Taman Sari Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cagar
 
(33 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Historic building
| image=Indonesia - Java - Yogyakarta Indonesia- Taman- Sari-01.jpg
| caption=Taman Sari
| name=Taman Sari
|native_name= {{jav|ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦫꦶꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ}}<br>{{sub|Tamansari Ngayogyakarta}}
| map_type=Java Topography
|map_type=Yogyakarta
| map_size=250
| map_caption =Letak Taman Sari
| latitude=-7.810151
| longitude=110.358946
| location_town=Jalan Taman, [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
| location_country={{flag|Indonesia}}
| architect=Tumenggung Mangundipura,<ref>{{cite book |title=Arti Kraton Yogyakarta / oleh K. P. H. Brongtodiningrat ; diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia oleh R. Murdani Hadiatmaja |last=Brongtodiningrat |first=K. P. H. |authorlink= |coauthors= |year=1978 |publisher=Museum Kraton Yogyakarta |location=Yogyakarta |language=Indonesian |isbn= |page=7 |pages=27 |url=http://catalogue.nla.gov.au/Record/2866354/Cite |accessdate=April 6, 2010}}</ref> Demang Tegis (legenda)
| client=Hamengkubuwono I
| engineer=
| construction_start_date=1758
| completion_date=1765/9
| date_demolished=
| cost=
| structural_system=
| style=[[Suku Jawa|Jawa]], [[Istana]]
| size=
|owner=[[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
|website={{url|https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting/13-tamansari/}}
}}
[[FileBerkas:Het waterkasteel te Djokjakarta.jpg|thumbjmpl|Taman Sari pada tahun 1859 (gambar oleh C. Buddhing, ''Geschiedenis van Nederlandsch Indië'' atau "Sejarah Hindia Belanda")]]
[[Berkas:Jogjakarta, January 2007.jpg|thumbjmpl|Taman Sari pada 2007.]]
[[Berkas:Tamansari.jpg|thumbjmpl|Puing Masjid Sumur Gumuling]]
[[Berkas:Taman Sari, het waterpaleis, in Djokjakarta KITLV 500403.tiff|jmpl|Taman Sari tempo dulu, sekitar abad ke-19 s.d. 20.]]
'''Taman Sari Yogyakarta''' atau '''Taman Sari Keraton Yogyakarta''' ([[Hanacaraka]]: {{javlang-jv|ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦫꦶꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦫꦶꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦡ}}, ''Tamansari Ngayogyakarta''}}) adalah situs bekas taman atau kebun istana [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]], yang dapat dibandingkan dengan [[Taman Sari Surakarta]] dan [[Kebun Raya Bogor]] sebagai kebun [[Istana Bogor]]. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "''The Fragrant Garden''" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara [[1765]]-[[1812]] ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
 
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan [[Paku Buwono II]] sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke [[Imogiri]]. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah '''Tumenggung Mangundipuro'''. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati [[Madiun]], '''Tumenggung Prawirosentiko''', besrtabeserta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh '''Pangeran Notokusumo''', setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang [[Portugis]] yang lebih dikenal dengan '''Demang Tegis'''.
 
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Baris 53 ⟶ 56:
 
=== Umbul Pasiraman ===
[[Berkas:Taman sari.gif|thumbjmpl|rightka|Kolam Pemandian Umbul Binangun, Taman Sari, Kraton Yogyakarta]]
"Umbul Pasiraman" atau ada yang menyebut dengan '''"Umbul Binangun"''' (pengucapan dalam bahasa Jawa "Umbul Winangun") merupakan kolam pemandian bagi Sultan, permaisuri, para istri dia(garwo ampil), serta para putri-putri beliauraja. Kompleks ini dikelilingi oleh tembok yang tinggi. Untuk sampai ke dalam tempat ini disediakan dua buah gerbang, satu di sisi timur dan satunya di sisi barat. Di dalam gerbang ini terdapat jenjang yang menurun. Di kompleks Umbul Pasiraman terdapat tiga buah kolam yang dihiasi dengan mata air yang berbentuk jamur. Di sekeliling kolam terdapat pot bunga raksasa. Selain kolam juga terdapat bangunan di sisi utara dan di tengah sebelah selatan.
 
Bangunan di sisi paling utara merupakan tempat istirahat dan berganti pakaian bagi para puteri dan istri (selir). Di sebelah selatannya terdapat sebuah kolam yang disebut dengan nama "Umbul Muncar". Sebuah jalan mirip dermaga menjadi batas antara kolam ini dengan sebuah kolam di selatannya yang disebut dengan "Blumbang Kuras". Di selatan Blumbang Kuras terdapat bangunan dengan menara di bagian tengahnya. Bangunan sayap barat merupakan tempat berganti pakaian dan sayap timur untuk istirahat Sultan. Menara di bagian tengah, konon digunakan Sultan untuk melihat istri dan puterinya yang sedang mandi kemudian yang tubuh telanjangnya paling mengesankan sultan akan di panggil ke menara. Di selatan bangunan tersebut terdapat sebuah kolam yang disebut dengan "Umbul Binangun", sebuah kolam pemandian yang dikhususkan untuk Sultan dan Permaisurinya saja. Pada zamannya, selain Sultan, hanyalah para perempuan yang diizinkan untuk masuk ke kompleks ini. Ini di mungkinkan karena semua perempuan (permaisuri, istri ( selir ) dan para putri sultan) yang masuk ke dalam taman sari ini harus lepas baju (telanjang), sehingga selain perempuan di larang keras oleh sultan untuk masuk ke Taman Sari.
Baris 68 ⟶ 71:
 
== Bagian Ketiga ==
Bagian ini tidak banyak meninggalkan bekas yang dapat dilihat. Oleh karenanya deskripsi di bagian ini sebagian besar berasal dari rekonstruksi yang ada. Dahulu bagian ini meliputi Kompleks "Pasarean Dalem Ledok Sari" dan Kompleks kolam "Garjitawati" serta beberapa bangunan lain dan taman/kebun. Pasarean Dalem Ledok Sari merupakan sisa dari bagian ini yang tetap terjaga. Konon Pasarean Dalem Ledok Sari kononini merupakan tempat peraduan Sultan bersama Pemaisurinya. Versi lain mengatakan sebagai tempat meditasi. Bangunannya berbentuk seperti huruf U. Di tangahtengah bangunan terdapat tempat tidur Sultan yang di bawahnya mengalir aliran air. Sebuah dapur, ruang penjahit, ruang penyimpanan barang, dan dua kolam untuk pelayan begitu pula kebun rempah-rempah, buah-buahan, dan sayur-sayuran yang diperkirakan berada bagian ini. Di sebelah baratnya dulu terdapat kompleks kolam Garjitawati. Jika hal itu benar maka kompleks ini merupakan sisa pesanggrahan Garjitawati dan kemungkinan besar juga merupakan Umbul Pacethokan yang pernah digunakan oleh [[Sutawijaya|Panembahan Senopati]].
 
== Bagian Keempat ==
Baris 76 ⟶ 79:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin}}
* {{cite book | author=.... | title=Indonesian Heritage 6: arsitektur | publisher=Jakarta: Buku Antar Bangsa | year=2002 | ISBN=979-8926-19-16 }}
* {{cite book | author=Periplus Edition Singapore | title=Periplus Adventure Guide "Java Indonesia" | publisher=Periplus Singapore | year=1997 }}
* {{cite book | author=Thorn, William, Major | title=The Conquest of Java (Periplus Edition, reprinted, originally 1815)| publisher=Antiques of the Orient Pte. Ltd | year=1993 | ISBN=0-7946-0073-5 }}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting/13-tamansari/}}
* [http://www.jogjatrip.com/id Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya]
 
== Catatan ==
{{reflist}}
 
{{Topik Yogyakarta}}
 
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Cagar budaya di Yogyakarta]]
[[Kategori:Pesanggrahan di Indonesia]]