Ribu Karya, Raih Rekor Muri|date=22 September 2017|work=Kaltim Post}}</ref>
 
Ayah dan ibu Irwan berprofesi sebagai dosen. Mereka sama-sama lulusan PTAIN Yogyakarta (kini [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta]]). Setelah melahirkan anak pertama, pasangan ini sempat menetap di [[Kota Semarang|Semarang]] sampai Irwan berusia tiga tahun, dan pindah ke [[Kota Cirebon|Cirebon]] saat Irwan memasuki usia sekolah dasar. Usai Irwan tamat SD di Cerbon pada 1976, mereka pindah ke Padang karena tugas mengajar di [[IAIN Imam Bonjol]]. {{sfn|Dai|2003|pp=189}}
Saat mulai masuk perguruan tinggi, ia aktif dalam diskusi-diskusi dakwah dan perhimpunan mahasiswa. Ia pernah bergabung dengan [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) Jakarta. Selama keterlibatannya dengan HMI, ia merasakan gaya represif [[Orde Baru|pemerintahan Soeharto]] terhadap pergerakan Islam. Pada 1984, ia naik sebagai Ketua HMI Komisariat Fakultas Psikologi UI. Namun, seiring intervensi pemerintah yang memaksakan penerapan [[Pancasila]] sebagai asas tunggal, HMI mengganti asasnya dengan Pancasila pada tahun 1986 dan bersamaan dengan itu Irwan keluar dari keanggotaan HMI.<ref name="tokoh">{{cite web|last1 =|title=Karier Politik Berawal dari Dakwah Kampus|work=Tokoh Indonesia|url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1405-karir-politik-berawal-dari-dakwah-kampus|accessdate=14 September 2012}}</ref> Ia mengikuti pergerakan Islam dalam skala yang lebih kecil, beralih ke masjid di kampus-kampus lewat kelompok-kelompok tarbiah yang lebih berorientasi pada pembinaan aqidah dan akhlaq.{{sfn|Dai|2003|pp=191}} Aktivitas tarbiah berpusat di masjid-masjid kampus seperti Masjid Arif Rahman Hakim, UI; Masjid Salman, ITB; dan Masjid Al-Ghifari, IPB.
 
Kelak, Irwan dinobatkan sebagai penghulu [[Suku Tanjung]] dengan gelar Datuak Rajo Bandaro Basa di kampung ibunya, Kuranji.<ref>[[Padang Ekspres]]. 27 Maret 2005. "Saya Adalah Putera Minang Tulen, Cuma Numpang Lahir Di Pulau Jawa."</ref> Gelar tersebut sebelumnya disandang oleh ninik mamak Irwan dari pihak ibu, Saumar.<ref>{{cite news|url=http://pantunirwanprayitno.com/hrf_faq/datuak-rajo-bandaro-basa-ip-di-goyang-singgalang-7-sep-2015/|title=Datuak Rajo Bandaro Basa IP Digoyang|date=7 September 2015|work=[[Harian Singgalang]]}}</ref><ref>{{cite news|url=http://irwan-prayitno.com/2015/09/darmansyah-rajo-tangkeh-datuk-rajo-bandaro-basa-penghulu-suku-tanjung-yang-sah/|title=Darmansyah Rajo Tangkeh: Datuk Rajo Bandaro Basa Penghulu Suku Tanjung yang Sah|date=2 September 2015|work=bentengsumbar.com}}</ref> Acara [[Batagak pangulu|pengukuhan gelar]] berlangsung pada 13 Februari 2005 yang turut dihadiri oleh Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]], Ketua MPR [[Hidayat Nur Wahid]], dan sejumlah menteri [[Kabinet Indonesia Bersatu]].<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/98422/irwan-prayitno-dinobatkan-menjadi-penghulu-tanjuang|title=Irwan Prayitno Dinobatkan Menjadi Penghulu Tanjuang|date=28 Maret 2005|work=[[Liputan6.com]]|language=id}}</ref>
Bersama teman-temannya, Irwan bolak-balik mengikuti kegiatan ''halaqah'' atau lingkaran dakwah di Masjid Salaman. Pola latihan dimulai dengan pembentukan kelompok kecil dengan bimbingan seorang mentor sebagai penyampai tentang ajaran Islam. <!--https://groups.yahoo.com/neo/groups/keadilan_batam/conversations/topics/196--> Pola ini diperkenalkan oleh sejumlah ustad dan pelajar Indonesia lulusan Timur Tengah, merujuk pada gerakan [[Ikhwanul Muslimin]]. Setelah dua kali pertemuan [[Lembaga Dakwah Kampus|Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus]], ia terlibat dalam sosialisasi petunjuk perjuangan LDK atau khittah, berkeliling ke [[Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Barat|kota-kota di Sumatera Barat]]. Ia berkenalan dan mendapati mubalig muda seperti [[Mahyeldi Ansharullah]], [[Marfendi]], dan [[Rafdinal]] yang kelak terlibat dalam kepengurusan [[Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS).
 
== Pendidikan ==
Pada tahun 1985, dalam usia 22 tahun, Irwan menikah dengan Nevi Zuairina, mahasiswi UI yang ditemuinya saat menjalani kuliah semester tiga.{{sfn|Dai|2003|pp=232}} Bersama istrinya, Irwan menunaikan dakwah dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia mengakhiri kuliahnya setelah enam tahun dengan IPK rendah 2,02 karena harus membagi waktunya untuk mencari nafkah.{{sfn|Dai|2003|pp=187}} Setamat kuliah, aktivitas dakwah mereka berlanjut dengan mengembangkan kegiatan dakwah di kampus [[Universitas Andalas]] dan IKIP Padang (sekarang [[Universitas Negeri Padang]]).
{{Multiple image|direction=vertical|align=left|image1=Gerbang SMP Negeri 1 Padang.jpg|image2=SMA Negeri 3 Padang 2016 Foto Kemdikbud.jpg|width1=260|width2=260|footer=[[SMP Negeri 1 Padang]] (atas) dan [[SMA Negeri 3 Padang]], almamater Irwan Prayitno}}
 
Irwan mengenyam bangku pendidikan menengah di [[SMP Negeri 1 Padang]] (1976–1979) dan [[SMA Negeri 3 Padang]] (1979–1982). Sewaktu SMA, Ia mulai berkecimpung di organisasi, bergabung dalam kepengurusan OSIS pada tahun kedua dan ketiga. Selama di SMA, ia selalu dipercayakan sebagai ketua kelas serta meraih juara kelas dan juara umum.{{sfn|Dai|2003|pp=222}} Irwan sempat berkeinginan melanjutkan kuliah ke [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) bersama dengan teman-temannya. Namun, karena mempunyai [[Buta warna|masalah mata]], ia mengalihkan pilihan ke [[Universitas Indonesia]] (UI) dan diterima di [[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia|Fakultas Psikologi]].{{sfn|Dai|2003|pp=230}}
== Akademisi ==
{{wide image|Adzkia Padang.jpg|750px|Kompleks perguruan Adzkia di [[Kuranji, Padang|Kuranji]], [[Kota Padang|Padang]]|35%|right|alt=}}
 
Di perguruan tinggi, Irwan aktif mengikuti diskusi keislaman dan perhimpunan mahasiswa. Ia bergabung dengan [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) Jakarta. Di sana, ia merasakan gaya represif [[Orde Baru|pemerintahan Soeharto]] terhadap pergerakan Islam. Pada 1984, ia didapuk sebagai Ketua HMI Komisariat Fakultas Psikologi UI. Pada 1986, seiring intervensi pemerintah yang memaksakan penerapan [[Pancasila]] sebagai asas tunggal, HMI mengganti asasnya dengan Pancasila; bersamaan dengan itu Irwan keluar dari keanggotaan HMI.<ref name="tokoh">{{cite web|last1=|title=Karier Politik Berawal dari Dakwah Kampus|work=Tokoh Indonesia|url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1405-karier-politik-berawal-dari-dakwah-kampus|accessdate=14 September 2012}}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Setelah itu, ia mengikuti pergerakan Islam dalam skala yang lebih kecil, beralih ke masjid di kampus-kampus lewat [[Jemaah Tarbiyah|kelompok-kelompok tarbiah]] yang berorientasi pada pembinaan [[Akidah Islam|akidah]] dan [[akhlak]].{{sfn|Dai|2003|pp=191}}
Karena IPK rendah, Irwan memilih tidak melamar pekerjaan di Jakarta. Ia memutuskan pulang ke Padang untuk berdakwah dan melanjutkan mengajar kursus. Sebelum mengakhiri kuliahnya, ia telah berpikir bagaimana merintis yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Semula, Irwan merintis kursus bimbingan belajar Adzkia di [[Lolong Belanti, Padang Utara, Padang|Lolong]] pada 1987. Selain dirinya, beberapa pendiri Adzkia adalah sekaligus guru di antaranya [[Syukri Arief]] dan [[Mahyeldi Ansharullah]]. Pada 1988, kelas kursus berpindah ke Komplek PGAI, [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]]. Bermula dari kursus bimbingan belajar, Irwan membentuk [[Yayasan Pendidikan Adzkia]] yang secara bertahap mewadahi taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.<ref>{{cite book|title=Pendidikan Akhlak Mutlak Dikembangkan|date=5 Mei 2011|url = http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=3969|work=Padang Ekspres}}</ref> Secara bertahap sejak 1994, Adzkia membuka jenjang perguruan tinggi, selain taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah kejuruan.<ref>Irwan Prayitno. {{cite book|title=Adzkia dan Pendidikan Berkarakter|date=16 Mei 2012|url=http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15033:adzkia-dan-pendidikan-berkarakter&catid=11:opini&Itemid=83|work=Harian Haluan}}</ref> Dalam pembinaan anak didik, ia mencurahkan ilmu psikologi yang ditimbanya di bangku kuliah.{{sfn|Dai|2003|pp=200}}
 
Bersama teman-temannya, Irwan bolak-balik mengikuti kegiatan ''[[halaqah]]''/liqo.{{citation needed|date=Desember 2021}} Setelah dua kali pertemuan [[Lembaga Dakwah Kampus|Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus]] pada 1984, ia terlibat dalam sosialisasi petunjuk perjuangan LDK atau khittah, berkeliling ke [[Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Barat|kota-kota di Sumatera Barat]]. Ia berkenalan dan mendapati mubalig muda seperti [[Mahyeldi Ansharullah]], [[Marfendi]], dan [[Rafdinal]] yang kelak terlibat dalam kepengurusan [[Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS).{{sfn|Dai|2003|pp=245}}
Perkembangan Yayasan Pendidikan Adzkia berpengaruh pada kemapanan hidupnya, mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1995, Irwan mengambil kuliah di Selangor, Malaysia sambil membawa serta istri dan anaknya.{{sfn|Dai|2003|pp=255}} Namun, karena IPK rendah, lamarannya sempat beberapa kali ditolak. Teman sesama aktivis dakwah di Selangor mempertemukannya dengan Pembantu Rektor UPM. Kepada Prof. Hasyim Hamzah, Irwan menyatakan kesanggupan menyelesaikan studi dalam tiga semester.{{sfn|Dai|2003|pp=193}} Ia mengambil kuliah S-2 bidang pengembangan SDM (''Human Resource Development'') di [[Universitas Putra Malaysia]] (UPM), Selangor. Tamat satu setengah tahun lebih awal dari waktu normal tiga tahun pada 1996, ia melanjutkan kuliah S-3 di kampus yang sama.{{sfn|Dai|2003|pp=239}}
 
Selama kuliah, selain menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan, ia banyak menghabiskan waktu di luar kampus untuk berdakwah, menjadi konselor di SMA Islam PB Sudirman Jakarta,<ref name=":1">[https://www.viva.co.id/siapa/read/375-irwan-prayitno Profil Irwan Prayitno] di [[VIVA.co.id]].</ref> SMP Muhammadiyah 39, dan bimbingan belajar [[Nurul Fikri]].{{sfn|Dai|2003|pp=251}} Di bidang akademik, ia menjadi asisten peneliti. Pada 1985, dalam usia 22 tahun, Irwan menikah dengan [[Nevi Zuairina]], mahasiswi kimia UI yang ditemuinya saat menjalani kuliah semester tiga.{{sfn|Dai|2003|pp=232}} Bersama istrinya, Irwan terus menunaikan dakwah dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Kesibukan Irwan mengakibatkan kuliahnya tidak lancar. Menurutnya, hal yang ia cari dalam pendidikan bukanlah nilai semata, tetapi pengembangan diri.{{sfn|Dai|2003|pp=232}} Ia menyelesaikan kuliahnya setelah enam tahun dengan IPK rendah 2,02 karena harus membagi waktunya untuk mencari nafkah.{{sfn|Dai|2003|pp=187}} Walaupun demikian, ia termasuk lulusan yang tercepat di angkatannya. Setamat kuliah, aktivitas dakwah Irwan dan istri berlanjut dengan mengembangkan kegiatan dakwah di kampus [[Universitas Andalas]] dan IKIP Padang (sekarang [[Universitas Negeri Padang]]).{{sfn|Dai|2003|pp=316}}
Sehari-hari di Selangor, ia harus bekerja keras mengurus keluarga. Saat itu, ia telah memiliki lima anak.{{sfn|Dai|2003|pp=255}} Dengan istri, ia berbagi tugas karena tak ada pembantu. Irwan mengaku, di antara kegiatannya, dirinya hanya mengalokasikan sekitar 10 sampal 20 persen untuk kuliah. Kegiatan dakwahnya tetap berlanjut. Bahkan, ia menunaikan dakwah sampai ke [[London]], [[Inggris]] dan harus mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dalam perjalanan di dalam mobil, pesawat, atau kereta api.{{sfn|Dai|2003|pp=240}}
 
== Mendirikan Adzkia ==
Saat dicalonkan oleh Partai Keadilan sebagai anggota legislatif DPR, Irwan tengah mempersiapkan ujian akhir S-3. Meski turun kampanye untuk daerah pemilihan Kabupaten Tanah Datar pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999]], ia dapat merampungkan kuliahnya untuk gelar PhD dengan IPK ''cumlaude'' 3,97 pada tahun 2000.<ref>[http://www.islamedia.co/2014/03/irwan-prayitno-gubernur-peraih-phd.html "Irwan Prayitno, Gubernur Peraih Ph.D Dengan IPK Cumlaude 3,97"]. ''Islamedia.co''. 17 Maret 2014.</ref> Kembali ke Indonesia, ia berbagi tugas di legislatif dan kegiatannya di bidang akademisi. Sejak tahun 2003, ia mengajar program pasca-sarjana di [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]] dan dikukuhkan sebagai guru besar pada 1 September 2008.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/universitas-muhammadiyah-jakarta/12/03/07/m0htos-umj-kontribusi-untuk-bangsa "UMJ: Kontribusi untuk Bangsa"]. ''Republika''. 7 Maret 2012.</ref> Sampai ia menjadi [[Gubernur Sumatera Barat]] sejak 2010, ia masih menyempatkan mengajar 12 kali dalam satu semester.<ref name="lagu">{{cite web|title=Ciptakan Enam Lagu, Tahu Detail Aktivitas Anak|work=Padang Ekspres|archivedate=11 Februari 2014|date=10 Februari 2014|archiveurl=http://irwan-prayitno.com/2014/02/ciptakan-enam-lagu-tahu-detail-aktivitas-anak/|url=http://irwan-prayitno.com/2014/02/ciptakan-enam-lagu-tahu-detail-aktivitas-anak/}}</ref>
[[Berkas:Azkia Padang 2018.jpg|jmpl|260x260px|Taman dengan [[amfiteater]] di kompleks perguruan Adzkia di [[Kuranji, Padang|Kuranji]], [[Kota Padang|Padang]]]]
Tamat dari UI, Irwan memutuskan pulang ke Padang untuk berdakwah, mengajar kursus, serta bekerja sebagai psikolog.<ref name=":1" /> Ia juga mengajar sebagai dosen psikologi industri di Aqabah, Bukittinggi dan Universitas Andalas, Padang. Sembari itu, ia merintis dan mendirikan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dengan modal Rp15 ribu. Semula, Irwan membuka kursus bimbingan belajar Adzkia di [[Lolong Belanti, Padang Utara, Padang|Lolong]] pada 1987 (cikal bakal [[PT Adzkia Masa Depan]] yang memiliki setidaknya 19 cabang di Indonesia). Saat itu, ia dibantu [[Mahyeldi Ansharullah]] sebagai pengelola dan [[Syukri Arief]] sebagai guru. Pada 1988, kelas kursus berpindah ke kompleks perguruan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI), [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]]. Bermula dari kursus bimbingan belajar, Irwan membentuk [[Yayasan Pendidikan Adzkia]] yang secara bertahap mewadahi taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.<ref>{{cite book|title=Pendidikan Akhlak Mutlak Dikembangkan|date=5 Mei 2011|url = http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=3969|work=Padang Ekspres}}</ref> Pada 1994, Adzkia telah memiliki jenjang perguruan tinggi, selain taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah kejuruan.<ref>Irwan Prayitno. {{cite web|title=Adzkia dan Pendidikan Berkarakter|date=16 Mei 2012|url=http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15033:adzkia-dan-pendidikan-berkarakter&catid=11:opini&Itemid=83|work=Harian Haluan}}</ref> Dalam pembinaan anak didik, ia mencurahkan ilmu psikologi yang ditimbanya di bangku kuliah.{{sfn|Dai|2003|pp=200}}
 
Pada 1992, ia diterima melanjutkan studi [[Universitas Texas A&M|Agricultural and Mechanical College of Texas]] dengan bantuan [[Nur Mahmudi Ismail]], tetapi karena gagal mendapatkan visa sehingga ia mengalihkan pilihannya ke Malaysia. Pada 1995, Irwan mengambil kuliah di [[Selangor]], [[Malaysia]] sambil membawa serta istri dan anaknya.{{sfn|Dai|2003|pp=255}} Namun, karena IPK rendah, lamarannya sempat beberapa kali ditolak. Tak patah arang, dengan bantuan [[Sahrim Hj. Ahmad|Prof. Sahrim Hj. Ahmad]], ia akhirnya diterima dengan status percobaan. Kepada Rektor [[Universitas Putra Malaysia]] (UPM) Prof. Azimi Hamzah, ia menjamin dirinya sanggup menyelesaikan studi dalam tiga semester.{{sfn|Dai|2003|pp=193}} Ia mengambil kuliah S-2 bidang pengembangan SDM (''Human Resource Development'') di UPM, Selangor. Tamat satu setengah tahun lebih awal 1996, ia melanjutkan kuliah S-3 di kampus yang sama.{{sfn|Dai|2003|pp=239}}
== Politisi ==
[[Berkas:Hatta Rajasa2.jpg|thumb|right|200px|Hatta Rajasa, berada satu fraksi dan satu komisi dengan Irwan saat pertama duduk di DPR]]
 
Sehari-hari di Selangor, ia harus bekerja keras mengurus keluarga. Saat itu, ia telah memiliki tujuh anak.{{sfn|Dai|2003|pp=255}} Dengan istri, ia berbagi tugas karena tak ada pembantu. Irwan mengaku, di antara kegiatannya, dirinya hanya mengalokasikan sekitar 10 sampal 20 persen untuk kuliah. Kegiatan dakwahnya tetap berlanjut. Bahkan, ia menunaikan dakwah sampai ke [[London]], [[Inggris]]; Maryland, Amerika Serikat; Sydney dan Perth, Australia. Ia harus mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dalam perjalanan di dalam mobil, pesawat, atau kereta api.{{sfn|Dai|2003|pp=240}}
=== Dewan Perwakilan Rakyat ===
Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiah, ia menunjukkan perhatiannya dalam politik. Ketika pengukuhan pendirian [[Partai Keadilan Sejahtera|Partai Keadilan]] pada 20 Juli 1998, Irwan ditunjuk sebagai Ketua Perwakilan PK di Malaysia. Ia dimintai kesediaan untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif oleh PK mewakili daerah pemilihan Tanah Datar. Hasil [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999]], PK hanya memperoleh 1,4 juta suara atau 1,7% dari total pemilih. PK mendudukkan tujuh kader di DPR, termasuk dirinya. Bersama [[Partai Amanat Nasional]] yang mengumpulkan 37 kursi DPR, kedua partai bergabung membentuk Fraksi Reformasi dengan [[Hatta Rajasa]] sebagai ketua dan Irwan Prayitno sebagai wakil. Fraksi mengantar nama Irwan sebagai Ketua Komisi VIII. Ia memimpin Komisi VIII yang di antaranya membidangi masalah energi dan sumber daya mineral. Selama berada di DPR, Hatta mengaku fraksi mereka adalah fraksi yang militan. [[AM Fatwa]] menyebut Irwan satu-satunya pimpinan komisi di DPR yang tak tergantikan selama lima tahun.
 
Saat dicalonkan oleh Partai Keadilan sebagai anggota legislatif DPR, Irwan tengah mempersiapkan ujian akhir S-3. Meski turun kampanye untuk daerah pemilihan Kabupaten Tanah Datar pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999]], ia dapat merampungkan kuliahnya untuk gelar [[PhD]] dengan IPK ''cumlaude'' 3,97 pada tahun 2000.<ref>[http://www.islamedia.co/2014/03/irwan-prayitno-gubernur-peraih-phd.html "Irwan Prayitno, Gubernur Peraih Ph.D Dengan IPK Cumlaude 3,97"]. ''Islamedia.co''. 17 Maret 2014.</ref> Kembali ke Indonesia, ia berbagi tugas di legislatif dan kegiatannya di bidang akademisi. Sejak tahun 2003, ia mengajar program pasca-sarjana di [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]] dan dikukuhkan sebagai guru besar pada 1 September 2008.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/universitas-muhammadiyah-jakarta/12/03/07/m0htos-umj-kontribusi-untuk-bangsa "UMJ: Kontribusi untuk Bangsa"]. ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]''. 7 Maret 2012.</ref> Sampai ia menjadi [[Gubernur Sumatera Barat]] sejak 2010, ia masih menyempatkan mengajar 12 kali dalam satu semester.<ref name="lagu">{{cite web|title=Ciptakan Enam Lagu, Tahu Detail Aktivitas Anak|work=Padang Ekspres|archivedate=2014-05-17|date=10 Februari 2014|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140517132243/http://irwan-prayitno.com/2014/02/ciptakan-enam-lagu-tahu-detail-aktivitas-anak/|url=http://irwan-prayitno.com/2014/02/ciptakan-enam-lagu-tahu-detail-aktivitas-anak/|access-date=2014-05-16|dead-url=unfit}}</ref><ref>{{cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_dosen/RjlDRTRBQUYtQkIyMy00MEM3LUIyQTQtMkZFRjFBNUYxQTc4|title=PDDikti - Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|publisher=Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI|access-date=9 Oktober 2023}}</ref>
Jelang 1 April 2000, pemerintah hampir memberlakukan kenaikan tarif BBM. [[Susilo Bambang Yudhoyono]] yang waktu itu menjabat [[Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia|Menteri Pertambangan]], malam hari sebelum pengumuman kenaikan BBM sempat menelepon Irwan, menanyakan tentang kesiapan kenaikan BBM. "Saya katakan, kami di DPR belum siap atas kenaikan itu," tutur Irwan.{{sfn|Dilema|2003|pp=183}} Pada hari pengumuman 31 Maret 2000, Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memutuskan menunda rencana menaikkan harga BBM.<ref>[http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/03/31/0033.html "Kenaikan Harga BBM Ditunda "]. 31 Maret 2000.</ref> Setelah pembahasan dengan DPR, pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif BBM pada 1 Oktober 2000.
 
== Dewan Perwakilan Rakyat ==
Saat pemerintah terus mengurangi subsidi BBM sejak Oktober 2000, Irwan mengusulkan penggunaan [[energi panas bumi]] sebagai energi alternatif dengan memulai pembahasan rancangan undang-undang melaui Komisi VIII. Menurutnya, pemakaian energi panas bumi akan turut membantu pemerintah mendorong kemandirian penyediaan energi, terutama melalui pembangkit listrik. "Penggunaan energi panas bumi memungkinkan pemerintah tidak terbebani oleh mata uang asing seperti halnya penyediaan BBM dan menghindari ketergantungan minyak dalam jangka panjang." Namun, RUU semula tidak dilirik oleh pemerintah, karena energi panas bumi dianggap mahal.{{sfn|Bastoni|2006|pp=122}} Ia terus melobi eksekutif untuk meloloskan RUU, sampai akhirnya pemerintah mengesahkannya menjadi UU Panas Bumi Nomor 27 tahun 2003. Saat itu, undang-undang ini belum ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah.{{sfn|Bastoni|2006|pp=120}}<!--Irwan masuk dalam keanggotaan Pansus Buloggate-->
[[Berkas:Irwan Prayitno, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004, p478.jpg|jmpl|ka|200px|Foto Irwan Prayitno ketika menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999{{spnd}}2004.]]
Ketika pengukuhan pendirian [[Partai Keadilan Sejahtera|Partai Keadilan]] pada 20 Juli 1998, Irwan ditunjuk sebagai Ketua Perwakilan PK di Malaysia.{{citation needed|date=Desember 2021}} Ia dimintai kesediaan untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif oleh PK mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat I. Hasil [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999]], PK hanya memperoleh 1,4 juta suara atau 1,7% dari total pemilih. PK mendudukkan tujuh kader di DPR, termasuk dirinya. Bersama [[Partai Amanat Nasional]] yang mengumpulkan 37 kursi DPR, kedua partai bergabung membentuk Fraksi Reformasi dengan [[Hatta Rajasa]] sebagai ketua dan Irwan Prayitno sebagai wakil. Fraksi mengantar nama Irwan sebagai Ketua Komisi VIII. Ia memimpin Komisi VIII yang di antaranya membidangi masalah energi dan sumber daya mineral. Selama berada di DPR, Hatta mengaku fraksi mereka adalah fraksi yang militan. [[AM Fatwa]] menyebut Irwan satu-satunya pimpinan komisi di DPR yang tak tergantikan selama lima tahun.{{butuh rujukan}}
 
Jelang 1 April 2000, pemerintah hampir memberlakukan kenaikan tarif BBM. [[Susilo Bambang Yudhoyono]] yang waktu itu menjabat [[Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia|Menteri Pertambangan]], malam hari sebelum pengumuman kenaikan BBM sempat menelepon Irwan, menanyakan tentang kesiapan kenaikan BBM. "Saya katakan, kami di DPR belum siap atas kenaikan itu," tutur Irwan.{{sfn|Dilema|2003|pp=183}} Pada hari pengumuman 31 Maret 2000, Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memutuskan menunda rencana menaikkan harga BBM.<ref>{{cite news|url=http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/03/31/0033.html|title=Kenaikan Harga BBM Ditunda|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140903113054/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2000/03/31/0033.html|archivedate=3 September 2014|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|date=31 Maret 2000}}</ref> Setelah pembahasan dengan DPR, pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif BBM pada 1 Oktober 2000.{{sfn|Dilema|2003|pp=55}}
Memasuki tahun 2003, pemerintah mengumumkan kenaikkan TDL, tarif telepon, dan BBM secara serentak. Fraksi Reformasi menyatakan desakan pembatalan tiga agenda ini. Irwan bahkan mengancam akan keluar dari DPR bersama enam orang anggota Partai Keadilan lainnya jika kenaikan tarif serentak tetap diberlakukan. "Mengingat masyarakat tidak mampu menanggung beban akibat krisis, maka alternatif pembatalan adalah yang paling tepat," tutur Irwan.<ref>[http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=General&y=cybernews|0|0|4|294 "'Kenaikan Tarif Agar Dibatalkan'"]. 25 Januari 2003.</ref> Dalam wawancara dengan ''Republika'', Irwan menyatakan kekecewaannya atas tanggapan pemerintah yang mengesankan seolah-olah pemberlakukan kenaikan sudah disetujui dewan. "Jangankan menyetujuinya, membahasnya tidak. Kita tak pernah diajak membahas tentang kenaikan harga BBM dan kapan keputusan kenaikan itu bisa diterapkan. Jelas masyarakat dibohongi," ujarnya.{{sfn|Dilema|2003|pp=183}}<ref>{{cite web|title=DPR Tak Pernah Dilibatkan|work=Republika|archivedate=13 Januari 2003|date=13 Januari 2003|archiveurl=https://groups.yahoo.com/neo/groups/DPC-PK-Palmerah/conversations/topics/169?var=1|url=http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=109973&kat_id=3}}</ref> Meskipun PK tidak menarik anggotanya dari parlemen, pemerintah merespons dengan tidak jadi menaikkan TDL dan tarif telepon.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2003/01/15/055955/Kenaikan-Tarif-Telepon-Resmi-Ditunda "Kenaikan Tarif Telepon Resmi Ditunda"]. ''Tempo''. 15 Januari 2003.</ref><ref>{{cite web|title=PLN Hanya Mampu Andalkan Pelanggan untuk Tutupi Biaya|work=Kommpas|archivedate=22 Oktober 2003|date=1 Oktober 2003|archiveurl=https://groups.yahoo.com/neo/groups/free_speech/conversations/messages/6508|url=https://groups.yahoo.com/neo/groups/free_speech/conversations/messages/6508}}</ref>{{sfn|Dilema|2003|pp=183}} Terkait ancamannya, Irwan menyebutnya sebagai pembelajaran bagi politisi sekaligus kader. "Apabila kita sudah tidak sanggup lagi untuk menjaga amanah dan aspirasi rakyat sudah tak dapat didengar lagi maka sudah sepantasnyalah kita keluar dari DPR."{{sfn|Bastoni|2006|pp=119}}<!--
 
Saat pemerintah terus mengurangi subsidi BBM sejak Oktober 2000, Irwan mengusulkan penggunaan [[energi panas bumi]] sebagai energi alternatif dengan memulai pembahasan rancangan undang-undang melaui Komisi VIII. Menurutnya, pemakaian energi panas bumi akan turut membantu pemerintah mendorong kemandirian penyediaan energi, terutama melalui pembangkit listrik. "Penggunaan energi panas bumi memungkinkan pemerintah tidak terbebani oleh mata uang asing seperti halnya penyediaan BBM dan menghindari ketergantungan minyak dalam jangka panjang." Namun, RUU semula tidak dilirik oleh pemerintah, karena energi panas bumi dianggap mahal.{{sfn|Bastoni|2006|pp=122}} Ia terus melobi eksekutif untuk meloloskan RUU, sampai akhirnya pemerintah mengesahkannya menjadi UU Panas Bumi Nomor 27 tahun 2003. Saat itu, undang-undang ini belum ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah.{{sfn|Bastoni|2006|pp=120}}<!--Irwan masuk dalam keanggotaan Pansus Buloggate-->
 
Pada 23 Juli 2001, [[Megawati Soekarnoputri]] naik jabatan sebagai presiden, menggantikan [[Abdurrahman Wahid]] yang [[Pemakzulan Abdurrahman Wahid|dimakzulkan]]. Dalam pemilihan wakil presiden, PK mengusung [[Hamzah Haz]], mendahului sikap resmi PPP. Dalam upaya memperoleh dukungan dari parlemen untuk mendukung Hamzah, Irwan melobi tokoh-tokoh kunci dari fraksinya seperti [[Amien Rais]], [[AM Fatwa]], dan [[Hatta Rajasa]]. Irwan bahkan mengancam akan keluar dari fraksi jika fraksi tidak mendukung Hamzah Haz. Bersamaan dengan naiknya Hamzah Haz, Megawati mengangkat beberapa anggota lintas fraksi sebagai menteri. Ia ditawari jabatan [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menristek]], tetapi atas pertimbangan partai ia menolak. Jabatan ini dialihkan ke [[Hatta Rajasa]], rekan satu fraksi dan satu komisi Irwan.{{butuh rujukan}}
Menurut sumber Kompas, paling tidak terdapat tiga pandangan yang mengemuka dari fraksi-fraksi, yaitu yang meminta dibatalkan F-KKI, Fraksi Reformasi, dan F-KB; yang meminta ditunda F-PBB, F-PDU, dan F-PPP; sedangkan F-PDIP dan Fraksi TNI/Polri meminta, dicarikan solusi dari masalah ini. "Ada juga yang menantang pemerintah, mampu atau tidak menghadapi situasi politik ini, seperti F-PG," tutur sumber itu.-->
 
Memasuki tahun 2003, pemerintah mengumumkan kenaikkan TDL, tarif telepon, dan BBM secara serentak. Fraksi Reformasi menyatakan desakan pembatalan tiga agenda ini. Irwan bahkan mengancam akan keluar dari DPR bersama enam orang anggota Partai Keadilan lainnya jika kenaikan tarif serentak tetap diberlakukan. "Mengingat masyarakat tidak mampu menanggung beban akibat krisis, maka alternatif pembatalan adalah yang paling tepat," tutur Irwan.<ref>[http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=General&y=cybernews|0|0|4|294 "'Kenaikan Tarif Agar Dibatalkan'"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160307162021/http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=general&y=cybernews%7C0%7C0%7C4%7C294 |date=2016-03-07 }}. 25 Januari 2003.</ref> Dalam wawancara dengan ''Republika'', Irwan menyatakan kekecewaannya atas tanggapan pemerintah yang mengesankan seolah-olah pemberlakukan kenaikan sudah disetujui dewan. "Jangankan menyetujuinya, membahasnya tidak. Kita tak pernah diajak membahas tentang kenaikan harga BBM dan kapan keputusan kenaikan itu bisa diterapkan. Jelas masyarakat dibohongi," ujarnya.{{sfn|Dilema|2003|pp=183}}<ref>{{cite web|title=DPR Tak Pernah Dilibatkan|work=Republika|archivedate=2016-03-04|date=13 Januari 2003|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160304123841/http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=109973&kat_id=3|url=http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=109973&kat_id=3|access-date=2014-08-31|dead-url=unfit}}</ref> Meskipun PK tidak menarik anggotanya dari parlemen, pemerintah merespons dengan tidak jadi menaikkan TDL dan tarif telepon.<ref>{{Cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2003/01/15/055955/Kenaikan-Tarif-Telepon-Resmi-Ditunda|title=Kenaikan Tarif Telepon Resmi Ditunda|work=[[Tempo.co]]|date=15 Juli 2003|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140903150246/http://www.tempo.co/read/news/2003/01/15/055955/Kenaikan-Tarif-Telepon-Resmi-Ditunda|archivedate=2014-09-03|dead-url=yes|access-date=2014-08-31|language=id}}</ref><ref>{{cite web|url=https://groups.yahoo.com/neo/groups/free_speech/conversations/messages/6508|title=PLN Hanya Mampu Andalkan Pelanggan untuk Tutupi Biaya|last=|first=|date=1 Oktober 2003|work=Kompas|publisher=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160306092831/https://groups.yahoo.com/neo/groups/free_speech/conversations/messages/6508|archivedate=6 Maret 2016|access-date=|dead-url=yes}}</ref>{{sfn|Dilema|2003|pp=183}} Terkait ancamannya, Irwan menyebutnya sebagai pembelajaran bagi politikus sekaligus kader. "Apabila kita sudah tidak sanggup lagi untuk menjaga amanah dan aspirasi rakyat sudah tak dapat didengar lagi maka sudah sepantasnyalah kita keluar dari DPR."{{sfn|Bastoni|2006|pp=119}}[[Berkas:Irwan Prayitno, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2004-2009, p522.jpg|jmpl|ka|200px|Foto Irwan Prayitno ketika menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004{{spnd}}2009.]]
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum legislatif April 2004]], ia diusung partai yang telah berganti nama PKS sebagai calon anggota legislatif DPR. Daerah pemilihan Sumatera Barat mengirimkan dua wakil ke DPR dari PKS, dirinya dan [[Refrizal]]. Pada periode keduanya di DPR, ia kembali mengetuai komisi yang sama sampai 2005 sebelum berpindah komisi dan diangkat sebagai Ketua Komisi X sejak 2007.<ref>{{cite web|title=DR. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc|publisher=[[Dewan Perwakilan Rakyat]]|url=http://www.dpr.go.id/id/profil/43/DR.-H.-Irwan-Prayitno,-Psi,-MSc|accessdate=14 September 2012}}</ref> Setelah memimpin komisi yang membidangi masalah pendidikan, ia berhadapan dengan pemerintah dalam evaluasi pelaksanaan UN. Ia mengkritik pelaksanaan UN bila sebatas syarat penentu kelulusan siswa, berpendapat bahwa hasil UN mestinya bisa digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Ia mengusulkan pelaksanaan SPMB untuk menjaring mahasiswa bebas biaya. Irwan pernah berpendapat pelaksanaan penerimaan mahasiswa harus ditangani otonom oleh masing-masing perguruan tinggi.
 
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum legislatif April 2004]], Irwan diusung partai yang telah berganti nama PKS sebagai calon anggota legislatif DPR. Daerah pemilihan Sumatera Barat mengirimkan dua wakil ke DPR dari PKS, dirinya dan [[Refrizal]]. Pada periode keduanya di DPR, ia kembali mengetuai komisi yang sama sampai 2005 sebelum berpindah komisi dan diangkat sebagai Ketua Komisi X sejak 2006.<ref>{{cite web|title=Jabatan di DPR RI|url=http://irwan-prayitno.com/2012/06/jabatan-di-dpr-ri/|accessdate=8 Februari 2019|work=irwan-prayitno.com}}</ref> Setelah memimpin komisi yang membidangi masalah pendidikan, ia berhadapan dengan pemerintah dalam evaluasi pelaksanaan UN.<ref name="UN">{{cite magazine|url=http://www.dpr.go.id/dokpemberitaan/majalah-parlementaria/m-65-2008.pdf|title=Komitmen Seorang Pendidik dari Senayan|work=Majalah Parlementaria|year=2009|issue=65|pages=43-48}}</ref> Ia mengkritik pelaksanaan UN bila sebatas syarat penentu kelulusan siswa, berpendapat bahwa hasil UN mestinya bisa digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Ia mengusulkan pelaksanaan SPMB untuk menjaring mahasiswa bebas biaya. Irwan pernah berpendapat pelaksanaan penerimaan mahasiswa harus ditangani otonom oleh masing-masing perguruan tinggi.<ref name="UN" />
Dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|pemilihan umum 2009]], Irwan dan Refrizal terpilih kembali mewakili Sumatera Barat.<ref>{{cite web|title=http://ranahberita.com/10449/tradisi-perolehan-kursi-dpr-di-sumbar-dalam-tiga-pemilu-terakhir|title=Tradisi Perolehan Kursi DPR di Sumbar dalam Tiga Pemilu Terakhir|work=Ranahberita|url=http://ranahberita.com/10449/tradisi-perolehan-kursi-dpr-di-sumbar-dalam-tiga-pemilu-terakhir|date=7 Mei 2013|accessdate=14 September 2012}}</ref> Irwan tak menyelesaikan periode ketiganya setelah maju sebagai Gubernur Sumatera Barat; [[Hermanto|Sidi Hermanto]] mengisi PAW.
 
=== Partai Keadilan Sejahtera ===
<!--Setelah kepulangan ke Indonesia, Irwan aktif dalam kepengurusan partai di tingkat pusat sebagai salah seorang ketua DPP sampai 2005. Dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan umum legislatif 1999]], Irwan terpilih sebagai anggota legislatif [[Dewan Perwakilan Rakyat|Dewan Perwakilan Rakyat]] dari daerah pemilihan Tanah Datar.{{sfn|Dilema|2003|pp=140}}
 
-->Jelang [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]], Irwan yang sejak awal mengarahkan dukungannya ke [[Amien Rais]] ditunjuk oleh partai untuk menjalin mitra koalisi dengan Amien. Irwan sekaligus mengemban misi memenangkan Amien Rais di Sumatera Barat. Amien mendapat dukungan mayoritas di Sumatera Barat, tetapi secara nasional kalah perolehan suara dan gagal masuk ke pemilihan presiden putaran kedua. Menjelang pemilihan presiden putaran kedua, Irwan meyakinkan PKS untuk mendukung [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Dalam pemerintahan, Irwan dan SBY telah menjalin hubungan dalam kapasitas Irwan sebagai Ketua Komisi VIII dan SBY sebagai Mentamben. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, SBY mendapat dukungan bulat 84,4% dari Sumatera Barat. Wakil presiden terpilih [[Jusuf Kalla]] menuturkan, SBY sempat mengharapkan Irwan turut memperkuat kabinet sebagai Menteri ESDM setelah pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, tetapi Irwan lebih memilih berkonsentrasi di DPR. "Ini memberikan kesan bagi saya bahwa saudara Irwan menjalankan tugas dengan baik apabila dipercayakan dan memegang amanah."<ref>{{cite web|title=Kiprah Seorang Asli Putra Minang|work=|archivedate=2016-03-06|date=21 Februari 2005|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160306205208/https://groups.yahoo.com/neo/groups/surau/conversations/topics/24880?var=0|url=https://groups.yahoo.com/neo/groups/surau/conversations/topics/24880?var=0|location=Jakarta|access-date=2014-09-07|dead-url=yes}}</ref>
-->Setelah [[Megawati Soekarnoputri]] dilantik sebagai presiden, PK meminta kesediaan [[Hamzah Haz]] dicalonkan sebagai wakil presiden, mendahului sikap resmi PPP. Dalam upaya memperoleh dukungan dari parlemen untuk mendukung Hamzah, Irwan melobi tokoh-tokoh kunci dari fraksinya seperti [[Amien Rais]], [[AM Fatwa]], dan [[Hatta Rajasa]]. Irwan bahkan mengancam akan keluar dari fraksi jika fraksi tidak mendukung Hamzah Haz. Bersamaan dengan naiknya Hamzah Haz, Megawati mengangkat beberapa anggota lintas fraksi sebagai menteri. Ia ditawari jabatan [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menristek]], tetapi atas pertimbangan partai ia menolak. Jabatan ini dialihkan ke [[Hatta Rajasa]], rekan satu fraksi dan satu komisi Irwan.
 
Dalam pemilihan pimpinan MPR, Irwan Prayitno berperan menaikkan [[Hidayat Nur Wahid]] menjadi Ketua MPR. Nama Irwan lebih dulu mengapung sebagai calon Ketua MPR,<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/87378/komposisi-pimpinan-mpr-masih-diperdebatkan|title=Komposisi Pimpinan MPR Masih Diperdebatkan|date=4 Oktober 2004|work=[[Liputan6.com]]|language=id}}</ref><ref>https://www.google.co.id/books/edition/Tempo/udsTAQAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=%22AM+Fatwa%22+%2B+irwan+prayitno&dq=%22AM+Fatwa%22+%2B+irwan+prayitno&printsec=frontcover</ref> tetapi Irwan menolak pencalonannya. Ia terlibat dalam penyusunan peraturan tata tertib MPR, mengusulkan calon yang tampil tidak secara individu tetapi secara paket dengan komposisi 2-2, dua dari DPR dan dua dari DPD. Koalisi tempat PK bergabung resmi mengusulkan paket Hidayat didampingi tiga orang calon wakil ketua, yaitu [[A.M. Fatwa|AM Fatwa]], [[Aksa Mahmud]], dan [[Mooryati Soedibyo]]. Saat itu, ia ditunjuk untuk memimpin lobi ke semua partai untuk mendukung Hidayat. Hidayat terpilih setelah mendapat 326 suara, berbeda dua angka dengan paket dari koalisi yang mengusulkan [[Sutjipto]].<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-219933/menang-tipis-hidayat-nurwahid-terpilih-sebagai-ketua-mpr-|title=Menang Tipis, Hidayat Nurwahid Terpilih Sebagai Ketua MPR|date=6 Oktober 2004|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
Jelang [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]], Irwan yang sejak awal mengarahkan dukungannya ke [[Amien Rais]] ditunjuk oleh partai untuk menjalin mitra koalisi dengan Amien. Irwan sekaligus mengemban misi memenangkan Amien Rais di Sumatera Barat. Amien mendapat dukungan mayoritas di Sumatera Barat, tetapi secara nasional kalah perolehan suara dan gagal masuk ke pemilihan presiden putaran kedua. Menjelang pemilihan presiden putaran kedua, Irwan meyakinkan PKS untuk mendukung [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Dalam pemerintahan, Irwan dan SBY telah menjalin hubungan dalam kapasitas Irwan sebagai Ketua Komisi VIII dan SBY sebagai Mentamben. Hasil rekapitulasi suara, SBY mendapat dukungan bulat 84,4% dari Sumatera Barat. Wakil presiden terpilih [[Jusuf Kalla]] menuturkan, SBY sempat mengharapkan Irwan turut memperkuat kabinet setelah pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, tetapi ia lebih memilih berkonsentrasi di DPR.<ref>{{cite web|title=Kiprah Seorang Asli Putra Minang|work=|archivedate=6 April 2005|date=21 Februari 2005|archiveurl=https://groups.yahoo.com/neo/groups/surau/conversations/topics/24880?var=0|url=https://groups.yahoo.com/neo/groups/surau/conversations/topics/24880?var=0|location=Jakarta}}</ref>
 
Dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|pemilihan umum 2009]], Irwan dan Refrizal terpilih kembali mewakili Sumatera Barat.<ref>{{cite web|title=Daftar Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Hasil Pemilu Tahun 2009|url=https://kpu.go.id/dmdocuments/DAFTAR_ANGGOTA_DPR_2009.pdf|work=[[Komisi Pemilihan Umum]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20210226183108/https://www.kpu.go.id/dmdocuments/DAFTAR_ANGGOTA_DPR_2009.pdf|archive-date=26 Februari 2021|dead-url=yes|accessdate=25 Desember 2020}}</ref> Irwan tak menyelesaikan periode ketiganya setelah maju sebagai Gubernur Sumatera Barat. Posisi yang ditinggalkannya diisi oleh [[Hermanto|Sidi Hermanto]].
Dalam pemilihan pimpinan MPR, Irwan Prayitno berperan menaikkan [[Hidayat Nur Wahid]] menjadi Ketua MPR. Nama Irwan lebih dulu mengapung sebagai calon Ketua MPR, tetapi Irwan menolak pencalonannya. Ia teribat dalam penyusunan peraturan tata tertib MPR, mengusulkan calon yang tampil tidak secara individu tetapi secara paket dengan komposisi 2-2, dua dari DPR dan dua dari DPD. Koalisi tempat PK bergabung resmi mengusulkan paket Hidayat didampingi tiga orang calon wakil ketua, yaitu AM Fatwa, Aksa Mahmud, dan Mooryati Soedibyo. Saat itu, ia ditunjuk untuk memimpin lobi ke semua partai untuk mendukung Hidayat. Hidayat terpilih setelah mendapat 326 suara, berbeda dua angka dengan paket dari koalisi yang mengusulkan [[Sutjipto]].
 
=== PencalonanGubernur gubernurSumatera Barat ===
[[Berkas:Irwan Prayatno rumah.jpg|thumb|260px|right|Irwan Prayitno, foto saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat. Irwan adalah salah satu [[Daftar gubernur di Indonesia|gubernur Indonesia]] termuda saat dilantik dalam usia 46 tahun]]
 
=== Pencalonan ===
Irwan Prayitno pernah maju sebagai calon Gubernur Sumatera Barat pada pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2005. Seiring dengan pencalonannya, ia meninggalkan jabatan kepartaian. Irwan maju didampingi [[Ikasuma Hamid]] dengan dukungan parlemen dari PKS dan [[Partai Bintang Reformasi]]. Ikasuma Hamid adalah mantan Bupati Tanah Datar dua periode. Irwan yang ketika itu berumur 41 tahun bersaing dengan [[Jeffrie Geovanie]] yang lebih muda empat tahun dan [[Gamawan Fauzi]] yang berumur 46 tahun. Dalam pemilihan yang diikuti lima kandidat calon, Irwan bersama pasangannya tercatat memperoleh 25,11% suara. Hasil rekapitulasi suara menunjukkan kemenangan Gamawan Fauzi, Irwan Prayitno di urutan kedua, dan Jeffrie Geovanie di urutan ketiga.<ref>Yonda Sisko. [http://news.detik.com/read/2005/06/27/225629/391234/10/gamawan-fauzi-raih-506-suara?nd771108bcj "Gamawan Fauzi Raih 50,6% Suara'"]. ''Detik''. 27 Juni 2005.</ref>
 
Irwan Prayitno pernah maju sebagai calon Gubernur Sumatera Barat pada [[pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2005]]. Seiring dengan pencalonannya, ia meninggalkan jabatan kepartaian. Irwan maju didampingi [[Ikasuma Hamid]] dengan dukungan parlemen dari PKS dan [[Partai Bintang Reformasi]]. Ikasuma Hamid adalah mantan [[Bupati Tanah Datar]] dua periode dan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat|DPRD Sumatera Barat]] petahana. Irwan yang ketika itu berumur 41 tahun bersaing dengan [[Jeffrie Geovanie]] yang lebih muda empat tahun dan [[Gamawan Fauzi]] yang berumur 46 tahun. Dalam pemilihan yang diikuti lima kandidat calon, Irwan bersama pasangannya tercatat memperoleh 25,11% suara. Hasil rekapitulasi suara menunjukkan kemenangan Gamawan Fauzi, Irwan Prayitno di urutan kedua, dan Jeffrie Geovanie di urutan ketiga.<ref>Yonda Sisko. [http://news.detik.com/read/2005/06/27/225629/391234/10/gamawan-fauzi-raih-506-suara?nd771108bcj "Gamawan Fauzi Raih 50,6% Suara'"]. ''Detik''. 27 Juni 2005.</ref>
Meski memperoleh suara di bawah gubernur terpilih Gamawan Fauzi, Irwan semula tidak berencana maju kembali dalam [[pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2010]].<ref name="marah"/> Ia mendadak dimintai DPP PKS untuk maju, dua hari sebelum hari terakhir pendaftaran.<ref>{{cite book|last=Harismanto|title=Irwan Prayitno Mengaku Kaget Diusung PKS|date=9 April 2010|url=http://www.tribunnews.com/election/2010/04/09/irwan-prayitno-mengaku-kaget-diusung-pks|work=Tribunnews}}</ref> Irwan mengaku sempat marah karena sebelumnya PKS telah menyiapkan kadernya yang [[DPRD Sumatera Barat|Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat]] [[Trinda Farhan Satria]]. Setelah beberapa kali penolakan, DPW PKS Sumatera Barat datang meminta langsung pada Irwan ke Jakarta. "Tetap saya tolak, karena partai waktu itu hanya memerintahkan saya menjadi dubes. Saya pindah ke Komisi I waktu itu untuk persiapan dubes," aku Irwan sebagaimana rilis berita KlikSumbar.<ref name="marah">{{cite book|title=Irwan Pernah Marah Dicalonkan Jadi Gubernur|work=KlikSumbar|date=25 Juli 2011| url=http://kliksumbar.com/berita-1268-lebih-dekat-1-irwan-pernah-marah-dicalonkan-jadi-gubernur.html}}</ref>
 
Meski memperoleh suara di bawah gubernur terpilih Gamawan Fauzi, Irwan semula tidak berencana maju kembali dalam [[pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2010]].<ref name="marah"/> Ia mendadak dimintai DPP PKS untuk maju, dua hari sebelum hari terakhir pendaftaran.<ref>{{Cite news|title=Irwan Prayitno Mengaku Kaget Diusung PKS|date=9 April 2010|url=http://www.tribunnews.com/election/2010/04/09/irwan-prayitno-mengaku-kaget-diusung-pks|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|last=Harismanto|language=id|editor-last=Harismanto}}</ref> Irwan mengaku sempat marah karena sebelumnya PKS telah menyiapkan kadernya yang [[DPRD Sumatera Barat|Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat]] [[Trinda Farhan Satria]]. Setelah beberapa kali penolakan, DPW PKS Sumatera Barat datang meminta langsung pada Irwan ke Jakarta. "Tetap saya tolak, karena partai waktu itu hanya memerintahkan saya menjadi dubes. Saya pindah ke Komisi I waktu itu untuk persiapan dubes," aku Irwan sebagaimana rilis berita KlikSumbar.<ref name="marah">{{cite book|title=Irwan Pernah Marah Dicalonkan Jadi Gubernur|work=KlikSumbar|date=25 Juli 2011|url=http://kliksumbar.com/berita-1268-lebih-dekat-1-irwan-pernah-marah-dicalonkan-jadi-gubernur.html|access-date=20 April 2014|archive-date=21 April 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20140421050437/http://kliksumbar.com/berita-1268-lebih-dekat-1-irwan-pernah-marah-dicalonkan-jadi-gubernur.html|dead-url=yes}}</ref>
Sebelumnya, PKS berencana mengusung Trinda Farhan Satria dan telah gencar menyosialisasikan sebagai calon wakil gubernur, tetapi urung karena tak kunjung mendapatkan mitra koalisi. Irwan akhirnya menyatakan maju dalam pemilihan sebagai calon Gubernur Sumatera Barat setelah DPP PKS meminta kesediaannya dicalonkan kembali. Dengan dukungan PKS, PBR, dan [[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]], Irwan maju bersama pasangannya [[Muslim Kasim]] yang mantan Bupati Padang Pariaman dua periode.<ref name="50menit"/> Irwan yang tiba di Padang pada sore hari terakhir pendaftaran, 8 April 2010, bersama Muslim mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, 50 menit jelang berakhirnya masa pendaftaran.<ref name="50menit">{{cite book|last=Febrianti|title=Irwan Prayitno Daftar Jadi Calon Gubernur 50 Menit sebelum Ditutup|date=9 April 2010|url=http://www.tempo.co/read/news/2010/04/09/058239080/Irwan-Prayitno-Daftar-Jadi-Calon-Gubernur-50-Menit-sebelum-Ditutup%20|work=Tempo}}</ref> Dalam pemilihan umum 2010, Irwan bersaing bersama [[Ediwarman|Prof. Dr. Ediwarman, MHum]] dan [[Marlis Rahman|Prof. Dr. H. Marlis Rahman, MSc]] yang berlatar akademisi, [[Fauzi Bahar|Dr. Fauzi Bahar, MSi]] yang ketika itu [[Wali Kota Padang]], dan seorang ekonom [[Endang Irzal|Endang Irzal, MBA]].
 
Sebelumnya, PKS berencana mengusung Trinda Farhan Satria dan telah gencar menyosialisasikan sebagai calon wakil gubernur, tetapi urung karena tak kunjung mendapatkan mitra koalisi. Irwan akhirnya menyatakan maju dalam pemilihan sebagai calon Gubernur Sumatera Barat setelah DPP PKS meminta kesediaannya dicalonkan kembali. Dengan dukungan PKS, PBR, dan [[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]], Irwan maju bersama pasangannya [[Muslim Kasim]] yang mantan Bupati Padang Pariaman dua periode.<ref name="50menit"/> Irwan yang tiba di Padang pada sore hari terakhir pendaftaran, 8 April 2010, bersama Muslim mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, 50 menit jelang berakhirnya masa pendaftaran.<ref name="50menit">{{Cite news|author=Febrianti|title=Irwan Prayitno Daftar Jadi Calon Gubernur 50 Menit sebelum Ditutup|date=9 April 2010|url=https://nasional.tempo.co/read/239080/irwan-prayitno-daftar-jadi-calon-gubernur-50-menit-sebelum-ditutup|work=[[Tempo.co]]|language=id}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dalam pemilihan umum 2010, Irwan bersaing bersama [[Ediwarman]] dan [[Marlis Rahman]] yang berlatar akademisi, [[Fauzi Bahar]] yang ketika itu [[Wali Kota Padang]], dan seorang ekonom [[Endang Irzal]].
Irwan resmi ditetapkan sebagai gubernur terpilih setelah meraup 32,44% suara.<ref>[http://news.detik.com/read/2010/07/12/191216/1397863/10/irwan-prayitno-muslim-kasim-menangi-pilkada-sumbar "Irwan Prayitno-Muslim Kasim Menangi Pilkada Sumbar"]. ''Detik''. 12 Juli 2010.</ref> Ia tercatat sebagai Gubernur Sumatera Barat pertama yang berasal dari partai politik. Bersama wakilnya Muslim Kasim, Irwan dilantik sebagai Gubernur Sumatera Barat pada Minggu, 15 Agustus 2010 oleh [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Gamawan Fauzi]] atas nama Presiden RI. Pelantikan berlangsung di bekas ruangan garasi mobil [[DPRD Sumatera Barat]] karena gedung utama rusak berat akibat gempa.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2010/08/15/179271319/Pagi-Ini-Gubernur-Sumatera-Barat-Dilantik-di-Garasi-Dewan "Pagi Ini Gubernur Sumatera Barat Dilantik di Garasi Dewan"]. ''Tempo''. 15 Agustus 2010.</ref>
 
Irwan resmi ditetapkan sebagai gubernur terpilih setelah meraup 32,44% suara.<ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/read/2010/07/12/191216/1397863/10/irwan-prayitno-muslim-kasim-menangi-pilkada-sumbar|title=Irwan Prayitno-Muslim Kasim Menangi Pilkada Sumbar|work=[[Detik.com|detikcom]]|date=12 Juli 2010}}</ref> Ia tercatat sebagai Gubernur Sumatera Barat pertama yang berasal dari partai politik. Bersama wakilnya Muslim Kasim, Irwan dilantik sebagai Gubernur Sumatera Barat pada Minggu, 15 Agustus 2010 oleh [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Gamawan Fauzi]] atas nama Presiden RI. Pelantikan berlangsung di bekas ruangan garasi mobil [[DPRD Sumatera Barat]] karena gedung utama rusak berat akibat gempa.<ref>{{Cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2010/08/15/179271319/Pagi-Ini-Gubernur-Sumatra-Barat-Dilantik-di-Garasi-Dewan|title=Pagi Ini Gubernur Sumatera Barat Dilantik di Garasi Dewan|work=[[Tempo.co]]|date=15 Agustus 2010|language=id}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Gubernur Sumatera Barat ==
 
=== Periode pertama ===
[[Berkas:Rumah Gubernur Sumbar.JPG|jmpl|260px|ka|[[Gubernuran Sumatera Barat|Gubernuran]] di [[Jalan Sudirman, Padang]], rumah dinas sekaligus tempat berkantor Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.]]
Irwan dilantik sebagai gubernur pada 15 Agustus 2010, kurang dari sebelas bulan setelah gempa bumi mengguncang Sumatera Barat. Pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih berlangsung di ruang garasi [[DPRD Sumatera Barat]]. Menjalani periode pertama, Irwan memimpin penataan provinsi yang porak-poranda pasca-bencana.<ref>{{cite news|Url=https://economy.okezone.com/read/2011/09/07/20/499853/pertumbuhan-ekonomi-di-sumbar-naik-6-7|title=Pertumbuhan Ekonomi di Sumbar Naik 6,7%|author=Rus Akbar|title=[[Okezone.com]]||date=7 September 2011}}</ref> Melalui kebijakan Irwan, rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap rumah penduduk dan fasilitas publik mendapat prioritas dari pembangunan gedung pemerintahan.<ref>{{Cite news|title=Pengingat Gempa 2009, Gubernur Sumbar Biarkan Masjid di Rumdin Tak Dibangun|url=https://daerah.sindonews.com/berita/1411878/174/pengingat-gempa-2009-gubernur-sumbar-biarkan-masjid-di-rumdin-tak-dibangun|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2021-11-12}}</ref> Pada 2011, [[Badan Nasional Penanggulangan Bencana]] (BNPB) memberikan penghargaan "terbaik" atas pelaksanaan tanggap darurat yang dilakukan pemerintah provinsi.<ref name="terbaik">{{cite web|date=28 Maret 2011|title=BPBD Sumbar Terbaik Se-Indonesia|url=http://tentanggubernursumbar.blogspot.co.id/2011/03/bpbd-sumbar-terbaik-di-indonesia.html|work=Harian Singgalang|archiveurl=http://tentanggubernursumbar.blogspot.co.id/2011/03/bpbd-sumbar-terbaik-di-indonesia.html|archivedate=28 Maret 2011}}</ref> Tiga tahun setelah bencana, sebanyak 197.636 rumah penduduk yang rusak telah direhabilitasi dan direkonstruksi sehingga, BNPB pada 2013 memberikan penghargaan rehabilitasi dan rekonstruksi "tercepat" kepada pemerintah provinsi.<ref>{{cite web|publisher=Pemerintah Provinsi Sumatera Barat|url=http://www.sumbarprov.go.id/details/news/3216|title=Hikmah Pasca-Gempa|archiveurl=|archivedate=|dead-url=yes}}. 17 September 2014.</ref>
 
Selama periode pertama kepemimpinannya, Irwan menjadikan rumah dinasnya sebagai kantor. Irwan mengaku, pasca-gempa banyak SKPD berkantor sementara di ruang darurat dan bertumpuk pada satu ruangan. Saat kantor baru untuk gubernur siap ditempati pada akhir 2013, Irwan mengalihkan penggunaannya untuk SKPD yang masih berdesak-desakan berkantor di aula Gubernuran. Pembangunan gedung pemerintahan baru dimulai pada 2013, sementara perbaikan [[Rumah Bagonjong|kantor gubernur lama]] menyusul pada akhir 2014. Saat memasuki periode kedua menjabat gubernur, Irwan masih belum menempati kantor resmi, menunggu retrofit kantor gubernur lama selesai.<ref name="meja"/>
Harian lokal ''[[Padang Ekspres]]'' dalam edisinya 15 Agustus 2014 mendaftarkan sedikitnya 137 penghargaan yang diraih atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat empat tahun terakhir. Sejumlah penghargaan untuk tahun 2013 diserahkan terpisah sepanjang semester pertama 2014. Pada 13 Mei 2014, Sumatera Barat menerima [[Opini Badan Pemeriksa Keuangan|opini Wajar Tanpa Pengecualian]] (WTP) dari [[Badan Pemeriksa Keuangan|BPK]] terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Sumatera Barat 2013.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/06/18/058586089/Jawa-Barat-Dapat-Opini-WTP-dengan-Catatan "Jawa Barat Dapat Opini WTP dengan Catatan"]. ''Tempo''. 16 Juni 2014.</ref> Ini adalah untuk kali kedua setelah LKPD tahun sebelumnya mendapat opini serupa. Pada 24 Februari 2014, pemeintah menyerahkan penghargaan [[Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran]]. Dengan prediket memuaskan tiga, capaian realisasi keuangan Sumatera Barat menduduki peringkat ke-6 nasional.<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/2014361/12-pengguna-anggaran-pemerintah-paling-terbaik-sepanjang-2013 "12 Pengguna Anggaran Pemerintah Paling Terbaik Sepanjang 2013"]. ''Liputan6''. 24 Februari 2014.</ref> Dalam pelaksanaan APBD 2013, realisasi anggaran mencapai 98,92% dari target Rp3,182 triliun, sementara serapan PAD melebihi target, 102,42% yaitu Rp1,366 triliun dari target Rp1,334 triliun.<ref>[http://www.antarasumbar.com/berita/provinsi/d/1/361952/realisasi-pad-sumbar-2013-lampaui-target.html "Realisasi PAD Sumbar 2013 Lampaui Target"]. ''ANTARA''. 19 Agustus 2014.</ref><ref>[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/483885-ini-kementerian--lembaga--dan-daerah-terbaik-kelola-anggaran-2013 "Ini Kementerian, Lembaga, dan Daerah Terbaik Kelola Anggaran 2013"]. ''VIVAnews''. 24 Februari 2014.</ref>
 
Harian lokal ''[[Padang Ekspres]]'' dalam edisinya 15 Agustus 2014 mendaftarkan sedikitnya 137 penghargaan yang diraih atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat empat tahun terakhir. Sejumlah penghargaan untuk tahun 2013 diserahkan terpisah sepanjang semester pertama 2014. Pada 13 Mei 2014, Sumatera Barat menerima [[Opini Badan Pemeriksa Keuangan|opini Wajar Tanpa Pengecualian]] (WTP) dari [[Badan Pemeriksa Keuangan|BPK]] terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Sumatera Barat 2013.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/06/18/058586089/Jawa-Barat-Dapat-Opini-WTP-dengan-Catatan "Jawa Barat Dapat Opini WTP dengan Catatan"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141213183224/http://www.tempo.co/read/news/2014/06/18/058586089/Jawa-Barat-Dapat-Opini-WTP-dengan-Catatan |date=2014-12-13 }}. ''Tempo''. 16 Juni 2014.</ref> Ini adalah untuk kali kedua setelah LKPD tahun sebelumnya mendapat opini serupa. Pada 24 Februari 2014, pemerintah menyerahkan penghargaan [[Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran]]. Dengan predikat memuaskan tiga, capaian realisasi keuangan Sumatera Barat menduduki peringkat ke-6 nasional.<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/2014361/12-pengguna-anggaran-pemerintah-paling-terbaik-sepanjang-2013 "12 Pengguna Anggaran Pemerintah Paling Terbaik Sepanjang 2013"]. ''Liputan6''. 24 Februari 2014.</ref> Dalam pelaksanaan APBD 2013, realisasi anggaran mencapai 98,92% dari target Rp3,182 triliun, sementara serapan PAD melebihi target, 102,42% yaitu Rp1,366 triliun dari target Rp1,334 triliun.<ref>[http://www.antarasumbar.com/berita/provinsi/d/1/361952/realisasi-pad-sumbar-2013-lampaui-target.html "Realisasi PAD Sumbar 2013 Lampaui Target"]. ''ANTARA''. 19 Agustus 2014.</ref><ref>[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/483885-ini-kementerian--lembaga--dan-daerah-terbaik-kelola-anggaran-2013 "Ini Kementerian, Lembaga, dan Daerah Terbaik Kelola Anggaran 2013"]. ''VIVAnews''. 24 Februari 2014.</ref>
Dalam bidang infrstruktur, Menteri PU [[Djoko Kirmanto]] pernah mengatakan infrastuktur di Sumatera Barat terbaik dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Data tahun 2013 mengungkapkan kemantapan jalan nasional menyentuh angka 95,32%, capaian layanan air minum mencapai 62,52%, dan jangkauan layanan sanitasi permukiman 45,58%.<ref>[http://posmetropadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=9958&Itemid=70 "Pemprov Raih Tropi Keciptakaryaan Kementerian PU"]. 8 April 2014.</ref> Dari [[Kementerian Sosial Indonesia|Kementerian Sosial]], Sumatera Barat menerima penghargaan Piagam Kesetiakawanan Sosial atas implementasi program penyelenggaraan kesejahteraan sosial pada 7 Maret 2014. Presentase angka kemiskinan terus terun sejak 2010 dari angka 9,5% menjadi 7,5% pada 2013. Angka [[Indeks Pembangunan Manusia]] provinsi adalah 74,70 atau menduduki peringkat ke-9 nasional. Dari [[Kementerian Perindustrian Republik Indonesia|Kementerian Perindustrian]], pemerintah menyerahkan penghargaan peringkat kedua nasional dalam peningkatan penggunaan produksi dalam negeri pada Oktober 2014.<ref>[http://hariansinggalang.co.id/sumbar-peroleh-anugerah-cinta-karya-bangsa-2014/ "Sumbar Peroleh Anugerah Cinta Karya Bangsa 2014"]. ''Harian Singgalang''. 20 Oktober 2014.</ref>
 
[[Berkas:Kelok 9-1.jpg|jmpl|kiri|260px|[[Kelok 9|Jembatan layang Kelok 9]], diresmikan penggunaannya oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada Oktober 2013]]
Pada 18 Juli 2014, Sumatera Barat mendapat predikat terbaik nasional dengan nilai tertinggi dalam kepatuhan terhadap UU Nomor 25 tahun 2009 tentang "Pelayanan Publik" dari [[Ombudsman Republik Indonesia|Ombudsman RI]]. Penghargaan diterima Gubernur Irwan Prayitno dari Menko Polhukam [[Djoko Suyanto]] di Jakarta. Ketua Ombudsman [[Danang Girindrawardana]] telah menyampaikan hasil penilaian saat menemui Irwan di Gubernuran pada 15 Mei 2014. Irwan selaku kepala daerah dinilai memiliki respon dan komitmen mewujudkan kebutuhan dan sistem pelayanan publik sesuai UU. Sebelumnya, [[Badan Kepegawaian Negara]] memasukkan Sumatera Barat sebagai provinsi terbaik dalam pelaksanaan penerimaan CPNS 2013 dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/31644-sumbar-rangking-pertama-progres-pelayanan-publik "Sumbar Rangking Pertama Progres Pelayanan Publik"]. ''Harian Haluan''. 17 Mei 2014.</ref><ref>[http://hariansinggalang.co.id/sumbar-terbaik-nasional-dalam-pelayanan-publik/ "Sumbar Terbaik Nasional dalam Pelayanan Publik"]. ''Harian Singgalang''. 21 Juli 2014.</ref>
Dalam bidang infrastruktur, Menteri PU [[Djoko Kirmanto]] pernah mengatakan infrastuktur di Sumatera Barat terbaik dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Data tahun 2013 mengungkapkan kemantapan jalan nasional menyentuh angka 95,32%, capaian layanan air minum mencapai 62,52%, dan jangkauan layanan sanitasi permukiman 45,58%.<ref>[http://posmetropadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=9958&Itemid=70 "Pemprov Raih Tropi Keciptakaryaan Kementerian PU"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140826120205/http://posmetropadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=9958&Itemid=70 |date=2014-08-26 }}. 8 April 2014.</ref> Dari [[Kementerian Sosial Indonesia|Kementerian Sosial]], Sumatera Barat menerima penghargaan Piagam Kesetiakawanan Sosial atas implementasi program penyelenggaraan kesejahteraan sosial pada 7 Maret 2014. Presentase angka kemiskinan terus terun sejak 2010 dari angka 9,5% menjadi 7,5% pada 2013. Angka [[Indeks Pembangunan Manusia]] provinsi adalah 74,70 atau menduduki peringkat ke-9 nasional. Dari [[Kementerian Perindustrian Republik Indonesia|Kementerian Perindustrian]], pemerintah menyerahkan penghargaan peringkat kedua nasional dalam peningkatan penggunaan produksi dalam negeri pada Oktober 2014.<ref>[http://hariansinggalang.co.id/sumbar-peroleh-anugerah-cinta-karya-bangsa-2014/ "Sumbar Peroleh Anugerah Cinta Karya Bangsa 2014"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141021105407/http://hariansinggalang.co.id/sumbar-peroleh-anugerah-cinta-karya-bangsa-2014/ |date=2014-10-21 }}. ''Harian Singgalang''. 20 Oktober 2014.</ref>
 
Pada 18 Juli 2014, Sumatera Barat mendapat predikat terbaik nasional dengan nilai tertinggi dalam kepatuhan terhadap UU Nomor 25 tahun 2009 tentang "Pelayanan Publik" dari [[Ombudsman Republik Indonesia|Ombudsman RI]]. Penghargaan diterima Gubernur Irwan Prayitno dari Menko Polhukam [[Djoko Suyanto]] di Jakarta. Ketua Ombudsman [[Danang Girindrawardana]] telah menyampaikan hasil penilaian saat menemui Irwan di Gubernuran pada 15 Mei 2014. Irwan selaku kepala daerah dinilai memiliki respon dan komitmen mewujudkan kebutuhan dan sistem pelayanan publik sesuai UU. Sebelumnya, [[Badan Kepegawaian Negara]] memasukkan Sumatera Barat sebagai provinsi terbaik dalam pelaksanaan penerimaan CPNS 2013 dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/31644-sumbar-rangking-pertama-progres-pelayanan-publik "Sumbar Rangking Pertama Progres Pelayanan Publik"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924024949/http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/31644-sumbar-rangking-pertama-progres-pelayanan-publik |date=2015-09-24 }}. ''Harian Haluan''. 17 Mei 2014.</ref><ref>[http://hariansinggalang.co.id/sumbar-terbaik-nasional-dalam-pelayanan-publik/ "Sumbar Terbaik Nasional dalam Pelayanan Publik"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140826115931/http://hariansinggalang.co.id/sumbar-terbaik-nasional-dalam-pelayanan-publik/ |date=2014-08-26 }}. ''Harian Singgalang''. 21 Juli 2014.</ref>
Dari [[Kementerian Pariwisata Indonesia|Kementerian Pariwisata]], Sumatera Barat menerima penghargaan tertinggi di bidang kepariwisataan The Most Improved Travel Culb Tourism Award pada 20 November 2014. Sebelumnya, Sumatera Barat meraih salah satu kategori penghargaan National Procurement Award 2014 dari [[Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia|Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional]] atas peran LPSE provinsi.<ref>[http://www.koran.padek.co/read/detail/12130 "Sumbar Raih National Procurement Award 2014"]. ''Padang Ekspres.''</ref> Pada 8 Desember 2014, [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah]] [[Anies Baswedan]] memberikan penghargaan Inklusif Award 2014 atas implementasi pendidikan inklusif di daerah-daerah Sumatera Barat.<ref>[http://irwan-prayitno.com/2014/12/sumbar-raih-inklusif-award/ "Sumbar Raih Inklusif Award"]. ''Padang Ekspres.''</ref> Pada 10 Desember, Menteri Perdagangan [[Rachmat Gobel]] menyerahkan piagam penghargaan atas peran serta Smatera Barat dalam mendukung kegiatan Pembentukan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur.<ref>[http://hariansinggalang.co.id/sumbar-dapat-penghargaan-daerah-tertib-ukur/ "Sumbar Dapat Penghargaan Daerah Tertib Ukur"]. ''Harian Singgalang.''</ref>
 
Dari [[Kementerian Pariwisata Indonesia|Kementerian Pariwisata]], Sumatera Barat menerima penghargaan tertinggi di bidang kepariwisataan The Most Improved Travel Culb Tourism Award pada 20 November 2014. Sebelumnya, Sumatera Barat meraih salah satu kategori penghargaan National Procurement Award 2014 dari [[Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia|Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional]] atas peran LPSE provinsi.<ref>[http://www.koran.padek.co/read/detail/12130 "Sumbar Raih National Procurement Award 2014"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220121162258/http://www.koran.padek.co/read/detail/12130 |date=2022-01-21 }}. ''Padang Ekspres.''</ref> Pada 8 Desember 2014, [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah]] [[Anies Baswedan]] memberikan penghargaan Inklusif Award 2014 atas implementasi pendidikan inklusif di daerah-daerah Sumatera Barat.<ref>[http://irwan-prayitno.com/2014/12/sumbar-raih-inklusif-award/ "Sumbar Raih Inklusif Award"]. ''Padang Ekspres.''</ref> Pada 10 Desember, Menteri Perdagangan [[Rachmat Gobel]] menyerahkan piagam penghargaan atas peran serta Smatera Barat dalam mendukung kegiatan Pembentukan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur.<ref>[http://hariansinggalang.co.id/sumbar-dapat-penghargaan-daerah-tertib-ukur/ "Sumbar Dapat Penghargaan Daerah Tertib Ukur"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141213185730/http://hariansinggalang.co.id/sumbar-dapat-penghargaan-daerah-tertib-ukur/ |date=2014-12-13 }}. ''Harian Singgalang.''</ref>
[[Berkas:Kelok 9-1.jpg|thumb|right|260px|[[Kelok 9|Jembatan layang Kelok 9]], diresmikan penggunaannya oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada Oktober 2013]]
 
Selaku gubernur, Irwan berperan meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan anggaran. Dalam rapat koordinasi kepala daerah se-Sumatera Barat pada 3 Maret 2014, mengapung permintaan anggaran Rp8,8 triliun kepada pemerintah pusat untuk pelaksanaan pembangunan prioritas di Sumatera Barat. Setelah rapat ber­sama [[Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia|Kementerian PU]] pada 6 Mei 2014, Menteri PU [[Djoko Kirmanto]] menyetujui alokasi anggaran untuk percepatan pembangunan infrastruktur. Melalui Kementerian PU, pemerintah mengucurkan sebesar Rp3 triliun selama tiga tahun anggaran 2014–2016 untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat.<ref>{{cite web|title=Sumbar Diberi Anggaran Infrastruktur Rp3 Triliun|work=Padang Ekspres|archivedate=|date=7 Mei 2014|archiveurl=|url=}}</ref><ref>Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. [http://sumbarprov.go.id/images/Dinas_Prasjaltarkim/CCF04292014_0005.pdf "Panjang Jalan Provinsi di Kabupaten dan Kota Menurut Jenis Permukiman Jalan di Sumatera Barat"].</ref>
[[Berkas:PLTP Muara Laboh Tahap Satu Beroperasi.jpg|jmpl|280x280px|[[Pembangkit listrik tenaga panas bumi|Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi]] (PLTP) di Muara Labuh, Solok Selatan, Sumatera Barat]]
Selain menerima sejumlah penghargaan penghargaan untuk provinsi, Irwan mendapatkan penghargaan oleh negara selaku kepala daerah. Pada 12 Oktober 2012, Irwan menerima penghargaan Prabawa dari [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral]] atas perhatian dan komitmennya dalam pengembangan potensi EBT.<ref name="Prabawa">[http://www.antaranews.com/berita/334430/gubernur-sumbar-raih-penghargaan-energi-prabawa "Gubernur Sumbar Raih Penghargaan Energi Prabawa"]. ''ANTARA''. 21 September 2012.</ref><ref>[http://www.padangekspres.co.id/berita/35901/sumbar-raih-penghargaan-dari-3-kementrian.html "Sumbar Raih Penghargaan dari 3 Kementrian"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140812203016/http://www.padangekspres.co.id/berita/35901/sumbar-raih-penghargaan-dari-3-kementrian.html |date=2014-08-12 }}. ''Padang Ekspres''. 15 Oktober 2012.</ref> Pernah menangani masalah energi dan sumber daya mineral saat di DPR, Irwan menaruh perhatian terhadap pengembangan [[Energi terbarukan|energi baru terbarukan]] sebagai sumber energi alternatif bagi pembangunan listrik di Sumatera Barat. Dalam upaya percepatan pemberdayaan energi panas bumi, ia selaku kepala daerah menjalin kerja sama dengan beberapa negara untuk mendatangkan investor, memfasilitasi inventarisasi potensi EBT, penelitian, dan promosi.<ref name="Prabawa" /> Selain mengantar kebijakan pemanfaatan EBT kepada [[DPRD Sumatera Barat|legislatif Sumatera Barat]], ia mendorong kepala daerah mengembangkan EBT secara otonom. Saat ini, Sumatera Barat memiliki unit pelayanan terpadu satu pintu untuk mempermudah perizinan investasi.<ref>[http://padangmedia.com/17-Berita/79661-Kantor-Pelayanan-Terpadu-Satu-Pintu-Perluas-Pelayanan-Publik.html "Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perluas Pelayanan Publik"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140812211338/http://padangmedia.com/17-Berita/79661-Kantor-Pelayanan-Terpadu-Satu-Pintu-Perluas-Pelayanan-Publik.html |date=2014-08-12 }}. ''Padangmedia.com''. 5 Maret 2013.</ref> Berkaitan dengan pengelolaan panas bumi, Sumatera Barat memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2012, diikuti payung hukum penyediaan tenaga listrik dalam Perda Nomor 2 tahun 2013.<ref>[http://irwan-prayitno.com/2013/05/sumbar-menjadi-lumbung-energi-hijau/ "Sumbar Menjadi Lumbung Energi Hijau"]. ''Singgalang''. 13 Mei 2013.</ref>{{efn|Berada di jalur gunung berapi aktif dengan topografi berbukit tempat hulu sejumlah sungai, Sumatera Barat memiliki potensi energi panas bumi, sumber tenaga air, dan energi surya sekaligus karena letaknya menghadap samudera di bawah lintasan garis khatulistiwa. Data dari Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral pada 2013 mengungkap, terdapat potensi panas bumi dengan perkiraan 1.656 Megawatt di Sumatera Barat yang tersebar di 16 titik. Lima di antaranya sedang diuji sementara satu titik tengah memasuki pengerjaan eksplorasi di [[Kabupaten Solok Selatan]].<ref>[http://m.energitoday.com/2013/05/08/sumbar-miliki-potensi-panas-bumi-1-685-mw-di-16-titik/ "Sumbar Miliki Potensi Panas Bumi 1.685 MW di 16 Titik"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140826115739/http://m.energitoday.com/2013/05/08/sumbar-miliki-potensi-panas-bumi-1-685-mw-di-16-titik/ |date=2014-08-26 }}. Okezone. 18 Mei 2013.</ref> Secara khusus, energi tenaga ombak dan angin diberdayakan di daerah [[Kepulauan Mentawai]] melalui kerja sama dengan Jerman.<ref>[http://bkpmp.sumbarprov.go.id/peluang-investasi/potensi-panas-bumi-geothermal/ "Potensi Panas Bumi (Geothermal)"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140817210521/http://bkpmp.sumbarprov.go.id/peluang-investasi/potensi-panas-bumi-geothermal/ |date=2014-08-17 }}. BKPMP Sumatera Barat.</ref>}}
 
Pada 29 November 2013, Irwan menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, penghargaan tertinggi dari Dewan Ketahanan Pangan Nasional.<ref>[http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/191-teras-sumbar/prestasi-daerah/1870-gubernur-sumaterat-irwan-prayitno-mendapat-penghargaan-adhikarya-pangan-nusantara-apn.html "Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno Mendapat Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN)"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140701171331/http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/191-teras-sumbar/prestasi-daerah/1870-gubernur-sumaterat-irwan-prayitno-mendapat-penghargaan-adhikarya-pangan-nusantara-apn.html |date=2014-07-01 }}. 6 Desember 2013.</ref> Dalam mencapai ketahanan pangan, beberapa program-program yang dijalankan Irwan di antaranya peningkatkan jam kerja petani dengan menambah cabang usaha. Keberagaman pangan Sumatera Barat mencatatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang mencapai 77,50.<ref>[http://infopublik.org/read/58660/keberagaman-pangan-sumbar-kantongi-skor-pph-di-atas-skor-nasional.html "Keberagaman Pangan Sumbar Kantongi Skor PPH di Atas Skor Nasional"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160312202002/http://infopublik.org/read/58660/keberagaman-pangan-sumbar-kantongi-skor-pph-di-atas-skor-nasional.html |date=2016-03-12 }}. 2 November 2013.</ref> Dari Perpustakaan Nasional, Irwan meraih penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka pada 29 Oktober 2013. Ia dianggap memberikan porsi lebih terhadap minat baca, melalui upayanya mencarikan gedung pengganti perpustakaan daerah yang hancur pascagempa.<ref>[http://www.sumbaronline.com/berita-17272-gubernur-raih-penghargaan-nugra-jasadarma-pustaloka-2013.html "Gubernur Raih Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2013"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201105043107/http://www.sumbaronline.com/berita-17272-gubernur-raih-penghargaan-nugra-jasadarma-pustaloka-2013.html |date=2020-11-05 }}. 4 November 2013.</ref> Pada 27 November 2013, Irwan menerima penghargaan dari Menteri Perdagangan [[Gita Wirjawan]] selaku kepala daerah atas perhatian dan kepedulian terhadap perlindungan konsumen.<ref>Dinas Perindustrian dan Perdagangan. [http://dinperindag.jatengprov.go.id/berita-penghargaan-daerah-peduli-konsumen-tahun-2013.html "Penghargaan Daerah Peduli Konsumen 2013"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140811165211/http://dinperindag.jatengprov.go.id/berita-penghargaan-daerah-peduli-konsumen-tahun-2013.html |date=2014-08-11 }}. 28 November 2013.</ref> Pada pengujung tahun 2014, [[Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia|Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan]] menetapkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2014 kepada Gubernur Sumatera Barat.<ref>[http://www.tabloidbijak.com/2014/12/gubernur-sumbar-dapat-penghargaan.html "Gubernur Sumbar Dapat Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305233747/http://www.tabloidbijak.com/2014/12/gubernur-sumbar-dapat-penghargaan.html |date=2016-03-05 }}.</ref>
Selain menerima sejumlah penghargaan penghargaan untuk provinsi, Irwan mendapatkan penghargaan oleh negara selaku kepala daerah. Pada 12 Oktober 2012, Irwan menerima penghargaan Prabawa dari [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral]] atas perhatian dan komitmennya dalam pengembangan potensi EBT.<ref name="Prabawa">[http://www.antaranews.com/berita/334430/gubernur-sumbar-raih-penghargaan-energi-prabawa "Gubernur Sumbar Raih Penghargaan Energi Prabawa"]. ''ANTARA''. 21 September 2012.</ref><ref>[http://www.padangekspres.co.id/berita/35901/sumbar-raih-penghargaan-dari-3-kementrian.html "Sumbar Raih Penghargaan dari 3 Kementrian"]. ''Padang Ekspres''. 15 Oktober 2012.</ref> Pernah menangani masalah energi dan sumber daya mineral saat di DPR, Irwan menaruh perhatian terhadap pengembangan [[Energi terbarukan|energi baru terbarukan]] sebagai sumber energi alternatif bagi pembangunan listrik di Sumatera Barat. Dalam upaya percepatan pemberdayaan energi panas bumi, ia selaku kepala daerah menjalin kerja sama dengan beberapa negara untuk mendatangkan investor, memfasilitasi inventarisasi potensi EBT, penelitian, dan promosi.<ref name="Prabawa"/> Selain mengantar kebijakan pemanfaatan EBT kepada [[DPRD Sumatera Barat|legislatif Sumatera Barat]], ia mendorong kepala daerah mengembangkan EBT secara otonom. Saat ini, Sumatera Barat memiliki unit pelayanan terpadu satu pintu untuk mempermudah perizinan investasi.<ref>[http://padangmedia.com/17-Berita/79661-Kantor-Pelayanan-Terpadu-Satu-Pintu-Perluas-Pelayanan-Publik.html "Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perluas Pelayanan Publik"]. ''Padangmedia.com''. 5 Maret 2013.</ref> Berkaitan dengan pengelolaan panas bumi, Sumatera Barat memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2012, diikuti payung hukum penyediaan tenaga listrik dalam Perda Nomor 2 tahun 2013.<ref>[http://irwan-prayitno.com/2013/05/sumbar-menjadi-lumbung-energi-hijau/ "Sumbar Menjadi Lumbung Energi Hijau"]. ''Singgalang''. 13 Mei 2013.</ref>{{efn|Berada di jalur gunung berapi aktif dengan topografi berbukit tempat hulu sejumlah sungai, Sumatera Barat memiliki potensi energi panas bumi, sumber tenaga air, dan energi surya sekaligus karena letaknya menghadap samudera di bawah lintasan garis khatulistiwa. Data dari Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral pada 2013 mengungkap, terdapat potensi panas bumi dengan perkiraan 1.656 Megawatt di Sumatera Barat yang tersebar di 16 titik. Lima di antaranya sedang diuji sementara satu titik tengah memasuki pengerjaan eksplorasi di [[Kabupaten Solok Selatan]].<ref>[http://m.energitoday.com/2013/05/08/sumbar-miliki-potensi-panas-bumi-1-685-mw-di-16-titik/ "Sumbar Miliki Potensi Panas Bumi 1.685 MW di 16 Titik"]. Okezone. 18 Mei 2013.</ref> Secara khusus, energi tenaga ombak dan angin diberdayakan di daerah [[Kepulauan Mentawai]] melalui kerja sama dengan Jerman.<ref>[http://bkpmp.sumbarprov.go.id/peluang-investasi/potensi-panas-bumi-geothermal/ "Potensi Panas Bumi (Geothermal)"]. BKPMP Sumatera Barat.</ref>}}
 
=== Gaya kepemimpinan ===
Pada 29 November 2013, Irwan menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, penghargaan tertinggi dari Dewan Ketahanan Pangan Nasional.<ref>[http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/191-teras-sumbar/prestasi-daerah/1870-gubernur-sumaterat-irwan-prayitno-mendapat-penghargaan-adhikarya-pangan-nusantara-apn.html "Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno Mendapat Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN)"]. 6 Desember 2013.</ref> Dalam mencapai ketahanan pangan, beberapa program-program yang dijalankan Irwan di antaranya peningkatkan jam kerja petani dengan menambah cabang usaha. Keberagaman pangan Sumatera Barat mencatatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang mencapai 77,50.<ref>[http://infopublik.org/read/58660/keberagaman-pangan-sumbar-kantongi-skor-pph-di-atas-skor-nasional.html "Keberagaman Pangan Sumbar Kantongi Skor PPH di Atas Skor Nasional"]. 2 November 2013.</ref> Dari Perpustakaan Nasional, Irwan meraih penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka pada 29 Oktober 2013. Ia dianggap memberikan porsi lebih terhadap minat baca, melalui upayanya mencarikan gedung pengganti perpustakaan daerah yang hancur pascagempa.<ref>[http://www.sumbaronline.com/berita-17272-gubernur-raih-penghargaan-nugra-jasadarma-pustaloka-2013.html "Gubernur Raih Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2013"]. 4 November 2013.</ref> Pada 27 November 2013, Irwan menerima penghargaan dari Menteri Perdagangan [[Gita Wirjawan]] selaku kepala daerah atas perhatian dan kepedulian terhadap perlindungan konsumen.<ref>Dinas Perindustrian dan Perdagangan. [http://dinperindag.jatengprov.go.id/berita-penghargaan-daerah-peduli-konsumen-tahun-2013.html "Penghargaan Daerah Peduli Konsumen 2013"]. 28 November 2013.</ref> Pada pengujung tahun 2014, [[Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia|Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan]] menetapkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2014 kepada Gubernur Sumatera Barat.<ref>[http://www.tabloidbijak.com/2014/12/gubernur-sumbar-dapat-penghargaan.html "Gubernur Sumbar Dapat Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya"].</ref><!--
Irwan meminta siapa pun untuk tidak memaksa dirinya berubah sesuai ketentuan protokoler.<ref name="klik1">[http://kliksumbar.com/berita-1269-lebih-dekat-2-gubernur-duduk-di-kelas-ekonomi-biasa-saja.html "Gubernur Duduk di Kelas Ekonomi, Biasa Saja..."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140517115604/http://kliksumbar.com/berita-1269-lebih-dekat-2-gubernur-duduk-di-kelas-ekonomi-biasa-saja.html |date=2014-05-17 }}. ''KlikSumbar''. 25 Juli 2011.</ref> "Jangan paksa saya mengubah ''style'' hidup saya, karena bagi saya fasilitas jabatan apa pun adalah sunah, kewenangan justru suatu kewajiban bagi saya," katanya. Ketimbang menggunakan anggaran yang tersedia, Irwan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang telah ada. Ia menolak masukan untuk membeli mobil dinas baru dan masih menempati rumah dinas lama.<ref name="bagonjong">Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. [http://sumbarprov.go.id "Tepat Waktu dan Sederhana"]. 24 Desember 2013.</ref> Ketika disodori alasan menutup malu kepada menteri atau pejabat negara lainnya yang datang berkunjung, Irwan lebih memilih menggunakan mobil pribadinya untuk dijadikan mobil pelat merah.<ref name="klik1"/> Saat rekonstruksi kantor pemerintahan yang rusak akibat [[gempa bumi 30 September 2009]], sempat dianggarkan pembangunan kantor baru untuk gubernur. Namun, Irwan mengalihkan penggunaannya untuk tiga SKPD yang kantornya rusak, memilih berkantor menempati rumah dinas lama di [[Jalan Sudirman, Padang|Jalan Sudirman]].<ref name="bagonjong"/>
 
Pada 22 Januari 2014, seorang mahasiswa dengan pisau terhunus memasuki Kantor Gubernur Sumatera Barat, mengancam akan membunuh gubernur. Luput dari penjagaan Satpol PP yang bertugas, mahasiswa yang belakangan diketahui lulusan ITB sempat naik ke lantai dua gedung sambil berteriak-teriak sebelum keluar meninggalkan halaman gedung dengan mengendarai mobil.<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/29253-pria-tegap-ancam-bunuh-gubernur "Pria Tegap Ancam Bunuh Gubernur"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924024946/http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/29253-pria-tegap-ancam-bunuh-gubernur |date=2015-09-24 }}. ''Harian Haluan''. 23 Januari 2014.</ref> Setelah pemeriksaan oleh kepolisian seminggu berikutnya, pelaku diserahkan kepada keluarga untuk penanganan medis karena terbukti mengidap gangguan jiwa.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/416456/orang-gila-ancam-bunuh-gubernur-sumbar "Orang Gila Ancam Bunuh Gubernur Sumbar"]. ''ANTARA''. 29 Januari 2014.</ref> Terkait kejadian ini, Irwan memaklumi, "Pengawalan di kantor gubernur dan di rumah dinas gubernur memang sengaja saya buat minimalis dan minim protokoler."<ref name="stres">{{cite web|title=Stres|work=Harian Haluan|archivedate=2014-05-17|date=6 Februari 2014|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140517123913/http://irwan-prayitno.com/2014/02/3365/|url=http://irwan-prayitno.com/2014/02/3365/|access-date=2014-05-16|dead-url=unfit}}</ref> Namun, tujuh anggota Satpol PP yang bertugas pada hari kejadian tetap diberikan sanksi atas kelalaian dalam menjalankan tugas.{{butuh rujukan}}
Dalam bidang investasi dan penanaman modal, Irwan Prayitno mengantar beberapa regulasi baik melalui perundang-undangan maupun pergub tentang PTSP, penggunaan tanah ulayat untuk investasi, dan koordinasi penyediaan data spasial penanaman modal. <ref>[http://bkpmp.sumbarprov.go.id/422/ "Keberhasilan Pembangunan Penanaman Modal di Sumatera Barat 2011–2012"]. BKPMP Sumatera Barat.</ref>
 
[[Berkas:Irwan Prayitno Okt 2016.jpg|jmpl|kiri|200px|Irwan Prayitno dengan benggol di dada yang jarang ia pakai kecuali saat sedang di kantor atau bertamu untuk urusan dinas]]
=== Prestasi ===
Dalam melakukan perjalan ke luar provinsi, Irwan tak pernah memilih maskapai penerbangan.<ref name="bagonjong"/> Ia selalu memilih dan merasa nyaman duduk di kelas ekonomi.<ref name="klik1"/> Penyair [[Taufiq Ismail]], yang pernah mendapati Irwan satu pesawat di kelas ekonomi, menilainya sebagai hal istimewa dan sebuah keteladanan.<ref>[http://www.islamedia.co/2010/12/taufik-ismail-irwan-prayitno-sosok.html "Taufik Ismail: Irwan Prayitno Sosok Gubernur Teladan"]. ''Islamedia.co''. 14 Desember 2010.</ref> Selama permulaan lima tahun masa jabatannya, Irwan nyaris tidak memakai [[Lencana|benggol]] tanda jabatan di dadanya.<ref name="bagonjong" /> Hal ini menjadi sorotan di media, hingga dipersoalkan oleh [[Fauzi Bahar]] saat debat kandidat [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2015|calon gubernur dan wakil gubernur 2015]]. Irwan dituding tidak menghargai dan menghormati lambang negara, karena jabatan gubernur adalah termasuk lambang-lambang negara.<ref name=":0">http://irwan-prayitno.com/2015/08/ip-dan-benggolnya-tanpa-benggol-irwan-merasa-lebih-leluasa/</ref> Terkait penampilannya yang sederhana, tanpa atribut dan minim protokoler, Irwan mengatakan ia tak ingin ada pembatas antara dirinya dan masyarakat.<ref name="klik1"/> Ia mengaku dapat merasa leluasa mendengar keluhan masyarakat “tanpa masyarakat sungkan mengkritik gubernur, padahal mereka sedang bicara dengan gubernur."<ref name=":0" />
http://hariansinggalang.co.id/tiga-tahun-sumbar-terima-75-penghargaan/
http://www.dirgantaraonline.com/2014/08/untaian-emas-empat-tahun-memimpin-sumbar.html
 
Yongki Salmeno yang dekat dengan Irwan Prayitno, menuliskan pengalamannya bersama Irwan. Ia mendapati karakter Irwan yang ingin serba cepat dan tepat waktu. Setiap melakukan kunjungan ke daerah, rombongan gubernur nyaris melaju dengan kecepatan tinggi. Yongki menemukan sejumlah SKPD berusaha mengelak ikut iring-iringan kendaraan gubernur karena tak siap nyali. Irwan berprinsip, lebih baik ia datang duluan daripada terlambat. Dalam kota, ia menolak menggunakan mobil pengawalan, kecuali dalam keadaan mendesak. "Seringkali pemilik acara masih menunggu-nunggu kedatangan gubernur dengan menyimak raungan sirene mobil pengawalan. Ternyata sirine itu tak pernah terdengar, gubernur sudah datang tepat waktu tanpa pengawalan dan malah sudah duduk bersama mereka," tulis Yongki.<ref name="bagonjong"/>
Data yang sama mengungkap, daerah pesisir Sumatera Barat memiliki potensi energi surya rata-rata sekitar 4,80 KWh/M2/Day dan energi angin 3-6 m/s. Energi air skala besar dengan kapasitas terpasang 517,6 MW meliputi [[PLTA Maninjau]], [[PLTA Singkarak]], [[PLTA Batang Agam]], [[PLTA Ombilin]], dan [[PLTG Pauh Limo]]. Selebihnya, skala menengah meliputi 0,7 MW dari PLTM Salido. Sedikitnya 111 unit PLTMH telah tersebar di 11 daerah, menyusul 57 unit lagi yang telah dikeluarkan izinnya.
-->
 
Irwan tetap menunaikan dakwah selama menjabat sebagai gubernur. Dua kali sebulan setiap Jumat pagi, ia mengisi wirid mingguan yang diikuti jajaran pegawai [[Rumah Bagonjong|Pemprov Sumatera Barat]]. Kegiatan wirid dipusatkan di [[Masjid Raya Sumatera Barat]] sejak awal tahun 2012, meskipun saat itu penggunaan masjid belum diresmikan. Selama Juni dan bulan Ramadan 2014, ia mengisi tausiah dalam kunjungan ke instansi-instansi pemerintah.{{butuh rujukan}}
=== Gaya kepemimpinan ===
[[Berkas:Rumah Gubernur Sumbar.JPG|thumb|260px|right|Gubernuran di [[Jalan Sudirman, Padang]], rumah dinas sekaligus tempat berkantor Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.]]
 
Irwan memanfaatkan sisa waktunya untuk keluarga dan olahraga. Irwan adalah penyuka olahraga badminton,{{sfn|Dai|2003|pp=188}} karate, dan trabas. Waktu senggangnya kadang ia manfaatkan untuk bermain musik. Ia mengaku bisa bernyanyi sejak tahun 2012. "Karena sebagai gubernur sering ditodong untuk menyanyi, akhirnya saya belajar menyanyi."<ref name="lagu"/> Pada Ramadhan 2013, ia menciptakan lagu berjudul "Kau Istriku" dan mengunggahnya melalui akun resmi di [[YouTube]].<ref name="youtube"/> "Saya melihat di Gubernuran banyak alat musik peninggalan gubernur sebelumnya, akhirnya saya manfaatkan untuk coba latihan. Padahal, sebelumnya saya belum pernah belajar not balok, tangga nada dan sebagainya," katanya mengungkapkan awal ketertarikannya bermain musik. Irwan telah mendaftarkan dua lagu ciptaanya, satu lagi berjudul "Kepada-Mu", ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat.<ref name="youtube">{{cite web|title=Kau Istriku, Lagu karya Gubernur Sumbar Sudah Bisa Dinikmati di Youtube|work=Harian Singgalang|archivedate=2014-05-17|date=22 Agustus 2013|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140517123915/http://irwan-prayitno.com/2013/08/kau-istriku-lagu-karya-gubernur-sumbar-sudah-bisa-dinikmati-di-youtube/|url=http://irwan-prayitno.com/2013/08/kau-istriku-lagu-karya-gubernur-sumbar-sudah-bisa-dinikmati-di-youtube/|access-date=2014-05-16|dead-url=unfit}}</ref><ref>[http://hariansinggalang.co.id/hak-cipta-dan-nasib-pencipta/ "Hak Cipta dan Nasib Pencipta"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140517153037/http://hariansinggalang.co.id/hak-cipta-dan-nasib-pencipta/ |date=2014-05-17 }}. ''Harian Singgalang''. 21 Agustus 2013.</ref>
Irwan meminta siapa pun untuk tidak memaksa dirinya berubah sesuai ketentuan protokoler.<ref name="klik1">[http://kliksumbar.com/berita-1269-lebih-dekat-2-gubernur-duduk-di-kelas-ekonomi-biasa-saja.html "Gubernur Duduk di Kelas Ekonomi, Biasa Saja..."]. ''KlikSumbar''. 25 Juli 2011.</ref> "Jangan paksa saya mengubah ''style'' hidup saya, karena bagi saya fasilitas jabatan apa pun adalah sunah, kewenangan justru suatu kewajiban bagi saya," katanya. Ketimbang menggunakan anggaran yang tersedia, Irwan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang telah ada. Ia menolak masukan untuk membeli mobil dinas baru dan masih menempati rumah dinas lama.<ref name="bagonjong">Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. [http://sumbarprov.go.id "Tepat Waktu dan Sederhana"]. 24 Desember 2013.</ref> Ketika disodori alasan menutup malu kepada menteri atau pejabat negara lainnya yang datang berkunjung, Irwan lebih memilih menggunakan mobil pribadinya untuk dijadikan mobil pelat merah.<ref name="klik1"/> Saat rekonstruksi kantor pemerintahan yang rusak akibat [[gempa bumi 30 September 2009]], sempat dianggarkan pembangunan kantor baru untuk gubernur. Namun, Irwan mengalihkan penggunaannya untuk tiga SKPD yang kantornya rusak, memilih berkantor menempati rumah dinas lama di [[Jalan Sudirman, Padang|Jalan Sudirman]].<ref name="bagonjong"/>
 
=== Kontroversi ===
Pada 22 Januari 2014, seorang mahasiswa dengan pisau terhunus memasuki Kantor Gubernur Sumatera Barat, mengancam akan membunuh gubernur. Luput dari penjagaan Satpol PP yang bertugas, mahasiswa yang belakangan diketahui lulusan ITB sempat naik ke lantai dua gedung sambil berteriak-teriak sebelum keluar meninggalkan halaman gedung dengan mengendarai mobil.<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/29253-pria-tegap-ancam-bunuh-gubernur "Pria Tegap Ancam Bunuh Gubernur"]. ''Harian Haluan''. 23 Januari 2014.</ref> Setelah pemeriksaan oleh kepolisian seminggu berikutnya, pelaku diserahkan kepada keluarga untuk penanganan medis karena terbukti mengidap gangguan jiwa.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/416456/orang-gila-ancam-bunuh-gubernur-sumbar "Orang Gila Ancam Bunuh Gubernur Sumbar"]. ''ANTARA''. 29 Januari 2014.</ref> Terkait kejadian ini, Irwan berdalih, "Pengawalan di kantor gubernur dan di rumah dinas gubernur memang sengaja saya buat minimalis dan minim protokoler."<ref name="stres">{{cite web|title=Stres|work=Harian Haluan|archivedate=6 Februari 2014|date=6 Februari 2014|archiveurl=http://irwan-prayitno.com/2014/02/3365/|url=http://irwan-prayitno.com/2014/02/3365/}}</ref> Namun, tujuh anggota Satpol PP yang bertugas pada hari kejadian tetap diberikan sanksi atas kelalain dalam menjalankan tugas.
[[Berkas:Kantor Gubernur Sumatra Barat oleh Denas.jpg|jmpl|ka|280px|[[Kantor Gubernur Sumatera Barat]] atau dijuluki Rumah Bagonjong, berhadapan dengan Gubernuran di [[Jalan Sudirman, Padang]]]]
Pada awal November 2010, Irwan selaku Gubernur Sumatera Barat memenuhi undangan KBRI di Berlin untuk tampil sebagai pembicara memaparkan potensi investasi Indonesia dalam forum peringatan [[Hubungan Indonesia dengan Jerman|hubungan bilateral kedua negara]].<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2010/11/03/21073750/Gubernur.Sumbar.ke.Jerman.untuk.Promosi "Gubernur Sumbar ke Jerman untuk Promosi"]. ''Kompas''. 3 November 2010.</ref> Pada saat yang sama, masa tanggap darurat [[Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010|tsunami Mentawai]] masih berlangsung. Tsunami menerjang Kepulauan Mentawai menyusul gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Sumatera Barat pada 25 Oktober 2010. Media nasional segera mengangkat opini terkait keberangkatan Irwan. Situs berita ''[[Kompas]]'' menurunkan judul "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman".<ref>Khaerudin. [http://health.kompas.com/read/2010/11/03/12510686/Warganya.Kelaparan.Gubernur.ke.Jerman "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman"]. ''Kompas''. 3 November 2010.</ref> [[Tempo.co|''Tempo'']] mengutip pendapat pengamat politik [[Burhanuddin Muhtadi]] yang mengatakan Gubernur Sumatera Barat sudah mati rasa.<ref>Riky Ferdianto. [http://www.tempo.co/read/news/2010/11/04/179289315/Gubernur-Sumatra-Barat-Dinilai-Mati-Rasa "Gubernur Sumatera Barat Dinilai Mati Rasar"]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''Tempo''. 4 November 2010.</ref> Anggota DPR [[Budiman Sudjatmiko]] mengomentari, tidak pas seorang kepala daerah meninggalkan daerahnya yang sedang dilanda bencana dan mengusulkan komisinya memanggil Irwan Prayitno, tapi urung.<ref>[http://politik.news.viva.co.id/news/read/187008-budiman-usul-dpr-panggil-gubernur-sumbar "Budiman Usul DPR Panggil Gubernur Sumbar"]. ''VIVAnews''. 4 November 2010.</ref>
 
Sebelum keberangkatannya, Irwan bolak-balik ke Mentawai memimpin penanggulangan bencana dan sempat bermalam tiga hari di pengungsian. Dalam lawatan satu setengah hari 4–5 November, Irwan menyempatkan menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang investasi, khususnya di sektor pariwisata dan energi terbarukan dengan [[Bavaria|Pemerintah Bavaria]].<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php/haluan-kita/2267-mari-meyakinkan-investor-ke-sumbar "Mari Meyakinkan Investor ke Sumbar"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924025019/http://www.harianhaluan.com/index.php/haluan-kita/2267-mari-meyakinkan-investor-ke-sumbar |date=2015-09-24 }}. ''Harian Haluan''. 8 Maret 2011.</ref> Irwan kembali ke Mentawai hari yang sama setelah mendarat di Padang. Koran ''Tempo'' menurunkan berita "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai".<ref>[http://koran.tempo.co/konten/2010/11/08/217355/Setelah-Dikecam-Irwan-Prayitno-ke-Mentawai "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai"]. ''Tempo''. 8 November 2010.</ref> Anggota DPR lainnya [[Nudirman Munir]] menilai pemberitaan atas Irwan berlebihan.<ref>Andrian. [http://news.detik.com/read/2010/11/15/174222/1494882/471/3/memajukan-sumbar-pun-terhalang-kepentingan-pusat "Memajukan Sumbar pun Terhalang Kepentingan Pusat"]. ''Detik''. 5 Juli 2010.</ref> "Pak Gubernur tiga malam di Mentawai tak disebut-sebut." Menanggapi kritik atas dirinya, Irwan meminta maaf, mengatakan bahwa rencana lawatannya ke Jerman sudah dipersiapkan jauh sebelum tsunami Mentawai.<ref>Yonda Sisko. [http://news.detik.com/read/2011/07/06/034259/1675459/10/gubernur-sumbar-minta-kunjungan-ke-amerika-tidak-diplintir?n991103605 "Gubernur Sumbar Minta Kunjungan ke Amerika Tidak 'Diplintir'"]. ''Detik''. 6 Juli 2011.</ref>
Dalam melakukan perjalan ke luar provinsi, Irwan tak pernah memilih maskapai penerbangan.<ref name="bagonjong"/> Ia selalu memilih dan merasa nyaman duduk di kelas ekonomi.<ref name="klik1"/> Penyair [[Taufiq Ismail]], yang pernah mendapati Irwan satu pesawat di kelas ekonomi, menilainya sebagai hal istimewa dan sebuah keteladanan.<ref>[http://www.islamedia.co/2010/12/taufik-ismail-irwan-prayitno-sosok.html "Taufik Ismail: Irwan Prayitno Sosok Gubernur Teladan"]. ''Islamedia.co''. 14 Desember 2010.</ref> Terkait penampilannya yang sederhana, tanpa atribut dan minim protokoler, Irwan mengatakan ia tak ingin ada pembatas antara dirinya dan masyarakat.<ref name="klik1"/>
 
Selama menjabat gubernur, Irwan berkantor di rumah dinas. Irwan mengaku, pembangunan rumah penduduk dan fasilitas publik lebih prioritas dari pembangunan gedung pemerintahan.<ref>Zamri Yahya. [http://irwan-prayitno.com/2015/09/inilah-alasan-irwan-prayitno-tidak-berkantor-di-kantor-gubernur/ "Inilah Alasan Irwan Prayitno Tidak Berkantor di Kantor Gubernur"]. 8 September 2015.</ref> Pembangunan kembali kantor dinas provinsi yang rusak parah mulai dilakukan pada 2013, sementara retrofit kantor gubernur baru dimulai pada akhir 2014. Hal ini mendapat sorotan media menjelang [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2015|pemilihan gubernur 2015]], memunculkan opini "Irwan tak pernah ngantor".<ref>[http://nasional.inilah.com/read/detail/2151181/irwan-prayitno-belum-pernah-gunakan-ruangan-kantor "Irwan Prayitno Belum Pernah Gunakan Ruangan Kantor"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181116220130/https://nasional.inilah.com/read/detail/2151181/irwan-prayitno-belum-pernah-gunakan-ruangan-kantor |date=2018-11-16 }}. Inilah.com. 4 November 2014.</ref> Ia menempati rumah pribadinya di [[Lubuk Kilangan, Padang|Lubuk Kilangan]] sebagai kantor sementara. Pada periode keduanya sebagai gubernur sejak 12 Februari 2016, Irwan untuk kali pertama berkantor menempati kantor gubernur.<ref name="meja">{{Cite web|url=https://www.harianhaluan.com/news/detail/63548/enam-tahun-jadi-gubernur-irwan-prayitno-akhirnya-punya-%E2%80%98meja%E2%80%99|title=Enam Tahun Jadi Gubernur, Irwan Prayitno Akhirnya Punya ‘Meja’|website=[[Harian Haluan]]|access-date=13 Februari 2019|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170723055638/https://www.harianhaluan.com/news/detail/63548/enam-tahun-jadi-gubernur-irwan-prayitno-akhirnya-punya-%E2%80%98meja%E2%80%99|archivedate=23 Juli 2017|date=21 Januari 2017}}</ref>
[[Berkas:Masjid Raya Sumbar, Jumat.JPG|thumb|260px|right|[[Masjid Raya Sumatera Barat]], diresmikan pemakaiannya pada 7 Februari 2014.]]
 
Pada tanggal 28 Mei 2018, Irwan mengirimkan surat ke [[Menteri Komunikasi dan Informatika|Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)]] [[Johnny G. Plate]] meminta pihak Kemenkominfo untuk menghapus aplikasi Alkitab berbahasa [[Bahasa Minangkabau|Minang]] oleh [[:en:Faith Comes By Hearing|Faith Comes by Hearing]] dengan alasan pertimbangan kultur Islam yang lebih dekat dengan Sumatera Barat.<ref>{{Cite news|url=https://www.tribunnews.com/regional/2020/06/04/gubernur-sumatera-barat-minta-aplikasi-injil-minangkabau-di-play-store-dihapus-ini-alasannya?page=all|title=Gubernur Sumatera Barat Minta Aplikasi Injil Minangkabau di Play Store Dihapus, Ini Alasannya|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2020-06-10|last=Daryono|language=id|editor-last=Daryono}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-5040736/gubernur-sumbar-surati-menkominfo-minta-aplikasi-injil-bahasa-minang-dihapus|title=Gubernur Sumbar Surati Menkominfo, Minta Aplikasi Injil Bahasa Minang Dihapus|last=Kampai|first=Jeka|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-06-09}}</ref><ref>{{Cite news|title=Polemik Aplikasi Injil Bahasa Minang Tak Bikin Kominfo Asal Ambil Keputusan|url=https://news.detik.com/berita/d-5042886/polemik-aplikasi-injil-bahasa-minang-tak-bikin-kominfo-asal-ambil-keputusan?single=1|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2020-06-09|language=id-ID|date=}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200605110421-20-510153/sumbar-minta-menkominfo-hapus-aplikasi-alkitab-bahasa-minang|title=Sumbar Minta Menkominfo Hapus Aplikasi Alkitab Bahasa Minang|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-06-09}}</ref> Pelarangan Alkitab berbahasa Minang tersebut menuai banyak kecaman maupun dukungan oleh publik.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-5047309/dipolisikan-terkait-aplikasi-injil-minang-ade-armando-salah-saya-apa|title=Dipolisikan Terkait Aplikasi 'Injil Minang', Ade Armando: Salah Saya Apa?|last=Ibrahim|first=Gibran Maulana|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-06-09}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/06/04/alkitab-bahasa-minang-jadi-sorotan-begini-respon-tokoh-agama-sumbar/|title=Alkitab Bahasa Minang Jadi Sorotan, Begini Respon Tokoh Agama Sumbar|last=Redaksi|date=2020-06-04|website=Pojoksatu.id|language=en-US|access-date=2020-06-09}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://minangkabaunews.com/artikel-26652-soal-aplikasi-injil-berbahasa-minang-di-playstore-ini-respon-buya-gusrizal-gazahar.html|title=Soal Aplikasi Injil Berbahasa Minang di Playstore, Ini Respon Buya Gusrizal Gazahar - Minangkabaunews|website=minangkabaunews.com|language=id|access-date=2020-06-09|archive-date=2020-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20200609210928/https://minangkabaunews.com/artikel-26652-soal-aplikasi-injil-berbahasa-minang-di-playstore-ini-respon-buya-gusrizal-gazahar.html|dead-url=yes}}</ref>
Yongki Salmeno yang dekat dengan Irwan Prayitno, menuliskan pengalamannya bersama Irwan. Ia mendapati karakter Irwan yang ingin serba cepat dan tepat waktu. Setiap melakukan kunjungan ke daerah, rombongan gubernur nyaris melaju dengan kecepatan tinggi. Yongki menemukan sejumlah SKPD berusaha mengelak ikut iring-iringan kendaraan gubernur karena tak siap nyali. Irwan berprinsip, lebih baik ia datang duluan daripada terlambat. Dalam kota, ia menolak menggunakan mobil pengawalan, kecuali dalam keadaan mendesak. "Seringkali pemilik acara masih menunggu-nunggu kedatangan gubernur dengan menyimak raungan sirene mobil pengawalan. Ternyata sirine itu tak pernah terdengar, gubernur sudah datang tepat waktu tanpa pengawalan dan malah sudah duduk bersama mereka," tulis Yongki. Atribut gubernur yang biasa dipasang di dada kiri oleh gubernur atau pejabat pada umumnya nyaris tak pernah dipakainya.<ref name="bagonjong"/>
 
== Kehidupan pribadi ==
Irwan tetap menunaikan dakwah selama menjabat sebagai gubernur. Dua kali sebulan setiap Jumat pagi, ia mengisi wirid mingguan yang diikuti jajaran pegawai [[Rumah Bagonjong|Pemprov Sumatera Barat]]. Kegiatan wirid dipusatkan di [[Masjid Raya Sumatera Barat]] sejak awal tahun 2012, meskipun saat itu penggunaan masijd belum diresmikan. Selama Juni dan bulan Ramahdhan 2014, ia mengisi tausiah dalam kunjungan ke instansi-instansi pemerintah.
[[Berkas:Keluarga_Irwan_Prayitno.jpg|jmpl|250x250px|Irwan Prayitno beserta keluarga]]
Irwan Prayitno membina biduk rumah tangga dengan [[Nevi Zuairina]] yang berhasil terpilih sebagai Anggota DPR-RI dari PKS sejak 2019. Mereka menikah pada 1985, saat sama-sama masih berstatus mahasiswa. Nevi merupakan junior Irwan di UI yang kuliah di Jurusan Kimia FMIPA.{{sfn|Dai|2003|pp=232}} Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 10 orang anak dan 12 cucu (hingga Mei 2023).<ref name=":3">http://irwan-prayitno.com/2012/06/profil-2/</ref>
 
Anak pertama, Jundy Fadhillah, lulusan [[Master of Business Administration]] (MBA) di Southern New Hampshire University, Amerika Serikat yang saat ini bekerja sebagai pegawai swasta. Anak kedua yakni Waviyatul Ahdi, seorang dokter spesialis gigi yang merampungkan S-1, pendidikan profesi, dan S-2 di Fakultas Kedokteran Gigi UI.<ref name=":3" />
Irwan memanfaatkan sisa waktunya untuk keluarga dan olahraga. Irwan adalah penyuka olahraga badminton,{{sfn|Dai|2003|pp=188}} karate, dan trabas. Waktu senggangnya kadang ia manfaatkan untuk bermain musik. Ia mengaku bisa bernyanyi sejak tahun 2012. "Karena sebagai gubernur sering ditodong untuk menyanyi, akhirnya saya belajar menyanyi."<ref name="lagu"/> Pada Ramadhan 2013, ia menciptakan lagu berjudul "Kau Istriku" dan mengunggahnya melalui akun resmi di [[YouTube]].<ref name="youtube"/> "Saya melihat di Gubernuran banyak alat musik peninggalan gubernur sebelumnya, akhirnya saya manfaatkan untuk coba latihan. Padahal, sebelumnya saya belum pernah belajar not balok, tangga nada dan sebagainya," katanya mengungkapkan awal ketertarikannya bermain musik. Irwan telah mendaftarkan dua lagu ciptaanya, satu lagi berjudul "Kepada-Mu", ke Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Sumatera Barat.<ref name="youtube">{{cite web|title=Kau Istriku, Lagu karya Gubernur Sumbar Sudah Bisa Dinikmati di Youtube|work=Harian Singgalang|archivedate=22 Agustus 2013|date=22 Agustus 2013|archiveurl=http://irwan-prayitno.com/2013/08/kau-istriku-lagu-karya-gubernur-sumbar-sudah-bisa-dinikmati-di-youtube/|url=http://irwan-prayitno.com/2013/08/kau-istriku-lagu-karya-gubernur-sumbar-sudah-bisa-dinikmati-di-youtube/}}</ref><ref>[http://hariansinggalang.co.id/hak-cipta-dan-nasib-pencipta/ "Hak Cipta dan Nasib Pencipta"]. ''Harian Singgalang''. 21 Agustus 2013.</ref><!--
 
Anak ketiga bernama Dhiya’u Syahidah, merupakan alumni S-1 Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) dan S-2 Purchasing and Supply Chain Management di [[University of Westminster]], Inggris. Dhiya'u kini menjadi Direktur Adzkia Day Care and Pre School, Jakarta.<ref name=":3" />
Semasa SMA, ia suka bergadang dan kebut-kebutan dengan motor vespa dan motor trail. Orangtuanya pernah mendapati Irwan mengikuti rally mobil, walaupun telah melarang.{{sfn|Dai|2003|pp=222}} Namun, karena rasa keingintahuan, ia justru sering mencuri-curi kesempatan ikut balapan dengan teman sebayanya.{{sfn|Dai|2003|pp=223}} Kini, ia memanfaatkan keahliannya mengendarai motor trail untuk mencapai lokasi-lokasi terpencil saat melakukan kunjungan kerja ke daerah. -->
 
Anak keempat yakni Anwar Jundi, lulusan S-1 di Teknik Perikanan [[Institut Pertanian Bogor]] dan saat ini bekerja sebagai pegawai swasta. Anak kelima bernama Atika, merampungkan S-1 Manajemen di UI dan S-2 Human Resource Management di [[Universitas Melbourne|Melbourne University]], Australia.<ref name=":3" />
=== Kontroversi ===
[[Berkas:Kangubsumbar.jpg|thumb|right|260px|[[Kantor Gubernur Sumatera Barat]] atau dijuluki Rumah Bagonjong, berhadapan dengan Gubernuran di [[Jalan Sudirman, Padang]]]]
 
Anak keenam, Ibrahim Irwan, merupakan alumni Teknik Kimia UI. Ibrahim mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai politikus dengan bergabung di PKS. Oleh partai, Ibrahim dicalonkan sebagai anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat I untuk [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|pemilihan umum 2024]] mendatang.<ref>{{Cite web|last=detaksumbar.com|date=2023-05-03|title=Info Sementara, Caleg DPR RI PKS, Rahmat Saleh Nomor 1, M Zuhrizul Berpeluang Besar|url=https://detaksumbar.com/info-sementara-caleg-dpr-ri-pks-rahmat-saleh-nomor-1-m-zuhrizul-berpeluang-besar|website=detaksumbar.com|access-date=2023-05-12}}</ref>
Pada awal November 2010, Irwan selaku Gubernur Sumatera Barat memenuhi undangan KBRI di Berlin untuk tampil sebagai pembicara memaparkan potensi investasi Indonesia dalam forum peringatan [[Hubungan Indonesia dengan Jerman|hubungan bilateral kedua negara]].<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2010/11/03/21073750/Gubernur.Sumbar.ke.Jerman.untuk.Promosi "Gubernur Sumbar ke Jerman untuk Promosi"]. ''Kompas''. 3 November 2010.</ref> Pada saat yang sama, masa tanggap darurat [[Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010|tsunami Mentawai]] masih berlangsung. Tsunami menerjang Kepulauan Mentawai menyusul gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Sumatera Barat pada 25 Oktober 2010. Media nasional segera mengangkat opini terkait keberangkatan Irwan. Situs berita [[Kompas]] menurunkan judul "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman".<ref>Khaerudin. [http://health.kompas.com/read/2010/11/03/12510686/Warganya.Kelaparan.Gubernur.ke.Jerman "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman"]. ''Kompas''. 3 November 2010.</ref> [[Tempo.co|Tempo]] mengutip pendapat pengamat politik [[Burhanuddin Muhtadi]] yang mengatakan Gubernur Sumatera Barat sudah mati rasa.<ref>Riky Ferdianto. [http://www.tempo.co/read/news/2010/11/04/179289315/Gubernur-Sumatera-Barat-Dinilai-Mati-Rasa "Gubernur Sumatera Barat Dinilai Mati Rasar"]. ''Tempo''. 4 November 2010.</ref> Anggota DPR [[Budiman Sudjatmiko]] mengomentari, tidak pas seorang kepala daerah meninggalkan daerahnya yang sedang dilanda bencana.<ref>[http://politik.news.viva.co.id/news/read/187008-budiman-usul-dpr-panggil-gubernur-sumbar "Budiman Usul DPR Panggil Gubernur Sumbar"]. ''VIVAnews''. 4 November 2010.</ref>
 
Anak ketujuh bernama Shohwatul Ishlah tamatan S-1 di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand). Anak kedelapan, yakni Farhana, menyelesaikan S-1 di Fakultas Psikologi UI dan [[Universitas Queensland|Queenlands University]] (''double degree'') serta S-2 di [[Sekolah Ekonomi dan Ilmu Politik London|London School of Economics and Political Science]], [[London]].<ref name=":3" />
Sebelum keberangkatannya, Irwan bolak-balik ke Mentawai memimpin penanggulangan bencana dan sempat bermalam tiga hari di pengungsian. Dalam lawatan satu setengah hari 4–5 November, Irwan menyempatkan menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang investasi, khususnya di sektor pariwisata dan energi terbarukan dengan [[Bavaria|Pemerintah Bavaria]].<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php/haluan-kita/2267-mari-meyakinkan-investor-ke-sumbar "Mari Meyakinkan Investor ke Sumbar"]. ''Harian Haluan''. 8 Maret 2011.</ref> Irwan kembali ke Mentawai hari yang sama setelah mendarat di Padang. Koran Tempo menurunkan berita "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai".<ref>[http://koran.tempo.co/konten/2010/11/08/217355/Setelah-Dikecam-Irwan-Prayitno-ke-Mentawai "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai"]. ''Tempo''. 8 November 2010.</ref> Anggota DPR lainnya [[Nudirman Munir]] menilai pemberitaan atas Irwan berlebihan.<ref>Andrian. [http://news.detik.com/read/2010/11/15/174222/1494882/471/3/memajukan-sumbar-pun-terhalang-kepentingan-pusat "Memajukan Sumbar pun Terhalang Kepentingan Pusat"]. ''Detik''. 5 Juli 2010.</ref> "Pak Gubernur tiga malam di Mentawai tak disebut-sebut." Menanggapi kritik atas dirinya, Irwan meminta maaf, mengatakan bahwa rencana lawatannya ke Jerman sudah dipersiapkan jauh sebelum tsunami Mentawai.<ref>Yonda Sisko. [http://news.detik.com/read/2011/07/06/034259/1675459/10/gubernur-sumbar-minta-kunjungan-ke-amerika-tidak-diplintir?n991103605 "Gubernur Sumbar Minta Kunjungan ke Amerika Tidak 'Diplintir'"]. ''Detik''. 6 Juli 2011.</ref>
 
Anak kesembilan, Laili Tanzila pernah menempuh pendidikan Fakultas Teknik dan Fakultas Psikologi UI serta ESMOD Jakarta. Terakhir, anak bungsu, Taqiya Mafaza, S-1 Manajemen di UI dan akan menamatkannya di Melbourne University, Australia (''double degree'') <ref name=":3" />
== Karya ==
Sampai tahun 2013, Irwan telah merampungkan 34 judul buku dan sedikitnya 25 riset. Pada pengujung tahun, ia menerbitkan buku berjudul ''Inspirasi Untuk Negeri''. 116 lebih artikelnya dipublikasikan di berbagai media massa. Memiiki rekam jejak sebagai aktivis dakwah dan latar pendidikan psikologi, karya-karyanya meliputi tema permasalahan anak dan keluarga, manajemen SDM, politik, dan dakwah.
 
== Karya tulis ==
[[Berkas:Gubernur Sumbar berpantun.jpg|jmpl|ka|200px|Di antara gaya kepemimpinan Irwan Prayitno adalah melestarikan [[pantun]], bentuk puisi klasik Melayu, saat memberi sambutan.]]
Sampai tahun 2022, Irwan telah merampungkan 81 judul buku dan sedikitnya 25 riset. Pada pengujung tahun, ia menerbitkan buku berjudul ''Inspirasi Untuk Negeri''. 116 lebih artikelnya dipublikasikan di berbagai media massa. Memiiki rekam jejak sebagai aktivis dakwah dan latar pendidikan psikologi, karya-karyanya meliputi tema permasalahan anak dan keluarga, manajemen SDM, politik, dan dakwah. Karya-karyanya banyak menjadi rujukan aktivis pergerakan Islam di berbagai perguruan tinggi umum Indonesia. Pada 11 November 2015, dua buku berisi kumpulan tulisan wartawan media lokal dan nasional tentang kepemimpinan Irwan diluncurkan.<ref name=":2" />
 
Sejak Februari 2016, Irwan Prayitno sudah menciptakan sebanyak 60.000 pantun yang dirangkum dalam 30 jilid buku yang diberi nama ''Pantun Spontan ala IP''. Pada 2017, ia mulai menerbitkan pantun tersebut dalam bentuk buku.<ref>https://mediaindonesia.com/read/detail/89759-irwan-prayitno-buku-8-000-pantun-spontan</ref><ref>https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/ouyuun382/gubernur-sumbar-raih-hak-cipta-atas-18-ribu-pantun</ref>
 
Berikut daftar buku yang ia tulis dan telah dipublikasikan:
* ''Pantun Spontan ala Irwan Praytno'' (30 jilid)
* ''Mari Membaca Pantun Nasihat Pernikahan'' (2018)
* ''Inspirasi Untuk Negeri'' (2013)
* ''Pemikiran Menuju Masyarakat Madani'' (2005)
* ''Anakku Penyejuk Hatiku'' (2004)
* ''Kepribadian Muslim'' (2003)
* ''Kepribadian Dai'' (2003)
* ''Pemuda Islam Generasi Penerus'' (2003)
* ''Wanita Islam Perubah Bangsa'' (2003)
* ''Kepribadian Muslim'' (2003)
* ''Mengkritisi Kebijakan Pemerintah'' (2003)
* ''Dai di Tengah Kegalauan Politik'' (2003)
* ''Dilema Kebijakan Energi'' (2003)
* ''Ajaklah Anak Bicara'' (2003)
* ''Ketika Anak Marah'' (2002)
* ''24 Jam Bersama Anak'' (2002)
* ''Kepribadian Dai'' (2002)
* ''Hizbus Syaithan'' (2002)
* ''Ma'rifatullaah'' (2002)
 
== RujukanSejarah elektoral ==
=== Dewan Perwakilan Rakyat ===
; Keterangan
{|class=wikitable style="width:58%; border:1px #AAAAFF solid"
|-
! width=12%|Pemilu
! width=35%|Lembaga legislatif
! width=20%|Dapil
! width=5% colspan="2"|Partai
! width=12%|Perolehan suara
! width=12%|Hasil
|-
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|1999]]
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]]
| [[Sumatera Barat (daerah pemilihan)|Sumatera Barat]]
| bgcolor="{{Partai Keadilan/meta/color}}" |
| [[Partai Keadilan|PK]]
| ''Tidak diketahui''
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}}
|-
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|2004]]
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]]
| [[Sumatera Barat I (daerah pemilihan)|Sumatera Barat I]]
| bgcolor="{{Partai Keadilan Sejahtera/meta/color}}" |
| [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
| 46.677<ref>{{Cite web |url=http://www.pemilu.asia/?lang=ind&c=54&opt=2&s=67&filter=DPR&y=2004&id=3 |title=Anggota Terpilih Pemilu DPR 2004 Sumatera Barat |access-date=16 Maret 2023 |website=pemilu.asia}}</ref>
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}}
|-
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|2009]]
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]]
| [[Sumatera Barat I (daerah pemilihan)|Sumatera Barat I]]
| bgcolor="{{Partai Keadilan Sejahtera/meta/color}}" |
| [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
| 57.199<ref>{{Cite news|url= https://news.detik.com/pemilu/d-1121667/jeffrie-dan-nudirman-masuk-senayan-indra-pilliang-gagal|title= Jeffrie dan Nudirman Masuk Senayan, Indra Pilliang Gagal|date=2009-04-26|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=|access-date=2022-05-26}}</ref>
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}}
|-
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]]
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]]
| [[Sumatera Utara III (daerah pemilihan)|Sumatera Utara III]]
| bgcolor="{{Partai Keadilan Sejahtera (2020)/meta/color}}" |
| [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
| 41.008<ref>https://www.detik.com/sumut/berita/d-7247420/eks-gubernur-sumbar-tak-lolos-ke-senayan-dari-dapil-sumut-iii</ref><ref>{{Cite web|date=|title=Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024|url=https://jdih.kpu.go.id/data/data_kepkpu/2024kpt360_L3.pdf|website=kpu.go.id|language=id|access-date=12 Juli 2024|archive-date=12 Juli 2024|archive-url=https://web.archive.org/web/20240712050321/https://jdih.kpu.go.id/data/data_kepkpu/2024kpt360_L3.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| {{nowrap|{{cross|15}} Tidak terpilih}}
|}
 
=== Gubernur Sumatera Barat ===
{|class=wikitable style="width:58%; border:1px #AAAAFF solid"
|-
! Pemilu
! colspan="2"|Partai
! Pasangan calon
! Perolehan suara
! Persentase
! Partisipasi pemilih
! Kehadiran pemilih
|-
! rowspan=5| [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2010|2010]]
| bgcolor="{{Partai Keadilan Sejahtera/meta/color}}" |
| [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
| '''[[Irwan Prayitno]] / [[Muslim Kasim]]'''
| '''657.763'''
| '''32,44%'''
| rowspan=5| 3.319.780
| rowspan=5| 63,62%<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2010/07/12/1956358/perolehan.suara.pilkada.sumbar.ditetapkan|title=Perolehan Suara Pilkada Sumbar Ditetapkan|publisher=[[Kompas.com]]|date=12 Juli 2010|access-date=9 Agustus 2019|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
|-
| bgcolor="{{Partai Golongan Karya/meta/color}}" |
| [[Partai Golongan Karya|Golkar]]
| [[Marlis Rahman]] / [[Aristo Munandar]]
| 531.601
| 26,22%
|-
| bgcolor="{{Partai Demokrat/meta/color}}" |
| [[Partai Demokrat|Demokrat]]
| [[Endang Irzal]] / Asrul Syukur
| 416.567
| 20,37%
|-
| bgcolor="{{Partai Amanat Nasional/meta/color}}" |
| [[Partai Amanat Nasional|PAN]]
| [[Fauzi Bahar]] / [[Yohannes Dahlan]]
| 330.123
| 16,28%
|-
| bgcolor= |
| Koalisi Partai Maju Bersama
| Ediwarman / Husni Hadi
| 91.726
| 4,52%
|-
! rowspan=2| [[Pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2015|2015]]
| bgcolor="{{Partai Keadilan Sejahtera/meta/color}}" |
| [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
| '''[[Irwan Prayitno]] / [[Nasrul Abit]]'''
| '''1.175.858'''
| '''58,62%'''
| rowspan=2| 3.522.002
| rowspan=2| 58,56%
|-
| bgcolor="{{Partai Amanat Nasional/meta/color}}" |
| [[Partai Amanat Nasional|PAN]]
| [[Muslim Kasim]] / [[Fauzi Bahar]]
| 830.131
| 41,38%
|}
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Rujukan ==
; Catatan kaki
{{reflist|2}}
 
; Sumber buku
== Daftar pustaka ==
*Hepi Andi Bastoni (2006). ''Penjaga Nurani Dewan''. Pustaka al-Bustan. ISBN 979-253-600-0
*Irwan PrayitnoHepi Andi Bastoni (20032006). ''DaiPenjaga diNurani Tengah Kegalauan PolitikDewan''. Jakarta: Pustaka Tarbiatunaal-Bustan. ISBN 979-33725-5803600-9.0
* Irwan Prayitno (2003). ''DilemaDai di Tengah KebijakanKegalauan EnergiPolitik''. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. ISBN 979-3373375-58080-9.
* Irwan Prayitno (2003). ''Dilema Kebijakan Energi''. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. ISBN 979-3375-80-9.
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Irwan Prayitno}}
* {{id}} {{resmi|http://irwan-prayitno.com/}}
 
* [https://www.youtube.com/watch?v=5mQa9sTgEXk Orasi Ilmiah Irwan Prayitno: Pemetaan Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Aktualisasi Bonus Demografi].
* {{twitter|@irwanprayitno}}
* [https://www.youtube.com/watch?v=srmQWefXZcM 10 Tahun Irwan Prayitno: Bangunan Yang Monumental Tak Ada Kaitannya Dengan Prestasi].
* {{id}} [http://irwan-prayitno.com/ Situs web resmi Irwan Prayitno]
 
{{Kotak_mulai}}
{{s-off}}
{{succession box|jabatan = [[Daftar Gubernur Sumatera Barat|Gubernur Sumatera Barat]]|tahun = [[15 Agustus]] [[2010]] - [[15 Agustus]] [[2015]]2016–2021|pendahulu = {{nowrap|[[MarlisReydonnyzar Rahman|Prof.Moenek]]<br><small>sebagai Dr.Penjabat H. Marlis Rahman, MSc]]Gubernur</small>}}|pengganti = {{nowrap|[[Reydonnyzar MoenekMahyeldi]] (Pj.)}}}}
{{succession box|jabatan = [[Daftar Gubernur Sumatera Barat|Gubernur Sumatera Barat]]|tahun = 2010–2015|pendahulu = [[Marlis Rahman]]|pengganti = {{nowrap|[[Reydonnyzar Moenek]]<br><small>sebagai Penjabat Gubernur</small>}}}}
{{Kotak_selesai}}
 
{{Gubernur Sumatera Barat}}
{{AP}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Gubernur Sumatera Barat]]
[[Kategori:Anggota DPR 1999-2004]]
[[Kategori:Anggota DPR 2004-2009]]
[[Kategori:Anggota DPR 2009-2014]]
[[Kategori:Mubalig Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Partai Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:TokohPolitikus Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
[[Kategori:Suku Tanjung]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Mubalig Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Gubernur Sumatera Barat]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1999–2004]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2004–2009]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]