Atambua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lufi Haryanti (bicara | kontrib)
k Menyunting text
Dare2Leap (bicara | kontrib)
Memperbaiki kapitalisasi
 
(148 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|Kota Atambua|kecamatan yang bernama sama|Kota Atambua, Belu}}
<!-- Perujukan -->
{{coord|9|6|22|S|124|53|33|E|region:ID|display=title}}
: '''''Atambua''' beralih ke halaman ini. Untuk kabupaten dari kota ini, lihat pula [[Kabupaten Belu]].
{{kegunaanlain|<!-- Tentang Kota Atambua}} -->
{{Ibukota kabupaten
 
| nama = Atambua
<!-- TENTANG KOTA ATAMBUA -->
| peta = Peta Kota Atambua.png
{{Dati2
| namaprovinsi = AtambuaNusa Tenggara Timur
| propinsinama dati2 = [[Nusa Tenggara Timur]] = Belu
| luasdati3 = 2.240,05km<sup>2</sup>Kecamatan
| kecamatan = [[Kota Atambua, Belu|Kota Atambua]]<br>[[Atambua Barat, Belu|Atambua Barat]]<br>[[Atambua Selatan, Belu|Atambua Selatan]].
| penduduk = 75.199
| peresmian ibu kota = [[20 Desember]] [[1958]]
| penduduktahun = (2014)<ref name=penduduk>[http://belukab.bps.go.id/Publikasi/view/id/91 Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)] - BPS Belu</ref>
| kepadatandasar hukum = 1.288
| luasref =<ref>https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/</ref>
| suku = [[Tetum]], [[Dawan]]
| agamaluas = [[Katolik]] 51.988, [[Protestan]] 6.421, [[Islam]] 3.690, [[Hindu]] 237, [[Budha]] 93= 38,00
| bahasaluasdaratan = Indonesia38,00
| zonaluasperairan = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]0
| kecamatanpersenperairan = 30
| kelurahanluascat = 12
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Februari 2021}}</ref>
| kodearea = 0389
| mottopenduduk = <!-- Tegar Sejahtera --> = 81572
| lambangpenduduktahun = [[2023]]
| petakepadatan = [[Berkas:Lokasi Nusa Tenggara Timur Kota= Atambua.png|300px]]2168,82
| zona = [[Waktu Indonesia Tengah]]
| koordinat = 09° 6’ LS 124° 54’ BT.<ref>[https://www.google.com/maps/place/Atambua,+Atambua+City,+Belu,+East+Nusa+Tenggara,+Indonesia/@-9.1214709,124.8636497,13z/data=!4m2!3m1!1s0x2cffbe650de10cbb:0x46f5bdb2491dc7 Peta Kota Atambua] - Google Maps</ref>
| fotozona utc = Simpang_lima.jpg[[UTC]] +8
| captionkodearea = Simpang Lima Kota Atambua = 0389
| dau =
| dauref =
| dasar hukum =
| tanggal = {{birth date and age|1916|10|16}}<ref name=hutatambua_true>[http://kilastimor.com/hut-kota-atambua-sudah-melalui-kajian-sejarah-dan-budaya/ HUT Kota Atambua sudah melalui kajian Sejarah dan Budaya] - Kilas Timor, ''diakses 17/9/2015''</ref>
| kepala daerah = <!--[[Walikota]]-->
| nama kepala daerah=
| wakil kepala daerah= <!--[[Wakil Walikota]]-->
| nama wakil kepala daerah=
| web = [http://atambua-ntt.go.id www.atambua-ntt.go.id]
| latd= 9 |latm= 6 |lats= 17.8848 |latNS= S
| longd= 124|longm= 53 |longs= 51.3168 |longEW= E
}}
 
[[Berkas:Motaain_perbatasan.jpg|jmpl|250px|Tugu Perbatasan [[Republik Indonesia|RI]] - [[Timor Leste|RDTL]] yang lama]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Atapoepoe TMnr 10010357.jpg|thumb|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Berkas:PLBNT Motaain NTT.jpg|jmpl|250px|Tugu Perbatasan [[Republik Indonesia|RI]] - [[Timor Leste|RDTL]] yang baru]]
[[Berkas:Gereja_katedral.jpg|thumb|250px|Gereja Katedral Atambua]]
[[Berkas:Motaain_perbatasanTugu Selamat Datang di Kota Atambua.jpg|thumbjmpl|250px|MonumenTugu PerbatasanSelamat RI-RDTLDatang]]
[[Berkas:Tugu Selamat Datang di Kota Atambua.jpg|thumb|250px|Tugu Selamat Datang]]
[[Berkas:DE HAVEN VAN ATAPOEPOE.jpg|thumb|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada 1915]]
 
'''Atambua''' adalah ibu kota [[Kabupaten Belu]] di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Kota ini meliputi 3 kecamatan, yaitu Kecamatan [[Kota Atambua, Belu|Kota Atambua]], Kecamatan [[Atambua Barat, Belu|Atambua Barat]], serta Kecamatan [[Atambua Selatan, Belu|Atambua Selatan]]. Atambua adalah kota terbesar kedua di Pulau Timor dalam hal ekonomi, jumlah penduduk, pemerintahan dan sebagainya. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun Belu dan Bunaq serta Kemak. Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, Bugis Makassar dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua tetap rukun menjalani kehidupan sosial mereka.
'''Atambua''' adalah ibukota [[Kabupaten Belu]] di propinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun, dan sebagian kecil berbahasa Kemak, Bunak, Dawan, Portugis.
 
[[Berkas:Gereja_katedral.jpg|jmpl|250px|Gereja Katedral Sta. Maria Imakulata Atambua]]
Kota yang terletak di daerah [[Timor Barat]] ini merupakan salah satu pusat penampungan pengungsi dari [[Timor Timur]] pada tahun [[1999]]. Mayoritas penduduk Kota Atambua beragama [[Katolik]], di mana Atambua juga merupakan sebuah Keuskupan. [[Keuskupan Atambua]] adalah salah satu keuskupan di Indonesia yang persentasi penganut Katoliknya sangat tinggi yakni '''95%''' dari total jumlah penduduknya. Wilayah Keuskupan Atambua mencakup seluruh wilayah [[Kabupaten Belu]], [[Kabupaten Malaka]], dan [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]. Total luas keuskupan ini mencapai 5200 km<sup>2</sup><ref>[http://gemor2011.blogspot.com/2011/07/keuskupan-atambua.html/ Berita Keuskupan Atambua]</ref> dan berpenduduk sekitar 650.000 ribu jiwa pada tahun 2008. Sementara itu Belu, dalam bahasa Tetun berarti ''sahabat'' atau ''teman'', melandasi cita-cita masyarakat Belu untuk membangun Rai Belu dengan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa dibatasi sekat-sekat keanekaragaman yang ada, baik suku, agama maupun yang lainnya. Dengan persatuan dan persaudaraan, cita-cita untuk mewujudkan Belu Sejahtera akan tercapai.
Kota yang terletak di daerah [[Timor Barat]] ini merupakan salah satu pusat penampungan pengungsi dari [[Timor Timur]] pada tahun [[1999]]. Mayoritas penduduk Kota Atambua beragama [[Katolik]], di mana Atambua juga merupakan sebuah Keuskupan. [[Keuskupan Atambua]] adalah salah satu keuskupan di Indonesia yang persentasi penganut Katoliknya berupa 95% dari total jumlah penduduknya. Wilayah Keuskupan Atambua mencakup seluruh wilayah [[Kabupaten Belu]], [[Kabupaten Malaka]], dan [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]. Total luas keuskupan ini mencapai 5200&nbsp;km<sup>2</sup><ref>{{Cite web |url=http://gemor2011.blogspot.com/2011/07/keuskupan-atambua.html/ |title=Berita Keuskupan Atambua |access-date=2015-01-11 |archive-date=2014-11-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141123142030/http://gemor2011.blogspot.com/2011/07/keuskupan-atambua.html |dead-url=yes }}</ref> dan berpenduduk sekitar 650.000 ribu jiwa pada tahun 2008. Sementara itu Belu, dalam bahasa Tetun berarti ''sahabat'' atau ''teman''.
 
== Sejarah ==
{{main|Sejarah Kota Atambua}}
Nama "Atambua" berasal dari kata ''Ata'' yang artinya hamba dan ''Buan'' yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M” . Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.
Nama "Atambua" berasal dari kata ''Ata'' yang artinya hamba dan ''Buan'' yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M”. Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.{{Butuh rujukan}}
 
=== Masa Pendudukanpendudukan Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Atapoepoe TMnr 10010357.jpg|jmpl|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada masa [[Hindia Belanda]]]]
Pada tahun 1866-1911, Atapupu pernah jadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan [[Kabupaten Belu]]. Sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota propinsi NTT sekarang). Dan pada tahun 1911-1916 Beredao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda. Lalu pada tahun 1916-1942, berubahlah Pusat Pemerintahan Belanda dari Atapupu ke Kota Atambua.
[[Berkas:DE HAVEN VAN ATAPOEPOE.jpg|jmpl|250px|Pelabuhan [[Atapupu]] dekat Atambua pada 1915]]
 
* Pada tahun 1866-1911, Atapupu pernah jadi pusat pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan [[Kabupaten Belu]], dimana sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota provinsi NTT sekarang).
=== Masa Perbudakan ===
* Selanjutnya pada tahun 1911-1916 Beredao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda.
Perbudakan adalah keadaan di mana orang menguasai atau memiliki orang lain. Sebagian ahli sejarah mengatakan perbudakan mulai timbul sesudah orang mulai hidup menetap dan pengembangan pertanian-peternakan, sekitar sepuluh-ribu tahun yang lalu. Awalnya, para budak terdiri dari penjahat atau orang-orang yang tidak bisa membayar hutang. Ketika terjadi peperangan, kaum yang kalah juga diperlakukan sebagai budak oleh kaum yang menang. Perbudakan adalah sebuah kondisi di saat terjadi pengontrolan terhadap seseorang (disebut budak) oleh orang lain. Perbudakan biasanya terjadi untuk memenuhi keperluan akan buruh atau tenaga kerja oleh orang lain dengan perlakuan yang sangat eksploitatif dan tidak mempertimbangkan hak asasi manusia. Para budak adalah golongan manusia yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpa upah dan tidak mempunyai kebebasan pribadi. Jika dilihat dari status sosial, pada umumnya orang-orang budak berada pada lapisan paling bawah dari komunitas masyarakat. Tidak jarang mereka diperlakukan seperti binatang yang dapat diperjualbelikan, mereka harus taat dan menurut kepada kemauan pemiliknya atau majikannya dan nasib mereka tergantung kepada pemiliknya jika tidak disenangi suatu waktu dapat dijual lagi kepada pihak lain yang membutuhkannya.
* Dan pada pada tahun 1916-1942, berubahlah pusat pemerintahan Belanda dari Atapupu ke Kota Atambua setelah berhasil mengalahkan [[Raja]] [[Moruk Pasunan]].
Menjadi budak berarti dipaksa untuk bekerja dan tidak mempunyai hak berpendapat untuk memilih bekerja dimana, dengan siapa dan bagaimana bahkan hak hidup dikuasai juga oleh tuannya (Nuryahman,2008). Kebanyakan orang kuno berpendapat bahwa perbudakan merupakan keadaan alam yang wajar, yang dapat terjadi terhadap siapapun dan kapanpun. Berbagai cara dapat ditempuh seperti menaklukan suku lain lalu menjadikan mereka sebagai budak, atau membeli dari para pedagang budak lokal.
 
=== Masa pendudukan Jepang ===
==== Aktivitas Perdagangan Budak di Kota Atambua ====
Pada tanggal [[8 Maret]] [[1942]] komando angkatan perang [[Belanda]] di [[Indonesia]] menyerah tanpa syarat kepada [[Jepang]]. Dengan demikian secara resmi Jepang menggantikan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia. Untuk Indonesia bagian timur termasuk wilayah Kota Atambua berada di bawah kekuasaan angkatan laut Jepang ([[Kaigun]]) yang berkedudukan di [[Makassar]]. Adapun dalam rangka menjalankan pemerintahan di daerah yang diduduki [[Kaigun]] menyusun pemerintahannya. Untuk wilayah Indonesia bagian timur dikepalai oleh [[Minseifu]] yang berkedudukan di Makassar. Di bawah [[Minseifu]] adalah [[Minseibu]] yang untuk daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam [[Sjoo Sunda Shu]] ([[Sunda Kecil]]) yang berada di bawah pimpinan [[Minseifu]] [[Cokan]] yang berkedudukan di [[Singaraja]].
Awalnya, perbudakan di Belu hanya terjadi antar golongan yang berkuasa atas individu dan individu yang dikuasai. Penguasaan atas individu bisa terjadi secara sederhana. Misalnya, tidak mampu membayar utang sampai waktu yang ditentukan, atau satu suku merampok suku lain yang lebih lemah dan memperbudak masyarakat yang dirampok. Hal ini dikatakan juga oleh Parera (1994) bahwa pada mulanya budak itu adalah tawanan perang atau yang diculik berdasarkan keadaan permusuhan antar suku. Namun dengan adanya dorongan perdagangan budak dari pihak Belanda dan Portugis pada waktu itu, maka sebagai wilayah taklukan sehingga para golongan bangsawan atau raja-raja di Belu ikut melaksanakan aktivitas perdagangan budak tersebut bahkan melakukan kesepakatan perjanjian (Korte Verklaring). Hal ini dijelaskan oleh Anwar (2004) bahwa Belanda dan Portugis dikenal aktif melaksanakan perdagangan budak yang ramai dari Timor sampai abad 19. Setelah didirikan kota Batavia (1619) oleh kompeni Belanda, karena keadaan genting dan membutuhkan tenaga kerja maka pada abad 17 dalam jumlah kecil di inpor juga budak-budak dari pulau Timor (Poesponegoro dan Notosusanto, 2008). Hal ini dibuktikan dengan catatan dari sumber VOC tahun 1765 menjelaskan bahwa terdapat aktivitas perdagangan budak-budak belian dan perdagangan terbuka yang menjual beli budak diTimor dan menurut Tung Hsi Kau, seorang pedagang Cina tahun 1618 sudah mulai ramai dilakukan komoditas perdagangan di Timor yaitu: Cendana, Lilin, Madu dan Budak. Perdagangan budak oleh Belanda meningkat lagi pada tahun 1621 yang dipicu dengan berdirinya perusahaan perdagangan Belanda di India Barat yaitu West Indische Compagnie (WIC). Pada tahun 1667 setelah Belanda menguasai Makasar, maka aktivitas perdagangan budak ditingkatkan lagi karena kebutuhan tenaga kerja.
 
Disamping [[Minseibu]] [[Cokan]] terdapat dewan perwakilan rakat yang disebut [[Syoo Sunda Sukai Yin]]. Dewan ini juga berpusat di [[Singaraja]]. Diantaranya anggota dewan ini yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah raja [[Amarasi]] [[H. A. Koroh]] dan [[I. H. Doko]].
Zaman Portugis dan Belanda pulau Timor cukup dikenal sebagai gudang budak-budak. Hal mana oleh Prof P.J.Veth dalam tulisannya “Het Eiland Timor” menyatakan bahwa residen Van Este di Kupang tahun 1789 memiliki ribuan budak - hamba sahaya.
Di Pulau Timor, yang pada abad ke-18 telah dikuasai Portugis, terdapat sejumlah pelabuhan dengan komoditas budak. Salah satunya Atapupu. Tidak ada data akurat mengenai jumlah budak dari Atapupu dan destinasi mereka, namun almarhum Rosihan Anwar pernah menemukan keluarga keturunan Nusa Tenggara di Afrika Selatan. Jumlah mereka cukup banyak dan turun-temurun menyatu dengan masyarakat Makassar yang datang bersama Syech Yusuf (Harian Republika, 2003).
 
Untuk pemerintahan di daerah–daerah tampaknya tidak banyak mengalami perubahan, hanya istilah–istilahnya saja yang diubah. Bekas wilayah [[afdeeling]] diubah menjadi [[Ken]] dan di [[Nusa Tenggara Timur]] ada tiga Ken yakni [[Timor]] Ken, [[Flores]] Ken dan [[Sumba]] Ken. Ken ini masing–masing dikepalai oleh [[Ken Kan rikan]]. Sedang kan tiap Ken terdiri dari beberapa [[Bunken]] (sama dengan wilayah onder afdeeling) yang dikepalai [[Bunken Karikan]]. Di bawah wilayah Bunken adalah swapraja–swapraja yang dikepalai oleh [[raja]]–[[raja]] dan [[pemerintahan]] [[swapraja]] ke bawah sampai ke [[rakyat]] tidak mengalami perubahan.
Sementara di Belanda, tenaga kerja budak dan usaha perbudakan baru dilarang pada tanggal 1 Juli 1863. Belanda tercatat sebagai salah satu negara Eropa terakhir yang membebaskan para budaknya. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi sampai pada tahun 1892 (pada daerah Jenilu-Atapupu) dan pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan Pax Nederlandica sehingga perdagangan budak dihapus dan diawasi secara ketat.
 
== Geografi ==
=== Lahirnya Nama Kota Atambua dan Atapupu ===
Atambua terletak pada ketinggian 350m [[dpl]], dengan [[suhu]] berkisar antar 27-37 [[derajat Celsius]] membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di seputar kota Atambua. Atambua adalah kota yang tidak rawan akan bencana Alam misalnya [[banjir]], [[tsunami]], [[tanah longsor]] yang bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah, karena kota ini terletak di antara pegunungan dan memiliki banyak lahan yang masih belum tersentuh (hijau).
 
Kota Atambua saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5&nbsp;km dari Utara (Haliwen) ke Selatan (Motabuik) dan sekitar 5&nbsp;km dari Timur (Fatubenao) ke Barat (Umanen). Luas Kota Atambua adalah 56.18&nbsp;km², atau 56.180 Ha, terbagi habis menjadi 3 kecamatan, dan 12 kelurahan. Tetap belum semua wilayah kota Atambua dimanfaatkan karena kurangnya akses jalan ke wilayah tersebut, sehingga hanya 2/3 wilayah yang dapat dimanfaatkan. Sisanya 1/3 belum tersentuh (lahan hijau).{{update inline}}
Perdagangan budak secara historiagrafi di Pulau Timor dan sekitarnya memiliki hubungan yang erat dengan nama kota Atambua dan Atapupu sekarang di Kabupaten Belu. Orang Belu kebanyakan sudah mengenal “budak” dengan sebutan “Ata” atau “klason” (bahasa Tetun) yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan dasi/dato atau Na’I (sebutan golongan bangsawan di Belu) bahkan renu (rakyat jelata) lainnya. Hal ini diceritakan dari mulut ke mulut (folklor) bahwa, raja-raja di Belu saat itu setiap melakukan suatu kunjungan maka di dalam rombongan raja selalu disertakan juga hamba sahayanya–budak (Ata) sebagai pembantu atau pelayan. Bahkan para dasi/dato maupun renu ada juga yang membeli para budak untuk dipekerjakan di kebun/ladang dan sebagai gembala ternak. Oleh karena itu, maka di kalangan masyarakat Belu dikenal hamba sahaya/budak belian/perdagangan budak (atan sosa = bahasa Tetun).
Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Atambua terletak pada Koordinat 09° 10’ LS 125° 00’ BT.
 
=== Iklim ===
Pada masa pemerintahan kerajaan adat Fehalaran, wilayah Atapupu dan Atambua termasuk dalam struktur pemerintahan adat yang dikenal dengan sebutan Dasi Sanuluk, Aluk Sanulu. Peranan Kota Atapupu (Jenilu) sebagai pasar hamba sahaya pada saat itu. Sedangkan Kota Atambua berperanan sebagai tempat penampungan sementara para budak selanjutnya dibawa ke Atapupu. Secara etimologis arti nama Kota Atambua berasal dari kata Ata (hamba sahaya/budak) dan Buan (Suanggi), maka diartikan berasal dari nama sebuah tempat berkumpul orang-orang untuk melakukan aktifitas perdagangan budak atau penampungan para budak. Kemungkinan yang dijadikan budak saat itu adalah orang-orang yang dianggap memiliki ilmu sihir (suanggi), sehingga ditangkap dan dijadikan budak oleh para bangsawan. Selanjutnya menjadi nama “Atambua”, yang berarti “Tempat budak atau hamba dan suanggi”. Masih menurut cerita rakyat bahwa budak-budak yang telah dibeli dibawa ke pantai utara, saat ini dikenal dengan nama pelabuhan Atapupu yang berjarak 34 kilometer dari Kota Atambua. Nama “Atapupu” berasal dari kata “ata” untuk budak dan “pupu” (berkumpul) atau juga berasal dari kata “futu” (diikat), sehingga berarti “tempat budak berkumpul atau budak diikat”, sambil menunggu kapal untuk di bawa keluar Pulau Timor.
{{Weather box
|metric first=yes
|single line=yes
|location=Atambua, Nusa Tenggara Timur
|Jan record high C=
|Feb record high C=
|Mar record high C=
|Apr record high C=
|May record high C=
|Jun record high C=
|Jul record high C=
|Aug record high C=
|Sep record high C=
|Oct record high C=
|Nov record high C=
|Dec record high C=
 
|Jan high C=27.2
[[Berkas:Pohon beringin.jpg|thumb|Pohon Beringin yang ditanam oleh [[Ir. Soekarno]]]]
|Feb high C=27.1
=== Masa Setelah Merdeka ===
|Mar high C=27.7
Setelah rakyat Kota Atambua telah menderita, pada tahun 1945 Atambua sudah merdeka dan bebas dari penjajahan bangsa lain, yaitu bangsa [[Portugis]], dan bangsa [[Belanda]]. Pada tahun tersebut juga, presiden pertama Indonesia,[[Ir. Soekarno]] menanam beberapa pohon di Kota Atambua, tepatnya di Lapangan Umum Kota Atambua (nama tempat tersebut sekarang), dengan harapan supaya dijaga dan dilestarikan hingga sekarang. Namun, seiring perkembangan waktu, beberapa pohon tersebut layu, dan mati. Pada waktu itu, hanya pohon beringin yang ditanam [[Ir. Soekarno]]yang masih tetap hidup. Pemerintah pun terkejut dengan hal tersebut. Sampai sekarang pohon tersebut tetap dijaga dan dilestarikan, dengan membuat tempat-tempat duduk di bawah pohon tersebut. Sekarang, masyarakat kota Atambua pergi ke Lapangan Umum untuk bersantai, membeli sesuatu, dan duduk di bawah pohon tersebut.
|Apr high C=28.6
|May high C=28.8
|Jun high C=28.4
|Jul high C=28.6
|Aug high C=29.7
|Sep high C=31.2
|Oct high C=31.7
|Nov high C=31
|Dec high C=28.4
 
|Jan mean C=24.6
== Masa Konflik Timor Leste ==
|Feb mean C=24.4
{{seealso|Krisis Timor Timur (1999)}}
|Mar mean C=24.7
{{seealso|Sejarah Timor Leste}}
|Apr mean C=25
=== State Crime Pasca Jajak Pendapat<ref>[http://www.kompasiana.com/yuannerind/konflik-timor-timur_54f9793fa333110a068b50b7 Konflik Timor Timur tahun 1999] - Kompasiana TV</ref> ===
|May mean C=24.9
==== Awal masa Konflik ====
|Jun mean C=24.2
[[Berkas:Konflik TL 1.jpeg|thumb|Konflik [[Timor Leste]] pada 1999, sekitar 2 juta gabungan ABRI datang dari seluruh penjuru Indonesia]]
|Jul mean C=23.9
[[Berkas:Konflik TL 2.jpeg|thumb|Banyak TNI dan/atau POLRI meninggal dunia karena perjuangan mendamaikan RI-TL]]
|Aug mean C=24.5
Pasca jajak pendapat pada tahun 1999, terjadi berbagai peristiwa pelanggaran HAM, kekerasan, penganiayaan dan kerusuhan di [[Timor Timur]]. Hal ini merupakan gambaran dari adanya viktimisasi yang dilakukan oleh [[Indonesia|negara]] terhadap masyarakat [[Timor Timur]].
|Sep mean C=25.7
|Oct mean C=26.6
|Nov mean C=26.7
|Dec mean C=25.4
 
|Jan low C=22.8
Berdasarkan laporan dari Komisi Akhir Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor-Leste (CAVR), ditunjukkan beberapa bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Bentuk pelanggaran hak asasi manusia tersebut adalah pemindahan paksa, kelaparan, pembunuhan tidak sah, penahanan sewenang-wenang, kekerasan seksual, pelanggaran hak anak, pelanggaran hukum perang, serangan terhadap orang dan barang sipil, perlakuan buruk terhadap orang tempur musuh, perusakan dan pencurian bangunan dan barang lain, penggunaan senjata ilegal, serta perekrutan paksa.
|Feb low C=22.6
|Mar low C=22.4
|Apr low C=22.2
|May low C=21.9
|Jun low C=21
|Jul low C=20.3
|Aug low C=20
|Sep low C=20.9
|Oct low C=22.2
|Nov low C=23.2
|Dec low C=23.2
 
|Jan record low C=
Metode militer dan pemerintahan yang digunakan pemerintah Indonesia untuk kekerasan dan penganiayaan di Timor Timur ini tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan terhadap pemberantasan PKI. Selain itu, penganiayaan yang dilakukan oleh militer atau pihak pemerintah Indonesia bertujuan untuk menjaga kestabilitasan negara.
|Feb record low C=
|Mar record low C=
|Apr record low C=
|May record low C=
|Jun record low C=
|Jul record low C=
|Aug record low C=
|Sep record low C=
|Oct record low C=
|Nov record low C=
|Dec record low C=
 
|precipitation colour=green
Penyiksaan yang dilakukan oleh militer dan pemerintahan Indonesia ini merupakan salah satu hal yang digunakan untuk menjaga stabilitas negara. hal ini merupakan salah satu cara pemerintah Indonesia untuk menjaga supaya Timor Timur tidak lepas dari NKRI. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam instrumental theory bahwa negara akan melakukan tindakan apa saja untuk menjaga supaya kapitalis tidak terkendala. Salah satu kepentingan yang dijaga adalah mengenai kepentingan politik dari negara Indonesia.
|Jan precipitation mm=329
|Feb precipitation mm=287
|Mar precipitation mm=253
|Apr precipitation mm=143
|May precipitation mm=80
|Jun precipitation mm=40
|Jul precipitation mm=21
|Aug precipitation mm=8
|Sep precipitation mm=16
|Oct precipitation mm=35
|Nov precipitation mm=112
|Dec precipitation mm=277
 
|Jan rain days=21
Bentuk-bentuk viktimisasi yang paling terlihat dalam kasus kerusuhan Timor Timur ini terlihat pada aksi penganiayaan dan kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil. Bentuk-bentuk penganiayaan tersebut misalnya penangkapan paksa, pemerkosaan, hingga pembunuhan tanpa sebab.
|Feb rain days=19
|Mar rain days=18
|Apr rain days=12
|May rain days=8
|Jun rain days=5
|Jul rain days=3
|Aug rain days=1
|Sep rain days=2
|Oct rain days=5
|Nov rain days=9
|Dec rain days=19
 
|Jan humidity=91
CAVR memperkirakan bahwa jumlah terbesar pembunuhan tidak sah dan penghilangan terjadi pada tahun 1999 ketika diyakini sedikitnya 1.400 dan kemungkinan sebanyak 2.600 orang dibunuh secara tidak sah atau hilang. Tahun 1975, tahun perang saudara dan invasi Indonesia, dan tahun 1979, akhir dari serangan besar-besaran yang mengakhiri tahap pertama perlawanan terhadap invasi, pembunuhan juga luar biasa tinggi.
|Feb humidity=91
|Mar humidity=89
|Apr humidity=83
|May humidity=76
|Jun humidity=71
|Jul humidity=67
|Aug humidity=60
|Sep humidity=60
|Oct humidity=63
|Nov humidity=72
|Dec humidity=87
|year humidity=
 
|Jand sun=6.8
==== Pasca Pemungutan Suara ====
|Febd sun=6.6
Pada tahun 1999 pasukan keamanan Indonesia dan pasukan pembantunya melakukan satu kekerasan terkoordinasi dan berkepanjangan yang dirancang untuk menakut-nakuti gerakan pro-kemerdekaan dan menjamin hasil kemenangan pro-Indonesia dalam Konsultasi Rakyat yang diselenggarakan PBB. Ribuan orang sipil ditahan, ratusan ribu dipindahkan secara paksa, dan sedikitnya 1.400 orang dibunuh atau dihilangkan sepanjang tahun tersebut. Mayoritas pelanggaran mematikan terjadi dalam bulan April, sebelum penandatanganan Kesepakatan 5 Mei, dan dalam bulan September-Oktober, setelah pengumuman hasil pemungutan suara (CAVR, 2007).
|Mard sun=6.9
|Aprd sun=7.3
|Mayd sun=7.0
|Jund sun=6.9
|Juld sun=7.2
|Augd sun=8.5
|Sepd sun=9.3
|Octd sun=9.4
|Novd sun=9.1
|Decd sun=7.5
 
|source 1= Climate-Data.org (altitude: 376m)<ref name="Climate-Data.org">{{Cite web |url=http://id.climate-data.org/location/561104/ |title=Atambua - Climate graph, Temperature graph, Climate table |publisher=Climate-Data.org}}</ref>
Bentuk bentuk kekerasan sexual juga terjadi dalam rentan waktu ini. bentuk-bentuk yang dilakukan adalah seperti pemaksaan perempuan untuk melakukan stripping, pelecehan seksual dan melakukan kekerasan sexual terhadap tahanan.
 
}}
''This misrecognition was combined with popular techniques (such as stripping, sexually abusing, and raphing detainees) that were employed to shame and humiliate victims. Thus, Maria, who had engaged in clandestineactivity, was detained on several occasions. She suffered a variety of tortures including being beaten and burnt and she experienced the miscarriage of her child. Over the course of three months she was placed (along with two other women ) in a toilet-less ‘iron cell’, which was a small, completely dark space surrounded with iron. The three women were stripped naked and continually photographed. These photographs were to be passed and swopped around the Indonesia n military; and much like ‘cigarette cards’, they became tokens of service with in perpetrating units'''(Stanley, 2009)'''''.
 
=== Batas wilayah ===
Kekerasan seksual ini merupakan salah satu bentuk viktimisasi yang terjadi saat konflik di Timor Timur. Perempuan merupakan korban yang mengalami pelecehan seksual. Dalam gambaran diatas, mereka mengalami pelecehan seksual oleh pihak militer Indonesia. Hal ini merupakan gambaran yang mennujukkan bahwa dalam konflik Timor Timur ini terdapat pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Ketiga kecamatan di Kota Atambua dikelilingi oleh 3 kecamatan "raksasa" yakni [[Kakuluk Mesak, Belu|Kec. Kakuluk Mesak]] di utara, [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]] di timur dan selatan, dan [[Tasifeto Barat, Belu|Kec. Tasifeto Barat]] di barat dan selatan.
{{Batas_USBT
|utara = [[Kakuluk Mesak, Belu|Kec. Kakuluk Mesak]], [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]]
|selatan = [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]] dan [[Tasifeto Barat, Belu|Kec. Tasifeto Barat]]
|barat = [[Tasifeto Barat, Belu|Kec. Tasifeto Barat]], [[Kakuluk Mesak, Belu|Kec. Kakuluk Mesak]]
|timur = [[Tasifeto Timur, Belu|Kec. Tasifeto Timur]]
}}
 
=== Pembagian kecamatan dalam kota ===
==== Akibat Era Reformasi<ref name=KesalahanReformasi>[http://id.scribd.com/doc/252581012/KORBAN-JAJAK-PENDAPAT-DI-TIMOR-TIMUR-1999#scribd Korban Jajak Pendapat di Timor Timur] - Tulisan di Scribd</ref> ====
;Kecamatan Atambua Barat
Kesuksesan [[rakyat Indonesia]] dalam melengserkan tirani [[Orde Baru]] pada tahun [[1998]], telah mengobarkan semangat perlawanan rakyat [[Timor Timur]] kepada [[pemerintah Indonesia]]. Saat [[Era Reformasi|Reformasi]] mulai berjalan dibawah pemerintahan Presiden [[B. J. Habibie]], [[Timor Timur]] kembali bergejolak. Presiden [[Habibie]] mengeluarkan opsi otonomi khusus untuk menyelesaikan perlawanan di [[Timor Timur]]. Namun perlawanan belum juga dapat diredam, sehingga kebijakan baru telah diambil oleh pemerintah, yaitu dengan diberikannya opsi kedua dengan pertimbangan aspirasi rakyat, yaitu '''merdeka'''. Dua opsi yang diberikan pemerintah justru memicu [[Krisis Timor Timur (1999)|konflik]] antara pihak [[pro-otonomi]] dan pihak [[pro-kemerdekaan]] hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Penelitian ini berusaha menjawab tentang: permasalahan [[Timor Timur]] yang harus diselesaikan dengan jajak pendapat, proses jajak pendapat dan korban yang jatuh akibat proses jajak pendapat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, meliputi: heuristik yaitu pengumpulan sumber sejarah yang dilakukan di [[ANRI]] berupa arsip permohonan pengintegrasian [[Timor Timur]] ke wilayah [[Indonesia]] serta Keppres tentang penetapan [[Timor Timur]] sebagai provinsi ke-27 di Indonesia. Perpustakaan Nasional berupa koran harian Kompas, Republika dan Majalah Tempo tahun [[1975]] dan [[1999]]. Langkah berikutnya adalah Kritik yaitu tahap menelaah sumber, interpretasi yaitu tahap melakukan analisis terhadap fakta yang ditemukan dari sumber primer dan sekunder dan [[historiografi]] yaitu penyajian hasil laporan penelitian dalam bentuk tulisan dengan penulisan [[sejarah]]. Hasil penelitian ditemukan bahwa jajak pendapat di [[Timor Timur]] harus dilakukan dengan pertimbangan bahwa nasib [[Timor Timur]] tidak bisa hanya ditentukan oleh [[Jakarta]], melainkan juga harus ditentukan oleh rakyat [[Timor Timur]]. Peristiwa jajak pendapat di [[Timor Timur]] tahun [[1999]] telah menelan korban baik dari pihak [[pro-otonomi]] maupun pihak [[pro-kemerdekaan]]. Beberapa dari mereka [[meninggal]], luka-luka atau harus [[mengungsi]]. Kejahatan yang terjadi antara lain adalah pembunuhan, penganiayaan, kekerasan pada wanita dan pemindahan anak Timor Timur. Sepanjang jajak pendapat tahun 1999, telah tercatat setidaknya lebih dari '''5.297''' orang, yang terdiri dari 149 orang tewas, 4 orang luka-luka, 5150 orang mengungsi dan 23 kejahatan terhadap wanita.
* Kelurahan Umanen (Kode pos 85713)
* Kelurahan Tulamalae (Kode pos 85714)
* Kelurahan Berdao (Kode pos 85715)
* Kelurahan Beirafu (Kode pos 85718)
 
== Mengenai HUT;Kecamatan Kota Atambua ==
* Kelurahan Kota Atambua (Kode pos 85711)
=== Penentuan Hari Ulang Tahun Kota Atambua ===
* Kelurahan Tenukiik (Kode pos 85711)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) [[Kabupaten Belu|Belu]] menggelar rapat bersama dengan Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat serta Dinas Teknis Pariwisata Belu, tentang penentuan bulan dan tanggal Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Atambua, {{tanggal|2014|11|8}}, di ruang aula Bupati Belu.<ref name=hutatambua>[http://nttonlinenow.com/berita-ntt/daratan-timor/7502-pemkab-belu-rapat-tentukan-tanggal-hut-kota-atambua-/ Pemkab Belu Rapat Tentukan HUT Kota Atambua]</ref> Pasalnya, sejak awal terbentuknya Kota Atambua, hingga saat ini belum pernah dilakukan perayaan ulang tahun bagi kota Atambua sendiri. Hadir dalam rapat perdana itu, Penjabat Bupati Belu, Willem Foni, Loro Lamaknen Ignatius Kali, Loro Wesey Wehali Pit Muti Parera, Tokoh Adat Paulinus Asa, Ose Luan, Yos Diaz, Kadis Domi Mali, Kaban BPMD Egi Nurak serta Kabag Umum Roni Mau Luma. Dalam rapat tersebut disepekati bersama, jadwal untuk hut Kota Atambua jatuh pada bulan Agustus dalam setiap tahunnya. Sementara untuk tanggalnya belum bisa ditentukan.<ref name=hutatambua/>
* Kelurahan Manumutin (Kode pos 85712)
* Kelurahan Fatubenao (Kode pos 85718)
 
;Kecamatan Atambua Selatan
=== Pelaksanaan Hari Ulang Tahun Kota Atambua ke-99 ===
* Kelurahan Lidak (Kode pos 85716)
Rencana pelaksanaan HUT ke-99 Kota Atambua pada tanggal 16 Oktober mendatang telah melalui kajian.<ref name=hutatambua_true></ref> Pemerintah Kabupaten telah membuat kajian tentang hari jadi Kota Atambua melalui tim pengkaji yang dibentuk dengan surat keputusan Bupati yang terdiri dari unsur-unsur seperti tokoh adat, tokoh agama, pemerintah dan Komisi A DPRD Belu. “Pemerintah sudah kaji, dan Kota Atambua berusia 99 tahun pada tahun ini,” kata Penjabat Bupati Belu, Wilhelmus Foni, menjawab pemandangan umum Fraksi PAN, DPRD Belu yang meminta dikaji lagi, Selasa kemarin, di ruang sidang utama DPRD Belu.<ref name=hutatambua_true></ref>
* Kelurahan Fatukbot (Kode pos 85717)
 
* Kelurahan Manuaman (Kode pos 85718)
Tim pengkaji paparnya, menghasilkan sejumlah catatan atas hari jadi Kota Atambua sebagai pusat pelayanan publik, yang dituangkan dalam notulen rapat yang bersifat rekomendasi untuk menjadi bahan pertimbangan.
* Kelurahan Rinbesi (Kode pos 85718)
 
Kajian berdasarkan sumber-sumber lisan dan saksi sejarah yang masih hidup atas nama Drs. Dominikus Luan mantan Kepala Kantor Penerangan zaman orde baru, dan Pater Puplius, SVD di Belanda.<ref name=hutatambua_true></ref>
 
Rencana kajian bersama DPRD sudah diagendakan dalam masa sidang yang akan datang.
 
“Hal perayaannya, Pemerintah berencana untuk proses penetapan melalui dua tahap yakni, pertama bersifat promotif di tahun 2015 ketika Kota Atambua berusia 99 tahun terhitung 16 Oktober 1916 dan tahap kedua bersifat perayaan pada tahun 16 Oktober 2016,” ujarnya.
 
“Pertimbangan kami 99 tahun memiliki angka yang cukup bermakna, dan ini merupakan bentuk persiapan perayaan 1 abad Kota Atambua tahun depan,” pungkas Foni.<ref name=hutatambua_true></ref>
 
=== Tebe Massal ===
{{main|Tebe Massal di Kota Atambua}}
[[Berkas:TebeMassalAtambua1.jpg|250px|thumb|Tebe Massal di Atambua, 4000+ penari mengikutinya.]]
[[Berkas:TebeMassalAtambua2.jpg|250px|thumb|Tebe Massal di Atambua, 4000+ penari mengikutinya.]]
Dalam rangka HUT Kota Atambua yang ke-99, maka Tebe Massal diselenggarakan sebagai pemecah rekor [[Museum Rekor Indonesia|MURI]]. Aslinya diperlukan hanya 3.000 orang untuk mengikuti acara Tebe Massal tersebut, tetapi target tidaklah selalu sama, ternyata sebanyak 4.601 penari Tebe mengikutinya. Acara Tebe Massal ini pun bukanlah sia-sia. Acara ini juga didukung oleh banyak pihak, di antaranya [[Kabupaten Belu|Pemerintah Kabupaten Belu]], [[Radio Republik Indonesia|RRI Atambua]], [[Bank Indonesia]], dan sejumlah pihak lain. Acara Tebe Massal ini diformasikan untuk membentuk angka 99 sebagai usia Kota Atambua, setelah itu, RP dan bentuk hati untuk Gerakan Cinta Rupiah [[Bank Indonesia]]. <ref>[http://nttonlinenow.com/berita-ntt/daratan-timor/9196-empat-ribu-lebih-penari-tebe-pecahkan-rekor-muri 4000+ penari Tebe pecahkan rekor [[Museum Rekor Indonesia|MURI]]] - NTTOnline</ref><ref>[http://rri.co.id/post/berita/209397/daerah/belu_siapkan_3000_penari_tebe_untuk_pecahkan_rekor_muri.html Belu Siapkan 3000 penari Tebe, pecahkan rekor [[Museum Rekor Indonesia|MURI]]] - RRI.co.id</ref><ref>[http://kilastimor.com/4-601-penari-tebe-di-belu-pecahkan-rekor-muri/ 4.601 Penari Tebe di Belu pecahkan Rekor [[Museum Rekor Indonesia|MURI]]] - KilasTimor</ref><ref>[http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/15/10/17/nwcecn359-festival-kuliner-lokal-warnai-hut-ke99-atambua Festival Kuliner Lokal warnai HUT-99 Kota Atambua]</ref><ref>[http://finance.detik.com/read/2015/10/16/154453/3045810/4/ribuan-orang-ramaikan-gerakan-cinta-rupiah-di-kawasan-perbatasan Ribuan Penari Tebe ramaikan Gerakan Cinta Rupiah di kawasan Perbatasan]</ref>
 
== Geografi ==
Atambua terletak pada ketinggian 350 m [[dpl]], dengan [[suhu]] berkisar antar 27-37 [[derajat Celsius]] membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di seputar kota Atambua. Atambua adalah kota yang tidak rawan akan bencana Alam misalnya [[banjir]], [[tsunami]], [[tanah longsor]] yang bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah, karena kota ini terletak di antara pegunungan dan memiliki banyak lahan yang masih belum tersentuh (hijau)
 
Kota Atambua saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5 km dari Utara (Haliwen) ke Selatan (Motabuik) dan sekitar 5 km dari Timur (Fatubenao) ke Barat (Wekatimun). atau kurang lebih seluas 42 Km persegi, namun daerah yang dihuni baru sekitar 2/3 bagiannya atau kurang lebih 30 km persegi karena sebagian lainnya merupakan daerah berbukit atau karena kurangnya akses jalan raya.
 
Luas Kota Atambua adalah 56.18 km², atau 56.180 Ha, terbagi habis menjadi 3 kecamatan, dan 4 kelurahan.
Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Atambua terletak pada Koordinat 09° 10’ LS 125° 00’ BT.
 
=== Batas Wilayah ===
{{Wilayah Geografis
|Centre = Kota Atambua
|North = [[Kabupaten Belu]], [[Laut Sawu]]
|Northeast =
|East = [[Kabupaten Belu]], [[Timor Leste]]
|Southeast =
|South = [[Kabupaten Belu]], [[Kabupaten Malaka]]
|Southwest =
|West = [[Kabupaten Belu]], [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]
|Northwest =
}}
 
== PendudukDemografi ==
Kota Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua akan menyebut diri mereka sebagai "''Be' orang tardampar''" atau "''Anak-anak tapaleuk''".
 
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dan [[Pemerintah]] [[Kabupaten Belu]], penduduk Kota Atambua tahun 2016 berjumlah 77.108 jiwa (38.162 jiwa laki-laki; 38.946 jiwa perempuan), bertambah menjadi 81.572 jiwa (40.770 jiwa laki-laki; 40.802 jiwa perempuan). Data [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]] tahun [[2020|2023]] mencatat bahwa mayoritas penduduk Atambua memeluk agama [[Kekristenan]] yakni sebanyak 90,97%, dimana pemeluk agama [[Katolik]] sebanyak 76,20% dan [[Protestan]] 14,77%. Selebihnya memeluk agama [[Islam]] 8,69%, kemudian [[Hindu]] 0,27%, [[Budha|Buddha]] 0,03%, dan [[Konghucu (filsuf)|Konghucu]] 0,00%.<ref>{{Cite web|title=Visualisasi Data Kependudukan|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2024-03-21}}</ref>
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu tahun 2014, penduduk Kota Atambua berjumlah 75.199 jiwa yang terdiri dari 37.244
laki-laki dan 37.955 perempuan.<ref name=penduduk>[http://belukab.bps.go.id/Publikasi/view/id/91 Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)] - BPS Belu</ref>
 
{| class="wikitable"
|-
! '''No.''' !! '''Kecamatan''' !! '''Jumlah Penduduk<br/>2013''' !! '''Jumlah Penduduk<br/>2014'''<ref>[http://belukab.bps.go.id/Publikasi/view/id/91 Jumlah Penduduk Kota Atambua tahun 2014 (Publikasi)]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} - BPS Kabupaten Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2015'''<ref>[https://belukab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/90 Jumlah Penduduk Kabupaten Belu 2015] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160918211348/https://belukab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/90 |date=2016-09-18 }} - BPS Kabupaten Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2016'''<ref>Jumlah Penduduk Kabupaten Belu tahun 2016 - BPS Kabupaten Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2017'''<ref name=penduduk_skrg>[http://belukab.go.id/download/data-kependudukan-semester-ii-2017/ Data Kependudukan Semester II 2017] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180707145120/http://belukab.go.id/download/data-kependudukan-semester-ii-2017/ |date=2018-07-07 }} - Pemkab Belu</ref> !! '''Jumlah Penduduk<br/>2019'''<ref>[https://belukab.bps.go.id/publication/2020/04/27/7b895b97fa8e39e10c367a3f/kabupaten-belu-dalam-angka-2020.html Kabupaten Belu Dalam Angka 2020] - BPS Kabupaten Belu (data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belu)</ref>!! '''Pertambahan<br/>Penduduk'''<br/>''2018-2019''
! '''No.''' !! '''Kecamatan''' !! '''Jumlah Penduduk<br />2013''' !! '''Jumlah Penduduk<br />2014''' !! '''Pertambahan<br />Penduduk''' !! '''Persentase<br />Perubahan'''
|-
| 1 || Kota Atambua || 28.858857 || 28.756726 || -13129.081 || -029.45878 || 30.738 || 31.727|| +0,7%
|-
| 2 || Atambua Selatan || 23.202201 || 23.500357 || 15623.461 || 023.67612 || 29.316 || 26.752 || -0,5%
|-
| 3 || Atambua Barat || 22.849845 || 23.990116 || 27123.510 || 123.19618 || 25.946 || 24.305 || -1,6%
|-
| || '''Jumlah''' || '''74.907903''' || '''75.208199''' || '''29676.052''' || '''177.41108''' || '''86.000''' || '''82.784''' ||
|}
 
== Pemerintahan ==
Sampai saat ini, belum ada Walikota karena belum diresmikan sebagai pemekaran dari Kab. Belu.
 
<!-- === Walikota ===
Belum ada
-->
=== Daftar Kecamatan ===
{{main|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Atambua}}
# '''[[Atambua Barat, Belu|Kota Atambua Barat]]''' (4 Kelurahan)
# '''[[Kota Atambua, Belu|Kota Atambua Tengah]]''' (4 Kelurahan)
# '''[[Atambua Selatan, Belu|Kota Atambua Selatan]]''' (4 Kelurahan)
 
<!-- === Dewan Perwakilan Rakyat ===
Belum Ada
-->
== Transportasi ==
{{main|Transportasi di Kota Atambua}}
{{seealso|Jalan Nasional Trans Timor}}
=== Darat ===
==== Dalam Kotakota ====
Transportasi dalam kota yang tersedia di Kota Atambua adalah sebagai berikut:
'''Rangkuman:'''<br />
 
Transportasi Dalam Kota adalah sbb.:
* Mikrolet (''bemo'')
* Ojek
* Bus Angkutan Kota
* Bus DAMRI / Dinas Pariwisata ''(untuk kebutuhan khusus)''
 
Dalam kota transportasi dilayani oleh angkutan umum berupa ''bemo'' (mikrolet) dengan kapasitas penumpang 10 orang yang melayani empat rute/trayek melalui 2 terminal. Selain itu tersedia transportasi alternatif berupa jasa ojek sepeda motor. Ojek tidak memiliki rute tertentu, sehingga dapat langsung menuju tujuan, dibandingkan ''bemo''. Tetapi, transportasi darat menggunakan ''bemo'' lebih murah dibandingkan ojek.
 
Sejak beberapa minggu yang lalu, bisBus [[DAMRI]] dan bisbus Angkutan Kota telah melayani kota ini. Meskipun jalur bisbus-bisbus tersebut hanyalah melewati jalan raya besar, namun masyarakat tetap menggunakan sarana transportasi tersebut untuk menuju ke tempat tujuan mereka.
 
==== Luar kota ====
Transportasi luar kota yang tersedia di Kota Atambua adalah sebagai berikut:
 
====* LuarBus Antar Kota ====Dalam Provinsi
* Mikrolet (sebutan lokal ''bemo'')
'''Rangkuman:'''<br />
Transportasi luar kota adalah sbb.:
* Bus Propinsi
* Mikrolet ''(untuk menuju perdesaan)'''
* Mobil Charter
 
Untuk transportasi ke luar kota, dari kota Atambua tersedia bus yangAntar biasaKota disebutDalam ''bisProvinsi kupang''(AKDP) yang melayani rute ke kotaantar-kotajemput kecamatanpenumpang dari dan kotake kabupatenterminal lainnyabus maupun ''pick up'' di Pulautepi Timorjalan. BagianBus Baratini (Kupang,pada Soeumumnya danmelayani Kefamenanu)rute Atambua-Kupang melalui [[Jalan Timor Raya]]. BusBeberapa ini adalahagen bus yang tersedia antara lain Sinar Gemilang, Gemilang, Paris Indah, dan beberapa jenis bus lainnya yang dikelola oleh pihak terkait. Jam berangkat bus ini sudah ditentukanrutin olehterjadwal pemiliknya.dalam Terdapattiga 3sesi: waktu yang digunakanpagi, yaitu ''bis Pagi'', ''bis Siang''siang, dan ''bis Malam''malam. UntukSesi ''bis Pagi'', buspagi akan berangkat dari pangkalannyaAtambua pukulsekitar 07:06.00 [[Waktu- Indonesia09.00 Tengah|WITA]], dansesi tibasiang diakan Kupangberangkat padasekitar pukul11.00 - 15:.00 [[WITA]]., Untukdan ''bissesi Siang'', busmalam akan berangkat darisekitar pangkalannya17.00 pukul- 13:21.00 [[WITA]]. danPerjalanan tibasetiap dibus Kupangakan padamemakan pukulwaktu 20:00hingga [[WITA]].2 Sedangkanjam untukmenuju ''bis[[Kota Malam''Kefamenanu, busTimor akanTengah berangkatUtara|Kefamenanu]], darihingga pangkalannya3,5 pukuljam 19:00menuju [[WITA]]Niki-niki, danAmanuban akanTengah, tibaTimor diTengah Kupang pada pukul 03:00 [[WITASelatan|Niki-Niki]] ''(Keesokanpemberhentian Harinyamakan)''., Danhingga jika5 andajam tidakmenuju mau[[Kota menaikiSoe, busTimor Tengah Selatan|Soe]], terdapatdan carahingga lain8 kejam Kupang,menuju yaitu[[Kota denganKupang|Kupang]] Mobil(ibukota Charterprovinsi).
 
Transportasi ke luar kota (khususnya ke pedesaan tanpa jangkauan bus AKDP) akan dilayani mikrolet (sebutan lokal ''bemo''). ''Bemo''-''bemo'' ini pada umumnya melayani rute Atambua-[[Lamaknen, Belu|Lamaknen]], Atambua-[[Betun]] (ibukota [[Kabupaten Malaka]]), Atambua-[[Insana Utara, Timor Tengah Utara|Wini]], Atambua-[[Motaain]], atau bahkan sebagai alternatif lain pada rute Atambua-[[Laenmanen, Malaka|Nurobo]], yang sudah dilayani bus AKDP.
Atambua juga merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan Motaain (sekitar 30 KM atau setengah jam berkendara dari Atambua lewat rute utama, atau sekitar 20 menit berkendara dari rute kedua).<br />
 
Untuk transportasi ke Timor Leste, terdapat beberapa bus, pada umumnya bus yang melayani rute Atambua - [[Timor Leste]] adalah bus Timor Hotel. Diperlukan sekitar 7-9 jam dari Pangkalan (terminal) Umanen (''atau disebut juga Terminal Kota ke-2'') menuju [[Kota Dilli]], [[Timor Leste]] melalui jalur darat.
Perjalanan Atambua-Kupang menggunakan mobil charter tersedia, dan akan memakan waktu 6-7 jam. Biaya sewa mobil dan pengemudi berbeda-beda tergantung penyedia jasa.
 
Atambua juga merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan [[Motaain]]. Perjalanan ke [[Timor Leste]] pada umumnya dilayani bus Timor Hotel, dan akan melewati PLBN Terpadu Motaain.
 
=== Udara ===
[[Kota]] ini dilayani oleh sebuah [[bandar udara]], yaitu [[Bandar Udara A. A. Bere Talo]] (dulunya [[Bandar Udara Haliwen]], yang terletak di [[Haliwen]]Manumutin, Kota Atambua., StatusBelu|Kelurahan [[bandar udaraManumutin]] ini adalah Bandar Udara Domestik dengan penerbangan menuju Timor Leste, melalui [[Kupang]]Kota [[LandasAtambua, pacu]]Belu|Kecamatan [[bandarKota udaraAtambua]]. tersebutTerdapat adalah 1600 meter dan bisa didarati oleh pesawat-pesawat cukup besar, diantaranya terdapat limadua maskapai yang melayani rutedan empat penerbangan [[Kupang]]-Atambuasetiap pulang pergi, masing-masing [[Susi Air]], [[Lion Air]], [[TransNusa Air Services|TransNusa]], [[Wings Air]], [[Batik Air]]harinya.
 
=== Laut ===
[[Kota]] ini juga dilayani oleh 2 [[pelabuhan]] laut, yaitu [[pelabuhan Atapupu]] dan [[Pelabuhan Teluk Gurita|pelabuhan Tegur]] (Teluk Gurita).<br />
Pelabuhan Atapupu merupakan pelabuhan kargo, dan minyak, sedangkan Pelabuhan Tegur merupakan pelabuhan ferry yang melayani rute Atambua [[AlorKalabahi]] dan Atambua - [[Kota Kupang|Kupang]], dan sejumlah tempat lainnya.
 
== Pendidikan ==
Kota Atambua memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk pendidikan formal dan informal dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA serta Perguruan Tinggi.
=== Taman Kanak-KanakSekolah ===
* '''TK'''<br/>Di dalam kota, terdapat 8 buah [[Taman Kanak-Kanak|TK]] negeri dan swasta.
Di Kota Atambua, Terdapat 2 TKK Utama, yaitu:
* '''SD'''<br/>Di dalam kota, terdapat 16 buah [[Sekolah Dasar|SD]] negeri dan 10 buah [[Sekolah Dasar|SD]] swasta.
* TKK Kristen Atambua
* '''SMP'''<br/>Di dalam kota, terdapat 4 buah [[Sekolah Menengah Pertama|SMP]] negeri dan 9 buah [[Sekolah Menengah Pertama|SMP]] swasta.
* TKK Kuntum Bahagia<br />
* '''SLTA'''<br/>Di dalam kota, terdapat 11 buah SLTA yang terdiri dari 10 [[Sekolah Lanjutan Tingkat Atas|SLTA]] dan 2 [[Sekolah Kejuruan]], sedangkan belum terdapat MA di kota ini.
 
=== SekolahPerguruan Dasartinggi ===
SekolahPerguruan Dasar/Madrasah Ibtidaiyahtinggi yang ada di Kota Atambua sebanyakterdiri dari 3 perguruan 14tinggi buah.<brnegeri />yaitu:
SD/MI yang utama adalah:
# SDK 1 Atambua
# SDK 2 Atambua
# SDG 3 Atambua
# MI Hidayatullah
# MI Al-Islamiah
 
=== Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ===
Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/MTs yang tersebar di Kota Atambua sebanyak 7 buah.<br />
SMP/MTs yang utama adalah:
# [[SMP Negeri 1 Atambua]]
# SMP Negeri 2 Atambua
# SMP Negeri 1 Atambua Barat
# SMP Katolik St. Don Bosco Atambua
 
=== Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ===
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Atambua sebanyak 11 buah, yang terdiri dari 10 SLTA dan 1 Sekolah Kejuruan, sedangkan belum terdapat MA di kota ini.<br />
SMA/SMK yang utama adalah:
# [[SMA Negeri 1 Atambua]]
# SMA Negeri 2 Atambua
# SMK Negeri 1 Atambua
# SMA Katolik Suria Atambua
 
=== Perguruan Tinggi ===
Perguruan Tinggi yang ada di Kota Atambua terdiri dari 3 Perguruan Tinggi Negeri yaitu:
* [[Universitas Terbuka]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua<ref>[{{Cite web |url=http://indonesia.ucanews.com/tag/stisip-fajar-timur/ |title=Mahasiswa dituntut jadi ‘agent of change’] |access-date=2015-01-17 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304213111/http://indonesia.ucanews.com/tag/stisip-fajar-timur/ |dead-url=yes }}</ref>
* Fakultas Keperawatan [[Universitas Timor]]<ref>{{Cite news|url=http://kupang.tribunnews.com/2017/10/14/akper-diambil-alih-kemenristekdikti-bupati-belu-saya-melepas-dengan-air-mata-dan-cinta|title=Akper Diambil Alih Kemenristekdikti, Bupati Belu: Saya Melepas dengan Air Mata dan Cinta |date=17 Oktober 2017 |accessdate=6 Juni 2019 |publisher=Pos Kupang|first=Fredrikus Royanto |last=Bau |language=id |work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] }}</ref> (dulu Akademi Keperawatan (Akper) Belu<ref>{{Cite news|url=http://citizen6.liputan6.com/read/461446/peringati-hari-hivaids-akper-belu-gelar-seminar |title=Peringati Hari HIV/AIDS, Akper Belu Gelar Seminar |access-date=2015-01-17 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304093758/http://citizen6.liputan6.com/read/461446/peringati-hari-hivaids-akper-belu-gelar-seminar |dead-url=yes |language=id |work=[[Liputan6.com]] }}</ref>)
* Akademi Keperawatan (Akper), Kabupaten Belu<ref>[http://citizen6.liputan6.com/read/461446/peringati-hari-hivaids-akper-belu-gelar-seminar Peringati Hari HIV/AIDS, Akper Belu Gelar Seminar]</ref><br />
 
Dan 1 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:
Dan 1 perguruan tinggi swasta, yaitu:
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Atambua
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Atambua
 
== Kesehatan ==
Kota Atambua memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta<ref>[https://belukab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kabupaten-Belu-Dalam-Angka-2016.pdf Belu Dalam Angka] Halaman 46-48</ref>
 
=== Rumah Sakitsakit Pemerintahpemerintah ===
* RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua
* Rumkitban (Rumah Sakit Bantuan) TNI
* RS Tentara Atambua
 
=== Rumah Sakit/Kliniksakit Swastaswasta ===
* RS Sito Husada
 
=== Daftar Puskesmaspuskesmas ===
* Puskesmas Kota Atambua
<!--
* Puskesmas Atambua Selatan
* Puskesmas Umanen
* Puskesmas Tulamalae
* Puskesmas Berdao
* Puskesmas Beirafu -->
 
=== Klinik ===
* Puskesmas Kota Atambua (Puskesmas Lama) ''(Tidak Beroperasi)''
Terapat 3 buah [[klinik]] di wilayah kota Atambua.
* Puskesmas Kota Atambua (Puskesmas Baru)
<!--
* Puskesmas Tenukiik
* Puskesmas Fatubenao
* Puskesmas Lidak
* Puskesmas Fatukbot
* Puskesmas Manuaman -->
 
== Pers dan Mediamedia ==
=== Surat Kabarkabar ===
Beberapa2 koran surat kabar yang diimpordidatangkan darisetiap Kupanghari melalui bus sepertidari [[Harian Umum PosKota Kupang]], antara lain [[TimorPos ExpressKupang]] dan [[victorynewsmediaTimor Express]].
 
=== Radio ===
{{seealso|Daftar stasiun radio di Nusa Tenggara Timur}}
==== Radio milik Pemerintah ====
Stasiun [[Radio]] milik pemerintah yang beroperasi di Kota Atambua adalah [[Radio Republik Indonesia]], yang beralamat di Jalan El Tari. (RRI) melaluiAtambua memancarkan beberapa frekuensi, yakni:
* RRI Programa 1 FM 91.5 MHz (Kanal Motivasi Atambua)
* RRI Programa 2 FM 99.8 MHz (Kanal Kreatifitas Anak Muda)
* RRI Programa 3 FM 99.0 MHz (Kanal Berita Radio Nasional) dan
* RRI Programa 4 FM 93.1 MHz (Kanal Budaya)
 
<!-- DIPERIKSA JOLLYFRANKLE SEJAK 2014-2015 -->
===== Jarak jangkauan RRI Atambua<ref>RRI Atambua, diperiksa oleh JollyFrankle, tahun 2014-2015</ref> =====
''Wilayah [[Mata angin|Barat Daya]]''<br />
Jangkauan RRI Atambua untuk Pro1 - Pro3 di wilayah Barat daya, semuanya mencapai perbatasan [[Kabupaten Belu]] - [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Kabupaten TTU]] dengan sebuah ''relayer'' di Halilulik.<br />
Sedangkan untuk Pro4, tidak dapat mencapai perbatasan [[Kabupaten Belu]] - [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Kabupaten TTU]], karena ''relayer'' di Halilulik belum di-''setting''.<br />
 
''Wilayah [[Mata angin|Barat Laut]]''<br />
Jangkauan Pro1 - Pro3 RRI Atambua untuk wilayah Barat Laut cukup luas, bahkan sampai di Ponu, [[Kabupaten Timor Tengah Utara|Kabupaten TTU]]. Semuanyan berkat Relayer di Atapupu.<br />
Sedangkan untuk Pro4 belum dapat mencapai mana-mana karena belum di-installnya ''relayer'' di Atapupu.<br />
 
''Wilayah [[Mata angin|Timur Laut]]''<br />
Jangkauan siaran RRI Atambua seluruhnya belum dapat mencapai desa Silawan, arah [[Mata angin|Timur Laut]] dari Atambua, karena belum di-installnya relayer di wilayah tersebut. Sedangkan, warga perbatasan tersebut hanya mendengarkan radio-radio dari [[Timor Leste]], dan tidak dapat mendapatkan informasi teraktual dari [[RI|Negara mereka sendiri]] <small>''Diperiksa tanggal [[21 Januari]] [[Tahun|2015]] oleh Jolly98''</small>
 
''Wilayah [[Mata angin|Timur dan Tenggara]]''<br />
Di wilayah Timur dan Tenggara, Pro1 - Pro3 RRI Atambua dapat mencapai Weluli, beserta AM Pro1 RRI Kupang (karena tempat tersebut berada di ketinggian), meskipun siaran RRI Atambua di tempat tersebut tidaklah terlalu bagus (Kadang-kadang sinyal bisa terputus).
 
===== Beragam acara RRI Atambua =====
<!-- Belum lengkap, dibutuhkan bantuan untuk memenuhi daftar -->
Dalam Pro 1 RRI Atambua dan Kupang, terdapat siaran khusus dari [[Timor Leste|RTTL]], sebagai kerjasama RRI Atambua, RRI Kupang, dengan [[RTTL]]. Siaran ini dilaksanakan pada hari Senin - Jumat pukul 12:00 - 14:00 WITA. ''(penjelasan di bawah)''<br />
Dalam Pro1 dan Pro2, terdapat siaran Nasional setiap hari minggu. Sedangkan dalam Pro 1 RRI Atambua setiap hari minggu pukul 8:00 - 9:30 WITA, terdapat siaran langsung dari Gereja-Gereja di Kota Atambua.
 
===== Siaran bersama =====
[[Radio Republik Indonesia|Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang]] dan [[Radio Republik Indonesia|Atambua]] selaku penyelenggara akan melaunching Siaran RRI dan [[Radio Televisi Timor Leste|RTTL]] dengan paket siaran "''Ita Moris Hamutuk''" atau "Kita Hidup Bersama" (dalam Bahasa Tetun) dalam rangka uji coba siaran bersama.<ref name=rrisiaranbersama>[http://www.rri.co.id/post/berita/131203/ruang_publik/rri_dan_radio_televisi_timor_leste_uji_coba_siaran_bersama.html/ RRI dan Radio Televisi Timor Leste Uji Coba Siaran Bersama] - KBRN Kupang</ref> Siaran [[Radio Republik Indonesia|RRI]] dan [[Radio Televisi Timor Leste]] tersebut secara faktual telah dilakukan uji coba melalui siaran Pro 1 RRI Atambua, Pro 1 RRI Kupang dan Radio Televisi Timor Leste oleh Kepala LPP RRI Kupang [[Enderiman Butar Butar]], dan Kepala LPP RRI Atambua [[Lahar Rudiarso]], serta Produser [[Radio Televisi Timor Leste]] Nunuk yang dipandu oleh Kepala Seksi Siaran RRI Kupang Aser Rihi Tugu, Kamis (8/01/2015).<ref name=rrisiaranbersama/> Uji coba siaran bersama RRI dan Radio Televisi Timor Leste tersebut terpantau berjalan maksimal. Usai melakukan uji coba siaran dimaksud, Kepala LPP RRI Kupang Enderiman Butar Butar mengatakan, siaran bersama tersebut merupakan upaya mendekatkan komunikasi antara warga dua Negara Indonesia dan Timor Leste.<ref name=rrisiaranbersama/>
 
==== Radio Swasta ====
Selain itu ada beberapa stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Atambua antara lain:
* Favorit FM = 98.2 MHz. ''Dipancarkan dari Jalan Adam Malik no. 24, Pasar Baru.''
* Radio Dian Mandiri = 100.6 MHz ''Dipancarkan dari Jalan Proklamasi, Mangga Dua.''
* Miskal FM = 106.5 MHz ''Dipancarkan dari Jalan Mercusuar no. 3, Gereja Miskal Atambua.''
* RSPD Belu = FM 107.3 KHz dan AM 1034 KHz ''Dipancarkan dari Jalan Basuki Rahmat no. 3, Kota Atambua.''
 
==== Radio Luar Negeri ====
Di dalam kota ini pula dapat terdengar radio dari luar negeri, yaitu radio dari Timor Leste (10+ radio) dan Australia (1 radio). Radio ini rata-rata berada di frekuensi AM, karena jarak jangkauannya jauh. Beberapa radio tersebut antara lain,
 
===== Radio dari Timor Leste =====
Di dalam kota ini terdapat sekitar 5+ radio dari Timor Leste, terbagi menjadi 1 radio FM dan lebih dari 5 radio AM. Radio AM pada umumnya dapat didengarkan lebih jelas di sekitaran Kantor [[Kabupaten Belu|Bupati Belu]], sedangkan radio AM dapat didengarkan jelas di bagian utara Kota Atambua, meskipun sebenarnya dapat menjangkau seluruh wilayah kota Atambua. Radio FM tersebut kemungkinan dipancarkan dari [[Batugade]], sehingga dapat menjangkau Kota Atambua.<ref>Radio Timor Leste di Atambua, diperiksa oleh JollyFrankle tanggal 19 September 2015</ref>
 
===== Radio dari Australia =====
Di dalam kota ini terdapat pula 1 radio AM dari Australia (lebih spesifik dari [[Northern Territory]], [[Australia]]) yang berada di frekuensi AM 657. Radio ini sedang dipertanyakan cara masuknya ke Indonesia. Radio ini dapat didengarkan lebih jelas di [[Jalan Nasional Trans Timor]] dan Jalan Raya Atambua - Betun.<ref>Radio Australia di Atambua, diperiksa oleh JollyFrankle tanggal 23 Oktober 2015</ref>
 
=== Televisi ===
==== [[TVRI]] ====
Di kota ini, TVRI mengudara pada [[VHF]] 10 dan [[VHF]] 20 setiap hari 24 jam.<br />
[[VHF]] 10 adalah TVRI Nasional, sedangkan [[VHF]] 20 adalah TVRI Kupang.
 
==== [[Belu TV]] ====
Di kota ini, Belu TV mengudara pada [[VHF]] 37 setiap hari dari pukul 06:00 - 09:00 dan 18:00 - 22:00 WITA, yang mencapai seluruh daerah [[Kabupaten Belu]], dan sebagian [[Kabupaten Malaka]].<br />
Jika Belu TV tidak mengudara, maka akan digantikan oleh siaran Kompas TV .
 
<!-- Jangan menambahkan sepatah dua kata lagi di sini! -->
 
== Pariwisata ==
=== Penginapan ===
'''''Perhatian:''''' ''Nomor telepon memiliki awalan (0389).''
{| class="wikitable"
! '''Programa''' !! '''Frekuensi'''
|-
| [[RRI Programa 1|Programa 1 RRI]] || FM 91,5&nbsp;MHz
! '''No.''' !! '''Nama Hotel'''<br />''(Diurutkan dari yang paling tua)'' !! '''Alamat Hotel''' !! '''No. Telp''' !! '''Nama Pimpinan''' !! '''Jenis Bintang'''
|-
| [[RRI Programa 2|Programa 2 RRI]] || FM 99,8&nbsp;MHz
| 1 || Hotel King Star || Jalan R. Soeprapto || - || Yuliana Laka || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| [[RRI Programa 3|Programa 3 RRI]] || FM 93,1&nbsp;MHz
| 2 || Hotel Nusantara I || Jalan Soekarno-Hatta no. 24 || 21377 || Maria Pareira || Melati<ref name=hotel></ref>
|}
 
Selain itu ada beberapa stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Atambua antara lain:
{| class="wikitable"
|-
! '''No.''' !! '''Nama radio''' !! '''Frekuensi FM''' !! '''Alamat stasiun'''
| 3 || Hotel Nusantara II || Jalan I. J. Kasimo || 21337 ||Hendrik Oematan || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 1 || Favorit Radio || 98,20&nbsp;MHz || Jl. Adam Malik no. 24
| 4 || Hotel Permata || Jalan El Tari no. 87 || 21740 || A. C. Corputy ||Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 2 || Radio Dian Mandiri || 100,6&nbsp;MHz || Atambua Selatan
| 5 || Hotel Timor || Jalan G. A. Siwabesi || 23032 || Michael Tanjung || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 3 || Misikalfari FM || 106,5&nbsp;MHz || Jl. Mercusuar
| 6 || Hotel Intan || Jalan Merdeka no. 12 || 21343 || Y. V. Gunawan || Melati<ref name=hotel></ref>
|}
 
==== Radio dari Timor Leste ====
Di dalam kota ini, terdapat 3 radio FM dari Timor Leste yang telah diketahui Frekuensinya, yakni:.<ref>Radio Timor Leste di Atambua, diperiksa oleh JollyFrankle tanggal 4 Februari 2018</ref>
{|class="wikitable"
|-
! '''No.''' !! '''Nama radio'''!! '''Frekuensi FM''' !! '''Alamat stasiun'''
| 7 || Hotel Klaben || Jalan Dubesi Nanaet no. 29 || 21079 || Ny. Klau Banusu || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 1 || Radio Maubere || 99,5&nbsp;MHz || Atambua Utara
| 8 || Hotel Liurai || Jalan Gatot Soebroto no. 42 || 21351 || Robert Didoek || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 2 || Radio Maubere || 97,9&nbsp;MHz || Atambua Utara
| 9 || Hotel Paradiso || Jalan Cendana || - || Ir. Agustinus B. Seran || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 10 || Hotel Merdeka || Jalan Merdeka no. 37 || 21197 || Johanes Tan || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 11 || Hotel Minang || Jalan Soekarno no. 2 || 21379 || Ny. Animan || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 12 || Hotel Wisata || Jalan Merdeka || - || Joseph Pareira || Melati<ref name=hotel></ref>
|-
| 13 || Hotel Matahari || Jalan Ade Irma Suryani || 2325000 || Kristian Japola || Melati<ref name=hotel>[http://pariwisatabelu.com/hotel-berbintang/ Hotel Berbintang di Atambua] - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [[Kabupaten Belu|Kab. Belu]]</ref>
|-
|14
|Winnie the Pooh Hotel
|Jalan El Tari no.159
|2335689
|Ahmad Tuma Agung
|Melati
|}
 
=== Obyek WisataTelevisi ===
Stasiun televisi aktif di kota ini hanyalah satu, yakni TVRI. Di kota ini, TVRI mengudara pada [[VHF]] 10 dan [[VHF]] 20 setiap hari 24 jam.
<!-- SITUS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BELU. Diakses tanggal 25 Agustus 2015 -->
* [[VHF]] 10 adalah TVRI Nasional
Kabupaten Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Letaknya yang strategis ini memberikan peluang dan potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Belu berupa Obyek wisata alam dan bahari (Kolam Susuk, pantai Oefuik, pantai Pasir Putih), budaya (tempat upacara, makam, benteng, gua alam, tari tradisional dan lain-lain),alam (Fukan Fehan, dll.), Religius (Gua Maria Lourdes, Gereja tua Nualain, dll), dan wisata Belanja (aneka kerajinan). Pengembangan ini selain untuk wisatawan lokal, diharapkan dapat juga menarik minat wisatawan asing, khususnya pengunjung yang berasal dari negara Timor Leste.<ref name=objekwisata>[http://pariwisatabelu.com/data-objek-wisata-unggulan/ Objek Wisata Unggulan] - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [[Kabupaten Belu|Kab. Belu]]</ref><br />
* [[VHF]] 20 adalah TVRI Nusa Tenggara Timur
 
== Pariwisata ==
=== Objek wisata<ref name=objekwisata>[http://pariwisatabelu.com/data-objek-wisata-unggulan/ Objek Wisata Unggulan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141230150247/http://pariwisatabelu.com/data-objek-wisata-unggulan/ |date=2014-12-30 }} - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [[Kabupaten Belu|Kab. Belu]]</ref> ===
Kabupaten Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Letaknya yang strategis ini memberikan peluang dan potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Belu berupa Objek wisata alam dan bahari (Kolam Susuk, pantai Oefuik, pantai Pasir Putih), budaya (tempat upacara, makam, benteng, gua alam, tari tradisional dan lain-lain),alam (Fulan Fehan, Gunung Lakaan, Air Terjun Siata Mauhalek dll.), Religius (Gua Maria Lourdes, Gereja tua Nualain, dll), dan wisata Belanja (aneka kerajinan). Pengembangan ini selain untuk wisatawan lokal, diharapkan dapat juga menarik minat wisatawan asing, khususnya pengunjung yang berasal dari negara Timor Leste.
 
Potensi – potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Belu ini perlu mendapat perhatian yang serius dan terus digali serta dikembangkan agar kedepan sektor pariwisata dapat menunjukkan kontribusi yang nyata pada kontribusi PAD dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pengelola obyekobjek-obyekobjek wisata Ini disebabkan karena selain pengembangannya yang belum tertata dengan baik, animo masyarakat dalam menjaga, memperkenalkan dan melestarikannyapun belum optimal, selain itu masih banyak potensi wisata lainnya yang belum termanfaat dan terdata dengan akurat sehingga pengelolaannya belum optimal. Untuk itu Pemerintah Daerah bersama-sama masyarakat perlu untuk memfokuskan perhatian pada aspek pariwisata untuk menyikapi tantangan kedepan.<ref name=objekwisata></ref><br />
 
Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Kabupaten Belu ada beberapa tempat-tempat wisata tertentu yang menjadi prioritas unggulan diantaranyadi antaranya:
 
=== Wisata Pantaipantai dan Baharibahari ===
'''Pantai Pasir Putih<ref name=objekwisata>< /ref>'''<br />
[[Berkas:Pantai Pasir Putih1.jpg|thumbjmpl|Suasana ramai pantai Pasir Putih, saat liburan]]
[[Berkas:Pantai Pasir Putih2.jpg|thumbjmpl|Suasana Pantai Pasir Putih, dengan pohon-pohon [[Bakau]] di latar belakang]]
 
Jarak dari Kota Atambua ± 24 &nbsp;km kearah utara, di pantai ini pengunjung dapat berekreasi, mandi, berenang sambil menikmati suasana alam pantai yang tenang dan indah dengan pasirnya yang berwarna putih. Di tempat ini juga telah disediakan rumah payung (lopo), MCK, Fasilitas permainan anak-anak dan pondok-pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat bersama keluarga. Selain itu, anda dapat pula menyewa sampan tradisional untuk berkeliling menikmati indahnya pantai pasir putih dan juga bisa menyusuri pantai [[Sukaerlaran]] dan [[Motaain]] sebagai tapal batas dengan [[Timor Leste]] yang merupakan pintu gerbang lintas darat.<br />
 
'''Kolam Susuk<ref name=objekwisata>< /ref>'''<br />
[[Berkas:KolamSusuk1.jpg|thumbjmpl|[[Lopo|Lopo-lopo]] yang berada di Kolam Susuk]]
[[Berkas:KolamSusuk2.jpg|thumbjmpl|Danau Kolam Susuk]]
 
Objek wisata kolam susuk berada di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu atau sekitar 17 KM arah utara dari Kota Atambua, ibukotaibu kota Kabupaten Belu. Tidak diketahui secara pasti kapan Kolam Susuk ditemukan tetapi keberadaan objek wisata ini sudah ada sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan, udang, kepiting, dan lain-lain.
 
Kolam ini terbentuk secara alami dan memiliki tanah yang berwarna putih. Sehingga kalau terkena sinar matahari airnya memantulkan cahaya yang berwarna putih seperti susu. Ini menjadi alasan mengapa sekarang nama objek wisata ini lebih sering disebut dengan nama kolam susu. Tetapi sebenarnya karena objek wisata ini dikelilingi oleh [[hutan bakau]] yang lebat menyebabkan banyak sekali terdapat [[nyamuk]] disekitar tempat ini, akhirnya masyarakat setempat kemudian menamai kolam tersebut dengan sebutan ''Kolam Susuk'' atau dalam bahasa Indonesia disebut kolam nyamuk. Selain itu hutan bakau ini juga merupakan tempat tinggal bagi ribuan [[kelelawar]], [[kera]] jenis lokal , [[kepiting bakau]], dan lain sebagainya.
 
Pada tahun [[1971]] group band legendaris Indonesia “[[Koes Plus]]” pernah berkunjung ke obyekobjek wisata ini ketika melakukan perjalanan darat dari Kupang menuju Dili. Karena keindahan yang alami dan keunikan kolam ini, membuat [[Yon Koeswoyo]] salah satu personil utama Group Band [[Koes Plus]] ini terkesima. Dia kemudian mengabadikan kolam itu dengan menciptakan sebuah lagu yang sangat legendaris dengan judul “ kolam susu ”. Selain itu sebagai tanda mata bagi masyarakat Kabupaten Belu, grup ini menyumbangkan sebuah sekolah dasar (SD) dan dibangun di tepian kolam tersebut. Sampai sekarang sekolah dasar tersebut masih ada. Pada tahun 2009 kolam susuk juga pernah menjadi lokasi shooting film berjudul [[Tanah Air Beta]] yang disutradarai oleh [[Ari Sihasale]] dan pada tahun 2012 film berjudul [[Atambua 39°C]] yang disutradarai oleh Mira Lesmana.<ref name=objekwisata>< /ref>
 
Melihat potensi yang besar dari objek wisata kolam susuk, maka melalui SK Bupati no. 12 Tahun 2000, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu mengukuhkan objek wisata ini sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata alam dan bahari di Kabupaten Belu.
 
Beberapa fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut :
* '''Sarana:''' Sarana pendukung yang terdapat di obyekobjek wisata ini adalah, Transportasi Umum Swasta, Travel Biro, Transportasi Motor Ojek, Telkomsel, Puskesmas, Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta sistimsistem pelayanan perbankan yang baik, yaitu Bank NTT Cabang Pembantu Atapupu.
* '''Prasarana:''' Agar pengunjung menjadi nyaman, pihak pengelola telah memperbaiki dan membangun beberapa prasarana pendukung, yaitu fasilitas air bersih, MCK / Toilet, prasarana jalan yang bagus, pondok-pondok istirahat (lopo), rumah-rumah payung, pos penjagaan serta dibangunnya sebuah papan reklame yang sangat besar bertuliskan Kolam Susuk di puncak bukit, dengan posisi menghadap ke arah kolam. Selain itu terdapat juga warung-warung dan kios-kios milik masyarakat setempat disekitar objek wisata ini.<ref name=objekwisata />
 
=== Wisata kuliner ===
* '''Prasarana:''' Agar pengunjung manjadi nyaman, pihak pengelola telah memperbaiki dan membangun beberapa prasarana pendukung, yaitu fasilitas air bersih, mck / toilet, prasarana jalan yang bagus, pondok-pondok istirahat, rumah-rumah payung , pos penjagaan serta dibangunnya sebuah papan reklame yang sangat besar bertuliskan Kolam Susuk di puncak bukit, dengan posisi menghadap ke arah kolam. Selain itu terdapat juga warung-warung dan kios-kios milik masyarakat setempat disekitar objek wisata ini.<ref name=objekwisata></ref>
Kota ini menyimpan berbagai makanan tradisional, khususnya bagi peminat '''jagung'''. Di kota ini anda dapat temui puluhan pedagang berjualan [[jagung bose]] atau Jagung bakar di pinggir lapangan umum kota Atambua (Alung-Alung Kota Atambua). Harganya bervariasi, tergantung dengan kualitas yang diminta. Ada yang mau paling lezat, cukup lezat, atau ''biasa-biasa''. Harga penjualan [[Jagung]] ''bose'' atau Jagung bakar berkisar antara Rp. 2,500,- sampai Rp. 5,000,-.
 
=== Wisata Kulinerreligi ===
Di kota ini pula terdapat wisata religi yang berada terpencar. Salah satu wisata religi yang peling terkenal adalah Wisata Religi Gua Maria Toro, berada di Kecamatan Atambua Barat, setiap hari Jumat (dalam Tri Hari Suci Paskah), para Imam-imam, masyarakat beragama Katolik di Kota ini berkunjung ke gua ini untuk kegiatan religi mereka.
Kota ini menyimpan berbagai makanan tradisional, khususnya bagi peminat '''jagung'''. Di kota ini anda dapat temui puluhan pedagang berjualan [[Jagung]] ''bose'' atau Jagung bakar di pinggir lapangan umum kota Atambua (Alung-Alung Kota Atambua). Harganya bervariasi, tergantung dengan kualitas yang diminta. Ada yang mau paling lezat, cukup lezat, atau ''biasa-biasa''. Harga penjualan [[Jagung]] ''bose'' atau Jagung bakar berkisar antara Rp. 2,500,- sampai Rp. 5,000,-.
 
== Galeri gambar ==
<gallery>
COLLECTIE TROPENMUSEUM De haven van Atapoepoe TMnr 10010357.jpg|Pelabuhan Atapupu pada masa [[Hindia Belanda]]
Gereja katedral.jpg|GerejeGereja Katedral Paroki Sta. Maria Imakulata Atambua
Indo-timor border.jpg|Pintu Perbatasan Motaain sebelum adanya PLBN Terpadu Motaain
Motaain perbatasan.jpg|Monumen Perbatasan [[Indonesia|RI]] - [[Timor Leste|RDTL]] di Motaain
Tugu Selamat Datang di Kota Atambua.jpg|Tugu Selamat Datang yang berada di kecamatan [[Tasifeto Barat, Belu|Tasifeto Barat]]
Baris 449 ⟶ 415:
{{Commonscat|Atambua}}
# {{en}} [http://www.hollywoodreporter.com/review/atambua-39-degrees-celsius-tokyo-383338 Atambua 39 Degrees Celsius: Tokyo Review] - Hollywood Reporter
# {{id}} [https://www.facebook.com/AtambuaNews/posts/287179248102486/ Atambua News] - Facebook
# {{id}} [http://info-kotakita.blogspot.com/2014/06/kota-atambua.html Kota Atambua] - Info Kota Kita
# {{en}} [http://www.catholic-hierarchy.org/diocese/datam.html Diocese of Atambua] Catholic Hierarchy
# {{id}} [http://atambua.imigrasi.go.id/ Kantor Imigrasi kelas II Atambua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150824073815/http://atambua.imigrasi.go.id/ |date=2015-08-24 }}
 
== Lihat pula ==
Baris 462 ⟶ 427:
{{Kota Atambua}}
{{Kabupaten Belu}}
{{Nusa TenggaraNTT Timur}}
 
<!-- KATEGORI -->
 
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Nusa Tenggara Timur|Kota Atambua]]
[[Kategori:Kota di Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Kabupaten Belu]]
[[Kategori:Kota Atambua| ]]