Ali Fikri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Added {{BLP sources}} and {{More citations needed}} tags (🕵️♂️) |
||
(26 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{BLP sources|date=Februari 2024}}
{{More citations needed|date=Februari 2024}}
}}
{{Untuk|aktor dan penyanyi Indonesia dengan nama yang mirip secara homofonik|Ali Fikry}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <
|name = Ali Fikri
|image =
|imagesize = 200px
|caption =
|office = [[
|order =
|term_start =
|term_end =
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|lieutenant =
Baris 14 ⟶ 19:
|predecessor = [[Suyanto]]
|successor = [[Suyanto]]
|office2 =
|order2 = ke-2
|term_start2 =
|term_end2 =
|predecessor2 = [[Suyanto]]
|successor2 =
|lieutenant2 =
|appointed =
|president2 = [[Megawati Soekarnoputri]] <
|governor2 = [[Imam Utomo]]
|birth_date = {{Birth date and age|1961|4|22}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|nationality =
|party = [[Partai Amanat Nasional]]
|spouse =
|relations = [[Ali Fikri#Kehidupan awal#Keluarga|lihat disini]]
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->4
|alma_mater = [[UIN Syarif Hidayattullah]]
|occupation =
|profession = [[Politikus]]
|religion =
|signature =
|website =
Baris 44 ⟶ 49:
|footnotes =
}}
'''Drs. H. Ali Fikri''' ({{lahirmati|[[Sumobito, Jombang|Sumobito]], [[
▲'''Drs. H. Ali Fikri''' ({{lahirmati|[[Jombang]], [[Jawa Timur]]|22|4|1961}}) adalah [[Bupati]] [[Jombang]] yang menjabat pada periode yang singkat, yakni dari Juni [[2008]] hingga September [[2008]]. Sebelumnya ia menjadi wakil bupati periode 2003-2008 mendampingi [[Suyanto]] dan pernah menjadi anggota [[DPRD]] Jombang periode 1999-2003.
== Kehidupan awal ==
=== Keluarga ===
Ali Fikri lahir pada [[22 April]] [[1961]], di [[Sumobito, Sumobito, Jombang|Desa Sumobito]], [[Sumobito, Jombang|Kecamatan Sumobito]], [[Kabupaten Jombang|Jombang]]. Ayahnya bernama Hafidzon lahir pada tahun 1918, dan ibunya bernama Mariyam lahir pada tahun 1925. Ia merupakan anak ke-8 dari 10 bersaudara yang terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan
Pada tahun 1988 juga ia menyunting seorang gadis yang bernama Euis Murniati yang lahir di Jakarta pada tahun 1963. Pernikahan mereka
=== Masa muda ===
Menurut Nasrul Ilahi, adik [[Emha Ainun
=== Riwayat pendidikan ===
Baris 93 ⟶ 71:
Setelah lulus dari jenjang pendidikan terakhir itu Ali Fikri pulang kampung dan mengajar sebagai guru di SMP Khairiyyah Sumobito sejak 1988 hingga 2010. ia menjabat sebagai kepala sekolah di SMP tersebut mulai 1990 hingga 2010.
Pada tahun 1990 ia diterima sebagai Pegawai Negeri di [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama]] (Depag) sampai tahun 2000. Masa tugasnya sejak [[1990]] sampai [[1996]] adalah di Depag [[Bojonegoro]].
=== Menjadi Wakil Bupati ===
Pada 24 September 2003
=== Menjadi Bupati ===
Pada masa menghangatnya Pilkada di awal 2008, Bupati Suyanto yang didukung [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP) mencalonkan kembali sebagai Bupati Jombang periode 2008 sampai 2013. Otomatis sesuai aturan yang berlaku, ia untuk sementara mengundurkan diri dari jabatannya tersebut tanpa menggandeng kembali Ali Fikri. Saat itu kandidat dari berbagai partai turut bertaruh dalam Pilkada. Mereka adalah [[Nyono
▲Pada masa menghangatnya Pilkada di awal 2008, Bupati Suyanto yang didukung [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP) mencalonkan kembali sebagai Bupati Jombang periode 2008 sampai 2013. Otomatis sesuai aturan yang berlaku, ia untuk sementara mengundurkan diri dari jabatannya tersebut tanpa menggandeng kembali Ali Fikri. Saat itu kandidat dari berbagai partai turut bertaruh dalam Pilkada. Mereka adalah Nyono Suherli dan Abdul halim Iskandar dari [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB), Drs. Suharto, M.Si dan Abdul Mujib dari [[Partai Demokrat]] (PD), dan Munjidah Wahab dan Basaruddin dari [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP). Kandidat yang terakhir ini tidak lolos seleksi. Kemudian, tampuk pemerintahan Jombang untuk menggantikan Bupati Suyanto secara otomatis pula dipegang oleh Wakil Bupati. Ali Fikri pun menjabat sebagai Bupati Jombang terhitung mulai 12 Juni 2008 sampai 23 September 2008.
Karakter kepemimpinan Ali Fikri bertolak pada satu pegangan prinsip: “Hidup dan Menghidupi, Bergerak dan Menggerakkan”. Posisi Ali Fikri pada saat itu bisa dibilang cukup krusial dan dilematis sebagai pemimpin tunggal tanpa wakil tidak sebagaimana sebelumnya, dan salah satu tugas yang musti disegerakan adalah bagaimana ia menyukseskan Pilkada 2008 itu di daerah dan secara keseluruhan membantu dengan penuh seluruh agenda puncak Pilkada tersebut dari Provinsi [[Jawa Timur]].
Selanjutnya, pada bulan Juli, Ali Fikri melakukan perubahan [[APBD]] sebagai suatu strategi penindaklanjutan anggaran agar terfokus secara tepat guna dan pada sasaran bidang yang dituju. Intinya bagaimana DPRD mampu merealisasikan bahwa rakyat Jombang memiliki hak tahu akan APBD Jombang itu untuk apa saja dan sudah berjalan seperti apa. Publikasi APBD di media tampaknya menjadi penting agar fungsi koreksi publik berjalan dengan baik dan hal itu juga berfungsi untuk meminimalisir
Karena itu, satu kebijakan yang dibuat Ali Fikri terkait itu, dan dengan melihat Jombang sebagai kota santri ia merealisasikan penghargaan terhadap para [[Hafiz (disambiguasi)|hafidz]] dan hafidzah se-Jombang untuk diberi insentif sebesar 1 juta per bulan. Tercatat ada 46 hafidz dan hafidzah dari berbagai kecamatan yang memeroleh tunjangan tersebut. Menurutnya, aset generasi muda Muslim yang selama ini tak begitu diperhitungkan ini sejatinya mereka di masyarakat memiliki kontribusi yang luar biasa dalam pembentukan karakter bangsa yang
Ia juga pernah terjun langsung mengatasi banjir yang sering terjadi berpusat di aliran Kali Gunting yang menampung arus air hujan dari [[Wonosalam, Jombang|Wonosalam]], [[Bareng, Jombang|Bareng]], dan [[Mojoagung, Jombang|Mojoagung]], yang dampaknya sangat terasa sampai ke [[Sumobito, Jombang|Kecamatan Sumobito]]. Ali Fikri lalu bergerak dan terjun ke lapangan bersama bagian pengairan menuju Bendungan A. Yani di Sido Kampir dan Bendungan Balong Sono. Di sini diketahui bagaimana pengaturan waktu dan situasi hujan dengan ketepatan membuka saluran dua bendungan tersebut secara efisien dan kondisional.
Ali Fikri memang melaksanakan dan melanjutkan program sebelumnya semasa dengan Bupati [[Suyanto]]. Namun ia juga punya wewenang kala menggantikannya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya agar dapat lebih bermakna.
▲Ali Fikri memang melaksanakan dan melanjutkan program sebelumnya semasa dengan Bupati [[Suyanto]]. Namun ia juga punya wewenang kala menggantikannya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya agar dapat lebih bermakna. Di antaranya ia memosisikan diri sebagai penggerak untuk mengubah pola pikir birokrat. Yakni pola pikir bekerja yang benar dan menjalankan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati.
== Referensi ==
Baris 118 ⟶ 93:
{{Kotak_mulai}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi |
{{Kotak_selesai}}
{{Bupati Jombang}}
[[Kategori:Tokoh dari Jombang]]▼
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Sumobito]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Amanat Nasional]]
[[Kategori:Bupati Jombang]]
[[Kategori:Wakil Bupati Jombang]]
|