Simbolon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tokoh: Menghapus artikel berwarna merah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(192 revisi perantara oleh 52 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bedakan||text=[[Tampubolon]]. Keduanya merupakan marga yang berbeda '''tanpa''' hubungan kekerabatan}}
{{unreferenced|date=Mei 2014}}
{{Untuk|tempat|Simbolon (disambiguasi)#Tempat {{!}} Simbolon (disambiguasi)}}
{{artikel bermasalah
{{Short description|Marga Simbolon berasal dari Samosir menurunkan Si Pitu Sohe}}
|wikify=Desember 2009
{{Infobox Marga Batak
}}
|nama=Simbolon
'''[[Simbolon]]''' adalah salah satu marga [[suku Batak]]. Marga ini termasuk golongan [[PARNA]]. [[PARNA]] adalah akronim dari Pomparan [[Naiambaton]] atau keturanan [[Naiambaton]]. Sebenarnya nama [[Naiambaton]] adalah ibu dari [[Raja Nabolon]] dan [[Raja Sitempang]], yang mana keduanya akan menurunkan marga-marga yang masuk dalam kelompok [[Parna]]. Namun keturunan dari kedua kelompok ini sepakat menggunakan nama Ibu mereka sebagai pemersatu. Seluruh marga yang termasuk dalam Marga ini (48 marga) tidak boleh saling menikah. Peraturan ini masih dipertahankan sampai saat ini.
|gambar=
|keterangan=
|gambar2=
|keterangan2=
|marga=Simbolon
|alias=
|aksara={{btk|ᯘᯔᯪ᯲ᯅᯬᯞᯉᯬ᯲}} <br>
{{small|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Toba]])}}
|julukan=
|arti= ''si'' + ''(m)bolon'' <br> {{small|(si besar)}}
 
<!-- Silsilah -->
== Kisah Tuan Simbolon ==
|nama lengkap=Simbolon Tua
|nama istri=[[Limbong|boru Limbong]]
|nama anak={{ubl
|1. Suri Raja/Tunggul Sibisa <br> {{small|(menikah dengan Marria Rudang Bako, Leang Nagurasta, dan [[Manurung|boru Manurung]])}}
|2. Martua Raja <br> <!-- {{small|(menikah dengan isi nama istri)}}-->}}
|induk=
|persatuan=[[Parna]] <br> {{small|''(bersama seluruh marga keturunan Tuan Sorbadijulu)''}}
|kerabat={{ubl|'''Si Onom Hudon''':|
{{ubl|[[Tinambunan]]|[[Tumanggor]]|[[Turutan]]|[[Maharaja (marga)|Maharaja]]|[[Pinayungan]]|[[Nahampun]]}}}}|turunan={{ubl|'''Si Pitu Sohe''':|
{{ubl
|1. Tuan Nahoda Raja I
|2. Altong Nabegu
|3. Pande Sahata
|4. Tuan Juara Bulan (Panihai)
|5. Suhut Ni Huta
|6. Sirimbang
|7. Hapotan}}}}
|mataniaribinsar=[[Limbong]]
|padan=|suku=[[Suku Batak|Batak]]|kampung={{ubl
|[[Pangururan, Samosir|Pangururan]]
|[[Palipi, Samosir|Palipi]]
|[[Ronggur Nihuta, Samosir|Ronggur Ni Huta]]}}|etnis=[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|jarak={{Infobox | subbox = yes
| labelstyle = background-color:#FF9966;
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1 | [[Si Raja Batak]]}}}
| label2 = 2 | data2 = {{{gen2 | [[Raja Isumbaon]]}}}
| label3 = 3 | data3 = {{{gen3 | Tuan Sorimangaraja}}}
| label4 = 4 | data4 = {{{gen4 |Tuan Sorbadijulu <br> {{small|(Raja Nai Ambaton)}}}}}
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5 |Ompu Raja Nabolon}}}
| label6 = 6 | data6 = {{{gen6 |'''Simbolon'''}}}}}}}
'''Simbolon''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯔᯪ᯲ᯅᯬᯞᯉᯬ᯲}}) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak]] yang berasal dari [[Pulau Samosir|Samosir]].<!-- Marga Simbolon mendiami daerah [[Pangururan, Samosir|Pangururan]], [[Palipi, Samosir|Palipi]], dan [[Ronggur Nihuta, Samosir|Ronggur Ni Huta]]. -->
 
== Silsilah ==
Tersebutlah Ompu Mulajadi Nabolon (Tuhan menurut kepercayaan orang batak pada masa lampau), yang konon katanya bertempat tinggal di langit. Ada sepuluh orang putranya tiga laki-laki dan tujuh orang perempuan. Yang tercantik di antara ke tujuh anaknya yang perempuan adalah [[Siboru Leang Nagurasta]]. Dia pulalah yang bungsu dari kesepuluh bersaudara anak Ompu Mula Jadi Nabolon. selain beranak Ompu Mula Jadi Nabolon ada pula mempunyai seorang saudara perempuan. Itulah yang menganakkan [[Sudiraja Simbolon]].
Menurut [[Sastra|literatur]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang diterima secara umum, [[Raja Isumbaon]] memiliki tiga anak, yakni Tuan Sori Mangaraja, Raja Asiasi, dan Sangkar Somalindang. Tuan Sori Mangaraja juga mempunyai tiga anak, yakni Tuan Sorba Di Julu, Tuan Sorba Di Jae, dan Tuan Sorba Di Banua.
 
Tuan Sorba Di Julu memiliki dua keturunan, yakni Ompu Raja Nabolon (yang akan menurunkan marga Simbolon) dan Tanjabau. <!-- (yang akan menurunkan marga [[Sitanggang]] dan [[Sigalingging]]). Beberapa literatur bertentangan tentang urutan keturunan Tuan Sorba Dijulu. Namun, semua sepakat bahwa baik Simbolon maupun Sitanggang merupakan keturunan Tuan Sorba Dijulu melalui anak yang berbeda. --> Ompu Raja Nabolon menurunkan empat orang anak, yakni Simbolon Tua, Tamba Tua, Saragi Tua, dan Munte Tua. Marga Simbolon dimulai dari Simbolon Tua yang memperistri perempuan boru [[Limbong]].
Sekali peristiwa Sudiraja Simbolon pergi berburu ke lembah bukit [[Pusuk Buhit]]. Dalam perburuannya itu dia melihat seekor burung tekukur yang amat cantik, sehingga timbul keinginannya untuk menangkap dan membawanya pulang. Sayangnya tidak begitu mudah untuk mendapatkan burung itu. Tak ubahnya seperti kata pribahasa : “Jinak-jinak merpati”, rasa-rasa akan dapat ditangkap, namun begitu akan dipegang dia melompat dan menjauh ketempat lain. Begitu asiknya Sudiraja mengejar burung itu dari sebuah tempat ke lain tampat, dengan tak disadarinya dia telah sampai di puncak bukit. Disana didapati sebuah tempat permandian, tempat putri-putri Ompu Mula Jadi Nabolon berenang dan berkecimpung bersukaria.
 
Simbolon Tua dan boru [[Limbong]] memiliki dua orang anak, yakni Suri Raja (dikenal juga sebagai Tunggul Sibisa) dan Martua Raja. Kedua keturunan Simbolon ini diakui oleh Punguan Simbolon (PSBI) sebagai pokok Si Pitu Sohe.
Ketika [[Simbolon]] sampai disitu didapatinya ketujuh puteri sedang mandi-mandi. Dia sangat terpikat dengan kecantikan si [[Leang Nagurasta]], yang memang tercantik dari ketujuh bersaudara. Timbul keinginan simbolon untuk mendapatkan gadis itu, tetapi belum tahu cara yang dapat dilakukannya. Namun akhirnya diketahuinya juga, yakni dengan jalan mengambil baju tuan putri.
 
Suri Raja memperistri Marria Rudang Bako menurunkan Simbolon Tuan Nahoda Raja I. Keturunan Tuan Nahoda Raja I yang bermukim di daerah [[Parlilitan, Humbang Hasundutan|Kalasan]] (Kelasen) menurunkan kelompok marga baru yang disebut sebagai Si Onom Hudon (enam periuk), yakni Tambun ([[Tinambunan]]), Tanggor ([[Tumanggor]]), [[Turutan]], [[Maharaja (marga)|Maharaja]], [[Pinayungan]], dan Anakampun ([[Nahampun]]).
Adapun baju bagi putri-putri itu selain penutup tubuh juga bertugas sebagai sayap untuk terbang ke langit ke tempat asalnya. Jika baju itu sempat diambil orang, maka tertutuplah jalan untuk pulang ke langit, dan tinggallah di bumi seperti manusia biasa lainnya. Hal inilah yang rupanya diketahui oleh pemuda Simbolon. Begitulah ketika mandi sudah selesai, maka ketujuh putri itu naik ke darat dan masing-masing mengambil dan mengenakan bajunya. Hanya si Leang Nagurasta juga yang tidak melihat bajunya, sudah dicarinya kesana kemari, namun tidak berhasil ditemuinya. Karena sudah lama menunggu maka hilanglah kesabaran kakak-kakaknya, maka diputuskanlah untuk meninggalkan sibungsu, dan yang lain terbanglah ke langit.
 
Suri Raja memperistri Leang Nagurasta menurunkan Simbolon Tuan Juara Bulan. Beberapa literatur menyebut Simbolon Tuan Juara Bulan sebagai Simbolon Panihai. Namun, namanya yang disepakati oleh Punguan Simbolon (PSBI) sebagai bagian Si Pitu Sohe adalah Simbolon Tuan Juara Bulan. Baik Tuan Nahoda Raja I maupun Tuan Juara Bulan saling menggunakan nama "Tuan" dan keturunannya terkadang tidak ingin dipisahkan antara keduanya.
Alangkah sedihnya perasaan si [[Leang Nagurasta]] ditinggalkan kakak-kakaknya itu. Tapi apa hendak dikata, karena semua sudah berangkat meninggalkan dia seorang diri. Dan ketika Nagurasta dalam suasana sedih dan bingung itu muncullah Simbolon memperlihatkan baju yang hilang, tetapi tidak dengan maksud untuk mengembalikan. Terkejutlah putri itu mengetahui bajunya ada ditangan seorang pemuda. dicobanya meminta namun si pemuda tidak mau menyerahkan. Si gadis mendekati pemuda itu dengan maksud hendak merebut baju tersebut, tapi Simbolon melompat mengelak diri. Demikianlah diperbuatnya berulang-ulang, sehingga lama kelamaan sampailah mereka ke kampung orang tua Simbolon. Disana pemuda itu hilang dari penglihatan gadis tersebut, tak diketahuinya dimana ia bersembunyi. Dilihatnya ada sebuah rumah, didatanginya dan bertemulah dia dengan seorang perempuan, yang tak lain adalah bibinya (adik ayahnya) sendiri. Maka ditanyakanlah tentang pemuda Simbolon oleh Nagurasta, dijawab oleh perempuan itu bahwa dia tak melihatnya. Kemudia diajaknyalah Nagurasta tinggal di rumahnya.
 
Suri Raja memperistri boru [[Manurung]] menurunkan Simbolon Pande Sahata dan Simbolon Altong Nabegu. Sementara, Martua Raja menurunkan Simbolon Suhut Ni Huta, Simbolon Sirimbang, dan Simbolon Hapotan.
Akan halnya Sudiraja, setibanya dirumah segera menyembunyikan baju Nagurasta yang diambilnya dan segera berbuat pura-pura tidur. Baju itu disembunyikannya di dalam sondi. Dia mempunyai sejenis kepandaian dapat mengubah wajah sehingga tak mudah dikenal orang. Beberapa lama dirumah itu Nagurasta sangat benci melihat pemuda tersebut, tapi kemudian Simbolon menukar siasatnya. Diubahnya wajahnya menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan dan dipakainya pula pakaian yang bagus-bagus. Nagurasta yang melihat ada pemuda tampan dirumah bertanya kepada bibinya, yang tak lain dari pada ibu Simbolon tentang siapa pemuda itu. Sejak waktu itu Nagurasta mulai tertarik kepada Simbolon dan menyatakan ingin bersuamikan pemuda itu. Hal itu dapat disetujui oleh Simbolon dan ibunya, maka kawinlah mereka.
 
== Tokoh ==
Mereka beranak dua orang, seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yang laki-laki yang tua bernama Simbolon Tua Nahodaraja, dan yang kecil perempuan bernama si Mombang Tua. Pada suatu kali Sudiraja ingin mengadakan pesta adat untuk anaknya. Dipukullah gendang dan orangpun menarilah, namun yang paling menarik dari semua itu adalah si Leang Nagurasta juga. Dia menarik karena cantiknya yang tetap saja seperti waktu gadisnya. Tapi dia juga menarik karena dia jugalah yang paling pandai menari di antara orang-orang yang sedang menari, seluruhnya ditempat pesta tersebut.
[[File:PRRI colorized by colorbykevin.jpg|jmpl|Kolonel [[Maludin Simbolon]] (kedua dari kanan) merupakan [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|tokoh militer]] [[Sumatera Utara|Sumatera Utara]] yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]].]]
Beberapa tokoh yang bermarga Simbolon, di antaranya adalah:
{{Col|2}}
* [[Bastian Steel|Bastian Bintang Simbolon]]
* [[Cornel Simbolon]]
* [[Edison Simbolon]]
* [[Effendi Simbolon]]
* [[Guntur Simbolon]]
* [[Mahidin Simbolon]]
* [[Maludin Simbolon]]
* [[Mangindar Simbolon]]
*[[Keiko Warman]]
* [[Marhuale Simbolon]]
* [[Nasib Simbolon]]
* [[Parakitri T. Simbolon|Parakitri Tahi Simbolon]]
* [[Rapidin Simbolon]]
* [[Romaria Magdalena Simbolon]]
* [[Romulo Simbolon]]
{{EndDiv}}
 
== Referensi ==
[[Raja Sitempang]] dan [[Raja Naibaho]] adalah raja didaerah [[Pangururan]]. Sifatnya keras dan katanya pantang ditolak. Raja ini bersama-sama dengan pengetua-pengetua adat lainnya ingin melihat Nagurasta lebih cantik lagi. Merekalah menganjurkan kepada Sudiraja supaya memakai baju terbang yang dibawa dari langit kepada si Leang Nagurasta. Tuan putri itu sendiri tak mau melakukannya karena hal itu akan memisahkannya dengan anak dan suaminya. Jika baju sampai dipakainya, maka ia akan segera diterbangkan ke langit, dan hal itu tidak diinginkannya lagi, karena kasihnya kepada anak dan suaminya.
{{Reflist}}
 
[[Raja Sitempang]] tatap mendesak. dan sebagai usaha pencegahan supaya Nagurasta tidak diterbangkan, maka disuruhnyalah membuat penutup tempat pesta itu dengan langit-langit tujuh lapis. Sesudah itu dipakaikanlah baju itu kepada Nagurasta, ia menerima perlakuan itu dengan peresaan teramat sedih. diciumilah dan ditangisinyalah anaknya, dan dia pun menari kembali. Memang sesudah memakai baju itu kecantikannya bertambah berlipat ganda, dan tariannya tambah lebih mempesona para penonton yang hadir di tempat itu. Pemukul gendang tambah bersemangat memainkan alat-alatnya, dan hadirin dengan tak sengaja terbawa dalam arus tarian, seolah-olah semua terpukau oleh suasana tarian yang dibawakan Nagurasta. Dan pada waktu itulah dia tiba-tiba melayang dari lapangan pesta, terusa melangbung ke angkasa menembus langit-langit penahan dengan mudahnya. Orang yang hadir keheran-heranan, anak-anaknya menangis dan menangis dengan penuh kesedihan, begitupula Sudiraja Simbolon tak tau apa yang harus diperbuatnya melihat sang istri sudah pulang ke [[langit]].
 
Dilangit Nagurasta kembali menemui orang tuanya dan saudara-saudaranya yang sudah lama ditinggalkannya. Tetapi mereka semua tidak sudi lagi menerimanya di tengah-tengah mereka. Agaknya mereka menganggap si Leang Nagurasta sudah tidak sesuci semula karena sudah bercampur dengan makhluk manusia di bumi. Sebagai jalan penyelesaian [[Ompu Mulajadi Na Bolon]] menyuruh Nagurasta untuk pindah ke [[bulan]] dan bertempat tinggal disana. Hal itu dipatuhi oleh Nagurasta. Keturunannya dibumi mempercayai bahwa tuan putri itu memang dapat dilihat dari [[bumi]] jika bulan sedang purnama. Kepada keturunan Simbolon dipesankan, bahwa jika terjadi [[gerhana bulan]] itu tandanya sang putri sedang datang ke bumi melihat keadaan anak cucunya. Hanya saja keturunan yang bermarga Simbolon dilarang meneriakkan dan memberitahukan adanya [[gerhana]] terlebih dahulu. Haruslah orang lain yang melakukan hal itu lebih dahulu, barulah boleh diikuti keturunan Simbolon. Keadaan seperti itu kabarnya masih dipatuhi oleh orang-orang bermarga Simbolon. atau sering di sebut juga si agung(bolon)
 
== Pembagian Simbolon ==
 
Marga Simbolon sebenarnya terdiri dari tujuh kelompok, tetapi kadang ada yang membagi menjadi enam kelompok. Ketujuh kelompok ini dibagi berdasarkan Simbolon yang tertua. Adapun kelompok tersebut:
 
# [[Simbolon Tuan]] atau juga [[Simbolon Tua]] (Simbolon paling sulung).Keturunan Simbolon Tuan di kemudian hari membentuk marga marga baru, yang dikenal si onom hudon di daerah dairi. Kendati telah membentuk marga yang baru, namun mereka tetap menjadi bagian dari [[Simbolon Tuan]]: [[Tinambunan]], [[Tumanggor]], [[Pinayungan]], [[Maharaja]], [[Turutan]], [[Anakampun]]/ [[Nahampun]].
# [[Simbolon Altong]] Raja Nabegu
# [[Simbolon Pande]]
# [[Simbolon Panihai]]
# [[Simbolon Suhut Ni huta]]
# [[Simbolon Sirimbang]]
# [[Simbolon Hapotan]]
 
== Penyebaran Simbolon ==
 
Marga-marga Simbolon pada umumnya bermukim di kampung Simbolon di Pulau Samosir. Dalam beberapa generasi kelompok Simbolon Tuan selalu memiliki anak tunggal. Hingga pada generasi ke-enam: [[Omp. Tuan Batuholing]] memiliki 6 putera. Empat dari putera Tuan Batuholing tetap tinggal di Kampung Simbolon ([[huta Simbolon]]). Dua dari putera Tuan Batuholing pergi merantau keluar dari Kampung Simbolon. [[Ompu Tuan Seul]] pergi merantau ke daerah [[Siambaton]]. Sampai sekarang keturunan Omp. Tuan Seul masih didapati di sana. Keturunan Ompu Tuan Seul selalu menyebut diri Simbolon Tuan dari [[Pakkat]] atau [[Siambaton]]. Sementara itu, Putera Tuan Batuholing yang bernama Tuan Simbolon, pergi merantau ke daerah [[Dairi]] atau [[Pak-pak]]. Tuan simbolon ini di daerah [[Pak-Pak]] menurunkan marga: Tinambunan,Tumanggor, Pinanyungan, Maharaja, Turunan, Anakampun (Mereka sering disebut sebagai Si [[Onom Hudon]]).
 
Salah satu anak dari Omp. Tuan Batu Holing adalah Ompu [[Raja Gumanti]]. Banyak keturunan dari Ompu ini yang masih tinggal di Pulau [[Samosir]], yaitu di Desa [[Sigaol Simbolon]], [[Desa Londut]] dan [[Desa Dugul]]. Konon ceritanya Omp. Raja Gumanti mempunyai tiga cucu dari kedua anaknya, setiap cucunya mendiami satu wilayah yang kemudian masing masing menjadi desa. Ketiga desa ini berbatasan satu sama lain yang letaknya sekitar 12 km dari [[Pangururan]] ke arah [[Nainggolan]] [[Samosir]]. Tugu atau makam dari Ompu Raja Gumanti berlokasi di [[Desa Dugul]]. Di kemudian hari keturunan marga Simbolon mulai menyebar ke daerah daerah sekitar bahkan sampai ke luar P. [[Sumatera]] dan juga ke seluruh penjuru Dunia.
 
== Ormas [[PSBI]] (Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia) [http://www.psbisimbolon.com/live/]==
Keturunan Simbolon telah menyebar ke berbagai wilayah di dunia ini. Oleh karena marga Simbolon merasakan perlu dan penting untuk membina dan melesatarikan budaya, di bentuklah ormas [[PSBI]] ([[Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia]]). PSBI dibentuk pada Kongres I tanggal 7 Juli 2007 di [[Samosir]]
 
Keturunan Ompu Bolon Tua telah dapat bersatu padu untuk
membentuk wadah nasional yang disebut Punguan Simbolon dohot Boruna [[Indonesia]],
berpusat di ibukota Negara Kesatuan [[Republik Indonesia]], dalam rangka turut
serta melestarikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan leluhur marga
Simbolon serta turut bersama-sama masyarakat dan bangsa Indonesia dalam
tujuannya mencapai masyarakat adil dan makmur. Dengan melanjutkan dan
memelihara nilai-nilai luhur dan cita-cita leluhur bangsa [[Batak]] khususnya
pandangan hidup sesuai falsafah [[Dalihan Natolu]] yaitu somba marhula-hula, manat
mardongan tubu, elek marboru yang mengandung nilai-nilai harmoni sosial yang
sangat tinggi dipadukan dengan dasar bernegara [[Pancasila]], marga Simbolon dapat
mewujudkan cita-citanya menuju masyarakat sejahtera jasmani dan rohani.
 
Melalui visi dan misi yang jelas, fondasi
organisasi masyarakat adat yang kuat dan efektif disertai program jangka
panjang, menengah dan pendek yang terencana disertai pengelolaan sumber daya
yang efektif sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pokok-Pokok
Program Organisasi, Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia akan mampu
menyiasati perubahan demi pencapaian cita-cita dan tujuan Punguan Simbolon
dohot Boruna Indonesia. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memelihara dan
melindungi Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia dalam segala upaya dan
usahanya memajukan masyarakat dan bangsanya.
 
Saat ini Ormas [[PSBI]] memiliki kantor Pusat di Jalan Danau Toba No.77, Bendungan Hilir [[Jakarta Pusat]].
 
=== Kepengurusan PSBI (2012 - 2017) ===
 
==== PENASEHAT: ====
1. Marihad Simon Simbolon
 
2. Letjen (Purn) Romulo Robert Simbolon
 
3. Ev. DR Abraham Marham Simbolon
 
4. Prof DR Olo Simbolon
 
5. Mayjen (Purn) Mahidin Simbolon
 
6. Ev. St. Ir Kalvin Simbolon
 
7. Drs Th. Simbolon
 
8. Ev. St. Drs Midian Simbolon
 
9. Ir. Anton Simbolon
 
10. Drs Washington Simbolon (sd. 23-8-2013)
 
11. Drs Lamostar H. Simbolon
 
12. Drs Kuet Allan Simbolon, MA
 
13. Lukman Simbolon, SH
 
14. Drs. Ather Simbolon
 
15. Kolonel AU (Purn) Lionheart Simbolon
 
16. Ir. Arifin Saibun Simbolon
 
17. Drs. Sojuangon Situmorang, MM
 
18. St. Robinson Silaban, SH (sd. Nopember 2013)
 
==== PENGURUS HARIAN: ====
1. Ketua Umum: Drs [[Effendi Muara Sakti Simbolon]], M.IP.
 
2. Ketua Harian: Ir Raden Simbolon
 
3. Sekretaris Jenderal: Brigjen TNI. Drs Anthon Simbolon, M.Si
 
4. Wakil Sekjen: Manarsar Simbolon,SH, M.Si
 
5. Wakil Sekjen: Fandy H. Silaban
 
6. Wakil Sekjen: Mayor (L) L.M. Simbolon, SE.
 
7. Wakil Sekjen: Krimson Banjir Simbolon
 
8. Bendahara Umum: Ir Bintatar Hutabarat
 
9. Wakil Bendahara: Ir Gumanti Naek Simbolon
 
10. Wakil Bendahara: Ir Kuradis Siregar
 
11. Ketua Bidang Adat & Budaya: Paumar Simbolon
 
12. Wakil Ketua Bidang Adat: Maheran Simbolon
 
13. Wakil Ketua Bidang Budaya: Horasman Simbolon
 
14. Ketua Bidang Kesenian & Pariwisata: Hatly Fuerto Simbolon, SH, MT.
 
15. Wakil Ketua Bidang Seni: Charry Simbolon, SE.
 
16. Wakil Ketua Bidang Pariwisata: Dolly Simbolon, MBA.
 
17. Ketua Bidang SDM & Tenaga Kerja: Ruslan Irianto Simbolon, SE.MM
 
18. Wakil Ketua Bidang Penempatan Tenaga Kerja: Ir. Antonius Simbolon, MM
 
19. Wakil Ketua Bidang Produktifitas Tenaga: Mayor Benny A. Simbolon, SE
 
20. Ketua Bidang Organisasi & Pengkaderan: Pirma Simbolon, SE, MM
 
21. Wakil Ketua Bidang Organisasi: Ir. Sampetua Simbolon
 
22. Wakil Ketua Bidang Pengkaderan: Mangara Simbolon, SE
 
23. Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga: Drs. Richard Simbolon
 
24. Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga: Barita Simbolon
 
25. Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga: John Edison Simbolon
 
26. Ketua Bidang Luar Negeri: Drs Lasro Simbolon, MA
 
27. Wakil Ketua Bidang Luar Negeri: Sontan H. Simbolon, SH
 
28. Ketua Bidang Dalam Negeri: Ir Mangindar Simbolon, MSi
 
29. Wakil Ketua Bidang Dalam Negeri: Lion Simbolon, SE
 
30. Wakil Ketua Bidang Dalam Negeri: Manuara Siahaan
 
31. Ketua Bidang Agama: Pdt Galumbang Simbolon
 
32. Wakil Ketua Bidang Agama: Pdt Ronny S. Simbolon, STh
 
33. Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat: Pdt Leopold Isaac Simbolon, PMTH
 
34. Wakil Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat: St Jordan Tinambunan Simbolon, SPd
 
35. Wakil Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat: Manatar Simbolon
 
36. Ketua Bidang Pertanian: Binsar Simbolon, SH, MSi
 
37. Wakil Ketua Bidang Agribisnis: Saut H. Simbolon
 
38. Wakil Ketua Bidang Peternekan: Ir Maniar M. Simbolon
 
39. Ketua Bidang Koperasi: Robert Ranggu Simbolon, BA
 
40. Wakil Ketua Bidang Koperasi Primer: Ismael Antonius Simbolon, SH, MM
 
41. Wakil Ketua Bidang Koperasi Sekunder: Pinondang Parulian Simbolon
 
42. Ketua Bidang UKM & Investasi: Drs Mangapul Simbolon
 
43. Wakil Ketua Bidang UKM : Ir Piator Simbolon
 
44. Wakil Ketua Bidang Investasi: Ir M. Freedom Simbolon, MKKK
 
45. Ketua Bidang Pendidikan & Pelatihan: Drs Gabarius Simbolon
 
46. Wakil Ketua Bidang Pendidikan : Drs Obsater Marbun, MM
 
47. Wakil Ketua Bidang Pelatihan: Arsen Simbolon, SPel.
 
48. Ketua Bidang Pemuda & Olah Raga: Wilmar Simbolon
 
49. Wakil Ketua Bidang Pemuda : Henrico Simbolon, SE
 
50. Wakil Ketua Bidang Olahraga: Ronald Batara Simbolon
 
51. Ketua Bidang Komunikasi & Informasi: Ir Ramses Manaek Simbolon, MBA
 
52. Wakil Ketua Bidang Komunikasi: Ir Eston Simbolon, MA.
 
53. Wakil Ketua Bidang Informasi dan Teknologi: Ir Parlindungan Simbolon
 
54. Wakil Ketua Bidang Media: Dr Wasi Tinambunan Simbolon
 
55. Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan: Drs Manginar Simbolon, M.Si.
 
56. Wakil Ketua Bidang Penelitian : Ir Lesman Simbolon, MM
 
57. Wakil Ketua Bidang Pengembangan: Argilaus Simbolon, SE, MM
 
58. Ketua Bidang Hukum & HAM: Djintar Simbolon, SH
 
59. Wakil Ketua Bidang Bantuan Hukum: Rianto Simbolon, SH
 
60. Wakil Ketua Bidang HAM: Berman Simbolon, SH
 
61. Ketua Bidang Sosial & Ekonomi: AMS
 
62. Wakil Ketua Bidang Sosial & Ekonomi: Ny Solopati Simbolon br Simanungkalit
 
63. Ketua Bidang Lingkungan Hidup: Poltak Simbolon
 
64. Ketua Bidang Peranan Perempuan: Ny Diana Simbolon br Hutabalian
 
65.Wakil Ketua Bidang Peranan Perempuan: Ny Purnamawati Simbolon br Samosir
 
==== KOORDINATOR WILAYAH: ====
 
===== I. Koordinator Wilayah-1: =====
Drs Richard Simbolon: Medan, Belawan, Binjai, Langsa (NAD), Langkat, Deli Serdang, Sergei-1, Sergei-2, Deli Serdang, Langkat, Tebing Tinggi, Berastagi, Kabanjahe
 
===== II. Koordinator Wilayah-2: =====
Ir Ramses Simbolon, MBA: Simalungun Atas, Simalungun Bawah, Pematang Siantar, Parapat, Limapuluh, Batubara Selatan, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Samosir, Tobasa, Taput, Tapteng, Tapsel, Padang Sidempuan, Muara, Mandiling Natal, Sorkam
 
===== III. Koordinator Wilayah-3: =====
Pirma Simbolon, SE, MM:Sidikalang, Paropo, Sumbul, Gunung Sitember, Tiga Baru, Sitinjo, Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu Induk, Silima Pungga2, Lae Parira, pardomuan, Pakpak Barat, Humbahas, Parlilitan-1, Parlilitan-2, Tara Bintang, Pakkat, Manduamas-1, Manduamas-2, Barus, Tele
 
===== IV. Koordinator Wilayah-4: =====
Ir Gumanti Naek Simbolon: Pekan Baru, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Lampung, Metro lampung, Jambi, Batam, Padang, Dumai, Palembang, Bengkulu
 
===== V. Koordinator Wilayah-5: =====
Manarsar Simbolon, SH, MSi: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Kota, Bekasi Kabupaten, Pondok Gede, Ciledug, Karawang, Cikampek, Purwakarta
 
===== VI. Koordinator Wilayah-6: =====
Marinus Simbolon: Bandung, Sukabumi, Solo, Semarang, Yogya, Surabaya, Bali
 
===== VII. Koordinator Wilayah-7: =====
Mayor (Mar) Drs Tonny Simbolon,SE: Bontang Sangata, Manado, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin
 
==== STAF AHLI: ====
1. Rikardo Siahaan, SE
 
2. Iwan Situmeang, SE
 
3. Corry S.M. Simbolon, SE
 
4. Elizabeth Simbolon, SH.
 
5. Hendra Parlindungan Simbolon, SE
 
6. Ny Julinta Siregar br Simbolon
 
7. Brury Hotma Simbolon
 
8. Robin Simbolon
 
==Tokoh-tokoh bermarga Simbolon==
* [[Bastian Bintang Simbolon]]
* [[Parakitri T. Simbolon]]
* [[Effendi Muara Sakti Simbolon]]
* [[Romaria Simbolon]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.mediabolon.com/index.php?option=com_content&view=article&id=161:sileang-nagurasta-simbolon&catid=37:batak-culture Tuan Simbolon]
 
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Parna]]
[[Kategori:Marga Simbolon]]
 
[[Kategori:Marga Parna]]
{{Suku-Batak-stub}}