Injourney Airports: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(280 revisi perantara oleh 79 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bedakan|Angkasa Pura I}}
{{refimprove}}
{{disambig info|Angkasa Pura}}
{{Infobox company
| name = PT Angkasa Pura II (Persero)Indonesia
| former_name = Perusahaan Umum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng <small>(1984-1986)</small><br/>Perusahaam Umum Angkasa Pura II <small>(1986-1993)</small><br>PT Angkasa Pura II (Persero) <small>(1993–2021)</small><br>PT Angkasa Pura II <small>(2021–2024)</small>
| logo = Berkas:Logo_AngkasaPuraII_2014.png
| trading_name = Injourney Airports
| logo_size = 300px
| logo_alt logo =
| logo_size =
| logo_caption = Logo Angkasa Pura II
| logo_padding image =
| image image_caption =
| image_size = 200px
| type = [[Perseroan terbatas]]
| image_alt =
| image_caption traded_as =
| industry = [[Aviasi]]
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perseroan Terbatas
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1984|08|13}}
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| fate =
| industry = [[Transportasi]]
| predecessor = PT Angkasa Pura I{{efn|Sebelumnya bernama:<br>Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran <small>(1962-1965)</small><br/>Perusahaan Negara Angkasa Pura <small>(1965-1974)</small><br/>Perusahaan Umum Angkasa Pura <small>(1974-1986)</small><br/>Perusahaan Umum Angkasa Pura I <small>(1986-1992)</small><br>PT Angkasa Pura I (Persero) <small>(1992–2021)}}
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| predecessor =
| location = [[Tangerang]], [[Indonesia]]
| successor =
| locations =
| foundation = {{start date|1984|08|13}} di [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Muhammad Awaluddin]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/management?activeTab=bod|title=Dewan Direksi|website=PT Angkasa Pura II|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>Agus Santoso<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/management?activeTab=boc|title=Dewan Komisaris|website=PT Angkasa Pura II|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| founder =
| brands =
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
| locations products = 13 [[bandar udaraHotel]]
| services = {{hlist|Pengelolaan [[bandar udara]]|[[Kargo]]|Pengembangan properti|[[Manajemen fasilitas]]}}
| location_city = [[Tangerang]], [[Banten]]
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,447 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| location_country = Indonesia
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] -3,809 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite report|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/investor_relation/download_report?id=68|title=Laporan Tahunan 2021|website=PT Angkasa Pura II|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref>
| coordinates =
| owner = PT [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero) (secara langsung dan melalui ''PT Angkasa Pura Nusantara'' (dahulu ''PT Angkasa Pura Indonesia'' inkarnasi pertama))<br>{{small|[[Pemerintah Indonesia]] juga memiliki [[saham dwiwarna]]}}
| area_served = Indonesia bagian Barat
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 41,764 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| key_people =
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 17,511 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| products =
| num_employees = 5.411 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| brands =
| subsid = PT [[Angkasa Pura Aviasi]]<br/>PT [[Angkasa Pura Hotel]]<br/>PT [[Angkasa Pura Properti]]<br/>PT [[Bandara Internasional Batam]]
| production =
| slogan =
| services = Pelayanan [[bandar udara]]
| homepage = {{URL|injourneyairports.id/}}
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets =
| equity =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| members =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|angkasapura2.co.id}}
| footnotes =
}}
Inkarnasi kedua dari '''PT Angkasa Pura Indonesia''' (berbisnis dengan nama '''Injourney Airports''', sebelumnya bernama '''PT Angkasa Pura II'''){{efn|Inkarnasi pertama perusahaan dengan nama sama kini bernama ''PT Angkasa Pura Nusantara''.}} adalah anak usaha dari [[Injourney]] yang bergerak di bidang pengelolaan [[bandara]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola 20 bandara yang terutama terletak di [[Indonesia bagian barat]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
{{bedakan|Angkasa Pura I}}
{{disambig info|Angkasa Pura}}
'''PT Angkasa Pura II (Persero)''' adalah [[badan usaha milik negara]] yang bergerak di bidang pengelolaan dan pegusahaan [[bandar udara]] di [[Indonesia]], bersama dengan [[Angkasa Pura I|PT Angkasa Pura I]] yang menitikberatkan pelayanan pada Indonesia bagian barat.
 
Angkasa Pura II berkantor pusat di [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] di [[Tangerang]], [[Banten]].<ref>"[http://www.angkasapura2.co.id/profile.php?isi=20&bhs=ina Informasi Perusahaan]." Angkasa Pura II. Retrieved on 16 September 2010. "Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta."</ref>
 
== Sejarah ==
{{Advert|Bagian|date=Oktober 2022}}
PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1984 sebagai sebuah [[perusahaan umum]] (Perum) dengan nama '''Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng''' untuk mengelola [[Bandara Soekarno-Hatta]].<ref name="perum">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61802/PP%20NO%2020%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1985, penerbangan berjadwal di [[Bandara Halim Perdanakusuma]] dan [[Bandara Kemayoran]] mulai dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 1986, perusahaan ini diubah namanya menjadi '''Perum Angkasa Pura II''' dan ditugaskan untuk mengelola bandara yang terletak di Indonesia bagian barat.<ref name="ap2">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3358/PP_NO_26_TH_1986.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1986|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II]] dan [[Bandara Supadio]].<ref name="pnk">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/5860/PP%20NO%2010%20TH%201991.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1991|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1993, status perusahaan ini diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/5941/PP%20NO%2014%20TH%201992.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 1992|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Polonia]], Bandara Simpang Tiga, [[Bandara Husein Sastranegara]], [[Bandara Blang Bintang]], dan [[Bandara Tabing]].<ref name="pku">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6255/PP0261994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1999, perusahaan ini mengubah nama Bandara Simpang Tiga menjadi [[Bandara Sultan Syarif Kasim II]]. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Kijang]].
 
Pada tahun 2004, perusahaan ini meresmikan terminal khusus haji di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2005, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] meresmikan [[Bandara Internasional Minangkabau]]. Pada tahun 2006, Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]] meletakkan batu pertama pembangunan [[Bandara Kualanamu]]. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian juga meresmikan [[lounge]] khusus [[Tenaga Kerja Indonesia|TKI]] di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2006 juga, perusahaan ini mendirikan PT [[Railink]] bersama PT [[Kereta Api Indonesia]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Depati Amir]] dan [[Bandara Sultan Thaha]]. Pada tahun 2009, perusahaan ini meresmikan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Setahun kemudian, perusahaan ini juga meluncurkan kembali Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2011, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan terminal di Bandara Depati Amir dan [[Bandara Supadio]]. Setahun kemudian, perusahaan ini meresmikan terminal baru di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Silangit]], serta mulai mengoperasikan Bandara Kualanamu dan terminal baru di [[Bandara Raja Haji Fisabilillah]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai mengoperasikan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
 
Pada bulan Januari 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal internasional baru di [[Bandara Husein Sastranegara]] dan terminal baru di Bandara Depati Amir. Pada bulan September 2017, perusahaan ini mulai membangun ''Airport Operation Control Center'' (AOCC) dan mulai mengoperasikan [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta|kalayang]] di Bandara Soekarno-Hatta. Pada bulan November 2017, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Jenderal Besar Sudirman]]. Pada bulan November 2017 juga, Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan Bandara Silangit. Pada bulan Desember 2017, PT Railink mulai mengoperasikan [[Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|KA Bandara Soekarno-Hatta]]. Pada bulan Desember 2017 juga, Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Ultimate Bandara Supadio dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan [[Budi Karya Sumadi]]. Pada bulan yang sama, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Banyuwangi]]. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan [[Bandara Kertajati]]. Pada bulan Oktober 2019, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Radin Inten II]], [[Bandara H.A.S. Hanandjoeddin]], dan [[Bandara Fatmawati Soekarno]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/id/about?activeTab=history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Angkasa Pura II|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref>
Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
 
Pada bulan Oktober 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Injourney), sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176539/Salinan_PP_Nomor_104_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=12 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2023, perusahaan ini menyerahkan seluruh saham [[Angkasa Pura Solusi]], [[Angkasa Pura Propertindo]], dan [[Gapura Angkasa]] yang mereka pegang ke PT [[Angkasa Pura Kargo]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara. Nama perusahaan tersebut kemudian juga diubah menjadi PT [[Integrasi Aviasi Solusi]]. Pada bulan Januari 2024, perusahaan ini resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan tersebut ke Injourney. Pada bulan Juli 2024, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang dan [[Angkasa Pura I]] digabung ke dalam perusahaan ini, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara.<ref name="api">{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20240724/98/1785043/skema-merger-angkasa-pura-ganti-nama-hingga-pembubaran-entitas-ap-i|title=Skema Merger Angkasa Pura: Ganti Nama hingga Pembubaran Entitas AP I|publisher=Bisnis Indonesia|first=Lorenzo Anugrah|last=Mahardhika|date=24 Juli 2024|language=id|access-date=4 Agustus 2024}}</ref>
Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.
 
Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
 
== Tata Kelola Perusahaan ==
Komitmen penerapan GCG merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di Angkasa Pura II.
 
Untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang dan berdaya saing tinggi, Angkasa Pura II telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practise yang berlaku. Pelaksanaan GCG merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran”.
 
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya.
 
Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:
# Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan (Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi.
# Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II.
# Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
# Mengelola risiko secara lebih baik.
# Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
# Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Angkasa Pura II.
# Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.
# Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi semakin baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam penerapan GCG yaitu:
# Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN(Pasal 5 ayat 3).
# Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
# Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
# Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007.
# Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: KEP.448/UM.004/X/AP II–2007 dan Nomor: KEP.02.03.01/00/10/2007 461 tentang Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).
Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:
# Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan;
# Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
# Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
# Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
# Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.
 
== Penghargaan ==
Angkasa PuraPerusahaan IIini telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranyadi adalahantaranya adalah:
* “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006).
* “The Best I in Good Corporate Governance” (2006).
* Juara I “Annual Report Award” kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed (2007).
* BUMN Terbaik dan TerpercayaTepercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index Award (2007).
* 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review (2009).
* The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com (2009).
* Juara III Annual Report Award kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed (2009).
* The Best Prize ‘INACRAFT Award in category natural fibers (2010).
Baris 111 ⟶ 61:
* Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009 - 31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dalam Indonesia Travel & Tourism Award (2011).
* Serta berbagai penghargaan pada tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng).
 
== Operasi ==
Sebelum Angkasa Pura I dan II dileburkan kedalam InJourney Airports, perusahaan ini mengelola 21 [[bandar udara]] yang terutama terletak di [[Pulau Sumatra]], [[Jawa]] (kecuali [[Kota Semarang]]–[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Kota Kediri]]–[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]), serta [[Kalimantan]] bagian barat dan tengah, yakni:<ref name="AP II airports">{{cite web|url=https://www.angkasapura2.co.id/en/bisnis/bandara|title=Our Airports|location=[[Tangerang]]|publisher=Angkasa Pura II}}</ref>
 
=== Bandar udara internasional ===
* [[Indonesia Barat|Indonesia bagian barat]]
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda]] ([[Kota Banda Aceh]])
# [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] ([[Kota Medan]]–[[Kota Binjai|Binjai]]–[[Deli Serdang]], [[Sumatera Utara]])
# [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]]{{efn|Dimiliki oleh konsorsium [[Injourney]], PT [[Wijaya Karya]] Tbk, dan Incheon International Airport Corporation}} ([[Pulau Batam]], [[Kepulauan Riau]])
# [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] ([[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]] ([[Kota Pekanbaru]], [[Riau]])
# [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] ([[Jabodetabekjur]])
# [[Bandar Udara Internasional Kertajati]] ([[Kota Bandung]]–[[Kota Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah]])
* [[Indonesia Timur|Indonesia bagian timur]]
# [[Bandar Udara Internasional Juanda]] ([[Kota Surabaya]]–[[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]])
# [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]] ([[Kota Denpasar]], [[Bali]])
# [[Bandar Udara Internasional Lombok]] ([[Pulau Lombok]], [[Nusa Tenggara Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan]] ([[Kota Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]] dan [[Nusantara (ibu kota terencana)]])
# [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi]] ([[Kota Manado]], [[Sulawesi Utara]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] ([[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]])
# [[Bandar Udara Sentani]] ([[Kota Jayapura]], [[Papua]])
 
=== Bandar udara domestik ===
* Indonesia bagian barat
# [[Bandar Udara Sisingamangaraja XII]] ([[Kabupaten Tapanuli Utara|Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]])
# [[Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah]] ([[Kota Tanjungpinang]], [[Kepulauan Riau]])
# [[Bandar Udara Sultan Thaha]] ([[Kota Jambi]], [[Jambi]])
# [[Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II]] ([[Kota Palembang]], [[Sumatera Selatan]])
# [[Bandar Udara Depati Amir]] ([[Kota Pangkal Pinang]], [[Kepulauan Bangka Belitung]])
# [[Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin]] ([[Pulau Belitung]], [[Kepulauan Bangka Belitung]])
# [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno]] ([[Kota Bengkulu]])
# [[Bandar Udara Radin Inten II-Bandar Lampung|Bandar Udara Radin Inten II]] ([[Kota Bandar Lampung]], [[Lampung]])
# [[Bandar Udara Husein Sastranegara]] ([[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]])
# [[Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman]] ([[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], [[Jawa Tengah]])
# [[Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani]] ([[Kota Semarang]], Jawa Tengah)
# [[Bandar Udara Supadio]] ([[Kota Pontianak]], [[Kalimantan Barat]])
# [[Bandar Udara Tjilik Riwut]] ([[Kota Palangkaraya]], [[Kalimantan Tengah]])
* [[Indonesia Timur|Indonesia bagian timur]]
# [[Bandar Udara Adi Soemarmo]] ([[Kota Surakarta]], Jawa Tengah)
# [[Bandar Udara Adisutjipto]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]])
# [[Bandar Udara Banyuwangi]] ([[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]])
# [[Bandar Udara Dhoho]] ([[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]){{efn|Dimiliki oleh konsorsium PT [[Gudang Garam]] Tbk dan [[InJourney]]}}
# [[Bandar Udara Syamsudin Noor]] ([[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]])
# [[Bandar Udara El Tari]] ([[Pulau Timor]], [[Nusa Tenggara Timur]])
# [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] ([[Pulau Biak]], [[Papua]])
# [[Bandar Udara Pattimura]] ([[Pulau Ambon]], [[Maluku]])
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Galeri logo ==
Logo Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II awalnya sama, tetapi kemudian masing-masing perusahaan menggunakan logo barunya sendiri-sendiri. <gallery>
Logo Angkasa Pura 2 <gallery>
Berkas:Logo Ap2.jpg|Logo mulai tahun 1984 hingga 2014. Logo ini juga dipakai oleh [[Angkasa Pura III]] tahunsebelum 1984-2014ganti logo.
Berkas:LogoAngkasa AngkasaPuraIIPura II logo 2014.pngsvg|Logo Angkasamulai Puratahun II2014 mulaihingga 21 Januari 20142024
</gallery>
 
== Operasi ==
PT Angkasa Pura II menitik beratkan bandar udara di wilayah barat Indonesia.
* [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]]
* [[Bandara Halim Perdanakusuma]]
* [[Bandara Husein Sastranegara]]
* [[Bandara Internasional Kuala Namu]] menggantikan [[Bandara Internasional Polonia]]
* [[Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II]]
* [[Bandara Sultan Syarif Kasim II]]
* [[Bandara Minangkabau]]
* [[Bandara Supadio]]
* [[Bandara Raja Haji Fisabilillah]]
* [[Bandara Sultan Thaha]]
* [[Bandara Radin Inten II]]
* [[Bandara Depati Amir]] Hingga 30 Juni 2019
* [[Bandara Sultan Iskandar Muda]]
* [[Bandara Silangit]]
* [[Bandar Udara Japura]] Mulai 1 Juli 2019{{clarify me}}
* [[Bandar Udara Pinang Kampai]] Mulai 1 Juli 2019{{clarify me}}
* [[Bandar Udara Ranai]] Mulai 1 Juli 2019{{clarify me}}
* [[Bandar Udara Dabo]] Mulai 1 Juli 2019{{clarify me}}
* [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]] Mulai 1 Juli 2019{{clarify me}}. Saat ini dikelola oleh BP Batam.
* [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno]] Mulai 1 Juli 2019{{clarify me}}
 
== Referensi ==
Baris 144 ⟶ 122:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{en}} [http://www.angkasapura2.co.id/ Situs web resmi Angkasa Pura II] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191213021309/http://www.angkasapura2.co.id/ |date=2019-12-13 }}
 
{{BUMNInjourney}}
{{Mantan BUMN Indonesia}}
 
[[Kategori:Bandar udara di Indonesia| InJourney]]
[[Kategori:BUMNBandar udara di Indonesia|*AP2]]
[[Kategori:Perusahaan transportasi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1984]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1984 di Indonesia]]
[[Kategori:Operator bandar udara Indonesia]]