Surah An-Nisa’: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penguraian
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Ayat 65: Bot: Merapikan artikel
 
(58 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Sura
| name = An-Nisā’
| name = An-Nisa' {{br}}<big>[[Berkas:Alnesa2.png|253px]]</big>
| image = An-Nisa'.png
| caption = Ayah 1 s.d. Ayah 2
| arti = ''Wanita''Perempuan
| nama_lain = ''an-Nisa'ul Kubra'' {{br}} (an-Nisa yang Besar)<ref name="Al-Jumunatul 'Ali">Departemen Agama RI.2007.''Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul 'Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur''.Bandung:J-Art</ref>
| klasifikasi = [[Madaniyah]]
| surah_ke = 4
| nomor_juz = 4–6
| nomor_juz = [[Juz 4]] (ayat 1-23) {{br}} [[Juz 5]] (ayat 24-147) {{br}} [[Juz 6]] (ayat 148-176)
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku =24
| jumlah_ayat = 176 ayat
| jumlah_kata =
| jumlah_huruf =
| ayat_sajdah =
| Harf-e-Mukatta'at =
|name-ar=النسآء|prev_sura=[[Ali Imran]]|next_sura=[[Al-Ma'idah]]}}
}}
'''Surah An-Nisa'''' ({{lang-ar|سورة النسآء|translit=sūrah an-nisā’|lit=perempuan}})<ref name="Quran 4 U">{{cite web|author=Ibn Kathir|author-link=Ibn Kathir|title=Tafsir Ibn Kathir (English): Surah Al Nisa|url=http://www.quran4u.com/Tafsir%20Ibn%20Kathir/004%20Nisa.htm|work=Quran 4 U|publisher=[[bahasa ArabTafsir]]:'''النسآء''|access-date=23 December 2019}}</ref><ref>{{cite web|title=The Meaning of the Glorious Qur'ân,: 4. ''an-NisāNisa': Women|url=http://www.sacred-texts.com//isl/pick/004.htm|publisher=Sacred-texts.com|access-date=2016-05-24|archive-date=2001-11-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20011108201633/http://www.sacred-texts.com//isl/pick/004.htm|dead-url=yes}}</ref> adalah surah ke-4 dalam Al-Qur',an "[[Wanita]]")yang terdiri atas 176 ayat.<ref danname="Haleem, tergolongM. [[surah]]A. S [[Madaniyyah]].2008" /> Dinamakan ''An- Nisa'' (wanita) karena dalam suratsurah ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan [[wanita]]<ref name="Haleem, M. A. S 2008">Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print.</ref> serta merupakan surah yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surah-surah yang lain. Surah yangini laindigolongkan banyak[[Madaniyyah]] jugasebagaimana yangditetapkan membicarakan tentang hal wanita ialaholeh [[surahMuhammad At-TalaqHusain Thabathaba'i]] Dalamyang hubunganmengatakan inibahwa biasaberdasarkan disebutisinya, surah An-Nisaini dengandiwahyukan sebutan:setelah Surahhijrahnya An-NisaNabi [[Muhammad]].<ref>“Tafsir Al-Mizan Kubra (surah- An-Nisa yangExegesis besar),of sedangthe surahHoly At-TalaqQuran disebutby denganthe sebutan:Late SurahAllamah An-NisaMuhammad As-SughraHussain (surahTabatabai.” An-NisaWeb. yang25 kecil)Nov. 2012.</ref>
 
Surah yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah [[surah At-Talaq]]. Dalam hubungan ini biasa disebut surah An-Nisa dengan sebutan "Surah An-Nisa al-Kubra" (surah An-Nisa yang besar), sedang surah At-Talaq disebut dengan sebutan "Surah An-Nisa Ash-Shughra" (surah An-Nisa yang kecil).<ref>{{Cite book|last=Khinn|first=Muṣṭafá Saʻīd|date=2014|url=https://www.worldcat.org/oclc/940900503|title=Sejarah ushul fikih|location=Jakarta|isbn=978-979-592-693-1|edition=Edisi Indonesia|pages=72|others=Muhammad Misbah|oclc=940900503|url-status=live}}</ref>
== Terjemahan ==
''Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang''.
# wahai umat manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah menyebarkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah, yang dengan kalian saling meminta satu sama lain, dan (ikatan) kalian yang berasal dari rahim (silaturrahim). sesungguhnya Allah memperhatikan kalian. (Ayat:1)
#
# dan berikan kepada anak-anak yatim, harta benda mereka, janganlah kalian menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan menghabiskan harta mereka bersama harta kalian. sungguh tindakan-tindakan itu, adalah dosa besar. dan jika kalian takut tidak dapat berlaku wajar terhadap perempuan yang yatim, maka nikahilah wanita-wanita yang kalian pilih: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku seimbang (adil), maka seorang saja, atau (budak) yang dimliki pada tangan kalian. yang demikian itu supaya tidak cenderung berbuat curang. Berikanlah mahar nikah kepada perempuan sebagai pemberian yang layak. kemudian jika mereka mengembalikan sebagian (mahar) itu kepada kalian karena dirinya sendiri, maka terimalah (pemberian) itu yang berguna, bermanfaat. (Ayat:2-4)
#
# dan janganlah kalian serahkan urusan harta benda kepada golongan yang belum pandai (mengelola), yang Allah jadikan itu sebagai keperluan di (tangan) kalian. nafkahilah mereka dengan itu dan pakaikanlah dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang baik. dan ujilah (kemandirian) anak-anak yatim itu sampai mereka dewasa untuk menikah. kemudian jika menurut kalian mereka sanggup berlaku bijak, maka serahkan kepada mereka harta benda milik mereka. dan janganlah kalian menghabiskan (harta benda anak yatim) secara boros dan secara tergesa-gesa sebelum mereka telah dewasa. barangsiapa kaya, maka hendaklah ia menahan diri dan barangsiapa yang membutuhkan (miskin), maka bolehlah ia mempergunakan harta itu secara patut. kemudian apabila kalian menyerahkan harta benda kepada mereka, maka hendaklah kalian menjadi saksi-saksi bagi mereka dan cukuplah Allah sebagai Pengawas. untuk orang laki-laki ada bagian dari yang ditinggalkan kedua orang tua dan kerabatnya, dan untuk orang wanita ada bagian (pula) dari yang ditinggalkan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak bagian yang telah ditentukan itu. dan apabila sewaktu pembagian itu kaum kerabat, anak yatim dan golongan peminta-minta hadir, maka dermakanlah harta benda itu kepada mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. dan hendaklah khawatir (orang-orang) yang sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah meneruskan mereka. oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. sungguh golongan yang menghabiskan harta benda (milik) anak yatim secara sewenang-wenang, sebenarnya mereka itu menelan api ke dalam perut mereka dan mereka akan terjerumus ke dalam Bara (Neraka). (Ayat:5-10)
#
# Allah mengatur bagi kalian tentang anak-anak kalian. yaitu: jumlah bagian seorang lelaki sama dengan jumlah bagian dua orang perempuan; dan jika perempuan ada lebih dari dua orang, maka bagi mereka itu adalah dua per tiga dari harta benda yang ditinggalkan; jika perempuan itu ada seorang saja, maka ia memperoleh setengah harta itu. dan untuk kedua orang tua, bagi masing-masing seperenam dari harta itu, jika orang (yang meninggal) itu mempunyai anak-anak. apabila orang (yang meninggal) itu tidak mempunyai anak dan ia diwariskan kepada kedua orang tua, maka ibunya mendapat sepertiga; apabila orang itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. sesudah wasiat dibuat atau sesudah hutang dilunasi. orang tua kalian dan anak-anak kalian, tidak kalian ketahui siapa di antara mereka yang lebih bermanfaat bagi kalian. suatu ketetapan dari Allah. sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. dan bagi kalian adalah setengah dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istri kalian, jika mereka tidak mempunyai anak. apabila istri-istri kalian itu mempunyai anak, maka kalian mendapat seperempat dari yang ditinggalkan sesudah wasiat dibuat atau sesudah hutang dilunasi. Para istri memperoleh seperempat yang kalian tinggalkan jika kalian tidak mempunyai anak. apabila kalian mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari yang kalian tinggalkan sesudah wasiat dibuat atau sesudah hutang dilunasi. apabila seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan orang tua dan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki atau seorang saudara perempuan, maka bagian masing-masing dari kedua saudara itu adalah seperenam harta, Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari (jumlah) yang demikian, maka mereka bersepakat tentang sepertiga harta itu, sesudah wasiat dibuat atau sesudah hutang dilunasi dengan tanpa ada keberatan. Sebuah wasiat dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Penyantun. (Ayat:11-12)
#
# demikianlah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan para UtusanNya, maka Allah memasukkan orang itu ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai dibawahnya, untuk selamanya disana; dan demikianlah pencapaian yang dahsyat. dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan UtusanNya dan melanggar ketentuan-ketentuanNya, maka Allah memasukkannya ke dalam Neraka untuk selamanya disana; dan siksa yang menghinakan untuknya. (Ayat:13-14)
#
# dan terhadap wanita yang melakukan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang diantara kalian yang bersaksi. kemudian apabila mereka telah mempersaksikan, maka kurunglah mereka dalam rumah sampai mereka direnggut Maut, atau sampai Allah menyediakan jalan lain kepada mereka. dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kalian, maka hokumlah keduanya, kemudian jika keduanya terlebih dahulu bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkan mereka itu. sungguh Allah Maha Berbelas kasihan, Maha Penyayang. (Ayat:-)
#
# sungguh taubat menurut Allah hanyalah taubat bagi golongan yang mengerjakan kejahatan secara ceroboh, kemudian mereka bersegera bertaubat, maka itulah taubat yang diterima Allah; dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. dan bukanlah taubat, dari golongan yang melakukan kejahatan hingga mencapai pada batas (waktu) orang itu, (barulah) dia mengatakan: "sungguh aku bertaubat sekarang". dan bukan (pula) dari golongan yang mati sedang mereka dalam keadaan kafir. bagi golongan itu telah Kami sediakan siksa pedih. (Ayat:17-18)
#
# wahai golongan yang beriman, tidak halal bagi kalian mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kalian menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian yang telah kalian berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang jelas. dan perlakukan mereka secara baik. kemudian jika kalian tidak menyukai mereka, mungkin saja kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah mengadakan kebaikan yang banyak padanya. dan apabila kalian ingin mengganti istri kalian dengan istri yang lain, sedang kalian telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta benda yang banyak, maka janganlah kalian mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kalian akan mengambilnya kembali dengan tuduhan dusta dan dengan kejahatan yang jelas? Bagaimanakah kalian akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kalian telah saling bersama. dan mereka telah mengadakan penegasan yang sah kepada kalian. (Ayat:19-21)
#
# dan janganlah kalian mengawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayah kalian, terkecuali pada masa lampau. sungguh perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan. Diharamkan atas kalian (mengawini) ibu-ibu kalian; putri-putri kalian; saudara-saudara kalian yang perempuan, bibi-bibi (dari ibu) kalian; bibi-bibi (dari bapak) kalian; putri-putri dari saudara-saudara kalian yang laki-laki; putri-putri dari saudara-saudara kalian yang perempuan; ibu-ibu yang menyusui kalian; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu dari istri kalian; putri-putri tiri yang dalam pemeliharaan kalian dari istri yang telah kalian campuri, namun jika kalian belum campur dengan istri kalian itu, maka tidaklah berdosa untuk mengawini yang demikian; istri-istri dari putra-putra kandung kalian; mengawini dua perempuan yang bersaudara di saat yang sama, terkecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. perempuan-perempuan yang bersuami, kecuali yang dimiliki tangan kalian sebagai ketetapan Allah atas kalian. maka dihalalkan bagi kalian selain yang demikian, mencari istri-istri dengan harta benda kalian untuk dikawini bukan untuk berbuat kekejian. sebab kamu memperoleh sesuatu dari mereka, berilah kepada mereka maharnya, sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah berhalangan bagi kalian tentang sesuatu yang saling kalian relakan. sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. dan barangsiapa diantara kalian yang tidak cukup perbekalan untuk mengawini wanita merdeka yang beriman, orang itu boleh mengawini wanita yang beriman, dari (budak-budak) yang kalian miliki. Allah mengetahui keimanan kalian; sebagian kalian berasal dari sebagian lain, karena itu kawinilah mereka seizin tuan mereka, dan berilah mahar mereka secara layak, sedang mereka pun wanita-wanita yang santun, bukan pezina dan bukan menjadikan kekasih (piaraan); dan apabila mereka telah mengadakan tunangan, kemudian mereka melakukan perbuatan keji, maka hukuman atas mereka adalah setengah dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. demikianlah adalah bagi golongan yang menahan diri dalam kesukaran di antara kalian, dan kesabaran kalian itu lebih baik bagi kalian dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Allah ingin menjelaskan kepada kalian dan membimbing kalian tentang ketetapan (generasi) yang sebelum kalian dan Dia mengasihani kalian dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. dan Allah ingin berpihak kepada kalian, sedangkan orang yang menuruti syahwat (berahi) bermaksud supaya kalian terpisah (dari Allah) sejauh mungkin. Dia ingin memudahkan kalian, dan manusia diciptakan dalam keadaan rapuh. (Ayat:22-28)
#
# wahai golongan yang beriman, janganlah kalian menghabiskan harta benda sesama kalian secara batil, kecuali dengan cara perniagaan yang berlaku dengan kerelaan di antara kalian dan janganlah membunuh diri kalian sendiri; sungguh Allah Maha Penyayang terhadap kalian. dan barangsiapa berbuat demikian secara melanggar dan sewenang-wenang, maka kelak Kami akan memasukkannya ke dalam Neraka. yang demikian itu adalah wajar bagi Allah. (Ayat:28-30)
#
# Jika kalian menghindari tindakan yang teramat keji di antara (perkara-perkara) yang telah dilarang bagi kalian, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian dan Kami masukkan kalian ke tempat yang terhormat. (Ayat:31)
#
# dan janganlah iri terhadap yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kalian lebih banyak dibanding sebagian lain. bagi orang laki-laki ada bagian dari pada yang mereka usahakan dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya. sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Bagi setiap (harta) yang ditinggalkan kedua orang tua dan karib kerabat, Kami yang mengatur penerima-penerimanya (pewaris) dan orang-orang yang telah bersumpah setia dengan kalian, maka berilah mereka bagian. sungguh Allah menyaksikan segala sesuatu. (Ayat:32-33)
#
# laki-laki itu adalah pengatur (pemimpin) perempuan, oleh sebab Allah yang memuliakan (martabat) sebagian mereka dibanding sebagian lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian harta benda milik mereka. sebab itu perempuan-perempuan yang berperilaku baik, adalah patuh menjaga diri ketika tanpa pengawasan, oleh karena Allah telah memelihara. Perempuan-perempuan yang kalian khawatirkan keburukan mereka, maka nasehati mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur, dan pukul mereka. kemudian jika mereka mematuhi kalian, maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. sungguh Allah Maha Luhur, Maha Dahsyat. dan jika kalian khawatirkan perselisihan antara keduanya, maka hadirkan seorang penengah dari keluarga laki-laki dan seorang penengah dari keluarga perempuan. jika keduanya menginginkan perbaikan, niscaya Allah yang menyatukan keduanya. sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Mengawasi. (Ayat:34-35)
#
# Sembahlah Allah dan janganlah mempersekutukan Dia dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, golongan peminta-minta, tetangga terdekat dan tetangga jauh, dan teman karib, para pengembara dan yang dimiliki pada tangan kalian, sungguh Allah tidak menyukai golongan yang angkuh dan membangga-banggakan diri, golongan yang kikir, dan yang menyuruh orang lain berlaku kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada mereka dan Kami telah sediakan siksa yang menghinakan untuk golongan kafir. dan (juga) golongan yang menyisihkan harta benda mereka untuk menampak-nampakkan (riya) kepada manusia, dan golongan yang tidak beriman kepada Allah dan kepada Hari Akhir. Barangsiapa yang menjadikan setan itu menjadi kawan, maka setan itu adalah kawan terburuk. (Ayat:36-38)
#
# Apakah ada (kesalahan) pada mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhir dan menyisihkan sebagian penghidupan yang telah Allah berikan kepada mereka? dan adalah Allah Maha Mengetahui tentang keadaan mereka. sungguh Allah tidak sekecil zarrah pun memperlakukan seseorang secara sewenang-wenang dan jika terdapat kebajikan seukuran itu pun, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisiNya. maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Utusan) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). pada hari orang-orang yang kafir dan yang mendurhakai Utusan berharap supaya mereka disamakan dengan tanah dan mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian pun. (Ayat:39-42)
#
# wahai golongan yang beriman, janganlah mendekati shalat, sementara kalian dalam keadaan tidak sadar sampai kalian mengerti yang kalian ucapkan, jangan pula dalam keadaan junub terkecuali ketika hendak untuk kalian mandi dan jika kalian sakit atau dalam perjalanan atau datang dari tempat buang air atau kalian telah menyentuh perempuan, lalu kalian tidak mendapati air, maka hendaklah bertayamum dengan tanah yang suci; usaplah muka kalian dan tangan kalian. sungguh Allah Maha Memaafkan, Maha Pengampun. (Ayat:43)
#
# Apakah kamu tidak memperhatikan golongan yang telah diberi suatu bagian dari Al Kitab? Mereka itu menghendaki pembelotan dan mereka bermaksud supaya kalian membelot dari jalan (ketentuan). dan Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuh kalian dan cukuplah Allah sebagai Pelindung dan cukuplah Allah sebagai Penyelamat. diantara orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari keadaan semula. mereka mengatakan: "kami mendengar, tetapi kami tidak menuruti (menolak)." dan : "dengarkan yang tidak terdengar". Dan : "pandanglah kami", dengan memutar-mutar lidah dan mencela Hukum (Din). sekiranya mereka mengatakan: "kami mendengar, mematuhi, dan dengarlah, dan perhatikan kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka atas kekafiran mereka. tidaklah mereka itu beriman selain sedikit. (Ayat:44-46)
#
# wahai golongan yang telah diserahi Al-Kitab, berimanlah kepada yang telah Kami turunkan yang menggenapkan yang ada pada kalian sebelum Kami memalingkan (pandangan) muka, lalu Kami biarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami mengutuki sekelompok orang (pada) Sabat dan ketetapan Allah pasti berlaku. sungguh Allah takkan mengampuni persekutuan terhadap Dia dan Dialah yang mengampuni segala (dosa) yang selain itu, bagi siapa yang Dia perkenan. siapapun yang mempersekutukan terhadap Allah, maka sungguh dia telah mengada-adakan hal yang keterlaluan. Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menyucikan dirinya sendiri? yang sebenarnya Allah yang membersihkan siapa yang Dia kehendaki dan tidaklah mereka diperlakukan sewenang-wenang sedikitpun. perhatikan bagaimanakah mereka mengada-adakan dusta tentang Allah? dan cukuplah itu sebagai bukti. (Ayat:47-50)
#
# tidakkah kalian memperhatikan golongan yang diserahi suatu bagian Al-Kitab? mereka percaya kepada Jibt dan Thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang yang kafir, bahwa mereka itu lebih tepat dibanding orang-orang yang beriman dalam jalan hidup. itulah orang yang dikutuki Allah. barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kalian takkan mendapati penyelamat baginya. ataukah ada bagian kerajaan (kuasa) pada mereka? sekalipun ada, mereka takkan menyerahkan sedikit pun manusia (lain). ataukah mereka mendengki kepada manusia (lain) lantaran yang telah Allah berikan kepadanya? sungguh Kami yang telah memberikan Al-Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan yang besar. maka di antara mereka ada golongan yang beriman padanya dan di antara mereka ada yang menghalangi untuk beriman terhadapnya, dan cukuplah Jahannam yang membara. sungguh golongan yang kafir terhadap pesan-pesan Kami, kelak Kami masukkan mereka ke dalam Neraka. setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan siksa. sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (Ayat:51-56)
#
# dan orang-orang yang beriman dan memperbuat berbagai kebajikan, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai dibawahnya; untuk selamanya mereka disana; mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci dan Kami masukkan mereka ke (tempat) teduh yang menaungi. sungguh Allah menyuruh kalian menyampaikan kepercayaan (amanat) kepada penerimanya dan jika kalian menghakimi terhadap umat manusia supaya kalian menghakimi secara adil. sungguh Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengawasi. (Ayat:57-58)
#
# wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Utusan serta taatilah pihak yang memiliki kewenangan (pemimpin) terhadap kalian. kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang suatu (perkara), maka serahkan itu kepada Allah dan Utusan, jika kalian memang beriman kepada Allah dan Hari Akhir. yang demikian itu adalah yang terbaik dan paling sesuai untuk diberlakukan. (Ayat:59)
#
# tidakkah kamu memperhatikan golongan yang mengaku beriman tentang yang dikirimkan kepadamu dan kepada yang dikirimkan sebelum kamu? mereka hendak berhakim kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan setan yang ingin menyesatkan mereka sejauh-jauhnya. Apabila diserukan kepada mereka: "ikutilah kepada yang telah Allah kirimkan dan kepada Utusan", pasti kamu mendapati golongan munafik menjauh dengan rasa enggan. dan apabila kesengsaraan menimpa mereka disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, sehingga mereka menemuimu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami tidak lain menghendaki (penyelesaian) yang baik dan kerukunan". Allah lebih memahami golongan seperti itu tentang yang di kalbu mereka. maka tinggalkan mereka, dan nasehatilah mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mengguncangkan jiwa mereka. dan tidaklah Kami mengutus seseorang Utusan melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. sungguh jika kelompok yang berlaku sewenang-wenang terhadap diri sendiri menemuimu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Utusan pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Mengasihani, Maha Penyayang. maka demi Tuhanmu, mereka tidaklah beriman hingga mereka menjadikan kamu menghakimi mereka terhadap yang mereka perkarakan, kemudian mereka tidak merasa dalam diri mereka suatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka sepenuhnya menerima. dan sekiranya Kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah diri kalian atau tinggalkan negeri kalian", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka dan sekiranya mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan, dan kalau demikian, pastilah Kami berikan mereka upah yang besar dari sisi Kami, dan tentulah Kami membimbing mereka menuju jalan lurus. (Ayat:-)dan siapapun yang menaati Allah dan Utusan, mereka itu bersama-sama dengan golongan yang dianugerahi kebaikan oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, syuhadaa (para saksi) dan golongan yang berperilaku baik. dan mereka itulah kelompok yang berkenan. yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. (Ayat:60-70)
#
# wahai orang-orang yang beriman, bersiaplah, dan majulah berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama! dan sungguh di antara kalian ada yang enggan berlambat-lambat. maka jika kalian ditimpa musibah dia berkata: "sungguh Tuhan telah menganugerahkan kebaikan kepadaku karena aku tidak ikut berada bersama mereka. " dan sungguh jika kalian memperoleh karunia dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-oleh dia belum pernah mengenal kalian: "kiranya aku berada bersama-sama mereka, tentulah aku memperoleh kemenangan yang besar (pula)". (Ayat:71-73)
#
# karena itu hendaklah golongan yang menukar kehidupan dunia untuk Akhirat berperang untuk jalan (kehendak) Allah. siapapun yang berperang untuk jalan (kehendak) Allah, lalu terbunuh (gugur) atau memperoleh kemenangan maka kelak Kami berikan kepadanya upah yang besar. Mengapakah kalian tidak mau berperang untuk jalan (kehendak) Allah sementara golongan yang tertindas baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya berlaku sewenang-wenang dan hadirkanlah untuk kami pelindung dari sisiMu, dan hadirkanlah kepada kami penolong dari sisi Engkau!". golongan yang beriman berperang untuk jalan (kehendak) Allah sedangkan golongan yang kafir berperang untuk jalan Thaghut (setan), sebab itu bunuhlah kawan-kawan setan itu, karena sungguh tipu daya setan itu adalah kesia-siaan. (Ayat:74-76)
#
# tidakkah kalian perhatikan golongan yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tangan kalian, dirikan shalat dan tunaikanlah zakat!" setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian mereka takut kepada manusia, sebagaimana mereka takut kepada Allah, bahkan teramat takut. mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, mengapakah Engkau wajibkan berperang kepada kami? mengapakah tidak Engkau tangguhkan kepada kami sampai beberapa waktu lagi?" katakanlah: "Kesenangan dunia ini hanya sebentar dan Akhirat itu lebih baik untuk golongan yang bertakwa, dan kalian takkan sedikitpun diperlakukan sewenang-wenang. Di mana pun kalian berada, Maut akan mendapati kalian, sekalipun kalian di dalam benteng yang menjulang kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka keburukan menimpa mereka, mereka mengatakan: "Ini dari sisi kamu". katakanlah: "masing-masing itu dari sisi Allah". maka mengapakah golongan itu tidak memahami penjelasan? kebaikan apapun yang kalian peroleh berasal dari Allah dan bencana apapun yang menyusahkan kamu berasal dari dirimu sendiri. Kami mengutusmu sebagai Utusan bagi umat manusia. dan cukuplah Allah sebagai saksi. barangsiapa yang menaati Utusan itu, sungguh ia telah menaati Allah. dan barangsiapa yang menjauh, maka Kami tidak mengutusmu sebagai pengasuh mereka. dan mereka mengatakan: "taat". tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebagian mereka di malam hari menganggap lain dari yang telah dikatakan mereka dan Allah menulis yang mereka anggap itu, maka berpalinglah dari mereka dan taruhlah kepercayaan kepada Allah. cukuplah Allah sebagai Pengatur. tidakkah mereka memperhatikan Al-Quran? sekiranya itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat banyak pertentangan di dalamnya. (Ayat:77-82)
#
# dan apabila datang kepada mereka suatu perkara tentang keamanan ataupun ketakutan, maka mereka menyiarkannya. sekiranya mereka menyerahkan itu kepada Utusan dan pihak yang memiliki kewenangan terhadap mereka, tentulah penyelesaian diberitahukan di tengah-tengah mereka. kalau bukan dari karunia Allah dan KasihNya kepada kalian, tentulah kalian mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja. (Ayat:83)
#
# maka berperanglah kalian untuk jalan (kehendak) Allah, tidaklah kalian dibebani melainkan atas kewajiban kalian sendiri. semangatilah golongan yang beriman. mudah-mudahan Allah menolak serangan golongan yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras HantamanNya. (Ayat:84)
#
# Barangsiapa yang mengadakan perantaraan (syafa'at) untuk kebaikan, niscaya ia akan memperoleh keuntungan daripadanya dan barangsiapa mengadakan perantaraan (syafa'at) untuk kejahatan, niscaya ia akan menanggung beban daripadanya. Allah Maha Mengendalikan segala sesuatu. Apabila kalian dihormati dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik daripadanya, atau seimbangkan itu. sungguh Allah memperhitungkan segala sesuatu. Allah, tiada Tuhan kecuali Dia. Dialah yang akan menghimpunkan kalian di Hari Kebangkitan, yang tiada keraguan tentangnya. dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya daripada Allah? (Ayat:85-87)
#
# mengapakah kalian menjadi dua pihak terhadap golongan munafik, padahal Allah menghancurkan mereka, disebabkan usaha mereka sendiri? apakah kalian ingin membimbing golongan yang diliarkan Allah? siapapun yang diliarkan Allah, kalian takkan dapati kesempatan (berbalik) kepadanya. mereka itu berupaya supaya kalian menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kalian menjadi sama. maka janganlah menjadikan mereka sebagai penolong, hingga mereka berpindah (hijrah) pada jalan (kehendak) Allah. maka jika mereka berpaling, tangkaplah dan bunuhlah mereka di mana pun kalian temui, dan janganlah kalian jadikan seorang pun dari mereka sebagai pelindung, dan jangan (pula) sebagai penolong, kecuali golongan yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang telah ada perjanjian dengan kalian atau golongan yang datang kepada kalian sedang kalbu mereka enggan untuk memerangi kalian dan memerangi kaumnya. sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia memberi kesempatan kepada mereka terhadap kalian untuk mereka memerangi kalian. tetapi jika mereka membiarkan kalian, dan tidak memerangi kalian serta mengemukakan perdamaian kepada kalian maka Allah tidak memberi alasan bagi kalian terhadap mereka. kelak kalian akan dapati golongan lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kalian dan aman dari kaum mereka. setiap mereka diajak untuk mengacau (fitnah), mereka pun terlibat kedalamnya. karena itu jika mereka tidak membiarkan kalian juga mengemukakan perdamaian kepada kalian yang tidak menahan tangan mereka, maka tawanlah dan bunuhlah mereka dan merekalah golongan yang Kami berikan alasan yang jelas kepada kalian. (Ayat:88-91)
#
# dan tidaklah wajar bagi orang yang beriman membunuh orang beriman lain, kecuali karena tersalah (tak sengaja) dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah, haruslah ia memerdekakan seorang budak yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarga yang berduka, kecuali jika mereka bersedekah. jika orang (yang terbunuh) dari kaum yang ada perjanjian dengan kalian, maka hendaklah dia membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan seorang budak yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah dia berpuasa dua bulan berturut-turut untuk pertaubatan kepada Allah dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (Ayat:92)
#
# dan barangsiapa yang membunuh orang beriman secara sengaja maka balasannya ialah Jahannam, dia selamanya disana dan Allah murka terhadapnya, dan mengutuki serta menyediakan siksa yang besar baginya. wahai golongan yang beriman, apabila kalian berangkat untuk jalan Allah, maka telitilah dan jangan mengatakan kepada orang yang mengucap "salam" kepada kalian: "kamu bukan orang yang beriman", dengan maksud mencari harta benda dunia, sebab di sisi Allah ada kebaikan yang banyak. demikian juga keadaan kalian dahulu, lalu Allah menganugerahkan kebaikanNya untuk kalian, maka telitilah. sungguh Allah Maha Mengawasi yang kalian lakukan. (Ayat:93-94)
#
# Tidaklah sama orang beriman yang duduk diam tanpa mempunyai halangan dengan golongan yang berkorban untuk jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka. Allah melebihkan golongan yang mengorbankan harta dan jiwa mereka dengan golongan yang duduk satu keutamaan. Allah menjanjikan pahala yang baik untuk masing-masing dan Allah melebihkan golongan yang berkorban dibanding golongan yang duduk dengan anugerah yang melimpah, kedudukan daripadanya, ampunan serta Kasih dan adalah Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ayat:95-96)
#
# sungguh golongan yang direnggut malaikat dalam keadaan berlaku sewenang-wenang terhadap diri sendiri, para malaikat bertanya: "ada apa kalian ini?". mereka berkata: "kami ini golongan yang tunduk tak berdaya di suatu negeri". para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu terbentang luas, sehingga kalian dapat berpindah (hijrah) di bumi itu?". golongan itu bertempat di Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak berdaya dan tidak dibimbing ke suatu agama, kiranya Allah memaafkan mereka itu. dan adalah Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. (Ayat:97-99)
#
# Barangsiapa berpindah untuk Allah, niscaya mereka mendapati di bumi sebagai tempat yang membentang luas dan (penghidupan) yang banyak. barangsiapa meninggalkan dari rumahnya dengan maksud berpindah untuk Allah dan UtusanNya, kemudian Maut menjumpainya, maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ayat:100)
#
# dan apabila kalian bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kalian mempersingkat sembahyang, ketika kalian waspada diserang orang-orang kafir. sungguh golongan kafir itu adalah musuh yang jelas bagi kalian. dan apabila kalian berada di tengah-tengah mereka lalu kalian hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan berdiri di dekat kalian dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka selesai bersujud, hendaklah mereka pindah dari belakang kalian dan hendaklah golongan yang kedua yang belum bersembahyang waspada, lalu bersembahyanglah, dan hendaklah mereka waspada dan menyandang senjata. golongan kafir ingin supaya kalian lengah terhadap senjata kalian dan perbekalan kalian, lalu mereka menyerbu secara sekaligus. dan tiada dosa bagi kalian meletakkan senjata-senjata kalian, jika kalian mendapat halangan karena hujan atau karena kalian sedang sakit; dan bersiaplah. sungguh Allah telah menyediakan siksa yang menghinakan bagi golongan kafir itu. ketika kalian telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kalian telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu. sungguh shalat itu ditetapkan (kewajiban) dalam waktu tertentu atas golongan yang beriman. Janganlah berhati lemah dalam menghadapi mereka (musuhmu). Jika kalian menderita kesakitan, maka sungguh mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kalian menderitanya, sedang kalian dapat mengharap kepada Allah yang tidak dapat mereka harapkan. dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. sungguh Kami telah menurunkan Al-Kitab kepadamu beserta Kebenaran, supaya kamu menghakimi umat manusia berdasarkan yang diarahkan oleh Allah kepadamu, dan janganlah menjadi pembela bagi golongan yang berkhianat, dan mohonlah ampun kepada Allah. sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ayat:101-106)
#
# dan janganlah memperdebatkan golongan yang mengkhianati dirinya sendiri. sungguh Allah tidak menyukai golongan yang berkhianat, bergelimang dosa, mereka menyembunyikan diri dari manusia, tetapi mereka tidak tersembunyi bagi Allah, padahal Dia beserta mereka, ketika mereka bersiasat tentang yang tidak Allah perkenan dan adalah Allah Maha Meliputi terhadap yang mereka lakukan. demikialah kalian, kalian adalah golongan yang memperkarakan tentang mereka dalam kehidupan dunia. maka siapakah yang memperdebatkan Allah untuk mereka pada Hari Kebangkitan? atau siapakah pelindung mereka itu? (Ayat:107-109)
#
# dan barangsiapa yang memperbuat kejahatan atau menganiaya diri, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. siapapun yang memperbuat dosa, maka sungguh ia melakukan itu terhadap dirinya sendiri dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. dan barangsiapa yang melakukan kesalahan atau dosa, kemudian itu diserahkan (tuduhan) kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh ia telah memperbuat suatu dusta dan dosa yang jelas. sekiranya bukan karena karunia Allah dan KasihNya kepadamu, tentulah segolongan mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidaklah menyesatkan melainkan diri mereka sendiri, dan mereka tidak sedikitpun dapat membahayakanmu. dan Allah telah menurunkan Al-Kitab dan Hikmah kepadamu, dan mengajarkan kepadamu tentang yang belum kamu ketahui. Karunia Allah amat besar terhadap kamu. Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan, kecuali bisikan-bisikan yang menyuruh memberi sedekah, atau berlaku adil, atau mengadakan perdamaian di antara umat manusia. dan barangsiapa yang berbuat demikian untuk mengharap perkenan Allah, maka kelak Kami memberi upah yang besar. (Ayat:110-114)
#
# dan barangsiapa yang membantah Utusan sesudah bimbingan dijelaskan kepadanya dan menempuh yang bukan jalan golongan yang beriman, Kami biarkan dia dengan yang dia kehendaki itu dan Kami tempatkan dia ke dalam Jahannam, dan tempat tujuan terburuk. (Ayat:115)
#
# sungguh Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan dengan Dia, dan dia mengampuni yang selain yang demikian bagi yang Dia kehendaki. barangsiapa yang mempersekutukan dengan Allah, maka sungguh ia telah tersesat sejauh-jauhnya. yang mereka seru selain Dia tidak lain berhala, dan mereka tidak lain menyeru setan yang durhaka, yang dikutuk Allah dan setan itu mengatakan: "aku pasti akan mengambil hamba-hambaMu dengan bagian yang sudah ditentukan, dan aku akan menjerumuskan mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka memotong telinga-telinga hewan ternak dan aku yang menyuruh mereka, lalu mereka yang merusak kesesuaian ciptaan Allah". Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh ia teramat gagal. ia memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. mereka itu ditempatkan pada Jahannam dan mereka tidaklah memperoleh tempat lari daripadanya. (Ayat:116-121)
#
# dan orang-orang yang beriman dan memperbuat berbagai kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai di bawahnya, mereka untuk selamanya disana. Allah telah menjanjikan Kebenaran dan siapakah yang lebih terjamin dalam hal Perkataan dibanding Allah? (Ayat:122)
#
# bukanlah menurut angan-angan kalian yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. bahwa siapapun yang melakukan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan (kejahatan) itu dan ia tidak mendapati pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. Barangsiapa yang memperbuat berbagai kebajikan, baik laki-laki atau perempuan, dalam keadaan beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan tidaklah mereka dicurangi walau sedikitpun. (Ayat:123-124)
#
# dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang berserah diri kepada Allah, sedang diapun orang baik, dan ia mengikuti Pendirian Ibrahim yang lurus? dan Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kesayanganNya. milik Allah yang di langit dan yang di bumi dan Allah Maha Meliputi segala sesuatu. (Ayat:125-126)
#
# dan mereka minta fatwa kepadamu tentang kaum wanita. katakanlah: "Allah memberi fatwa kepada kalian tentang mereka, dan yang dibacakan kepada kalian dalam Al Kitab tentang para perempuan yatim yang tidak memberikan yang ditetapkan untuk mereka, sedang kalian ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. supaya kalian mengurus anak-anak yatim secara pantas. dan kebajikan apapun yang kalian lakukan, maka sungguh Allah adalah Maha Mengetahuinya. dan jika seorang wanita khawatir tentang nusyuz atau pengabaian dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan kesepakatan secara baik, dan kesepakatan itu lebih baik walaupun manusia itu memang kikir dan jika kalian bergaul dengan istri kalian secara baik dan memelihara diri kalian, maka sungguh Allah Maha Mengetahui yang kalian lakukan. dan kalian takkan dapat berlaku seimbang terhadap istri-istri itu, walaupun kalian ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kalian cenderung, sehingga kalian membiarkan yang lain dan jika kalian memperbaiki diri dan memelihara diri, maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Jika keduanya bercerai, maka Allah yang akan memperkaya (kebutuhan) untuk masing-masingnya dari limpahan karuniaNya dan adalah Allah Maha Menaungi, Maha Bijaksana. (Ayat:127-130)
#
# dan milik Allah yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada golongan yang diserahi Al-Kitab sebelum kalian dan (juga) kepada kalian; takutlah (takwa) kepada Allah. tetapi jika kalian kafir maka sungguh yang di langit dan apa yang di bumi milik Allah dan Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. dan milik Allah yang di langit dan yang di bumi. cukuplah Allah sebagai Pemelihara. sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia punahkan kalian wahai umat manusia, dan Dia hadirkan umat yang lain dan Allah Maha Kuasa berbuat demikian. (Ayat:131-133)
#
# Barangsiapa yang menghendaki hadiah di dunia saja, maka di sisi Allah ada hadiah dunia dan Akhirat dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengawasi. (Ayat:134)
#
# wahai orang-orang yang beriman jadilah orang yang menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap diri kalian sendiri atau kedua orang tua dan kaum kerabat. Jika ia kaya ataupun miskin, adalah Allah yang menganugerahkan tentangnya. maka janganlah kalian menuruti kecenderungan diri karena ingin menyimpang dari Kebenaran dan jika kalian menyeleweng atau enggan menjadi saksi, maka sungguh Allah adalah Maha Mengetahui segala yang kalian lakukan. (Ayat:135)
#
# Wahai golongan yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan UtusanNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada UtusanNya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Utusan-UtusanNya, dan Hari Akhir, maka sungguh orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. sungguh golongan yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman, kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka Allah tidakkan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) membimbing mereka menuju jalan lurus. (Ayat:136-137)
#
# beritahukan kepada golongan munafik bahwa mereka akan memperoleh siksa pedih, golongan yang menjadikan golongan kafir sebagai kawan dibandingkan golongan yang beriman. apakah mereka mencari kehormatan pada sisi orang kafir itu? maka sungguh segala kehormatan adalah milik Allah. (Ayat:138-139)
#
# dan sungguh Allah yang menyampaikan kepada kalian di dalam Al-Kitab bahwa apabila kalian mendapati pesan-pesan Allah diingkari dan dilecehkan, maka jangan kalian duduk beserta mereka, hingga mereka memasuki pembicaraan lain. sebab jika kalian tetap (beserta mereka) tentulah kalian serupa dengan mereka. sungguh Allah akan menghimpunkan golongan munafik dan golongan kafir di dalam Jahannam, (yaitu) golongan yang menanti-nanti akan terjadi sesuatu pada kalian. maka jika Allah mendatangkan kemenangan bagi kalian, mereka berkata: "Bukankah kami beserta kalian?" dan jika golongan kafir mendapat keberuntungan mereka berkata: "Bukankah kami turut memenangkan kalian dan membela kalian dari golongan yang beriman?" maka Allah akan memberi keputusan kepada kalian pada Hari Kebangkitan dan Allah takkan memberi kesempatan bagi golongan kafir terhadap golongan yang beriman. (Ayat:140-141)
#
# sungguh golongan munafik itu berpura-pura terhadap Allah dan Dialah yang akan membalas kepura-puraan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri secara malas. mereka bermaksud menampak-nampakkan di hadapan umat manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit. mereka dalam keadaan meragu antara yang demikian: tidak termasuk kepada golongan ini dan tidak (pula) kepada golongan itu, dan barangsiapa diliarkan oleh Allah, maka kalian takkan mendapat jalan (membimbing) mereka. wahai golongan yang beriman, janganlah menghendaki golongan kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan golongan yang beriman. Inginkah Allah mengadakan bukti yang jelas terhadap kalian? (Ayat:142-144)
#
# sungguh golongan munafik itu berada pada tingkatan yang terendah pada Neraka. dan kalian takkan mendapati seorang penolongpun bagi mereka. kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh kepada Allah dan secara tulus terhadap agama mereka untuk Allah. maka mereka bersama-sama dengan golongan yang beriman dan kelak Allah akan memberikan upah yang besar untuk golongan yang beriman. (Ayat:145-146)
#
# apakah Allah akan menyiksa kalian, jika kalian berterimakasih dan beriman? dan Allah adalah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. Allah tidak menyukai ucapan serapah yang kasar kecuali dari orang yang diperlakukan sewenang-wenang. Allah adalah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Jika kalian menampakkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan, maka sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa. (Ayat:147-149)
#
# sungguh golongan yang kafir kepada Allah dan Utusan-UtusanNya, bermaksud memperbedakan antara Allah dan Utusan-UtusanNya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (lain)", serta bermaksud mengada-ada jalan (tengah) di antara yang demikian, mereka itulah golongan kafir yang sebenar-benarnya. Kami telah sediakan untuk golongan kafir itu siksaan yang menghinakan. golongan yang beriman kepada Allah dan para UtusanNya dan tidaklah memperbeda-bedakan seorang pun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan upah kepada mereka. dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ayat:150-152)
#
# golongan pewaris Kitab menuntut kepadamu supaya kamu menurunkan sebuah Kitab dari langit untuk mereka. maka sungguh mereka pernah menuntut yang lebih dahsyat dari itu kepada Musa. mereka berkata: "Perlihatkan Allah kepada kami secara nyata". maka mereka disambar petir karena kesewenang-wenangan mereka, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang jelas, lalu Kami maklumi terhadap yang demikian. dan telah Kami serahkan kepada Musa keterangan yang jelas. dan telah Kami angkat ke atas mereka Gunung (Sinai) untuk penegasan mereka. dan kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil tunduk", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kalian melanggar perkara tentang Sabat", dan Kami telah mengikat perjanjian yang kuat dari mereka. maka disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh para nabi tanpa Kebenaran dan mengatakan: "kalbu kami mengeras". yang sebenarnya Allah yang mengunci kalbu mereka atas kekafiran mereka, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil. dan karena kekafiran mereka dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kepalsuan besar, dan karena ucapan mereka: "sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa, putra Maryam, Utusan Allah (Rasulullah)", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, akan tetapi itu seorang yang diserupakan bagi mereka dan sebenarnya golongan yang memperdebatkan tentang ini dalam kebimbangan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai jaminan (Ilmu) tentang (perkara) ini, kecuali menuruti dugaan belaka, tidaklah mereka percaya (mengimani) tentang yang mereka bunuh itu. akan tetapi, Allah telah mengangkat Isa padaNya dan adalah Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Tiada seorangpun dari golongan pewaris Kitab itu melainkan mereka beriman kepadanya ketika belum mati. dan di Hari Kebangkitan nanti dia akan menjadi saksi terhadap mereka. maka disebabkan kesewenang-wenangan segolongan Yahudi, Kami haramkan atas yang baik-baik yang dihalalkan bagi mereka, karena mereka amat menghalang-halangi dari jalan Allah, dan disebabkan mereka mengambil riba, padahal telah dilarang bagi mereka dan karena mereka menghabiskan harta benda orang secara batil. Kami telah sediakan untuk golongan kafir di antara mereka itu siksa pedih. Tetapi golongan yang berilmu mendalam di antara mereka dan golongan yang beriman, mereka mengimani terhadap yang telah diturunkan kepadamu, dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan golongan yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir. golongan itulah yang akan Kami berikan kepada mereka upah yang besar. (Ayat:153-162)
#
# sungguh Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan para nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub dan Suku-Suku (Israel), Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami serahkan Zabur kepada Daud. dan sungguh telah Kami kisahkan tentang para Utusan kepadamu dahulu, dan ada yang tidak Kami kisahkan tentang para Utusan kepadamu dan Allah telah berbincang dengan Musa secara langsung. sebagai para Utusan pembawa berita gembira dan pemberi peringatan supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah para Utusan itu dan adalah Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Akan tetapi Allah mengakui yang Dia kirimkan kepadamu. Dia telah menurunkannya dengan IlmuNya; dan para malaikat pun sebagai saksi (pula). cukuplah Allah yang mengakui. sungguh golongan yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, amat menyimpang. sungguh golongan yang kafir dan berlaku sewenang-wenang, Allah takkan mengampuni mereka dan takkan membimbing mereka kepada ketentuan, selain ketentuan menuju Jahannam; mereka selamanya disana. dan yang demikian itu adalah wajar bagi Allah. (Ayat:163-169)
#
# Wahai umat manusia, sungguh telah datang Utusan (Muhammad) kepada kalian beserta Kebenaran dari Tuhan kalian, maka berimanlah, itu lebih baik bagi kalian. dan jika kalian kafir, karena sungguh yang di langit dan di bumi itu adalah milik Allah dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (Ayat:170)
#
# Wahai golongan pewaris Kitab, janganlah melampaui batas dalam agama kalian dan janganlah mengatakan terhadap Allah kecuali Kebenaran. sesungguhnya Al Masih, Isa, putra Maryam itu, adalah seorang Utusan Allah dan ketetapanNya pada Maryam dan Ruh dariNya. maka berimanlah kepada Allah dan Utusan-UtusanNya dan janganlah kalian mengatakan: "yang tiga", hentikan semacam ini lebih baik bagi kalian. sungguh Allah Tuhan Yang Tunggal, Dimuliakanlah Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah milikNya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara. Al Masih tidaklah enggan menjadi seorang hamba kepada Allah, demikian juga malaikat-malaikat yang terdekat. Barangsiapa yang enggan mengabdi kepadaNya dan menyombongkan diri, kelak Allah akan menghimpunkan mereka semua kepadaNya. Adapun golongan yang beriman dan berbuat berbagai kebajikan, maka Allah akan menyempurnakan upah mereka dan menambah untuk mereka sebagian karuniaNya. Adapun golongan yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka takkan mendapati bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain Allah. (Ayat:171-173)
#
# wahai umat manusia, sungguh telah datang kepada kalian bukti Kebenaran dari Tuhan kalian dan telah Kami kirimkan kepada kalian sinar yang menerangi. Adapun golongan yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepadaNya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam Kasih yang besar dariNya dan limpahan karuniaNya dan mengarahkan mereka kepada jalan yang semestinya kepadaNya. (Ayat:174-175)
#
# Mereka meminta fatwa kepadamu. katakanlah: "Allah memberi fatwa kepada kalian tentang kalalah: jika seorang meninggal dunia, dan dia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu setengah dari harta yang ditinggalkan dan saudaranya yang laki-laki mempusakai, jika dia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. dan jika mereka, ada seorang saudara yang laki dan seorang yang perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menjelaskan kepada kalian, supaya kalian tidak sesat. dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Ayat:176)
 
Meski surah ini muncul sebagai surah ke-4 dalam mushaf, menurut klasifikasi Nöldeke, berdasarkan tradisi Islam, An-Nisa' diturunkan sebagai surah ke-100.<ref>Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print.77.</ref> Amir-Ali menempatkannya sebagai surah ke-94, sedangkan Utsman dan Ibnu Abbas meyakini sebagai surah ke-92 yang diturunkan.<ref name="autogenerated1">[http://www.Clay.Smith.name/Revelation_Order.doc Smith, Clay Chip. "Revelation Order of the Qur'an According to 13 Sources." A Chronological Perspective of the Qur'an. N.p.. Web. 25 November 2012.] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030913131336/http://www.clay.smith.name/Revelation_Order.doc|date=13 September 2003}}</ref> [[Ja'far ash-Shadiq]] menempatkannya sebagai surah ke-91 yang diturunkan.<ref name="autogenerated1" /> Berdasarkan hukum anak yatim, surah ini kemungkinan besar diturunkan setelah banyak umat Islam terbunuh dalam [[Perang Uhud]], meninggalkan banyak tanggungan di masyarakat Muslim baru.<ref>Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print. 80.</ref> Dengan demikian, pewahyuannya dimulai sekitar tahun ketiga Hijriah, tetapi baru selesai pada tahun kedelapan Hijriah.<ref name="archive">[[iarchive:InTheShadeOfTheQuranSayyidQutb|Qutb, Sayyid. In the Shade of the Qur'an. 3. eBook.]] {{Cite web |url=https://archive.org/details/InTheShadeOfTheQuranSayyidQutb |title=Salinan arsip |access-date=2023-01-03 |archive-date=2015-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150911183133/https://archive.org/details/InTheShadeOfTheQuranSayyidQutb |dead-url=unfit }}</ref> Akibatnya, bagian dari surah ini, yang terpanjang kedua dalam al-Qur'an, diwahyukan bersamaan dengan sebagian dari [[Surah Al-Mumtahanah]] 60.<ref name="archive" /> Akan tetapi, surah tersebut menunjukkan beberapa koherensi tematik, meskipun pewahyuannya terputus-putus.<ref>Tafsir Al-Mizan - An Exegesis of the Holy Quran by the Late Allamah Muhammad Hussain Tabatabai.” Web. 25 Nov. 2012.</ref>
 
Lebih lanjut, sehubungan dengan penempatan surah ini di dalam Al-Qur'an secara keseluruhan, Neal Robinson mencatat apa yang dia sebut sebagai "berkesinambungannya" surah-surah.<ref name="Robinson, Neal 1996">Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print. 266.</ref> Berdasarkan gagasan struktur ini, satu surah diakhiri dengan bahasan yang dilanjutkan pada surah berikutnya.<ref name="Robinson, Neal 1996" /> Surah Ali Imran, membahas laki-laki dan perempuan menjelang akhir surah (3:195).<ref name="Robinson, Neal 1996" /> Tema ini dilanjutkan dalam surah ini:<ref name="Robinson, Neal 1996" /> "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan."<ref>Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print. 50</ref> Kecocokan ini mungkin menunjukkan proses editorial yang kompleks dalam penyusunan mushaf.<ref>Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print. 270.</ref>
 
== Isi ==
{{col|2}}
; Hukum keluarga
* Kewajiban para ''washi'' terhadap asuhannya dan kewajiban para wali terhadap orang yang di bawah perwaliannya (1–6)
* Pokok-pokok hukum waris (7–14)
* Dasar untuk menetapkan perbuatan keji dan hukumnya (15–18)
* Cara bergaul dengan istri (19–21)
* [[Pernikahan dalam Islam|Hukum perkawinan]] (22–28)
* Islam melindungi hak milik laki-laki dan perempuan (29–33)
* Beberapa peraturan hidup bersuami-istri (34–35)
; Kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia (36–42)
; Kesucian lahir dan batin
* Kesucian lahir dan batin dalam sembahyang (43)
* Orang yang tidak suci batinnya dan ancaman Allah terhadap mereka (44–57)
; Dasar-dasar pemerintahan (58–70)
; Taktik, tujuan, dan adab perang
* Keharusan siap siaga terhadap musuh (71–76)
* Sikap orang [[munafik]] dalam menghadapi perang (77–83)
* Kewajiban berperang dan adab-adabnya (84–87)
* Cara menghadapi orang munafik (88–91)
* Hukum membunuh seorang muslim (92–93)
* Teliti dalam mengambil tindakan (94)
* Perbedaan antara orang berjihad dan yang tidak berjihad karena uzur dengan yang tidak jihad (95–96)
* Kewajiban berhijrah di jalan Allah dan balasannya (97–100)
* Kewajiban mendirikan salat dalam keadaan bagaimana pun (101–104)
; Keharusan menjaga kebenaran dan keadilan
* Keharusan adil dan tidak memihak dalam menetapkan sesuatu hukum (105–115)
* Kejelekan syirik dan pengaruh setan (116–122)
* Pembalasan itu sesuai dengan perbuatan, bukan menurut angan-angan (123–126)
* Keharusan memberikan hak-hak orang lemah dan cara menyelesaikan kesulitan rumah tangga (127–130)
* Keharusan bertakwa (131–134)
* Keharusan berlaku adil (135–136)
* Beberapa keburukan orang munafik (137–147)
* Larangan melontarkan ucapan-ucapan buruk kepada seseorang (148–149)
* Akibat kekafiran dan buah keimanan (150–152)
; Kesatuan agama Allah
* Pembalasan Allah terhadap pelanggaran [[orang Yahudi]] (153–162)
* Perumpamaan pokok-pokok agama yang diwahyukan kepada para rasul (163–170)
* Pandangan Al-Qur'an terhadap [[Isa|nabi Isa]] (171–175)
* Masalah pusaka ''[[kalalah]]'' (176)
{{EndDiv}}Surah yang termasuk Madaniyah ini diturunkan untuk melindungi kelompok Muslim yang sedang bertumbuh,<ref name="archive" /> serta menjelaskan peranan Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam tertinggi.<ref>Ernst, Carl W. How to Read the Qur'an : A New Guide, with Select Translations. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2011. Ebook Library. Web. 25 Nov. 2012.</ref> Surah ini juga diturunkan untuk memberantas kesyirikan serta tradisi yang bertentangan dengan syariat, khususnya di masyarakat Arab pra-Islam (jahiliah).<ref name="archive" /> Misalnya, salah satu ayat surah ini memuat keharusan berlaku adil terhadap yatim piatu (4:2-4) dan diturunkan dalam rangka membahas praktik masyarakat jahiliah yang mengawini gadis yatim piatu untuk mengambil harta mereka..<ref name="ReferenceA">Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print. 50.</ref>
 
Perbuatan [[syirik]] (4:48 dan 4:116)<ref name="Quran 4 U" /> adalah bentuk kekafiran dan kezaliman paling keji, dan dianggap sebagai dosa yang tidak diampuni Allah.<ref>{{cite web|title=Encyclopaedia of Islam, Second Edition — Brill|url=https://referenceworks.brillonline.com/browse/encyclopaedia-of-islam-2/alphaRange/Sh%20-%20Sn/S?s.start=300}}</ref>
 
Surah An-Nisā tidak hanya membahas persoalan perempuan, tetapi juga membahas tentang hukum syariat seperti waris, perkawinan, cara merawat anak dan yatim piatu, hukum, jihad, hubungan umat Islam dan Ahli Kitab, perang, dan peran [[Isa]] (Yesus) sebagai seorang nabi, bukan "anak Tuhan" atau bagian dari "[[Tritunggal]]" seperti yang diklaim orang Nasrani.<ref name="archive" /> Lebih jauh lagi, dalam membahas perang, surah ini mendorong umat Islam untuk berjuang melindungi yang lemah<ref name="ReferenceA" /> sebagaimana ayat 4:75: "Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.'?"<ref>Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print. 57.</ref> Surah ini membahas banyak masalah yang dihadapi masyarakat Muslim awal serta menanggapi tantangan yang dihadapi masyarakat. Beragamnya persoalan yang dibahas dalam surah ini membuat sulit dalam pemaknaan sastrawinya. Namun, berdasarkan telaah terhadap tema-tema yang ada di setiap bagian surah, Amin Ahsan Islāhī membagi surah tersebut menjadi tiga bagian: reformasi sosial, masyarakat Islam dan penentangnya, serta kesimpulan.<ref>Boullata, Issa J. Literary Structures of Religious Meaning in the Qur'an. Richmond: Curzon Press, 2000. eBook. 29</ref> Mathias Zahniser menghadirkan cara alternatif dalam melihat struktur surat ini. Ia mengeklaim bahwa tema sentral dari surah ini adalah ditujukan kepada orang-orang Nasrani. Kesimpulannya, berdasarkan pengujian tersebut, surah ini memiliki keteraturan struktural seperti kesejajaran, pengulangan, dan komposisi.<ref name="Ernst, Carl W 2011">Ernst, Carl W. How to Read the Qur'an : A New Guide, with Select Translations. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2011. Ebook Library. Web. 25 Nov. 2012. 190.</ref> Namun, Carl Ernst mengakui bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan dalam jenis analisis struktural ini untuk lebih memahami komposisi surah yang begitu luas.<ref name="Ernst, Carl W 2011" />
 
Dalam bukunya yang berjudul ''Qur'an and Woman,'' [[Amina Wadud]] menempatkan pendekatan tafsir Al-Quran ke dalam tiga kategori: tradisional, reaktif, dan holistik.<ref>Wadud, Amina. Qur'an and Woman: Rereading the Sacred Texts from a Woman's Perspective. New York: Oxford University Press, 1999. Print. 1.</ref> Jenis penafsiran yang diterapkan pada surah ini mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap peran perempuan dalam masyarakat muslim. Mengambil pendekatan ketiga, pendekatan holistik memungkinkan pembacaan Alquran secara feminis,<ref>Wadud, Amina. Qur'an and Woman: Rereading the Sacred Texts from a Woman's Perspective. New York: Oxford University Press, 1999. Print. 3.</ref> yang secara khusus relevan dengan an-Nisā dan dapat membentuk kembali pemahaman tentang surah ini.
 
== Ayat-ayat penting ==
 
=== Hukum nikah dan perbudakan ===
{{main|Pernikahan dalam Islam|Poligini dalam Islam|Ma malakat aimanukum}}{{blockquote|Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.|{{cite quran|4|3|style=inline}}}}
[[Ibnu Katsir]] berkata dalam tafsirnya sebagai berikut
 
{{blockquote|4:3 Ayat ini memerintahkan bahwa jika kamu khawatir tidak mampu bersikap adil di antara istri-istrimu dengan menikah lebih dari satu, maka cukup nikahi satu istri, atau puaskan dengan hamba sahaya saja.<ref name = "Quran 4 U"/>{{rp|4:3}}}}
 
[[Tafsir al-Jalalain|Tafsir Al-Jalalain]] berbunyi sebagai berikut:
 
{{blockquote|4:3 Seorang pria boleh menikahi 2, 3, atau 4 istri tetapi janganlah melebihi ini; tetapi jika kamu takut kamu tidak bersikap adil terhadap mereka dalam hal nafkah dan bagiannya secara individu; sebaiknya nikahi satu saja atau batasi ''[[ma malakat aimanukum|hamba sahaya]]'' yang menjadi milikmu karena mereka tidak memiliki hak yang sama dengan istri; jadi dengan menikahi hanya empat atau hanya satu atau mengambil hamba sahaya, kemungkinan besar lebih dekat dengan sifat tidak zalim atau aniaya.<ref name="Al-Jalalayn">{{cite web|url= https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=4&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 |title= The Tasfirs - Al-Jalalayn|author=Al-Jalalayn|author-link=Tafsir al-Jalalayn|date=2017 |work=Altafsir.com|access-date=10 February 2020}}</ref>}}
 
=== Berlaku keji terhadap perempuan dan zina ===
{{See also|Zina}}
Dalam ayat 15-16, terdapat perintah untuk menjauhi sikap keji terhadap perempuan (zina). Ayat 15 membahas tentang wanita yang melakukan perbuatan keji di antara wanita-wanita lain. Hukuman yang dijatuhkan adalah mengurung mereka sampai ajal atau sampai Allah memberikan jalan lain. Ayat 16 berhubungan dengan kedua jenis kelamin. Perintah tersebut menetapkan bahwa mereka harus dihukum - yaitu, mereka harus dipukuli dan dicela di depan umum. Kemudian, perintah lain terungkap lihat ([[Surah An-Nur|surah 24]]:2) yang menetapkan bahwa laki-laki dan perempuan harus dicambuk seratus kali.<ref>{{cite web|title=Towards Understanding the Quran|url=https://www.islamicstudies.info/tafheem.php?sura=4&verse=15&to=16|work=Islamic Foundation UK|access-date=8 December 2019}}</ref>
 
=== Kawin sedarah ===
{{Main|Mahram}}
Ayat 22- 23 membahas wanita dalam keluarga seseorang yang [[haram]] dinikahi.<ref>{{cite web|title=Quran 4:22 Translation Yusuf Ali (Orig. 1938)|url=https://www.islamawakened.com/quran/4/22/|work=Islam Awakened|access-date=20 March 2020}}</ref><ref>{{cite web|title=Quran 4:23 Translation Yusuf Ali (Orig. 1938)|url=https://www.islamawakened.com/quran/4/23/|work=Islam Awakened|access-date=20 March 2020}}</ref> Pembahasan ayat ini lebih lanjut dalam [[Tafsir al-Jalalain]].<ref>{{cite web|author=al-Jalalayn|author-link=Tafsir al-Jalalayn|title=The Tasfirs Verse 4:22|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=1&tTafsirNo=74&tSoraNo=4&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|work=altafsir.com|access-date=20 March 2020}}</ref><ref>{{cite web|author=al-Jalalayn|author-link=Tafsir al-Jalalayn|title=The Tasfirs Verse 4:23|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=1&tTafsirNo=74&tSoraNo=4&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|work=altafsir.com|access-date=20 March 2020}}</ref>
 
=== Laki-laki wajib melindungi perempuan ===
{{Main article|Surah An-Nisa' 34}}{{blockquote|4:34 Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar|{{cite quran|4|34|style=inline}}}}
 
Banyak sekali tafsir mengenai ayat 34 ini.<ref>{{cite web|title=Surat Al Nisaa 4:34|url=http://tanzil.net/#4:34|work=Tanzil.net|access-date=19 February 2020}}</ref> ''The Encyclopedia of Islam and the Muslim World'' menyatakan bahwa ayat ini merupakan ayat yang paling tidak [[egalitarian|egaliter]].<ref>{{cite web|author=Martin, Richard C|date=2004|title=The Encyclopedia of Islam and the Muslim World Vol 1|url=https://archive.org/details/EncyclopediaOfIslamAndTheMuslimWorld_411|work=[[Gale (publisher)|Thomson Gale]]|page=267|access-date=7 May 2020}}</ref>
 
Beberapa Muslim, seperti kelompok feminis Islam, berpendapat bahwa pria Muslim menggunakan teks tersebut sebagai alasan untuk melakukan [[kekerasan dalam rumah tangga]].<ref name="issue">{{cite news|last=Nomani|first=Asra Q.|date=October 22, 2006|title=Clothes Aren't the Issue|url=https://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/10/20/AR2006102001261.html|newspaper=[[The Washington Post]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20180922033032/http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/10/20/AR2006102001261_2.html?noredirect=on|archive-date=2018-09-22|url-status=live}}</ref>
 
=== Kesyirikan ===
{{Main|Syirik}}{{blockquote|Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.|{{cite quran|4|48|style=inline}}}}{{blockquote|Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.
|{{cite quran|4|116|style=inline}}}}
[[Tafsir]] [[Ibnu Katsir]] berbunyi, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), maksudnya, Dia tidak akan menganpuni hamba-hamba-Nya jika seseorang dalam menyembah-Nya juga mempersekutukan segala sesuatu dengan-Nya".<ref name="Quran 4 U" />{{rp|4:48}} The ''Enlightening Commentary into the Light of the Holy Qur'an'' juga berbunyi, "Syirik adalah bentuk dosa paling buruk dan dapat menghalangi orang dari pengampunan Allah."<ref>{{cite web|title=An Enlightening Commentary into the Light of the Holy Qur'an vol. 4|url=https://www.al-islam.org/printpdf/book/export/html/29333|work=Al Islam.org|page=47|access-date=16 March 2020}}</ref>
 
Juga dalam tafsir tersebut: "Syirik tidak akan diampuni, tambahannya lagi mereka juga dianggap menyembah [[setan]]".<ref name="Quran 4 U" />
 
=== Ketaatan kepada pemimpin ===
{{Main|Ayat Ketaatan}}{{blockquote|Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulilamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.|{{cite quran|4|59|style=inline}}}}
 
=== Ayat 65 ===
[[Muhammad bin Ismail al-Bukhari|Imam al-Bukhari]], [[Imam Muslim|Muslim]], [[Ibnu Majah]], dan [[Ahmad bin Syuaib An-Nasa'i|an-Nasa'i]] meriwayatkan sebuah hadis yang diriwayatkan dari [[Zubair bin Awwam]], yang diyakini oleh para ulama sebagai ''[[asbabunnuzul]]'' ayat 65 surah ini.{{sfn|bin Musa|2006}}<ref name="Zubayr Asbabun Nuzul 1">{{cite web|last1=Bukhari|first1=Muhammad|title=Sahih al-Bukhari » Distribution of Water - كتاب المساقاة » Hadith 2359|url=https://sunnah.com/bukhari:2359|website=Sunnah.com|publisher=Sunnah.com|access-date=7 November 2021}}{{cite web|last1=Bukhari|first1=Muhammad|title=Sahih al-Bukhari » Distribution of Water - كتاب المساقاة » Hadith 2361|url=https://sunnah.com/bukhari:2361|website=Sunnah.com|publisher=Sunnah.com|access-date=7 November 2021}}{{cite web|last1=Nasa'i|first1=Abū `Abd ar-Raḥmān Aḥmad ibn Shu`ayb ibn Alī ibn Sīnān|title=Sunan an-Nasa'i » The Book of the Etiquette of Judges - كتاب آداب القضاة » Hadith 5407|url=https://sunnah.com/nasai:5407|access-date=7 November 2021}}{{cite web|last1=Ibn Muslim|first1=Abū al-Ḥusayn ‘Asākir ad-Dīn Muslim ibn al-Ḥajjāj|title=Sahih Muslim » The Book of Virtues - كتاب الفضائل » Hadith 2357|url=https://sunnah.com/muslim:2357|website=Sunnah.com|publisher=Sunnah.com|access-date=7 November 2021}}{{cite web|last1=Ibn Majah|first1=Abū ʻAbdillāh Muḥammad ibn Yazīd|title=Sunan Ibn Majah » The Book of the Sunnah - كتاب المقدمة » Hadith 15|url=https://sunnah.com/ibnmajah:15|website=Sunnah.com|publisher=Sunnah.com|access-date=7 November 2021}}</ref> Namun, ada fatwa yang cukup kontemporer bahwa riwayat Zubair ini ''dhaif'', karena hadis yang lebih kuat yang dikaitkan dengan wahyu ayat ini justru dikaitkan dengan tradisi Umar, [[Khulafaur Rasyidin]] kedua.<ref name="fatwa committee islamweb center">{{cite web|last1=Al-Faqeeh|first1=Abdullaah|date=2006|title=Fatwa of Quranic verse (4:65)|url=https://www.islamweb.net/emainpage/PrintFatwa.php?lang=E&Id=92293|website=Islamweb center|publisher=committee comprises a group of licentiate graduates from the Islamic University, Al-Imaam Muhammad Bin Sa’oud Islamic University in Saudi Arabia|format=Printed|access-date=28 November 2021}} [https://www.islamweb.net/en/fatawa/?tab=3 Fatwa center]</ref>
 
=== Mereka yang mati syahid ===
[[Muhammad bin Sulayman al-Katib|Muhammad bin Sulaiman]] mencatat bahwa ash-Shadiq menyampaikan kepada ayahnya yang sudah lanjut usia, tentang maksud ayat berikut: "Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (4:69). "Rasulullah" dalam ayat ini adalah dari para nabi, dan kami (ahlulbait) dalam hal ini adalah orang-orang yang benar, dan para syuhada dan kalian (pengikut kami), adalah orang-orang yang saleh."<ref name="Kulayni">{{cite book|last1=al-Kulayni|first1=Muhammad ibn Ya‘qūb|date=2015|title=Al-Kafi|location=NY|publisher=Islamic Seminary Incorporated|isbn=9780991430864|edition=Volume 8}}</ref>
 
=== Ayat-ayat pedang ===
{{main|Ayat-ayat pedang}}
 
Menurut Dipak Kutha, banyak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok [[jihadisme]] terhadap kelompok kafir dilakukan berdasarkan "ayat-ayat pedang" dalam al-Qur'an<ref>{{cite book|last=Gupta|first=Dipak K.|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=a5S8tAyPuQwC&pg=PA232|title=Understanding terrorism and political violence: the life cycle of birth, growth, transformation, and demise|publisher=Taylor & Francis|isbn=9780203930274|page=232}}</ref> (contohnya {{cite quran|9|5|s=r}}). {{cite quran|4|74-76|s=r}} memuat kata-kata yang dianggap mengizinkan perilaku kekerasan,<ref name="globalpolitician">{{cite web|last=Roy|first=Saberi|title=Islam, Islamic Fundamentalism and Islamic Terrorism|url=http://www.globalpolitician.com/print.asp?id=3084|publisher=Globalpolitician|archive-url=https://web.archive.org/web/20131015005435/http://www.globalpolitician.com/print.asp?id=3084|archive-date=15 October 2013|access-date=17 March 2012}}</ref>
 
Bunyinya:
 
{{blockquote|Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barang siapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya. Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu." Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan [[Tagut]], maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.}}
 
[[Tafsir]] [[Ibn Kathir|Ibnu Katsir]] berkata, "Oleh karena itu, orang-orang beriman berperang dalam ketaatan kepada Allah dan untuk mendapatkan keridaan-Nya, sedangkan orang-orang kafir berperang dalam ketaatan kepada setan. Allah kemudian mendorong orang-orang beriman untuk memerangi musuh-musuh-Nya".<ref name="Quran 4 U" />{{rp|4.74 - 4:75}} Islam membolehkan perang untuk membela diri (Quran 22:39), untuk membela Islam (bukan untuk menyebarkannya), untuk melindungi orang-orang yang diusir secara paksa karena mereka Muslim (Quran 22:40), serta untuk melindungi yang tidak bersalah dari penindasan (Quran 4:75).
 
"Sejumlah pemikir Muslim di masa lalu dan [[Radikalisme|Muslim radikal]] saat ini... (terkait Ayat 76)... yang disebut 'ayat pedang', telah "[[Nasakh (tafsir)|mencabut]]" (maksudnya menghapus atau membatalkan) ayat-ayat yang membolehkan peperangan saja, sebagai pembelaan. Mereka menggunakan 'ayat pedang' ini untuk membenarkan perang melawan orang kafir sebagai alat untuk menyebarkan Islam."<ref>{{cite web|title=Religions|url=https://www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/islamethics/war.shtml|work=[[BBC]]|access-date=24 December 2019}}</ref>
 
=== "Bunuhlah mereka di mana pun kamu menemukannya" ===
{{blockquote|Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu menjadi sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman(mu), sebelum mereka berpindah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong, kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan kepada mereka (dalam) menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.|{{cite quran|4|89-90|style=inline}}}}
 
Muhammad meminta semua sahabatnya untuk tidak menjadikan orang kafir sebagai teman setia atau pemimpin.<ref name="Kulayni" /> Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, jika mereka tidak mau [[Hijrah|berhijrah]], As-Saddi mengatakan bagian ayat yang bermakna: "Apabila mereka berpaling, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong". Namun, Ibnu Katsir mengklarifikasi bahwa non-kombatan, mereka yang netral atau ragu-ragu untuk berperang dan mereka yang menawarkan perdamaian tidak boleh dilawan.<ref name="Quran 4 U" />
 
=== Perempuan yatim, suami ''nusyuz'', keinginan untuk damai dalam ikatan pernikahan, serta perceraian ===
Ayat-ayat ini mencakup masalah yang berkaitan dengan perempuan yatim, suami yang bersikap keras terhadap istri (''nusyuz''), dan keinginan perdamaian perkawinan.<ref name="Quran 4 U" />{{rp|4:127–130}}
 
=== Kemunafikan ===
Dalam kitab Syiah, [[Kitab al-Kafi]], [[Ja'far ash-Shadiq]] menulis sepucuk surat kepada para sahabatnya menekankan pentingnya mematuhi Allah, Rasul-Nya, dan "Ulilamri", serta mengatakan bahwa siapa pun yang tidak menaati dan menyangkal kebajikan mereka adalah "pendusta dan munafik". Ia menegaskan bahwa ini adalah orang-orang yang digambarkan sebagai "orang-orang munafik" dalam ayat tersebut, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu berada di kedalaman Neraka yang paling rendah - dan kamu tidak akan pernah menemukan penolong bagi mereka."
 
=== Pandangan Islam mengenai kematian Isa ===
{{Main|Pandangan Islam mengenai kematian Isa}}{{blockquote|dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,1 padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang siapa yang dibunuh. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya,|{{cite quran|4|157|style=inline}}}}
 
Penjelasan mengenai pandangan Islam mengenai kenabian Isa, dan bukannya Ketuhanan Isa, terdapat dalam [[Tafsir]] [[Ibn Kathir|Ibnu Katsir]].<ref name="Quran 4 U" />{{rp|4:157}}
 
=== Pandangan Islam tentang Tritunggal ===
{{Main|Pandangan Islam tentang Tritunggal}}{{blockquote|Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak.|{{cite quran|4|171|style=inline}}}}
 
== Referensi ==
Baris 144 ⟶ 151:
 
== Pranala luar ==
{{wikisource|Al-Qur'an/An-Nisa'|Surah An-Nisa'}}
* {{en}} [http://www.alquranmp3.bullgallery.com/2012/07/surah-nisa.html Surah An-Nisa MP3]
 
{{wikisource|Al-Qur'an/An-Nisa'|Surah An-Nisa'}}
{{Sura|4|[[Surah Al-'Imran]]|[[Surah Al-Ma'idah]]}}
 
{{Qur'an}}
{{authority control}}
 
[[Kategori:Madaniyah|N]]
[[Kategori:Surah|Nisa]]
[[Kategori:Surah An-Nisa'| ]]
[[Kategori:Islam dan wanita]]
[[Kategori:Poligini]]
[[Kategori:Isa]]
[[Kategori:Syariat]]
[[Kategori:Pernikahan dalam Islam]]
[[Kategori:Jihad]]