Bakrie & Brothers: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(94 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
|
| trading_name =
| former_name =
| logo = Bakrie & Brothers.png
| logo_size =
| image =
|
| image_caption =
|
| traded_as = {{IDX|BNBR}}
| industry = [[Konglomerat (perusahaan)|Konglomerat]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1951|03|13}}
| fate =
| founder = [[Achmad Bakrie]]
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Anindya Novyan Bakrie]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://bakrie-brothers.com/id/discover-bakrie/leadership/|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Bakrie & Brothers Tbk|language=id|access-date=27 Januari 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Armansyah Yamin]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands =
| products =
| services = {{hlist|Pabrikasi dan konstruksi [[baja]]|Pabrikasi besi cor dan suku cadang otomotif|Perdagangan [[amonium nitrat]], [[olein]], dan [[minyak dan gas|migas]]|[[Pembangkitan listrik]]|[[Televisi kabel]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,455 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] -784 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://bakrie-brothers.com/wp-content/uploads/2020/10/BNBR-Annual-Report-2020-INDO-web-2.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Bakrie & Brothers Tbk|language=id|access-date=27 Januari 2022}}</ref>
| owner = [[PT.Biofuel Indo Sumatra]] (10,05%) <br/> [[Daley Capital Limited]] (6,57%) <br/> [[PT.KB Valbury Sekuritas]] (5,86%) <br/> [[Publik]] (77,52%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 13,992 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,445 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 2.921 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Bakrie Building Industries]]<br/>PT [[Bakrie Metal Industries]]<br/>PT [[Bakrie Harper]]<br/>PT [[Bakrie Indo Infrastructure]]<br/>[[Sebastopol Inc.]]<br/>PT [[VKTR Teknologi Mobilitas Tbk]] <br/> [[Bakrie Energy International]] Pte. Ltd.<br/>PT [[Bakrie Solusi Strategis]]<br/>PT [[Kreasido Jaya Utama]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.bakrie-brothers.com}}
}}
'''PT Bakrie & Brothers Tbk''' adalah sebuah [[konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] [[manufaktur]] dan [[infrastruktur]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1942 saat [[Achmad Bakrie]] mulai berbisnis di bidang perdagangan umum dan agen komisi.<ref>{{cite book|last1=Pohan|first1=Syafruddin|title=Achmad Bakrie - Sebuah Potret Kerja Keras, Kejujuran, dan Keberhasilan|date=1992|publisher=Kelompok Usaha Bakrie|location=Jakarta, Indonesia|page=5}}</ref> Pada tahun 1951, Bakrie resmi mendirikan perusahaan ini, dan kemudian mempelopori industri pengolahan pipa baja di Indonesia. Pada tahun 1973, perusahaan ini berekspansi ke bisnis konstruksi struktur baja, pengerjaan logam, dan proyek infrastruktur lainnya. Perusahaan ini kemudian mendirikan PT [[Bakrie Building Industries]] dan PT [[Bakrie Tosanjaya]], masing-masing untuk berbisnis di bidang produksi bahan bangunan dan produksi suku cadang otomotif. Nama PT Bakrie Tosanjaya kemudian diubah menjadi PT [[Bakrie Autoparts]]. Pada tahun 1989, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 1990, PT [[Bakrie Pipe Industries]] menjadi perusahaan asal Indonesia pertama yang mendapatkan sertifikat [[ISO 9002]].
Antara tahun 1990 hingga 2005, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Bakrie Sumatera Plantation]] yang bergerak di bidang perkebunan, serta PT Arutmin, PT [[Kaltim Prima Coal]], dan PT [[Bumi Resources]] yang bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan ini juga mendirikan PT [[Bakrieland Development]] yang bergerak di bidang properti dan PT [[Energi Mega Persada]] yang bergerak di bidang migas. Pada tahun 1996, perusahaan ini mendapat izin untuk menyelenggarakan layanan [[jaringan tetap]] nirkabel. Pada tahun 1997, PT [[South East Asia Pipe Industries]] (SEAPI) mulai berproduksi dan mengirimkan produk pertamanya ke proyek West Natuna. Pada tahun 2002, SEAPI berpartisipasi dalam proyek pembangunan pipa gas milik [[Perusahaan Gas Negara]]. Pada tahun 2006, perusahaan ini memenangkan lelang pengerjaan proyek pembangunan pipa gas Kalimantan-Jawa senilai US$ 1,26 miliar. Pada tahun 2007, konsorsium Plus-Bakrie-Global memenangkan lelang pengerjaan proyek pembangunan [[Jalan Tol Cimanggis-Cibitung]] senilai Rp 3,2 triliun. Perusahaan ini kemudian memisahkan divisi infrastrukturnya menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT [[Bakrie Indo Infrastructure]] untuk berbisnis di bidang pengembangan infrastruktur.<ref>{{Cite news|title=Grup Bakrie Garap PLTU Tanjung Jati Senilai Rp 29 Triliun|url=http://finance.detik.com/read/2015/01/15/075616/2803775/1034/grup-bakrie-garap-pltu-tanjung-jati-senilai-rp-29-triliun|work=[[Detik.com|detikcom]]|accessdate=18 April 2016}}</ref> Nama PT Bakrie Corrugated Metal Indonesia lalu juga diubah menjadi PT [[Bakrie Metal Industries]].
Pada tahun 2009, perusahaan ini mendirikan PT Bakrie Energy International untuk berbisnis di bidang perdagangan bahan bakar. Perusahaan ini kemudian meneken perjanjian jual beli dengan [[Vallar]] asal [[Britania Raya]] senilai US$844 juta. Pada tahun 2011, perusahaan ini meneken perjanjian transportasi gas di segmen Kepodang-Tambak Lorok. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai membangun jalur pipa gas Kepodang-Tambak Lorok sepanjang 200 kilometer dan akhirnya mulai dioperasikan pada tahun 2016. Perusahaan ini lalu juga mulai membangun Jalan Tol Cimanggis-Cibitung.<ref name="Agung">{{Cite news|title=Pembebasan Lahan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Bekasi Dikebut|url=https://metro.tempo.co/read/news/2016/03/02/083749944/pembebasan-lahan-jalan-tol-cimanggis-cibitung-di-bekasi-dikebut|work=[[Tempo.co]]|publisher=Tempo|accessdate=18 April 2016|editor-last=koran|editor-first=Untung Widyanto|language=id}}</ref> Pada tahun 2018, perusahaan ini meneken [[nota kesepahaman]] dengan [[BYD Auto]] asal Tiongkok untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia. Perusahaan ini kemudian juga meneken nota kesepahaman dengan [[China Railway International Group]].<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://bakrie-brothers.com/id/discover-bakrie/history/|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bakrie & Brothers Tbk|language=id|access-date=27 Januari 2022}}</ref>
==
===
* [[Bakrie Metal Industries]]
** [[Bakrie Construction]]
** [[Bakrie Pipe Industries]]
***
===
*
** [[Bina Usaha Mandiri Mizusawa]]
** [[Braja Mukti Cakra]]
===
* [[Bakrie Building Industries]]
** [[Bangun Bantala]]
=== Infrastruktur ===
* [[
** [[
** [[Bakrie
** [[Bakrie Toll Indonesia]]
** [[Multi Kontrol Nusantara]]
== Isu dan kontroversi ==
Pada awalnya, Bakrie & Brothers dikenal sebagai perusahaan yang fokus kepada investasi, dengan portfolio meliputi industri [[batu bara]], [[minyak dan gas]], [[properti]], [[perkebunan]], dan [[telekomunikasi]].
Tetapi, karena [[krisis finansial]] yang terjadi pada tahun 2008, Bakrie & Brothers terpaksa menjual beberapa asetnya untuk membayar hutang.
Aksi tersebut membuat perusahaan ini mengalihkan fokusnya ke unit usaha dengan kepemilikan 100% pada bidang infrastruktur ([[Bakrie Indo Infrastructure]]) dan manufaktur (Bakrie Metal Industries, Bakrie Building Industries, Bakrie Autoparts).<ref>{{Cite news|title=BAKRIE & BROTHERS: Lebih Fokus Garap Infrastruktur & Manufaktur|url=http://market.bisnis.com/read/20140429/192/223478/bakrie-brothers-lebih-fokus-garap-infrastruktur-manufaktur|accessdate=26 May 2016|issue=29/04/2014|publisher=Market|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|last=Yunus|first=Yusran|editor-last=AHP|editor-first=Ardhanareswari}}</ref>
=== Divestasi Bumi Resources ===
Bakrie & Brothers pernah memegang mayoritas saham Bumi Resources. Tetapi, sewaktu krisis keuangan 2008, perusahaan ini mencatatkan ''outsanding debt'' sebesar US$ 1,2 miliar.
Sebagai solusi, perusahaan ini pun menyelesaikan hutangnya dengan [[restrukturisasi]] 35% saham Bumi Resources kepada Northstar, senilai US$ 1,3 miliar,<ref>{{cite news|last1=Webb|first1=Sara|title=UPDATE 2-Indonesia Bakrie says settles debt in Bumi deal|url=http://in.reuters.com/article/bakrie-idINJAK41431520081225|accessdate=12 May 2016|issue=25 Dec 2008|publisher=Reuters}}</ref> sehingga menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu korban krisis keuangan 2008 terbesar di Indonesia.<ref>{{cite news|last1=Wright|first1=Tom|title=Bakrie & Brothers to Sell Coal Company Stake for $1.3 Billion|url=http://www.wsj.com/articles/SB122562259114791101|accessdate=12 May 2016|issue=2 Nov 2008|publisher=The Wall Street Journal}}</ref>
Pada tahun 2015, Bakrie & Brothers mencatatkan utang sebesar US$ 800 miliar kepada [[Credit Suisse]], [[Mitsubishi Corporation]], dan [[Eurofa Capital Investment]]. Perusahaan ini lalu menjual seluruh saham Bumi Resources yang dimilikinya kepada [[Borneo Lumbung Energi & Metal]], yang mana hasil penjualan tersebut digunakan untuk melunasi hutang.<ref>{{cite news|last1=Silaen|first1=Linda|title=Indonesian investor in $700M equity swap|url=http://asia.nikkei.com/Business/Companies/Indonesian-investor-in-700M-equity-swap|accessdate=12 May 2016|publisher=Nikkei|date=10 February 2015}}</ref>
===
Pada tahun 2012, karena ''outstanding debt''-nya masih banyak, Bakrie & Brothers pun menjual 170,48 juta lembar saham Bakrie Sumatra Plantation dengan harga Rp. 56,25 miliar.<ref name="sindo">{{Cite news|title=Divestasi anak usaha, BNBR peroleh dana Rp1,51 triliun|url=http://ekbis.sindonews.com/read/555800/33/divestasi-anak-usaha-bnbr-peroleh-dana-rp1-51-triliun-1326337033|accessdate=12 May 2016|issue=12 Jan 2012|publisher=SINDONEWS|work=[[Sindonews.com]]}}</ref>
Sebanyak 4,30 miliar lembar saham Bakrie Telecom juga dijual dengan harga Rp. 1,4 triliun.<ref name="sindo" />
Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga menjual 138,8 juta lembar saham [[Bakrieland Development]], sehingga perusahaan ini hanya memegang 3,25 juta lembar saham perusahaan tersebut, atau 7.79% dari total saham perusahaan tersebut.<ref>{{cite news|title=Bakrie sells shares of three subsidiaries to settle debts|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/11/bakrie-sells-shares-three-subsidiaries-settle-debts.html|accessdate=12 May 2016|publisher=The Jakarta Post|date=11 April 2012}}</ref>
=== Merugi ===
Bakrie & Brothers mencatatkan rugi sebesar Rp. 1,75 triliun<ref>{{cite news|title=Daily Report|url=http://www.valburyresearch.com/resources/files/vas/News160406.pdf|accessdate=12 May 2016|publisher=Valbury Research|date=06 April 2016}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> dibanding kinerja 2014 yang menguntungkan Perusahaan sebesar Rp. 155.2 miliar.<ref>{{Cite news|title=Pendapatan Merosot, Bakrie & Brothers Rugi Rp1,74 Triliun|url=http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160328151533-92-120059/pendapatan-merosot-bakrie-brothers-rugi-rp174-triliun/|accessdate=12 May 2016|publisher=CNN Indonesia|date=28 March 2016|last=Pasopati|first=Giras|work=[[CNN Indonesia]]}}</ref>
Presiden Direktur & CEO Bakrie & Brothers, Bobby Gafur Umar menyatakan bahwa kerugian tersebut terjadi karena faktor ekonomi makro dan mikro, yang menghambat seluruh penjualan dari unit usaha.
Salah satu kontributor kerugian terbesar adalah selisih kurs, di mana perusahaan ini mengalami kerugian sebesar Rp. 722 miliar.<ref>{{Cite news|title=Dalam Setahun, Bakrie and Brothers Rugi Rp 1,75 T|url=http://finance.detik.com/read/2016/03/28/140643/3174187/6/dalam-setahun-bakrie-and-brothers-rugi-rp-175-t|accessdate=12 May 2016|publisher=Detik Finance|date=28 March 2016|last=Kusuma|first=Dewi Rachmat|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
== Upaya Pembenahan ==
Pada tahun 2018, setelah melakukan serangkaian restrukturisasi hutang, terutama dalam bentuk konversi hutang ke ekuitas dan aksi [[reverse stock split]], ekuitas perusahaan ini berubah menjadi positif untuk pertama kalinya, karena adanya kenaikan pada nominal obligasi wajib konversi dari Rp 1 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 9,4 triliun pada tahun 2018 yang merupakan bagian dari restrukturisasi hutang.<ref>[https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/bakrie-brothers/uploads/documents/document/5c9e29083430630006000000/Bakrie__Brothers__Report-Billingual__Dec_31_2018_-_FINAL.pdf Laporan Keuangan Tahunan 2018 Bakrie and Brothers]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Kemudian, pada tahun [[2019]], perusahaan mulai mencatatkan laba selama 4 kuartal berturut turut, sehingga pada akhir tahun 2019, perusahaan ini berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 3 triliun dan laba bersih Rp 853 miliar.<ref>[https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/bakrie-brothers/uploads/documents/document/5e81a0526632610006080000/Bakrie___Brothers__Report-Billingual__Dec_31__2019_FINAL.pdf Laporan Keuangan Tahunan Bakrie and Brothers 2019]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Selain itu, perubahan manajemen yang dilakukan tahun 2019, dengan "turun gunung"-nya [[Anindya Bakrie]] menjadi Direktur Utama (sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama hingga tahun 2018) mencanangkan fokus perusahaan untuk penuh berkonsentrasi pada pengembangan infrastruktur dan manufaktur di masa mendatang.
Salah satunya, perusahaan ini juga mencoba merintis industri [[kendaraan listrik]] nasional bersama dengan [[BYD Auto]]. Kemudian, pada tahun [[2018]], perusahaan ini juga mengakuisisi [[Multi Kontrol Nusantara]], sebuah perusahaan teknologi informasi dan jaringan melalui anak usahanya, yakni Bakrie Indo Infrastructure.<ref>[https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201912/e5005df0b4_da6555b8ad.pdf Public Expose Bakrie and Brothers 2019]</ref>
== Manajemen ==
* Komisaris Utama : Armansyah Yamin
* Komisaris Independen : [[Raniwati]]
* Direktur Utama : [[Anindya Bakrie|Anindya Novyan Bakrie]]
* Wakil Direktur Utama : [[Anindra Ardiansyah Bakrie]]
* Direktur : Roy Hendrajanto Marta Sakti
* Direktur : Kartini Sally
* Direktur : RA Sri Dharmayanti
== Lihat pula ==
* [[Achmad Bakrie]]
* [[Aburizal Bakrie]]
* [[Nirwan Dermawan Bakrie]]
* [[Anindya Bakrie]]
* [[
== Referensi ==
<references/>
== Pranala luar ==
* {{
{{Bakrie Group}}
[[Kategori:
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1942]]
|