Televisi Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
UdinIbrahim (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 1:
{{Pp}}
{{redirect|TVRI|saluran televisi nasional|TVRI (saluran televisi)}}
{{Infobox company
|name = Lembaga Penyiaran Publik<br>Televisi Republik Indonesia
|logo = TVRILogo2019.svg
|logo_size = 170px
|logo_caption =
|trading_name =
| type = [[Lembaga Penyiaran Publik]]
| traded_as =
| industry = Jaringan [[Penyiaran umum|televisi umum]]
| genre =
| fate =
| predecessors =
| successor =
| foundation = {{start date and age|df=yes|1962|08|24}}
| hq_location_city = Jalan Gerbang Pemuda, RT. 1/RW. 3, [[Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat]], [[DKI Jakarta]] 10270
|hq_location_country = Indonesia
|key_people =
{{unbulleted list|[[Agus Sudibyo]] (Ketua Dewan Pengawas)|[[Iman Brotoseno]] (Direktur Utama)||[[Arif Adi Kuswardono]] (Direktur Program dan Pemimpin Redaksi Berita)|[[Raden Sarjono]] (Direktur Keuangan)|[[Rika Damayanti]] (Direktur Umum)}}
| area_served = {{unbulleted list|[[Indonesia]]|[[Singapura]]| [[Malaysia]] {{small|(sebagian)}}|[[Papua Nugini]] {{small|(sebagian)}}|[[Timor Leste]] {{small|(sebagian)}}}}
| products = {{ubl|[[Televisi]]|[[Portal web|Portal daring]]|[[Media baru]]}}
| production =
| services = ''Lihat [[Televisi Republik Indonesia#Layanan|Layanan]]''
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum =
| assets =
| equity =
| owner =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| website = {{url|tvri.go.id}}
|dissolved =
|footnotes =
}}
'''Televisi Republik Indonesia''' ('''TVRI''') adalah [[jaringan televisi]] [[Penyiaran umum|publik]] berskala nasional di [[Indonesia]]. TVRI berstatus sebagai [[Lembaga Penyiaran Publik]] bersama [[Radio Republik Indonesia]] (RRI), yang ditetapkan melalui [[Undang-Undang Penyiaran|Undang-Undang No. 32/2002 tentang Penyiaran]]. TVRI merupakan jaringan televisi pertama di Indonesia, mulai mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962 dan diperingati sebagai Hari Televisi Nasional. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia hingga tahun 1989, ketika televisi swasta pertama Indonesia, yakni [[RCTI]] didirikan.{{cn}}
TVRI saat ini mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan menjalankan 3 saluran televisi nasional dan 35 stasiun televisi daerah, serta didukung 361 stasiun transmisi (termasuk 129 stasiun transmisi digital) di seluruh [[Indonesia]].<ref name="hut tvri">{{cite web |last1=TVRI Nasional (Instagram) |year=2020 |title=Ucapan Selamat HUT ke-58 TVRI dari Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno... |url=https://www.instagram.com/p/CERAK4uDwYq/ |accessdate=30 August 2020 |archive-date=2023-01-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230114044547/https://www.instagram.com/p/CERAK4uDwYq/ |dead-url=no }}</ref> Selain di televisi konvensional, siaran TVRI juga dapat ditonton melalui siaran ''streaming'' di situs resmi, aplikasi ''TVRI Klik'', dan [[Layanan Over-The-Top|layanan OTT]] lainnya.
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Reuters Institute for the Study of Journalism dan [[Universitas Oxford]] pada tahun 2021, TVRI merupakan salah satu media yang paling dipercaya masyarakat Indonesia dengan skor kepercayaan mencapai 66%.<ref>{{cite web |title=Digital Media Reports 2021 - Indonesia |url=https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021/indonesia |publisher=Reuters Institute for the Study of Journalism, University of Oxford |accessdate=28 Oktober 2021 |archive-date=2023-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230303235924/https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021/indonesia |dead-url=no }}</ref>
== Sejarah ==
=== 1961-1962: Ide, gagasan, dan siaran percobaan ===
{{see also|Televisi di Indonesia#Sejarah}}
Tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari kehadiran TVRI adalah [[Maladi]], seorang mantan penyiar RRI. Ia merupakan orang yang pertama kali mengusulkan gagasan berdirinya stasiun televisi di Indonesia pada tahun 1955 dan direncanakan untuk membantu sosialisasi pemerintah dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|pemilihan umum pertama yang akan diadakan pada tahun tersebut]]. Meskipun Presiden [[Soekarno]] (yang pada saat itu tidak memegang kekuasaan karena Indonesia saat itu ber[[sistem parlementer]]) tertarik dengan usulan Maladi, [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I|kabinet yang berkuasa saat itu]] menolaknya karena dianggap terlalu mahal. Setelah Maladi menjadi [[Menteri Penerangan Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] pada 1959, ia kembali mengusulkan ide tersebut ke Presiden Soekarno (yang kali ini sudah memegang kekuasaan pada era [[Demokrasi Terpimpin]]). Sang menteri berpendapat, bahwa dengan berhasilnya Indonesia terpilih sebagai calon tuan rumah [[Pesta Olahraga Asia 1962|Asian Games keempat pada tahun 1962]], maka televisi dianggap mampu menjadi alat mengembangkan persatuan dan kesatuan nasional lewat acara [[olahraga]] yang disiarkan, minimal satu cabang olahraga per hari.<ref>{{Cite web |url=https://historia.id/politik/articles/awal-mula-pemerintah-mengenalkan-televisi-P0o8e/page/2 |title=Awal Mula Pemerintah Mengenalkan Televisi |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105205558/https://historia.id/politik/articles/awal-mula-pemerintah-mengenalkan-televisi-P0o8e/page/2 |dead-url=no }}</ref><ref name="ade"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=MYxjDwAAQBAJ&pg=PA22&dq=tvri+maladi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwidwKaQhoL0AhUW3jgGHQVpAuAQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=tvri%20maladi&f=false |title=MENJADI BINTANG: Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film, dan Televisi |access-date=2021-11-05 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713010507/https://books.google.co.id/books?id=MYxjDwAAQBAJ&pg=PA22&dq=tvri+maladi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwidwKaQhoL0AhUW3jgGHQVpAuAQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=tvri%20maladi&f=false |dead-url=no }}</ref> Usulan Maladi tersebut kemudian mulai diterima berbagai pihak, termasuk Presiden, sehingga pada tahun 1960, [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara]] mengeluarkan [[Ketetapan MPR|Tap MPRS]] No. II/MPRS/1960 yang mendorong pendirian sebuah stasiun televisi, yang pada saat itu direncanakan sebagai televisi pendidikan dan beroperasi di [[universitas]].<ref name="jurnal">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=EVm-DwAAQBAJ&pg=PA77&dq=TVRI+1962&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjF0anS-IL0AhWPA3IKHaL0AjkQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=TVRI%201962&f=false |title=Journalism Today |access-date=2021-11-06 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713010543/https://books.google.co.id/books?id=EVm-DwAAQBAJ&pg=PA77&dq=TVRI+1962&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjF0anS-IL0AhWPA3IKHaL0AjkQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=TVRI%201962&f=false |dead-url=no }}</ref>
Rencana penyelenggaraan siaran televisi pertama akhirnya mulai terwujud ketika pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah lembaga Komando Urusan Proyek Asian Games ke-IV (KUPAG).<ref name=fakta>[https://web.archive.org/web/20030624222610/http://www.tvri.co.id/profile.php TELEVISI RI DALAM DATA DAN FAKTA]</ref> Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia (SK Menpen) No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2TV). Lembaga ini diketuai oleh [[R.M. Soetarto]], kepala Direktorat Perfilman Negara. Selain Soetarto, ada juga wakilnya yaitu R.M. Soenarjo dan 7 orang anggota panitia, dan mereka bekerja bersama-sama dengan Departemen Penerangan untuk mempersiapkan siaran televisi di Indonesia.<ref name=tpi>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=rtIjAAAAMAAJ&pg=PA94&dq=pembangunan+mental,+khususnya+masyarakat+sosialis+Indonesia+TVRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjnlNniqNT5AhWqx3MBHTAKC88Q6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=pembangunan%20mental%2C%20khususnya%20masyarakat%20sosialis%20Indonesia%20TVRI&f=false |title=Sejarah Departemen Penerangan RI. |access-date=2022-08-20 |archive-date=2022-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220820022255/https://books.google.co.id/books?id=rtIjAAAAMAAJ&pg=PA94&dq=pembangunan+mental,+khususnya+masyarakat+sosialis+Indonesia+TVRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjnlNniqNT5AhWqx3MBHTAKC88Q6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=pembangunan%20mental%2C%20khususnya%20masyarakat%20sosialis%20Indonesia%20TVRI&f=false |dead-url=no }}</ref> Untuk mempelajari lebih dalam tentang pertelevisian, Presiden kemudian mengirim Soetarto ke [[Kota New York|New York]] dan [[Atlanta]], [[Amerika Serikat]].<ref name=bernama>{{Cite web |url=https://tirto.id/alat-kekuasaan-bernama-tvri-cUvu |title=Alat Kekuasaan Bernama TVRI |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106054609/https://tirto.id/alat-kekuasaan-bernama-tvri-cUvu |dead-url=no }}</ref><ref name=ishadi>Ishadi S.K. 2014. Media dan Kekuasaan - Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas., hlm. 30-33.</ref>
Pada 23 Oktober 1961 pukul 09.30,<ref name=fakta/> Presiden Soekarno yang sedang berada di [[Wina]], [[Austria]] mengirimkan teleks kepada Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi dengan target sebagai berikut:
# Membangun studio di eks-AKPEN (Akademi Penerangan) di Senayan, yang sekarang menjadi lokasi kantor pusat LPP TVRI. Pemilihan lokasi ini dikarenakan berada dekat dengan [[Gelanggang Olahraga Bung Karno]], sehingga lebih praktis untuk menyiarkan acara Asian Games.<ref name=ishadi/> Sebelum menempati lokasi tersebut, lokasi lain yang sempat dikaji sebagai tempat studio TVRI meliputi Gedung PFN Jatinegara, Gedung Jawatan Topografi, pemancar RRI di [[Kebayoran]], dan beberapa tempat lainnya.<ref name="pers"/>
# Membangun dua pemancar: 100W dan 10 kW dengan menara setinggi 80 meter. Dibangun di dalam kompleks TVRI Senayan, awalnya menara ini sempat direncanakan berada di atas [[Hotel Indonesia]] atau eks Gedung [[Perfini]].<ref name=ishadi/> Pemancar kedua selesai dibangun pada 22 Agustus 1962 dan siap untuk dioperasikan beberapa jam sebelum Asian Games IV dimulai.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA29&dq=24+agustus+1962&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiTuqLypYT0AhWVH7cAHQFiBfA4ChDoAXoECAkQAw#v=onepage&q=24%20agustus%201962&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2021-11-06 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713010509/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA29&dq=24+agustus+1962&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiTuqLypYT0AhWVH7cAHQFiBfA4ChDoAXoECAkQAw#v=onepage&q=24%20agustus%201962&f=false |dead-url=no }}</ref>
# Mempersiapkan software (program dan tenaga). Khusus suplai perangkatnya berasal dari [[NEC]] ([[Jepang]]), setelah melalui seleksi dari penyedia lain, seperti [[Siemens]] ([[Jerman Barat]]), [[RCA]] ([[Amerika Serikat]]), dan [[Marconi Company|Marconi]] ([[Britania Raya|Inggris]]).<ref name="jurnal"/><ref name=ishadi/> Selain dari NEC, perusahaan Jepang lain yang terlibat dalam persiapan TVRI adalah [[NHK]], yang melatih calon pegawai-pegawai dan memberikan bantuan teknis bagi penyiarannya.<ref>{{Cite web |url=https://www.remotivi.or.id/kupas/62/politik-budaya-di-televisi |title=Politik Budaya di Televisi |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106052546/https://www.remotivi.or.id/kupas/62/politik-budaya-di-televisi |dead-url=no }}</ref> Pelatihan ini dilakukan bagi pegawai-pegawai TVRI yang umumnya saat itu belum berpengalaman dalam pertelevisian, karena berasal dari RRI, [[Produksi Film Negara|PFN]], maupun mahasiswa [[Institut Teknologi Bandung|ITB]].<ref name=bernama/><ref>{{Cite web |url=https://www.perwara.com/2018/tvri-dan-asian-games/ |title=TVRI dan Asian Games |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106054611/https://www.perwara.com/2018/tvri-dan-asian-games/ |dead-url=no }}</ref>
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|HUT RI ke-17]] dari halaman [[Istana Merdeka]] Jakarta, dengan format hitam-putih dan didukung pemancar cadangan berkekuatan 100W. Kompleks siaran TVRI selesai dalam waktu kurang dari setahun dan diresmikan pada 23 Agustus 1962 oleh ketua P2TV.<ref name=ishadi/>
=== 1962-1975: Siaran awal<ref>{{Citation|title=PEMBANGUNAN GBK DAN PERSIAPAN ASIAN GAMES KE IV DI JAKARTA , SIARAN PERDANA TVRI TAHUN 1962|url=https://www.youtube.com/watch?si=z8Xr6AeZgZ2TNTa7&v=15bAt87dOd4&feature=youtu.be|date=2024-08-20|accessdate=2024-09-10|last=TVRI DOKPUS PUSAT}}</ref>, status yayasan ===
Pada 24 Agustus 1962, [[TVRI (saluran TV)|TVRI]] mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan [[Pesta Olahraga Asia 1962|Asian Games IV]] dari [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]].<ref name=unikom01>{{cite web |url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |author=Rio Rahardia |title=e Library Unikom: TVRI Jawa Barat, hlm. 1 |accessdate=24 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190824100748/https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |dead-url=no }}</ref> Dengan hadirnya TVRI, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang memiliki siaran televisi saat itu, setelah [[Jepang]], [[Filipina]], [[Thailand]], [[Tiongkok]], dan [[Korea Selatan]], walaupun pada saat yang sama [[pesawat televisi]] di Indonesia hanya berjumlah 10.000-15.000 buah dan siaran TVRI hanya dinikmati sekitar 2% penduduk.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p233.html |title=Menyambut ulang tahun tvri (ke-32), rcti (ke-5), & sctv (ke-4): "televisiku sayang, t |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105200220/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p233.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://historia.id/politik/articles/televisi-masuk-desa-DAo1j/page/2 |title=Televisi Masuk Desa |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211107115635/https://historia.id/politik/articles/televisi-masuk-desa-DAo1j/page/2 |dead-url=no }}</ref> Karena pembentukannya berkaitan erat dengan Asian Games, maka saat itu TVRI juga dimasukkan dalam struktur ''Organizing Committee'' Asian Games 1962, secara spesifik sebagai "Seksi Biro Radio dan Televisi ''Organizing Committee'' Asian Games IV".<ref name="jurnal"/><ref name="pers"/> Pasca pembubaran ''Organizing Committee'' AG 1962, status TVRI kemudian berubah lagi menjadi di bawah Yayasan Bung Karno (pengelola kompleks olahraga Senayan) melalui Keputusan Presiden No. 318/1962<ref name=ishadi/> yang berada di bawah kendali langsung presiden.<ref name="kitley"/> Studio TVRI yang pertama (saat itu dimaksudkan sebagai studio sementara)<ref name="pers"/> kemudian selesai pada 11 Oktober 1962.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=p7E2EAAAQBAJ&pg=PA14&dq=tvri+maladi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjr3rebiYL0AhVY73MBHbTPB0QQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=tvri%20maladi&f=false |title=Reportase: Panduan Praktis Reportase untuk Media Televisi |access-date=2021-11-05 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113818/https://books.google.co.id/books?id=p7E2EAAAQBAJ&pg=PA14&dq=tvri+maladi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjr3rebiYL0AhVY73MBHbTPB0QQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=tvri%20maladi&f=false |dead-url=no }}</ref>
Status TVRI kemudian sempat diperdebatkan oleh [[Daftar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia|Menteri Pekerjaan Umum]] dan Menteri Penerangan, apakah harus berada di bawah mereka.<ref name="kitley"/> Selain itu, muncul juga kesulitan mengelola keuangannya.<ref name="kitley"/> Kedua masalah tersebut kemudian selesai ketika pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keputusan Presiden No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI, yang berarti menjadikan TVRI sebagai institusi terpisah dari lembaga lain. Status sebagai [[yayasan]] murni berlangsung hingga 1975.<ref name=unikom02>{{cite web |url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |author=Rio Rahardia |title=e Library Unikom: TVRI Jawa Barat, hlm. 2 |accessdate=24 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190824100748/https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |dead-url=no }}</ref> Secara dasar, Keputusan Presiden No. 215/1963 menyatakan bahwa Yayasan TVRI berada di bawah presiden (yang dibantu seorang direktur dan 3 direktur muda),<ref name=fakta/> serta TVRI merupakan entitas tunggal yang diberi hak dari negara bagi menyelenggarakan siaran televisi. Bisa dikatakan, bahwa status TVRI pada saat itu dimaksudkan merupakan campuran dari yayasan dan lembaga negara, dalam hal ini independen dalam pencarian dana namun bertanggung jawab kepada Departemen Penerangan dalam pemograman.<ref name="sum"/>
Sifat TVRI yang berupa yayasan yang diketuai presiden ini justru menimbulkan sikap lembaga penyiaran yang tidak independen maupun berorientasi kepentingan publik yang efeknya akan terasa sampai akhir [[Orde Baru]], apalagi ditambah dengan ketiadaan ''blueprint'' bagi pengembangan TVRI kedepannya.<ref>{{Cite web |url=https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2018/01/07/tvri-tantangan-dan-menanti-aksi-direksi-baru/ |title=#throwbackplbk – TVRI, Tantangan dan Menanti Aksi Direksi Baru |access-date=2021-11-20 |archive-date=2021-11-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211120062545/https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2018/01/07/tvri-tantangan-dan-menanti-aksi-direksi-baru/ |dead-url=no }}</ref> Keputusan Presiden No. 215/1963 pasal 4 dan 5 menyatakan bahwa TVRI berperan dalam "...pembangunan mental, khususnya masyarakat sosialis Indonesia", yang selaras dengan garis kebijakan pemerintahan Soekarno saat itu. Setelah Orde Baru mulai lahir, Keputusan Menteri Penerangan No. 34/1966 menyatakan bahwa TVRI harus menyesuaikan acaranya dengan penyebarluasan program pemerintah, [[Pancasila]] dan [[UUD 1945]]. TVRI pada Orde Baru menjadi alat bagi menciptakan kesatuan nasional dan menyosialisasikan program pembangunan pemerintah.<ref name="ade"/><ref name=masduki/><ref name=reg/> Meskipun demikian, sebenarnya sempat muncul ide yang berusaha mengarahkan TVRI untuk lebih memenuhi keinginan pemirsanya yang mengarah ke hiburan, bukan sekedar menjadi kepanjangan penguasa.<ref name=polgolkr/> Bahkan, pada tahun 1972, Menteri Penerangan [[Boediardjo]] pernah mengusulkan perubahan status TVRI menjadi [[Perusahaan Umum]] (Perum) agar "lebih berkarakter demokratis". Sayangnya, rencana tersebut lenyap dengan pergantian Menpen di tahun berikutnya, dan sebaliknya kemudian secara bertahap independensi TVRI mulai "dikebiri" pemerintah dengan kebijakan-kebijakannya.<ref name="kitley"/>
Karyawan TVRI pada 1963 mencapai 100 orang, dan pada pertengahan tahun yang sama, Divisi Pemberitaan didirikan, awalnya dipegang oleh 5 staf yang bekerja 14 jam sehari dan menyiarkan dua acara berita.<ref name=tpi/><ref name=masduki/> Selain tenaga kerja dalam negeri, sebanyak 23 orang dari Jepang (yang merupakan hasil kerjasama [[Colombo Plan]]) awalnya juga sempat ditempatkan di TVRI untuk membantu pengembangannya, di bidang teknik, studio, pemancar, manajemen, film, produksi dan audio.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p231.html |title=Tenaga kerja asing dalam televisi kita |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106141236/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p231.html |dead-url=no }}</ref> Pendanaan TVRI berasal dari anggaran negara (sejak 1966), [[iklan televisi|iklan]] (sejak 1 Maret 1963), [[iuran televisi]] (sejak akhir 1963) dan sponsor.<ref name=masduki>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=V68EEAAAQBAJ&pg=PA141&dq=presidential+decree+%23+215+tvri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi7-cqZ0fzzAhXOQ30KHeh_BGQQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=presidential%20decree%20%23%20215%20tvri&f=false |title=Public Service Broadcasting and Post-Authoritarian Indonesia |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713010510/https://books.google.co.id/books?id=V68EEAAAQBAJ&pg=PA141&dq=presidential+decree+#v=onepage&q=presidential%20decree%20%23%20215%20tvri&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name=reg>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=gQPIDwAAQBAJ&pg=PA48&dq=keppres+%23+215+tvri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjgnpCF2vzzAhWEA3IKHSE8Ae4Q6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=keppres%20%23%20215%20tvri&f=false |title=Komunikasi & Regulasi Penyiaran |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713010534/https://books.google.co.id/books?id=gQPIDwAAQBAJ&pg=PA48&dq=keppres+#v=onepage&q=keppres%20%23%20215%20tvri&f=false |dead-url=no }}</ref> Untuk memperluas jangkauannya, sejak tahun 1965 dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah yang dimulai dengan TVRI Stasiun [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun [[TVRI Sumatera Utara|Medan]] (1970), [[TVRI Sulawesi Selatan|Ujung Pandang]] (1972), [[TVRI Jawa Timur|Surabaya]] (1978), [[TVRI Bali|Denpasar]] (1978), [[TVRI Sulawesi Utara|Manado]] (1978), [[TVRI Jawa Barat|Bandung]] (1987), dan [[TVRI Kalimantan Timur|Samarinda]] (1993). Banyak dari stasiun ini awalnya bukan didirikan langsung oleh TVRI, melainkan oleh beberapa lembaga lain (misalnya, di Yogyakarta oleh Deppen, dan di Medan dibentuk dari kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan [[Pertamina]]). Namun, seiring sentralisasi pemerintah Orde Baru dan kebutuhan modal yang lebih besar, stasiun daerah ini perlahan-lahan diintegrasikan dengan Stasiun Pusat Jakarta dan diatur secara lebih terpusat dalam pemogramannya.<ref name="ade"/>
=== 1975-1998: Perubahan status, pelebaran sayap dan penurunan ===
Pada tahun 1975, melalui SK Menpen No. 55B/Kep/Menpen/1975 (yang kemudian diubah oleh SK Menpen No. 230A/Kep/Menpen/1984), TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja [[Departemen Penerangan|Departemen Penerangan RI]] dengan status direktorat (sebelumnya Unit Pelaksana Teknis hingga 1984)<ref name=reg/><ref name="TVRI"/> yang langsung bertanggungjawab pada Direktur Jenderal Radio, Televisi dan Film (Dirjen RTF).<ref name=unikom02/> Aturan-aturan tersebut mengisyaratkan TVRI memiliki status ganda: selain sebagai Yayasan Televisi RI, juga sebagai Direktorat Televisi (yang sebenarnya sudah terbentuk sejak 1966 melalui SK Menpen No. 107/1966) bawahan Dirjen RTF, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen [[birokrasi]].<ref name=fakta/><ref name=unikom02/><ref name="urgensi">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p123.html |title=Urgensi uu penyiaran pada 33 tahun tvri (1962-1995) |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105200300/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p123.html |dead-url=no }}</ref> Hal ini kemudian juga cukup memengaruhi gaya manajemen TVRI yang kurang efisien.<ref name=independent>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p328.html |title=TVRI HARUS INDEPENDEN, AGAR MAMPU BERSAING |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105201909/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p328.html |dead-url=no }}</ref> Selain menempatkan statusnya sebagai bagian Deppen, kemudian melalui [[Peraturan Pemerintah]] No. 37/1980, pemerintah Orde Baru secara resmi mengubah status seluruh karyawan TVRI menjadi [[Pegawai Negeri Sipil]] (dari sebelumnya karyawan Yayasan TVRI);<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=3SllAAAAMAAJ&q=Saya+menjadi+pegawai+negeri+karena+berdasarkan+Peraturan+Pemerintah+No.37+/+1980+,+yaitu+tentang+pengangkatan+karyawan&dq=Saya+menjadi+pegawai+negeri+karena+berdasarkan+Peraturan+Pemerintah+No.37+/+1980+,+yaitu+tentang+pengangkatan+karyawan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiCnrjZgIL0AhU2_XMBHaODAhUQ6AF6BAgFEAI |title=Pers dalam "Revolusi Mei": runtuhnya sebuah hegemoni |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105200220/https://books.google.co.id/books?id=3SllAAAAMAAJ&q=Saya+menjadi+pegawai+negeri+karena+berdasarkan+Peraturan+Pemerintah+No.37+/+1980+,+yaitu+tentang+pengangkatan+karyawan&dq=Saya+menjadi+pegawai+negeri+karena+berdasarkan+Peraturan+Pemerintah+No.37+/+1980+,+yaitu+tentang+pengangkatan+karyawan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiCnrjZgIL0AhU2_XMBHaODAhUQ6AF6BAgFEAI |dead-url=no }}</ref> sesuatu yang masih berlangsung hingga kini.
Mulai tahun 1977, [[Stasiun Produksi Keliling]] (SPK) dibentuk secara bertahap di beberapa ibu kota provinsi, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah. Di tahun 1982, tercatat TVRI memiliki 10 SPK berarmada Mobil Unit Produksi, ditambah 9 stasiun, 193 menara pemancar dan 30 stasiun relai.<ref name=tpi/> SPK kemudian diperluas hingga 12 kota, mulai dari [[Banda Aceh]] hingga [[Jayapura]]. Karyawan TVRI juga terus bertambah, dari 898 orang pada 1972,<ref name=masduki/> menjadi 6.000 orang pada 1991.<ref name="forum.detik.com">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p499.html |title=SOROTAN: BUKAN CUMA SUARA PEMERINTAH |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105193627/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p499.html |dead-url=no }}</ref> Untuk mengembangkan para karyawan tersebut, TVRI dan pemerintah membentuk sarana pelatihan (diklat) mulai tahun 1969-1970 (awalnya bekerjasama dengan tenaga ahli dari [[Jerman Barat]])<ref name=fakta/> dan adanya ''Multi Media Training Centre'' di [[Yogyakarta]] yang mendapat bantuan dari [[Jepang]].<ref name="tpi"/>
Pada tahun 1981, setelah menikmati pemasukan dominan dari iklan selama bertahun-tahun, Presiden Soeharto dalam pidatonya di DPR pada 5 Januari 1981 memutuskan untuk meniadakan iklan di TVRI.<ref name="kitley">{{cite book |last1=Kitley |first1=Philip |title=Television, Nation and Culture in Indonesia |url=https://archive.org/details/televisionnation0000kitl |date=2000 |publisher=Ohio University Center for International Studies |location=Athens}}</ref><ref>{{cite web |last1=Dhona |first1=Holy Rafika |year=2015 |title=Televisi, Iklan, dan Perihal "Menjadi Indonesia" |url=https://www.remotivi.or.id/amatan/216/televisi-iklan-dan-perihal-menjadi-indonesia |website=Remotivi |accessdate=3 November 2020 |archive-date=2020-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201126073724/https://www.remotivi.or.id/amatan/216/televisi-iklan-dan-perihal-menjadi-indonesia |dead-url=yes }}</ref>
{{quote|"Untuk lebih memusatkan siaran televisi bagi kelancaran pelaksanaan program-program pembangunan dan untuk menghindarkan akibat-akibat samping yang tidak menguntungkan bagi semangat pembangunan, maka saya telah memberi petunjuk agar 1 April 1981 nanti siaran iklan di TVRI ditiadakan."<ref name=tpi/>}} Kebijakan yang mulai berlaku dengan penerapan SK Menpen No. 30/Kep/Menpen/1981 pada 1 April 1981 ini sempat menuai kontroversi di masyarakat.<ref name="kitley" /><ref name=polgolkr>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=O1M0NZUhqXMC&pg=PA79&dq=SK+Menpen+No.+30+1981+iklan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjsrMOFp4T0AhW_wzgGHTqkBJkQ6AF6BAgIEAM#v=onepage&q=SK%20Menpen%20No.%2030%201981%20iklan&f=false |title=Politik komunikasi Partai Golkar di tiga era: dari partai hegemonik ke ... |access-date=2021-11-06 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713010510/https://books.google.co.id/books?id=O1M0NZUhqXMC&pg=PA79&dq=SK+Menpen+No.+30+1981+iklan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjsrMOFp4T0AhW_wzgGHTqkBJkQ6AF6BAgIEAM#v=onepage&q=SK%20Menpen%20No.%2030%201981%20iklan&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite news |title=Komentar tentang iklan TVRI |url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/48864/komentar-tentang-iklan-tvri |accessdate=3 November 2020 |agency=[[Tempo (majalah Indonesia)|Tempo]] |issue=24 Januari 1981 |last=Administrator |language=id |work=[[Tempo.co]] |archive-date=2021-05-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210511184757/https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/48864/komentar-tentang-iklan-tvri |dead-url=no }}</ref> Hal ini jelas memukul TVRI secara keuangan, karena pada 1975/1976 saja pendapatan iklan tampak jauh lebih besar dibanding anggaran dari negara maupun iuran. Beberapa ahli mengaitkan larangan ini dengan protes dari kelompok Islam dan anti-[[konsumerisme]]; ada juga yang berpendapat hal tersebut merupakan hasil persaingan dalam internal pemerintah Orba; namun ada juga yang menafsirkan karena pemerintah ingin menguatkan kendalinya atas siaran TVRI, terutama menjelang [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1982|Pemilu 1982]] dan akan lebih mudah setelah banyaknya keuntungan dari ''boom'' minyak.<ref name=masduki/> Sedangkan dari pemerintah kemudian menjustifikasi pelarangan iklan ini dengan alasan mencegah kecemburuan sosial dan efek negatif perilaku konsumtif, terutama di daerah yang dikhawatirkan akan berdampak pada pembangunan yang dicanangkan saat itu. Namun, kemudian demi menyiasati kebutuhan anggaran yang terus membengkak, maka sejak pertengahan 1980-an, model "iklan terselubung" berupa acara bersponsor juga mulai muncul di layar TVRI.<ref name="ade"/><ref name="urgensi"/> Pemerintah pada tahun 1987 sempat berniat untuk mengizinkan lagi iklan di TVRI, tetapi hal ini tidak terwujud hingga 2002.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p342.html |title=MENPEN HARMOKO: “SIARAN NIAGA DI TVRI AKAN DIHIDUPKAN LAGI” |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105200221/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p342.html |dead-url=no }}</ref>
Pada tanggal 1 Januari 1983, TVRI membuka sebuah kanal baru Programa 2 TVRI (kini [[TVRI Jakarta]]).<ref name="mcdaniel">{{cite book |last1=McDaniel |first1=Drew O. |title=Broadcasting in the Malay World: Radio, Television, and Video in Brunei, Indonesia, Malaysia, and Singapore |date=1994 |publisher=Greenwood Publishing Group |location=Norwood |page=244 |url=https://books.google.co.id/books?id=JXIKDHWmRdgC&pg=PA244&dq=english+news+service+tvri+1983&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjRvo7HufrzAhWZbisKHaOZAywQ6AF6BAgKEAM#v=onepage&q=english%20news%20service%20tvri%201983&f=false |access-date=3 November 2021 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011009/https://books.google.co.id/books?id=JXIKDHWmRdgC&pg=PA244&dq=english+news+service+tvri+1983&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjRvo7HufrzAhWZbisKHaOZAywQ6AF6BAgKEAM#v=onepage&q=english%20news%20service%20tvri%201983&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name="wahyudi">{{cite book |last1=Wahyudi |first1=J. B. |title=Media Komunikasi Massa Televisi |date=1986 |publisher=Penerbit Alumni |location=Bandung |page=8 |url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=xBkvAAAAMAAJ&dq=programa2+tvri+1983&focus=searchwithinvolume&q=INGGRIS |access-date=3 November 2021 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712114818/https://books.google.co.id/books?hl=id&id=xBkvAAAAMAAJ&dq=programa2+tvri+1983&focus=searchwithinvolume&q=INGGRIS |dead-url=no }}</ref> Acara tunggalnya adalah siaran berita bahasa Inggris dengan nama ''[[English News Service]]'' selama setengah jam yang dimulai pada pukul 18.30 WIB, di bawah tanggung jawab bagian pemberitaan.<ref name="mcdaniel"/><ref name="wahyudi"/> Saluran ini, yang awalnya hanya memiliki cakupan pemirsa kecil ([[ekspatriat]]), kemudian sejak 1989 mulai dikembangkan menjadi siaran televisi yang menyesuaikan selera penduduk ibukota.<ref name="kitley"/><ref name="pikiran">[https://detikforum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p72.html Tvri siap buka empat programa 2]{{Pranala mati|date=Juni 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite book |title=''Pertiwi'' (79-83) |date=1989 |publisher=Yayasan Gema Pratasa |url=https://books.google.co.id/books?id=GCrkAAAAMAAJ&q=tvri+programa+2+1989&dq=tvri+programa+2+1989&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOpOuZ0uXsAhVGfX0KHTchD90Q6AEwBHoECAQQAg |access-date=3 November 2021 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011009/https://books.google.co.id/books?id=GCrkAAAAMAAJ&q=tvri+programa+2+1989&dq=tvri+programa+2+1989&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOpOuZ0uXsAhVGfX0KHTchD90Q6AEwBHoECAQQAg |dead-url=no }}</ref> Perluasan siaran juga terus dilakukan, hingga pada 1991, TVRI sudah dinikmati oleh 65% penduduk Indonesia dan telah memiliki 10 stasiun penyiaran daerah, delapan stasiun pemancar, 273 [[stasiun transmisi]], 12 studio, serta dua studio alam di [[Bogor]] dan [[Depok]].<ref name="forum.detik.com"/> Dua tahun kemudian (1993), stasiun transmisi TVRI bertambah menjadi 350 lokasi, sedangkan stasiun penyiarannya menjadi 12 buah, ditambah 6 SPK dan 1 stasiun produksi di Balikpapan;<ref name=fakta/> dan 5 tahun kemudian (1998), angka-angka tersebut naik lagi dengan adanya 402 stasiun transmisi, 14 stasiun penyiaran serta 8 stasiun produksi.<ref name=independent/>
Mulai tahun 1989, monopoli TVRI di televisi dihapus saat pemerintah mengizinkan berdirinya [[RCTI]] sebagai televisi swasta pertama di Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah saat itu sesungguhnya tidak ingin melepas status TVRI sebagai pemain utama di pertelevisian nasional walaupun adanya pendatang baru swasta pada tahun 1989-1995. Hal ini misalnya ditunjukkan dengan adanya larangan televisi swasta memproduksi acara beritanya sendiri, karena TVRI-lah yang hanya diizinkan membuat acara berita.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=mA4fAgAAQBAJ&pg=PA102&dq=TVRI+1994&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjP1cXElIL0AhVHT30KHdflBjkQ6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=TVRI%201994&f=false |title=The Politics of Southeast Asia's New Media |access-date=2021-11-05 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011009/https://books.google.co.id/books?id=mA4fAgAAQBAJ&pg=PA102&dq=TVRI+1994&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjP1cXElIL0AhVHT30KHdflBjkQ6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=TVRI%201994&f=false |dead-url=no }}</ref> Sebagai gantinya, mereka diharuskan merelai sejumlah acara seperti [[acara berita|siaran berita]] TVRI sebanyak tiga kali per hari (''Berita Nasional'', ''[[Dunia Dalam Berita]]'' dan ''[[Berita Terakhir]]''; 19.00, 21.00 WIB dan sebelum tutup siaran), acara-acara kenegaraan seperti Proklamasi 17 Agustus, serta Laporan Khusus. Tidak lupa juga, pemerintah juga mewajibkan televisi swasta membayar 12,5% (awalnya 15% sebelum 1990) pendapatannya ke TVRI sebagai ganti TVRI tidak beriklan. Pemerintah beralasan bahwa landasan pembentukan TVRI, sebagai penyedia siaran tunggal televisi dalam Keputusan Presiden No. 215/1963 membuat TV swasta harus "berada di bawah pengendalian dan pengawasan TVRI".<ref name="ade">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA132&dq=tvri+12,5%25&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj5qtf9gfrzAhWO8XMBHffPBJAQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=berada%20di%20bawah&f=false |title=Televisi Jakarta di atas Indonesia |access-date=2021-11-02 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113815/https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA132&dq=tvri+12,5%25&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj5qtf9gfrzAhWO8XMBHffPBJAQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=berada%20di%20bawah&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name="asia">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=rb2AAgAAQBAJ&pg=PA97&dq=presidential+decree+%23+215+tvri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjqmdaR1PzzAhVF93MBHVW2B7AQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=presidential%20decree%20%23%20215%20tvri&f=false |title=Television, Regulation and Civil Society in Asia |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712114321/https://books.google.co.id/books?id=rb2AAgAAQBAJ&pg=PA97&dq=presidential+decree+#v=onepage&q=presidential%20decree%20%23%20215%20tvri&f=false |dead-url=no }}</ref> Televisi swasta pada saat itu dikonsepkan bukan sebagai pesaing,<ref name=tentag/> melainkan "pihak (bawahan)/pelaksana yang ditunjuk", "mitra" atau "pelengkap" dari posisi dominan TVRI pada saat itu (walaupun dalam faktanya sering kali tidak sesuai, misalnya dengan adanya beberapa program sejenis berita di televisi swasta dan seringnya mereka tidak memenuhi kewajiban pembayaran ke TVRI).<ref name="ade"/><ref name=enamsctv>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=5RJlAAAAMAAJ&q=keppres+no.+215/1963&dq=keppres+no.+215/1963&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiBurr2lYL0AhWbfH0KHV-HBMc4ChDoAXoECAYQAw |title=Jurnalisme: liputan 6 SCTV : antara peristiwa dan ruang publik |access-date=2021-11-05 |archive-date=2023-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230405030609/https://books.google.co.id/books?id=5RJlAAAAMAAJ&q=keppres+no.+215/1963&dq=keppres+no.+215/1963&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiBurr2lYL0AhWbfH0KHV-HBMc4ChDoAXoECAYQAw |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p218.html |title=Pembinaan dunia televisi di indonesia |access-date=2021-11-05 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105214238/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p218.html |dead-url=no }}</ref> Konsep seperti ini baru akan berakhir pasca runtuhnya Orde Baru pada 1998.
Sebenarnya, dengan kehadiran televisi swasta, sempat muncul ide beberapa kali untuk mengubah status TVRI yang berupa yayasan non-komersial menjadi [[Badan Usaha Milik Negara]] berbentuk Persero atau Perum demi meningkatkan profesionalitasnya dan agar mampu berkompetisi. Bahkan, suatu sumber menyatakan bahwa transisi TVRI menjadi BUMN tersebut akan dilakukan di tahun 1995. Dalam penyusunan UU Penyiaran pertama pada 1997 pun, sempat muncul usulan klausul bahwa TVRI boleh beriklan "secara selektif".<ref name="ade"/> Meskipun sempat dipertimbangkan oleh DPR, Deppen, dan beberapa departemen lainnya,<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p75.html |title=Peningkatan mutu siaran terbentur dana,tengah dibahas perubahan status tvri jadi bumn |access-date=2022-12-02 |archive-date=2022-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221202022340/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p75.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p369.html |title=TVRI SEHARUSNYA BUMN BERBENTUK PERSERO |access-date=2022-12-02 |archive-date=2022-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221202022343/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p369.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p231.html |title=Kepsta tvri jakarta, halim nasir: "selain iklan, belum ada bisnis lain |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106141236/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p231.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p231.html |title=Meski jadi bumn, tvri belum boleh tayangkan iklan |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106141236/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p231.html |dead-url=no }}</ref> namun wacana-wacana tersebut kemudian menghilang begitu saja. Pada Undang-Undang Penyiaran No. 24/1997, status TVRI juga sempat direncanakan berubah menjadi Lembaga Penyiaran Pemerintah,<ref>{{Cite web |url=http://www.bphn.go.id/data/documents/97uu024.pdf |title=UU No. 24/1997 |access-date=2022-12-03 |archive-date=2023-05-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230531044905/http://www.bphn.go.id/data/documents/97uu024.pdf |dead-url=no }}</ref> suatu klausul yang tercatat tidak pernah berhasil diterapkan sampai undang-undang penggantinya disahkan. Walaupun saat itu TVRI masih belum menerima iklan, upaya meningkatkan pendapatannya sudah berusaha dilakukan seperti dengan menghadirkan layanan [[teleteks]] TVRI-Text, teleteks kedua di Indonesia setelah RCTI di tahun 1994. TVRI menggandeng PT Pilar Kumalajaya untuk mewujudkan layanan tersebut, yang saat itu diperkirakan akan berlangsung selama 30 tahun dalam skema [[bagi hasil]] (15%-85%).<ref>''[[Kompas]]'', 5 Juni 1994, disarikan dari {{Cite news |title=Teletext, Kiat Baru Menjual TV Tahun 1994 |url=https://forum.detik.com/showpost.php?s=c8924a327a4662d87696c1c074f9b274&p=18732347&postcount=363 |accessdate=16 November 2020 |last=MrRyanBandung |work=[[Detik.com|detikcom]] |archive-date=2021-08-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210813230234/https://forum.detik.com/showpost.php?s=c8924a327a4662d87696c1c074f9b274&p=18732347&postcount=363 |dead-url=no }}</ref>
Sebagai alat komunikasi pemerintah, tugas TVRI saat itu adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan ''two-way traffic'' (lalu lintas dua arah) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha pemerintah.<ref name=sejtvri/> Semua kebijakan pemerintah [[Orde Baru]] beserta programnya, yang bertujuan untuk "membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, di mana tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual"<ref>{{cite book |last1=Rendy |first1=Adiwilaga |last2=Yani |first2=Alfian |last3=Ujud |first3=Rusdia |title=Sistem Pemerintahan Indonesia |date=2018 |publisher=Penerbit Deepublish |location=Sleman |page=55}}</ref> harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibu kota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik. Semua pelaksanaan siaran TVRI harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu ''well-integrated mass media'' (media massa yang terintegrasikan dengan baik) dari pemerintah.<ref name=sejtvri/> Hal ini mengakibatkan TVRI terpuruk dengan layanan seadanya dengan kekentalan pesan ideologis. TVRI disebut "tidak memiliki independensi dalam kebijakan editorial". Kondisi itu menyebabkan menurunnya semangat kerja, kreativitas dan produktivitas karyawan.<ref name="TVRI">{{cite web |title=Sejarah: TVRI DARI MASA KE MASA |url=http://tvri.go.id/about |website=Televisi Republik Indonesia |accessdate=3 November 2020 |archive-date=2020-06-26 |archive-url=https://archive.today/20200626145359/http://tvri.go.id/about |dead-url=no }}</ref>
Akibatnya, TVRI pasca 1980-an tampak terlihat tidak menarik di mata publik. Acara lokal yang ada, lebih terkesan menonjolkan "suara pemerintah" dibanding memberikan hiburan menarik, begitu juga dengan acara beritanya. Ini diperparah dengan ketiadaan pendanaan yang mencukupi di luar pemerintah (selain iuran), sehingga acara yang dihasilkan sering kali seadanya di tengah kebutuhan lain (seperti membangun transmisi di berbagai daerah) yang terus meningkat. Misalnya, pada tahun 1987-1988, pengeluaran TVRI mencapai Rp 67,4 miliar, sedangkan pemasukannya hanya Rp 53 miliar (iuran Rp 43 miliar dan subsidi pemerintah Rp 10 miliar).<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p42.html |title=27 tahun tvri (1962-1989): Sewindu tanpa iklan, tanpa "ee... Ketemu lagi" |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106120251/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p42.html |dead-url=no }}</ref> TVRI pun memulai era penurunannya sejak itu, dan hal tersebut bahkan terjadi sebelum era televisi swasta. Dengan kehadiran ''open-sky policy'' (kebijakan langit terbuka) pasca peluncuran [[Satelit Palapa]] sejak 20 Agustus 1986,<ref name=masduki/> penduduk yang bisa menggunakannya pun lebih memilih menonton siaran asing menggunakan parabola. Di daerah perbatasan, penduduk di sana lebih memilih menonton luberan siaran luar negeri;<ref>{{Cite web |url=http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/130035-D%2000836%20Power%20contestation-%20Literatur.pdf |title=Siaran media televisi di Indonesi |access-date=2021-11-30 |archive-date=2021-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211130062502/http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/130035-D%2000836%20Power%20contestation-%20Literatur.pdf |dead-url=no }}</ref> sedangkan di daerah perkotaan, beberapa penduduk kelas atas banyak yang menyewa kaset-kaset [[Video Home System|VHS]]/[[Betamax]] film-[[film]] impor sebagai tontonannya. Lahirnya televisi swasta pun makin memukul TVRI: diperkirakan pada 1990-an, penontonnya tidak lebih dari 6% penonton siaran televisi di Indonesia.<ref name="ade"/><ref name="asia"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hZ2CAgAAQBAJ&pg=PA83&dq=indosiar+1995&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiB9dmqh_rzAhXKdCsKHZfBDhY4FBDoAXoECAEQAg#v=onepage&q=indosiar%201995&f=false |title=Media Reform: Democratizing the Media, Democratizing the State |access-date=2021-11-02 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011010/https://books.google.co.id/books?id=hZ2CAgAAQBAJ&pg=PA83&dq=indosiar+1995&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiB9dmqh_rzAhXKdCsKHZfBDhY4FBDoAXoECAEQAg#v=onepage&q=indosiar%201995&f=false |dead-url=no }}</ref>
=== 1998-2006: Restrukturisasi ===
Periode pasca kejatuhan [[Orde Baru]] memberikan peluang dan tantangan besar bagi TVRI. Di satu sisi, TVRI bisa melepaskan diri dari status sebagai "agen/corong [[propaganda]]" pemerintah dan mulai mengarahkan operasionalnya menjadi ''public service broadcasting'' ([[penyiaran publik]]).<ref name=innvesto>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p438.html |title=TVRI MASIH MENGANDALKAN IURAN DAN SUBSIDI PEMERINTAH |access-date=2022-11-12 |archive-date=2022-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221112090210/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p438.html |dead-url=no }}</ref> Namun, di sisi lain perubahan juga membuat TVRI berada dalam ketidakpastian selama hampir 7 tahun, yang sempat cukup pelik karena ditambah masalah keuangan akibat pengaruh [[krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]]. Salah satu akar masalah itu muncul dari penghapusan [[Departemen Penerangan]] pada tahun 1999, di bawah [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Abdurrahman Wahid]]. Walaupun didasari bagi menciptakan [[kebebasan pers]], tetapi langkah ini sempat memicu ketidakpastian status TVRI. Hal ini karena sebelumnya TVRI merupakan bawahan dari departemen tersebut. Kehadiran Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN) lewat Keputusan Presiden No. 153/1999 tidak memperjelas statusnya, karena TVRI tidak disebutkan bernaung di sana. Akibatnya, TVRI harus sementara bernaung di bawah [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Departemen Keuangan]] dan mengoordinasikan operasionalnya bersama [[Badan Kepegawaian Negara|BKN]], Direktorat Radio, dan lembaga lainnya untuk menjaga kesinambungan kepegawaian dan anggaran. TVRI kemudian memasuki periode transisi menjadi [[Perusahaan Jawatan]] (Perjan) sejak 12 Desember 1999, meskipun tidak terlalu mengganggu siarannya yang masih berjalan secara normal.<ref>{{Cite web |url=https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/33151/ODA1NTg=/Televisi-Republik-Indonesia-Tvri-Sebagai-Lembaga-Penyiaran-Publik-Studi-Kasus-Program-Siaran-Televisi-Republik-Indonesia-Tvri-Di-Indonesia-bab-3.pdf |title=BAB III |access-date=2022-12-06 |archive-date=2022-12-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221206122031/https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/33151/ODA1NTg=/Televisi-Republik-Indonesia-Tvri-Sebagai-Lembaga-Penyiaran-Publik-Studi-Kasus-Program-Siaran-Televisi-Republik-Indonesia-Tvri-Di-Indonesia-bab-3.pdf |dead-url=no }}</ref> Akhirnya, status Perjan resmi melekat pada TVRI di tanggal 7 Juni 2000 dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 36/2000, yang berarti juga menggantikan statusnya sebagai yayasan sejak 1963. TVRI dalam aturan tersebut disesuaikan dengan prinsip-prinsip televisi publik, independen, netral, mandiri, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.<ref name="pers"/><ref name=unikom03>{{cite web |url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |author=Rio Rahardia |title=e Library Unikom: TVRI Jawa Barat, hlm. 3 |accessdate=24 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190824100748/https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=gQPIDwAAQBAJ&pg=PA51&dq=Tvri+perjan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjP86XMjfrzAhV07HMBHYA5D1kQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=Tvri%20perjan&f=false |title=Komunikasi & Regulasi Penyiaran |access-date=2021-11-02 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011009/https://books.google.co.id/books?id=gQPIDwAAQBAJ&pg=PA51&dq=Tvri+perjan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjP86XMjfrzAhV07HMBHYA5D1kQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=Tvri%20perjan&f=false |dead-url=no }}</ref>
Status Perjan dipilih karena belum mandirinya keuangan TVRI (masih banyak didukung APBN) dan belum selesainya pengaturan tentang aset-asetnya. Diharapkan, dengan perubahan status tersebut TVRI mampu mempersiapkan dirinya untuk menjadi [[perseroan terbatas]] (PT).<ref name="pers"/> Bahkan, pemerintah pada saat itu juga direncanakan hendak menggaet investor strategis dalam membantu pembenahannya.<ref name=innvesto/> Selanjutnya, pada Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64/2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara [[BUMN]] untuk urusan organisasi dan [[Kementerian Keuangan Indonesia|Departemen Keuangan RI]] untuk urusan organisasi keuangan.<ref name=unikom03/> Setelah hampir dua tahun berstatus Perjan, di tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9/2002 yang mengubah status TVRI menjadi PT TVRI (Persero) di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan [[Kementerian Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Kementerian Negara BUMN]].<ref name=unikom03/> Melalui status ini pemerintah mengharapkan direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang manajemen, struktur organisasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Pembenahan yang dilakukan seperti dengan konsolidasi dan restrukturisasi di bidang pemasaran, pemrograman serta khususnya mengenai karyawan TVRI. Karyawan PT TVRI (Persero) diharapkan bisa ditata sesuai kualifikasi dan keahlian yang jelas oleh pihak direksinya, dan jikalau perlu, merekrut tenaga profesional dari luar.
Walaupun sejak perubahan menjadi PT Persero tersebut TVRI boleh menerima iklan kembali,<ref>{{Cite news |title=TVRI Akan Menerima Iklan |url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/84632/tvri-akan-menerima-iklan |accessdate=3 November 2020 |agency=Tempo |issue=28 Oktober 2001 |last=Administrator |language=id |work=[[Tempo.co]] |archive-date=2021-05-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210511204808/https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/84632/tvri-akan-menerima-iklan |dead-url=no }}</ref> bukan berarti kondisinya langsung membaik setelah dikeluarkannya kebijakan tersebut. Justru, karena pada saat itu (2002-2003) secara internal TVRI kekurangan dana mandiri, status persero yang mewajibkan agar perusahaan bisa mencari pendapatan sendiri makin menyulitkan TVRI mencari dana karena acara-acaranya kurang pengiklan. Jikalau diberi anggaran dari pemerintah pun, jumlahnya amat kecil (dari pengajuan Rp 1,3 T pada 2002, tetapi hanya diberi Rp 150 miliar atau 1/10-nya saja). Karut-marut TVRI bertambah dengan konflik antara Direktur Utama TVRI saat itu, [[Sumita Tobing]] dengan [[DPR]] mengenai audit pendanaan dan permodalan TVRI; polemik perjanjian dengan televisi swasta mengenai komitmen 12,5% pendapatan mereka ke TVRI (pada era Orde Baru), yang walaupun sudah diakhiri pada 19 Oktober 2001 namun hutangnya tidak kunjung dibayar;<ref>{{Cite web |url=http://indosiar.com/investor/pdf/report_march_2006.pdf |title=Lapkeu Indosiar 2006 |access-date=2006-06-19 |archive-date=2006-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060619005006/http://indosiar.com/investor/pdf/report_march_2006.pdf |dead-url=yes }}</ref> langkah radikal Sumita yang justru mengganggu [[status quo]] orang-orang lama; adanya tudingan [[korupsi]], dan ikut campurnya kepentingan politik dalam perencanaan transisi dari Perjan ke PT tersebut. Hal ini sempat mengakibatkan masalah dalam dihentikannya siaran sejumlah stasiun daerah TVRI, seperti di Medan. Awal transisi menjadi PT pun terkesan setengah-setengah: TVRI selama setahun tidak memiliki [[anggaran dasar]] dan akta [[notaris]]. Baru pada 15 April 2003, akhirnya TVRI resmi menjadi PT Persero. Dengan perubahan status yang mulai berlaku secara formal dan di bawah manajemen baru, TVRI mulai berusaha memperbaiki masalah-masalahnya.<ref name="pers">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA799&dq=Tvri+perjan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjP86XMjfrzAhV07HMBHYA5D1kQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=Tvri%20perjan&f=false |title=Seabad pers kebangsaan, 1907-2007 |access-date=2021-11-02 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113815/https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA799&dq=Tvri+perjan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjP86XMjfrzAhV07HMBHYA5D1kQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=Tvri%20perjan&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name="sum">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA312&dq=Tvri+perjan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjP86XMjfrzAhV07HMBHYA5D1kQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=Tvri%20perjan&f=false |title=Ekonomi Politik Media Penyiaran |access-date=2021-11-02 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011011/https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA312&dq=Tvri+perjan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjP86XMjfrzAhV07HMBHYA5D1kQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=Tvri%20perjan&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name="widhana"/>
Seiring perkembangan teknologi, di era ini TVRI juga mulai meningkatkan siarannya menggunakan kanal [[UHF]], setelah sebelumnya hanya bisa ditangkap di kanal VHF. Terdapat dua kota awal di mana TVRI disiarkan menggunakan kanal UHF, yaitu Bandung dan Surabaya.<ref name=innvesto/> Belakangan, siaran berbasis UHF tersebut diperluas ke beberapa kota lain, seperti di Medan, sejumlah kota di Kalimantan dan Jawa Timur, serta Jakarta dan sekitarnya. Khusus yang terakhir, siaran TVRI dalam kanal UHF resmi dimulai pada 18 Mei 2002, setelah pemancar Gunung Tela di Bogor selesai dibangun yang berkekuatan pancar 80 kW.<ref name="sasongko">'''(Tesis)''' {{cite book |last1=Sasongko |first1=Singgih |title=DINAMIKA INTERAKSI ANTARA NEGARA, MEDIA, DAN CIVIL SOCIETY (Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Penyiaran di Indonesia Pasca Orde Baru: Kasus TVRI) |date=2003 |publisher=Universitas Indonesia |location=Jakarta |url=https://drive.google.com/file/d/0BxR_lpV7Xo9VQUk4MDZieVJLWVU/view |accessdate=3 November 2020 |archive-date=2020-07-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200716190820/https://drive.google.com/file/d/0BxR_lpV7Xo9VQUk4MDZieVJLWVU/view |dead-url=no }}</ref> Selain itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2003, TVRI juga mulai mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun transmisinya, yang kala itu sebanyak 395 buah<ref name=sejtvri>[https://web.archive.org/web/20080803193106/http://www.tvri.co.id/sejarah.php SEJARAH TVRI]</ref> setelah sempat ada yang rusak<ref name=innvesto/> dan terhenti operasionalnya.
Melalui Undang-Undang No. 32/2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai ''Lembaga Penyiaran Publik'' yang terpisah dari kementerian mana pun. Dengan perubahan status TVRI ke lembaga penyiaran publik, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun. Selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama [[BUMN]] serta meningkatkan profesionalisme karyawan. Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang, yaitu sebagai televisi publik dengan sasaran khalayak yang jelas. Undang-undang ini kemudian diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No. 13/2005. Klausul dua peraturan tersebut mengenai status TVRI akhirnya resmi berlaku pada 24 Agustus 2006, ketika di hari ulang tahunnya ke-44, TVRI resmi menyandang status sebagai Lembaga Penyiaran Publik sampai saat ini. Perubahan status ini resmi mengakhiri polemik tentang status PT TVRI (Persero) yang dirasa menyimpang dari Undang-Undang Penyiaran; dan berarti juga menyelesaikan permasalahan status TVRI sejak 1999.
=== 2006-kini: Modernisasi dan penyempurnaan siaran ===
[[Berkas:TVRITower.jpg|thumb|right|200px|Stasiun pusat TVRI di Jakarta, menampilkan logo TVRI yang ketujuh.]]
Mengikuti rencana pemerintah untuk memperkenalkan [[televisi digital di Indonesia]], TVRI meluncurkan siaran digitalnya pada 21 Desember 2010 dengan cakupan awal di Jakarta, Surabaya dan Batam. Pada waktu yang sama, TVRI juga meluncurkan dua saluran terestrial digital yang merupakan saluran terestrial digital pertama di Indonesia: TVRI 3 (kini [[TVRI World]]) dan TVRI 4 (kini [[TVRI Sport]]). Peluncuran dihadiri oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan Menteri Komunikasi dan Informatika [[Tifatul Sembiring]].<ref>[https://www.postel.go.id/berita-peresmian-pemancar-televisi-digital-tvri-oleh-presiden-susilo-bambang-yudho-26-1216 Siaran Pers No. 140/PIH/KOMINFO/12/2010 Peresmian Pemancar Televisi Digital TVRI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200721172052/https://www.postel.go.id/berita-peresmian-pemancar-televisi-digital-tvri-oleh-presiden-susilo-bambang-yudho-26-1216 |date=2020-07-21 }}. ''Direktorat Jenderal Pos Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.'' Diakses 26 Mei 2020.</ref><ref name=empat>[https://nasional.kompas.com/read/2010/12/22/04345676/tvri.sediakan.empat.kanal.program?page=all TVRI Sediakan Empat Kanal Program] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200721041008/https://nasional.kompas.com/read/2010/12/22/04345676/tvri.sediakan.empat.kanal.program?page=all |date=2020-07-21 }}. ''[[Kompas.com]]'' (2010). Diakses 26 Mei 2020.</ref>
Meskipun demikian, hingga pertengahan 2010-an, TVRI layaknya [[hidup segan mati tak mau]].<ref>{{Cite web |url=https://nasional.tempo.co/read/518381/komisi-i-tvri-hidup-segan-tapi-mati-tak-mau |title=Komisi I: TVRI Hidup Segan tapi Mati Tak Mau |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102174342/https://nasional.tempo.co/read/518381/komisi-i-tvri-hidup-segan-tapi-mati-tak-mau |dead-url=no }}</ref> Berganti-ganti pimpinan, bahkan sampai dipecat dari DPR, TVRI tampak selalu kalah pamor dari televisi swasta, belum lagi kontroversi yang beberapa kali dibuat, seperti penayangan acara [[Partai Demokrat]] pada 2013, konflik internal, dan beberapa kali tuduhan korupsi.<ref>{{Cite web |url=https://nasional.sindonews.com/berita/807796/12/komisi-i-dpr-sesalkan-pemecatan-dirut-tvri |title=Komisi I DPR sesalkan pemecatan Dirut TVRI |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102174342/https://nasional.sindonews.com/berita/807796/12/komisi-i-dpr-sesalkan-pemecatan-dirut-tvri |dead-url=no }}</ref> Bagi beberapa pihak, hal ini disebabkan oleh kombinasi internal dan eksternal TVRI. Dari internal, TVRI memiliki PNS yang jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak dari televisi swasta, dan kebanyakan sudah berusia tidak muda lagi. Belum lagi anggaran-anggaran seperti konsumsi yang terlihat tidak efisien, dan perangkat-perangkat siaran yang berusia tua. Di satu sisi, pemerintah selama ini cenderung tidak bersikap "manis" pada TVRI: misalnya dengan tidak memberikan anggaran mencukupi (di bawah Rp 1 triliun/tahun, sangat jauh jika dibandingkan misalnya dengan [[BBC]] dan [[NHK]]), melarangnya memberhentikan pejabat secara mandiri, dan kebanyakan memilih petingginya yang didasarkan pada kepentingan politis. Akibatnya cukup buruk, seperti TVRI mendapatkan opini ''disclaimer'' dari [[Badan Pemeriksa Keuangan]] (BPK) pada laporannya selama 2013-2017.<ref name="widhana"/><ref name="widhana2"/><ref name="apni">{{Cite web |url=https://tirto.id/tvri-mati-suri-sejak-ada-tv-swasta-keluarga-soeharto-cG11 |title=Apni Jaya Putra: "TVRI Mati Suri Sejak Ada TV Swasta Keluarga Soeharto" |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103175903/https://tirto.id/tvri-mati-suri-sejak-ada-tv-swasta-keluarga-soeharto-cG11 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/televisi-republik-indonesia |title=televisi-republik-indonesia |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102174340/https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/televisi-republik-indonesia |dead-url=no }}</ref>
Di tahun 2017, "raja kuis" [[Helmy Yahya]] terpilih sebagai Direktur Utama TVRI menggantikan [[Iskandar Achmad]] yang sudah habis masa jabatannya, begitu juga [[Apni Jaya Putra]] (mantan Direktur Program [[Kompas TV]]) yang menjadi direktur pemograman TVRI. Di era kepemimpinan Helmy dan Apni, TVRI mulai merombak acara maupun siaran secara besar-besaran, yang ditujukan agar TVRI bisa mendapat hati di kalangan pemirsa muda (kekinian) dan tampak modern.<ref>{{Cite web |url=https://suarpemancar.com/dikala-raja-kuis-indonesia-menjadi-direktur-tvri/amp/ |title=Dikala “Raja Kuis Indonesia” Menjadi Direktur TVRI |access-date=2021-11-12 |archive-date=2021-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211112052129/https://suarpemancar.com/dikala-raja-kuis-indonesia-menjadi-direktur-tvri/amp/ |dead-url=yes }}</ref> Upaya menghapus citra ''jadul'' juga dilakukan dengan merubah logo TVRI (dan 29 stasiun daerahnya) untuk yang kedelapan kalinya pada [[29 Maret]] 2019 pukul 20.20 WIB, saat acara ''Konser Musik: Menggapai Dunia'' sedang berlangsung di Auditorium TVRI Jakarta.<ref>{{Cite news|author=Kurniawan, Aloysius Budi|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/03/30/tvri-berupaya-rombak-stigma|title=TVRI Berupaya Rombak Stigma|last=Kurniawan|first=Aloysius Budi|date=2019-03-30|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]]|access-date=2022-09-09|archive-date=2022-09-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220909154608/https://www.kompas.id/baca/utama/2019/03/30/tvri-berupaya-rombak-stigma|dead-url=no}}</ref> Langkah Helmy dan Apni yang ''out of the box'' dengan memikirkan ''rating'' memicu kontroversi yang berakhir dengan pemberhentiannya, karena cara pandang umum yang ada adalah TVRI sebagai lembaga penyiaran publik seharusnya tidak memikirkan soal ''rating''.<ref>{{Cite web |url=https://www.kompas.id/baca/utama/2020/01/20/kodrat-tvri-layani-publik-bukan-kejar-rating/ |title=Kodrat TVRI Layani Publik, Bukan Kejar "Rating" |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103061726/https://www.kompas.id/baca/utama/2020/01/20/kodrat-tvri-layani-publik-bukan-kejar-rating/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.remotivi.or.id/meja-redaksi/566/kisruh-di-tvri-saatnya-kita-cerita-tentang-masalah-ini |title=Kisruh di TVRI: Saatnya Kita Cerita tentang Masalah Ini |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103061727/https://www.remotivi.or.id/meja-redaksi/566/kisruh-di-tvri-saatnya-kita-cerita-tentang-masalah-ini |dead-url=no }}</ref> Walau demikian, pada masa kepemimpinannya TVRI berhasil memperoleh opini "wajar tanpa pengecualian" dari BPK,<ref>{{cite web |last=Administrator |date=18 Juni 2019 |title=LPP TVRI Raih Opini WTP 2018 |url=https://www.indonesiadaily.co.id/entertainment/pr-7204966021/lpp-tvri-raih-opini-wtp-2018 |website=Indonesia Daily |access-date=9 Desember 2022 |archive-date=2022-12-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221209002416/https://www.indonesiadaily.co.id/entertainment/pr-7204966021/lpp-tvri-raih-opini-wtp-2018 |dead-url=no }}</ref> pencapaian yang dapat dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya.
Pada [[Agustus]] 2019, TVRI bersama dua televisi swasta nasional ([[MetroTV]] dan [[Trans7]]) dan [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kemenkominfo]] secara resmi meluncurkan siaran [[televisi digital]] untuk wilayah-wilayah perbatasan Indonesia di [[Kabupaten Nunukan]], [[Kalimantan Utara]]. Hal ini bertujuan agar masyarakat di seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan acara televisi dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik, sekaligus mempersiapkan migrasi (peralihan) TV analog ke digital dalam rangka menghadapi [[Penghentian siaran analog|ASO]] (''Analog Switch Off'') yang akan diberlakukan pemerintah Indonesia dalam waktu dekat.<ref>{{Cite web|url=https://www.baktikominfo.id/id/informasi/artikel-media/kemkominfo_resmikan_penyiaran_tv_digital_untuk_perbatasan-927|title=Kemenkominfo|last=|first=|date=2019-09-02|website=|access-date=2019-09-07|archive-date=2020-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20200809150953/https://www.baktikominfo.id/id/informasi/artikel-media/kemkominfo_resmikan_penyiaran_tv_digital_untuk_perbatasan-927|dead-url=no}}</ref>
Selain diwarnai kepemimpinan baru, untuk membantu menyempurnakan kinerjanya, sejak 2010-an beberapa kalangan sudah mengusulkan penggabungan TVRI dengan RRI yang sama-sama merupakan Lembaga Penyiaran Publik, menjadi [[Lembaga Penyiaran Publik#LPP nasional|LPP Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI)]].<ref>{{Cite web |url=https://www.hukumonline.com/berita/a/ruu-rtri-angin-segar-bagi-rri-dan-tvri-lt53c4fe4f5b1f3 |title=RUU RTRI Angin Segar Bagi RRI dan TVRI |access-date=2022-12-08 |archive-date=2022-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221208082004/https://www.hukumonline.com/berita/a/ruu-rtri-angin-segar-bagi-rri-dan-tvri-lt53c4fe4f5b1f3 |dead-url=no }}</ref>
== Identitas ==
=== Logo ===
Logo TVRI pada era 1960-an hingga 1990-an berbentuk segi empat, kemudian menjadi segi lima. Terjadi tiga kali perubahan logo dalam era ini, sehingga rata-rata perubahan terjadi dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun.<ref name="TVRI" />
Dari kedua logo pertama, tercermin fungsi dasar TVRI yang mengacu pada tiga fungsi media (disimbolkan kotak TV) yakni informasi, edukasi dan hiburan. Perbedaannya terletak pada simbol kotak yang setara dengan "RI" pada logo pertama yang menyatu dalam bingkai pada logo kedua; juga hadirnya nuansa warna merah, hijau dan biru sebagai cerminan TVRI memasuki era teknologi berwarna. Pada logo ketiga, nuansa keindonesiaan makin kentara dengan bentuk segi lima yang mencerminkan simbol [[Pancasila]]; namun ditambah ilustrasi bola dunia yang memosisikan TVRI sebagai "pembawa gawang khatulistiwa".
Sejak 1999, dalam waktu kurang dari dua dekade, logo TVRI berubah sebanyak lima kali. Walau demikian, gaya huruf TVRI tetap sama, begitu juga bentuknya yang sekilas berupa segi empat yang menyimbolkan televisi. Perbedaan yang ada kebanyakan hanya pada nuansa pemakaian warna. Biasanya ada pemaknaan spesifik pada setiap upaya pergantian logo, seperti di tahun 1999 yang menandai citra TVRI yang baru sebagai televisi publik di era Reformasi<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p434.html |title=MENJELANG HUT KE-37 DAN KE-54, TVRI DAN RRI INGIN BERBENAH DIRI |access-date=2022-11-30 |archive-date=2022-11-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221118184745/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p434.html |dead-url=no }}</ref> dan pada tahun 2003 yang menandakan pergantian statusnya dari Perjan ke PT Persero.
Di tahun 2007, gaya huruf TVRI dimodifikasi dengan menambah "cakar" atau "gancu" pada logo, yang digunakan hingga Maret 2019.<ref name="TVRI" /> Adapun logo ini secara resmi diinterpretasikan menggambarkan "layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis dalam upaya mewujudkan visi dan misi TVRI sebagai TV Publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa". Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I dari huruf TVRI, diintepretasikan sebagai huruf "P" yang merupakan tanda 5 lima makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh.
* P sebagai huruf awal dari kata "Publik" yang berarti memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
* P sebagai huruf awal dari kata "Perubahan" yang berarti membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna.
* P sebagai huruf awal dari kata "Perintis" yang berarti merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia.
* P sebagai huruf awal dari kata "Pemersatu" yang berarti merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di bumi [[Nusantara]] yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau.
* P sebagai huruf awal dari kata "Pilihan" yang berarti menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat.
Selain itu, bentuk lengkung dengan ekor yang runcing dan dinamis tersebut dapat dibaca juga melambangkan [[komet]] yang bergerak cepat dan terarah, menandakan gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna. Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat. Warna biru dipiih sebab mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan komunikatif; sedangkan warna jingga dan merah yang searah (dari kiri ke kanan) melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna semangat dan dinamika perubahan menuju arah yang lebih sempurna.<ref>{{Cite web |url=https://text-id.123dok.com/document/6qm6p2n5y-arti-logo-tvri-deskripsi-lembaga.html |title=Arti Logo TVRI DESKRIPSI LEMBAGA |access-date=2022-11-29 |archive-date=2022-11-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221129172658/https://text-id.123dok.com/document/6qm6p2n5y-arti-logo-tvri-deskripsi-lembaga.html |dead-url=no }}</ref>
Pada 29 Maret 2019, logo TVRI berganti kembali dalam rangka upaya penjenamaan kembali (''rebranding''). LPP TVRI tidak lagi mengganti logo dengan pola sayembara atau dibuat secara internal, oleh karena TVRI menganggap logo juga merupakan "bagian dari gambaran korporasi yang dapat mempengaruhi budaya korporasi".<ref name="TVRI" /> Sebagai gantinya, kali ini pergantian logo dilakukan dengan bantuan sebuah [[agensi penjenamaan]], DM ID yang dipersiapkan selama 6 bulan.<ref>{{Cite web |url=https://www.dmidgroup.com/tvri-a-new-face-for-one-the-most-iconic-broadcaster-in-indonesia/ |title=TVRI A New Face.. |access-date=2022-11-29 |archive-date=2022-11-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221129180946/https://www.dmidgroup.com/tvri-a-new-face-for-one-the-most-iconic-broadcaster-in-indonesia/ |dead-url=no }}</ref><ref name=batam/> Logo dan ''rebranding'' tersebut dilakukan demi memenuhi visi TVRI sebagai "penyiar publik kelas dunia" yang menuntut adanya identitas baru yang lebih modern, simpel dan berkelas dunia. Selain itu, diharapkan dengan logo barunya, TVRI selalu menjadi televisi pemersatu bangsa dan menyuarakan kehebatan Indonesia, serta menjadi suara yang memotivasi, menginspirasi, dan membanggakan Nusantara hingga ke seluruh Indonesia. Sebenarnya logo TVRI yang baru direncanakan akan dirilis pada kuartal keempat tahun 2018, tetapi karena satu dan lain hal, maka diundur pada akhir Maret 2019.<ref name=monitor/> Secara resmi, logo baru (yang sekilas nampak mirip dengan logo perusahaan penyiaran asal [[Jerman]], [[Deutsche Welle]])<ref name=batam>{{Cite web |url=https://www.batamnews.co.id/berita-46341-tvri-ganti-logo-wakili-semangat-baru-televisi-publik.html |title=TVRI Ganti Logo, Wakili Semangat Baru Televisi Publik |access-date=2022-11-29 |archive-date=2019-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190331140928/https://www.batamnews.co.id/berita-46341-tvri-ganti-logo-wakili-semangat-baru-televisi-publik.html |dead-url=no }}</ref> ini diinterpretasikan sebagai "Lingkaran
Penyambung Dunia" yaitu satu siaran, satu suara, dan satu Indonesia untuk dunia.<ref name=monitor>{{Cite web |url=https://staging.tvri.go.id/assets/ppid/122---MONITOR-MARET-2019-SPECIAL-EDITION.pdf |title=Majalah Monitor TVRI, Maret 2019 |access-date=2022-11-29 |archive-date=2022-11-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221129172706/https://staging.tvri.go.id/assets/ppid/122---MONITOR-MARET-2019-SPECIAL-EDITION.pdf |dead-url=no }}</ref>
Adapun pemaknaan dari komponen-komponennya adalah:
* Logo menggunakan satu bulatan berwarna biru dengan tulisan RI (Republik Indonesia) yang sangat menonjol di dalamnya, yang memberi kesan bahwa LPP TVRI kini ''goes to the world''; hal ini sejalan dengan visi TVRI untuk menjadi Lembaga Penyiaran Publik berkelas dunia (''world class public broadcaster'').
* LPP TVRI hanya menggunakan dua warna pada logo untuk komunikasi visualnya.
** Biru ''trusted blue solid'' diambil dari warna biru laut dan langit Indonesia, menyimbolkan ketegasan, simpel dan elegan. Biru juga menitikberatkan potensi TVRI sebagai sumber referensi terpercaya dan media pemersatu bangsa di masa depan.<ref name=monitor/> Warna ini menjadi warna resmi (''corporate color'') TVRI.
** Putih menjelaskan fleksibilitas, mudah beradaptasi dengan perubahan. Warna ini digunakan pada layar kaca (dengan transparansi 80%) dan promosi.
* ''Font'' yang digunakan adalah Avenir dan Gotham (dengan segala turunannya). Penggunaan hanya dua jenis ''font'' dimaksudkan untuk menjaga konsistensi cara berkomunikasi visual.
Selain perubahan logo, juga dilakukan perubahan grafis yang diambil dari logo TVRI. Grafis TVRI menggunakan tiga bulatan, satu bulatan besar, satu bulatan sedang dan satu bulatan kecil, yang melambangkan semesta. Tiga bulatan juga menelaskan satu dunia, satu Indonesia dan satu LPP TVRI. Grafis ini diaplikasikan dengan lima warna, yaitu biru dan turunannya untuk semua program yang berbasis informasi; hijau dan turunannya untuk program berbasis ilmu pengetahuan, agama dan kebudayaan; merah untuk olahraga; warna ungu dan turunannya untuk program hiburan; dan warna jingga dan turunannya untuk program anak-anak.<ref>{{Cite web |url=http://tvrisulsel.com/halaman/detail/tentang-kami |title=Tentang Kami |access-date=2022-11-29 |archive-date=2022-11-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221129172706/http://tvrisulsel.com/halaman/detail/tentang-kami |dead-url=no }}</ref>
<gallery>
Berkas:TVRILogo1962.svg|Logo pertama TVRI (24 Agustus 1962-24 Agustus 1978). Dipakai sebagai endcap sampai 1981.
Berkas:TVRILogo1974.png|Logo kedua TVRI (24 Agustus 1978-
Berkas:TVRI_1982-1999.png|Logo ketiga TVRI (29 Desember 1983-23 Agustus 1999). Logo ini pertama kali diperkenalkan pada Rapat Koordinasi Pimpinan RRI-TVRI yang diselenggarakan di Denpasar, Bali. Logo tersebut diresmikan pada tanggal 29 Desember 1983, <ref>{{cite book |title=Empat Windu Televisi Republik Indonesia |year=1994 |publisher=Televisi Republik Indonesia , Departemen Penerangan RI, Yayasan Karya Adiguna |url=https://lib.ui.ac.id/detail?id=20212501&lokasi=lokal}}</ref> Logo ini digunakan sebagai logo ''on-air'' pada tahun 1996-1999.
Berkas:LOGO TVRI
Berkas:
Berkas:
Berkas:
Berkas:
</gallery>
===
* ''Menjalin Persatuan dan Kesatuan'' (1962-2001)
* ''Makin Dekat di Hati'' (2001-2003)
* ''Semangat Baru'' (2003-2012)
* ''Mencerdaskan dan Aman bagi Keluarga'' (2011)
* ''Saluran Pemersatu Bangsa'' (2012-2019)
* ''Media Pemersatu Bangsa'' (2019-sekarang)
=== Televisi ===
==== Saluran nasional ====
Saat ini stasiun pusat TVRI mengoperasikan tiga saluran, yakni:
* '''[[TVRI (saluran televisi)|TVRI]]''' (atau '''TVRI Nasional''') adalah saluran utama TVRI, yang bersiaran sejak tahun 1962. Saluran ini menayangkan [[Daftar acara TVRI|ragam program]], mulai dari berita, informasi, religi, hiburan, hingga anak-anak.
* '''[[TVRI World]]''' adalah saluran khusus [[Televisi terestrial digital|digital]] berbahasa Inggris yang menargetkan pemirsa luar negeri dan dalam negeri (kelas menengah ke atas) dan sedang menjalani siaran percobaan.<ref>{{cite web |last1=Octavian |first1=Rizki |year=2019 |title=Raker Siaran Digital TVRI World 2020 |url=http://tvri.go.id/newsdtl/Raker-Siaran-Digital-TVRI-World-2020/267 |website=Televisi Republik Indonesia |access-date=24 Maret 2021 |archive-date=2021-04-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210418050314/http://tvri.go.id/newsdtl/Raker-Siaran-Digital-TVRI-World-2020/267 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite news |year=2020 |title=TVRI Alami Perubahan Segmen Penonton |url=https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/8N0jErYk-tvri-alami-perubahan-segmen-penonton |work=[[Medcom.id]] |access-date=22 Mei 2021 |last=Azhar |first=M Sholahadhin |archive-date=2021-11-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211125012132/https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/8N0jErYk-tvri-alami-perubahan-segmen-penonton |dead-url=no }}</ref> Sebelumnya bernama TVRI Kanal 3, saluran ini aslinya diluncurkan pada tahun 2010 bersamaan dengan siaran digital dari TVRI dan stasiun TVRI Daerah.
* '''[[TVRI Sport]]''' adalah saluran khusus digital yang menayangkan program acara berkaitan dengan olahraga. Saluran ini juga diluncurkan pada tahun 2010 bersamaan dengan siaran digital dari TVRI Nasional dan stasiun TVRI Daerah.
==== Stasiun daerah ====
{{Multiple image
| align = right
| direction = vertical
| width = 200
| image1 = TVRI Kalimantan Timur.jpg
| caption1 = Gedung dan pemancar [[TVRI Kalimantan Timur|TVRI Stasiun Kalimantan Timur]] di [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]].
| image2 = TVRI Stasiun Sulawesi Selatan (2019).jpg
| caption2 = Gedung [[TVRI Sulawesi Selatan|TVRI Stasiun Sulawesi Selatan]] di [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]].
| image3 = Stasiun transmisi TVRI Baturaja.JPG
| caption3 = Stasiun transmisi [[TVRI Sumatera Selatan]] di [[Ogan Komering Ulu]], [[Sumatera Selatan]].
}}
Selain stasiun pusat yang berada di Jakarta, TVRI juga memiliki 35 stasiun daerah yang tersebar di seluruh di Indonesia. Stasiun-stasiun ini secara kolektif kerap disebut '''TVRI Daerah''',<ref>{{cite web |last=Hamdani |first=Robitho |year=2021 |title=Migrasi TV Digital |url=https://m.youtube.com/watch?v=EO4_NQy2C7s |access-date=19 Juni 2021 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113838/https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=EO4_NQy2C7s |dead-url=no }} Robitho Hamdani, saat tanggal pengutipan, merupakan seorang [[Daftar penyiar TVRI|penyiar TVRI]].</ref> dan, pada urutan saluran terestrial digital, biasa ditempatkan setelah saluran utama TVRI.
Saat masih bersiaran di terestrial analog, TVRI stasiun daerah bisa dikatakan merupakan jaringan TVRI Nasional dengan merelai siaran pusat TVRI. Umumnya, siaran TVRI Nasional dan stasiun TVRI daerah menempati kanal yang sama. Namun, di sebagian sejumlah lokasi, stasiun TVRI Daerah memiliki saluran terpisah dari TVRI Nasional, yang pernah disebut dengan istilah '''Programa 2'''. Terdapat dua daerah yang tercatat pernah menerapkan saluran TVRI yang terpisah dari saluran utama TVRI Nasional, yaitu [[TVRI Jakarta|Programa 2 Jakarta]] dan [[TVRI Jawa Timur|Programa 2 Surabaya]]. Siaran Programa 2 di dua kota ini ditargetkan bagi masyarakat perkotaan dengan titik berat acara hiburan, sehingga saat itu diharapkan menjadi pesaing televisi swasta saat muncul di awal 1990-an.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p327.html |title=TVRI PROGRAMA 2 JAKARTA: SELAIN TAK MEMILIKI STUDIO, JUGA TAK PUNYA KEPALA STASIUN |access-date=2022-11-13 |archive-date=2022-11-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221113083556/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p327.html |dead-url=no }}</ref> Namun, kemudian ide ini tampak kurang berhasil dikembangkan.
Praktik berjaringan di siaran terestrial analog perlahan-lahan dikurangi dengan keberadaan siaran digital yang memberikan tempat bagi siaran stasiun daerah secara mandiri. Istilah Kanal 2 lalu pernah digunakan untuk menyebut saluran stasiun TVRI daerah yang siarannya terpisah dari TVRI Nasional (sehingga tidak merelai/berjaringan lagi), yang mulai nampak setelah munculnya [[televisi digital|siaran digital]].<ref name=empat/> Sistem ini diterapkan di [[televisi digital terestrial]] untuk seluruh Indonesia.
Stasiun TVRI daerah menyiarkan acara yang bersifat lokal, termasuk berita daerah. Program-programnya diproduksi oleh stasiun TVRI daerah dan dapat bekerja sama dengan pihak lain. Siaran stasiun TVRI daerah pada umumnya juga direlai oleh stasiun relai di wilayah provinsi tersebut, yang kini berjumlah 172 [[Televisi digital di Indonesia|stasiun transmisi digital]].
Berikut ini adalah daftar stasiun TVRI daerah saat ini, masing-masing dengan lokasi stasiun:
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Wilayah
!Logo
!Stasiun
!Tanggal pendirian
!Kantor pusat
!Jangkauan
|-
| rowspan="11" |[[Sumatera]]
|[[Berkas:TVRI Aceh 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Aceh]]
|24 Februari 1993
|[[Kota Banda Aceh]]
|{{Flag|Aceh}}
|-
|[[Berkas:TVRI Sumatera Utara.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sumatera Utara]]
|28 Desember 1970
|[[Kota Medan]]
|{{Flag|Sumatera Utara}}
|-
|[[Berkas:TVRI Sumatera Barat.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sumatera Barat]]
|19 April 1997
|[[Kota Padang]]
|{{Flag|Sumatera Barat}}
|-
|[[Berkas:TVRI Riau.svg|center|50px]]
|[[TVRI Riau]]
|3 November 1998
|[[Kota Pekanbaru]]
|{{Flag|Riau}}
|-
| rowspan=2 | [[Berkas:TVRI Kepulauan Riau.svg|center|50px]]
| rowspan="2" |TVRI Kepulauan Riau
| rowspan="2" |2 Juni 1980 (mulai didirikan sebagai siaran relay dari Jakarta);<ref>{{cite web|date=13 Juli 1980|title=Bonus TV channel|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19800713-1.2.32?qt=%22fifth%20channel%22&q=%22Fifth%20channel%22|website=[[The Straits Times]] (diambil dari [[:en:National Library, Singapore|Perpustakaan Nasional Singapura]])|location=[[Singapura]]|language=en|trans-title=Bonus saluran TV|access-date=30 Agustus 2023}}</ref><ref>{{cite web|date=12 Juli 1980|title=Tune in to Channel 6!|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/newnation19800712-1.2.59?qt=%22fifth%20channel%22&q=%22Fifth%20channel%22|website=The New Nation (diambil dari [[:en:National Library, Singapore|Perpustakaan Nasional Singapura]])|location=[[Singapura]]|language=en|trans-title=Dengarkan Saluran 6!|access-date=30 Agustus 2023}}</ref> 9 November 2021 (siaran lokal perdana)<ref>{{cite web|date=9 November 2021|title=TVRI Resmi Hadir di Kepri, Ini Harapan Gubernur|url=https://ulasan.co/tvri-resmi-hadir-di-kepri-ini-harapan-gubernur/|website=Ulasan.co|access-date=12 November 2023}}</ref>
| rowspan="2" |[[Kota Tanjung Pinang]]{{efn|name=tvrikepri}}
|{{Flag|Kepulauan Riau}}
|-
|{{Flag|Riau}}{{efn|name=tvrikepridipku}}
|-
|[[Berkas:TVRI Jambi 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Jambi]]
|15 April 1995
|[[Kota Jambi]]
|{{Flag|Jambi}}
|-
|[[Berkas:TVRI Bengkulu.svg|center|50px]]
|[[TVRI Bengkulu]]
|3 Agustus 1998
|[[Kota Bengkulu]]
|{{Flag|Bengkulu}}
|-
|[[Berkas:TVRI Sumatera Selatan 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sumatera Selatan]]
|31 Januari 1974
|[[Kota Palembang]]
|{{Flag|Sumatera Selatan}}
|-
|[[Berkas:TVRI Bangka Belitung.svg|center|50px]]
|TVRI Bangka Belitung
|21 November 2011 (sebagai stasiun persiapan)<ref>https://jogja.tribunnews.com/2011/11/22/tvri-hadir-di-bangka-belitung</ref>; 21 November 2014 (sebagai stasiun definitif)
|[[Kota Pangkal Pinang]]
|{{Flag|Kepulauan Bangka Belitung}}
|-
|[[Berkas:TVRI Lampung 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Lampung]]
|12 Juli 1991
|[[Kota Bandar Lampung]]
|{{Flag|Lampung}}
|-
| rowspan="10" |[[Jawa]]
| rowspan=3 | [[Berkas:TVRI JAKARTA 2023.svg|center|50px]]
| rowspan="3" |[[TVRI Jakarta]]
| rowspan="3" |1 Januari 1983 (sebagai Programa 2 TVRI); 26 Maret 2007 (sebagai TVRI Jakarta)
| rowspan="3" |[[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]] (kantor pusat)<br>[[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]] (stasiun transmisi)
|{{Flag|Jakarta|name=Daerah Khusus Jakarta}}
|-
|{{Flag|Banten}}{{efn|name=tvrijktditng}}
|-
|{{Flag|Jawa Barat}}{{efn|name=tvrijktdibgrbks}}
|-
|[[Berkas:TVRI Banten.svg|center|50px]]
|TVRI Banten
|1 Agustus 2024 (mulai didirikan sebagai siaran percobaan)<ref>{{Cite web|last=TitikNOL|title=Hadir di Banten, Gedung TVRI Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2023|url=https://titiknol.co.id/peristiwa/hadir-di-banten-gedung-tvri-ditargetkan-rampung-akhir-tahun-2023/|website=titiknol.co.id|language=id|access-date=2023-11-16}}</ref>
|[[Kota Serang]]{{efn|name=belumada}}
|{{Flag|Banten}}{{efn|name=tvribanten}}
|-
|[[Berkas:TVRI Jawa Barat 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Jawa Barat]]
|11 Maret 1987
|[[Kota Bandung]]
|{{Flag|Jawa Barat}}{{efn|name=tvrijabar}}
|-
| rowspan=2 | [[Berkas:TVRI Jawa Tengah 2023.svg|center|50px]]
| rowspan="2" |[[TVRI Jawa Tengah]]
| rowspan="2" |29 Mei 1996
| rowspan="2" |[[Kabupaten Demak]]
|{{Flag|Jawa Tengah}}
|-
|rowspan=2 |{{Flag|Daerah Istimewa Yogyakarta}}{{efn|name=tvrijatengdidiy}}
|-
| rowspan=2 | [[Berkas:TVRI Yogyakarta 2023.svg|center|50px]]
| rowspan="2" |[[TVRI Yogyakarta]]
| rowspan="2" |17 Agustus 1965
| rowspan="2" |[[Kabupaten Sleman]]
|-
|{{Flag|Jawa Tengah}}{{efn|name=tvrijogjadisolo}}
|-
|[[Berkas:TVRI Jawa Timur 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Jawa Timur]]
|3 Maret 1978
|[[Kota Surabaya]]
|{{Flag|Jawa Timur}}
|-
| rowspan="6" |[[Kalimantan (wilayah Indonesia)|Kalimantan]]
|[[Berkas:TVRI Kalimantan Barat 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Kalimantan Barat]]
|14 September 1977 (mulai didirikan sebagai siaran relay dari Jakarta); 14 September 1998 (siaran lokal perdana)
|[[Kota Pontianak]]
|{{Flag|Kalimantan Barat}}
|-
|[[Berkas:TVRI Kalimantan Tengah 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Kalimantan Tengah]]
|17 Februari 1995
|[[Kota Palangka Raya]]
|{{Flag|Kalimantan Tengah}}
|-
|[[Berkas:TVRI Kalimantan Selatan.svg|center|50px]]
|TVRI Kalimantan Selatan
|5 Agustus 1985
|[[Kota Banjarmasin]]
|{{Flag|Kalimantan Selatan}}
|-
|[[Berkas:TVRI Kalimantan Timur 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Kalimantan Timur]]
|19 Januari 1993
|[[Kota Samarinda]]
|{{Flag|Kalimantan Timur}}
|-
|[[Berkas:TVRI Kalimantan Utara.png|center|50px]]
|TVRI Kalimantan Utara
|25 Oktober 2021
|[[Kabupaten Bulungan]]<ref>{{cite web |last=Fajri |first=Januar |date=2021 |title=LPP TVRI Kalimantan Utara mulai bersiaran |url=https://tvri.go.id/newsdtl/LPP-TVRI-KALIMANTAN-UTARA-MULAI-BERSIARAN/qmobH3vaRQ9xO4K_CRVE4J5L305bB9z0WQa6AqGRxIg |website=TVRI |access-date=26 Agustus 2022 |archive-date=2022-03-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220327004754/https://tvri.go.id/newsdtl/LPP-TVRI-KALIMANTAN-UTARA-MULAI-BERSIARAN/qmobH3vaRQ9xO4K_CRVE4J5L305bB9z0WQa6AqGRxIg |dead-url=no }}</ref>{{efn|name=tvrikaltara}}
|{{Flag|Kalimantan Utara}}
|-
|[[Berkas:TVRI Nusantara.svg|center|50px]]
|[[TVRI Nusantara]]
|1 Maret 2024 (mulai didirikan sebagai siaran percobaan)<ref name="presidenjokowi-tvriikn">{{Cite web|author=Naufal Anri|date=1 Maret 2024|title=<nowiki>Siaran Pers: Presiden RI Kunjungi TVRI Nusantara</nowiki>|url=https://tvri.go.id/newsdtl/Siaran-Pers-Presiden-RI-Kunjungi-TVRI-Nusantara/Gd3XIsj3y5OTVhbHJEFC73QGXZjiTHS2HJu8X2RA0dk|work=LPP TVRI|language=id|access-date=10 Maret 2024}}</ref>
|[[Nusantara (ibu kota terencana)|Ibu Kota Nusantara]]
|{{flag|Nusantara}}
|-
| rowspan="3" |[[Kepulauan Nusa Tenggara|Bali dan Nusa Tenggara]]
|[[Berkas:TVRI BALI 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Bali]]
|16 Juli 1978
|[[Kota Denpasar]]
|{{Flag|Bali}}
|-
|[[Berkas:TVRI NTB 2023.svg|center|50px]]
|TVRI Nusa Tenggara Barat
|29 Agustus 2007
|[[Kota Mataram]]
|{{Flag|Nusa Tenggara Barat}}
|-
|[[Berkas:TVRI NTT 2023.svg|center|50px]]
|TVRI Nusa Tenggara Timur
|29 Juli 1985
|[[Kota Kupang]]
|{{Flag|Nusa Tenggara Timur}}
|-
| rowspan="6" |[[Sulawesi]]
|[[Berkas:TVRI SULUT 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sulawesi Utara]]
|7 Oktober 1978
|[[Kota Manado]]
|{{Flag|Sulawesi Utara}}
|-
|[[Berkas:TVRI GORONTALO.svg|center|50px]]
|[[TVRI Gorontalo]]
|13 Juni 2007
|[[Kota Gorontalo]]
|{{Flag|Gorontalo}}
|-
|[[Berkas:TVRI SULTENG 2023.svg|center|60px]]
|[[TVRI Sulawesi Tengah]]
|22 Desember 2001
|[[Kota Palu]]
|{{Flag|Sulawesi Tengah}}
|-
|[[Berkas:TVRI SULTRA 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sulawesi Tenggara]]
|23 Juli 2007
|[[Kota Kendari]]
|{{Flag|Sulawesi Tenggara}}
|-
|[[Berkas:TVRI SULSEL 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sulawesi Selatan]]
|7 Desember 1972
|[[Kota Makassar]]
|{{Flag|Sulawesi Selatan}}
|-
|[[Berkas:TVRI SULBAR 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Sulawesi Barat]]
|19 Agustus 2011
|[[Kabupaten Mamuju]]
|{{Flag|Sulawesi Barat}}
|-
| rowspan="8" |[[Kepulauan Maluku|Maluku]] dan [[Papua (wilayah Indonesia)|Papua]]
|[[Berkas:TVRI Maluku Utara 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Maluku Utara]]
|12 Oktober 2023 (mulai didirikan sebagai siaran percobaan); 1 Mei 2024 (resmi diluncurkan)
|[[Kota Sofifi]]
|{{Flag|Maluku Utara}}
|-
|[[Berkas:TVRI MALUKU 2023.svg|center|50px]]
|[[TVRI Maluku]]
|20 Februari 1993
|[[Kota Ambon]]
|{{Flag|Maluku}}
|-
| rowspan=2 | [[Berkas:TVRI PAPUA BARAT.svg|center|50px]]
| rowspan="2" |[[TVRI Papua Barat]]
| rowspan="2" |28 Oktober 2020
| rowspan="2" |[[Kabupaten Manokwari]]
|{{Flag|Papua Barat Daya}}
|-
|{{Flag|Papua Barat}}
|-
| rowspan=4 | [[Berkas:TVRI PAPUA.svg|center|50px]]
| rowspan="4" |[[TVRI Papua]]
| rowspan="4" |23 Februari 1994
| rowspan="4" |[[Kota Jayapura]]
|{{Flag|Papua Tengah}}
|-
|{{Flag|Papua}}
|-
|{{Flag|Papua Pegunungan}}
|-
|{{Flag|Papua Selatan}}
|-
|}
'''Catatan''':<br>{{notes
| notes =
{{efn|name=tvrikepri|TVRI Kepulauan Riau disiarkan melalui studio mini di [[Kota Tanjungpinang]].{{when}}}}
{{efn|name=tvrikepridipku|TVRI Kepulauan Riau juga menjangkau wilayah layanan televisi digital Riau-1 (meliputi [[Kota Pekanbaru]] dan [[Kabupaten Kampar]]).}}
{{efn|name=tvrijktdibgrbks|TVRI Jakarta juga menjangkau wilayah layanan televisi digital Jabodetabek di Jawa Barat meliputi [[Kabupaten Bekasi|Kabupaten]]-[[Kota Bekasi]], [[Kabupaten Bogor|Kabupaten]]-[[Kota Bogor]], dan [[Kota Depok]].}}
{{efn|name=belumada|Menjangkau wilayah provinsi tersebut, oleh karena itu belum adanya stasiun TVRI di provinsi tersebut.}}
{{efn|name=tvrijktditng|TVRI Jakarta juga menjangkau wilayah layanan televisi digital Jabodetabek di Banten meliputi [[Kabupaten Tangerang|Kabupaten]]-[[Kota Tangerang]] dan [[Kota Tangerang Selatan]].}}
{{efn|name=tvribanten|TVRI Banten hanya mencakup [[Kota Cilegon]], [[Kabupaten Serang|Kabupaten]]-[[Kota Serang]], [[Kabupaten Pandeglang]], dan [[Kabupaten Lebak]]}}
{{efn|name=tvrijabar|Hanya mencakup [[Kota Sukabumi]]-[[Cianjur]], [[Bandung Raya]], [[Purwasuka]], [[Rebana (wilayah metropolitan)|Rebana]], dan [[Priangan Timur]]}}
{{efn|name=tvrijatengdidiy|TVRI Jawa Tengah juga menjangkau wilayah layanan televisi digital Yogyakarta dan Surakarta, yang juga mencakup seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.}}
{{efn|name=tvrijogjadisolo|TVRI Yogyakarta juga menjangkau wilayah layanan televisi digital Yogyakarta dan Surakarta, yang juga mencakup wilayah [[Solo Raya]].}}
{{efn|name=tvrikaltara|TVRI Kalimantan Utara untuk sementara disiarkan melalui Kantor Gubernur Kalimantan Utara di [[Tanjung Selor]], [[Kabupaten Bulungan]].}}
}}
Pada saat [[Provinsi Timor Timur]] (kini [[Timor Leste]]) masih berintegrasi dengan Indonesia, TVRI mempunyai stasiun bernama [[TVRI Dili]]<!--di masa Orde Baru, penamaan stasiun daerah TVRI masih memakai nama kota--> yang berpusat di kota [[Dili]]. Stasiun tersebut ditutup pada tahun 1999 setelah provinsi tersebut lepas dari Indonesia. Dari asetnya didirikan TV [[UNTAET]], saat ini berupa [[RTTL]].
===
Situs web TVRI (dengan alamat ''www.tvri.co.id'') telah ada setidaknya pada bulan September 2001.<ref>{{cite web |title=TVRI SIARAN NASIONAL : HADIR UNTUK ANDA |url=http://www.tvri.co.id |access-date=13 September 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010926004034/http://www.tvri.co.id/ |archive-date=26 September 2001}}</ref> Situs ini mulanya berbentuk portal berita dan informasi terkait siaran TVRI. Pada tahun 2018, menurut arsip [[Wayback Machine]], alamat tersebut dialihkan menjadi ''www.tvri.go.id''.
TVRI saat ini mengoperasikan dua layanan daring. ''TVRI Klik'' adalah layanan yang fokus pada ''streaming'' daring seluruh saluran TVRI serta stasiun-stasiun daerah.<ref>{{cite web |last1=Delina |first1=Lia |year=2018 |title=TVRI Klik |url=http://tvri.go.id/newsdtl/TVRI-Klik/50 |website=Televisi Republik Indonesia |access-date=24 Maret 2021 |archive-date=2021-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210305044448/http://tvri.go.id/newsdtl/TVRI-Klik/50 |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |last1=Pratnyawan |first1=Agung |year=2020 |title=Gunakan Aplikasi TVRI Klik, Lebih Mudah Belajar dari Rumah |url=https://www.hitekno.com/gadget/2020/04/14/151500/gunakan-aplikasi-tvri-klik-lebih-mudah-belajar-dari-rumah |website=HiTekno |access-date=24 Maret 2021 |archive-date=2021-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211021141616/https://www.hitekno.com/gadget/2020/04/14/151500/gunakan-aplikasi-tvri-klik-lebih-mudah-belajar-dari-rumah |dead-url=no }}</ref> ''TVRI VoD'' adalah layanan [[video sesuai permintaan]] (''video-on-demand'') yang berisi program-program TVRI. Keduanya dapat diakses melalui situs web serta aplikasi [[Android (sistem operasi)|Android]] dan [[iOS]]. Selain TVRI Klik, layanan ''streaming'' dari seluruh saluran nasional dan stasiun daerah TVRI juga dapat diakses melalui situs web TVRI.
TVRI memiliki portal berita di ''TVRINews.com''. Situs ini telah muncul setidaknya sejak 2014,<ref>{{cite web |year=2014 |title=Beranda |url=http://tvrinews.com |archive-url=https://web.archive.org/web/20141109164127/http://tvrinews.com/ |access-date=24 Maret 2021 |archive-date=9 November 2014}}</ref> dan telah mengalami beberapa perubahan sejak saat itu.
Selain itu, TVRI – bersama [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]] dan RRI – juga mengelola Redaksi Nasional, sebuah portal berita bersama yang digunakan sebagai pusat berita tentang agenda-agenda nasional tertentu, seperti [[Pekan Olahraga Nasional]] dan [[Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali 2022|Konferensi Tingkat Tinggi G20]] tahun 2022 lalu.<ref>{{cite web |last1=Kristianti |first1=Livia |year=2022 |title=Redaksi Nasional siapkan kanal khusus berita Presidensi G20 Indonesia |url=https://www.antaranews.com/amp/berita/2723617/redaksi-nasional-siapkan-kanal-khusus-berita-presidensi-g20-indonesia |website=Antaranews.com |date= 24 Februari 2022 |access-date=1 September 2023}}</ref>
=== Lainnya ===
Kantor pusat TVRI berada di [[Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat]], berdekatan dengan [[Gelora Bung Karno]]. Kompleks kantor pusat ini meliputi studio utama berlantai empat yang memiliki luas lantai 24 ribu meter persegi dan dibangun dari 1976—1983; gedung pusat operasional berlantai 12 seluas 11.509 meter persegi yang dibangun pada Agustus 1983—April 1985;<ref>[https://web.archive.org/web/20210518234651/https://setiapgedung.web.id/2020/08/tvri-senayan.html TVRI Senayan]</ref> dan [[Menara TVRI]] berketinggian 144,7 meter yang dibangun pada tahun 1975—1977. Khusus Menara TVRI, menara ini menggantikan menara lama yang beroperasi sejak 1962 dan berketinggian 85 meter,<ref>[https://web.archive.org/web/20210507134302/https://www.setiapgedung.web.id/2019/05/menara-tvri-sebuah-tulisan-pendek.html Menara TVRI]</ref> namun kemudian digantikan lagi saat ini oleh menara 300 meter di [[Joglo, Kembangan, Jakarta Barat]]. Tiga menara tersebut, dalam sejarahnya, memancarkan siaran TVRI ke [[Jabodetabek]] dan sekitarnya.
TVRI memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat TVRI)<ref>{{cite web |title=TVRI - PUSDIKLAT |url=http://pusdiklat.tvri.go.id/ |access-date=15 Mei 2021 |archive-date=2021-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210515080439/http://pusdiklat.tvri.go.id/ |dead-url=no }}</ref> yang memberikan pelatihan di bidang pertelevisian. Selain itu, TVRI juga mengelola [[Studio Alam TVRI]] di Kecamatan [[Sukmajaya, Depok]], Jawa Barat. Studio ini berupa alam terbuka hijau yang digunakan sebagai tempat produksi beberapa acara TVRI dan juga dimanfaatkan sebagai area rekreasi.
== Organisasi ==
=== Tugas dan kelembagaan ===
Status TVRI sebagai lembaga penyiaran publik ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 13 Tahun 2005, yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari [[Undang-Undang Penyiaran|Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002]]. TVRI saat ini menjadi lembaga tersendiri dan tidak berada di bawah kementerian mana pun.
Pasal 14 Undang-Undang No. 32/2002 menyatakan bahwa TVRI, sebagai LPP, adalah lembaga penyiaran yang berbentuk "badan hukum yang didirikan oleh negara; (bersifat) independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat". Peraturan Pemerintah No. 13/2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah "memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia".<ref name=unikom04>{{cite web |url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |author=Rio Rahardia |title=e Library Unikom: TVRI Jawa Barat, hlm. 34 |accessdate=24 Agustus 2019 |archive-date=2019-08-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190824100748/https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/702/jbptunikompp-gdl-riorahadia-35063-1-unikom_r-i.pdf |dead-url=no }}</ref>
Struktur kelembagaan TVRI terdiri dari lima dewan pengawas dan lima dewan direksi. Keduanya mempunyai masa kerja lima tahun, dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa kerja berikutnya.
==== Dewan Pengawas ====
Dewan pengawas TVRI ditetapkan oleh Presiden atas usul [[Dewan Perwakilan Rakyat]]; setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan secara terbuka atas masukan dari pemerintah dan/atau masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 11/2005, dewan pengawas berfungsi mewakili masyarakat, pemerintah, dan unsur lembaga penyiaran publik yang menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga penyiaran publik.
Struktur dewan pengawas TVRI saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
! Jabatan
! Nama (2023-2028)
|-
| Ketua Dewan Pengawas
| [[Agus Sudibyo]]
|-
| Anggota Dewan Pengawas
| Agnes Irwanti
|-
| Anggota Dewan Pengawas
| Danang Sangga Buwana
|-
| Anggota Dewan Pengawas
| Hardly Stefano Fenelon Pariela
|-
| Anggota Dewan Pengawas
| Sifak
|}
==== Dewan Direksi ====
Dewan direksi TVRI diangkat dan ditetapkan oleh dewan pengawas. Dewan direksi berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan TVRI.
Struktur dewan direksi TVRI saat ini adalah sebagai berikut:<ref>{{Cite web|title=Dewan Direksi|url=https://tvri.go.id/about#direksi}}</ref>
{| class="wikitable"
|-
! Jabatan
! Nama (2023-2028)
|-
| Direktur Utama
|[[Iman Brotoseno]]
|-
| Direktur Program dan Pemimpin Redaksi (Berita)
| Arif Ardi Kuswardono
|-
| Direktur Keuangan
| Raden Sarjono
|-
| Direktur Umum
| Rika Damayanti
|-
| Direktur Teknik
| Bernadus Satriyo Dharmanto
|-
| Direktur Pengembangan dan Usaha
| Retno Wulan K. Purbodjati
|}
==== Daftar Direktur Utama ====
'''''Catatan''''': Hingga menjadi Perjan pada 2000, jabatan dari pemimpin TVRI adalah "Direktur TVRI" atau "Direktur Televisi".
{| class="wikitable
!Nama
!Dari
!Sampai
!Catatan
|-
!colspan=4|Yayasan TVRI
|-
|[[M. Arief]]
|sek. 1962-1963<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=aV4oAQAAMAAJ&pg=PA31&dq=Direktur+TVRI+m.+arief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitzP6d4PvzAhXFX30KHSdYBY0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Direktur%20TVRI%20m.%20arief&f=false |title=Mimbar penerangan, Volume 15,Masalah 1-3 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011522/https://books.google.co.id/books?id=aV4oAQAAMAAJ&pg=PA31&dq=Direktur+TVRI+m.+arief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitzP6d4PvzAhXFX30KHSdYBY0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Direktur%20TVRI%20m.%20arief&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=BpgHAQAAMAAJ&q=DirekturTVRI+arief&dq=DirekturTVRI+arief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj1xPv53_vzAhWUc30KHYhzCOAQ6AF6BAgFEAI |title=Media, Volume 1,Masalah 1-12 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011525/https://books.google.co.id/books?id=BpgHAQAAMAAJ&q=DirekturTVRI+arief&dq=DirekturTVRI+arief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj1xPv53_vzAhWUc30KHYhzCOAQ6AF6BAgFEAI |dead-url=no }}</ref>
|1 Januari 1968<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=PV9wAAAAMAAJ&q=DirekturTVRI+1971&dq=DirekturTVRI+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjIlMXT3_vzAhXS5nMBHUz8Aq0Q6AF6BAgGEAI |title=Ensiklopedi Jakarta: culture & heritage, Volume 3 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011534/https://books.google.co.id/books?id=PV9wAAAAMAAJ&q=DirekturTVRI+1971&dq=DirekturTVRI+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjIlMXT3_vzAhXS5nMBHUz8Aq0Q6AF6BAgGEAI |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[Sumadi (TVRI)|Sumadi]]
|1 Januari 1968
|30 September 1971<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=v-9kAAAAMAAJ&q=sumadi.+Diangkat+sebagai+Direktur+Televisi+,+1968-1971+.&dq=sumadi.+Diangkat+sebagai+Direktur+Televisi+,+1968-1971+.&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj5xu2X3_vzAhVBVH0KHe2aDtMQ6AF6BAgDEAI |title=Apa siapa orang film Indonesia |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011527/https://books.google.co.id/books?id=v-9kAAAAMAAJ&q=sumadi.+Diangkat+sebagai+Direktur+Televisi+,+1968-1971+.&dq=sumadi.+Diangkat+sebagai+Direktur+Televisi+,+1968-1971+.&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj5xu2X3_vzAhVBVH0KHe2aDtMQ6AF6BAgDEAI |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[Kadiono]]<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=x7sTAQAAMAAJ&q=DirekturTVRI+kadiono&dq=DirekturTVRI+kadiono&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiznu7_4PvzAhWDlEsFHS-VC2MQ6AF6BAgCEAI |title=Tempo, Volume 30,Masalah 1-6 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011521/https://books.google.co.id/books?id=x7sTAQAAMAAJ&q=DirekturTVRI+kadiono&dq=DirekturTVRI+kadiono&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiznu7_4PvzAhWDlEsFHS-VC2MQ6AF6BAgCEAI |dead-url=no }}</ref>
|?
|sek. 1975
|
|-
|[[Nurdin Soepomo|Moh. Nurdin Soepomo]]<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=60rWrXVn0IsC&pg=RA2-PA59&dq=Direkturtelevisi+1976&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjTjYCi3vvzAhUGU30KHfEYBQ0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Direkturtelevisi%201976&f=false |title=Daftar alamat pejabat-pejabat negara |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713011524/https://books.google.co.id/books?id=60rWrXVn0IsC&pg=RA2-PA59&dq=Direkturtelevisi+1976&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjTjYCi3vvzAhUGU30KHfEYBQ0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Direkturtelevisi%201976&f=false |dead-url=no }}</ref>
|sek. 1975<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=v74TAQAAMAAJ&dq=DirekturTVRI+soepomo+1975&focus=searchwithinvolume&q=supomo |title=Tempo, Volume 5 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012021/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=v74TAQAAMAAJ&dq=DirekturTVRI+soepomo+1975&focus=searchwithinvolume&q=supomo |dead-url=no }}</ref>
|9 Agustus 1980<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=idMPSY6kbeoC&q=Soepomo+kepada+penggantinya+...&dq=Soepomo+kepada+penggantinya+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjNw9bR3fvzAhXhQ3wKHZDrC3IQ6AF6BAgEEAI |title=Pers Indonesia, Masalah 21-24 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012024/https://books.google.co.id/books?id=idMPSY6kbeoC&q=Soepomo+kepada+penggantinya+...&dq=Soepomo+kepada+penggantinya+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjNw9bR3fvzAhXhQ3wKHZDrC3IQ6AF6BAgEEAI |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[Subrata]]
|9 Agustus 1980
|1983<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=XnCfAAAAMAAJ&pg=PA567&dq=direktur+TVRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj064Lr2PvzAhWSIbcAHfg-AA8Q6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=direktur%20TVRI&f=false |title=Apa & siapa sejumlah alumni UGM. |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012051/https://books.google.co.id/books?id=XnCfAAAAMAAJ&pg=PA567&dq=direktur+TVRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj064Lr2PvzAhWSIbcAHfg-AA8Q6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=direktur%20TVRI&f=false |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[M. Arifin]]
|1983
|1985<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=fSdlAAAAMAAJ&q=direktur+TVRI+arifin&dq=direktur+TVRI+arifin&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjvu8D_2fvzAhUMeH0KHX0wASUQ6AF6BAgCEAI |title=Alex Leo Zulkarnain, orang yang kembali |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012022/https://books.google.co.id/books?id=fSdlAAAAMAAJ&q=direktur+TVRI+arifin&dq=direktur+TVRI+arifin&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjvu8D_2fvzAhUMeH0KHX0wASUQ6AF6BAgCEAI |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[Alex Leo Zulkarnain]]
|1985
|Desember 1987
|
|-
|[[Ishadi S.K.]]
|Desember 1987
|6 Agustus 1992<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p81.html |title=Dirgahayu tvri, rcti, & sctv:masalah birokrasi, investasi, & teknologi di layar kaca |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106143444/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p81.html |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[Abdul Azis Husein]]
|6 Agustus 1992
|1998<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p220.html |title=13 tahun ria jenaka (tvri), akhirnya merasa jenuh |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106143444/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p220.html |dead-url=no }}</ref>
|
|-
|[[Chairul Zen]]
|1998
|21 Juni 2001<ref>[https://nasional.tempo.co/read/31924/direktur-utama-tvri-diganti/full&view=ok Direktur Utama TVRI Diganti]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|
|-
!colspan=4|Perjan TVRI
|-
|[[Sumita Tobing]]
|21 Juni 2001<ref name="sum"/>
|15 April 2003<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/news/read/52958/sekjen-golkar-menjadi-komisaris-tvri |title=Sekjen Golkar Menjadi Komisaris TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073518/https://www.liputan6.com/news/read/52958/sekjen-golkar-menjadi-komisaris-tvri |dead-url=no }}</ref>
|Diberhentikan pemerintah<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=HPUTAQAAMAAJ&dq=hari+sulistyono+tvri+2003&focus=searchwithinvolume&q=sulistyono+ |title=Tempo, Volume 36,Masalah 5-9 |access-date=2021-11-03 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012022/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=HPUTAQAAMAAJ&dq=hari+sulistyono+tvri+2003&focus=searchwithinvolume&q=sulistyono+ |dead-url=no }}</ref>
|-
!colspan=4|PT TVRI (Persero)
|-
|[[Hari Sulistyono]]
| 15 April 2003
|4 Februari 2004<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=XOLUDwAAQBAJ&pg=PA43&dq=TVRI+2005&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitteLG2oP0AhWYbysKHYBoDxAQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=TVRI%202005&f=false |title=Investigasi - Proyek Rugi Bernama TVRI. |access-date=2021-11-06 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012539/https://books.google.co.id/books?id=XOLUDwAAQBAJ&pg=PA43&dq=TVRI+2005&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitteLG2oP0AhWYbysKHYBoDxAQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=TVRI%202005&f=false |dead-url=no }}</ref>
|Diberhentikan Dewan Pengawas<ref name="conv">{{Cite web |url=https://theconversation.com/memecat-direktur-utama-bukan-solusi-tvri-perlu-penanganan-menyeluruh-130379 |title=Memecat direktur utama bukan solusi, TVRI perlu penanganan menyeluruh |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073518/https://theconversation.com/memecat-direktur-utama-bukan-solusi-tvri-perlu-penanganan-menyeluruh-130379 |dead-url=no }}</ref>
|-
| [[Yazirwan Uyun]]
|4 Februari 2004
|24 Agustus 2006
|Mengundurkan diri pasca perubahan menjadi LPP<ref>{{Cite web |url=https://rm.id/baca-berita/nasional/60887/mantan-dirut-tvri-yazirwan-uyun-tutup-usia/2 |title=Mantan Dirut TVRI Yazirwan Uyun Tutup Usia |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073520/https://rm.id/baca-berita/nasional/60887/mantan-dirut-tvri-yazirwan-uyun-tutup-usia/2 |dead-url=no }}</ref>
|-
!colspan=4|LPP TVRI
|-
|[[I Gde Nyoman Arsana]]
|24 Agustus 2006<ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-661170/mayjen-purn-i-nyoman-arsana-akan-dilantik-sebagai-dirut-tvri |title=Mayjen Purn I Nyoman Arsana akan Dilantik Sebagai Dirut TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073519/https://news.detik.com/berita/d-661170/mayjen-purn-i-nyoman-arsana-akan-dilantik-sebagai-dirut-tvri |dead-url=no }}</ref>
|2009<ref name=relas />
|
|-
|[[Hariono (TVRI)|Hariono]]
|sek. Januari 2009<ref>[https://web.archive.org/web/20090504101332/http://www.tvri.co.id/ STRUKTUR & ORGANISASI]</ref><ref>{{Cite web |url=https://nasional.kompas.com/read/2009/01/23/01360749/kejuaraan.tinju.di.tvri |title=Kejuaraan Tinju di TVRI |access-date=2021-11-04 |archive-date=2021-11-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211104124024/https://nasional.kompas.com/read/2009/01/23/01360749/kejuaraan.tinju.di.tvri |dead-url=no }}</ref>
|18 Mei 2010
|Mengundurkan diri pada Oktober 2009,<ref name=segan/> namun masih menjabat pada 2010<ref>{{Cite web |url=http://www.bpkp.go.id/berita/read/4724/1180/Rekonsiliasi-Pembahasan-Inventarisasi-Dan-Penilaian-Aset-LPP-TVRI-Bali.bpkp |title=Rekonsiliasi, Pembahasan Inventarisasi Dan Penilaian Aset LPP TVRI Bali |access-date=2021-11-04 |archive-date=2021-11-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211104124032/http://www.bpkp.go.id/berita/read/4724/1180/Rekonsiliasi-Pembahasan-Inventarisasi-Dan-Penilaian-Aset-LPP-TVRI-Bali.bpkp |dead-url=no }}</ref>
|-
| [[Immas Sunarya]]
|18 Mei 2010<ref name=segan>{{Cite web |url=http://notenggakpenting.blogspot.com/2010/08/ |title=48 TAHUN TVRI: HIDUP SEGAN MATI TAK MAU |access-date=2021-11-04 |archive-date=2021-11-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211104122151/http://notenggakpenting.blogspot.com/2010/08/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://tvri.go.id/newsdtl/Syukuran-Ulang-Tahun-ke-59-LPP-TVRI/aaC_j88jrsnljdOzQTB4FVYDrvSGmkh5xqZfqhPK90o |title=Syukuran Ulang Tahun ke-59 LPP TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073520/https://tvri.go.id/newsdtl/Syukuran-Ulang-Tahun-ke-59-LPP-TVRI/aaC_j88jrsnljdOzQTB4FVYDrvSGmkh5xqZfqhPK90o |dead-url=no }}</ref>
|2 April 2012
|
|-
| [[Farhat Syukri]]
|2 April 2012<ref name=relas>{{Cite web |url=https://123dok.com/article/dinamika-relasi-dewas-dan-dewan-direksi-tvri.yjrjn2pz |title=DINAMIKA RELASI DEWAS DAN DEWAN DIREKSI TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073520/https://123dok.com/article/dinamika-relasi-dewas-dan-dewan-direksi-tvri.yjrjn2pz |dead-url=no }}</ref>
|18 November 2013<ref>{{Cite web |url=https://nasional.tempo.co/read/530776/dewan-pengawas-resmi-pecat-empat-direktur-tvri |title=Dewan Pengawas Resmi Pecat Empat Direktur TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073520/https://nasional.tempo.co/read/530776/dewan-pengawas-resmi-pecat-empat-direktur-tvri |dead-url=no }}</ref>
|Diberhentikan Dewan Pengawas
|-
| [[Tribowo Kriswinarso]]
|18 November 2013
|18 Februari 2014
|Pelaksana tugas<ref>[https://nasional.tempo.co/read/538419/eks-direktur-keuangan-tvri-masih-jadi-tenaga-ahli/full&view=ok Eks Direktur Keuangan TVRI Masih Jadi Tenaga Ahli]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|-
| [[Iskandar Achmad]]
|18 Februari 2014<ref>[https://nasional.tempo.co/read/555456/ketua-dewas-tvri-elprisdat-tetap-lantik-dirut-baru/full&view=ok Ketua Dewas TVRI Elprisdat Tetap Lantik Dirut Baru]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|29 November 2017
|
|-
| [[Helmy Yahya]]
|29 November 2017<ref>{{Cite web |url=https://www.merdeka.com/uang/helmy-yahya-jadi-direktur-utama-tvri.html |title=Helmy Yahya jadi direktur utama TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073520/https://www.merdeka.com/uang/helmy-yahya-jadi-direktur-utama-tvri.html |dead-url=no }}</ref>
|4 Desember 2019<ref>{{Cite web |url=https://tirto.id/dewas-tvri-beberkan-alasan-pemecatan-helmy-yahya-etgA |title=Dewas TVRI Beberkan Alasan Pemecatan Helmy Yahya |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073518/https://tirto.id/dewas-tvri-beberkan-alasan-pemecatan-helmy-yahya-etgA |dead-url=no }}</ref>
|Diberhentikan Dewan Pengawas
|-
| [[Supriyono (TVRI)|Supriyono]]
|4 Desember 2019
|27 Mei 2020
|Pelaksana tugas<ref>{{Cite web |url=https://www.inews.id/news/nasional/helmy-yahya-dicopot-supriyono-plt-dirut-tvri |title=Helmy Yahya Dicopot, Supriyono Plt Dirut TVRI |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103083619/https://www.inews.id/news/nasional/helmy-yahya-dicopot-supriyono-plt-dirut-tvri |dead-url=no }}</ref>
|-
| [[Iman Brotoseno]]
|27 Mei 2020<ref>{{Cite web |url=https://www.suara.com/news/2020/05/27/132751/siapa-iman-brotoseno-ini-profil-dirut-tvri-baru-pengganti-helmy-yahya?page=all |title=Siapa Iman Brotoseno? Ini Profil Dirut TVRI Baru, Pengganti Helmy Yahya |access-date=2021-11-03 |archive-date=2021-11-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211103073518/https://www.suara.com/news/2020/05/27/132751/siapa-iman-brotoseno-ini-profil-dirut-tvri-baru-pengganti-helmy-yahya?page=all |dead-url=no }}</ref>
|''masih menjabat''
|Pengganti antar waktu (PAW) hingga 2022 dan selanjutnya terpilih untuk periode 2023-2028
|}
=== Pendanaan ===
Menurut Undang-Undang No. 32/2002, sumber pendanaan TVRI dapat berasal dari iuran penyiaran, APBN, sumbangan masyarakat, siaran iklan, dan usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Usaha lain tersebut, yang saat ini digabungkan dalam [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]] (PNBP) seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 66/2020, meliputi jasa digitalisasi penyiaran (iklan di situs web), jasa pendidikan dan pelatihan pertelevisian, jasa sertifikasi profesi penyiaran televisi, jasa penggunaan sarana dan prasarana (sewa tempat di pemancar dan lahan aset), jasa produksi acara, jasa multipleksing, dan royalti produksi acara.<ref>{{cite web |title=Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2020 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia |url=https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2020/pp66-2020bt.pdf |access-date=3 November 2021 |archive-date=2022-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220303153557/https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2020/pp66-2020bt.pdf |dead-url=no }}</ref>
TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus dengan judul acara ''[[Mana Suka Siaran Niaga]]'' (sehari dua kali). Sejak April 1981 TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI baru kembali menayangkan iklan pada awal dekade 2000-an seiring dengan perubahan struktur kelembagaan dan pengesahan Undang-Undang No. 32/2002. Iklan di TVRI berubah dari waktu ke waktu. Di era 1970-an, saat masih menerima iklan, cukup banyak perusahaan besar yang mengiklankan produknya di TVRI (seperti [[Fujifilm]] dan [[Unilever]]).<ref name="ade"/> Bagaimanapun, banyaknya pengiklan yang didominasi perusahaan asing tersebut menimbulkan kritik banyak pihak saat itu dengan alasan mendorong konsumtivisme, yang akhirnya berbuah pelarangan iklan produk mewah serta pelarangan total iklan di TVRI masing-masing pada tahun 1975 dan 1981.<ref name="kitley"/> Kondisi berbeda muncul ketika TVRI dapat menerima iklan lagi sejak 2002, dengan lebih banyak menayangkan iklan dari institusi pemerintah maupun [[iklan layanan masyarakat]] dan tampak selalu berada dalam posisi "buncit" dalam perolehan iklan televisi di Indonesia.<ref>{{Cite web |url=https://aspek.id/rcti-juara-1-pendapatan-iklan-2019/ |title=RCTI Juara 1 Pendapatan Iklan 2019 |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106164859/https://aspek.id/rcti-juara-1-pendapatan-iklan-2019/ |dead-url=no }}</ref> Akibatnya, TVRI pusat dan daerah pernah menyiarkan beberapa jenis iklan kontroversial, seperti iklan [[pengobatan alternatif]]<ref>{{Cite web |url=https://www.beritasatu.com/kesehatan/85926/tvri-stop-tayangkan-advertorial-pengobatan-alternatif |title=TVRI Stop Tayangkan Advertorial Pengobatan Alternatif |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106164856/https://www.beritasatu.com/kesehatan/85926/tvri-stop-tayangkan-advertorial-pengobatan-alternatif |dead-url=no }}</ref> ataupun [[SMS premium]] demi mencari dana.<ref>{{Cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=u-iFqvVkJCQ |title=Jeda Iklan TVRI (2007) |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106164856/https://www.youtube.com/watch?v=u-iFqvVkJCQ |dead-url=no }}</ref> Walaupun demikian, seiring dengan adanya beberapa acara yang cukup populer (biasanya ''event'' besar), TVRI juga mulai dilirik oleh beberapa perusahaan besar kembali.<ref name=tentag>{{Cite web |url=https://www.kompasiana.com/ombrill/551f634da33311b832b6697f/tentang-iklan-di-tvri |title=Tentang Iklan di TVRI |access-date=2021-11-06 |archive-date=2021-11-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211106164856/https://www.kompasiana.com/ombrill/551f634da33311b832b6697f/tentang-iklan-di-tvri |dead-url=no }}</ref> Pemerintah mengatur tarif iklan TVRI dalam Peraturan Pemerintah No. 33/2017, dengan besaran yang cenderung lebih rendah dibanding televisi swasta.<ref name="apni"/> Selain itu, Undang-Undang No. 32/2002 juga membatasi persentase iklan di TVRI sebesar 15% jam siarnya (televisi swasta 20%), dengan 30% iklannya adalah iklan layanan masyarakat.
Antara dekade 1960-an hingga 1990-an, TVRI (melalui Yayasan TVRI) juga pernah menarik "[[Lisensi televisi|iuran televisi]]" kepada setiap pemilik televisi. Walaupun sampai saat ini dalam peraturan perundang-undangan masih diperbolehkan menerima iuran, tetapi saat ini TVRI tidak melakukannya. Direktur Program dan Berita TVRI 2017-2020 Apni Jaya Putra pada tahun 2018 mengatakan pihaknya tidak menarik iuran karena dianggap sulit diterima publik.<ref name="apni"/> Selain itu, iuran televisi – seperti halnya sumbangan masyarakat – belum pernah diatur sebagai PNBP untuk TVRI.
=== Karyawan ===
Pada tahun anggaran 2007, karyawan TVRI berjumlah 6.099 orang (5.085 orang [[pegawai negeri sipil]] (PNS) di bawah Kemenkominfo dan 1.014 orang tenaga honor/kontrak) yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan TVRI pusat. Namun, hingga tahun 2018 karyawan TVRI tinggal sebanyak kurang lebih 4.300 orang, dengan sekitar 1.800 orang adalah karyawan TVRI pusat dan sekitar 90% di antaranya merupakan PNS.<ref name="widhana2">{{cite web |last1=Widhana |first1=Dieqy Hasbi |title=Senjakala TVRI: Dijauhi Anak Muda, Digerakkan PNS Berusia Tua |url=https://tirto.id/senjakala-tvri-dijauhi-anak-muda-digerakkan-pns-berusia-tua-cGUp |website=Tirto.id |access-date=6 November 2020 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105092539/https://tirto.id/senjakala-tvri-dijauhi-anak-muda-digerakkan-pns-berusia-tua-cGUp |dead-url=no }}</ref> Kondisi ini disebabkan adanya kebijakan [[moratorium]] penerimaan pegawai baru TVRI oleh pemerintah selama lebih dari 16 tahun.<ref>{{Cite news|title=Transformasi TVRI Terbentur Sejumlah Kendala|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2018/11/13/transformasi-tvri-terbentur-sejumlah-kendala|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]]|access-date=2022-09-09|last=Kusumaputra|first=Adhi|archive-date=2022-09-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220909154616/https://www.kompas.id/baca/utama/2018/11/13/transformasi-tvri-terbentur-sejumlah-kendala|dead-url=no}}</ref>
== Kritik dan kontroversi ==
=== Masalah struktural ===
{{lihat|Lembaga Penyiaran Publik#Kritik dan kontroversi}}
Beberapa masalah struktural sampai saat ini masih sering kali menghambat kinerja TVRI. Hal ini seperti jumlah karyawan yang banyak, tetapi sudah berumur sehingga tidak efisien, yang sayangnya tidak bisa dipecat oleh TVRI secara independen karena status PNS; ataupun karena jika dilakukan dikhawatirkan akan membuat pergolakan internal.<ref name="widhana2"/> Kemudian ada juga soal tumpang-tindihnya kewenangan Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi di beberapa bidang sehingga sering kali menyebabkan saling tuduh ikut campur dan konflik antara keduanya (seperti kasus pemecatan dirut Farhat Syukri dan Helmy Yahya pada 2013 dan 2019);<ref name="conv"/><ref>[https://nasional.tempo.co/read/526062/kisruh-dewan-pengawas-dan-direksi-tvri-meruncing/full&view=ok Kisruh Dewan Pengawas dan Direksi TVRI Meruncing]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> belum lagi ditambah pemilihan anggota Dewas oleh DPR sering kali menyebabkan pertimbangan politis lebih dipentingkan dibanding kualitas.<ref name=relas />
'' State Media Monitor'', situs web dari lembaga riset asal Eropa ''Media and Journalism Research Center'' yang menilai media-media terafiliasi negara, per tahun 2023 menggolongkan TVRI sebagai [[Media negara|''State-Controlled'' (media yang dikendalikan negara)]]. Menurut lembaga tersebut dengan merujuk pada "jurnalis dan pakar setempat", meskipun pemerintah berniat mengubah TVRI menjadi lembaga penyiaran publik yang independen secara editorial, TVRI "tetap sejalan dengan kepentingan pemerintah, mempromosikan kebijakan-kebijakannya, dan jarang mengkritik orang-orang di dalamnya atau tindakan mereka". Selain itu, lembaga itu menilai undang-undang yang menetapkan independensi TVRI "belum ada", begitu pula badan atau mekanisme yang secara independen memvalidasi independensi editorialnya.<ref>{{cite web |last=Media and Journalism Research Center |date=12 Oktober 2023 |title=Television of the Republic of Indonesia (TVRI) |url=https://statemediamonitor.com/2023/10/television-of-the-republic-of-indonesia-tvri/ |website=State Media Monitor |access-date=23 April 2024}}</ref>
=== Kasus korupsi ===
Pada masa direksi pimpinan Sumita Tobing mulai tahun 2001, permasalahan keuangan mulai bermunculan. Salah satunya pada pembangunan stasiun pemancar di Gunung Tela, yang dinilai bermasalah oleh [[Badan Pemeriksa Keuangan]] dan turut menyumbang permasalahan pada kondisi keuangan TVRI.<ref name="widhana">{{cite web |last1=Widhana |first1=Dieqy Hasbi |year=2015 |title=Dari Korupsi ke Korupsi, Itulah TVRI |url=https://tirto.id/dari-korupsi-ke-korupsi-itulah-tvri-cG13 |website=Tirto.id |accessdate=6 November 2020 |archive-date=2021-01-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210116180937/https://tirto.id/dari-korupsi-ke-korupsi-itulah-tvri-cG13 |dead-url=no }}</ref><ref name="sasongko" /> Belakangan pada 2014, Sumita Tobing dinyatakan melakukan korupsi pengadaan peralatan siar TVRI yang merugikan negara sebesar Rp 12,4 miliar. Ia dijatuhi pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan dan pidana denda Rp 250 juta.<ref name="widhana" />
Pada tahun 2013, Direktur Keuangan TVRI Eddy Machmudi Effendi diberi hukuman penjara 8 tahun 6 bulan atas kasus pengadaan program siap siar tahun 2012 yang bernilai Rp 47,8 miliar. Kasus ini melibatkan Direktur Berita dan Program Irwan Hendarmin, Direktur Utama PT Media Arts Image Iwan Chermawan, pejabat pembuat komitmen yang merupakan pejabat tinggi TVRI Yulkasmir, dan komedian senior yang juga direktur [[Viandra Productions]] [[Mandra]], yang menyebabkan kasus ini juga dikenal sebagai "Mandragate".<ref name="widhana" /><ref>{{Cite news |last1=Hatta |first1=Raden Trimutia |year=2015 |title=Mandragate, Fenomena Gunung Es Korupsi di TVRI |url=https://www.liputan6.com/news/read/2174779/mandragate-fenomena-gunung-es-korupsi-di-tvri |work=[[Liputan6.com]] |accessdate=6 November 2020 |editor-last=Hatta |editor-first=Raden Trimutia |language=id |archive-date=2020-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201117135033/https://www.liputan6.com/news/read/2174779/mandragate-fenomena-gunung-es-korupsi-di-tvri |dead-url=no }}</ref> Maraknya budaya korupsi ini, salah satunya ditengarai oleh minimnya akuntabilitas TVRI ke publik.<ref name="widhana2"/>
=== Tayangan politik ===
TVRI masa Orde Baru kerap dikritik karena menonjolkan organisasi [[Golongan Karya]] daripada dua partai politik lain dalam pemberitaan seputar pemilihan umum. Dalam penelitian mengenai [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1992|Pemilu 1992]], dilaporkan bahwa 4 menit 25 detik berita TVRI ditujukan untuk Golkar, [[Partai Demokrasi Indonesia]] 56 detik, dan [[Partai Persatuan Pembangunan]] 41 detik. Golkar banyak mendapatkan pemberitaan yang positif, sedangkan PDI dan PPP lebih condong pada isu-isu negatif. Karyawan TVRI pun dipaksa mendukung Golkar dalam pemilu dengan adanya asas [[monoloyalitas]] pasca status mereka diubah menjadi PNS di tahun 1980.<ref name=polgolkr/>
Pada tanggal 6 Juni 2013, TVRI menayangkan siaran tunda acara Muktamar [[Hizbut Tahrir]] Indonesia (HTI) di Senayan Jakarta.<ref name="Liputan62">{{Cite web |url=http://news.liputan6.com/read/602378/ribuan-peserta-muktamar-hizbut-tahrir-berdatangan-senayan-macet |title=Ribuan Peserta Muktamar Hizbut Tahrir Berdatangan, Senayan Macet |access-date=2013-06-06 |archive-date=2017-08-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170830150140/http://news.liputan6.com/read/602378/ribuan-peserta-muktamar-hizbut-tahrir-berdatangan-senayan-macet |dead-url=no }}</ref> Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, [[Idy Muzayyad]] menilai TVRI sebagai lembaga penyiaran publik telah "mengalami disorientasi kebangsaan dengan menayangkan hal ini karena ideologi HTI yang mempermasalahkan ideologi negara, nasionalisme dan menolak demokrasi", tetapi juru bicara HTI [[Ismail Yusanto]] menyatakan bahwa TVRI adalah penyiar publik dan HTI termasuk bagian dari publik, sehingga ia mendukung TVRI menayangkan siaran itu karena hal itu "bagian dari hak publik untuk disiarkan dan diperdengarkan".<ref>Desastian (2017). "Eks Presenter TVRI Debat KPI Soal Siaran Muktamar Khilafah di TVRI". ''VOA-Islam''. Diakses 14 April 2020.</ref> Selain itu, juga datang kritik dalam bentuk surat terbuka yang ditulis 19 LSM dan sejumlah tokoh masyarakat.<ref name=gugat>{{Cite web |url=https://www.satuharapan.com/read-detail/read/penayangan-hti-19-lembaga-masyarakat-sipil-gugat-tvri |title=Penayangan HTI: 19 Lembaga Masyarakat Sipil Gugat TVRI |access-date=2022-12-04 |archive-date=2022-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221204174042/https://www.satuharapan.com/read-detail/read/penayangan-hti-19-lembaga-masyarakat-sipil-gugat-tvri |dead-url=no }}</ref> TVRI dipanggil dan terbuka kemungkinan dijatuhkan sanksi.<ref name="ROL2">{{Cite web |url=http://www.rmol.co/read/2013/06/06/113457/Siarkan-Acara-Hizbut-Tahrir,-TVRI-Terancam-Mendapat-Sanksi- |title=Siarkan Acara Hizbut Tahrir Pagi Ini, TVRI Terancam Mendapat Sanksi |access-date=2013-06-06 |archive-date=2017-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171030134346/http://www.rmol.co/read/2013/06/06/113457/Siarkan-Acara-Hizbut-Tahrir,-TVRI-Terancam-Mendapat-Sanksi- |dead-url=yes }}</ref> Dalam pemanggilan yang diadakan pada 10 Juni 2013 itu, TVRI menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat dan berjanji tidak akan menyiarkan acara sejenis kembali.<ref>{{Cite web |url=https://www.satuharapan.com/read-detail/read/terkait-tayangan-hti-tvri-minta-maaf-dan-tidak-mengulangi-lagi |title=Terkait Tayangan HTI, TVRI Minta Maaf dan Tidak Mengulangi Lagi |access-date=2022-12-04 |archive-date=2022-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221204174043/https://www.satuharapan.com/read-detail/read/terkait-tayangan-hti-tvri-minta-maaf-dan-tidak-mengulangi-lagi |dead-url=no }}</ref>
Kemudian pada 15 September di tahun yang sama, TVRI menayangkan siaran tunda konvensi [[Partai Demokrat]], partai politik yang didirikan oleh presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono, selama lebih dari 2 jam. Tayangan itu kembali mendapatkan sanksi KPI, karena melanggar prinsip independen sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran.<ref>{{cite web |title=KPI Jatuhkan Sanksi Pada TVRI Terkait Siaran Konvensi Demokrat |year=2013 |url=http://www.kpi.go.id/index.php/id/siaran-pers/31611-kpi-jatuhkan-sanksi-pada-tvri-terkait-siaran-konvensi-demokrat |website=Komisi Penyiaran Indonesia |accessdate=6 November 2020 |archive-date=2021-01-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210118204246/http://www.kpi.go.id/index.php/id/siaran-pers/31611-kpi-jatuhkan-sanksi-pada-tvri-terkait-siaran-konvensi-demokrat |dead-url=no }}</ref> Sekretaris manajer direksi TVRI Usi Karundeng sempat mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah diintervensi atau dibayar oleh Partai Demokrat.<ref>{{cite web |title=TVRI bantah diintervensi Partai Demokrat |url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/09/130919_tvri_penyiaran_konvensi_demokrat |year=2013 |website=BBC Indonesia |accessdate=6 November 2020 |archive-date=2022-03-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220327012808/https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/09/130919_tvri_penyiaran_konvensi_demokrat |dead-url=no }}</ref> Meskipun demikian, laporan dari [[Tempo.co]] justru menyatakan bahwa Direktur Utama TVRI saat itu, Farhat Syukri-lah yang memaksakan acara itu agar disiarkan walaupun mendapat penolakan dari internal TVRI.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/513802/dirut-tvri-paksa-redaksi-siarkan-konvensi-demokrat/full&view=ok Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pada tahun tersebut (Maret, Mei dan Agustus 2013), TVRI juga sempat menyiarkan acara ulang tahun Fraksi Partai Golkar, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, ulang tahun SOKSI (organisasi sayap Golkar) dan ulang tahun [[Partai Amanat Nasional]] yang semuanya ikut mendapat kritik banyak pihak.<ref name=gugat/> Diduga, TVRI saat itu tengah menjual jam siarnya dalam bentuk ''blocking time'' untuk kepentingan politis segelintir pihak tertentu.<ref>{{Cite web |url=https://garutnews.com/tvri-dan-ancaman-atas-ruang-redaksi.html |title=TVRI dan Ancaman atas Ruang Redaksi |access-date=2022-12-04 |archive-date=2022-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221204174459/https://garutnews.com/tvri-dan-ancaman-atas-ruang-redaksi.html |dead-url=no }}</ref>
=== Pemecatan Helmy Yahya, kisruh internal ===
Kejadian ini sebenarnya sudah ada pada tanggal 4 Desember 2019, di mana Direktur Utama TVRI saat itu Helmy Yahya dinonaktifkan sementara oleh Dewan Pengawas TVRI pimpinan [[Arief Hidayat Thamrin]] dan digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt)/Direktur Sementara, Supriyono. Menurut sumber berita di hampir seluruh media massa pada tanggal 16 Januari 2020, Helmy resmi diberhentikan jabatannya oleh Dewan Pengawas secara permanen dan sepihak karena beberapa hal; seperti pembelian hak siar [[Liga Premier Inggris|Liga Inggris]] yang dinilai terlalu mahal,<ref>{{Citation|title=Helmy Yahya Dipecat Gara-gara Hak Siar Liga Inggris|url=https://www.metrotvnews.com/play/bzGCpj4O-helmy-yahya-dipecat-gara-gara-hak-siar-liga-inggris|accessdate=2020-01-21|language=en|archive-date=2020-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20201206004033/https://www.metrotvnews.com/play/bzGCpj4O-helmy-yahya-dipecat-gara-gara-hak-siar-liga-inggris|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/1254056/helmy-yahya-jelaskan-pemberhentian-dirinya-sebagai-dirut-tvri|title=Helmy Yahya jelaskan pemberhentian dirinya sebagai Dirut TVRI|last=Jingga|first=Rangga Pandu Asmara|date=2020-01-17|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-01-21|editor-last=Wibisono|editor-first=Kunto|archive-date=2020-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20200118141137/https://www.antaranews.com/berita/1254056/helmy-yahya-jelaskan-pemberhentian-dirinya-sebagai-dirut-tvri|dead-url=no}}</ref> penayangan [[Discovery Channel (acara televisi)|blok acara ''Discovery Channel'']],<ref>{{cite web |last1=Prabowo |first1=Haris |date=2020 |title=TVRI Pernah Diprotes Tayangkan Discovery Channel Saat RI Banjir |url=https://tirto.id/tvri-pernah-diprotes-tayangkan-discovery-channel-saat-ri-banjir-et6i |website=Tirto.id |access-date=30 Mei 2022 |archive-date=2022-05-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220530155921/https://tirto.id/tvri-pernah-diprotes-tayangkan-discovery-channel-saat-ri-banjir-et6i |dead-url=no }}</ref> dan kecenderungan mengutamakan popularitas acara melalui ''rating''. Hal itu membuat sebagian besar publik (termasuk warganet) kecewa dan ingin membela Helmy Yahya agar tetap memimpin TVRI hingga 2022, tetapi Dewan Pengawas tetap menolak pembelaan Helmy hingga terpilihnya direktur utama baru yang menggantikannya.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/01/27/direksi-tvri-bela-helmy-yahya-dewas-tahu-soal-pembelian-liga-inggris|title=Direksi TVRI Bela Helmy Yahya: Dewas Tahu Soal Pembelian Liga Inggris - Katadata.co.id|date=2020-01-27|website=katadata.co.id|language=id|access-date=2020-04-12|archive-date=2020-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20200412163556/https://katadata.co.id/berita/2020/01/27/direksi-tvri-bela-helmy-yahya-dewas-tahu-soal-pembelian-liga-inggris|dead-url=no}}</ref>
Per tanggal 27 Maret 2020, tiga direktur TVRI (termasuk Direktur Program sekaligus Pemimpin Redaksi, [[Apni Jaya Putra]]) diberhentikan sementara selama kurang dari sebulan oleh Dewan Pengawas TVRI terkait kasus Helmy Yahya. Sayangnya, setelah pemberhentian ketiga direktur dicabut konflik tersebut masih belum selesai.<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/1388922/dewas-tvri-beritahu-dpr-nama-pelaksana-harian-tiga-direktur-nonaktif|title=Dewas TVRI beritahu DPR nama pelaksana harian tiga direktur nonaktif|last=Faisal|first=Abdu|date=2020-03-29|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-04-12|editor-last=Wibisono|editor-first=Kunto|archive-date=2020-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200330190329/https://www.antaranews.com/berita/1388922/dewas-tvri-beritahu-dpr-nama-pelaksana-harian-tiga-direktur-nonaktif|dead-url=no}}</ref> Pada 13 Mei, Apni diberhentikan secara permanen.<ref>{{Cite news|url=https://www.suara.com/news/2020/05/13/222857/diduga-kisruh-berlanjut-dewas-tvri-copot-direktur-berita-apni-jaya-putra|title=Diduga Kisruh Berlanjut, Dewas TVRI Copot Direktur Berita Apni Jaya Putra|last=Gunadha|first=Reza|date=2020-05-13|work=Suara.com|language=id|access-date=2020-05-27|archive-date=2020-05-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200526115252/https://www.suara.com/news/2020/05/13/222857/diduga-kisruh-berlanjut-dewas-tvri-copot-direktur-berita-apni-jaya-putra|dead-url=no}}</ref>
Pada tanggal 27 Mei 2020, Dewan Pengawas TVRI telah menunjuk praktisi periklanan, wartawan, dan sineas/sutradara film [[Iman Brotoseno]] sebagai Direktur Utama baru TVRI sisa periode 2017-2022,<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/kumparannews/dewas-resmi-lantik-iman-brotoseno-jadi-dirut-tvri-1tUa6QNz1Av|title=Dewas Resmi Lantik Iman Brotoseno Jadi Dirut TVRI|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-05-27|archive-date=2020-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20200809153152/https://kumparan.com/kumparannews/dewas-resmi-lantik-iman-brotoseno-jadi-dirut-tvri-1tUa6QNz1Av|dead-url=no}}</ref> setelah dilakukan seleksi terbuka. Penunjukkan tersebut menimbulkan kontroversi karena proses seleksi yang melanggar peraturan yang berlaku.<ref>{{Cite news |year=2020 |title=Aturan yang Dilanggar Dewas TVRI dalam Seleksi Dirut PAW Menurut Komite Penyelamat |url=https://nasional.kompas.com/read/2020/05/27/11223161/aturan-yang-dilanggar-dewas-tvri-dalam-seleksi-dirut-paw-menurut-komite?page=all |work=[[Kompas.com]] |accessdate=10 November 2020 |editor-last=Rastika |editor-first=Icha |first=Haryanti Puspa |last=Sari |archive-date=2020-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201110191936/https://nasional.kompas.com/read/2020/05/27/11223161/aturan-yang-dilanggar-dewas-tvri-dalam-seleksi-dirut-paw-menurut-komite?page=all |dead-url=no }}</ref> Selain itu, [[Dukungan dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|dukungan Iman]] pada presiden petahana [[Joko Widodo]] pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|pemilihan presiden 2019]] juga disorot, walau ia menyatakan bahwa dirinya "akan independen dan imparsial".<ref>{{Cite news |year=2020 |title=Jadi Dirut TVRI, Iman Brotoseno: Saya Akan Independen dan Tidak Berpihak |url=https://www.liputan6.com/news/read/4264729/jadi-dirut-tvri-iman-brotoseno-saya-akan-independen-dan-tidak-berpihak |work=[[Liputan6.com]] |accessdate=6 November 2020 |last=Ali |first=Muhammad |editor-last=Ali |editor-first=Muhammad |language=id |archive-date=2020-11-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201120080226/https://www.liputan6.com/news/read/4264729/jadi-dirut-tvri-iman-brotoseno-saya-akan-independen-dan-tidak-berpihak |dead-url=no }}</ref> Tak lama berselang Iman Brotoseno dihujat oleh sebagian besar publik (termasuk warganet) karena kutipan yang disampaikan di media sosialnya tidak pantas.<ref>{{Cite news|url=https://www.suara.com/news/2020/05/28/133525/dirut-baru-tvri-bekas-kontributor-playboy-jansen-apa-tidak-ada-yang-lain|title=Dirut Baru TVRI Bekas Kontributor Playboy, Jansen: Apa Tidak Ada yang Lain?|date=2020-05-28|work=Suara.com|language=id|access-date=2020-05-29|last=Gunadha|first=Reza|archive-date=2020-05-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20200528214514/https://www.suara.com/news/2020/05/28/133525/dirut-baru-tvri-bekas-kontributor-playboy-jansen-apa-tidak-ada-yang-lain|dead-url=no}}</ref> Namun Iman membantah, bahwa ucapan tersebut adalah "kenangan pahit yang pernah dideritanya".<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/05/29/boikottvri-viral-dirut-iman-brotoseno-klarifikasi-soal-cuitan-lama|title=#BoikotTVRI Viral, Dirut Iman Brotoseno Klarifikasi soal Cuitan Lama - Katadata.co.id|date=2020-05-29|website=katadata.co.id|language=id|access-date=2020-05-29|archive-date=2023-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230713012529/https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/5ed0dc309e8f9/boikottvri-viral-dirut-iman-brotoseno-klarifikasi-soal-cuitan-lama|dead-url=no}}</ref>
Kontroversi tersebut dianggap telah berakhir setelah Dewan Perwakilan Rakyat memecat Ketua Dewan Pengawas Arief Hidayat Thamrin pada Oktober 2020.<ref>{{Cite news|last=Faisal|first=Abdu|date=2020-10-12|title=Ketua DPR kirim surat pemberhentian Ketua Dewas TVRI ke Presiden|url=https://www.antaranews.com/berita/1779165/ketua-dpr-kirim-surat-pemberhentian-ketua-dewas-tvri-ke-presiden|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-10-13|editor-last=Budiman|editor-first=Budisantoso|archive-date=2020-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20201015032735/https://www.antaranews.com/berita/1779165/ketua-dpr-kirim-surat-pemberhentian-ketua-dewas-tvri-ke-presiden|dead-url=no}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Radio Republik Indonesia]]
* [[Lembaga Penyiaran Publik]]
* [[Daftar stasiun televisi di Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{
* [https://klik.tvri.go.id Situs web TVRI Klik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230110161514/https://klik.tvri.go.id/ |date=2023-01-10 }}
* [https://vod.tvri.go.id Situs web TVRI VoD] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230202022452/http://vod.tvri.go.id/ |date=2023-02-02 }}
* [https://www.tvrinews.com TVRINews.com – situs web berita TVRI]
* [https://pusdiklat.tvri.go.id Situs web Pusdiklat TVRI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230110161508/https://pusdiklat.tvri.go.id/ |date=2023-01-10 }}
* [https://www.redaksinasional.id Redaksi Nasional – portal berita bersama LKBN Antara, RRI, dan TVRI]
* {{facebook|TVRINasional|TVRI Nasional}}
* {{Twitter|tvrinasional|TVRI Nasional}}
* {{Instagram|tvrinasional|TVRI Nasional}}
* {{YouTube|user=TVRINasional|TVRI Nasional}}
* {{TikTok|tvrinasional|TVRI Nasional}}
* {{LinkedIn|tvrinasional|TVRI Nasional}}
{{Kelompok templat
|list =
{{TVRI}}
{{Acara TVRI}}
{{Penyiar TVRI}}
{{TelevisiIndonesia}}
{{
{{Mantan BUMN Indonesia}}
}}
{{Authority control}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Pendirian tahun 1962 di Indonesia]]
[[Kategori:Jaringan televisi Indonesia]]
|