Gatot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(62 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox food/wikidata
{{tidak memenuhi kriteria kelayakan|d=1|m=01|y=2016|i=14|ket=|kat=Y}}
|image=19. Gathot 2.jpg
== '''Pendahuluan''' ==
|caption= penganan tradisional khas Jawa
'''Gatot''' adalah jenis makanan yang terbuat dari ketela (ubi kayu). Gatot merupakan satu varian dari gaplek (ubi yang dikeringkan) yang telah berwarna hitam.
|alternate=
|country=[[Indonesia]]
|region=[[Daerah Istimewa Yogyakarta]] <br> [[Jawa Tengah]] <br> [[Jawa Timur]]
|creator= [[Kabupaten Gunung Kidul]]
|course=
|served=
|main_ingredient=
|variations=
|other=
}}
 
'''Gatot''' (''gathot'') adalah penganan kukus, dibuat dari [[gaplek]] yang disayat kecil-kecil memanjang kemudian direbus dan dicampur dengan [[gula]], dimakan dengan parutan [[kelapa]].<ref>{{cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gatot|title=Gatot|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref>
== '''Sejarah''' ==
Gatot merupakan makanan tradisional asli gunungkidul, yang biasanya dimakan dengan sayuran sebagai pengganti nasi. Makanan ini menjadi makan yang sangat di favorit masyrakat Gunungkidul karena rasanya manis, lezat, dan gurih. Nama gatot diambil dari singkatan Gagal Total karena sulitnya menghasilkan panen pada atau gagal panen, makanan ini di buat untuk mengantikan beras yang berbahan dasar Gaplek (ketela yang dikeringkan) karena gagal panen pada waktu itu. 
 
Gatot merupakan penganan tradisional khas masyarakat [[suku Jawa|Jawa]] yang populer di wilayah [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Penganan ini berasal dari [[Kabupaten Gunung Kidul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].<ref name="cara.co.id">{{Cite web |url=http://cara.co.id/2015/03/cara-membuat-makanan-tradisional-gatot-gaplek/ |title=Salinan arsip |access-date=2016-01-03 |archive-date=2015-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151222004026/http://cara.co.id/2015/03/cara-membuat-makanan-tradisional-gatot-gaplek/ |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.kompas.com/food/read/2021/12/05/170300275/resep-gatot-dari-singkong-kering-jajan-tradisional-khas-gunung-kidul|title=Resep Gatot dari Singkong Kering, Jajan Tradisional Khas Gunung Kidul|website=kompas.com|publisher=Kompas Cyber Media}}</ref>
== '''Proses pembuatan''' ==
·        Proses pembuatan gatot memakan waktu yang lumayan lama, dari proses fermentasi ketela dengan cara di jemur sampai muncul jamur hasil permentasi ini berupa geplek kemudian gaplek ini direndam selama dua malam sampai ketela tersebut kenyal, setelah itu ditiriskan, dicuci, dan diambil kulit arinya, kemudian dipotong-potong kecil-kecil dan direndam selama satu malam. setelah di rendam kemudia di kukus selama dua jam dan biasanya ditambahkan di tambahkan gula merah, garam, dan kelapa agar membuat makanannya terasa manis dan gurih. Agar lebih memperenak rasanya dan memperindah testurnya di tambahkan dengan kelapa yang telah diparut.
 
== '''Kandungan'''Sejarah ==
Gatot penganan tradisional [[suku Jawa|Jawa]] asli [[Kabupaten Gunung Kidul]] terdokumentasi dalam [[Serat Centhini]] (Ensiklopedia Makanan Tradisional Jawa) yang diterbitkan pada abad ke-18M.<ref>{{cite web |url=https://staffnew.uny.ac.id/upload/198305022009122003/penelitian/b.6.Revitalisasi%20dan%20Reaktualisasi%20Makanan%20Tradisional%20Jawa%20dalam%20Serat%20Centhini.pdf|title=Revitalisasi dan Reaktualisasi Makanan Tradisional Jawa Dalam Serat Centhini|author=<!--Not stated--> |website=staffnew.uny.ac.id|publisher=Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta|access-date=29 Januari 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/*-COM_23877|title= “Centhini, Serat”, in: Encyclopaedia of Islam|author=Ricklefs, M. C.,|website=referenceworks.brillonline.com|publisher=Encyclopedia of Islam|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
·        Gatot memiliki kandungan gizi yang sangat banyak yang tidak kalah dengan makan pokok lainnya seperti beras, tiwel, dan nasi jagung, kandungan ''asam amino'' atau protein dalam gatot lebih besar dibanding dengan bahan pembuatanya (ubi kayu). Hal ini terjadi karena keberadaan jamur yang memproduksi rotein dari bahan pati ubi kayu sehinggah gatot merupakann suatu makan yang kaya akan gizi dan dapat di jadikan sebagai makan pokok penganti beras.
 
Gatot biasanya dimakan dengan sayuran sebagai pengganti nasi. Penganan ini menjadi makanan yang sangat favorit bagi masyarakat Gunungkidul karena rasanya yang manis, lezat, dan gurih.<ref>{{cite web |url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/02/27/gatot-singkong|title=Gatot Singkong: Camilan khas Gunungkidul yang Unik dan Otentik|website=goodnewsfromindonesia.id|publisher=Goodnews from Indonesia}}</ref>
 
Dalam Sejarah Nya, Gatot sering disajikan dalam acara adat dan memiliki nilai budaya yang tinggi. <ref>{{cite web |url=https://gtkaca138pro.io/ |title=Gatot dalam Sejarah dan Budaya: Makanan Olahan Singkong dengan Nilai Adat Tinggi |website=sejarahmakanan.com|publisher=Sejarah makanan}}</ref>
 
Sebagai bagian dari warisan kuliner Jawa, gatot tetap dipertahankan dan dilestarikan hingga kini.Banyak keluarga yang masih membuat gatot secara tradisional,meneruskan resep dan cara pembuatan dari generasi ke generasi. <ref>{{cite web |url=https://gatotkaca138i.xyz/ |title=Gatot: Makanan Warisan kuliner Jawa |website=warisankuliner.com|publisher=Warisan Kuliner}}</ref>
== '''Proses pembuatan''' ==
·        Proses pembuatan gatot memakan waktu yang lumayan lama, dari proses fermentasi ketela dengan cara di jemurdijemur sampai muncul jamur hasil permentasi ini berupa geplek kemudian gaplek ini direndam selama dua malam sampai ketela tersebut kenyal, setelah itu ditiriskan, dicuci, dan diambil kulit arinya, kemudian dipotong-potong kecil-kecil dan direndam selama satu malam.<ref setelahname="cara.co.id" di/> rendamsetelah kemudiadirendam dikemudian kukusdikukus selama dua jam dan biasanya ditambahkan di tambahkan gula merah, garam, dan kelapa agar membuat makanannya terasa manis dan gurih. Agar lebih memperenak rasanya dan memperindah testurnyateksturnya di tambahkanditambahkan dengan kelapa yang telah diparut.<ref name="cara.co.id" />
 
== Kandungan ==
·        Gatot memiliki kandungan gizi yang sangat banyak yang tidak kalah dengan makan pokok lainnya seperti beras, tiweltiwul, dan nasi jagung, kandungan ''asam amino'' atau protein dalam gatot lebih besar dibanding dengan bahan pembuatanyapembuatannya (ubi kayu). Hal ini terjadi karena keberadaan jamur yang memproduksi roteinprotein dari bahan pati ubi kayu sehinggahsehingga gatot merupakannmerupakan suatu makan yang kaya akan gizi dan dapat di jadikan sebagai makan pokok penganti beras.<ref name="bahan-pangan.blogspot.com_GATOT,MakananOl">{{Cite web |title=GATOT, Makanan Olahan Singkong Selain TIwul |author= |work=bahan-pangan.blogspot.com |date= |accessdate={{date|2020-10-10}} |url=http://bahan-pangan.blogspot.com/2012/07/gatot-makanan-olahan-singkong-selain.html |language= |quote= |archivedate=2022-03-29 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20220329084531/http://bahan-pangan.blogspot.com/2012/07/gatot-makanan-olahan-singkong-selain.html |url-status=live |dead-url=no }}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
==Lihat pula==
*[[Oyek]]
*[[Cenil]]
*[[Ciwel]]
*[[Dages]]
*[[Dodol]]
*[[Gaplek]]
*[[Gembus]]
*[[Mendoan]]
*[[Nagasari]]
*[[Arem-arem]]
*[[Carabikang]]
*[[Mendut (makanan)]]
*[[Meniran (makanan)]]
 
== Pranala luar ==
* {{Cite web |title=9 Jajanan Pasar Berbahan Singkong yang Punya Cita Rasa Manis dan Gurih |last=Pratitis |first=Arin |work=IDN Times |date= |accessdate={{date|2020-10-10}} |url=https://www.idntimes.com/food/diet/arin-pratitis/9-jajanan-pasar-berbahan-singkong-c1c2/6 |quote= |archivedate=2021-11-29 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20211129153840/https://www.idntimes.com/food/diet/arin-pratitis/9-jajanan-pasar-berbahan-singkong-c1c2/6 |url-status=live |dead-url=no }}
* {{Cite web |title=Gatot Singkong, Makanan Legendaris Saat Rakyat Sengsara di Zaman Jepang, Cocok untuk Ngirit di Saat Pandemi Corona |author= |work=Nusa Daily |date= |accessdate={{date|2020-10-10}} |url=https://nusadaily.com/food/gatot-singkong-makanan-legendaris-saat-rakyat-sengsara-di-zaman-jepang-cocok-untuk-ngirit-di-saat-pandemi-corona.html |quote= |archivedate=2021-04-14 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20210414140931/https://nusadaily.com/food/gatot-singkong-makanan-legendaris-saat-rakyat-sengsara-di-zaman-jepang-cocok-untuk-ngirit-di-saat-pandemi-corona.html |url-status=live |dead-url=no }}
 
[[Kategori:Hidangan Jawa]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Tengah]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Timur]]
[[Kategori:Hidangan Yogyakarta]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Makanan hasil fermentasi]]