Martha Christina Tiahahu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara , -Diantara +Di antara) |
|||
(54 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Maluku|[[Suku Ambon|Ambon]]|Tiahahu}}
{{Infobox person
| name
| image
Martha Christina Tiahahu | caption
| birth_date
| birth_place = [[Abubu, Nusalaut, Maluku
| death_date
| death_place
| death_cause
| resting_place
| resting_place_coordinates = <!-- {{Coord|LAT|LONG|type:landmark|display=inline}} -->
| monuments
| nationality
| other_names
| ethnicity
| citizenship
| occupation
| years_active
| religion
| denomination
| parents = Paulus
| relatives
| callsign
| awards
}}
'''Martha Christina Tiahahu''' ({{lahirmati|[[Nusa Laut, Maluku Tengah]], [[Maluku]]|4|1|1800|[[Laut Banda]], [[Maluku]]|2|1|1818}}) adalah seorang gadis dari
Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan
Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di [[Laut Banda]]
==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Standbeeld van vrijheidsstrijdster Martha Christina Tiahahu (1800-1818) TMnr 20017956.jpg|thumb|Patung Martha Christina Tiahahu di Kota Ambon]]
Tiahahu lahir di desa Santiago de Abúbu di Pulau Nusalaut, dekat Maluku, pada 4 Januari 1800.{{sfn|Azizah|2011|p=121}} Ayahnya adalah Kapten Paulus Tiahahu dari klan Soa Uluputi.{{sfn|Azizah|2011|p=121}}{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}} Setelah ibunya meninggal saat dia masih bayi, Tiahahu dibesarkan oleh ayahnya.{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}} Sebagai seorang anak, dia keras kepala dan mengikuti ayahnya ke mana pun dia pergi, kadang-kadang bergabung dengannya dalam merencanakan serangan.{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}}
Mulai tahun 1817, Tiahahu bergabung dengan ayahnya dalam perang gerilya melawan pemerintah kolonial Belanda.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Mereka juga mendukung tentara Pattimura.{{sfn|Azizah|2011|p=121}} Dia melihat beberapa pertempuran. Dalam pertempuran di Pulau Saparua, pasukan itu membunuh komandan Belanda Richement dan melukai Komandan penggantinya Meyer.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Dalam pertempuran lain, dia dan pasukannya berhasil membakar Benteng Duurstede hingga rata dengan tanah.{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}} Selama pertempuran, dia dikatakan melempar batu ke pasukan Belanda jika tentaranya kehabisan amunisi, sementara catatan lain mengatakan dia menggunakan tombak.{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}}{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Setelah Vermeulen Kringer mengambil alih militer Belanda di Maluku, Tiahahu, ayahnya, dan Pattimura ditangkap pada Oktober 1817.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}}
Dibawa dengan HNLMS ''Evertsen'' ke Nusalaut, Tiahahu adalah satu-satunya prajurit yang ditangkap yang tidak dihukum; ini karena usianya yang masih muda.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Setelah beberapa waktu ditahan di Fort Beverwijk, tempat ayahnya dieksekusi, pada akhir tahun 1817 Tiahahu dibebaskan.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Dia terus berjuang melawan Belanda.{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}}
Dalam penyisiran pada bulan Desember 1817 Tiahahu dan beberapa mantan pemberontak lainnya ditangkap.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Gerilyawan yang ditangkap ditempatkan di Evertsen untuk diangkut ke Jawa; mereka dimaksudkan untuk digunakan sebagai tenaga kerja budak di perkebunan kopi di sana.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Namun, dalam perjalanan Tiahahu jatuh sakit.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}} Menolak obat dan makanan, dia meninggal pada 2 Januari 1818 ketika kapal sedang menyeberangi Laut Banda; dia menerima penguburan di laut hari itu juga.{{sfn|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}}{{sfn|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}}
== Perjuangan ==
Martha Christina Tiahahu dilahirkan di Abubu Nusalaut pada tanggal [[4 Januari]] [[1800]] merupakan anak sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu dan masih berusia 17 tahun ketika mengikuti jejak ayahnya memimpin perlawanan di Pulau Nusalaut. Pada waktu yang sama Kapitan Pattimura sedang mengangkat senjata melawan kekuasaan Belanda di Saparua. Perlawanan di Saparua menjalar ke Nusalaut dan daerah sekitarnya.
Pada waktu itu, sebagian pasukan rakyat bersama para raja dan patih bergerak ke Saparua untuk membantu perjuangan [[Kapitan Pattimura]] sehingga tindakan Belanda yang akan mengambil alih Benteng Beverwijk luput dari perhatian. Guru Soselissa yang memihak Belanda melakukan kontak dengan musuh mengatas-namakan rakyat menyatakan menyerah kepada [[Belanda]]. Tanggal [[10 Oktober]] [[1817]] Benteng Beverwijk jatuh ke tangan Belanda tanpa perlawanan. Sementara itu, di Saparua pertempuran demi pertempuran terus berkobar. Karena semakin berkurangnya persediaan peluru dan mesiu pasukan rakyat mundur ke pegunungan Ulath-Ouw. Di antara pasukan itu terdapat pula Martha Christina Tiahahu beserta para raja dan patih dari Nusalaut.
Tanggal [[11 Oktober]] [[1817]] pasukan Belanda di bawah pimpinan Richemont bergerak ke Ulath, tetapi berhasil dipukul mundur oleh pasukan rakyat. Dengan kekuatan 100 orang prajurit, Meyer beserta Richemont kembali ke Ulath. Pertempuran berkobar kembali, korban berjatuhan di kedua belah pihak.
Dalam pertempuran ini Richemont tertembak mati. Meyer dan pasukannya bertahan di tanjakan negeri Ouw. Dari segala penjuru pasukan rakyat mengepung, sorak sorai pasukan bercakalele. Di tengah keganasan pertempuran itu muncul seorang gadis remaja bercakalele menantang peluru musuh. Dia adalah putri Nusahalawano, Martha Christina Tiahahu, srikandi berambut panjang terurai ke belakang dengan sehelai kain berang (kain merah) terikat di kepala.
Dengan mendampingi sang ayah dan memberikan kobaran semangat kepada pasukan Nusalaut untuk menghancurkan musuh, Marta Christina telah memberi semangat kepada kaum perempuan dari Ulath dan Ouw untuk turut mendampingi kaum laki-laki di medan pertempuran. Baru di medan ini [[Belanda]] berhadapan dengan kaum perempuan fanatik yang turut bertempur. Pertempuran semakin sengit katika sebuah peluru pasukan rakyat mengenai leher Meyer, Vermeulen Kringer mengambil alih komando setelah Meyer diangkat ke atas kapal Eversten.
Tanggal [[12 Oktober]] [[1817]] Vermeulen Kringer memerintahkan serangan umum terhadap pasukan rakyat, ketika pasukan rakyat membalas serangan yang begitu hebat ini dengan lemparan batu, para
Martha Christina dan sang ayah serta beberapa tokoh pejuang lainnya tertangkap dan dibawa ke dalam kapal Eversten. Di dalam kapal ini para tawanan dari Jasirah Tenggara bertemu dengan Kapitan Pattimura dan tawanan lainnya. Mereka diinterogasi oleh Buyskes dan dijatuhi hukuman. Karena masih sangat muda, Buyskes membebaskan Martha Christina Tiahahu dari hukuman, tetapi sang ayah, Kapitan Paulus Tiahahu tetap dijatuhi hukuman mati. Mendengar keputusan tersebut, Martha Christina Tiahahu memandang sekitar pasukan Belanda dengan tatapan sayu namun kuat yang menandakan keharuan mendalam terhadap sang ayah. Tiba-tiba Martha Christina Tiahahu merebahkan diri di depan Buyskes memohonkan ampun bagi sang ayah yang sudah tua, tetapi semua itu sia-sia.
Tanggal [[16 Oktober]] [[1817]] Martha Christina Tiahahu beserta sang Ayah dibawa ke Nusalaut dan ditahan di benteng Beverwijk sambil menunggu pelaksanaan eksekusi mati bagi ayahnya. Martha Christina Tiahahu mendampingi sang Ayah pada waktu memasuki tempat eksekusi, kemudian Martha Christina Tiahahu dibawa kembali ke dalam benteng Beverwijk dan tinggal bersama guru Soselissa.
Sepeninggal ayahnya, Martha Christina Tiahahu masuk ke dalam hutan dan terus bergerilya. Hal ini membuat kesehatannya terganggu.
Dalam suatu Operasi Pembersihan pada bulan Desember 1817 Martha Christina Tiahahu beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke [[Pulau Jawa]] untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.
Selama di atas kapal ini kondisi kesehatan Martha Christina Tiahahu semakin memburuk, ia menolak makan dan pengobatan. Akhirnya pada tanggal [[2 Januari]] [[1818]], selepas Tanjung Alang, Martha Christina Tiahahu menghembuskan napas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tiahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke [[Laut Banda]].
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969, tanggal [[20 Mei]] [[1969]], Martha Christina Tiahahu secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional.
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
* {{cite book
| title=Jejak-jejak pahlawan: perekat kesatuan bangsa Indonesia
|trans-title=Traces of heroes: glue the unity of the Indonesian nation
| language= Indonesia
| last=Soedarmanta
| first=J B
| location=Jakarta
| publisher=Grasindo
| year=2006
| isbn=978-979-759-716-0
}}
* {{Cite news|url=http://oase.kompas.com/read/2010/08/18/06024133/Martha.Christina.Si.Pemberani.dari.Timur
|title=Martha Christina Si Pemberani dari Timur
|trans-title=Martha Christina, the Brave One from the East
|language=id
|ref={{harvid|Alaidrus 2010, Martha Christina Si Pemberani}}
|last=Alaidrus
|first=Syarivah
|location=Jakarta
|work=[[Kompas.com]]
|date=27 April 2010
|access-date=27 December 2011
|archive-date=27 December 2011
|archive-url=https://www.webcitation.org/64Ez9hpNr?url=http://oase.kompas.com/read/2010/08/18/06024133/Martha.Christina.Si.Pemberani.dari.Timur
|url-status=dead
}}
* {{cite book
| title=Wanita-Wanita Perkasa dari Jawa
|trans-title=The Gallant Women from Java
| language=id
| last=Azizah
| first=Jiz
| location=Bantul
| publisher=IN AzNa Books
| year=2011
| isbn=978-979-3194-96-7
}}
* {{cite web
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/27/martha-christina-tiahahu-the-039kabaressi039-heroine-maluku.html
|title=Martha Christina Tiahahu: The 'kabaressi' heroine of Maluku
|ref={{harvid|Tunny 2008, Martha Christina Tiahahu}}
|last=Tunny
|first=Azis
|location=Jakarta
|work=The Jakarta Post
|date=27 April 2008
|access-date=27 December 2011
|archive-date=27 December 2011
|archive-url=https://www.webcitation.org/64EwxOpzW?url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/27/martha-christina-tiahahu-the-039kabaressi039-heroine-maluku.html
|url-status=dead
}}
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:pahlawan nasional Indonesia yang beragama Kristen]]
[[Kategori:Tokoh dari Maluku Tengah]]
|